- Beranda
- Stories from the Heart
Aku Adalah Pelayanmu...
...
TS
leckirence
Aku Adalah Pelayanmu...
Hai Agan dan Aganwati... 
ane mau share nih cerita teman dekat ane, ane mencoba membuatnya dalam model novel. Ini cerita real kehidupan dia..
tenang tenang ane udah izin kok sama yg tokohnya.. dia bilang ok..
Karena ini cerita real ane akan sedikit menutupi beberapa hal yg bersifat pribadi.
pasti tau dong alasannya?
sisi pandang ane ambil dari orang pertama. karena ane deket banget ama dia.. ane dan dia seringkali share cerita dan pengalaman pribadi masing2.
" akhirnya gue kuliah juga, setelah beberapa lama nungguin masuk kuliah" gumamku dalam hati.
"rey, rey, reyhaaan...."
terdengar suara memanggilku dari kejauhan.
" haduh si bogel manggil, pura pura ga denger ah " gerutuku didalam hati. tetapi suara itu semakin mendekat kearah parkiran motor kampus, dimana disitulah kuda besi perkasa tungganganku berkumpul dengan sejenisnya.
puuk gulungan kertas yg dipegang kenny berhasil mendarat manis dikepalaku.
"ih dari tadi dipanggil-panggil, gimana sih?? gue lari dari gerbang sambil teriak2 manggil-manggil nama lo tapi lo ga denger, dasar kuping!!" gerutu kenny. kata "kuping" sering banget temen-temenku lontarkan disaat aku pura-pura tidak mendengar mereka memanggilku.
Kenny, iya seorang cewek seusiaku. dia adalah salah satu orang yg menghabiskan masa SMK selama 3 tahun bersamaku dan teman-temanku yg lain. menurutku dia biasa aja, cantik dalam taraf biasa, manis dalam taraf biasa, kulit berwarna biasa seperti orang indonesia lainnya "Sawo Matang", tinggi? ya karena memang dibawah rata-rata aku dan teman-temanku memanggilnya bogel (tapi tidak terlalu pendek untuk ukuran cewek kuliahan), dan yg terakhir sifat kekanak-kanakannya yg Luar Biasa merepotkan.
Disebelahnya berdiri teman SMK ku juga, Anya. mereka memang teman dekat atau lebih tepatnya seperti kakak dan adik. Sifat Kenny yg membuat Anya merasa bertanggung jawab penuh atas apa yg dilakukannya. Anya memang lebih dewasa, dia memang cewek cerdas, berparas gemuk, bersifat dewasa, menurutku dia tipe cewek elegan, dan berpikiran luas.
"aduh, apaan sih Ken? sakit kan." gerutuku sedikit kesal.
"yaa abis, dipanggilin dari tadi ga nengok-nengok. iya kan nya gue manggil dia dari tadi? (tengok Kenny ke Anya)"
"elo juga sih roy, dipanggilin ama Kenny pura-pura ga denger. ya kesel lah ini si Bogel" Anya mendukung Kenny..
Roy, iya itu adalah nama panggilan yg diberikan teman-temanku semasa SMK, entah kenapa aku dipanggil Roy, hanya teman dekatkulah yg memanggilku seperti itu.
"yeeey abisan, ngapain sih teriak-teriak? kita kan masih baru disini. ga enaklah kalo diliat senior. suara lu juga berisik ken, ngalahin TOA kampus tuh..." belaku.
"issh bodo ah.. pokoknya lo yg salah!!! eh roy lo udah siap buat DikLat nanti? aduh gue males deh ikut-ikut gituan. kalo ga wajib mah ogah deh gue." wajah kenny lesu.
Memang yg namanya DikLat atau yg sekelas dengan Ospek itu di Indonesia dijadikan ajang para senior menunjukan "Kegagahannya" dan "KeSenioritasannya", inti dari hal itu kan Pengenalan, kenapa mereka tidak lebih menunjukan bahwa mereka akan membimbing dan membantu junior dalam segala kesulitan yg mereka hadapi dikampus, ketimbang gaya sok-sokan itu?
Tring tring tanpa kusadari, dari tadi handphone ku berdering menunjukan ada pesan yg masuk.
" Kamu udah sampai kampus? semangat ya yank hari pertama kuliahnya ". pesan dari idzni. idzni adalah pacarku. kita sudah 1,5 tahun berpacaran. yaah namanya hubungan pasti akan datang masa dimana salah satu mulai lelah dan bosan, tapi aku tidak boleh menunjukan itu kepada idzni, karna aku mencintai dia..
" udah, nih baru sampe parkiran dan ketemu ama Kenny dan Anya. Doain aku ya, semoga lancar" klik... aku kunci kembali HP ku dan kumasukan ke sakuku setelah kukirim pesan tadi ke Idzni
"eh yaudah yuk ke lapangan. udah pada kumpul tuh angakatan kita" ajakku ke Kenny dan Anya. Mereka mengangguk.
Hari ini temanya adalah Dijemur, bayangin dari jam 8 pagi sampe jam 1 siang semua angkatan baru dikumpulkan dilapangan dan mereka para Senior berdakwah dari panggung yg ditutupi oleh terpal..
"awal aja udah diskriminasi nih" gumamku kecil.
mataku mencari-cari, dimana kedua temanku..
karena memang aku berbeda barisan dengan Anya dan Kenny.
mereka berdua adalah PBU (penerima Beasiswa Umum), sementara aku adalah Reguler. makanya barisan kami dipisah.
aku kesepian, aku ingin ngobrol dengan mereka ketimbang harus mendengarkan dakwah para senior itu.
setelah sesi jemur menjemur, kami beranjak kekelas yg telah ditetapkan.
jam menunjukan pukul 4 dan kamu dizinkan pulang.
langsunglah aku beranjak ke parkiran, rindu pada kuda besi ini tak terbendung lagi... dari kejauhan aku lihat kenny telah menunggu di motor ku.
"eh ngapain lo.. yeee..."
"Roooy... anterin gue yaaa.... please please...." pinta Kenny manja
"idih ogah. males muter.. jauuuuh" tolakku
"yah roooy please... aduh gue ga ada barengan.." Kenny memelas.
"Anya mana??"
"Lo gimana sih? kan Anya udah mulai ngekost di gang depan kampus dari 2 hari lalu" Kenny keheranan.
"oh iya gue lupa. Shit... males banget gue nganterin lu" Kesalku, karena aku sudah berpikir untuk langsung pulang kerumah dan Tidur.
"please ya roy... gue takut sendirian.. abisan kan jauh roooy..." mata Kenny mulai berkaca-kaca menunjukan dia mau nangis
tidak tega melihat kenny seperti itu akhirnya aku mengiyakan
"yaudah, hari ini aja. makanya bawa motor"
"yeeeey, gitu dooong roooy. roy ganteng deh" senyuman lebar nan licik khas Kenny mulai keluar.
aku hanya mencibir sambil memakai Helm. meluncurlah kudaku kearah rumah kenny.
" Macetnyaa pondok cabe, astagaaa " gumamku dalam hati..
"roy, dapet kelas berapa?" Kenny sedikit mencairkan suasan karena dia tahu kalau keadaan macet ini bisa membuatku kesal.
"24hr1 ken.. lu?"
"PBU 8.. kan yg dapet beasiswa disatuin Roy, gue jadi sekelas sama Anyaaaa" terdengar suara senang Kenny.
"oh"
"eh roy, mau ambil club apa?" tanya Kenny kembali.
"gue sih tertarik ama bartending Ken, mau dapet ilmu gue disana" jawabku.
"iya gue juga mau itu roy, temenin gue ya disana.. plea-"
"yaaaah samaaaa... ogah deh... ga jadi ga jadi..." potongku. tidak bisa kubayangkan hari-hariku habis mengantarkan Kenny sepulang kegiatan club..
"yah roy gue takut ga punya temen, please ya temenin gue... gue takut roy.. gue takut mereka ga siap nerima sifat gue.." lirih Kenny.
gini nih, kalo Kenny udah lirih paling ga bisa aku buat menolak permintaan dia... udah terlanjur naruh hati juga ke Club itu..
"iya" jawabku singkat.
"bener ya rooy... makasih....."
terdengar lagi suara girang dia.
hari itu diakhiri dengan mengantar Kenny kerumahnya dan langsung aku pulang.
"sip, udah selesai.. tinggal diserahin ke Club bartending.. Ken, udah kelar lu isi formulirnya?" tanyaku sambil menaruh pulpen kedalam tasku..
"udah kok nih. mau langsung ke ruang Club?" sembari dia membereskan alat tulisnya.
"yuk" ajakku dengan sambutan anggukan dari Kenny.
sesampainya di depan ruang Club.....
"Roy tunggu, aduh gue nervous nih..." Kenny terlihat gugup.
"ya ampun tinggal ngasih formulir aja ribet amat pake gugup. udah gapapa.. tinggal kasih doang ken.." semangatku sedikit ku berikan ke Kenny.
Tok Tokketukan pintu ku barengi dengan salamku...
"misi ka-"
apa ini? kenapa seperti ini? malah aku yg gugup? mereka juga kenapa tampangnya serem-serem gitu? ini benerkan Club Bartending? apa jangan-jangan salah masuk malah masuk ke penjara? hawa pembunuh berantai...
halah, kebanyakan nonton anime nih..
"eh mau daftar ya? sini sini.. ga perlu takut" ajak salah satu senior diruangan itu.
"iya kak, ini mau ngasih formulir pendaftaran... saya ama tem-"
"itu yg cewek nama lo siapa?" potong salah satu senior.
" badannya gede gila?? ini siapa?? biang orang? apa pemeran KingKong? gila gede banget!! " tanyaku dalam hati..
Kulihat Kenny mulai berkeringat dingin ketakutan.
"sst.. roy.. gue mau dimakan ya roy?" bisik Kenny ketakutan.
"kayaknya ken.. sebelum lo direbus, sini BB lu gue pegangin biar ga basa... aduh aduh ken sakit ish" bercandaku terpotong oleh cubitan dari Kenny.
"woi ditanyain juga... ga dijawab." bentak Gorila itu...
"ga, apaan sih.. jangan galak-galak ah. mereka kan baru.." senior yg ramah tadi membela kami.
"anu.. ini saya reyhan bang, dan ini teman saya bang Kenny bang namanya" aku menjawab dengan sedikit ketakutan.
siapa yg ga takut juga di tanya secara kasar dengan seonggok manusia tinggi besar berkulit hitam.. fix kita panggil dia biang orang.
"ooh" jawabnya kingkong itu singkat.
"eh udah ga usah takut, Arga emang gitu orangnya, tapi aslinya baik kok.. oh iya mana sini tadi formulir kalian. nah kalian kumpul deh tuh disana ya bareng angkatan kalian" sambil senior ini menunjuk ke arah angkatan kami yg sedang berkumpul di pojok gelap sana (lebay dikit)
para senior Club sedikit memberikan penjelasan visi dan misi kegiatan Club bartending mereka...
Semangatku makin menjadi-jadi untuk mendalami ilmu campur-campur minuman ini... dan yg pasti ilmu Flairing. itu tuh yg botol dilempar diputer.. hihihi.
penjelasan para senior diakhiri dengan informasi bahwa club mereka juga mengadakan diklat khusus Club yg akan diadakan setelah DikLat Kampus.
"mati... gue kira diklat cuma sekali roy. ni kenapa jadi dua kali..." bisik kenny kecewa.
"yah mau gimana, jalanin aja lah ken. kali aja seru.." semangatku bisik ke Kenny.
setelah selesai dari Club, aku berencana untuk berkumpul dengan kedua temanku di tempat langganan kami makan nasi goreng dibilangan Kemang, beruntung hari ini kenny berencana untuk menginap diKostsan Anya, karena Anya tidak pulang Weekend ini kerumahnya.
"Cipoy mana ndre?" tanya ku ke Andre. dia adalah temanku, pada saat kelas 1 aku mengira dia adlaah seorang Gay.
siapa yg tidak mengira cowok yg sering bermain dengan kumpulan wanita seorang Gay? pasti kalian sependapat kan? ditambah gosip miring tentang dirinya bahwa dia seorang Gay.
tapi semua berubah ketika dia memiliki seorang kekasih pada saat kelas dua.
kita tidak mengira dia Gay lagi.
Andre berparas Tinggi, gemuk, berkulit putih, dan dia tidak kuliah.. dia langsung bekerja setelah lulus. satu tempat kerja dengan temanku Cipoy, panggilan akrab untuk si Ilham. Mereka bekerja di Restoran yg cukup terkenal TGI Fridays. Andre sebagai Host dan Ilham sebagai Waiters
"gatau. parkiran motor gue kan beda roy ama cipoy.. males gue parkir di tempat cipoy.. perlu masuk mall kalo jalan ke Friday" jawab Andre.
"kan janjian tadi jam 7 kan? dia masuk pagi kan?" tanyaku kembali.
"iya bawel.. rokok ga nih?" jawab andre sembari membakar Ice Blast, rokok favoritnya.
"boleh, bagi.." tanganku dengan lihai mengambil dan langsung membakar rokok tersebut.
"gimana tadi kuliah? anjrit gue pengen banget kuliah" entah ini pertanyaan atau keluhan dia.
"ya gitu, gimana sih awal-awal bre.." Kata "bre" adalah kata pengganti "bro" yg sering kami gunakan.
"tuh cipoy tuh" sambil tunjuk andre kearah motor supra yg mendekat ke Gerobak nasi Goreng dan kita berdua mematikan rokok kami karena tahu akan segera memesan setelah kedatangan Cipoy.
"dari tadi lo pada? weees ada anak Kampus" salam Cipoy sembari menceletuk.
"lo pada pekerja banyak duitnya, anak kampus mah kere" jawabku sedikit kesal.
"aaaaah Ngecaap aje lu pada. udah nih langsung pesen.. lo pada kayak biasa kan?" tanya Andre kepadaku dan cipoy yg kami jawab dengan anggukan.
"baaang, Nasi goreng 2 pedes, Kwetiaw 1 pedes plus nasi putih 3rb bang" perintah andre ke tukang nasi goreng.
"KINGKOOONG DASAR" teriakku berbarengan dengan cipoy ke arah Andre.
"biarin weee" jawabnya..
"by the way.. gimana si kenny ama anya? 1 kelas lo ama mereka?" tanya cipoy.
"beda lah, kan gue reguler mereka beasiswa." jawabku.
"teruus ada senior tengil ga? ah pasti deh senior lagi pada mejeng tuh.. basi" timpal Andre.
"ya gitu deh."
"eh roy, jagain tuh mereka berdua... lo kan laki, lo bertanggung jawab atas mereka berdua. terutama kenny.. lo tau sendiri kan sifatnya kenny ga semua orang bisa terima." tambah Andre, Cipoy menambahkan dengan anggukannya.
"lah, emang gue bapaknya mereka.. apalagi Kenny. cape ah jagain dia... gue ga bebas bre" jawabku kesal mengingat tugasku layaknya baby sitternya Kenny.
"yah roy, kita kan emang tau sifatnya kenny dari dulu. lo sebagai laki satu-satunya yg masuk satu kampus ama kenny diantara kita kenapa ga sih sedikit menunjukan kelaki-lakian lu?" Andre mulai menyerang dengan perintah dibarengi hinaan.
"emang gue laki! emang gue apaan menurut lo!?" jawabku makin kesal.
"ya makanya lo jagain lah... kasian dia roy" tambah cipoy.
"insya allah" jawabku singkat.
dan perbincangan kami di akhiri dengan kedatangan pesanan kami.. Terima kasih abang nasgor udah nolong gue.... #abangnasigorengunyu
-------------------
Bersambung....
Aku dan Diklat Kampus...
Aku dan Hubungan...
Aku dan Kisah Barumu...
Aku dan Penasaranku...
Aku dan Rahasiamu.. Part 1
Aku dan Rahasiamu... Part 2
Aku dan Kisah Sedihmu...
Aku dan Rasa Sakitmu..
Aku dan Diantaranya...
Aku dan Seandainya...
Aku dan Teman Tidurmu..
Aku dan Perasaanmu...
Aku dan Sikap Kita...
UPDATEE GAN!!! SETELAH SEKIAN LAMA ANE BERGURU.. HAHAHA BUKAN DENG.. MONGGO DILANJUT...
Aku, Kesiapan, dan Kebohonganku...
Aku dan Tinjuku.....
AKU RINDU AGAN SEMUA
Sudikah kalian menerima alasanku ini wahai Agan dan Sista?

ane mau share nih cerita teman dekat ane, ane mencoba membuatnya dalam model novel. Ini cerita real kehidupan dia..
tenang tenang ane udah izin kok sama yg tokohnya.. dia bilang ok..
Karena ini cerita real ane akan sedikit menutupi beberapa hal yg bersifat pribadi.
pasti tau dong alasannya?

sisi pandang ane ambil dari orang pertama. karena ane deket banget ama dia.. ane dan dia seringkali share cerita dan pengalaman pribadi masing2.

Quote:
kalo mau lebih ngena silahakan sambil dengerin video berikut
atau kalo engga mau wafer coba download "Kagamine Len - Servant Of Evil"
emang sih sedikit ga nyambung, tapi itu yg paling pas
atau kalo engga mau wafer coba download "Kagamine Len - Servant Of Evil"
emang sih sedikit ga nyambung, tapi itu yg paling pas

Spoiler for Aku bernama...:
" akhirnya gue kuliah juga, setelah beberapa lama nungguin masuk kuliah" gumamku dalam hati.
"rey, rey, reyhaaan...."
terdengar suara memanggilku dari kejauhan.
" haduh si bogel manggil, pura pura ga denger ah " gerutuku didalam hati. tetapi suara itu semakin mendekat kearah parkiran motor kampus, dimana disitulah kuda besi perkasa tungganganku berkumpul dengan sejenisnya.
puuk gulungan kertas yg dipegang kenny berhasil mendarat manis dikepalaku.
"ih dari tadi dipanggil-panggil, gimana sih?? gue lari dari gerbang sambil teriak2 manggil-manggil nama lo tapi lo ga denger, dasar kuping!!" gerutu kenny. kata "kuping" sering banget temen-temenku lontarkan disaat aku pura-pura tidak mendengar mereka memanggilku.
Kenny, iya seorang cewek seusiaku. dia adalah salah satu orang yg menghabiskan masa SMK selama 3 tahun bersamaku dan teman-temanku yg lain. menurutku dia biasa aja, cantik dalam taraf biasa, manis dalam taraf biasa, kulit berwarna biasa seperti orang indonesia lainnya "Sawo Matang", tinggi? ya karena memang dibawah rata-rata aku dan teman-temanku memanggilnya bogel (tapi tidak terlalu pendek untuk ukuran cewek kuliahan), dan yg terakhir sifat kekanak-kanakannya yg Luar Biasa merepotkan.

Disebelahnya berdiri teman SMK ku juga, Anya. mereka memang teman dekat atau lebih tepatnya seperti kakak dan adik. Sifat Kenny yg membuat Anya merasa bertanggung jawab penuh atas apa yg dilakukannya. Anya memang lebih dewasa, dia memang cewek cerdas, berparas gemuk, bersifat dewasa, menurutku dia tipe cewek elegan, dan berpikiran luas.
"aduh, apaan sih Ken? sakit kan." gerutuku sedikit kesal.
"yaa abis, dipanggilin dari tadi ga nengok-nengok. iya kan nya gue manggil dia dari tadi? (tengok Kenny ke Anya)"
"elo juga sih roy, dipanggilin ama Kenny pura-pura ga denger. ya kesel lah ini si Bogel" Anya mendukung Kenny..
Roy, iya itu adalah nama panggilan yg diberikan teman-temanku semasa SMK, entah kenapa aku dipanggil Roy, hanya teman dekatkulah yg memanggilku seperti itu.
"yeeey abisan, ngapain sih teriak-teriak? kita kan masih baru disini. ga enaklah kalo diliat senior. suara lu juga berisik ken, ngalahin TOA kampus tuh..." belaku.
"issh bodo ah.. pokoknya lo yg salah!!! eh roy lo udah siap buat DikLat nanti? aduh gue males deh ikut-ikut gituan. kalo ga wajib mah ogah deh gue." wajah kenny lesu.
Memang yg namanya DikLat atau yg sekelas dengan Ospek itu di Indonesia dijadikan ajang para senior menunjukan "Kegagahannya" dan "KeSenioritasannya", inti dari hal itu kan Pengenalan, kenapa mereka tidak lebih menunjukan bahwa mereka akan membimbing dan membantu junior dalam segala kesulitan yg mereka hadapi dikampus, ketimbang gaya sok-sokan itu?

Tring tring tanpa kusadari, dari tadi handphone ku berdering menunjukan ada pesan yg masuk.
" Kamu udah sampai kampus? semangat ya yank hari pertama kuliahnya ". pesan dari idzni. idzni adalah pacarku. kita sudah 1,5 tahun berpacaran. yaah namanya hubungan pasti akan datang masa dimana salah satu mulai lelah dan bosan, tapi aku tidak boleh menunjukan itu kepada idzni, karna aku mencintai dia..
" udah, nih baru sampe parkiran dan ketemu ama Kenny dan Anya. Doain aku ya, semoga lancar" klik... aku kunci kembali HP ku dan kumasukan ke sakuku setelah kukirim pesan tadi ke Idzni
"eh yaudah yuk ke lapangan. udah pada kumpul tuh angakatan kita" ajakku ke Kenny dan Anya. Mereka mengangguk.
Hari ini temanya adalah Dijemur, bayangin dari jam 8 pagi sampe jam 1 siang semua angkatan baru dikumpulkan dilapangan dan mereka para Senior berdakwah dari panggung yg ditutupi oleh terpal..
"awal aja udah diskriminasi nih" gumamku kecil.
mataku mencari-cari, dimana kedua temanku..
karena memang aku berbeda barisan dengan Anya dan Kenny.
mereka berdua adalah PBU (penerima Beasiswa Umum), sementara aku adalah Reguler. makanya barisan kami dipisah.
aku kesepian, aku ingin ngobrol dengan mereka ketimbang harus mendengarkan dakwah para senior itu.
setelah sesi jemur menjemur, kami beranjak kekelas yg telah ditetapkan.
jam menunjukan pukul 4 dan kamu dizinkan pulang.
langsunglah aku beranjak ke parkiran, rindu pada kuda besi ini tak terbendung lagi... dari kejauhan aku lihat kenny telah menunggu di motor ku.
"eh ngapain lo.. yeee..."
"Roooy... anterin gue yaaa.... please please...." pinta Kenny manja
"idih ogah. males muter.. jauuuuh" tolakku
"yah roooy please... aduh gue ga ada barengan.." Kenny memelas.
"Anya mana??"
"Lo gimana sih? kan Anya udah mulai ngekost di gang depan kampus dari 2 hari lalu" Kenny keheranan.
"oh iya gue lupa. Shit... males banget gue nganterin lu" Kesalku, karena aku sudah berpikir untuk langsung pulang kerumah dan Tidur.
"please ya roy... gue takut sendirian.. abisan kan jauh roooy..." mata Kenny mulai berkaca-kaca menunjukan dia mau nangis
tidak tega melihat kenny seperti itu akhirnya aku mengiyakan
"yaudah, hari ini aja. makanya bawa motor"
"yeeeey, gitu dooong roooy. roy ganteng deh" senyuman lebar nan licik khas Kenny mulai keluar.
aku hanya mencibir sambil memakai Helm. meluncurlah kudaku kearah rumah kenny.
" Macetnyaa pondok cabe, astagaaa " gumamku dalam hati..
"roy, dapet kelas berapa?" Kenny sedikit mencairkan suasan karena dia tahu kalau keadaan macet ini bisa membuatku kesal.
"24hr1 ken.. lu?"
"PBU 8.. kan yg dapet beasiswa disatuin Roy, gue jadi sekelas sama Anyaaaa" terdengar suara senang Kenny.
"oh"
"eh roy, mau ambil club apa?" tanya Kenny kembali.
"gue sih tertarik ama bartending Ken, mau dapet ilmu gue disana" jawabku.
"iya gue juga mau itu roy, temenin gue ya disana.. plea-"
"yaaaah samaaaa... ogah deh... ga jadi ga jadi..." potongku. tidak bisa kubayangkan hari-hariku habis mengantarkan Kenny sepulang kegiatan club..
"yah roy gue takut ga punya temen, please ya temenin gue... gue takut roy.. gue takut mereka ga siap nerima sifat gue.." lirih Kenny.

gini nih, kalo Kenny udah lirih paling ga bisa aku buat menolak permintaan dia... udah terlanjur naruh hati juga ke Club itu..
"iya" jawabku singkat.
"bener ya rooy... makasih....."
terdengar lagi suara girang dia.hari itu diakhiri dengan mengantar Kenny kerumahnya dan langsung aku pulang.
Spoiler for Aku dan Club baruku....:
"sip, udah selesai.. tinggal diserahin ke Club bartending.. Ken, udah kelar lu isi formulirnya?" tanyaku sambil menaruh pulpen kedalam tasku..
"udah kok nih. mau langsung ke ruang Club?" sembari dia membereskan alat tulisnya.
"yuk" ajakku dengan sambutan anggukan dari Kenny.
sesampainya di depan ruang Club.....
"Roy tunggu, aduh gue nervous nih..." Kenny terlihat gugup.
"ya ampun tinggal ngasih formulir aja ribet amat pake gugup. udah gapapa.. tinggal kasih doang ken.." semangatku sedikit ku berikan ke Kenny.
Tok Tokketukan pintu ku barengi dengan salamku...
"misi ka-"
apa ini? kenapa seperti ini? malah aku yg gugup? mereka juga kenapa tampangnya serem-serem gitu? ini benerkan Club Bartending? apa jangan-jangan salah masuk malah masuk ke penjara? hawa pembunuh berantai...
halah, kebanyakan nonton anime nih..
"eh mau daftar ya? sini sini.. ga perlu takut" ajak salah satu senior diruangan itu.
"iya kak, ini mau ngasih formulir pendaftaran... saya ama tem-"
"itu yg cewek nama lo siapa?" potong salah satu senior.
" badannya gede gila?? ini siapa?? biang orang? apa pemeran KingKong? gila gede banget!! " tanyaku dalam hati..
Kulihat Kenny mulai berkeringat dingin ketakutan.
"sst.. roy.. gue mau dimakan ya roy?" bisik Kenny ketakutan.
"kayaknya ken.. sebelum lo direbus, sini BB lu gue pegangin biar ga basa... aduh aduh ken sakit ish" bercandaku terpotong oleh cubitan dari Kenny.
"woi ditanyain juga... ga dijawab." bentak Gorila itu...
"ga, apaan sih.. jangan galak-galak ah. mereka kan baru.." senior yg ramah tadi membela kami.
"anu.. ini saya reyhan bang, dan ini teman saya bang Kenny bang namanya" aku menjawab dengan sedikit ketakutan.
siapa yg ga takut juga di tanya secara kasar dengan seonggok manusia tinggi besar berkulit hitam.. fix kita panggil dia biang orang.
"ooh" jawabnya kingkong itu singkat.
"eh udah ga usah takut, Arga emang gitu orangnya, tapi aslinya baik kok.. oh iya mana sini tadi formulir kalian. nah kalian kumpul deh tuh disana ya bareng angkatan kalian" sambil senior ini menunjuk ke arah angkatan kami yg sedang berkumpul di pojok gelap sana (lebay dikit)
para senior Club sedikit memberikan penjelasan visi dan misi kegiatan Club bartending mereka...
Semangatku makin menjadi-jadi untuk mendalami ilmu campur-campur minuman ini... dan yg pasti ilmu Flairing. itu tuh yg botol dilempar diputer.. hihihi.
penjelasan para senior diakhiri dengan informasi bahwa club mereka juga mengadakan diklat khusus Club yg akan diadakan setelah DikLat Kampus.
"mati... gue kira diklat cuma sekali roy. ni kenapa jadi dua kali..." bisik kenny kecewa.
"yah mau gimana, jalanin aja lah ken. kali aja seru.." semangatku bisik ke Kenny.
setelah selesai dari Club, aku berencana untuk berkumpul dengan kedua temanku di tempat langganan kami makan nasi goreng dibilangan Kemang, beruntung hari ini kenny berencana untuk menginap diKostsan Anya, karena Anya tidak pulang Weekend ini kerumahnya.
"Cipoy mana ndre?" tanya ku ke Andre. dia adalah temanku, pada saat kelas 1 aku mengira dia adlaah seorang Gay.
siapa yg tidak mengira cowok yg sering bermain dengan kumpulan wanita seorang Gay? pasti kalian sependapat kan? ditambah gosip miring tentang dirinya bahwa dia seorang Gay.
tapi semua berubah ketika dia memiliki seorang kekasih pada saat kelas dua.
kita tidak mengira dia Gay lagi.
Andre berparas Tinggi, gemuk, berkulit putih, dan dia tidak kuliah.. dia langsung bekerja setelah lulus. satu tempat kerja dengan temanku Cipoy, panggilan akrab untuk si Ilham. Mereka bekerja di Restoran yg cukup terkenal TGI Fridays. Andre sebagai Host dan Ilham sebagai Waiters
"gatau. parkiran motor gue kan beda roy ama cipoy.. males gue parkir di tempat cipoy.. perlu masuk mall kalo jalan ke Friday" jawab Andre.
"kan janjian tadi jam 7 kan? dia masuk pagi kan?" tanyaku kembali.
"iya bawel.. rokok ga nih?" jawab andre sembari membakar Ice Blast, rokok favoritnya.
"boleh, bagi.." tanganku dengan lihai mengambil dan langsung membakar rokok tersebut.
"gimana tadi kuliah? anjrit gue pengen banget kuliah" entah ini pertanyaan atau keluhan dia.
"ya gitu, gimana sih awal-awal bre.." Kata "bre" adalah kata pengganti "bro" yg sering kami gunakan.
"tuh cipoy tuh" sambil tunjuk andre kearah motor supra yg mendekat ke Gerobak nasi Goreng dan kita berdua mematikan rokok kami karena tahu akan segera memesan setelah kedatangan Cipoy.
"dari tadi lo pada? weees ada anak Kampus" salam Cipoy sembari menceletuk.
"lo pada pekerja banyak duitnya, anak kampus mah kere" jawabku sedikit kesal.
"aaaaah Ngecaap aje lu pada. udah nih langsung pesen.. lo pada kayak biasa kan?" tanya Andre kepadaku dan cipoy yg kami jawab dengan anggukan.
"baaang, Nasi goreng 2 pedes, Kwetiaw 1 pedes plus nasi putih 3rb bang" perintah andre ke tukang nasi goreng.
"KINGKOOONG DASAR" teriakku berbarengan dengan cipoy ke arah Andre.
"biarin weee" jawabnya..
"by the way.. gimana si kenny ama anya? 1 kelas lo ama mereka?" tanya cipoy.
"beda lah, kan gue reguler mereka beasiswa." jawabku.
"teruus ada senior tengil ga? ah pasti deh senior lagi pada mejeng tuh.. basi" timpal Andre.
"ya gitu deh."
"eh roy, jagain tuh mereka berdua... lo kan laki, lo bertanggung jawab atas mereka berdua. terutama kenny.. lo tau sendiri kan sifatnya kenny ga semua orang bisa terima." tambah Andre, Cipoy menambahkan dengan anggukannya.
"lah, emang gue bapaknya mereka.. apalagi Kenny. cape ah jagain dia... gue ga bebas bre" jawabku kesal mengingat tugasku layaknya baby sitternya Kenny.
"yah roy, kita kan emang tau sifatnya kenny dari dulu. lo sebagai laki satu-satunya yg masuk satu kampus ama kenny diantara kita kenapa ga sih sedikit menunjukan kelaki-lakian lu?" Andre mulai menyerang dengan perintah dibarengi hinaan.
"emang gue laki! emang gue apaan menurut lo!?" jawabku makin kesal.
"ya makanya lo jagain lah... kasian dia roy" tambah cipoy.
"insya allah" jawabku singkat.
dan perbincangan kami di akhiri dengan kedatangan pesanan kami.. Terima kasih abang nasgor udah nolong gue.... #abangnasigorengunyu
-------------------
Bersambung....
Aku dan Diklat Kampus...
Aku dan Hubungan...
Aku dan Kisah Barumu...
Aku dan Penasaranku...
Aku dan Rahasiamu.. Part 1
Aku dan Rahasiamu... Part 2
Aku dan Kisah Sedihmu...
Aku dan Rasa Sakitmu..
Aku dan Diantaranya...
Aku dan Seandainya...
Aku dan Teman Tidurmu..
Aku dan Perasaanmu...
Aku dan Sikap Kita...
UPDATEE GAN!!! SETELAH SEKIAN LAMA ANE BERGURU.. HAHAHA BUKAN DENG.. MONGGO DILANJUT...
Aku, Kesiapan, dan Kebohonganku...
Aku dan Tinjuku.....
AKU RINDU AGAN SEMUA
Sudikah kalian menerima alasanku ini wahai Agan dan Sista?
Diubah oleh leckirence 10-02-2021 20:17
khodzimzz dan 2 lainnya memberi reputasi
3
36.5K
Kutip
99
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
leckirence
#35
ane minta maaf banget buat agan dan aganwati karena ane baru bisa update. karena kerjaan numpuk gan, bos mau pulang 
tidak terasa sudah 5 semester kulewati kuliah ini.
bagaimana aku dan kenny?
kenyataan yg begitu menyakitkan bahwa Kenny masih bersamanya dan aku masih mencintainya sampai saat ini..
"teman" adalah hal yg masih mengikatku saat ini dengan kenny.
tak lebih dan tak kurang.
entah apa yg membuatku masih mencintainya hingga saat ini. kata orang "cinta tak perlu alasan untuk hadir" mungkin itu benar.
hari pertama semester enamku. tidak ada yg spesial. yap tidak ada prang spesial dihatiku saat ini untuk menggeser kedudukan kenny disana.
"heh bengoong.. mulai semester baru malah bengong." Kenny menegurku sembari memukul pundakku.
kupandang wajahnya sesaat.
"apaan sih? terkesima banget apa? hahahah" lanjutnya meledek.
"ye pede lu. anya mana?" tanyaku, jarang kulihat pada pagi hari kenny tak bersama anya.
"anya tadi di gerbang udah dipanggil dosen, ini kan semester terakhir buat penerima beasiswa roy. jadi anya diangkat menjadi asisten dosen buat bantuin dosennya." jawabnya.
"wah kereen jadi asisten dosen." kagumku.
"eh tuh ada bang arga, gue kesana ya.. bye roy." setelah melihat arga kenny langsung berpamitan denganku untuk menemuinya. aku hanya menjawab dengan anggukan.
"semester terakhir ya mereka? HAH?? SEMESTER TERAKHIR?? ANYA AMA KENNY? LAH GUE MASIH ADA 2 SEMESTER LAGI.. BERARTI 2 SEMESTER TERAKHIR GA ADA MEREKA, TERUTAMA KENNY??"teriakku dalam hati karena baru menyadari bahwa nantinya aku akan sendirian menghadapi 2 semester terakhirku..
entah kenapa rasanya aku mau menangis, padahal masih ada waktu 6 bulan hingga mereka benar-benar meninggalkan kampus ini.
tapi tetap aku kepikiran.
apa sampai saat itu juga aku masih status teman dengan Kenny?
apa saat itu juga dia masih dengan arga?
apa kita benar-benar akan terpisah?
seluruh kurikulum hari itu aku lewati dengan semua pikiran yg menggeliut dikepalaku. tak fokus aku dengan semua kurikulum hari ini..
kurikulum terakhir hari itupun berakhir, aku langsung beranjak ke clubku, karena memang hari ini semua anggota diharuskan berkumpul.
didepan ruangan klub sudah kulihat beberapa anggota berkumpul termasuk Kenny dan Arga.
"ok udah kumpul semua ya?" kata bang Dika salah satu seniorku.
"kita bakalan ngikutin lomba pada hari minggu nanti, nah gue udah milih nih beberapa orang yg akan berpartisipasi dilomba tersebut. gue sebutin ya?" tanya bang Dika yg diikuti anggukan oleh seluruh anggota klub.
"untuk cowoknya ada Arga, Ben, ama Reyhan."
"lah gue diikutin? ngapain coba? aduh males banget..." gumamku dalam hati.. karena memang aku bukan orang dengan tingkat percaya diri yg tinggi.
"kalian siap kan?" tanya bang Dika kepada aku, Arga dan Ben.
"siap gue..." jawab Arga mantap.
"ok lah buat pengalaman.." diikuti dengan jawaban Ben.
"..." aku diam.
"Rey, kenapa? lo mau kan?" tanya bang Dika lagi kepadaku.
"hah? oh iya bang mau.. tapi apa ga yg lain aja?" tanyaku, karena memang aku belum siap.
"ga ada rey, udah gapapa buat pengalaman aja." lanjutnya.
"iya bang." jawabku singkat.
"buat ceweknya ada Kenny, Marisa, sama Dwi. kalian siap ya?"
"siap bang..." jawab marisa.
"iya" jawab Dwi.
"ok bang.." jawab Kenny mantap.
cukup kaget aku mendengar jawaban kenny yg mantap menerima tantangan lomba itu. Kenny semakin pede semenjak dengan Arga.
"oke lomba diadain di Binus kampus Anggrek hari minggu nanti.. nanti gue bagiin lembaran apa aja yg harus kalian lakukan dan siapin.. gue sama senior yg lain siapin dulu semuanya. oh iya mulai hari ini setiap hari setelah kurikulum selesai kita langsung kumpul ya di ruang cclub, terutama buat yg ikut lomba. buat latihan." lanjut bang Dika berkhotbah.
sambil menunggu para senior menyiapkan kertas, aku membakar rokok didepan ruang club.
"anjing, pemandangan macam apa nih? mereka semua pada mesra-mesraan di depan gue.. terutama Kenny ama Arga.. gila sakit banget." gumamku dalam hati.
tidak sanggup aku merokok disana, aku putuskan untuk berpindah merokok didepan lorong jalan ruangan club-club lain dikumpulkan.
selama ini aku tak peduli dengan status jombloku setelah putus dari Idzni, tetapi Kenny. yg membuatku begitu sakit ketika melihatnya berduaan dengan arga.
apa artinya hadirku selama ini? berkali-kali aku melihat mereka berduaan kenapa bukan menghilang tetapi sakit ini makin menjadi-jadi?
"rey ayo kumpul lagi.. senior manggil." teriak Ben temanku.
"oh iyaaa." langsung kumatikan rokokku yg masih tersisa sedikit itu.
setelah pemberian materi lomba dan latihan yg cukup membuatku lelah akhirnya selesai juga kegiatan club hari ini.
"besok kita latihan lagi ya?" seru bang Dika dengan Semangat.
"yoooooo..." jawab beberapa orang dengan semangat, tidak termasuk aku.
jam menunjukan pukul 8 malam.
"yaudah kamu pulang ama Roy ya? aku ga bisa nganterin kamu." terdengar suara Arga samar-samar dibelakangku, tapi jelas.
"aku ga enak ama roy yank.." terdengar pula suara Kenny.
"ga enak kenapa? lah kan udah biasa gitu." lanjut Arga heran.
"hmm yaudah deh. sampe rumah kabarin aku ya." lanjut Kenny.
lalu aku tak mendengar lagi suara mereka.
aku berjalan kearah parkiran dengan santai.
"ehhmm rooy.." teriak Kenny dari belakang mengikutiku.
"hoiii? udah ga usah basa basi. hayoo.." jawabku sedikit ketus.
"serius gapapa?" tanya kenny setelah berada disampingku.
"seperti biasa nyonya, hamba akan mengantarkan anda sampai kerumah dengan selamat." jawabku dengan senyum dan ala ala Butler.
"kok lo gitu jawabnya? marah ya?" tanya kenny cemberut karena melihat sikapku.
"apa perlu sujud?" jawabku singkat sembari mangambil helm setelah sampai di motorku.
"ya ga perlu.. maaf ya ngerepotin." jawabnya.
setelah kuserahkan helm untuk dia dan dia menaiki motor, aku langsung melajukan motor kearah rumahnya.
hening........
"sepi amat ya?" serunya menyindir, karena udah jelas jalanan masih rami.
".." aku diam.
entah kenapa aku merasakan sakit didadaku makin menjadi-jadi. dan tanpa sadar emosiku meningkat.
motorku melaju begitu cepat.
"roy, ga kekencengan ini?" tanya kenny ketakutan karena jarang sekali aku mengendarai motor dengan kecepatan seperti ini.
"..." aku masih terhanyut dalam emosiku.
"roooy, kalo lo marah sama gue ga gini caranya!!! bahayaa!!!" kenny berteriak.
"ROOOOOY!!!!!!!!!" teriakan Kenny kali ini dibarengi dengan suara tangisan, dan aku kembali dari emosiku..
aku rem motorku dan
wuuuuusssssshhhh...... tempat di perempatan aku berhenti dan disana ada mobil yg melaju kencang lurus..
untung saja aku berhenti tepat waktu.
kenny turun dari motor. melepas helm dan manamparku ketika aku baru selesai melepas helmku.
"kalo lo marah ama gue ga gini caranya!!!!" marah kenny kepadaku.
"lo ngebahayain kita berdua!!!!" lanjut Kenny.
"kenapa sih lo?" tanya Kenny sembari menangis.
"..em..maa..ffiin gu..ee.." aku menjawab terbata-bata karna masih syok dengan mobil tadi dan tamparan Kenny.
"apa sih yg lo pikirin? sebentar gue hubungin Arga, gue dijemput dia aja." kenny langsung mengambil HPnya dari tas.
belum sempat dia menekan tombol nomor Arga, aku mengambil HPnya.
"ARGAAA ARGAAA!!!! DIOTAK LO CUMA ADA ARGA!!!!" teriakku kepada Kenny. Emosiku memuncak!! cemburuku meluap!!
"LO GA PERNAH MIKIRIN GUE! DI OTAK LO ARGA! APA ARGA YG NEMUIN BOKAP LO SAAT LO PULANG MALEM AMA DIA? APA ARGA YG NANGGUNG MARAHNYA? APA ARGA YG MAU NGANTERIN LO PULANG KERUMAH TIAP HARI? APA ARGA YG ADA DISAAT LO LAGI NANGIS? APA ARGA HAH??" teriakku semakin kencang, tanpa sadar aku berteriak tepat didepan muka Kenny.
akuu memaki Kenny?
Kenny diam, badannya gemetar, dia menangis perlahan, dia tak berani menatap wajahku..
setelah melihat kenny menangis aku emosiku menurun.
"astaga? gue kenapa tadi?" bisikku dalam hati.
aku sendiri cukup kaget dengan sikapku tersebut.
"ken ken maafin gue ken.. gue ga tau kenapa kayak gini. gue min...."
"APAAA LO TAU GUE UDAH SAYANG SAMA LO SAAT KITA AWAL MASUK KULIAH??" belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, kenny melemparkan pertanyaan yg membuatku kaget.
"apa lo tau berapa lama waktunya Arga buat ngedeketin gue? apa lo tau udah berapa kali dia gue tolak buat lo? sampai akhirnya gue menyerah dan menerima Arga!!!" lanjut Kenny, sekarang kenny menatapku dengan wajah emosinya.
"apa lo tau berapa lama gue harus nahan rasa sayang gue ke elu sampai akhirnya diganti sama Arga? jawab roy!!!" kenny kembali melemparkan pertanyaan yg sama sekali aku tidak bisa menjawabnya.
"lo tuh terlambat!! terlambat tau ga!! makanya waktu itu gue bilang lo ga tegas!!! gue nunggu lo roy!!! sekarang apa? gue yg disalahin?" lanjut kenny.
aku benar-benar diam!
aku tak bisa menjawabnya. pernyataan kenny membuatku tidak dapat berpikir lagi..
selama ini Kenny lebih dulu menyayangiku?
Kenny lebih dulu menungguku?
Kenny lebih dulu?
aku?
terlambat?
kami tidak dapat berbicara satu sama lain.. Kenny menangis dengan hebatnya. dan aku hanya diam.
"pulang yu Ken." ajak ku pelan, saat ini hanya kalimat itu yg dapat aku katakan..
kenny tidak menjawab, dia langsung memakai helmnya dan menaiki motorku.
sepanjang perjalanan benar-benar sunyi antara aku dan Kenny. semua begitu sepi walaupun jalanan cukup ramai.
semua pernyataan kenny tadi berputar di otakku.
apa akan berakhir seperti ini?
apa benar-benar berakhir?
akan jadi seperti apa hari esok dan seterusnya? kenapa semua berputar dikeapalku...?
bersambung

Spoiler for Aku dan Perasaanmu...:
tidak terasa sudah 5 semester kulewati kuliah ini.
bagaimana aku dan kenny?
kenyataan yg begitu menyakitkan bahwa Kenny masih bersamanya dan aku masih mencintainya sampai saat ini..
"teman" adalah hal yg masih mengikatku saat ini dengan kenny.
tak lebih dan tak kurang.
entah apa yg membuatku masih mencintainya hingga saat ini. kata orang "cinta tak perlu alasan untuk hadir" mungkin itu benar.
hari pertama semester enamku. tidak ada yg spesial. yap tidak ada prang spesial dihatiku saat ini untuk menggeser kedudukan kenny disana.
"heh bengoong.. mulai semester baru malah bengong." Kenny menegurku sembari memukul pundakku.
kupandang wajahnya sesaat.
"apaan sih? terkesima banget apa? hahahah" lanjutnya meledek.
"ye pede lu. anya mana?" tanyaku, jarang kulihat pada pagi hari kenny tak bersama anya.
"anya tadi di gerbang udah dipanggil dosen, ini kan semester terakhir buat penerima beasiswa roy. jadi anya diangkat menjadi asisten dosen buat bantuin dosennya." jawabnya.
"wah kereen jadi asisten dosen." kagumku.
"eh tuh ada bang arga, gue kesana ya.. bye roy." setelah melihat arga kenny langsung berpamitan denganku untuk menemuinya. aku hanya menjawab dengan anggukan.
"semester terakhir ya mereka? HAH?? SEMESTER TERAKHIR?? ANYA AMA KENNY? LAH GUE MASIH ADA 2 SEMESTER LAGI.. BERARTI 2 SEMESTER TERAKHIR GA ADA MEREKA, TERUTAMA KENNY??"teriakku dalam hati karena baru menyadari bahwa nantinya aku akan sendirian menghadapi 2 semester terakhirku..
entah kenapa rasanya aku mau menangis, padahal masih ada waktu 6 bulan hingga mereka benar-benar meninggalkan kampus ini.
tapi tetap aku kepikiran.
apa sampai saat itu juga aku masih status teman dengan Kenny?
apa saat itu juga dia masih dengan arga?
apa kita benar-benar akan terpisah?
seluruh kurikulum hari itu aku lewati dengan semua pikiran yg menggeliut dikepalaku. tak fokus aku dengan semua kurikulum hari ini..
kurikulum terakhir hari itupun berakhir, aku langsung beranjak ke clubku, karena memang hari ini semua anggota diharuskan berkumpul.
didepan ruangan klub sudah kulihat beberapa anggota berkumpul termasuk Kenny dan Arga.
"ok udah kumpul semua ya?" kata bang Dika salah satu seniorku.
"kita bakalan ngikutin lomba pada hari minggu nanti, nah gue udah milih nih beberapa orang yg akan berpartisipasi dilomba tersebut. gue sebutin ya?" tanya bang Dika yg diikuti anggukan oleh seluruh anggota klub.
"untuk cowoknya ada Arga, Ben, ama Reyhan."
"lah gue diikutin? ngapain coba? aduh males banget..." gumamku dalam hati.. karena memang aku bukan orang dengan tingkat percaya diri yg tinggi.
"kalian siap kan?" tanya bang Dika kepada aku, Arga dan Ben.
"siap gue..." jawab Arga mantap.
"ok lah buat pengalaman.." diikuti dengan jawaban Ben.
"..." aku diam.
"Rey, kenapa? lo mau kan?" tanya bang Dika lagi kepadaku.
"hah? oh iya bang mau.. tapi apa ga yg lain aja?" tanyaku, karena memang aku belum siap.
"ga ada rey, udah gapapa buat pengalaman aja." lanjutnya.
"iya bang." jawabku singkat.
"buat ceweknya ada Kenny, Marisa, sama Dwi. kalian siap ya?"
"siap bang..." jawab marisa.
"iya" jawab Dwi.
"ok bang.." jawab Kenny mantap.
cukup kaget aku mendengar jawaban kenny yg mantap menerima tantangan lomba itu. Kenny semakin pede semenjak dengan Arga.
"oke lomba diadain di Binus kampus Anggrek hari minggu nanti.. nanti gue bagiin lembaran apa aja yg harus kalian lakukan dan siapin.. gue sama senior yg lain siapin dulu semuanya. oh iya mulai hari ini setiap hari setelah kurikulum selesai kita langsung kumpul ya di ruang cclub, terutama buat yg ikut lomba. buat latihan." lanjut bang Dika berkhotbah.
sambil menunggu para senior menyiapkan kertas, aku membakar rokok didepan ruang club.
"anjing, pemandangan macam apa nih? mereka semua pada mesra-mesraan di depan gue.. terutama Kenny ama Arga.. gila sakit banget." gumamku dalam hati.
tidak sanggup aku merokok disana, aku putuskan untuk berpindah merokok didepan lorong jalan ruangan club-club lain dikumpulkan.
selama ini aku tak peduli dengan status jombloku setelah putus dari Idzni, tetapi Kenny. yg membuatku begitu sakit ketika melihatnya berduaan dengan arga.
apa artinya hadirku selama ini? berkali-kali aku melihat mereka berduaan kenapa bukan menghilang tetapi sakit ini makin menjadi-jadi?
"rey ayo kumpul lagi.. senior manggil." teriak Ben temanku.
"oh iyaaa." langsung kumatikan rokokku yg masih tersisa sedikit itu.
setelah pemberian materi lomba dan latihan yg cukup membuatku lelah akhirnya selesai juga kegiatan club hari ini.
"besok kita latihan lagi ya?" seru bang Dika dengan Semangat.
"yoooooo..." jawab beberapa orang dengan semangat, tidak termasuk aku.
jam menunjukan pukul 8 malam.
"yaudah kamu pulang ama Roy ya? aku ga bisa nganterin kamu." terdengar suara Arga samar-samar dibelakangku, tapi jelas.
"aku ga enak ama roy yank.." terdengar pula suara Kenny.
"ga enak kenapa? lah kan udah biasa gitu." lanjut Arga heran.
"hmm yaudah deh. sampe rumah kabarin aku ya." lanjut Kenny.
lalu aku tak mendengar lagi suara mereka.
aku berjalan kearah parkiran dengan santai.
"ehhmm rooy.." teriak Kenny dari belakang mengikutiku.
"hoiii? udah ga usah basa basi. hayoo.." jawabku sedikit ketus.
"serius gapapa?" tanya kenny setelah berada disampingku.
"seperti biasa nyonya, hamba akan mengantarkan anda sampai kerumah dengan selamat." jawabku dengan senyum dan ala ala Butler.
"kok lo gitu jawabnya? marah ya?" tanya kenny cemberut karena melihat sikapku.
"apa perlu sujud?" jawabku singkat sembari mangambil helm setelah sampai di motorku.
"ya ga perlu.. maaf ya ngerepotin." jawabnya.
setelah kuserahkan helm untuk dia dan dia menaiki motor, aku langsung melajukan motor kearah rumahnya.
hening........
"sepi amat ya?" serunya menyindir, karena udah jelas jalanan masih rami.
".." aku diam.
entah kenapa aku merasakan sakit didadaku makin menjadi-jadi. dan tanpa sadar emosiku meningkat.
motorku melaju begitu cepat.
"roy, ga kekencengan ini?" tanya kenny ketakutan karena jarang sekali aku mengendarai motor dengan kecepatan seperti ini.
"..." aku masih terhanyut dalam emosiku.
"roooy, kalo lo marah sama gue ga gini caranya!!! bahayaa!!!" kenny berteriak.
"ROOOOOY!!!!!!!!!" teriakan Kenny kali ini dibarengi dengan suara tangisan, dan aku kembali dari emosiku..
aku rem motorku dan
wuuuuusssssshhhh...... tempat di perempatan aku berhenti dan disana ada mobil yg melaju kencang lurus..
untung saja aku berhenti tepat waktu.
kenny turun dari motor. melepas helm dan manamparku ketika aku baru selesai melepas helmku.
"kalo lo marah ama gue ga gini caranya!!!!" marah kenny kepadaku.
"lo ngebahayain kita berdua!!!!" lanjut Kenny.
"kenapa sih lo?" tanya Kenny sembari menangis.
"..em..maa..ffiin gu..ee.." aku menjawab terbata-bata karna masih syok dengan mobil tadi dan tamparan Kenny.
"apa sih yg lo pikirin? sebentar gue hubungin Arga, gue dijemput dia aja." kenny langsung mengambil HPnya dari tas.
belum sempat dia menekan tombol nomor Arga, aku mengambil HPnya.
"ARGAAA ARGAAA!!!! DIOTAK LO CUMA ADA ARGA!!!!" teriakku kepada Kenny. Emosiku memuncak!! cemburuku meluap!!
"LO GA PERNAH MIKIRIN GUE! DI OTAK LO ARGA! APA ARGA YG NEMUIN BOKAP LO SAAT LO PULANG MALEM AMA DIA? APA ARGA YG NANGGUNG MARAHNYA? APA ARGA YG MAU NGANTERIN LO PULANG KERUMAH TIAP HARI? APA ARGA YG ADA DISAAT LO LAGI NANGIS? APA ARGA HAH??" teriakku semakin kencang, tanpa sadar aku berteriak tepat didepan muka Kenny.
akuu memaki Kenny?
Kenny diam, badannya gemetar, dia menangis perlahan, dia tak berani menatap wajahku..
setelah melihat kenny menangis aku emosiku menurun.
"astaga? gue kenapa tadi?" bisikku dalam hati.
aku sendiri cukup kaget dengan sikapku tersebut.
"ken ken maafin gue ken.. gue ga tau kenapa kayak gini. gue min...."
"APAAA LO TAU GUE UDAH SAYANG SAMA LO SAAT KITA AWAL MASUK KULIAH??" belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, kenny melemparkan pertanyaan yg membuatku kaget.
"apa lo tau berapa lama waktunya Arga buat ngedeketin gue? apa lo tau udah berapa kali dia gue tolak buat lo? sampai akhirnya gue menyerah dan menerima Arga!!!" lanjut Kenny, sekarang kenny menatapku dengan wajah emosinya.
"apa lo tau berapa lama gue harus nahan rasa sayang gue ke elu sampai akhirnya diganti sama Arga? jawab roy!!!" kenny kembali melemparkan pertanyaan yg sama sekali aku tidak bisa menjawabnya.
"lo tuh terlambat!! terlambat tau ga!! makanya waktu itu gue bilang lo ga tegas!!! gue nunggu lo roy!!! sekarang apa? gue yg disalahin?" lanjut kenny.
aku benar-benar diam!
aku tak bisa menjawabnya. pernyataan kenny membuatku tidak dapat berpikir lagi..
selama ini Kenny lebih dulu menyayangiku?
Kenny lebih dulu menungguku?
Kenny lebih dulu?
aku?
terlambat?
kami tidak dapat berbicara satu sama lain.. Kenny menangis dengan hebatnya. dan aku hanya diam.
"pulang yu Ken." ajak ku pelan, saat ini hanya kalimat itu yg dapat aku katakan..
kenny tidak menjawab, dia langsung memakai helmnya dan menaiki motorku.
sepanjang perjalanan benar-benar sunyi antara aku dan Kenny. semua begitu sepi walaupun jalanan cukup ramai.
semua pernyataan kenny tadi berputar di otakku.
apa akan berakhir seperti ini?
apa benar-benar berakhir?
akan jadi seperti apa hari esok dan seterusnya? kenapa semua berputar dikeapalku...?
bersambung
khodzimzz memberi reputasi
1
Kutip
Balas