- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa. Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
1.7K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#627
DILLEMA
[Kelly Rowland]
I.. love you, and I.. need you
Nelly I.. love you, I do.. neeeeed you - but
[Chorus: Kelly Rowland]
No matter what I do, all I think about is you
Even when I'm with my boo, boy you know I'm crazy over you
No matter what I do, all I think about is you
Even when I'm with my boo, boy you know I'm crazy over you
[Nelly]
Check it, check it, check it, uhh
I met this chick and she just moved right up the block from me
And uhh, she got the hots for me the finest thing my hood did see
But oh no, oh no, she gotta a man
and a son, doh'ohhh, but that's okay
Cause I, wait for my cue and just listen, play my position
Like a shortstop, pick up e'rything mami hittin
And in no time.. (no time) I..
I plan to make this wah-one mi-i-ne.. and that's for sure
Cause I, I never been the type to, break up a happy home
But uh, there's somethin bout baby girl I just can't leave alone
So tell me ma what's it gonna be? She said
(You don't know what you mean to me)
[Chorus]
[Nelly]
Check it, check it, check it, uhh
I see a lot and you look and I never say a word
I know how niggaz start actin trippin out here about they girls
And there's no way-ayy-hey, Nelly gon' fight over
no day-hey-ame.. as you can see
But I, I like your steez, your style, your whole demeanor
The way you come through and holla and swoop me in his 2-seater
Now that's gangstah-ah-ahhh..
And I got special ways to thank yah-ah-ahhh.. don't you forget it
But uh, it ain't that easy for you to pack and leave him
But uh, you and dirty got ties for different reasons
I respect that and right before I turn to leave, she said
[Chorus]
[Nelly] Sing it for me K
[Kelly Rowland]
I.. love you, and I.. need you
Nelly I.. love you, I do.. (c'mon girl)
And it's more than you'll.. ever know
But.. it's fo'sho
You can always count on my love
Foreveeeeer more, yeahh-yeahh..
[Nelly]
East coast, I know you shakin right
Down South, I know you bouncin right
West coast, I know you walkin right, cause
Midwest, I see you swingin right
(You don't know what you mean to me)
[Chorus]
[Nelly]
East coast, I know you shakin right
Down South, I know you bouncin right
West coast, I know you walkin right, cause
Midwest, I see you swing it right
(You don't know what you mean to me)
East coast, you still shakin right
Down South, I see you bouncin right
West coast, I know you walkin right, cause
Midwest, I see you swingin right
(You don't know what you mean to me)
[Chorus]
[Nelly]
East coast, I know you shakin right
Down South, I know you bouncin right
West coast, I know you walkin right
Midwest, I see you swing it right
(You don't know what you mean to me)
East coast, you still shakin right
Down South, I see you bouncin right
West coast, I know you walkin right, cause
Midwest, I see you swingin right
(You don't know what you mean to me)
I.. love you, and I.. need you
Nelly I.. love you, I do.. neeeeed you - but
[Chorus: Kelly Rowland]
No matter what I do, all I think about is you
Even when I'm with my boo, boy you know I'm crazy over you
No matter what I do, all I think about is you
Even when I'm with my boo, boy you know I'm crazy over you
[Nelly]
Check it, check it, check it, uhh
I met this chick and she just moved right up the block from me
And uhh, she got the hots for me the finest thing my hood did see
But oh no, oh no, she gotta a man
and a son, doh'ohhh, but that's okay
Cause I, wait for my cue and just listen, play my position
Like a shortstop, pick up e'rything mami hittin
And in no time.. (no time) I..
I plan to make this wah-one mi-i-ne.. and that's for sure
Cause I, I never been the type to, break up a happy home
But uh, there's somethin bout baby girl I just can't leave alone
So tell me ma what's it gonna be? She said
(You don't know what you mean to me)
[Chorus]
[Nelly]
Check it, check it, check it, uhh
I see a lot and you look and I never say a word
I know how niggaz start actin trippin out here about they girls
And there's no way-ayy-hey, Nelly gon' fight over
no day-hey-ame.. as you can see
But I, I like your steez, your style, your whole demeanor
The way you come through and holla and swoop me in his 2-seater
Now that's gangstah-ah-ahhh..
And I got special ways to thank yah-ah-ahhh.. don't you forget it
But uh, it ain't that easy for you to pack and leave him
But uh, you and dirty got ties for different reasons
I respect that and right before I turn to leave, she said
[Chorus]
[Nelly] Sing it for me K
[Kelly Rowland]
I.. love you, and I.. need you
Nelly I.. love you, I do.. (c'mon girl)
And it's more than you'll.. ever know
But.. it's fo'sho
You can always count on my love
Foreveeeeer more, yeahh-yeahh..
[Nelly]
East coast, I know you shakin right
Down South, I know you bouncin right
West coast, I know you walkin right, cause
Midwest, I see you swingin right
(You don't know what you mean to me)
[Chorus]
[Nelly]
East coast, I know you shakin right
Down South, I know you bouncin right
West coast, I know you walkin right, cause
Midwest, I see you swing it right
(You don't know what you mean to me)
East coast, you still shakin right
Down South, I see you bouncin right
West coast, I know you walkin right, cause
Midwest, I see you swingin right
(You don't know what you mean to me)
[Chorus]
[Nelly]
East coast, I know you shakin right
Down South, I know you bouncin right
West coast, I know you walkin right
Midwest, I see you swing it right
(You don't know what you mean to me)
East coast, you still shakin right
Down South, I see you bouncin right
West coast, I know you walkin right, cause
Midwest, I see you swingin right
(You don't know what you mean to me)
NELLY fet. KELLY ROWLAND
Spoiler for DILEMMA:
Quote:
Sore jam 3-an gwa janjian sama Dinda dikantornya, memenuhi permintaannya untuk ketemuan. Awalnya Dinda nyuruh ketemuan di kost-annya. Tapi untuk menjaga hal2 yang nga memungkin nantinya, selain itu gwa udah anggap kost-an dia sebagai masa lalu, gwa lebih memilih menjemput Dinda dikantor dan melanjutkan pertemuan ini disuatu tempat. Syukur2 tempatnya dikeramaian, jadi kalo ada apa2 gwa masih bisa minta tolong sama orang2.
Gwa masukin mobil ke dalam gedung perkantoran Dinda, dari kejauhan gwa udah bisa ngeliat Dinda udah berdiri nungguin gwa didepan lobby. Damn! Gwa lihat siang itu Dinda cantik banget. Make up yang biasanya keliatan menor, siang itu nga nampak sama sekali. Wajahnya nampak begitu natural dengan sapuan bedak tipis dan bibirnya tampak memerah segar oleh lipgloss. Gwa seperti melihat Dinda ketika pertama kali mengenalnya, hanya sekarang dibalut oleh pakaian kerja yang membuatnya nampak lebih dewasa.
"Hai." sapanya dengan gaya khasnya yang gwa kenal setelah masuk kedalam mobil. Mencium pipi kiri gwa dan tersenyum, seolah nga terjadi apa2 diantara kita.
Gwa diam dan nga ngerespon, karena gwa ngerasa diantara kita udah nga ada apa2 lagi. Gwa langsung arahin mobil keluar dari gedung perkantoran ini, bergabung pada kemacetan yang belum begitu parah dijalan besar ini pada jam2 menjelang pulang kantor. Dinda seperti kebiasaannya kalo udah di dalam mobil, ngelempar tas kerjanya ke jok belakang dengan seenaknya dan mulai geratakin kaset2 yang ada dilaci dashboard. Memilih2 koleksi kaset gwa dan memainkannya di stereo set mobil gwa. Gwa tahu banget kalo Dinda cuma random aja milihin kasetnya, karena boleh dibilang Dinda nga begitu suka sama selera musik gwa. Mungkin dia cuma pengen mencairkan suasana yang kaku ini, karena sedari tadi gwa cuma diam aja, pun gwa nga nyalain musik sama sekali selama didalam mobil.
Nga lama diantara diamnya kita mulai terdengar suara alunan musik. Dan sialnya, intro lagu 'Wonderful'-nya Adam Ant yang mulai dimainkan. Holy shit! Gwa benci banget sama lagu ini. Nga! Maksud gwa, lagu ini nga pas banget didengerinnya dalam suasana kayak gini. Lagu ini terlalu mirip dengan suasana hati gwa terhadap Dinda.
Did I tell you how much I miss
Your sweet kiss?
Did I tell you I didn't cry?
Well I lied
I lie lie lied
Over real over
When I nearly hit the face I loved
So tired of packaging the anger
Always pushing you away
Shit! Beneran khan, nga lama Dinda nengok kearah gwa dengan tatapan yang seperti penuh penyesalan gitu. Gwa lihat matanya udah mulai berkaca2. Tangan kiri gwa menuju ke stereo set dengan maksud mau matiin aja sekalian, biar nga bikin suasana hati kita - gwa terutama - jadi kacau. Gwa nga mau kelihatan melow didepan Dinda. Lagian udah cukup air mata gwa tumpahin dua hari yang lalu. Sedangkan hari ini, gwa nga mau berlama2 berdua2an sama Dinda. Gwa takut keputusan gwa untuk mengakhiri hubungan gwa sama Dinda bakal menemui kegagalan. Apalagi Dinda terlalu hebat dalam urusan membolak-balikan hati gwa.
"Jangan..." pintanya sambil memegang dan menahan tangan gwa. Lalu Dinda menarik tangan gwa dan menciuminya dengan perlahan.
Gosh! Apa gwa bilang, Dinda tuh emang paling jago kalo urusan melumerkan hati gwa. Selama gwa pacaran sama Dinda, dia selalu sukses melumerkan hati gwa. Gwa nga pernah bisa marah sama Dinda lebih dari 24 jam. Tapi kalo giliran Dinda yang marah, gwa udah macem orang gila yang kehabisan akal buat ngelumerin hatinya.
"Sori, gwa masih butuh tangan gwa buat nyetir" perlahan gwa tarik tangan gwa, sebelum jari-jemari gwa nanti dikuluminya.Kalo nga cepet2 gwa cut, bisa2 banting stir balik ke kost-annya Dinda nih urusannya. 
"Maaf..." katanya pelan dengan wajah seperti menyesal tapi juga seperti mau mewek.
Did I tell you you're wonderful?
I miss you yes I do
Did I tell you that I was wrong?
I was wrong
Cos you're wonderful yeah
Did I tell you how much I miss
Your smile?
Did I tell you I was okay?
Well no way
No way way way
You're wonderful yeah yeah
Lalu kita kembali larut dalam diam, ditemani suara merdunya Adam Ant. Sementara diluar, panasnya matahari sudah tidak segarang siang tadi. Aneka jenis mobil sudah mulai memenuhi jalanan ini, mungkin sebagian dari penghuni kantor2 megah disekitar itu mulai nyolong start buat pulang kerumah, demi menghindari kemacetan parah yang bakal dimulai nga beberapa lama lagi. Sebuah pemandangan yang biasa terjadi disetiap sore dijalan protokol kota ini.
"Kita mau kemana?" tanya gwa disela2 suara Adam Ant yang masih meneriakkan kegalauannya.
"Aku nga tau? Yang pasti aku udah free dari urusan kantor" Dinda masih aja ber aku-kamu sama gwa.
"Tolong, lo nga usah ber aku-kamu sama gwa. Gwa udah terbiasa ber elo-gwa sama lo, please, jadilah diri lo yang selama ini gwa kenal" hardik gwa yang mulai sebel.
"Ok, maaf. Gwa nga tau musti bersikap seperti apa sama lo saat ini. Maaf" Dinda menundukkan kepalanya.
"Be urself, plz."
Gwa langsung belokin mobil ketika didepan ada pintu masuk tol dalam kota. Gwa dari dulu paling nga tahan berada ditengah2 kemacetan. Selain kaki gwa berasa pegel, emosi gwa suka nga terkendali, bawaannya pengen ngomel2 mulu (apalagi hari gini bawa mobil, yang ada bisa stroke ditempat gwa!). Tambahan Dinda ternyata nga tahu arah tujuan kita mau kemana, so, muter2 dijalan tol dalam kota mungkin adalah solusi terbaik. Bayarnya cukup sekali, tapi lo bisa puas2in muter2 disono sampe besokannya atau mungkin tahun depan, selama bensin dimobil lo sanggup ngejabaninnya.
"Kita mau kemana?" tanyanya kebingungan.
"Gwa nga tau" jawab gwa sama bingungnya.
"Trus ini arahnya kemana?" Dinda masih belum puas dengan keingin tahuannya.
"Nga tau Din, gwa nga tau! Gwa cuma ngikutin jalanan doang!" gwa mulai sewot ditanya2 mulu kayak gini. Dia yang ngajakin ketemuan, tapi dianya nga tahu mau kemana. Lah, gwa yang lagi kusut kayak gini mana punya ide buat mampir kemana. Selama mobil gwa masih bisa di gaspol, ya gwa ikutin aja jalanan yang ada didepan gwa ini.
"Jadi kita nga tau mau kemana?"
"..........." gwa cuma mengangkat bahu.
".........." Dinda juga diam, entah apa yang ada dipikirannya.
"Lagian kenapa kita nga ngomong disini aja? Sama aja khan, ujung2nya juga kita bakal ngebahas hubungan kita ini?" akhirnya gwa buka omongan, daripada diem2an terus dan nga jelas kayak gini.
"..........." Dinda nga ngejawab, dia menundukan kepalanya sementara tangannya sibuk memain2kan cincin dijari-jemarinya.
"Gwa nga mau panjang2 ngebahas masalah yang kemaren dan gwa nga perlu tahu siapa cowok yang jalan sama elo itu. Yang gwa tahu lo udah selingkuh dibelakang gwa. Dan gwa juga nga perlu tau udah berapa lama lo sama sinjing itu jalan, tapi yang gwa liat lo udah cukup deket dan mesra banget sama dia. Dan gwa juga nga mau ngebahas apa aja yang udah lo lakuin selama dua2an sama sinjing itu, itu urusan lo sama tuhan lo. Yang pasti gwa udah nga punya alesan lagi buat mempertahankan hubungan kita ini." gwa mulai berpidato panjang lebar, sedikit berapi2 tapi masih dalam kendali kok.
"..........." Dinda masih diem, tapi gwa yakin dia ngedengerin omongan gwa.
"Dan gwa juga nga akan maksain lo untuk ngejelasin kenapa lo bisa selingkuhin gwa. Gimanapun juga gwa punya saham disini. Kuliah gwa yang ancur2an, kerjaan nga jelas dan juga nyokap gwa yang sampe sekarang nga ngasih restu. Itu udah cukup kok buat bikin lo selingkuh dibelakang gwa. Gwa tau dirilah, kalo gwa ini cuma seorang pecundang yang nga pantes lo pertahanin sampe kapanpun juga. Tapi...." oke, ini gwa udah keterlaluan menghinakan diri gwa sendiri di depan Dinda, tapi emang faktanya seperti itu bukan?
"Tolong, jangan lo terusin..." Dinda memotong kata2 gwa, jemari tangannya menangkup erat mulut gwa. Gwa lihat matanya udah berkaca2, mungkin sebentar lagi bakal tumpah airmatanya.
"Nga, tolong lo dengerin gwa dulu!" hardik gwa sambil melepaskan tangannya, "Lo musti denger dulu omongan dan penjelasan dari gwa. Satu hal yang sulit gwa terima dari semua ini adalah, ketika seharusnya lo gwa kasih pilihan buat ninggalin gwa, lo nga ngelakuinnya, lo tetep ngejalanin semua ini seolah2 nga ada apa2 diantara kita. Padahal ternyata lo nga bisa bohongin diri lo, kalo sebenernya diantara kita emang ada apa2nya. Lo lebih memilih ngebohongin gwa dan jalan sama sinjing itu, daripada ngejaga perasaan gwa. Dan gwa, dengan bodohnya percaya dan nganggep emang nga ada apa2 diantara kita, gwa nganggep kalo lo mau nunggu gwa dan mau bersabar sama gwa. Tapi nyatanya?!"
"Lucky, jangan terusin please. Gwa nga mau dengerrr...." Dinda mulai menangis dan menutup kedua telinganya.
"Oh come on! Lo jangan pengecut kayak gitu Din! Lo musti berani nerima kenyataan ini dan lo musti dengerin semua omongan gwa ini!" gwa tarik sebelah tangannya, biar dia dengerin semua uneg2 gwa ini.
"Huhuhuhu...." Dinda menangis tersedu2 tapi dia nga menarik tangannya yang gwa pegangin erat. Lalu tangannya itu gwa taroh di dada gwa.
"Please, gwa cuma pengen ngeluarin uneg2 gwa aja sama lo. Lo jangan mikir kalo gwa lagi marah2 sama elo, nga, gwa udah nga bisa marah lagi sama elo. Gwa cuma kecewa, itu aja. Gwa kecewa karena gwa harus ngalamin dan ngerasainnya dari orang yang paling gwa sayangin dan hormatin. Dan gwa makin kecewa lagi ketika tahu sinjing yang lo senengin itu ternyata udah berkeluarga. Sumpah Din, gwa nga nyangka lo bisa sebuta itu" suara gwa mulai terdengar parau dan mata gwa mulai berasa panas, sementara gwa gengam erat tangannya kedada gwa.
Dinda makin kenceng aja nangisnya dan suaranya terdengar begitu memilukan hati gwa. Sementara gwa sendiri udah nga bisa lagi nguasain hati gwa, karena pandangan gwa udah mulai kabur akibat airmata yang udah ngumpul dimata gwa. Dan gwa mulai ngerasain kalo airmata itu udah mulai mengalir turun kepipi gwa.
Didepan gwa lihat ada pintu keluar tol yang menuju satu tempat wisata. Gwa belokin mobil gwa keluar dari situ. Gwa pikir kita emang butuh tempat untuk menyelesaikan masalah ini. Daripada tetep bertahan di tol dan ujung2nya malah jadi celaka. Gwa nga bisa jamin dalam keadaan seperti ini gwa bisa mengendalikan kendaraan gwa dengan baik dan benar. Sebagaimana halnya hati gwa ini.
Gwa masukin mobil ke dalam gedung perkantoran Dinda, dari kejauhan gwa udah bisa ngeliat Dinda udah berdiri nungguin gwa didepan lobby. Damn! Gwa lihat siang itu Dinda cantik banget. Make up yang biasanya keliatan menor, siang itu nga nampak sama sekali. Wajahnya nampak begitu natural dengan sapuan bedak tipis dan bibirnya tampak memerah segar oleh lipgloss. Gwa seperti melihat Dinda ketika pertama kali mengenalnya, hanya sekarang dibalut oleh pakaian kerja yang membuatnya nampak lebih dewasa.
"Hai." sapanya dengan gaya khasnya yang gwa kenal setelah masuk kedalam mobil. Mencium pipi kiri gwa dan tersenyum, seolah nga terjadi apa2 diantara kita.
Gwa diam dan nga ngerespon, karena gwa ngerasa diantara kita udah nga ada apa2 lagi. Gwa langsung arahin mobil keluar dari gedung perkantoran ini, bergabung pada kemacetan yang belum begitu parah dijalan besar ini pada jam2 menjelang pulang kantor. Dinda seperti kebiasaannya kalo udah di dalam mobil, ngelempar tas kerjanya ke jok belakang dengan seenaknya dan mulai geratakin kaset2 yang ada dilaci dashboard. Memilih2 koleksi kaset gwa dan memainkannya di stereo set mobil gwa. Gwa tahu banget kalo Dinda cuma random aja milihin kasetnya, karena boleh dibilang Dinda nga begitu suka sama selera musik gwa. Mungkin dia cuma pengen mencairkan suasana yang kaku ini, karena sedari tadi gwa cuma diam aja, pun gwa nga nyalain musik sama sekali selama didalam mobil.
Nga lama diantara diamnya kita mulai terdengar suara alunan musik. Dan sialnya, intro lagu 'Wonderful'-nya Adam Ant yang mulai dimainkan. Holy shit! Gwa benci banget sama lagu ini. Nga! Maksud gwa, lagu ini nga pas banget didengerinnya dalam suasana kayak gini. Lagu ini terlalu mirip dengan suasana hati gwa terhadap Dinda.
Did I tell you how much I miss
Your sweet kiss?
Did I tell you I didn't cry?
Well I lied
I lie lie lied
Over real over
When I nearly hit the face I loved
So tired of packaging the anger
Always pushing you away
Shit! Beneran khan, nga lama Dinda nengok kearah gwa dengan tatapan yang seperti penuh penyesalan gitu. Gwa lihat matanya udah mulai berkaca2. Tangan kiri gwa menuju ke stereo set dengan maksud mau matiin aja sekalian, biar nga bikin suasana hati kita - gwa terutama - jadi kacau. Gwa nga mau kelihatan melow didepan Dinda. Lagian udah cukup air mata gwa tumpahin dua hari yang lalu. Sedangkan hari ini, gwa nga mau berlama2 berdua2an sama Dinda. Gwa takut keputusan gwa untuk mengakhiri hubungan gwa sama Dinda bakal menemui kegagalan. Apalagi Dinda terlalu hebat dalam urusan membolak-balikan hati gwa.
"Jangan..." pintanya sambil memegang dan menahan tangan gwa. Lalu Dinda menarik tangan gwa dan menciuminya dengan perlahan.
Gosh! Apa gwa bilang, Dinda tuh emang paling jago kalo urusan melumerkan hati gwa. Selama gwa pacaran sama Dinda, dia selalu sukses melumerkan hati gwa. Gwa nga pernah bisa marah sama Dinda lebih dari 24 jam. Tapi kalo giliran Dinda yang marah, gwa udah macem orang gila yang kehabisan akal buat ngelumerin hatinya.
"Sori, gwa masih butuh tangan gwa buat nyetir" perlahan gwa tarik tangan gwa, sebelum jari-jemari gwa nanti dikuluminya.
Kalo nga cepet2 gwa cut, bisa2 banting stir balik ke kost-annya Dinda nih urusannya. "Maaf..." katanya pelan dengan wajah seperti menyesal tapi juga seperti mau mewek.
Did I tell you you're wonderful?
I miss you yes I do
Did I tell you that I was wrong?
I was wrong
Cos you're wonderful yeah
Did I tell you how much I miss
Your smile?
Did I tell you I was okay?
Well no way
No way way way
You're wonderful yeah yeah
Lalu kita kembali larut dalam diam, ditemani suara merdunya Adam Ant. Sementara diluar, panasnya matahari sudah tidak segarang siang tadi. Aneka jenis mobil sudah mulai memenuhi jalanan ini, mungkin sebagian dari penghuni kantor2 megah disekitar itu mulai nyolong start buat pulang kerumah, demi menghindari kemacetan parah yang bakal dimulai nga beberapa lama lagi. Sebuah pemandangan yang biasa terjadi disetiap sore dijalan protokol kota ini.
"Kita mau kemana?" tanya gwa disela2 suara Adam Ant yang masih meneriakkan kegalauannya.
"Aku nga tau? Yang pasti aku udah free dari urusan kantor" Dinda masih aja ber aku-kamu sama gwa.
"Tolong, lo nga usah ber aku-kamu sama gwa. Gwa udah terbiasa ber elo-gwa sama lo, please, jadilah diri lo yang selama ini gwa kenal" hardik gwa yang mulai sebel.
"Ok, maaf. Gwa nga tau musti bersikap seperti apa sama lo saat ini. Maaf" Dinda menundukkan kepalanya.
"Be urself, plz."
Gwa langsung belokin mobil ketika didepan ada pintu masuk tol dalam kota. Gwa dari dulu paling nga tahan berada ditengah2 kemacetan. Selain kaki gwa berasa pegel, emosi gwa suka nga terkendali, bawaannya pengen ngomel2 mulu (apalagi hari gini bawa mobil, yang ada bisa stroke ditempat gwa!
). Tambahan Dinda ternyata nga tahu arah tujuan kita mau kemana, so, muter2 dijalan tol dalam kota mungkin adalah solusi terbaik. Bayarnya cukup sekali, tapi lo bisa puas2in muter2 disono sampe besokannya atau mungkin tahun depan, selama bensin dimobil lo sanggup ngejabaninnya. "Kita mau kemana?" tanyanya kebingungan.
"Gwa nga tau" jawab gwa sama bingungnya.
"Trus ini arahnya kemana?" Dinda masih belum puas dengan keingin tahuannya.
"Nga tau Din, gwa nga tau! Gwa cuma ngikutin jalanan doang!" gwa mulai sewot ditanya2 mulu kayak gini. Dia yang ngajakin ketemuan, tapi dianya nga tahu mau kemana. Lah, gwa yang lagi kusut kayak gini mana punya ide buat mampir kemana. Selama mobil gwa masih bisa di gaspol, ya gwa ikutin aja jalanan yang ada didepan gwa ini.
"Jadi kita nga tau mau kemana?"
"..........." gwa cuma mengangkat bahu.
".........." Dinda juga diam, entah apa yang ada dipikirannya.
"Lagian kenapa kita nga ngomong disini aja? Sama aja khan, ujung2nya juga kita bakal ngebahas hubungan kita ini?" akhirnya gwa buka omongan, daripada diem2an terus dan nga jelas kayak gini.
"..........." Dinda nga ngejawab, dia menundukan kepalanya sementara tangannya sibuk memain2kan cincin dijari-jemarinya.
"Gwa nga mau panjang2 ngebahas masalah yang kemaren dan gwa nga perlu tahu siapa cowok yang jalan sama elo itu. Yang gwa tahu lo udah selingkuh dibelakang gwa. Dan gwa juga nga perlu tau udah berapa lama lo sama sinjing itu jalan, tapi yang gwa liat lo udah cukup deket dan mesra banget sama dia. Dan gwa juga nga mau ngebahas apa aja yang udah lo lakuin selama dua2an sama sinjing itu, itu urusan lo sama tuhan lo. Yang pasti gwa udah nga punya alesan lagi buat mempertahankan hubungan kita ini." gwa mulai berpidato panjang lebar, sedikit berapi2 tapi masih dalam kendali kok.
"..........." Dinda masih diem, tapi gwa yakin dia ngedengerin omongan gwa.
"Dan gwa juga nga akan maksain lo untuk ngejelasin kenapa lo bisa selingkuhin gwa. Gimanapun juga gwa punya saham disini. Kuliah gwa yang ancur2an, kerjaan nga jelas dan juga nyokap gwa yang sampe sekarang nga ngasih restu. Itu udah cukup kok buat bikin lo selingkuh dibelakang gwa. Gwa tau dirilah, kalo gwa ini cuma seorang pecundang yang nga pantes lo pertahanin sampe kapanpun juga. Tapi...." oke, ini gwa udah keterlaluan menghinakan diri gwa sendiri di depan Dinda, tapi emang faktanya seperti itu bukan?
"Tolong, jangan lo terusin..." Dinda memotong kata2 gwa, jemari tangannya menangkup erat mulut gwa. Gwa lihat matanya udah berkaca2, mungkin sebentar lagi bakal tumpah airmatanya.
"Nga, tolong lo dengerin gwa dulu!" hardik gwa sambil melepaskan tangannya, "Lo musti denger dulu omongan dan penjelasan dari gwa. Satu hal yang sulit gwa terima dari semua ini adalah, ketika seharusnya lo gwa kasih pilihan buat ninggalin gwa, lo nga ngelakuinnya, lo tetep ngejalanin semua ini seolah2 nga ada apa2 diantara kita. Padahal ternyata lo nga bisa bohongin diri lo, kalo sebenernya diantara kita emang ada apa2nya. Lo lebih memilih ngebohongin gwa dan jalan sama sinjing itu, daripada ngejaga perasaan gwa. Dan gwa, dengan bodohnya percaya dan nganggep emang nga ada apa2 diantara kita, gwa nganggep kalo lo mau nunggu gwa dan mau bersabar sama gwa. Tapi nyatanya?!"
"Lucky, jangan terusin please. Gwa nga mau dengerrr...." Dinda mulai menangis dan menutup kedua telinganya.
"Oh come on! Lo jangan pengecut kayak gitu Din! Lo musti berani nerima kenyataan ini dan lo musti dengerin semua omongan gwa ini!" gwa tarik sebelah tangannya, biar dia dengerin semua uneg2 gwa ini.
"Huhuhuhu...." Dinda menangis tersedu2 tapi dia nga menarik tangannya yang gwa pegangin erat. Lalu tangannya itu gwa taroh di dada gwa.
"Please, gwa cuma pengen ngeluarin uneg2 gwa aja sama lo. Lo jangan mikir kalo gwa lagi marah2 sama elo, nga, gwa udah nga bisa marah lagi sama elo. Gwa cuma kecewa, itu aja. Gwa kecewa karena gwa harus ngalamin dan ngerasainnya dari orang yang paling gwa sayangin dan hormatin. Dan gwa makin kecewa lagi ketika tahu sinjing yang lo senengin itu ternyata udah berkeluarga. Sumpah Din, gwa nga nyangka lo bisa sebuta itu" suara gwa mulai terdengar parau dan mata gwa mulai berasa panas, sementara gwa gengam erat tangannya kedada gwa.
Dinda makin kenceng aja nangisnya dan suaranya terdengar begitu memilukan hati gwa. Sementara gwa sendiri udah nga bisa lagi nguasain hati gwa, karena pandangan gwa udah mulai kabur akibat airmata yang udah ngumpul dimata gwa. Dan gwa mulai ngerasain kalo airmata itu udah mulai mengalir turun kepipi gwa.
Didepan gwa lihat ada pintu keluar tol yang menuju satu tempat wisata. Gwa belokin mobil gwa keluar dari situ. Gwa pikir kita emang butuh tempat untuk menyelesaikan masalah ini. Daripada tetep bertahan di tol dan ujung2nya malah jadi celaka. Gwa nga bisa jamin dalam keadaan seperti ini gwa bisa mengendalikan kendaraan gwa dengan baik dan benar. Sebagaimana halnya hati gwa ini.
Makasih banyak buat agan satrio atas sumbangan lagunya.
Sewswatu banget deh lagunya
[YOUTUBE]8WYHDfJDPDc&hl=id&gl=ID[/YOUTUBE]
Diubah oleh luckyismine 08-06-2014 23:37
sormin180 dan pasukanmalam11 memberi reputasi
2