Sepeda BSA Airborne dikembangkan untuk digunakan oleh Pasukan Inggris kelompok Hotspur. Seperti Welbike, alat transportasi yang dibutuhkan bagi para penerjun payung adalah berdimensi kecil dan dapat dengan mudah dikendarai.

Untuk itu, BSA, yang membuat M20 Motorbike, mengembangkan sepeda yang bisa dilipat, hingga para penerjun payung dapat melompat keluar dari pesawat beserta sepeda lipat tersebut. Setibanya di darat, dapat digunakan sebagai sepeda konvensional. Sepeda BSA Airborne digunakan dalam banyak misi pendaratan besar, seperti D-day dan misi Arnhem.

Sepeda BSA Airborne digunakan dalam banyak pertempuran, meski tidak sebanyak yang direncanakan. Rencana awal, sepeda tersebut akan diproduksi secara massal agar tentara angkatan udara bisa bergerak lebih mobile setelah mendarat. Penggunaan sepeda tersebut lebih baik dan lebih cepat daripada berjalan kaki.

Pasukan Udara Inggris menggunakan sepeda BSA Airborne pada beberapa operasi militer. Tapi setelah kendaraan yang lebih besar --seperti jip-- tersedia pada bulan Juni 1944, keberadaan sepeda ini menjadi kurang penting.

Sepeda ini dilaporkan telah digunakan pada serangan udara pertama ke Norwegia, karena ditemukan di tengah reruntuhan glider.

Sepeda ini pun diceritakan dalam memoar tentang pertempuran 1944-45, juga terlihat dalam beberapa foto -meski hanya sedikit. Kebanyakan foto menunjukkan sepeda tersebut sedang digunakan dalam pelatihan.

Bukti foto menunjukkan bahwa beberapa sepeda ini dikendarai oleh Pasukan Komando pada saat penyerbuan.

Pada D-Day, 6 Juni 1944, setiap unit Commando memiliki satu peleton sepeda, meskipun sepeda-sepeda tersebut akhirnya ditinggalkan beberapa hari kemudian.

Penggunaan terbesar dari sepeda BSA Airborne adalah oleh divisi infanteri Inggris dan Kanada pada invasi gelombang kedua ke Normandia, Perancis (D-Day 6 Juni 1944). Juga digunakan saat invasi Sisilia pada tahun 1943 oleh pasukan infanteri Kanada.

Bukti foto menunjukkan bahwa para tentara Kanada dan Inggris menyertakan sepeda BSA Airborne di kendaraan lapis baja mereka, tampaknya untuk digunakan sebagai alat transportasi alternatif di waktu dan keadaan darurat.

Beberapa sepeda BSA Airborne MUNGKIN telah dibawa ke zona tempur oleh personel angkatan udara, karena sepeda adalah unit yang sangat berguna untuk dikendarai di area lapangan udara.

Satu lagi bukti betapa sepeda adalah alat transportasi yang tangguh dan bisa diandalkan dalam berbagai kondisi, bahkan termasuk di tengah medan peperangan.

BSA Airborne Bicycle punya peran dan arti khusus dalam sejarah kemiliteran dunia. Tak heran jika sepeda jenis ini menjadi incaran para kolektor.