- Beranda
- B-Log Collections
-wong biasa- poskamling pinggir embong
...
TS
ingsunpiyambak
-wong biasa- poskamling pinggir embong

permisi buat agan agan sekalian
mau ikutan bikin blog. karena pengen menuliskan banyak hal yang menurut saya perlu disalurkan untuk dituliskan. jika ada banyak kesalahan mohon bisa dimaafkan. karena saya baru di forum blog ini. terimakasih sebelumnya.

tertanda
ingsunpiyambak
-wongbiasa-
Diubah oleh ingsunpiyambak 05-06-2014 07:26
0
6.1K
38
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
B-Log Collections
3.1KThread•6.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ingsunpiyambak
#6
tercapai

jam menunjukan jam 9 pagi. dalbo tampak menggunakan kaos abu abu dan celana kain dengan warna yang sama. walo terlihat gemuk dengan baju kaos, dalbo tetap tidak ambil pusing. baginya yang penting adalah kenyamanan. soal penampilan dia cuek. apakah kelihatan gemuk atau tidak, tidak pernah sekalipun dia pikirkan. dalbo sudah ada di gerbang halaman rumahnya pagi itu. rupanya dia sedang menunggu seseorang. tidak berapa lama tampak seseorang datang dengan motornya. ya, orang itu adalah lawe.
sudah seminggu waktu terlewati sejak mereka berdua terahir bertemu. kemaren sore lawe mengirimkan sms bahwa hari ini dia mendapat jatah libur. karenanya dia mengajak dalbo untuk jalan bersama ke perpustakaan. dengan berboncengan motor, mereka berdua segera menuju ke perpustakaan. jarak antara rumah dalbo dan perpustakaan tidak sampai memakan waktu 10 menit jika menggunakan kendaraan bermotor. sebentar saja, dalbo dan lawe sudah sampe didepan gedung perpustakaan. lawe memasukan sepeda motornya ke dalam parkiran. sementara dalbo menunggu dengan berdiri di depan pintu masuk.
setelah selesai menaruh motor, lawe segera masuk ke dalam perpustakaan. dalbo pun menyusul dibelakangnya. ternyata perpustakaan ini bisa dibilang kecil. apalagi jika dibandingkan dengan perpustakaan daerah jakarta. jauh sekali perbedaannya, begitu pikir dalbo. tapi lalu dalbo insyaf. bahwa tidak bijak membandingkan sebuah prasarana yang ada di ibukota dengan prasarana yang ada di kota kecil. begitu masuk pertama terdapat deretan locker dan tempat sandal. ga banyak, cuma lima deret. merekai pun melepas alas kaki dan menaruhnya di rak. kemudian masuk dan mengisi daftar hadir yang disediakan oleh petugas perpustakaan.
karena ini perpustakaan daerah, maka petugasnya berstatus sebagai pns. terlihat mereka memakai seragam pns pemkot. ternyata benar kata lawe, didalam sepi, tidak ada pengunjung. tidak seperti ketika dalbo kesana sendiri beberapa waktu lalu. saat itu nampak banyak para abg putih abu abuers yang memenuhi perpustakaan. kali ini bener bener hampir tidak ada pengunjungnya. kecuali satu bapak bapak yang nampak asik membaca koran di pojokan.
dalbo dan lawe pun kemudian sibuk menelusuri rak mencari buku bacaan yang dianggap menarik. setelah beberapa lama di sana, dalbo menyadari ada satu kekurangan dari perpustakaan ini. yaitu petugasnya yang malah rame sendiri. seperti sedang ada acara arisan saja. tapi tidak menjadi masalah bagi dalbo, walo rame dia memilih tempat dipojokan yang jauh dari para petugas itu. lawe lebih cerdik, dia membawa hape dan headset. ketika suara petugas terdengar mengganggu, dia tinggal pasang headset di telinganya dan menyetel lagu favoritnya.
bagi dalbo ini adalah sebuah keberhasilan. tekniknya untuk mewujudkan keinginan melalui teknik buku imajinasi itu telah menjadi kenyataan. kini dia sudah memiliki basecamp baru di kota ini. jika dulu di jakarta dia menetapkan perpustakaan daerah jakarta sebagai basecamp bagi teman temannya, maka di kota ini dalbo menetapkan perpustakaan ini sebagai basecamp pertemuannya dengan lawe. suasana yang sepi, jarang ada orang. ditambah dengan beberapa buku yang menarik membuat dalbo betah berada disana. semua terjadi dengan mulus, dengan saat yang paling tepat. sesuai dengan kehendak semesta tentunya.
Diubah oleh ingsunpiyambak 04-06-2014 12:50
0