TS
kangdikaa
◄۩۩► Thread Kaskuser Denpasar ◄۩۩►

◄۩۩►---INDEX---◄۩۩►
Sejarah Kota Denpasar | Tempat Wisata |Wisata Kuliner
Perguruan Tinggi | Perguruan Tinggi [2] | Pengumuman
Kopdar / Gathering Kaskus Regional Bali / Denpasar
Sejarah Kota Denpasar | Tempat Wisata |Wisata Kuliner
Perguruan Tinggi | Perguruan Tinggi [2] | Pengumuman
Kopdar / Gathering Kaskus Regional Bali / Denpasar
◄۩۩►---THREAD FORUM BALI YANG BERSANGKUTAN DENGAN DAERAH DENPASAR---◄۩۩►
Mari Bermain Sepakbola (Area Denpasar)| ۩۞۩►SKENSA Corner (tempat ngumpul siswa, alumni, dan guru SMKN 1 Denpasar) ◄۩۞۩ | Share spbu curang di denpasar | Buat agan-agan yang demen R/C QD di Denpasar masuk sini (seluruh Bali juga boleh)..
Mari Bermain Sepakbola (Area Denpasar)| ۩۞۩►SKENSA Corner (tempat ngumpul siswa, alumni, dan guru SMKN 1 Denpasar) ◄۩۞۩ | Share spbu curang di denpasar | Buat agan-agan yang demen R/C QD di Denpasar masuk sini (seluruh Bali juga boleh)..
◄۩۩►---RULES THREAD KASKUSER DENPASAR---◄۩۩►
BASIC RULES :
1.Sebelum posting diharapkan mengisi biodata dahulu
2.diperkenankan one liner
3.Dilarang Share Foto Nude, Porn, Dp Kecuali IGO
4.Dilarang posting Monolog Atau mosting yang isinya emot aja
5.Untuk warga selain denpasar/bali diperkenankan untuk chat disini

6.Dilarang promosi thread yang bersifat jualan di thread ini
7.Dilarang melakukan reputation abuse (bercen cendol/bata), silahkan menggunakan vitur PM/VM
8.Dilarang Tripost or sampe lebih dari itu
9.Untuk mengshare foto yang ukurannya besar, sebaiknya menggunakan fitur Spoiler
10.Dilarang memancing keributan di thread ini
11.Dibolehkan menggunakan Clone ID setiap hari, tetapi diharapkan clone menyamakan identitasnya (seperti ava) dengan prime IDnya
12.Untuk Chit Chat bersama penghuni regional bali silahkan ke BANJAR REGIONAL BALI
*rules bisa berubah tergantung situasi
Pesan untuk para Junker :
Jungker itu adalah perbuatan yang tidak salah dan tidak melanggar hukum, tapi jadilah jungker yang baik dan sopan serta mematuhi peraturan/rules di thread, Suksma

Quote:
Sejarah Kota Denpasar
Nama Denpasar dapat bermaksud pasar baru, sebelumnya kawasan ini merupakan bagian dari Kerajaan Badung, sebuah kerajaan yang pernah berdiri sejak abad ke-19, sebelum kerajaan tersebut ditundukan oleh Belanda pada tanggal 20 September 1906, dalam sebuah peristiwa heroik yang dikenal dengan Perang Puputan Badung
Setelah kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958, Denpasar menjadi ibu kota dari pemerintah daerah Kabupaten Badung, selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Des.52/2/36-136 tanggal 23 Juni 1960, Denpasar juga ditetapkan sebagai ibu kota bagi Provinsi Bali yang semula berkedudukan di Singaraja
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1978, Denpasar resmi menjadi ‘’Kota Administratif Denpasar’’, dan seiring dengan kemampuan serta potensi wilayahnya dalam menyelenggarakan otonomi daerah, pada tanggal 15 Januari 1992, berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992, dan Kota Denpasar ditingkatkan statusnya menjadi ‘’kotamadya’’, yang kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 27 Februari 1992.

Quote:
Museum Bali
Museum Bali adalah museum yang berada di Denpasar Bali. Museum bali adalah museum penyimpanan peningggalan masa lampau manusia dan etnografi. Koleksi museum terdiri dari benda-benda etnografi antara lain peralatan dan prlengkapan hidup, kesenian, keagamaan, bahasa tulisan dan lain-lainnya yang mencerminkan kehidupan dan perkembangan kebudayaan bali.
Spoiler for Lanjut:
Gagasan mendirikan museum Bali dicetuskan pertama kali oleh W.F.J. Kroon (1909-1913) Asisten Residen Bali Selatan di Denpasar. Gagasannya terwujud dengan berdirinya sebuah geung yang disebut Gedung Arca pada tahun 1910. Paraa arsiteknya adalah I Gusti gede Ketut Kandeldari banjar abasan dan Igusti Ketut Rai dari banjar Belong bersama seorang arsitek jerman yaitu Curt Grundler. Sokongan dana dan material berasal dari raja-raja yaitu Buleleng, Tabanan, Badung dan Karangasem.
Gagasan W.F. sttuterhim Kepala dinas purbakala, melanjutkan usaha-usaha melengkapi museum dengan peninggalan etnografi pada tahun 1930. Untuk memperlancar pengelolaan museum maka dibentuklah sebuah yayasan yang diketuai oleh H.R. Ha'ak, penulis G.J Grader, bendahara G.M.Hendrikss, para anggota R. Goris, I gusti Ngurah Alit raja Badung, I Gusti Bagus Negara dan W.Spies. Personalia yayasan disahkan pada tanggal 8 Desember 1932 dan sekaligus Museum Bali dibuka untuk umum. Gedung Tabanan, Gedung Karangasem dan Gedung Buleleng dibuka untuk pameran tetap dengan koleksi dari benda-benda prasejarah, sejarah, etnografi termasuk seni rupa.
Gagasan W.F. sttuterhim Kepala dinas purbakala, melanjutkan usaha-usaha melengkapi museum dengan peninggalan etnografi pada tahun 1930. Untuk memperlancar pengelolaan museum maka dibentuklah sebuah yayasan yang diketuai oleh H.R. Ha'ak, penulis G.J Grader, bendahara G.M.Hendrikss, para anggota R. Goris, I gusti Ngurah Alit raja Badung, I Gusti Bagus Negara dan W.Spies. Personalia yayasan disahkan pada tanggal 8 Desember 1932 dan sekaligus Museum Bali dibuka untuk umum. Gedung Tabanan, Gedung Karangasem dan Gedung Buleleng dibuka untuk pameran tetap dengan koleksi dari benda-benda prasejarah, sejarah, etnografi termasuk seni rupa.
Quote:
Pantai Sanur
Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar.
Karena memiliki ombak yang cukup tenang, maka pantai Sanur tidak bisa dipakai untuk surfing layaknya Pantai Kuta . Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian.
Spoiler for Lanjut:
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.
Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.
Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang pas untuk melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam sanderan yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat duduk-duduk menunggu Matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini relatif lebih tenang sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai anak-anak dan tidak berbahaya.
Selain itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit dengan berenang di pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima.
Sepanjang tempat wisata pantai Bali ini sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata berupa hotel, restoran ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu hotel tertua di Bali dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand Bali Beach yang terletak persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis pantai juga dibangun semacam area pejalan kaki yang seringkali digunakan sebagai jalur jogging oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal. Jalur ini terbentang ke arah selatan melewati pantai Shindu, pantai Karang hingga Semawang sehingga wisatawan bisa berolahraga sekaligus menikmati pemandangan pantai di pagi hari.
Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.
Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang pas untuk melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam sanderan yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat duduk-duduk menunggu Matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini relatif lebih tenang sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai anak-anak dan tidak berbahaya.
Selain itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit dengan berenang di pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima.
Sepanjang tempat wisata pantai Bali ini sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata berupa hotel, restoran ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu hotel tertua di Bali dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand Bali Beach yang terletak persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis pantai juga dibangun semacam area pejalan kaki yang seringkali digunakan sebagai jalur jogging oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal. Jalur ini terbentang ke arah selatan melewati pantai Shindu, pantai Karang hingga Semawang sehingga wisatawan bisa berolahraga sekaligus menikmati pemandangan pantai di pagi hari.
Quote:
Pura Sakenan
Pura Sakenan adalah salah satu pura penting yang terletak di wilayah selatan Bali, berada di atas pantai di barat laut Pulau Serangan, yaitu sebuah pulau kecil yang berjarak sekitar 10 kilometer di selatan Denpasar.[2] Pura ini masih memiliki hubungan dengan Buddha, yang melinggih Ida Bhatara Sakya Muni. Sebagaimana dengan pura-pura lain, setiap pengunjung yang hendak masuk ke tempat suci Pura Sakenan wajib mengenakan sarung dan sabuk kain khas Bali serta bagi yang wanita tidak sedang dalam masa menstruasi.
Pulau Serangan tempat Pura Sakenan berada hanya berukuran 2,9 kilometer dengan lebar 1 kilometer. Nama Serangan berasal dari kata sira dan angen atau "kangen/ sayang". Pura Sakenan dibangun dengan latar belakang wujud syukur orang yang merasa sira angen dengan keindahan alam pulau ini.
Spoiler for Lanjut:
Dalam lontar Usana Bali, Mpu Kuturan atau Mpu Rajakretha membangun pura berdasar konsep yang dibawanya dari Majapahit (Jawa Timur) untuk diterapkan di Bali seluruhnya.[3] Pura Sakenan ini dibangun oleh Mpu Kuturan pada abad ke-10 Masehi (sekitar 1005 M). Mpu Kuturan tiba di Bali pada tahun 1001 M sebelum runtuhnya Kerajaan Majapahit, dalam rangka menata-ulang aspek sosial-religius masyarakat Bali.[2] Prabhu Udayana dan Empu Kuturan merupakan penganut ajaran Buddha Mahayana Sakyamuni.
Pada masa pemerintahan Sri Dalem Ktut Ngulasir dari kerajaan Gelgel, rakyat Serangan diperintahkan untuk membuat pemujaan Bhatara di tempat yang sebelumnya disucikan Empu Kuturan dan menamainya "Parahyangan Dalem Sakenan". Nama Sakenan berasal dari kata Sakyamuni, yaitu ajaran Buddha yang dianut oleh Empu Kuturan. Pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong (1411 saka atau 1489 masehi), ia bersama Dang Hyang Nirartha disebutkan membangun pelinggih Sekar Kancing Gelung di Pura Sakenan. Ketika Danghyang Nirartha mengadakan perjalanan keliling Bali untuk mengunjungi tempat-tempat suci, ia sampai di Pulau Serangan. Dalam Dwijendra Tattwa ditulis:
Akhirnya, disana Danghyang Nirartha membangun pelinggih (bangunan suci) di Pura atau Kahyangan Sakenan.
Menurut masyarakat setempat, Pura Sakenan awalnya hanya berbentuk sebuah batu bersinar yang ditemukan oleh Danghyang Astapaka ketika melakukan perjalanan ke Bali pada tahun 1530 M, akhirnya ia membuat pura. Selanjutnya Pedanda Sakti Wawu Rauh (Dang Hyang Nirartha) melihat pura itu dan menyempurnakannya dengan melakukan upacara. Pura tersebut kemudian dinamakan Pura Sakenan.
I Wayan Leder, salah satu tokoh Desa Serangan, mengatakan bahwa sekitar tahun 1982, sebelum dilakukan reklamasi besar-besaran, masyarakat Serangan mengeluarkan tanah satu kepala keluarga satu jukung untuk melebarkan Pura Dalem Sakenan di sebelah barat. Di sebelah timur pura, saat air pasang, jalan menjadi terputus. Area tersebut kemudian direklamasi oleh masyarakat Serangan sehingga menjadi seperti sekarang. Proses pembebasan lahan dimulai semenjak tahun 1990 dan proses reklamasi akhirnya dimulai pada tahun 1996. Meskipun banyak diprotes, terutama dari kalangan nelayan perahu jukung yang menyewakan perahu untuk transportasi Bali-Serangan serta dari kalangan mahasiswa dan LSM, reklamasi tersebut kini memberikan manfaat besar bagi masyarakat Pulau Serangan, terutama di bidang pariwisata dan pendidikan, serta bagi peziarah yang tidak berani naik jukung atau terhambat karena harus mengantre jukung. Bahkan, nelayan jukung juga memperoleh pendapatan dari parkir kendaraan di Pura Sakenan.
Pada tanggal 8 April 1999, Pura Sakenan diserahkan oleh Dispenda Badung kepada masyarakat Serangan. Masyarakat Serangan melaksanakan tanggung jawab tersebut sesuai konsep Tri Hita Karana: masyarakat Desa Adat Serangan melakukan gotong-royong mengadakan kebersihan di sekitar pura, menjadi panitia penyambut kedatangan panitia dari kabupaten, serta memiliki 27 orang pemangku.
Pada masa pemerintahan Sri Dalem Ktut Ngulasir dari kerajaan Gelgel, rakyat Serangan diperintahkan untuk membuat pemujaan Bhatara di tempat yang sebelumnya disucikan Empu Kuturan dan menamainya "Parahyangan Dalem Sakenan". Nama Sakenan berasal dari kata Sakyamuni, yaitu ajaran Buddha yang dianut oleh Empu Kuturan. Pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong (1411 saka atau 1489 masehi), ia bersama Dang Hyang Nirartha disebutkan membangun pelinggih Sekar Kancing Gelung di Pura Sakenan. Ketika Danghyang Nirartha mengadakan perjalanan keliling Bali untuk mengunjungi tempat-tempat suci, ia sampai di Pulau Serangan. Dalam Dwijendra Tattwa ditulis:
"... sesudah Danghyang Nirartha mensucikan diri di Bukit Payung, lalu beliau meneruskan perjalanan dengan menyusur pantai laut yang sangat indah dan mempesonakan menuju arah utara. Pantai yang dilalui cukup permai dengan pasirnya yang memutih memberikan keindahan alam yang mempesonakan, ditambah lagi dengan herembusnya angin dan lautan yang dapat menyegarkan jasmani beliau."
Akhirnya, disana Danghyang Nirartha membangun pelinggih (bangunan suci) di Pura atau Kahyangan Sakenan.
Menurut masyarakat setempat, Pura Sakenan awalnya hanya berbentuk sebuah batu bersinar yang ditemukan oleh Danghyang Astapaka ketika melakukan perjalanan ke Bali pada tahun 1530 M, akhirnya ia membuat pura. Selanjutnya Pedanda Sakti Wawu Rauh (Dang Hyang Nirartha) melihat pura itu dan menyempurnakannya dengan melakukan upacara. Pura tersebut kemudian dinamakan Pura Sakenan.
I Wayan Leder, salah satu tokoh Desa Serangan, mengatakan bahwa sekitar tahun 1982, sebelum dilakukan reklamasi besar-besaran, masyarakat Serangan mengeluarkan tanah satu kepala keluarga satu jukung untuk melebarkan Pura Dalem Sakenan di sebelah barat. Di sebelah timur pura, saat air pasang, jalan menjadi terputus. Area tersebut kemudian direklamasi oleh masyarakat Serangan sehingga menjadi seperti sekarang. Proses pembebasan lahan dimulai semenjak tahun 1990 dan proses reklamasi akhirnya dimulai pada tahun 1996. Meskipun banyak diprotes, terutama dari kalangan nelayan perahu jukung yang menyewakan perahu untuk transportasi Bali-Serangan serta dari kalangan mahasiswa dan LSM, reklamasi tersebut kini memberikan manfaat besar bagi masyarakat Pulau Serangan, terutama di bidang pariwisata dan pendidikan, serta bagi peziarah yang tidak berani naik jukung atau terhambat karena harus mengantre jukung. Bahkan, nelayan jukung juga memperoleh pendapatan dari parkir kendaraan di Pura Sakenan.
Pada tanggal 8 April 1999, Pura Sakenan diserahkan oleh Dispenda Badung kepada masyarakat Serangan. Masyarakat Serangan melaksanakan tanggung jawab tersebut sesuai konsep Tri Hita Karana: masyarakat Desa Adat Serangan melakukan gotong-royong mengadakan kebersihan di sekitar pura, menjadi panitia penyambut kedatangan panitia dari kabupaten, serta memiliki 27 orang pemangku.
Quote:
Pantai Sindhu
Pantai Sindhu merupakan pantai yang selalu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara, Pantai ini berpasir putih dengan ombak yang tidak begitu besar. Garis pantai ini sama dengan pantai Sanur. Banyak wisatawan datang ke pantai sindu untuk menikmati makanan dan minuman yang disajikan disepanjang pantai ini. aktifitas yang bisa dilakukan di pantai ini antara lain: berenang, memancing, berjemur dan bersantai.
Spoiler for Lanjut:
Selain itu yang cukup menarik di pantai ini adalah jasa masage yang telah bersiap di pinggir pantai. Pelanggan jasa massage di Pantai Sindu sebagian besar pelanggannya adalah wisatawan mancanegara. Jarak tempuh yang diperlukan untuk bisa sampai di Pantai Sindhu ini kira-kira 15 menit dengan jarak tempuh lebih kurang 8 km dari Kota Denpasar.
Lanjut Di Bawah
Diubah oleh kangdikaa 21-12-2014 22:42
0
84.8K
Kutip
10K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bali
2.7KThread•1.4KAnggota
Tampilkan semua post
TS
kangdikaa
#2

Quote:
Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku
Selain kuliner babi guling, kuliner ayam betutu juga merupakan makanan khas bali yang tak kalah nikmatnya untuk dicoba. Salah satu rumah makan ayam betutu yang memiliki nama ngetop di Bali adalah Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku. Suara gemerincing pentungan bambu dan ukiran khas Bali pada pintu restoran adalah beberapa bukti bahwa Ayam Betutu Kedewatan merupakan restoran khas sajian masakan Bali.
Menu andalan restoran ini sudah tentu adalah nasi ayam betutu yang merupakan sajian khas Bali. Sedikit berbeda dengan nasi ayam betutu restoran lainnya, karena nasi ayam betutu restoran ini disajikan dengan sambal pedas yang nikmat dengan harga yang cukup terjangkau kantong saku kita. Selain ayam betutu, terdapat berbagai menu lain yang tak kalah enaknya. Silahkan berkunjung ke restoran ini jika Anda ingin menikmati nasi ayam betutu yang sebenarnya.
Spoiler for Alamat:
Alamat Lokasi: Jalan Tukad Badung No. 3 (Jalan Tukad Yeh Aya), Denpasar, Bali 80235
Quote:
Warung Made
Tempatnya yang lumayan besar dan nyaman seperti makan dirumah sendiri sangat cocok bagi keluarga yang sedang liburan di Bali. Desain bangunan restoran mencirikan khas Bali, seperti dekorasi yang banyak menggunakan kain hitam putih dan barang-barang kerajinan Bali lainnya. warung made
Menu yang ditawarkan Made Warung lumayan bervariasi. Mulai makanan khas Bali, makanan vegetarian, hingga makanan orang asing juga tersedia. Yang paling terkenal adalah menu nasi campur. Menunya ada nasi campur biasa dan nasi campur special.
Spoiler for Lanjut:
Nasi campur yang biasa satu porsinya dijual dengan harga Rp 30.000 berisi nasi putih, aneka sayuran yang dimasak khas Bali, tahu dan tempe goreng. Sedangkan yang special harganya Rp 55.000 per porsinya. Tambahannya adalah sate lilit ikan dan ikan asin.
Sate lilitnya dibuat dari ikan tuna dicampur dengan bumbu khas Bali kuliner yang sudah dihaluskan. Berbeda dengan sate yang ditusuk pada umumnya, sate lilit Warung Made memiliki rasa manis gurih yang disajikan tanpa tusukan. Sayurannya juga bermacam-macam seperti terong, kacang panjang, dan jagung manis yang dimasak khas Bali. Tahu tempenya diolah menggunakan bumbu kuning, ikan asinnya renyah dan gurih serta sambal merah yang mantap pas banget untuk makan siang.
Selain nasi campur ada juga nasi goreng, tipat cantok, gado-gado, pepes ikan, dan steak. Harganya mulai dari Rp 10.000 – Rp 50.000 tergantung dari menu yang dipesan. Banyak juga wisatawan asing yang mencoba makanan khas Bali tersebut, karena rasanya tidak terlalu pedas dan sesuai dengan lidah mereka.
Jika anda ingin mengunjugi tempat makan ini, ada dapat mengunakan taksi dari hotel tempat anda menginap atau mengunakan jasa sewa mobil dengan sopir di Bali. Selama wisata di Bali dengan menikmati wisata kuliner, ada baiknya anda juga mencoba wisata bahari seperti watersport Tanjung Benoa. Kami menawarkan beranekaragam paket watersport di Bali tentunya dengan harga bersaing tanpa mengabaikan kualitas pelayanan.
Sate lilitnya dibuat dari ikan tuna dicampur dengan bumbu khas Bali kuliner yang sudah dihaluskan. Berbeda dengan sate yang ditusuk pada umumnya, sate lilit Warung Made memiliki rasa manis gurih yang disajikan tanpa tusukan. Sayurannya juga bermacam-macam seperti terong, kacang panjang, dan jagung manis yang dimasak khas Bali. Tahu tempenya diolah menggunakan bumbu kuning, ikan asinnya renyah dan gurih serta sambal merah yang mantap pas banget untuk makan siang.
Selain nasi campur ada juga nasi goreng, tipat cantok, gado-gado, pepes ikan, dan steak. Harganya mulai dari Rp 10.000 – Rp 50.000 tergantung dari menu yang dipesan. Banyak juga wisatawan asing yang mencoba makanan khas Bali tersebut, karena rasanya tidak terlalu pedas dan sesuai dengan lidah mereka.
Jika anda ingin mengunjugi tempat makan ini, ada dapat mengunakan taksi dari hotel tempat anda menginap atau mengunakan jasa sewa mobil dengan sopir di Bali. Selama wisata di Bali dengan menikmati wisata kuliner, ada baiknya anda juga mencoba wisata bahari seperti watersport Tanjung Benoa. Kami menawarkan beranekaragam paket watersport di Bali tentunya dengan harga bersaing tanpa mengabaikan kualitas pelayanan.
Quote:
Babi Guling Chandra - Jalan Teuku Umar
Bukanlah hal tabu di Bali ini untuk menjual daging babi, sama seperti ketika saya berada di Toraja. Mayoritas masyarakat yang menganut agama Hindu, menjadikan babi salah satu daging favorit untuk dijadikan menu andalan di Bali. Banyak yang menjual olahan daging babi. Mulai dari warung pinggir jalan sampai restoran besar, mulai yang harga murah sampai lumayan mahal. Well, karena sedang berada di Bali, tidak ada pantangan dan babi guling merupakan makanan favorit setiap kali berkunjung kesana, maka saya wajib mencicipi babi guling di Restoran Candra ini.
Quote:
Sate Babi Plecing Arjuna - Denpasar
Sate Babi Plecing Arjuna terletak di persimpangan jalan Arjuna dan jalan Gatot Kaca, Denpasar. Lokasinya yang strategis belum di dukung sepenuhnya oleh tempat parkir dan ruangan makan yang memadai. Walaupun terbilang kecil dan sulit mendapat parkiran kendaraan, namun tempat makan ini selalu ramai dikunjungi setiap harinya.
Menu utama yang ditawarkan adalah sate babi plecing dan soto babat, yang selalu menjadi favorit para pelanggannya. Bagi penggemar sate, silahkan berkunjung ketempat ini. Wisatakuliner.com merekomendasikan tempat ini karena menu enak yang disajikan dengan harga yang terjangkau dompet kaum plesiran.
Spoiler for Alamat:
Alamat Lokasi: Jl. Arjuna, Denpasar
Quote:
Pondok Mina - Amlapura
Setelah berwisata alam di Bali Timur, saatnya untuk mencari wisata kuliner di daerah Bali Timur juga. Setelah mendapat recommend dari beberapa warga sekitar yang sempat kami temui, keluarlah nama Pondok Mina. Lokasinya ada di Jl. Untung Surapati, Padangkerta, Amlapura, Bali Timur. Kalau dari arah Taman Air Tirta Gangga menuju kota Denpasar, Pondok Mina ada di sebelah kanan jalan.
Pondoknya berdiri di atas sebuah kolam dengan beberapa meja dan kursi yang ditata rapi dan memanjang. Karena lokasinya berhadapan langsung dengan area persawahan dengan desain ruangan yang terbuka, jadi udara sore dan angin yang menyegarkan dapat dirasakan. Tapi ada satu hal yang cukup menyita perhatian kami sejenak, beberapa buah durian yang ada disetiap meja. Biasanya buah yang disajikan sebagai sidedishnya berupa semangka, apel atau jeruk, namun tidak demikian di Pondok Mina. Bagi Anda penggemar durian, bisa menyantapnya sambil menunggu pesanan datang.
Spoiler for Alamat:
Alamat Lokasi: Jl. Untung Surapati, Padangkerta, Amlapura, Bali Telp. 0363-23154
Quote:
"KOBER" Mie SetanNew
yang tinggal di daerah denpasar pasti tidak asing lagi mendengar spot makanan mie kober ini, sekarang tempat makanan inilah yang menjadi favorit spot untuk makan , belum coba? nyesel loh kalau ga coba apalagi bareng temen temen, gokil gokilan sama main games

Spoiler for Foto:
Foto Antraianya Gan


ini hanya beberapa kalau agan kesana, wah ga kebayang deh antrainya 

Foto Makananya gan 


Diubah oleh kangdikaa 17-07-2014 18:48
0
Kutip
Balas