- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#551
IS THIS LOVE
I should have known better
Than to let you go alone
It's times like these
I can't make it on my own
Wasted days, and sleepless nights
An' I can't wait to see you again
I find I spend my time
Waiting on your call
How can I tell you, babe
My back's against the wall
I need you by my side
To tell me it's alright
'Cause I don't think I can take anymore
Is this love that I'm feeling
Is this the love that I've been searching for
Is this love or am I dreaming
This must be love
'Cause it's really got a hold on me
A hold on me
I can't stop the feeling
I've been this way before
But, with you I've found the key
To open any door
I can feel my love for you
Growing stronger day by day
An' I can't wait too see you again
So I can hold you in my arms
Is this love that I'm feeling
Is this the love that I've been searching for
Is this love or am I dreaming
This must be love
'Cause it's really got a hold on me
A hold on me
Is this love that I'm feeling
Is this the love that I've been searching for
Is this love or am I dreaming
Than to let you go alone
It's times like these
I can't make it on my own
Wasted days, and sleepless nights
An' I can't wait to see you again
I find I spend my time
Waiting on your call
How can I tell you, babe
My back's against the wall
I need you by my side
To tell me it's alright
'Cause I don't think I can take anymore
Is this love that I'm feeling
Is this the love that I've been searching for
Is this love or am I dreaming
This must be love
'Cause it's really got a hold on me
A hold on me
I can't stop the feeling
I've been this way before
But, with you I've found the key
To open any door
I can feel my love for you
Growing stronger day by day
An' I can't wait too see you again
So I can hold you in my arms
Is this love that I'm feeling
Is this the love that I've been searching for
Is this love or am I dreaming
This must be love
'Cause it's really got a hold on me
A hold on me
Is this love that I'm feeling
Is this the love that I've been searching for
Is this love or am I dreaming
WHITESNAKE
Spoiler for IS THIS LOVE:
Quote:
Gwa ketok2in kaca jendela TLC yang gelap ini. Nga lama kaca jendela itu turun perlahan-lahan. Dari balik stir, sang sopir dengan wajah yang garang melototin gwa. Badannya gede mampus, itu bisa gwa lihat dari bentuk bahunya yang mungkin segede paha gwa, kulitnya item banget mirip banget sama negro2 gitu. Disebelahnya cowok dengan bentuk tubuh atletis, berkulit putih dan ganteng, melototin gwa dengan nga kalah ganasnya. Sementara dari jendela belakang yang juga udah terbuka lebar, tampak seorang cowok dengan bentuk tubuh yang nga seperti kedua orang didepannya, juga ikut2an melototin gwa.
"Kampret, ngapain lo malangin jalan gwa? Lo nga liat mobil gwa imut kayak gitu? Kalo kelindes sama mobil lo apa nga jadi kaleng krupuk tuh?" maki gwa dengan wajah nga kalah garangnya.
"Sori mas, gwa pikir tadi tikus. Makanya gwa pengen lindes aja" sahut yang nyopir dengan muka nga bersalah.
"Sialan lo ya! Mentang2 mobil lo segede panser, semena2 aja sama gwa?!" gwa masih nyolot.
Tahu2 yang duduk dibelakang nyambit muka gwa pake tisu. Trus dia ngomong gini ke gwa.
"Eh cyin, lo tuh emang nga pantes banget jadi pemaen sinetron. Ekspresi lo tuh nga banget deh!. Tapi nga tau juga ye kalo jadi pemain film bokep. Mungkin yey jagonya deh"
Nga pake dikomando yang didalem mobil ini pada ketawa ngakak. Sedang gwa yang berdiri disitu mau nga mau ikutan ketawa. Bayangin dalam keadaan kalut kayak gini, gwa bisa ngelepasin tawa gwa selepas2nya. Eh, tapi tadi muka gwa keliatan kalut banget nga ya sama mereka?
"Anjrit lo pada. Gwa pikir tadi siapa mo cari gara2 sama gwa." sungut gwa sesudah mengatur napas setelah puas ketawa.
"Ahahahaha, kaget lo ya? Apalagi gwa liat muke lo kayaknya nyolot banget tadi tuh" jawab yang nyetir. Sebut aja namanya Niga, berhubung dia mirip2 sama negro gitu.
"Ho-oh, kayak orang abis nga dikasih jatah malem mingguan aja lo. Lecek bener!" timpal yang disebelah sopir. Kalo yang ini sebut aja Don, dia sangat terobsesi sama Don Corleone.
"Cyin, maaf yey, kalo kite becandaannye pada kasar. Abis kayaknya yey suka bener dikasarin sih" yang dibelakang ikutan nyaut. Sebut aja Dave namanya, karena Craig David idolanya banget.
Well, mereka ini adalah temen2 rumah gwa. Oke sedikit info, temen2 tongkrongan rumah gwa ini boleh dibilang aneka rupa banget deh. Biasanya kalo malem minggu pada jam2 segini, tongkrongan full house. Mulai dari anak baik2, the reds, almost favorite, pale face sampe lover boys. Ahahahaha, aneh2 ya nama2nya? Yup, gwa namain kayak gitu karena berdasarkan minat mereka terhadap drugs. Parah ya, tapi kayak gitulah realitanya waktu itu. Kalo anak baik2 tentunya udah pada ngertilah kriterianya. Ikutan nongkrong disitu karena cuma pengen bergaul tanpa musti terlibat lebih jauh, paling lama nongkrong disitu sampe jam 1-2 malem. Kalo the reds, mereka lebih suka merahin mata dan mukanya sama alkohol dan cungs, laennya nga. Almost favorite, alkohol, cungs dan ubs, selebihnya nga. Kalo pale face, etep adalah favoritnya, tapi hampir semua diembat juga. Lover boy, semua diicip2 sedikit kecuali ubs dan etep, selebihnya sibuk pacaran dan menjelajahi club2 sambil ngarepin one night stand sebagai bonusnya. Dan semua bisa berbaur dengan baik dan nga saling ngeganggu kesenangan masing2. Mungkin sama pale face aja yang agak beda, soalnya emang kastanya lumayan hina sih.
Tapi overall kita masih bisa akur2 aja. Dan gwa masuk dimana? Yeah, simak aja terus cerita gwa ini.
"Pada mau kemana nih bawa panser kayak gini. Mau hunting burespang ya, biar bisa ngangkut satu kampung?" tanya gwa sambil menyandarkan badan gwa kepintu mobil.
"Ahahahahaha, enak banget lo, emangnya kita cowok apaan? Kita mau ke **, ikutan yuk" jawab Don.
"Widih, emang masih eksis tuh tempat?" tanya gwa yang emang udah lama nga pernah dugem.
"Masih lah, gedungnya juga belom dirobohin kali. Yuk, ikutan deh lo! Belom pernah nih gwa dugem bareng lo" Niga ngajak dengan antusias.
"Yuk cyin, nga usah pake mikir segala deh lo." Dave ikutan ngomporin.
"Boleh juga sih, secara gwa udah lama juga nih jadi manusia goa. Ya udah, gwa ganti kostum dulu deh. Sekalian nunggu di rumah gwa deh lo pada. OK?!"
Lalu gwa balik badan masuk ke mobil. Ketika gwa lewat ditempat tongkrongan gwa lihat masih lumayan rame yang pada goler2an disitu. Dan seperti biasanya, kalo ngeliat orang2 yang dikenal melintas disitu, mereka pada histeris manggil2 nyuruh mampir. Emang pada gokil dah, teriak2an gitu nga mikirin tetangga kiri kanan.
Gwa cuma dadah2in aja, berhubung malem ini tujuan gwa nga pengen mampir disitu. Ahahahaha, mungkin ini adalah tempat tongkrongan paling ancur yang pernah gwa kenal. 
*****************************
Gwa melumati bibir yang terasa lembut dan kenyal ini tanpa kenal lelah. Gwa begitu ketagihan dengan permainan bibirnya ini dan nga pengen mengakhirinya. Saat itu tubuh gwa menindihnya, dimana kulit kita yang sudah tidak ditutupi sehelai benangpun saling bergesekan, menciptakan sensasi kenikmatan tersendiri. Terutama pada bagian dadanya yang kenyal2 itu dan menempel ketat didada kurus gwa.
Tangan kanan gwa dengan erat menekan tangannya, sementara tangan kiri gwa yang udah ada dibawah perut gwa terus melakukan penekanan disitu. Dan setiap gwa melakukan hal itu, selalu saja tubuhnya berontak dan menepiskan tangan gwa dengan sebelah tangannya yang bebas itu. Sampai2 gwa mulai frustrasi dengan usaha gwa ini yang selalu saja gagal. Dengan sekali hentakan keras, kini tubuh gwa sudah terlentang diatas ranjang sementara kini tubuhnya sudah diatas gwa. Dan selalu saja gwa nga pernah henti2nya mengagumi keindahan tubuh telanjangnya ini.
"Eits, usaha lo bener2 tangguh ya, pantang putus asa" dia tertawa genit, seolah2 mengejek gwa.
"Please, gwa udah nga tahan lagi..." rengek gwa dengan suara serak.
"Oooh, jadi udah nga tahan nih?" godanya.
"........" gwa cuma menganggukan kepala.
"Oke, kalo itu mau lo" perempuan itu sambil flirting2 gitu kembali mendekatkan wajahnya kemuka gwa dan mengulum bibir gwa dengan lembut.
Sementara kini gwa berada dibawah tindihannya. Lalu bibirnya mulai bermain kebawah, melewati wajah gwa lalu mampir sejenak ke leher gwa, turun lagi kebawah mampir lagi ke dada gwa yang rata lalu terus meluncur kebawah perut dan nampaknya disitulah tujuan akhir dari bibirnya. Tangan gwa cuma bisa megangin sebagian rambut ikal bergelombangnya dan kepalanya, merasakan kenikmatan yang masih terasa asing buat gwa. Dan selebihnya, gwa nga mau yang baca terlalu larut oleh cerita gwa ini.
Yang pasti tanpa sadar gwa ngejambak rambutnya ketika semua itu berakhir pada puncaknya.
"Gimana? Itu khan yang lo mau?" tanyanya sambil menghempaskan tubuhnya disebelah gwa.
"Iy..iyaa sih. Tapi gwa pengen yang lebih dari tadi. Ah, lo pasti ngerti lah" rajuk gwa masih dengan senyum bajing tersungging disudut bibir gwa.
"Ssstt, kalo yang itu belum pantes buat lo. Gwa juga nga mau kalo musti ngelakuinnya sama lo" katanya lembut sambil memainkan bibir gwa dengan ujung telunjuknya.
"Lho, nga pantes apanya sih? Emangnya kenapa sih sama gwa?" tanya gwa.
"Ish, udah lah, lo masih kecil, belom pantes buat tau yang satu itu" perempuan itu bangkit menuju kekamar mandi.
"Enak aja gwa dibilang masih kecil, gwa udah gede tauk! Dan lo juga udah bisa buktiin kalo adek gwa inipun udah gede dan udah pantes buat ngerasain yang satu itu!" teriak gwa biar kedengeran sama cewek itu yang lagi didalam kamar mandi.
Gwa cuma ngedenger suara tawa cewek itu dari balik kamar mandi. Sh*t! Ini adalah kali ketiga gwa bergumul dengan cewek itu dikamarnya, tapi sampai detik ini gwa belum bisa mendapatkan apa yang gwa mau. Disetiap kesempatan gwa selalu berusaha untuk menembus pertahanannya, tapi cewek itu bener2 tangguh mempertahankannya. Apa jangan2 dia masih perawan?
"Eh, elo tuh masih perawan ya?" tanya gwa ketika cewek itu keluar dari kamar mandi. Dia sudah mengenakan kaos tipisnya - yang dari balik kaosnya itu gwa bisa ngeliat kalo dia nga make bh - dan celana pendek model2 b*b sadino gitu.
"You never know kiddo, lagian juga itu bukan urusan lo khan? Udah sono bersih2" perintahnya sambil menarik gwa bangkit dari posisi gwa yang masih terlentang diatas ranjangnya.
"Jangan manggil2 gwa kiddo, gwa bukan anak kecil!" sungut gwa sambil membawa pakaian2 gwa menuju ke kamar mandi.
"Sekalian mandi aja, biar otak lo bersihan dikit" kali ini cewek itu yang neriakin gwa.
Dikamar mandinya, gwa basahin semua badan gwa dengan air yang memancar dari showernya. Brrr, seger banget! Sambil gwa sabunin badan gwa, ingatan gwa mundur beberapa minggu kebelakang, saat gwa mengenal cewek ini. Masih terekam jelas dikepala gwa, ketika setiap siangnya gwa menghabiskan waktu di lapangan basket setiap sorenya, dikompleks perumahan salah satu temen sekolah gwa. Waktu itu gwa lagi gila2nya sama permainan yang satu ini dan hampir tiap sore gwa bermain sama temen sekolah gwa ini dan temen2 sekompleksnya.
Yang namanya lapangan basket yang ada di kompleks, pastinya dikelilingi oleh rumah2 sekitarnya yang dipisahkan oleh jalan lingkungan yang muat dua mobil. Tapi mata gwa bisa ngeliat dengan jelas pada seorang cewek yang cukup cantik dan bahenol yang selalu setia nontonin kita main basket dari balik pagarnya yang rendah dan cuma dari kawat itu. Sehingga gwa bisa melihat kemolekan tubuhnya yang selalu dibalut oleh kaos ketat dan celana pendek. Cewek itu nga pernah sungkan ngasih semangat dengan teriakan2 dan tepuk tangannya, sehingga kita yang main disitu semakin hot ngeluarin gaya permainan masing2 sekeren mungkin. Semua yang main disitu seolah berlomba2 untuk menarik perhatiannya dan mencuri hatinya.
Tapi anehnya, mulai dari temen sekolah gwa dan semua tetangga disitu nga ada yang tahu siapa gerangan cewek itu. Entah itu namanya, sekolahnya atau siapa orang tuanya. Dan semua yang ada disitu cuma nganggap kalo cewek itu adalah penghuni baru di kompleks itu. Sampai pada suatu hari, gwa nyampe dilapangan basket itu sendirian tanpa ada seorangpun disana. Gwa berangkat dari rumah memang cuacanya udah gerimis dan nyampe kelapangan hujan malah makin deras. Tanpa gwa sadari, gwa neduh didepan rumahnya karena atap garasinya lumayan jauh kedepan, sehingga gwa cukup terlindung dari curahan hujan.
Dan cewek misterius itu ternyata ngeliat gwa neduh didepan rumahnya dan nyuruh gwa masuk kedalam terasnya. Dari situ gwa baru menyadari kalo cewek itu emang seksi abis walaupun tonjolan dadanya nga bisa dibilang gede, tapi cukuplah buat gwa
. Dan ternyata dia emang misterius, sampe namanya pun dia nga mau ngasih tahuin ke gwa. Tapi gwa nga perduli, udah bisa duduk deket2 sama dia aja rasanya udah bikin gwa melayang ke awang2. Sampai ketika kita udah mulai bosen ngobrol2 dan hujanpun nga kunjung reda, tiba2 aja dia ngomong kayak gini,
"Hey, ujan2 gini kayaknya enak juga tuh kalo kita ciuman?" tawarnya dengan senyum menggoda.
"Y... yuk..." jawab gwa yang terpesona sama ajakannya itu dan jakun yang bergerak naik turun. Gwa bisa ngerasain betapa seluruh tubuh gwa gemeteran dengan hebatnya. Dan dari situlah petualangan dimulai, mengalir begitu aja kayak air comberan menuju ke sungai.
Setelah gwa keringin badan gwa dengan handuk kering, gwa pake kaos basket gwa dan celana pendek warna biru. Sudah jadi kebiasaan gwa dari dulu, walaupun udah pulang dari sekolah, celana sekolah gwa selalu dipake kemana2 aja gwa pergi. Kadang sampe sekotor2nya dan robek2.
Keluar dari kamar mandi, cewek misterius itu malah ngakak sepuas2nya sambil nunjuk2 kearah gwa dengan jari telunjuknya. Yang gwa inget, cewek itu kalo ketawa ngakak matanya sampe sipit gitu. Gwa yang nga ngerti sama yang dia ketawain, cuma bisa nyengir bingung doang.
"Kenapa sih lo, ketawain gwa?"
"Coba lo ngaca sono. Gede apanya sih? Tinggal lo make kemeja seragam lo, semua orang juga tau kalo lo masih piyik" kata cewek itu diantara tawanya.
"Maksudnya badan gwa gitu? Lah, gwa khan masih dalam masa pertumbuhan, nga lama lagi juga gede badan gwa" jawab gwa sambil mematut2 diri gwa di depan kaca lemari pakaiannya.
"Ahahahaha, tapi tetep aja lo masih kecil tong. Terima aja kenyataan lo ini. Dan lo emang belom pantes buat ngerasain yang satu itu" katanya sambil menarik dalam2 asap rokoknya.
"Yaelah yang, tapi gwa khan udah baligh kali" gwa duduk disebelahnya dan mengambil sebatang rokoknya.
"Yang...yang..., pala lo peyang. Ini lagi pake acara ngerokok segala. Belom pantes lo!" cewek itu ngerebut rokok yang udah terselip di bibir gwa.
"Yah ampun, kenapa sih lo? Gwa juga udah biasa ngerokok sih" protes gwa.
"Ck, ntar napas lo pendek. Sayang paru2 lo, apalagi lo khan doyan maen basket. Siapa tau aja lo bisa jadi atlet nantinya"
"Huh, udah kayak emak2 lo ah, ngelarang2 gwa" gwa memeluk tubuhnya yang sedikit lebih tinggi dari gwa, "besok boleh ya gwa minta yang satu itu? Pleasseeee..."
"Nga!" sahutnya singkat.
"Yah, elo mah gitu. Gwa pengen banget tahu rasanya" gwa mulai ngerayu.
"Eh, lo tau nga kenapa gwa nga mau ngasih lo yang satu itu?" dia menatap tajam mata gwa.
"Kenapa emangnya?"
"Karena gwa nga pantes buat lo. Suatu saat nanti, bakal ada cewek yang lebih pantes buat dapetin itu dari lo. Dan cewek itu yang pastinya bukan gwa." matanya tiba2 berubah murung.
"Nga, lo pantes banget kok buat gwa. Karena gwa sayang sama lo. Gwa cinta sama lo" gwa kecup pipinya penuh perasaan.
"Ish, ini bocah susah bener dibilanginnya ya?! Tau apa sih lo tentang cinta?" cewek itu mendorong gwa dengan kasar.
"Tapi ini gwa seriusan. Gwa nga bohong, gwa emang sayang sama elo. Besokpun gwa mau kalo disuruh ngawinin lo" asli ini gwa nga lagi modus. Gwa emang serius sama omongan gwa.
"Dih, ini bocah udah pinter ngegombal ya?! Udah ah, pegel gwa dengerin omongan lo. Lagian, emang lo tau umur gwa berapa?"
Gwa cuma menggelengkan kepala. Jangankan umur, namanya aja dia nga pernah mau ngasih tahu. Selama gwa kenal sama cewek misterius ini belum pernah sekalipun ngeliat dia make seragam sekolah. Entah itu seragam sekolah yang sama dengan yang gwa pake ini atau seragam putih abu2. Tapi gwa nga perduli, karena gwa udah jatuh hati sama cewek yang ada didepan gwa ini. Mau berapa kek perbedaan usia diantara kita, yang pasti gwa sayang banget sama dia.
"Mulai besok lo nga usah nyari2 gwa lagi ya" bisiknya sambil mencium pipi gwa.
"Lho, emangnya kenapa?"
"Nga apa2. Lo musti bisa ngelupain gwa. Dan gwa udah salah ngajarin lo yang nga2 kayak gini. Jauh didalem hati gwa ini, gwa ngerasa lo tuh cowok yang baik. Jadi jangan pernah mikir kalo suatu saat ketika lo menjalin hubungan sama cewek, harus selalu berakhir dikamar kayak gini. Lo harus bisa jadi cowok yang baik. OK?!" cewek misterius itu nasihatin gwa sambil matanya yang mulai berkaca2. Gwa ngerasa cewek ini seperti sedang memendam masalah yang sangat berat.
"Hey, khan ada gwa disini. Dan lo tau kalo gwa sayang sama lo. Lagian, gwa juga nga bakal nyari2 cewek laen kok, khan udah ada lo?" gwa peluk dia, coba menghiburnya.
Lalu kita terdiam sesaat dalam pelukan yang hangat dan menenangkan ini. Nga lama dia melepaskan pelukannya dan menatap gwa dengan tatapan yang sendu.
"Nga, lo harus bisa ngelupain gwa. Lagian, masih banyak kok cewek2 sepantaran lo yang lebih pantes buat lo pacarin" cewek itu berkata sambil menggeleng2kan kepalanya.
"Gwa nga mau dan gwa nga bisa. Lagian, sampe sekarang juga nga ada cewek yang demen sama gwa. Gwa jelek, item dan dekil gini. Gwa maunya sama lo aja, lo baek banget sama gwa. Lo..."
"Sstt, siapa bilang lo jelek? Lo tuh sebenernya ganteng kok, emang agak terpendam aja sih kegantengan lo. Ketutupan sama warna kulit lo yang gelap dan kedekilan lo. Coba lo sedikit merhatiin penampilan lo, gwa yakin pasti ada aja kok yang kepincut sama elo" cewek itu memotong omongan gwa meletakkan telunjuknya ke bibir gwa dan coba menghibur gwa.
"Nah, itu lo sendiri bilang, kalo gwa nga ganteng2 banget" sahut gwa seolah nga percaya sama kata2nya.
"Hihihihihi, lo itu nga pede banget sih? Denger gwa baik2 ya. Lo pikir gwa mau deket sama lo kayak gini, apa karena nga ada lagi cowok cakep selain elo? Emang sih, temen2 lo juga pada cakep2 kok, tapi elo tuh beda banget dimata gwa. Lagian, jadi cowok yang terlalu cakep juga mana enak sih? Disamperin dan disukai sama cewek2 dengan gampangnya, nga sesuai sama kodratnya, justru yang kayak gitu bikin lo males buat usaha. Masih enak juga kalo lo yang usaha buat menangin hati cewek yang lo sukain, maka lo akan selalu berusaha ngejaganya. Ah, kok gwa jadi ngelantur gini sih ngomong sama bocah ingusan" cewek itu ngomong panjang lebar sama gwa dan gwa tetap nga mudeng sama yang dia omongin.
"Trus, gimana dengan kita?" tanya gwa bingung.
"Udah, lo pulang deh sekarang. Lagian ujannya udah reda tuh" cewek itu mencium bibir gwa dengan lembut lalu mulai menggiring gwa keluar dari kamarnya.
Gwa yang lagi bingung itu macem kerbau dicucuk hidungnya manut aja dibawa keluar dari rumahnya yang selalu sepi itu. Cewek itu mengantar gwa sampai kedepan pagar rumahnya dan tanpa menunggu gwa meninggalkannya dia langsung hilang masuk kedalam rumahnya. Dan gwa inget banget kalau sore itu adalah hari terakhir gwa bertemu dengan cewek misterius itu. Sampai esok harinya dan hari2 terus berlalu, nga ada lagi cewek misterius yang nontonin kita maen basket tiap sorenya. Temen sekolah gwa dan juga temen2 kompleks disini pun nga ada yang tahu kemana perginya cewek itu. Dan gwa cuma bisa menatap rumahnya yang selalu sepi itu dan seperti kehilangan semangat untuk bermain basket. Gwa bener2 nga tahu lagi kabar tentang cewek misterius itu.
"Woi...woi... bangun!"
"Kampret, ngapain lo malangin jalan gwa? Lo nga liat mobil gwa imut kayak gitu? Kalo kelindes sama mobil lo apa nga jadi kaleng krupuk tuh?" maki gwa dengan wajah nga kalah garangnya.
"Sori mas, gwa pikir tadi tikus. Makanya gwa pengen lindes aja" sahut yang nyopir dengan muka nga bersalah.
"Sialan lo ya! Mentang2 mobil lo segede panser, semena2 aja sama gwa?!" gwa masih nyolot.
Tahu2 yang duduk dibelakang nyambit muka gwa pake tisu. Trus dia ngomong gini ke gwa.
"Eh cyin, lo tuh emang nga pantes banget jadi pemaen sinetron. Ekspresi lo tuh nga banget deh!. Tapi nga tau juga ye kalo jadi pemain film bokep. Mungkin yey jagonya deh"
Nga pake dikomando yang didalem mobil ini pada ketawa ngakak. Sedang gwa yang berdiri disitu mau nga mau ikutan ketawa. Bayangin dalam keadaan kalut kayak gini, gwa bisa ngelepasin tawa gwa selepas2nya. Eh, tapi tadi muka gwa keliatan kalut banget nga ya sama mereka?
"Anjrit lo pada. Gwa pikir tadi siapa mo cari gara2 sama gwa." sungut gwa sesudah mengatur napas setelah puas ketawa.
"Ahahahaha, kaget lo ya? Apalagi gwa liat muke lo kayaknya nyolot banget tadi tuh" jawab yang nyetir. Sebut aja namanya Niga, berhubung dia mirip2 sama negro gitu.

"Ho-oh, kayak orang abis nga dikasih jatah malem mingguan aja lo. Lecek bener!" timpal yang disebelah sopir. Kalo yang ini sebut aja Don, dia sangat terobsesi sama Don Corleone.
"Cyin, maaf yey, kalo kite becandaannye pada kasar. Abis kayaknya yey suka bener dikasarin sih" yang dibelakang ikutan nyaut. Sebut aja Dave namanya, karena Craig David idolanya banget.
Well, mereka ini adalah temen2 rumah gwa. Oke sedikit info, temen2 tongkrongan rumah gwa ini boleh dibilang aneka rupa banget deh. Biasanya kalo malem minggu pada jam2 segini, tongkrongan full house. Mulai dari anak baik2, the reds, almost favorite, pale face sampe lover boys. Ahahahaha, aneh2 ya nama2nya? Yup, gwa namain kayak gitu karena berdasarkan minat mereka terhadap drugs. Parah ya, tapi kayak gitulah realitanya waktu itu. Kalo anak baik2 tentunya udah pada ngertilah kriterianya. Ikutan nongkrong disitu karena cuma pengen bergaul tanpa musti terlibat lebih jauh, paling lama nongkrong disitu sampe jam 1-2 malem. Kalo the reds, mereka lebih suka merahin mata dan mukanya sama alkohol dan cungs, laennya nga. Almost favorite, alkohol, cungs dan ubs, selebihnya nga. Kalo pale face, etep adalah favoritnya, tapi hampir semua diembat juga. Lover boy, semua diicip2 sedikit kecuali ubs dan etep, selebihnya sibuk pacaran dan menjelajahi club2 sambil ngarepin one night stand sebagai bonusnya. Dan semua bisa berbaur dengan baik dan nga saling ngeganggu kesenangan masing2. Mungkin sama pale face aja yang agak beda, soalnya emang kastanya lumayan hina sih.
Tapi overall kita masih bisa akur2 aja. Dan gwa masuk dimana? Yeah, simak aja terus cerita gwa ini."Pada mau kemana nih bawa panser kayak gini. Mau hunting burespang ya, biar bisa ngangkut satu kampung?" tanya gwa sambil menyandarkan badan gwa kepintu mobil.
"Ahahahahaha, enak banget lo, emangnya kita cowok apaan? Kita mau ke **, ikutan yuk" jawab Don.
"Widih, emang masih eksis tuh tempat?" tanya gwa yang emang udah lama nga pernah dugem.
"Masih lah, gedungnya juga belom dirobohin kali. Yuk, ikutan deh lo! Belom pernah nih gwa dugem bareng lo" Niga ngajak dengan antusias.
"Yuk cyin, nga usah pake mikir segala deh lo." Dave ikutan ngomporin.
"Boleh juga sih, secara gwa udah lama juga nih jadi manusia goa. Ya udah, gwa ganti kostum dulu deh. Sekalian nunggu di rumah gwa deh lo pada. OK?!"
Lalu gwa balik badan masuk ke mobil. Ketika gwa lewat ditempat tongkrongan gwa lihat masih lumayan rame yang pada goler2an disitu. Dan seperti biasanya, kalo ngeliat orang2 yang dikenal melintas disitu, mereka pada histeris manggil2 nyuruh mampir. Emang pada gokil dah, teriak2an gitu nga mikirin tetangga kiri kanan.
Gwa cuma dadah2in aja, berhubung malem ini tujuan gwa nga pengen mampir disitu. Ahahahaha, mungkin ini adalah tempat tongkrongan paling ancur yang pernah gwa kenal. 
*****************************
Gwa melumati bibir yang terasa lembut dan kenyal ini tanpa kenal lelah. Gwa begitu ketagihan dengan permainan bibirnya ini dan nga pengen mengakhirinya. Saat itu tubuh gwa menindihnya, dimana kulit kita yang sudah tidak ditutupi sehelai benangpun saling bergesekan, menciptakan sensasi kenikmatan tersendiri. Terutama pada bagian dadanya yang kenyal2 itu dan menempel ketat didada kurus gwa.
Tangan kanan gwa dengan erat menekan tangannya, sementara tangan kiri gwa yang udah ada dibawah perut gwa terus melakukan penekanan disitu. Dan setiap gwa melakukan hal itu, selalu saja tubuhnya berontak dan menepiskan tangan gwa dengan sebelah tangannya yang bebas itu. Sampai2 gwa mulai frustrasi dengan usaha gwa ini yang selalu saja gagal. Dengan sekali hentakan keras, kini tubuh gwa sudah terlentang diatas ranjang sementara kini tubuhnya sudah diatas gwa. Dan selalu saja gwa nga pernah henti2nya mengagumi keindahan tubuh telanjangnya ini.
"Eits, usaha lo bener2 tangguh ya, pantang putus asa" dia tertawa genit, seolah2 mengejek gwa.
"Please, gwa udah nga tahan lagi..." rengek gwa dengan suara serak.
"Oooh, jadi udah nga tahan nih?" godanya.
"........" gwa cuma menganggukan kepala.
"Oke, kalo itu mau lo" perempuan itu sambil flirting2 gitu kembali mendekatkan wajahnya kemuka gwa dan mengulum bibir gwa dengan lembut.
Sementara kini gwa berada dibawah tindihannya. Lalu bibirnya mulai bermain kebawah, melewati wajah gwa lalu mampir sejenak ke leher gwa, turun lagi kebawah mampir lagi ke dada gwa yang rata lalu terus meluncur kebawah perut dan nampaknya disitulah tujuan akhir dari bibirnya. Tangan gwa cuma bisa megangin sebagian rambut ikal bergelombangnya dan kepalanya, merasakan kenikmatan yang masih terasa asing buat gwa. Dan selebihnya, gwa nga mau yang baca terlalu larut oleh cerita gwa ini.
Yang pasti tanpa sadar gwa ngejambak rambutnya ketika semua itu berakhir pada puncaknya."Gimana? Itu khan yang lo mau?" tanyanya sambil menghempaskan tubuhnya disebelah gwa.
"Iy..iyaa sih. Tapi gwa pengen yang lebih dari tadi. Ah, lo pasti ngerti lah" rajuk gwa masih dengan senyum bajing tersungging disudut bibir gwa.
"Ssstt, kalo yang itu belum pantes buat lo. Gwa juga nga mau kalo musti ngelakuinnya sama lo" katanya lembut sambil memainkan bibir gwa dengan ujung telunjuknya.
"Lho, nga pantes apanya sih? Emangnya kenapa sih sama gwa?" tanya gwa.
"Ish, udah lah, lo masih kecil, belom pantes buat tau yang satu itu" perempuan itu bangkit menuju kekamar mandi.
"Enak aja gwa dibilang masih kecil, gwa udah gede tauk! Dan lo juga udah bisa buktiin kalo adek gwa inipun udah gede dan udah pantes buat ngerasain yang satu itu!" teriak gwa biar kedengeran sama cewek itu yang lagi didalam kamar mandi.
Gwa cuma ngedenger suara tawa cewek itu dari balik kamar mandi. Sh*t! Ini adalah kali ketiga gwa bergumul dengan cewek itu dikamarnya, tapi sampai detik ini gwa belum bisa mendapatkan apa yang gwa mau. Disetiap kesempatan gwa selalu berusaha untuk menembus pertahanannya, tapi cewek itu bener2 tangguh mempertahankannya. Apa jangan2 dia masih perawan?
"Eh, elo tuh masih perawan ya?" tanya gwa ketika cewek itu keluar dari kamar mandi. Dia sudah mengenakan kaos tipisnya - yang dari balik kaosnya itu gwa bisa ngeliat kalo dia nga make bh - dan celana pendek model2 b*b sadino gitu.
"You never know kiddo, lagian juga itu bukan urusan lo khan? Udah sono bersih2" perintahnya sambil menarik gwa bangkit dari posisi gwa yang masih terlentang diatas ranjangnya.
"Jangan manggil2 gwa kiddo, gwa bukan anak kecil!" sungut gwa sambil membawa pakaian2 gwa menuju ke kamar mandi.
"Sekalian mandi aja, biar otak lo bersihan dikit" kali ini cewek itu yang neriakin gwa.
Dikamar mandinya, gwa basahin semua badan gwa dengan air yang memancar dari showernya. Brrr, seger banget! Sambil gwa sabunin badan gwa, ingatan gwa mundur beberapa minggu kebelakang, saat gwa mengenal cewek ini. Masih terekam jelas dikepala gwa, ketika setiap siangnya gwa menghabiskan waktu di lapangan basket setiap sorenya, dikompleks perumahan salah satu temen sekolah gwa. Waktu itu gwa lagi gila2nya sama permainan yang satu ini dan hampir tiap sore gwa bermain sama temen sekolah gwa ini dan temen2 sekompleksnya.
Yang namanya lapangan basket yang ada di kompleks, pastinya dikelilingi oleh rumah2 sekitarnya yang dipisahkan oleh jalan lingkungan yang muat dua mobil. Tapi mata gwa bisa ngeliat dengan jelas pada seorang cewek yang cukup cantik dan bahenol yang selalu setia nontonin kita main basket dari balik pagarnya yang rendah dan cuma dari kawat itu. Sehingga gwa bisa melihat kemolekan tubuhnya yang selalu dibalut oleh kaos ketat dan celana pendek. Cewek itu nga pernah sungkan ngasih semangat dengan teriakan2 dan tepuk tangannya, sehingga kita yang main disitu semakin hot ngeluarin gaya permainan masing2 sekeren mungkin. Semua yang main disitu seolah berlomba2 untuk menarik perhatiannya dan mencuri hatinya.
Tapi anehnya, mulai dari temen sekolah gwa dan semua tetangga disitu nga ada yang tahu siapa gerangan cewek itu. Entah itu namanya, sekolahnya atau siapa orang tuanya. Dan semua yang ada disitu cuma nganggap kalo cewek itu adalah penghuni baru di kompleks itu. Sampai pada suatu hari, gwa nyampe dilapangan basket itu sendirian tanpa ada seorangpun disana. Gwa berangkat dari rumah memang cuacanya udah gerimis dan nyampe kelapangan hujan malah makin deras. Tanpa gwa sadari, gwa neduh didepan rumahnya karena atap garasinya lumayan jauh kedepan, sehingga gwa cukup terlindung dari curahan hujan.
Dan cewek misterius itu ternyata ngeliat gwa neduh didepan rumahnya dan nyuruh gwa masuk kedalam terasnya. Dari situ gwa baru menyadari kalo cewek itu emang seksi abis walaupun tonjolan dadanya nga bisa dibilang gede, tapi cukuplah buat gwa
. Dan ternyata dia emang misterius, sampe namanya pun dia nga mau ngasih tahuin ke gwa. Tapi gwa nga perduli, udah bisa duduk deket2 sama dia aja rasanya udah bikin gwa melayang ke awang2. Sampai ketika kita udah mulai bosen ngobrol2 dan hujanpun nga kunjung reda, tiba2 aja dia ngomong kayak gini,"Hey, ujan2 gini kayaknya enak juga tuh kalo kita ciuman?" tawarnya dengan senyum menggoda.
"Y... yuk..." jawab gwa yang terpesona sama ajakannya itu dan jakun yang bergerak naik turun. Gwa bisa ngerasain betapa seluruh tubuh gwa gemeteran dengan hebatnya. Dan dari situlah petualangan dimulai, mengalir begitu aja kayak air comberan menuju ke sungai.

Setelah gwa keringin badan gwa dengan handuk kering, gwa pake kaos basket gwa dan celana pendek warna biru. Sudah jadi kebiasaan gwa dari dulu, walaupun udah pulang dari sekolah, celana sekolah gwa selalu dipake kemana2 aja gwa pergi. Kadang sampe sekotor2nya dan robek2.

Keluar dari kamar mandi, cewek misterius itu malah ngakak sepuas2nya sambil nunjuk2 kearah gwa dengan jari telunjuknya. Yang gwa inget, cewek itu kalo ketawa ngakak matanya sampe sipit gitu. Gwa yang nga ngerti sama yang dia ketawain, cuma bisa nyengir bingung doang.
"Kenapa sih lo, ketawain gwa?"
"Coba lo ngaca sono. Gede apanya sih? Tinggal lo make kemeja seragam lo, semua orang juga tau kalo lo masih piyik" kata cewek itu diantara tawanya.
"Maksudnya badan gwa gitu? Lah, gwa khan masih dalam masa pertumbuhan, nga lama lagi juga gede badan gwa" jawab gwa sambil mematut2 diri gwa di depan kaca lemari pakaiannya.
"Ahahahaha, tapi tetep aja lo masih kecil tong. Terima aja kenyataan lo ini. Dan lo emang belom pantes buat ngerasain yang satu itu" katanya sambil menarik dalam2 asap rokoknya.
"Yaelah yang, tapi gwa khan udah baligh kali" gwa duduk disebelahnya dan mengambil sebatang rokoknya.
"Yang...yang..., pala lo peyang. Ini lagi pake acara ngerokok segala. Belom pantes lo!" cewek itu ngerebut rokok yang udah terselip di bibir gwa.
"Yah ampun, kenapa sih lo? Gwa juga udah biasa ngerokok sih" protes gwa.
"Ck, ntar napas lo pendek. Sayang paru2 lo, apalagi lo khan doyan maen basket. Siapa tau aja lo bisa jadi atlet nantinya"
"Huh, udah kayak emak2 lo ah, ngelarang2 gwa" gwa memeluk tubuhnya yang sedikit lebih tinggi dari gwa, "besok boleh ya gwa minta yang satu itu? Pleasseeee..."
"Nga!" sahutnya singkat.
"Yah, elo mah gitu. Gwa pengen banget tahu rasanya" gwa mulai ngerayu.
"Eh, lo tau nga kenapa gwa nga mau ngasih lo yang satu itu?" dia menatap tajam mata gwa.
"Kenapa emangnya?"
"Karena gwa nga pantes buat lo. Suatu saat nanti, bakal ada cewek yang lebih pantes buat dapetin itu dari lo. Dan cewek itu yang pastinya bukan gwa." matanya tiba2 berubah murung.
"Nga, lo pantes banget kok buat gwa. Karena gwa sayang sama lo. Gwa cinta sama lo" gwa kecup pipinya penuh perasaan.
"Ish, ini bocah susah bener dibilanginnya ya?! Tau apa sih lo tentang cinta?" cewek itu mendorong gwa dengan kasar.
"Tapi ini gwa seriusan. Gwa nga bohong, gwa emang sayang sama elo. Besokpun gwa mau kalo disuruh ngawinin lo" asli ini gwa nga lagi modus. Gwa emang serius sama omongan gwa.
"Dih, ini bocah udah pinter ngegombal ya?! Udah ah, pegel gwa dengerin omongan lo. Lagian, emang lo tau umur gwa berapa?"
Gwa cuma menggelengkan kepala. Jangankan umur, namanya aja dia nga pernah mau ngasih tahu. Selama gwa kenal sama cewek misterius ini belum pernah sekalipun ngeliat dia make seragam sekolah. Entah itu seragam sekolah yang sama dengan yang gwa pake ini atau seragam putih abu2. Tapi gwa nga perduli, karena gwa udah jatuh hati sama cewek yang ada didepan gwa ini. Mau berapa kek perbedaan usia diantara kita, yang pasti gwa sayang banget sama dia.
"Mulai besok lo nga usah nyari2 gwa lagi ya" bisiknya sambil mencium pipi gwa.
"Lho, emangnya kenapa?"
"Nga apa2. Lo musti bisa ngelupain gwa. Dan gwa udah salah ngajarin lo yang nga2 kayak gini. Jauh didalem hati gwa ini, gwa ngerasa lo tuh cowok yang baik. Jadi jangan pernah mikir kalo suatu saat ketika lo menjalin hubungan sama cewek, harus selalu berakhir dikamar kayak gini. Lo harus bisa jadi cowok yang baik. OK?!" cewek misterius itu nasihatin gwa sambil matanya yang mulai berkaca2. Gwa ngerasa cewek ini seperti sedang memendam masalah yang sangat berat.
"Hey, khan ada gwa disini. Dan lo tau kalo gwa sayang sama lo. Lagian, gwa juga nga bakal nyari2 cewek laen kok, khan udah ada lo?" gwa peluk dia, coba menghiburnya.
Lalu kita terdiam sesaat dalam pelukan yang hangat dan menenangkan ini. Nga lama dia melepaskan pelukannya dan menatap gwa dengan tatapan yang sendu.
"Nga, lo harus bisa ngelupain gwa. Lagian, masih banyak kok cewek2 sepantaran lo yang lebih pantes buat lo pacarin" cewek itu berkata sambil menggeleng2kan kepalanya.
"Gwa nga mau dan gwa nga bisa. Lagian, sampe sekarang juga nga ada cewek yang demen sama gwa. Gwa jelek, item dan dekil gini. Gwa maunya sama lo aja, lo baek banget sama gwa. Lo..."
"Sstt, siapa bilang lo jelek? Lo tuh sebenernya ganteng kok, emang agak terpendam aja sih kegantengan lo. Ketutupan sama warna kulit lo yang gelap dan kedekilan lo. Coba lo sedikit merhatiin penampilan lo, gwa yakin pasti ada aja kok yang kepincut sama elo" cewek itu memotong omongan gwa meletakkan telunjuknya ke bibir gwa dan coba menghibur gwa.
"Nah, itu lo sendiri bilang, kalo gwa nga ganteng2 banget" sahut gwa seolah nga percaya sama kata2nya.
"Hihihihihi, lo itu nga pede banget sih? Denger gwa baik2 ya. Lo pikir gwa mau deket sama lo kayak gini, apa karena nga ada lagi cowok cakep selain elo? Emang sih, temen2 lo juga pada cakep2 kok, tapi elo tuh beda banget dimata gwa. Lagian, jadi cowok yang terlalu cakep juga mana enak sih? Disamperin dan disukai sama cewek2 dengan gampangnya, nga sesuai sama kodratnya, justru yang kayak gitu bikin lo males buat usaha. Masih enak juga kalo lo yang usaha buat menangin hati cewek yang lo sukain, maka lo akan selalu berusaha ngejaganya. Ah, kok gwa jadi ngelantur gini sih ngomong sama bocah ingusan" cewek itu ngomong panjang lebar sama gwa dan gwa tetap nga mudeng sama yang dia omongin.

"Trus, gimana dengan kita?" tanya gwa bingung.
"Udah, lo pulang deh sekarang. Lagian ujannya udah reda tuh" cewek itu mencium bibir gwa dengan lembut lalu mulai menggiring gwa keluar dari kamarnya.
Gwa yang lagi bingung itu macem kerbau dicucuk hidungnya manut aja dibawa keluar dari rumahnya yang selalu sepi itu. Cewek itu mengantar gwa sampai kedepan pagar rumahnya dan tanpa menunggu gwa meninggalkannya dia langsung hilang masuk kedalam rumahnya. Dan gwa inget banget kalau sore itu adalah hari terakhir gwa bertemu dengan cewek misterius itu. Sampai esok harinya dan hari2 terus berlalu, nga ada lagi cewek misterius yang nontonin kita maen basket tiap sorenya. Temen sekolah gwa dan juga temen2 kompleks disini pun nga ada yang tahu kemana perginya cewek itu. Dan gwa cuma bisa menatap rumahnya yang selalu sepi itu dan seperti kehilangan semangat untuk bermain basket. Gwa bener2 nga tahu lagi kabar tentang cewek misterius itu.

"Woi...woi... bangun!"
sormin180 dan pasukanmalam11 memberi reputasi
2
Kutip
Balas