- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#512
STILL INTERSTATE LOVE SONG
Spoiler for STILL INTERSTATE LOVE SONG:
Quote:
Gwa nyampe di kost-an Dinda sekitar jam 9-an. Gwa markirin mobil nyokap agak menjauh dari pintu gerbangnya dan karena Dinda udah hapal sama mobil ini terpaksa gwa sarungin dulu pake body cover, biar cewek gwa nga kabur hanya karena ngeliat mobil gwa udah markir disitu. Lalu setelah beres sama urusan mobil, gwa langsung nyamperin si Kumis di tempat favoritnya yaitu pos jaga disisi kiri dalam dari pintu gerbang.
"Gimana Mis, mereka belom pada pulang khan?" tanya gwa memastikan, soalnya daritadi si Kumis emang belom nelponin gwa.
"Belom mas, selama saya duduk disini sih belum keliatan sama sekali"
Gwa berjalan kearah kamar Dinda yang ada dipojokkan luar dari bangunan besar ini. Gwa liat sih kamarnya masih gelap lampunya. Waktu gwa puter gagang pintunya juga masih dikunci pintunya dan ketika gwa intip sedikit dari balik gordenya juga nga ada tanda2 kehidupan didalamnya. Gwa duduk disofa yang ada didepan kamar Dinda, coba ngetes nelpon ke hapenya. Dan lagi2 yang ngejawab adalah operatornya.
"Jadi rencananya gimana mas?" tanya si Kumis pas gwa berjalan kembali ke posnya.
"Ya nungguin disini deh, emang mau gimana lagi?" tanya gwa sambil sibuk mikirin langkah2 selanjutnya.
"Tapi saya mesen banget nih mas, kalo dapet jangan pake ribut2 ya? Apalagi sampe mecah2in kaca atau ngerusakin kost2an ini. Nga enak saya kalo sampe ketauan sama yang punya tempat" pinta si Kumis dengan ekspresi penuh harap.
"Yaelah Mis, lo kata gwa mau demo apa, sampe ngancur2in tempat segala. Paling juga yang gwa ancurin palanya tuh cowok." sahut gwa agak nyolot.
"Ya kalo dapet juga nga usah sampe bener2 ancur kepalanya mas. Entar kalo ancur banget khan saya juga yang repot ngebersihin darah2nya kalo sampe berceceran" si Kumis nanggepin omongan gwa segitu seriusnya.
"Ya nga lah, dodol!" sentak gwa.
"Beneran ya mas, pokoknya jangan sampe rusuh2an ya. Ohiya mas, katanya mau photo2in saya. Mau dong di photo sekarang?" duh, kumat deh ganjennya di Kumis.
"Nga bawa Mis. Udah ah, gwa mau beli rokok dulu"
Gwa ninggalin Kumis yang mulai ganjen2an itu menuju warung rokok yang posisinya nga jauh dari kost-an Dinda. Sebenernya sih emang rencana gwa mau nungguinnya di warung ini. Jaraknya paling jauh sekitar 20 meter-an. Jadi gwa punya jarak pandang yang lumayan jelas untuk ngeliat siapa2 aja yang berseliweran di depan pintu gerbang kost-an tersebut. Apalagi warung rokok ini boleh dibilang jarang ditongkrongin sama orang2, jadi kayaknya nyaman juga gwa nunggu disini tanpa harus dicurigain sama yang pada nongkrong disitu.
"Mas, rokoknya dong sebungkus" gwa berbasa-basi ngebeli rokoknya sebungkus, padahal dikantong celana gwa masih ada rokok. Nga enak juga kali, numpang nongrong disitu tapi nga belanja sama sekali.
Si mas yang jualan cuma senyum sambil ngambil sebungkus rokok buat gwa. Gwa pun ngambil sebuah kursi plastik yang keliatan nganggur dan ngambil posisi duduk agak mepet ke warungnya. Tapi tetep bisa mandang kearah pintu gerbang dengan leluasa. Gwa lirik jam yang melingkar dipergelangan tangan kiri gwa, udah mau jam 10 malem. Lalu gwa naikin kupluk dari hoodie yang gwa pake malem itu, biar nga terlalu keliatan kalo2 aja Dinda lagi ngarahin matanya ke warung ini. Mungkin kalo ditambahin sarung yang ngelingker dibadan dan senter besi yang gede ditangan, penampilan gwa malem itu mungkin udah mirip banget sama mamang2 yang suka nawar2in villa disepanjang jalan menuju puncak pass.
"Mas, saya numpang duduk2 disini ya?" gwa minta izin sama yang punya warung, sambil nyenderin badan gwa kesandaran kursi plastik yang gwa dudukin ini.
"Sok atuh A" jawabnya ramah dengan logat sundanya. Soalnya walaupun kita nga saling kenal, tapi gwa cukup rutin beli rokok diwarungnya kalo lagi maen di kost-an Dinda. Karena ini warung paling terdekat yang ada disekitaran kost-an Dinda.
"Saya nga ganggu khan Kang?" tanya gwa sambil meralat panggilan untuknya.
"Ah, nga apa2 A. Saya khan jadi ada temennya atuh" jawabnya sambil tertawa senang. Kayaknya suntuk juga si Akang ini sendirian doang diwarungnya. Jadi ketika ada yang nemenin dia disitu justru menjadi pengusir rasa sepi baginya.
"Makasih Kang kalo gitu. Sekalian deh t*h botol dinginnya, kering juga nih tenggorokan gwa" pinta gwa sambil ngebenerin posisi duduk gwa. Ini kunci ban yang gwa selipin dipinggang belakang agak2 ngeganggu kenikmatan duduk aja nih.
"Lagi nungguin siapa A? Kayaknya saya sering ngeliat Aa maen di kost-an depan itu ya?" si Akang membuka obrolannya setelah ngasih gwa botol minuman dingin yang udah ada sedotannya.
"Lagi nungguin pacar Kang." jawab gwa singkat. Tapi kayaknya boleh juga nih ngorek2 info dari orang ini.
"Ooohh, pacarnya yang rambutnya pendek itu ya A? Yang lumayan tinggi trus kulitnya putih bersih?" sip, ternyata si Akang ini perhatian juga ya. Well, emang kita nga boleh nyepelein orang2 yang ada disekitaran kita. Mungkin kita nga merhatiin mereka, tapi kadang2 mereka justru merhatiin kita banget, lebih daripada yang kita bisa bayangin.
"Iya Kang, tau aja nih si Akang mah" sahut gwa malu.
"Lho, tapi A, bukanya tadi...." dia mengantung kata2nya, lalu wajahnya tampak seperti bersalah gitu, seolah2 dia sudah salah ngomong.
"Tadi kenapa Kang?" tanya gwa setenang mungkin.
"Eh, maaf A, tadi sore kayaknya saya ngeliat ceweknya jalan dijemput pake mobil, saya pikir tadi itu si Aa yang ngejemputnya" si Akang jawabnya kayak takut2 gitu sambil merhatiin muka gwa lekat2, "iya A, muka cowok yang tadi juga beda."
"Hehehehehe, gantengan gwa apa dia Kang?" tanya gwa sok cool, pada tangan gwa udah mulai gemeteran nih.
"Ya jelas si Aa lah, kalo Aa mah kasep pisan, lebih pantes sama pacarnya yang geulis itu." dia berkata dengan jujur sambil ketawa2 nga enak hati gitu, "aduh, saya jadi nga enak pisan nih, kelepasan ngomong tentang pacarnya Aa"
"Halagh, nga apa2 kali Kang. Ini juga gwa numpang disini emang mau mergokin pacar gwa selingkuh kok. Santai aja Kang" kata gwa santai, menenangkan rasa sungkannya dia terhadap gwa, "jadi Akang tau dong, mobil apa yang dipake sama selingkuhan gwa?"
"Ya, dikit2 mah ngerti A. Mobilnya mah keren pisan, warna item, kayak yang dipake bos2 gitu A. Cuma saya mah nga tau mereknya apaan. Maklum A, nga pernah ngerasain punya mobil sih" dia nyengir2 sambil garuk2in kepalanya.
"Hehehehe, mudah2an nanti si Akang bisa kebeli mobil ya. Yang penting Akang hapal khan sama ciri2 mobilnya?" tanya gwa memastikan.
"Hapal lah, khan lumayan sering tuh selingkuhannya pacar Aa maen kesitu. Emangnya kenapa A?" tampak wajah marah diwajahnya, seolah dia ikut bersimpati pada gwa.
"Nga apa2 juga sih Kang. Kali2 aja ntar gwa ketiduran, saking lamanya nungguin disini. Khan si Akang bisa bantuin bangunin gwa, kalo mereka pada dateng." kata gwa dengan penuh harap. Iya nih, gwa ragu juga bisa bertahan disini tanpa ketiduran. Secara mata gwa juga udah berasa berat karena sebelum kesini gwa nikmatin 'koncian' yang suka nyelip2 dilemari baju gwa.
"Ooohh, kalo itu mah saya siap A. Sok atuh kalo si Aa mau tidur2an dulu disini, biar saya yang jagain" kata si Akang dengan penuh semangat.
"Hahahaha, itu khan kalo saya tiba2 ketiduran Kang, kalo sekarang mah kita ngobrol2 aja dulu" jawab gwa dengan terharu. Ternyata orang baik itu selalu ada dimana2 aja.
Lalu kita larut dalam obrolan2 ringan dan candaan2 yang bisa mengurangi rasa suntuk gwa dalam menunggu ini dan juga kegundahan yang bergayut di hati gwa. Sementara gwa nga tahu sampai berapa lama musti duduk dan nunggu disitu. Dan beruntungnya lagi, masih ada orang baik yang mau menemani gwa dengan setulus2nya.
"Gimana Mis, mereka belom pada pulang khan?" tanya gwa memastikan, soalnya daritadi si Kumis emang belom nelponin gwa.
"Belom mas, selama saya duduk disini sih belum keliatan sama sekali"
Gwa berjalan kearah kamar Dinda yang ada dipojokkan luar dari bangunan besar ini. Gwa liat sih kamarnya masih gelap lampunya. Waktu gwa puter gagang pintunya juga masih dikunci pintunya dan ketika gwa intip sedikit dari balik gordenya juga nga ada tanda2 kehidupan didalamnya. Gwa duduk disofa yang ada didepan kamar Dinda, coba ngetes nelpon ke hapenya. Dan lagi2 yang ngejawab adalah operatornya.
"Jadi rencananya gimana mas?" tanya si Kumis pas gwa berjalan kembali ke posnya.
"Ya nungguin disini deh, emang mau gimana lagi?" tanya gwa sambil sibuk mikirin langkah2 selanjutnya.
"Tapi saya mesen banget nih mas, kalo dapet jangan pake ribut2 ya? Apalagi sampe mecah2in kaca atau ngerusakin kost2an ini. Nga enak saya kalo sampe ketauan sama yang punya tempat" pinta si Kumis dengan ekspresi penuh harap.
"Yaelah Mis, lo kata gwa mau demo apa, sampe ngancur2in tempat segala. Paling juga yang gwa ancurin palanya tuh cowok." sahut gwa agak nyolot.
"Ya kalo dapet juga nga usah sampe bener2 ancur kepalanya mas. Entar kalo ancur banget khan saya juga yang repot ngebersihin darah2nya kalo sampe berceceran" si Kumis nanggepin omongan gwa segitu seriusnya.
"Ya nga lah, dodol!" sentak gwa.
"Beneran ya mas, pokoknya jangan sampe rusuh2an ya. Ohiya mas, katanya mau photo2in saya. Mau dong di photo sekarang?" duh, kumat deh ganjennya di Kumis.
"Nga bawa Mis. Udah ah, gwa mau beli rokok dulu"
Gwa ninggalin Kumis yang mulai ganjen2an itu menuju warung rokok yang posisinya nga jauh dari kost-an Dinda. Sebenernya sih emang rencana gwa mau nungguinnya di warung ini. Jaraknya paling jauh sekitar 20 meter-an. Jadi gwa punya jarak pandang yang lumayan jelas untuk ngeliat siapa2 aja yang berseliweran di depan pintu gerbang kost-an tersebut. Apalagi warung rokok ini boleh dibilang jarang ditongkrongin sama orang2, jadi kayaknya nyaman juga gwa nunggu disini tanpa harus dicurigain sama yang pada nongkrong disitu.
"Mas, rokoknya dong sebungkus" gwa berbasa-basi ngebeli rokoknya sebungkus, padahal dikantong celana gwa masih ada rokok. Nga enak juga kali, numpang nongrong disitu tapi nga belanja sama sekali.

Si mas yang jualan cuma senyum sambil ngambil sebungkus rokok buat gwa. Gwa pun ngambil sebuah kursi plastik yang keliatan nganggur dan ngambil posisi duduk agak mepet ke warungnya. Tapi tetep bisa mandang kearah pintu gerbang dengan leluasa. Gwa lirik jam yang melingkar dipergelangan tangan kiri gwa, udah mau jam 10 malem. Lalu gwa naikin kupluk dari hoodie yang gwa pake malem itu, biar nga terlalu keliatan kalo2 aja Dinda lagi ngarahin matanya ke warung ini. Mungkin kalo ditambahin sarung yang ngelingker dibadan dan senter besi yang gede ditangan, penampilan gwa malem itu mungkin udah mirip banget sama mamang2 yang suka nawar2in villa disepanjang jalan menuju puncak pass.

"Mas, saya numpang duduk2 disini ya?" gwa minta izin sama yang punya warung, sambil nyenderin badan gwa kesandaran kursi plastik yang gwa dudukin ini.
"Sok atuh A" jawabnya ramah dengan logat sundanya. Soalnya walaupun kita nga saling kenal, tapi gwa cukup rutin beli rokok diwarungnya kalo lagi maen di kost-an Dinda. Karena ini warung paling terdekat yang ada disekitaran kost-an Dinda.
"Saya nga ganggu khan Kang?" tanya gwa sambil meralat panggilan untuknya.
"Ah, nga apa2 A. Saya khan jadi ada temennya atuh" jawabnya sambil tertawa senang. Kayaknya suntuk juga si Akang ini sendirian doang diwarungnya. Jadi ketika ada yang nemenin dia disitu justru menjadi pengusir rasa sepi baginya.
"Makasih Kang kalo gitu. Sekalian deh t*h botol dinginnya, kering juga nih tenggorokan gwa" pinta gwa sambil ngebenerin posisi duduk gwa. Ini kunci ban yang gwa selipin dipinggang belakang agak2 ngeganggu kenikmatan duduk aja nih.

"Lagi nungguin siapa A? Kayaknya saya sering ngeliat Aa maen di kost-an depan itu ya?" si Akang membuka obrolannya setelah ngasih gwa botol minuman dingin yang udah ada sedotannya.
"Lagi nungguin pacar Kang." jawab gwa singkat. Tapi kayaknya boleh juga nih ngorek2 info dari orang ini.
"Ooohh, pacarnya yang rambutnya pendek itu ya A? Yang lumayan tinggi trus kulitnya putih bersih?" sip, ternyata si Akang ini perhatian juga ya. Well, emang kita nga boleh nyepelein orang2 yang ada disekitaran kita. Mungkin kita nga merhatiin mereka, tapi kadang2 mereka justru merhatiin kita banget, lebih daripada yang kita bisa bayangin.

"Iya Kang, tau aja nih si Akang mah" sahut gwa malu.
"Lho, tapi A, bukanya tadi...." dia mengantung kata2nya, lalu wajahnya tampak seperti bersalah gitu, seolah2 dia sudah salah ngomong.
"Tadi kenapa Kang?" tanya gwa setenang mungkin.
"Eh, maaf A, tadi sore kayaknya saya ngeliat ceweknya jalan dijemput pake mobil, saya pikir tadi itu si Aa yang ngejemputnya" si Akang jawabnya kayak takut2 gitu sambil merhatiin muka gwa lekat2, "iya A, muka cowok yang tadi juga beda."
"Hehehehehe, gantengan gwa apa dia Kang?" tanya gwa sok cool, pada tangan gwa udah mulai gemeteran nih.

"Ya jelas si Aa lah, kalo Aa mah kasep pisan, lebih pantes sama pacarnya yang geulis itu." dia berkata dengan jujur sambil ketawa2 nga enak hati gitu, "aduh, saya jadi nga enak pisan nih, kelepasan ngomong tentang pacarnya Aa"
"Halagh, nga apa2 kali Kang. Ini juga gwa numpang disini emang mau mergokin pacar gwa selingkuh kok. Santai aja Kang" kata gwa santai, menenangkan rasa sungkannya dia terhadap gwa, "jadi Akang tau dong, mobil apa yang dipake sama selingkuhan gwa?"
"Ya, dikit2 mah ngerti A. Mobilnya mah keren pisan, warna item, kayak yang dipake bos2 gitu A. Cuma saya mah nga tau mereknya apaan. Maklum A, nga pernah ngerasain punya mobil sih" dia nyengir2 sambil garuk2in kepalanya.
"Hehehehe, mudah2an nanti si Akang bisa kebeli mobil ya. Yang penting Akang hapal khan sama ciri2 mobilnya?" tanya gwa memastikan.
"Hapal lah, khan lumayan sering tuh selingkuhannya pacar Aa maen kesitu. Emangnya kenapa A?" tampak wajah marah diwajahnya, seolah dia ikut bersimpati pada gwa.
"Nga apa2 juga sih Kang. Kali2 aja ntar gwa ketiduran, saking lamanya nungguin disini. Khan si Akang bisa bantuin bangunin gwa, kalo mereka pada dateng." kata gwa dengan penuh harap. Iya nih, gwa ragu juga bisa bertahan disini tanpa ketiduran. Secara mata gwa juga udah berasa berat karena sebelum kesini gwa nikmatin 'koncian' yang suka nyelip2 dilemari baju gwa.

"Ooohh, kalo itu mah saya siap A. Sok atuh kalo si Aa mau tidur2an dulu disini, biar saya yang jagain" kata si Akang dengan penuh semangat.
"Hahahaha, itu khan kalo saya tiba2 ketiduran Kang, kalo sekarang mah kita ngobrol2 aja dulu" jawab gwa dengan terharu. Ternyata orang baik itu selalu ada dimana2 aja.

Lalu kita larut dalam obrolan2 ringan dan candaan2 yang bisa mengurangi rasa suntuk gwa dalam menunggu ini dan juga kegundahan yang bergayut di hati gwa. Sementara gwa nga tahu sampai berapa lama musti duduk dan nunggu disitu. Dan beruntungnya lagi, masih ada orang baik yang mau menemani gwa dengan setulus2nya.
Spoiler for Sampai akhirnya.....:
Gwa jatuh tertidur tanpa gwa sadari.
ZZZzzZZzZzzzZZzzZzzzZZzzzZZZZzzzZZZzzZZZZ
ZZZzzZZzZzzzZZzzZzzzZZzzzZZZZzzzZZZzzZZZZ
Diubah oleh luckyismine 27-05-2014 21:59
sormin180 dan pasukanmalam11 memberi reputasi
2
Kutip
Balas