- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#472
STILL REGRET
Spoiler for STILL REGRET:
Quote:
Jangan-jangan Felisha lagi ngintai2 gwa juga dari balik pintunya. Karena bayangan gelap dari balik kunci ini bisa jadi karena Felisha lagi berdiri didepan pintunya. Belum lagi gwa selesai dengan kesimpulan yang ada dipikiran gwa ini, terdengar suara gagang pintu diputar dan perlahan2 pintunya mulai bergerak kedalam. Sedangkan gwa yang masih dalam posisi yang menguntungkan ini mau nga mau ikut tertarik oleh gaya gravitasi dari pintu yang mulai bergerak terbuka. Dan pintu itu semakin berayun cepat kedalam karena kedua tangan gwa yang bertumpu disitu ikut menambah percepatan geraknya.
Gwa yang kehilangan keseimbangan karena nga nyangka pintu kamar Felisha dibuka secepat itu jatuh tersungkur kelantai tanpa bisa ditahan lagi. Untung aja gwa masih punya insting spiderman, jadi sebelum muka gwa sukses mendarat diatas lantai yang keras ini tangan gwa masih sempet duluan nahanin badan gwa. Padahal tangan gwa pengen ngeraih kedua kaki Felisha yang nga jauh dari situ buat pegangan. Tapi sayangnya, Felisha kayaknya tahu tujuan gwa ini, jadi dia buru2 mundur kebelakang. Hiks, jahatnya.
Gwa bisa ngebayangin seperti apa posisi gwa pada malam itu. Tersungkur didepan Felisha dengan posisi seperti bersujud. Ya, bahkan demi ngedapetin sepotong kata maaf dari Felisha rasanya gwa rela2 aja harus bersujud seperti itu. Karena gwa emang bener2 tulus pengen minta maaf sama Felisha, ditambah rasa takut gwa yang bakal di bogem sama abangnya.
Gwa menenggadahkan kepala keatas, melihat Felisha berdiri dengan bersedekap masih dengan wajah yang masih dibuat sedingin mungkin. Padahal gwa sempet ngeliat Felisha seperti menahan senyumnya, ngeliat kekonyolan yang ada dihadapannya ini. Perlahan2 gwa bangkit dari posisi gwa.
"Kamu ngapain?" tanyanya seketus mungkin, walau gwa masih bisa ngeliat sekilas Felisha seperti mengulum senyumnya.
"Eh...nggg...annuuu..nggg... gwa mau minta maaf sama lo Fel. Gwa udah konyol banget sama lo kemaren." jawab gwa setelah bisa nguasain keadaan. Gwa sengaja berdiri dengan bertumpu pada kedua lutut gwa, biar kesannya dramatis dan biar bisa bikin Felisha melting.
"............." Felisha nga jawab, wajahnya malah dibikin tambah angker.
"Ya Fel, ya? Maafin gwa ya? Ini tanda maaf dari gwa, kalo gwa bener2 nyesel sama kelakuan gwa kemaren." tangan gwa buru2 ngambil bungkusan coklat sama kembang soka yang gwa taruh dibangku nga jauh dari situ dan mengangsurkannya kedepan Felisha. Sumprit deh, gaya gwa bener2 udah kayak bintang pelem sinetron malem itu.
"Kamu jahat! Jahat! Jahat!" cetusnya dengan ekspresi wajah yang kacau balau. Kadang kayak keliatan seperti orang mau ketawa, tapi lebih cenderung seperti marah atau bahkan mewek. Karena gwa lihat matanya udah mulai berkaca-kaca.
Cewek itu mulai memukul-mukulin gwa dengan sporadis kearah gwa. Reflek dong gwa, mulai nangkisin pukulan2nya itu. Sehingga coklat sam kembang yang tadi gwa pegang terpaksa gwa lepas demi menangkis serangannya yang bertubi2 itu. Untung aja kali ini pukulannya khas cewek banget, yang cuma bikin geli2 basah
, bukannya pukulan ala chun li kayak kemaren pagi. Jadi akhirnya gwa biarin aja dia puas2in mukulin gwa seada-adanya. Puas2in aja Fel, kalo itu emang bisa bikin hati lo seneng.
Sampe akhirnya dia kecapean sendiri atau mungkin bosen? Gwa berdiri dari posisi gwa, karena mulai berasa pegel juga ketika pukulan2nya itu mendarat di muka gwa atau hidung gwa yang masih memar. Lalu Felisha menundukkan kepalanya sambil menangkupkan kedua tangannya pada wajahnya dan mulai menangis. Duh, dengerin suara tangisannya yang terdengar begitu pilu dikuping gwa, bener2 bikin gwa ikut2an melting juga deh.
Ya ampun, ketika gwa mulai flashback ke saat pagi itu, gwa bisa ngerasain betapa terlukanya perasaan Felisha dengan perlakuan gwa yang nga senonoh itu. Betapa sakit hatinya perasaan seorang perempuan ketika diperlakukan dengan sangat kurang ajar. Apalagi mungkin Felisha udah nganggep gwa seperti pelindungnya, atau mungkin figur seorang sahabat yang mau ngebantuin dia keluar dari permasalah2an hidupnya. Terus dalam satu kejap mata aja, gwa ngerusaknya begitu aja dan menderai perasaannya dengan tindakan yang boleh dibilang nga gentleman banget. Huft, gwa bener2 menyadari betapa fatalnya kesalahan gwa ini pada cewek mungil yang ada dihadapan gwa malam itu.
"Fel, maafin gwa ya? Gwa udah tolol banget nyakitin elo. Gwa khilaf Fel, gwa khilaf" kata gwa dengan pelan terhanyut oleh rasa bersalah yang teramat sangat.
Felisha nga ngejawab tapi yang pasti dia mendengar kata2 gwa ini. Dan gwa nga tahu apakah dia memaafkan gwa, tapi kini dia menjadikan dada gwa sebagai tempat menumpahkan tangisnya. Paling nga dia udah mulai nyaman sama gwa dengan menjadikan dada gwa sebagai tempat curahan emosinya. Dengan hati2 tangan gwa mengusap2 punggungnya yang berguncang2 naik turun, coba menenangkannya. Selebihnya, gwa cuma terdiam tanpa tahu harus ngomong apa lagi.
"Kamu jahat..." desisnya diantara tangisnya yang nampaknya mulai mereda.
"Iya Fel, makanya gwa minta maaf sama lo" timpal gwa
"Kamu nga beda kayak cowok2 lainnya..." rutuknya kini.
"Nga Fel, gwa nga seperti yang lo pikirin. Gwa khilaf Fel. Gwa lagi kalut waktu itu. Gwa bisa jelasin sama lo kok" gwa mulai panik, ketika ngerasa Felisha bakalan emosi lagi sama gwa. Ngadepin cewek paling moody kayak Felisha ini selalu bikin gwa serba salah aja bawaannya.
"Ya udah coba kamu jelasin. Aku mau dengerin" katanya dingin sambil mengangkat kepalanya dari dada gwa dan menyusuti air matanya. Matanya menatap tajam kearah gwa.
"............" jreng-jreng-jreng! Mampus dah gwa! Apa iya gwa musti cerita2 ke Felisha tentang masalah yang lagi gwa alamin sama Dinda? Dih, kayaknya bukan gwa banget deh yang ngember2 ceritain masalah yang lagi gwa alamin ini? (emang sih lo nga ngember sama Felisha Ky, tapi lo ngembernya sama sebagian warga SFTH!
) Duh, gwa musti muter otak nih, buat ngasih alesan yang tepat nih ke Felisha.
"Lho, kok malah bengong sih?" tegurnya yang ngeliatin gwa bengong kayak ayam sakit.
"Jadi gini Fel...nggg...kemarenan nyokap gwa nelpon, kalo minggu depan nyokap gwa mau di opname lagi. Makanya gwa nga bisa tidur kemaren, kepikiran mulu sama keadaan nyokap gwa" mampus deh gwa, jadi ngebohong ngebawa2 nyokap gwa. Tapi emang beneran sih, minggu depan nyokap gwa mau opname beberapa hari di RS, karena nyokap gwa sejak stroke karena penyumbatan dikepalanya, paling nga dalam setahun bisa 2 kali opname sambil meriksa perkembangan kesehatannya.
"Ooohhh...." Felisha cuma ngejawab singkat aja. Tapi kayaknya sih dia percaya sama omongan gwa.
"Sebenernya sih cuma opname biasa aja, tapi tetep aja gwa suka ngerasa was2 gitu ngedengerinnya" gwa menambahkan.
"Emangnya ibu kamu sakit apaan sih Ky?" tanyanya penuh minat.
"Nyokap gwa dulu pernah stroke, ada penyumbatan dikepalanya. Udah sempet dioperasi juga sih kepalanya. Cuma abis itu paling nga dalam setahun bisa 2 kali opname sekalian check up kesehatannnya." cerita gwa lagi.
"Ya ampun, kepalanya dioperasi gitu Ky? Kasihan ya ibu kamu?" kata Felisha dengan mimik ketakutan campur prihatin.
"Ya gitu deh Fel, namanya juga biar sembuh. Apapun juga bakal dilakuin, walaupun musti dioperasi segala" sahut gwa mulai tenang, karena gwa lihat Felisha udah mulai ngelupain marahnya.
"Aku cuma bisa doain semoga ibu kamu cepet sembuh ya Ky." kata Felisha sambil tersenyum dengan manisnya. Dan seperti biasa, setiap gwa ngeliat senyumannya ini, hati gwa serasa adeeeeemmmm banget.
"Iya Fel, makasih ya. Tapi lo mau khan maafin kelakuan gwa kemaren? Gwa bener2 khilaf Fel" gwa tersenyum lega, walaupun musti ngebohongin Felisha, gwa ngerasa mood Felisha ke gwa udah kembali normal.
"Iya, aku juga minta maaf udah nonjok kamu." Felisha senyum2 sambil nunjukin rasa bersalah.
"Hooh nih, tonjokan lo dahsyat banget. Tapi untung nga patah idung gwa" kata gwa sok2 mendramatisir sambil megangin hidung gwa.
"Sini aku periksain. Makanya, jangan diulangin lagi ya?" pinta Felisha sambil menarik tangan gwa agar masuk kekamarnya. Jangan ngeres dulu lo pada, Felisha tuh mau meriksain hidung gwa, karena kalo didalam kamarnya cahaya lampunya lebih terang daripada diluar.
"Eh bentar, ini coklat sama bunganya gimana?" tanya gwa sambil memungut coklat dan kembang soka yang tergeletak di lantai.
"Yah, nanti aku ndut ah kalo makan coklat malem2 kayak gini. Ini juga, ish, kamu mah nga kreatif banget deh. Ini kembang yang ada dipot depan ya yang kamu kasih ke aku?" Felisha mendelik manja ngeliatin kembang dan bungkusan coklat yang gwa bawa.
"Yaelah Fel, kalo gwa metik kembang2 dagangannya si Ridho nanti bisa ngamuk2 dianya. Kalo yang didepan kamar mah nga apa2 juga kali" gwa ngeles ngasih alesan, "kalo coklatnya emang buat lo Fel, nga apa2 kali kalo sekali2 makan coklat. Nga bakalan juga kali bikin lo gendut dalam seketika"
"Makanya modal dong, beli kek sama si Ridho kembangnya. Dasar cowok nga romantis, mudah2an aja cewek kamu betah pacaran sama cowok model kayak kamu ini" ledek Felisha sambil naruh kembang sokanya ke atas meja, lalu nyimpen coklatnya kedalam kulkas kecilnya. Lalu dia mulai geratakin lemarinya, mungkin nyari P3K buat meriksain kondisi hidung gwa.
Gwa terdiam ketika dengerin Felisha nyebut2 kalo gwa nga romantis. Kata2nya begitu ngena banget dihati gwa. Apa iya ya, gwa nga romantis seperti yang Felisha bilang? Apa iya juga ya, karena itu Dinda nga bisa netapin hatinya pada gwa? Tapi apakah sikap romantis itu jadi keharusan dari seorang pria terhadap wanitanya? Apakah dengan keromantisan bakal makin merekatkan hati antara pria dan wanita?
"Hey, malah bengong" Felisha udah duduk aja disebelah gwa, "ya ampun, ternyata parah juga ya hidung kamu, sampe memar gitu. Ini mana ada luka ditulang hidung kamu"
"Hehehehehe, siapa dulu dong yang nonjok. Lara croft juga nga bakalan separah ini kali tonjokannya. Ngomong2 nga lecet tuh tangan lo, khan kena tulang tuh?" sindir gwa sambil nahan perih ketika Felisha mulai mengompres hidung gwa.
"Hihihihihi, kayaknya baek2 aja tuh tangan aku. Maaf ya kalo sampe kayak gini hidung kamu. Aku plesterin ya, biar nga infeksi lukanya" kata Felisha menawarkan buat nutup lecet dihidung gwa.
Gwa cuma menganggukkan kepala. Whatever you do lah Fel, gwa mah manut aja. Lo udah mau repot2 kayak gini aja hati gwa udah berasa seneng banget. Udah kayak terbang kelangit paling tinggi aja hati gwa ini. Biar kata kagak ada lukanya juga rela diginiin sama lo Fel. Kapan lagi sih gwa bisa dimanjain kayak gini sama lo? Bahkan cewek gwa cuma kemarenan ngeliat2in doang memar dihidung gwa, sambil ngomel2. Dih, ngapa gwa jadi banding2in Felisha sama Dinda sih?
Tahu-tahu, selagi gwa sibuk dengan pikiran gwa Felisha nyium hidung gwa. Cup! Alamamak, gwa dirawat kayak gini masih dikasih bonus pulak!
Dan gwa lihat Felisha kayak senyum2 bingung gitu kearah gwa.
"Itu biar kamu cepet sembuh Ky" wajah Felisha memerah karena malu, seperti nyesel udah nyium hidung gwa, walaupun yang kena juga bagian yang diplester aja.
Gwa masih speechless, gwa bisa ngomong apa2. Sementara Felisha menyibukkan dirinya dengan membereskan perlengkapan P3Knya. Ahahahaha, sejenak kita terjebak dalam keadaan paling awkward ini. Menyibukkan diri masing2, membuang kejengahan yang ada dihati.
"Makasih ya Fel. Apalagi bonus obatnya buat idung gwa" kata gwa mencoba meredakan kekakuan ini, "tapi yang dibibir nga dikasih obatnya juga Fel?"
"Boleh aja, kalo kamu mau ngerasain ini lagi" jawabnya sambil mengacungkan kepalan tangannya.
Lalu kita berdua tertawa lepas. Ah, leganya satu masalah gwa bisa diselesaikan dengan baik. Tinggal besok masalah lainnya harus gwa selesaiin juga, cepat atau lambat. Lalu kita habiskan malam ini dengan obrolan2 ringan dan canda2an. Sampe akhirnya kita pada ngantuk dan gwa balik ke kamar buat nerusin tidur. Ah, senangnya.
Gwa yang kehilangan keseimbangan karena nga nyangka pintu kamar Felisha dibuka secepat itu jatuh tersungkur kelantai tanpa bisa ditahan lagi. Untung aja gwa masih punya insting spiderman, jadi sebelum muka gwa sukses mendarat diatas lantai yang keras ini tangan gwa masih sempet duluan nahanin badan gwa. Padahal tangan gwa pengen ngeraih kedua kaki Felisha yang nga jauh dari situ buat pegangan. Tapi sayangnya, Felisha kayaknya tahu tujuan gwa ini, jadi dia buru2 mundur kebelakang. Hiks, jahatnya.

Gwa bisa ngebayangin seperti apa posisi gwa pada malam itu. Tersungkur didepan Felisha dengan posisi seperti bersujud. Ya, bahkan demi ngedapetin sepotong kata maaf dari Felisha rasanya gwa rela2 aja harus bersujud seperti itu. Karena gwa emang bener2 tulus pengen minta maaf sama Felisha, ditambah rasa takut gwa yang bakal di bogem sama abangnya.

Gwa menenggadahkan kepala keatas, melihat Felisha berdiri dengan bersedekap masih dengan wajah yang masih dibuat sedingin mungkin. Padahal gwa sempet ngeliat Felisha seperti menahan senyumnya, ngeliat kekonyolan yang ada dihadapannya ini. Perlahan2 gwa bangkit dari posisi gwa.
"Kamu ngapain?" tanyanya seketus mungkin, walau gwa masih bisa ngeliat sekilas Felisha seperti mengulum senyumnya.
"Eh...nggg...annuuu..nggg... gwa mau minta maaf sama lo Fel. Gwa udah konyol banget sama lo kemaren." jawab gwa setelah bisa nguasain keadaan. Gwa sengaja berdiri dengan bertumpu pada kedua lutut gwa, biar kesannya dramatis dan biar bisa bikin Felisha melting.
"............." Felisha nga jawab, wajahnya malah dibikin tambah angker.

"Ya Fel, ya? Maafin gwa ya? Ini tanda maaf dari gwa, kalo gwa bener2 nyesel sama kelakuan gwa kemaren." tangan gwa buru2 ngambil bungkusan coklat sama kembang soka yang gwa taruh dibangku nga jauh dari situ dan mengangsurkannya kedepan Felisha. Sumprit deh, gaya gwa bener2 udah kayak bintang pelem sinetron malem itu.

"Kamu jahat! Jahat! Jahat!" cetusnya dengan ekspresi wajah yang kacau balau. Kadang kayak keliatan seperti orang mau ketawa, tapi lebih cenderung seperti marah atau bahkan mewek. Karena gwa lihat matanya udah mulai berkaca-kaca.
Cewek itu mulai memukul-mukulin gwa dengan sporadis kearah gwa. Reflek dong gwa, mulai nangkisin pukulan2nya itu. Sehingga coklat sam kembang yang tadi gwa pegang terpaksa gwa lepas demi menangkis serangannya yang bertubi2 itu. Untung aja kali ini pukulannya khas cewek banget, yang cuma bikin geli2 basah
, bukannya pukulan ala chun li kayak kemaren pagi. Jadi akhirnya gwa biarin aja dia puas2in mukulin gwa seada-adanya. Puas2in aja Fel, kalo itu emang bisa bikin hati lo seneng.Sampe akhirnya dia kecapean sendiri atau mungkin bosen? Gwa berdiri dari posisi gwa, karena mulai berasa pegel juga ketika pukulan2nya itu mendarat di muka gwa atau hidung gwa yang masih memar. Lalu Felisha menundukkan kepalanya sambil menangkupkan kedua tangannya pada wajahnya dan mulai menangis. Duh, dengerin suara tangisannya yang terdengar begitu pilu dikuping gwa, bener2 bikin gwa ikut2an melting juga deh.

Ya ampun, ketika gwa mulai flashback ke saat pagi itu, gwa bisa ngerasain betapa terlukanya perasaan Felisha dengan perlakuan gwa yang nga senonoh itu. Betapa sakit hatinya perasaan seorang perempuan ketika diperlakukan dengan sangat kurang ajar. Apalagi mungkin Felisha udah nganggep gwa seperti pelindungnya, atau mungkin figur seorang sahabat yang mau ngebantuin dia keluar dari permasalah2an hidupnya. Terus dalam satu kejap mata aja, gwa ngerusaknya begitu aja dan menderai perasaannya dengan tindakan yang boleh dibilang nga gentleman banget. Huft, gwa bener2 menyadari betapa fatalnya kesalahan gwa ini pada cewek mungil yang ada dihadapan gwa malam itu.
"Fel, maafin gwa ya? Gwa udah tolol banget nyakitin elo. Gwa khilaf Fel, gwa khilaf" kata gwa dengan pelan terhanyut oleh rasa bersalah yang teramat sangat.
Felisha nga ngejawab tapi yang pasti dia mendengar kata2 gwa ini. Dan gwa nga tahu apakah dia memaafkan gwa, tapi kini dia menjadikan dada gwa sebagai tempat menumpahkan tangisnya. Paling nga dia udah mulai nyaman sama gwa dengan menjadikan dada gwa sebagai tempat curahan emosinya. Dengan hati2 tangan gwa mengusap2 punggungnya yang berguncang2 naik turun, coba menenangkannya. Selebihnya, gwa cuma terdiam tanpa tahu harus ngomong apa lagi.
"Kamu jahat..." desisnya diantara tangisnya yang nampaknya mulai mereda.
"Iya Fel, makanya gwa minta maaf sama lo" timpal gwa
"Kamu nga beda kayak cowok2 lainnya..." rutuknya kini.
"Nga Fel, gwa nga seperti yang lo pikirin. Gwa khilaf Fel. Gwa lagi kalut waktu itu. Gwa bisa jelasin sama lo kok" gwa mulai panik, ketika ngerasa Felisha bakalan emosi lagi sama gwa. Ngadepin cewek paling moody kayak Felisha ini selalu bikin gwa serba salah aja bawaannya.
"Ya udah coba kamu jelasin. Aku mau dengerin" katanya dingin sambil mengangkat kepalanya dari dada gwa dan menyusuti air matanya. Matanya menatap tajam kearah gwa.
"............" jreng-jreng-jreng! Mampus dah gwa! Apa iya gwa musti cerita2 ke Felisha tentang masalah yang lagi gwa alamin sama Dinda? Dih, kayaknya bukan gwa banget deh yang ngember2 ceritain masalah yang lagi gwa alamin ini? (emang sih lo nga ngember sama Felisha Ky, tapi lo ngembernya sama sebagian warga SFTH!
) Duh, gwa musti muter otak nih, buat ngasih alesan yang tepat nih ke Felisha."Lho, kok malah bengong sih?" tegurnya yang ngeliatin gwa bengong kayak ayam sakit.
"Jadi gini Fel...nggg...kemarenan nyokap gwa nelpon, kalo minggu depan nyokap gwa mau di opname lagi. Makanya gwa nga bisa tidur kemaren, kepikiran mulu sama keadaan nyokap gwa" mampus deh gwa, jadi ngebohong ngebawa2 nyokap gwa. Tapi emang beneran sih, minggu depan nyokap gwa mau opname beberapa hari di RS, karena nyokap gwa sejak stroke karena penyumbatan dikepalanya, paling nga dalam setahun bisa 2 kali opname sambil meriksa perkembangan kesehatannya.
"Ooohhh...." Felisha cuma ngejawab singkat aja. Tapi kayaknya sih dia percaya sama omongan gwa.
"Sebenernya sih cuma opname biasa aja, tapi tetep aja gwa suka ngerasa was2 gitu ngedengerinnya" gwa menambahkan.
"Emangnya ibu kamu sakit apaan sih Ky?" tanyanya penuh minat.
"Nyokap gwa dulu pernah stroke, ada penyumbatan dikepalanya. Udah sempet dioperasi juga sih kepalanya. Cuma abis itu paling nga dalam setahun bisa 2 kali opname sekalian check up kesehatannnya." cerita gwa lagi.
"Ya ampun, kepalanya dioperasi gitu Ky? Kasihan ya ibu kamu?" kata Felisha dengan mimik ketakutan campur prihatin.
"Ya gitu deh Fel, namanya juga biar sembuh. Apapun juga bakal dilakuin, walaupun musti dioperasi segala" sahut gwa mulai tenang, karena gwa lihat Felisha udah mulai ngelupain marahnya.
"Aku cuma bisa doain semoga ibu kamu cepet sembuh ya Ky." kata Felisha sambil tersenyum dengan manisnya. Dan seperti biasa, setiap gwa ngeliat senyumannya ini, hati gwa serasa adeeeeemmmm banget.

"Iya Fel, makasih ya. Tapi lo mau khan maafin kelakuan gwa kemaren? Gwa bener2 khilaf Fel" gwa tersenyum lega, walaupun musti ngebohongin Felisha, gwa ngerasa mood Felisha ke gwa udah kembali normal.
"Iya, aku juga minta maaf udah nonjok kamu." Felisha senyum2 sambil nunjukin rasa bersalah.
"Hooh nih, tonjokan lo dahsyat banget. Tapi untung nga patah idung gwa" kata gwa sok2 mendramatisir sambil megangin hidung gwa.
"Sini aku periksain. Makanya, jangan diulangin lagi ya?" pinta Felisha sambil menarik tangan gwa agar masuk kekamarnya. Jangan ngeres dulu lo pada, Felisha tuh mau meriksain hidung gwa, karena kalo didalam kamarnya cahaya lampunya lebih terang daripada diluar.

"Eh bentar, ini coklat sama bunganya gimana?" tanya gwa sambil memungut coklat dan kembang soka yang tergeletak di lantai.
"Yah, nanti aku ndut ah kalo makan coklat malem2 kayak gini. Ini juga, ish, kamu mah nga kreatif banget deh. Ini kembang yang ada dipot depan ya yang kamu kasih ke aku?" Felisha mendelik manja ngeliatin kembang dan bungkusan coklat yang gwa bawa.
"Yaelah Fel, kalo gwa metik kembang2 dagangannya si Ridho nanti bisa ngamuk2 dianya. Kalo yang didepan kamar mah nga apa2 juga kali" gwa ngeles ngasih alesan, "kalo coklatnya emang buat lo Fel, nga apa2 kali kalo sekali2 makan coklat. Nga bakalan juga kali bikin lo gendut dalam seketika"
"Makanya modal dong, beli kek sama si Ridho kembangnya. Dasar cowok nga romantis, mudah2an aja cewek kamu betah pacaran sama cowok model kayak kamu ini" ledek Felisha sambil naruh kembang sokanya ke atas meja, lalu nyimpen coklatnya kedalam kulkas kecilnya. Lalu dia mulai geratakin lemarinya, mungkin nyari P3K buat meriksain kondisi hidung gwa.
Gwa terdiam ketika dengerin Felisha nyebut2 kalo gwa nga romantis. Kata2nya begitu ngena banget dihati gwa. Apa iya ya, gwa nga romantis seperti yang Felisha bilang? Apa iya juga ya, karena itu Dinda nga bisa netapin hatinya pada gwa? Tapi apakah sikap romantis itu jadi keharusan dari seorang pria terhadap wanitanya? Apakah dengan keromantisan bakal makin merekatkan hati antara pria dan wanita?
"Hey, malah bengong" Felisha udah duduk aja disebelah gwa, "ya ampun, ternyata parah juga ya hidung kamu, sampe memar gitu. Ini mana ada luka ditulang hidung kamu"
"Hehehehehe, siapa dulu dong yang nonjok. Lara croft juga nga bakalan separah ini kali tonjokannya. Ngomong2 nga lecet tuh tangan lo, khan kena tulang tuh?" sindir gwa sambil nahan perih ketika Felisha mulai mengompres hidung gwa.
"Hihihihihi, kayaknya baek2 aja tuh tangan aku. Maaf ya kalo sampe kayak gini hidung kamu. Aku plesterin ya, biar nga infeksi lukanya" kata Felisha menawarkan buat nutup lecet dihidung gwa.
Gwa cuma menganggukkan kepala. Whatever you do lah Fel, gwa mah manut aja. Lo udah mau repot2 kayak gini aja hati gwa udah berasa seneng banget. Udah kayak terbang kelangit paling tinggi aja hati gwa ini. Biar kata kagak ada lukanya juga rela diginiin sama lo Fel. Kapan lagi sih gwa bisa dimanjain kayak gini sama lo? Bahkan cewek gwa cuma kemarenan ngeliat2in doang memar dihidung gwa, sambil ngomel2. Dih, ngapa gwa jadi banding2in Felisha sama Dinda sih?
Tahu-tahu, selagi gwa sibuk dengan pikiran gwa Felisha nyium hidung gwa. Cup! Alamamak, gwa dirawat kayak gini masih dikasih bonus pulak!
Dan gwa lihat Felisha kayak senyum2 bingung gitu kearah gwa."Itu biar kamu cepet sembuh Ky" wajah Felisha memerah karena malu, seperti nyesel udah nyium hidung gwa, walaupun yang kena juga bagian yang diplester aja.
Gwa masih speechless, gwa bisa ngomong apa2. Sementara Felisha menyibukkan dirinya dengan membereskan perlengkapan P3Knya. Ahahahaha, sejenak kita terjebak dalam keadaan paling awkward ini. Menyibukkan diri masing2, membuang kejengahan yang ada dihati.
"Makasih ya Fel. Apalagi bonus obatnya buat idung gwa" kata gwa mencoba meredakan kekakuan ini, "tapi yang dibibir nga dikasih obatnya juga Fel?"
"Boleh aja, kalo kamu mau ngerasain ini lagi" jawabnya sambil mengacungkan kepalan tangannya.
Lalu kita berdua tertawa lepas. Ah, leganya satu masalah gwa bisa diselesaikan dengan baik. Tinggal besok masalah lainnya harus gwa selesaiin juga, cepat atau lambat. Lalu kita habiskan malam ini dengan obrolan2 ringan dan canda2an. Sampe akhirnya kita pada ngantuk dan gwa balik ke kamar buat nerusin tidur. Ah, senangnya.

Diubah oleh luckyismine 23-05-2014 21:42
sormin180 dan pasukanmalam11 memberi reputasi
2
Kutip
Balas