it's not over

Setelah mos, pembagian kelas pun berlangsung. Gw mendapati bahwa gw sekelas dengan soraya dan satu perempuan lagi bernama andine. Andine perempuan berperawakan hitam manis dengan badan yang agak besar, supel dan rajin. Berbeda dengan soraya. Kenapa gw bilang soraya greak karena memang begitulah dia. Cewe yang satu ini agak sedikit tomboi. Bicara tidak pernah diayak sebelumnya. Orang bilang mah asal nyablak gitu. Tapi sayangnya semua tertutup oleh wajah manisnya.

Penyakit gw masih sering kali kambuh kalau setiap ada yang mengejek gw. Kemana mana gw selalu membawa pil penenang tersebut dan sebuah mp3 player. Setiap suara itu datang gw pasang earphone dan memutar lagu keras keras supaya pikiran gw bercabang.

Ga banyak yang terjadi dikelas satu ini. Gw masih pendiam, malah trauma buat bergaul dengan orang lain. Gw menjaga jarak gw. Ada satu keanehan lagi yang gw rasakan pada diri gw. Gw selalu takut sama yang namanya telat. Entah kenapa gw akhirnya selalu membuat manajemen waktu disetiap kegiatan. Bahkan tugas tugas pun selalu gw kerjakan dengan tepat waktu.

Misal gw diberikan tugas untuk 2 minggu. Maka gw menyelesaikan tugas itu tepat pada malam sebelum dikumpulkan. Entah apa yang gw cari dari kebiasaan ini. Setiap pagi pun gw selalusampai disekolah jam seengah 6. Entah kenapa gw selalu was was sama telat.

Ada satu keuntungan dari kebiasaan gw soal waktu. Teman teman gw akhirnya menyerahkan tugas tugas mereka semua ke gw.agak keteteran memang tapi kebiasaan gw terus berlanjut. Gw selesaikan semua tepat diakhir hari pengumpulan.

Gw jarang pulang kerumah, karena gw malas melihat wajah ayah gw. Gw pulang kerumah hanya sekedar mengerjakan tugas tugas saja di komputer ricky adek gw. ibu gw pernah ingin membelikan komputer buat gw untuk dikostan tapi gw menolak mentah mentah. Gw ga mau hutang budi. Ego gw kembali seperti sedia kala, walau tidak separah sebelumnya.

Gw juga distm ini ga perlu merubah pribadi gw menjadi orang lain. Teman teman gw ga keberatan dengan kebiasaan gw. Mungkin karena pemikiran mereka yang sudah dewasa dan safar bahwa setiap individu punya watak dan permasalahannya masing - masing.

Satu lagi keanehan soraya, dia tetap mengajak gw ngobrol walaupun tak pernah gw tanggapi. Sama seperti hendro saat itu, soraya hanya monolog sendirian. Dia juga ga keberatan sih. Lambat laun hati gw luluh akhirnya gw mulai membuka diri gw untuk teman teman gw. Mereka menyambut gw dengan baik. Beruntungnya gw mendapat teman kelas seperti ini. Terutama soraya dan andin. Lambat laun pula perasaab perasaan cinta mulai bersemi terhadap soraya.

Setelah cukup lama memendam rasa dan selalu bersama sama kemanapun, bareng hendro tentunya. Karena soraya selalu ngintilin kami berdua, gw beranikan buat menembak soraya. secara diam diam karena hendro juga memiliki perasaan yang sama kaya gw. Dan hasilnya gw ditolak. Soraya lebih memilih hendro daripada gw.memang gw yang salah pada awalnya bersikap dingin sama dia. Dan gw mengikhlaskan soraya kepada hendro

"Selamat" ujar gw menjabat tangan hendro
"Maksudnya apaan nih nyet" tanya hendro bingung
"Soraya lebih milih elu daripada gw" jawab gw
"Lu gapapa?" Tanya hendro
"Gw gapapa dro santai aja, toh gw juga yang salah awalnya bersikap dingin sama dia
" kalau memang keberatan gw rela kok ga nerima soraya, bener dah, daripada kenapa napa" ujar hendro
"Makasih dro udah khawatirin gw, lu udah ngebantu banyak banget, jadi sekali kali bersenang senqng lah" ujar gw sambil tersenyum
"Makasih nyong, tapi kalau lu keberatan bilang gw ya, soal soraya nanti gw yang jelasin kedia" ujar hendro sambil memeluk gw
"Eh kampret gw masih normal maen peluk peluk aja sono lu jauh jauh ngeri gw sama lu" ujar gw jijik
"Taelah" ujar hendro
"Hahahaha" tawa kami berdua

Perlu adaptasi memang waktu melihat mereka bermesraan dibelakang gw. Hendro masih seperti biasanya selalu mengedepankan persahabatannya sama gw. Dia ga mau menunjukkan kemesraan mereka didepan gw. Gw yang kasihan juga melihat hendro akhirnya ga tahan.

"Udah lu gausah deh sembunyi sembunyi pacarannya"
Ujar gw
"Gw udah cukup dewasa buat mengalah, sekali kali pikirin juga perasaan lu dro, sekali kali juga ga usah mikirin perasaan gw"
"Lu udah banyak mengalah buat gw, dan sekarang gw juga udah rela kok soraya sama lu"
"sekarang giliran gw yang mengalah" ujar gw
"Sorry dry" ujar hendro
"Yo santai aja bos" ujar gw
"Mulai sekarang saya resmikan kalian sebagai sepasang kekasih ujar gw sambil menyalami hendro
" hahaha" tawa kami bersama

Naik kekelas 2 semua terasa biasa hingga pada akhirnya saat perlombaan paskibra. Gw melihat sosok irma. Apa benar itu irma. Ah ga mungkin irma. Gw beranikan diri buat mendekat dan itu bukan irma hanya saja mereka sedikit mirip. Gw beranikan diri gw unuk menyapa

"Hai, bukan anak sini ya" ujar gw
"Iya" ujar dia
"Kenalin gw andry" ujar gw
"clara"

dan begitulah awal cerita ini dimulai it's not over yet. The story must continues. Stay tune don't forget to rate..