Yang ngasih julukan Hokage, Jiraiya dkk itu si Zecter. Unik dan gw bisa ngomong ini sangat-sangat kebetulan sekali. Dan gw boleh akui julukan itu sangat cocok buat yg bersangkutan…

Kampus gw itu bukan Universitas statusnya, melainkan Sekolah Tinggi. Bedanya Universitas dengan Sekolah Tinggi adalah, Universitas dipimpin oleh Rektor, dibantu oleh PeRek (Pembantu Rektor), dan membawahkan Dekan (yg dibantu Pembantu Dekan). Secara struktur, di bawah Dekan adalah para KaProDi (Kepala Program Studi).
Sedangkan di Sekolah Tinggi, pemimpinnya adalah Ketua, dan dibantu oleh Wakil Ketua. Ada beberapa wakil ketua disini, salah satunya adalah Wakil Ketua bidang Akademik, dan Wakil Ketua yang inilah yang membawahkan para KaProDi.

Waktu itu yg menjadi Ketua kampus gw itu laki-laki. Cukup tua, juga pinter. S2-nya diraih di luar negeri (ada 2 bidang studi yg berbeda). Pandai berpidato, disukai oleh mahasiswa-mahasiswa angkatan lama atau angkatan baru. Kita sebut aja Pak Janus.
Pak Janus punya 3 wakil: Wakil pertama itu pria. Badannya cukup gede, punya kumis. Kalo ngomong cukup ramah. Usia jauh lebih muda daripada Pak Janus. Kita sebut aja namanya Pak Tanto.
Wakil kedua itu perempuan. Orangnya agak tinggi, kalo gw bilang ukuran tingginya adalah di atas standar tinggi perempuan. Gw jarang ngobrol sama beliau, jadi gw ga bisa ngorek lebih dalam tentang beliau. Kita sebut aja namanya Ibu Putri(serius, gw ga ada nama yg bisa terpikir, secara gw udah lupa dengan namanya dia hahahaha).

Wakil ketiga itu pria. Beliau cukup tua, gw perkirakan usianya sama dengan Pak Janus. Beliau itu membawahkan urusan kemahasiswaan (bagian yg paling gw benci).
Kalo dia ngomong pas seminar / presentasi / pertemuan maba, gw dan temen-temen paling ga suka dengan gaya bicaranya (yg gw anggap boring, dan cukup merepotkan).
Beliau juga adalah pencetus kegiatan “nol SKS”, mata kuliah yg wajib diikuti oleh mahasiswa baru, untuk dapat mengikuti yudisium atau mengambil mata kuliah-mata kuliah penting. Rese-nya adalah, mata kuliah itu wajib, tapi ga ada nilai yg keluar (meski ada pun, ga akan dihitung dalam IPK/IPS, karena itu cuman 0 SKS!) Beliau adalah orang yg paling gw hindari selama gw di kampus. Kita sebut saja Pak Joko (ini juga gw udah lupa nama aslinya. Hahahaha)

Secara spontan, si Zecter mulai menjuluki ketua kampus gw dengan “Hokage” (baca: Naruto). Hokage itu punya 3 murid: Jiraiya, Orochimaru dan Tsunade. Untuk Pak Tanto, secara orangnya agak gemukan dan besar badannya, kita sebut dia “Jiraiya”. Untuk Bu Putri, karena dia cewe satu-satunya, kita sebut dia itu “Tsunade”, dan untuk Pak Joko, karena itu orang yg paling kita benci, dan orangnya agak tua-tua gitu, kita sebut dia “Orochimaru”.
Klop kan? Hahahahaha…


Back to story: Gw sendiri bukan orang yg terkenal di kampus. Gw bukan orang yg suka menonjolkan diri, ataupun suka ikut kegiatan-kegiatan kampus. Gw jujur masuk ke golongan kupu-kupu (sesuatu yg Orochimaru paling ingin maba-nya hindari). Tapi, gw punya sesuatu spesial yg melekat dalam diri gw, sehingga tanpa gw tonjolin, itu bakalan diketahui orang lain juga…

Dalam hal itu, gw dikenal oleh Hokage. Secara dia itu Ketua dan sekali-dua kali pernah berjumpa dengan beliau. Hal itu lumrah saja, karena si Hokage suka bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa di kampus. Yang bikin gw (sedikit) terkejut adalah ketika gw ketemu Pak Tanto untuk pertama kalinya (setelah ketemu sekali pas Ospek).
Secara reflek, Pak Tanto mulai mengenali gw (udah gw sebutin di atas bahwa gw memiliki sesuatu yg bisa membuat orang lain tahu itu gw). “Wow”, pikir gw dalam hati. “Ternyata Pak Tanto, yg jarang sekali (bahkan boleh dikata ga pernah ketemu gw) bisa ngenali gw! Hebat sekali!” Pikir gw lagi..
Untuk itulah, gw bikin status twitter di atas: Abis dikenal Hokage, dikenal Jiraiya juga!


.....

Epilog:
Hokage akhirnya digantikan oleh Yayasan, sebelum gw wisuda. Beliau melanjutkan sekolah lagi di luar negeri guna mendapatkan gelar lebih baik. Pas beliau mundur, para mahasiswa yg merasa jasa beliau yg cukup besar membentangkan spanduk raksasa mengucapkan selamat jalan kepada beliau, sekaligus mengharapkan beliau kembali ke kampus untuk menjadi ketua kembali.

Jiraiya kalo ga salah juga udah ga jadi wakil ketua lagi. Dia akhirnya digantikan oleh orang yg gw ga kenal sama sekali. Hahahaha. Orang itu akhirnya digantikan oleh Bu Dwi, dosen pembimbing Tugas Akhir gw. Jiraiya kalo ga salah masih ada di kampus gw, meski gw ga ngerti posisi-nya di bagian mana.

Tsunade sendiri sudah ga ada lagi di kampus. Gw udah ga ngikutin lagi siapa penggantinya, atau pindah kemana Tsunade. Intinya, kuartet Hokage-Jiraiya-Tsunade-Orochimaru cuman bertahan kurang lebih satu~satu setengah tahun. Yg keluar pertama dari kuartet di atas adalah Tsunade.

Orochimaru masih jadi wakil ketua bidang kemahasiswaan setelah Tsunade dan Jiraiya udah ga menjabat wakil ketua lagi. Dia cukup lama menjadi wakil ketua bidang kemahasiswaan, sebelum akhirnya digantikan oleh orang lain, sebelum gw lulus. Kalo ga salah, orangnya udah ga di kampus lagi…