- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#415
CREEP
When you were here before
Couldn't look you in the eye
You're just like an angel
Your skin makes me cry
You float like a feather
In a beautiful world
And I wish I was special
You're so fvckin' special
But I'm a creep, I'm a weirdo
What the hell am I doing here?
I don't belong here
I don't care if it hurts
I want to have control
I want a perfect body
I want a perfect soul
I want you to notice
When I'm not around
You're so fvckin' special
I wish I was special
But I'm a creep, I'm a weirdo.
What the hell am I doing here?
I don't belong here
She's running out again,
She's running out
She's run run run run
Whatever makes you happy
Whatever you want
You're so fvckin' special
I wish I was special
But I'm a creep, I'm a weirdo,
What the hell am I doing here?
I don't belong here
I don't belong here
Couldn't look you in the eye
You're just like an angel
Your skin makes me cry
You float like a feather
In a beautiful world
And I wish I was special
You're so fvckin' special
But I'm a creep, I'm a weirdo
What the hell am I doing here?
I don't belong here
I don't care if it hurts
I want to have control
I want a perfect body
I want a perfect soul
I want you to notice
When I'm not around
You're so fvckin' special
I wish I was special
But I'm a creep, I'm a weirdo.
What the hell am I doing here?
I don't belong here
She's running out again,
She's running out
She's run run run run
Whatever makes you happy
Whatever you want
You're so fvckin' special
I wish I was special
But I'm a creep, I'm a weirdo,
What the hell am I doing here?
I don't belong here
I don't belong here
RADIOHEAD
Spoiler for CREEP:
Quote:
"Lagian ngapain sih lo pake ikut2an segala sama mereka?" tanya Ridho, ketika malemnya ngejengukin gwa dikamar.
"Yaelah Dho, kalo tau mereka pada mau begitu ngapain juga gwa ikutan. Udah gila kali gwa yak?"
"Iya sih, cuma nga tega aja gwa ngeliat muka lo kayak gitu. Mirip panda lo" Ridho malah ngeledek gwa.
"Makasih Dho, tapi lo bukan orang pertama yang bilang muke gwa kayak panda" rajuk gwa.
"Hehehehehehe, nga usah ngambek gitu ngapah, muke lo jadi kayak duit cepe'an lecek" Ridho nyengir2 jahat, "Kayaknya tuh bocah2 bakal gwa usir juga nih nanti. Lama2 ntar mereka bikin kriminal disekitar sini lagi."
"Tapi lo jangan cerita2 masalah gwa ini ya Dho, nga enak gwa sama mereka. Ntar disangkainnya gwa tukang ngadu lagi"
"Tenang aja cing, tetangga2 sebelahan mereka juga udah mulai komplain kok, pada keganggu sama mereka yang hampir tiap malem begadangan nga jelas gitu. Emang udah lama juga gwa curiga sama tuh gerombolan. Tambahan dapet cerita dari elo, makin mantep hati gwa buat ngusir mereka" kata Ridho panjang lebar.
"Ya itu mah terserah elo Dho, khan elo yang punya kontrakan. Pesen gwa sih cuma satu, lo jangan bawa2 nama gwa aja. Ok Dho?" pinta gwa dengan sangat.
"Iye, tenang aja deh lo. Eh Ky, lo beneran mau kerja kayak gwa?" tanya Ridho dengan serius.
"Iya mau lah Dho, mau banget. Emang ada lowongan buat gwa Dho?" tanya gwa antusias. Jujur, gwa udah berasa capek nyewain mobil kayak gini.
"Ya kurang lebihnya kayak gitu deh Ky. Kebetulan gwa sama temen2 udah mulai keteteran juga nih, perlu tenaga tambahan lagi. Tapi lo seriusan nga nih nanti kerjanya?"
"Ya seriuslah Dho. Masa' iya gwa maen2 sih?"
"Bukannya apa2 Ky, gwa dapet cerita dari si Ropik kalo lo sekarang banyakan ngetem di kamar dibanding ikutan nongkrong ke perempatan. Makanya gwa ngeri ntar pas ditengah jalan lo ogah2an kerjanye"
"Iya sih Dho, gwa udah berasa capek aja ngerentalin mobilnya Khensi. Tapi kalo yang ini gwa berani jamin gwa nga bakalan angot2an deh kerjanya. Beneran deh Dho" gwa coba ngeyakinin Ridho.
"Bener ye, gwa pegang janji lo nih?!"
"Iye bener Dho. Berarti gwa diterima nih Dho?"
"Ya gitu deh."
"Trus kapan gwa mulai kerja Dho?"
"Maunya sih mulai besok. Tapi mendingan nunggu mata lo bener dulu dah. Malu gwa kalo nanti diliatin orang banyak gara2 bawa2 panda kemana2."
"Haish, kampret lo!"
****************************
Akhir2 itu kondisi kesehatan gwa menurun drastis. Gwa nga ngerti itu karena pengaruh penyakit atau gwa nya yang terlalu lama leyeh2 jadi pengangguran. Bawaan badan gwa tiap harinya lemes terus, kayak nga ada gairah gitu. Kadang badan berasa demam kadang suka menggigil nga jelas. Ditambah keringet gwa ngucur mulu macem aer pancuran, entah itu keringet dingin atau keringet karena gerah. Bahkan ketika malem menjelang tidurpun, badan gwa tetap basah sama keringet, walau cuaca diluar sejuk sekalipun.
Tambah lagi napsu makan gwa pun seperti hilang entah kemana. Walaupun emang kebiasaan makan gwa dari dulunya berantakan, nga pernah teratur. Tapi akhir2 itu makin parah aja, boleh dibilang gwa udah jarang ngerasa kelaparan lagi. Sehingga keadaan itu ikut mempengaruhi sama berat badan gwa, yang perlahan tapi pasti bikin gwa makin kurus aja. Dan dalam kondisi seperti itu, gwa makin terpuruk dalam jurang kemalasan. Mau ngapa2in bawaannya selalu males terus. Bahkan untuk mandi sekalipun!
Padahal setahun belakangan itu, gwa sempet rajin nge gym. Badan gwa sempet lumayan berbentuk dan berat badan gwa sempet ideal. Bahkan diperut gwa, walaupun masih tampak malu2, mulai nampak 6 buah kotak yang selalu diidam2kan oleh kaum pria. Gwa bisa ngerasain betapa Dinda gwa jadi hobi banget ngelus2in keenam kotak tersebut sambil bilang 'yang awet ya kamu disitu, jangan mau ditimbun sama lemak'. Atau pada bagian kedua sisi dada gwa yang mulai seperti bersayap dan Dinda lagi2 selalu ngelus2in sambil bilang 'cepet keluar ya sayap, biar bisa bawa gwa terbang kemana aja gwa mau'. Dan sekarang, semua itu lenyap nga berbekas.
Perubahan itu jelas nampak dimata Dinda. Cewek gwa itu nga berenti2 nanyain keadaan badan gwa yang makin kurus ini. Mulai dari nasehat2nya untuk nga pernah lupa makan, jangan begadangan yang nga perlu sampe nyuruh gwa untuk meriksa kedokter. Tapi semua itu gwa anggap angin lalu aja. Karena gwa nga pernah lupa makan kok, cuma napsu makan gwa aja yang hilang. Gwa nga suka begadang kok, tapi emang gwa susah tidur aja. Dan gwa nga perlu kedokter, karena gwa ngerasa nga lagi sakit. Gwa baik2 aja kok.
Dan kecerewetan2 akan kondisi gwa akhir2 ini nga hanya dilakuin sama Dinda aja, tapi juga orang2 disekitar gwa. Nga itu Felisha, Ridho bahkan sampe Khensi yang udah jarang2 nonggolin batang hidungnya di kost2an. Semua sama aja komentarnya, 'lo lagi sakit Ky, abis gitu badan lo?', 'Lo kedokter Ky, coba lo periksain badan lo, kenapa bisa abis kayak gitu?', dan lain sebagainya. Dan gwa yang udah mulai bosen dengan kecerewetan2 tersebut cuma bisa nyengir basi dan bilang 'i'm fvcking okey!'.
Dan dari semua orang yang perduli sama keadaan gwa ini, kayaknya cuma Felisha yang intens banget merhatiin keadaan gwa ini. Hampir setiap paginya sebelum dia berangkat kerja, setelah nyediain segelas gede air putih dan latte panas, ada aja menu sarapan yang dia bawain buat gwa. Entah itu bubur ayam, nasi uduk atau sekedar jajanan pasar. Dan semua itu musti gwa habisin didepan dia, karena dia tahu kalo nga ditungguin biasanya sarapan yang dia bawain itu nga bakal gwa colek2 sampe kapanpun juga. Trus, siang2nya kalo nga sms atau nelpon - kebanyakkan sih dia nelponin gwa - selalu ngingetin gwa buat makan siang. Bahkan kalo perlu ketika gwa ditelpon, gwa harus dalam keadaan lagi makan. Yeah, kalo yang ini mah gampang sob, gwa tinggal pura2 kayak orang lagi makan aja, mulut gwa ngecap2 macem anak kucing lagi ngunyah karet.
Soalnya kalo nga kayak gitu, bisa seharian dia nelponin gwa biar gwa bener2 makan siang. Kalo malem, Felisha selalu nyisihin waktu untuk masakin lauk buat gwa, dan lagi2 harus gwa makan didepan dia. Walaupun susah payah gwa buat ngabisinnya, gwa tetep nelen semua makanan dari Felisha, cuma biar nga makin cerewet aja tuh cewek. Walaupun juga pada akhirnya, makanan2 yang masuk keperut gwa itu pada akhirnya keluar lagi kelubang wc, tentunya setelah Felisha ninggalin gwa sendirian di kamar. Parah ya gwa?
Gwa bersyukur juga, ketika ngerasain masih ada orang yang care sama gwa. Walaupun sebenernya perhatian Felisha ke gwa selama ini - yang gwa yakinin ketulusannya - justru malah ngebikin gwa jadi makin sedih. Yup, gimana gwa nga makin sedih sob, gwa justru ngarepin perhatian ini datengnya dari Dinda, bukan dari Felisha. Gwa ngarepin yang nyekokin makanan ditiap pagi dan malemnya seharusnya adalah Dinda, bukannya Felisha. Gwa ngarepin yang tiap siangnya nelponin gwa dan mastiin gwa udah makan siang adalah Dinda, bukannya Felisha. Kalian nga usah mikir perhatian Felisha yang superb ini bikin gwa jadi galau dan berpindah kelain hati. Nope, kalian salah! Justru perhatian Felisha ini makin bikin gwa jadi down. Ya, gwa down ketika ngerasain perhatian yang harusnya dateng dari Dinda malah nga terjadi.
Gwa ngelempar jauh2 rokok yang apinya sudah menyentuh ujung filter. Gwa lihat jam di dinding kamar, jarum kecilnya sudah hampir menyentuh angka tiga. Gwa nga boleh cengeng. Gwa harus mampu bangkit dari keadaan gwa yang terpuruk ini. Beberapa hari lagi, gwa harus kerja ikut sama Ridho. Dan gwa harus bisa buktiin sama Ridho, kalo gwa bisa kerja yang serius. Dan keadaan kesehatan gwa akhir2 ini nga boleh jadi penghalang gwa nantinya. Yup, gwa harus mampu!
************************
Hari ini gwa ngerasa kangen banget sama Dinda. Entah kenapa, biasanya kalopun kangen biasanya gwa bisa menekan perasaan itu. Walupun ujung2nya bakalan nelponin Dinda juga, tapi gwa nga jadi lebay banget nunjukin rasa kangen gwa ke pacar gwa ini. Hey, gwa ini laki2 dan harus selalu cool dihadapan ceweknya, apapun keadaannya. Ahahahahahaha
Sejak Dinda selalu sibuk, sibuk dan sibuk sama kerjaannya, intensitas gwa nelponin dia juga udah mulai berkurang. Apalagi respon Dinda buat bales telpon dan sms dari gwa juga makin lambat, gwa pun akhirnya jadi males kerajinan ngehubungin cewek gwa ini. Gwa pun juga nga mau kelihatan jadi penghalang karirnya, karena gwa selalu ngegangguin dia pada jam2 kerjanya. Toh, tiap weekend, Dinda masih punya waktu buat nemenin gwa di kost-annya.
Tapi hari ini entah kenapa rasa kangen itu nga tertahankan lagi, bahkan kalo perlu gwa mau ketemuan sama Dinda. Walaupun lingkaran hitam dimata gwa masih belom hilang bener, tapi gwa nga perduli. Sedari siang gwa coba nelpon dan sms Dinda, dan seperti biasa nga ada respon. Ketika gwa coba jalur telpon kantornya, jawaban dari resepsionisnya selalu nga diangkat telponnya. Well, walaupun gwa udah nga make acara panik2 lagi seperti tempo hari, gwa coba ngulangin nelponin Dinda melalui kantor beberapa jam kemudian. Dan lagi2 jawabannya nga diangkat2 telponnya.
Sampai pada sorenya, sebelum jam bubaran kantor, gwa coba telpon lagi. Selagi gwa nungguin resepsionisnya ngehubungin ke extensionnya Dinda, tahu-tahu....
"Hai, ini Lucky ya?" suara resepsionis itu membuyarkan lamunan gwa.
"Eh...nggg... iya. Ini gwa Lucky, kok bisa tau nama gwa sih?" gwa jelas kaget, karena selama gwa nelpon lewat jalur kantornya gwa nga pernah nyebutin nama gwa. Gwa selalu bilang kalo gwa temennya Dinda kalo ditanya sama resepsionisnya.
"Hihihihihi, ya tau lah. Khan Dinda sering nyeritain tentang kamu ke aku" suara tawanya renyah banget.
"Oh, gitu ya. Berarti kalian temenan dong?"
"Ya kurang lebih kayak gitu deh. Ohiya Ky, telponnya Dinda nga diangkat2 juga tuh. Emang kamu nga nyoba telpon ke hapenya gitu?" tanyanya dengan suaranya yang merdu itu.
"Ya udah lah, cuma nga diangkat2. Apa lagi sibuk banget ya dia? " tanya gwa yang mulai kebingungan.
"Yaa, gitu deh" jawabnya gantunga seolah mengundang gwa untuk jadi KEPO.
"Kok gitu deh jawabnya? Jadi penasaran nih gwa"
"........." resepsionis itu terdiam, gwa mendengarkan dia seperti menghela napas panjang.
"Loh, kok malah diem?" tiba2 aja gwa ngerasa ada sesuatu yang nga enak deh.
"Gini deh Ky, hari ini kamu bisa nemuin aku dikantor nga?"
"Lho, kenapa gwa musti ketemu sama lo dikantor? Kenapa lo nga ngomong disini aja, kalo emang ada sesuatu yang musti diomongin?" wah, makin penasaran deh gwa.
"Nga lah, lebih enak kita ketemuan aja langsung. Lagian aku juga penasaran, pengen tahu Lucky yang begitu sering diceritain sama Dinda. Boleh khan?" ini cewek sebenernya lagi main2in perasaan gwa atau cuma lagi ngegodain gwa aja sih?
"Emang harus ya?" sinis gwa.
"Ya harus lah, kalo kamu emang perduli sama Dinda. Lagian bakalan panjang juga kalo kita ngobrolnya lewat telpon. Kamu nga kasihan apa sama aku, udah dari pagi kerjaannya ngangkatin telpon mulu. Ok deal ya, aku tunggu dikantor ya" damn! Ini cewek bener2 menguasai permainan dan gwa bener2 harus tunduk sama kemauannya.
"Eh, tunggu...tunggu..." sela gwa, takut dia nutup telponnya.
"Ini nomer aku 08XXXXXXXX. Telpon aku kalo udah nyampe ya. See ya later"
Klik! Itu cewek langsung nutup telponnya. Sialan! Sukses deh dia bikin gwa penasaran! Gwa bisa ngerasain jantung gwa berdegup dengan cepat dan nga beraturan. Perasaan gwa sore itu begitu campur aduk, antara keki, penasaran dan marah. Gwa coba mengatur napas gwa dan mengendalikan diri gwa. Gwa masih harus menempuh perjalanan menuju kantor Dinda dengan motor untuk menemui resepsionis sialan itu. Gwa nga mau terjadi hal2 yang nga diinginkan dalam perjalanan nantinya, hanya karena gwa nga bisa ngendaliin diri gwa ini. Yup, gwa nga mau mati penasaran!
"Yaelah Dho, kalo tau mereka pada mau begitu ngapain juga gwa ikutan. Udah gila kali gwa yak?"
"Iya sih, cuma nga tega aja gwa ngeliat muka lo kayak gitu. Mirip panda lo" Ridho malah ngeledek gwa.
"Makasih Dho, tapi lo bukan orang pertama yang bilang muke gwa kayak panda" rajuk gwa.
"Hehehehehehe, nga usah ngambek gitu ngapah, muke lo jadi kayak duit cepe'an lecek" Ridho nyengir2 jahat, "Kayaknya tuh bocah2 bakal gwa usir juga nih nanti. Lama2 ntar mereka bikin kriminal disekitar sini lagi."
"Tapi lo jangan cerita2 masalah gwa ini ya Dho, nga enak gwa sama mereka. Ntar disangkainnya gwa tukang ngadu lagi"
"Tenang aja cing, tetangga2 sebelahan mereka juga udah mulai komplain kok, pada keganggu sama mereka yang hampir tiap malem begadangan nga jelas gitu. Emang udah lama juga gwa curiga sama tuh gerombolan. Tambahan dapet cerita dari elo, makin mantep hati gwa buat ngusir mereka" kata Ridho panjang lebar.
"Ya itu mah terserah elo Dho, khan elo yang punya kontrakan. Pesen gwa sih cuma satu, lo jangan bawa2 nama gwa aja. Ok Dho?" pinta gwa dengan sangat.
"Iye, tenang aja deh lo. Eh Ky, lo beneran mau kerja kayak gwa?" tanya Ridho dengan serius.
"Iya mau lah Dho, mau banget. Emang ada lowongan buat gwa Dho?" tanya gwa antusias. Jujur, gwa udah berasa capek nyewain mobil kayak gini.
"Ya kurang lebihnya kayak gitu deh Ky. Kebetulan gwa sama temen2 udah mulai keteteran juga nih, perlu tenaga tambahan lagi. Tapi lo seriusan nga nih nanti kerjanya?"
"Ya seriuslah Dho. Masa' iya gwa maen2 sih?"
"Bukannya apa2 Ky, gwa dapet cerita dari si Ropik kalo lo sekarang banyakan ngetem di kamar dibanding ikutan nongkrong ke perempatan. Makanya gwa ngeri ntar pas ditengah jalan lo ogah2an kerjanye"
"Iya sih Dho, gwa udah berasa capek aja ngerentalin mobilnya Khensi. Tapi kalo yang ini gwa berani jamin gwa nga bakalan angot2an deh kerjanya. Beneran deh Dho" gwa coba ngeyakinin Ridho.
"Bener ye, gwa pegang janji lo nih?!"
"Iye bener Dho. Berarti gwa diterima nih Dho?"
"Ya gitu deh."
"Trus kapan gwa mulai kerja Dho?"
"Maunya sih mulai besok. Tapi mendingan nunggu mata lo bener dulu dah. Malu gwa kalo nanti diliatin orang banyak gara2 bawa2 panda kemana2."
"Haish, kampret lo!"
****************************
Akhir2 itu kondisi kesehatan gwa menurun drastis. Gwa nga ngerti itu karena pengaruh penyakit atau gwa nya yang terlalu lama leyeh2 jadi pengangguran. Bawaan badan gwa tiap harinya lemes terus, kayak nga ada gairah gitu. Kadang badan berasa demam kadang suka menggigil nga jelas. Ditambah keringet gwa ngucur mulu macem aer pancuran, entah itu keringet dingin atau keringet karena gerah. Bahkan ketika malem menjelang tidurpun, badan gwa tetap basah sama keringet, walau cuaca diluar sejuk sekalipun.
Tambah lagi napsu makan gwa pun seperti hilang entah kemana. Walaupun emang kebiasaan makan gwa dari dulunya berantakan, nga pernah teratur. Tapi akhir2 itu makin parah aja, boleh dibilang gwa udah jarang ngerasa kelaparan lagi. Sehingga keadaan itu ikut mempengaruhi sama berat badan gwa, yang perlahan tapi pasti bikin gwa makin kurus aja. Dan dalam kondisi seperti itu, gwa makin terpuruk dalam jurang kemalasan. Mau ngapa2in bawaannya selalu males terus. Bahkan untuk mandi sekalipun!

Padahal setahun belakangan itu, gwa sempet rajin nge gym. Badan gwa sempet lumayan berbentuk dan berat badan gwa sempet ideal. Bahkan diperut gwa, walaupun masih tampak malu2, mulai nampak 6 buah kotak yang selalu diidam2kan oleh kaum pria. Gwa bisa ngerasain betapa Dinda gwa jadi hobi banget ngelus2in keenam kotak tersebut sambil bilang 'yang awet ya kamu disitu, jangan mau ditimbun sama lemak'. Atau pada bagian kedua sisi dada gwa yang mulai seperti bersayap dan Dinda lagi2 selalu ngelus2in sambil bilang 'cepet keluar ya sayap, biar bisa bawa gwa terbang kemana aja gwa mau'. Dan sekarang, semua itu lenyap nga berbekas.
Perubahan itu jelas nampak dimata Dinda. Cewek gwa itu nga berenti2 nanyain keadaan badan gwa yang makin kurus ini. Mulai dari nasehat2nya untuk nga pernah lupa makan, jangan begadangan yang nga perlu sampe nyuruh gwa untuk meriksa kedokter. Tapi semua itu gwa anggap angin lalu aja. Karena gwa nga pernah lupa makan kok, cuma napsu makan gwa aja yang hilang. Gwa nga suka begadang kok, tapi emang gwa susah tidur aja. Dan gwa nga perlu kedokter, karena gwa ngerasa nga lagi sakit. Gwa baik2 aja kok.
Dan kecerewetan2 akan kondisi gwa akhir2 ini nga hanya dilakuin sama Dinda aja, tapi juga orang2 disekitar gwa. Nga itu Felisha, Ridho bahkan sampe Khensi yang udah jarang2 nonggolin batang hidungnya di kost2an. Semua sama aja komentarnya, 'lo lagi sakit Ky, abis gitu badan lo?', 'Lo kedokter Ky, coba lo periksain badan lo, kenapa bisa abis kayak gitu?', dan lain sebagainya. Dan gwa yang udah mulai bosen dengan kecerewetan2 tersebut cuma bisa nyengir basi dan bilang 'i'm fvcking okey!'.
Dan dari semua orang yang perduli sama keadaan gwa ini, kayaknya cuma Felisha yang intens banget merhatiin keadaan gwa ini. Hampir setiap paginya sebelum dia berangkat kerja, setelah nyediain segelas gede air putih dan latte panas, ada aja menu sarapan yang dia bawain buat gwa. Entah itu bubur ayam, nasi uduk atau sekedar jajanan pasar. Dan semua itu musti gwa habisin didepan dia, karena dia tahu kalo nga ditungguin biasanya sarapan yang dia bawain itu nga bakal gwa colek2 sampe kapanpun juga. Trus, siang2nya kalo nga sms atau nelpon - kebanyakkan sih dia nelponin gwa - selalu ngingetin gwa buat makan siang. Bahkan kalo perlu ketika gwa ditelpon, gwa harus dalam keadaan lagi makan. Yeah, kalo yang ini mah gampang sob, gwa tinggal pura2 kayak orang lagi makan aja, mulut gwa ngecap2 macem anak kucing lagi ngunyah karet.
Soalnya kalo nga kayak gitu, bisa seharian dia nelponin gwa biar gwa bener2 makan siang. Kalo malem, Felisha selalu nyisihin waktu untuk masakin lauk buat gwa, dan lagi2 harus gwa makan didepan dia. Walaupun susah payah gwa buat ngabisinnya, gwa tetep nelen semua makanan dari Felisha, cuma biar nga makin cerewet aja tuh cewek. Walaupun juga pada akhirnya, makanan2 yang masuk keperut gwa itu pada akhirnya keluar lagi kelubang wc, tentunya setelah Felisha ninggalin gwa sendirian di kamar. Parah ya gwa?Gwa bersyukur juga, ketika ngerasain masih ada orang yang care sama gwa. Walaupun sebenernya perhatian Felisha ke gwa selama ini - yang gwa yakinin ketulusannya - justru malah ngebikin gwa jadi makin sedih. Yup, gimana gwa nga makin sedih sob, gwa justru ngarepin perhatian ini datengnya dari Dinda, bukan dari Felisha. Gwa ngarepin yang nyekokin makanan ditiap pagi dan malemnya seharusnya adalah Dinda, bukannya Felisha. Gwa ngarepin yang tiap siangnya nelponin gwa dan mastiin gwa udah makan siang adalah Dinda, bukannya Felisha. Kalian nga usah mikir perhatian Felisha yang superb ini bikin gwa jadi galau dan berpindah kelain hati. Nope, kalian salah! Justru perhatian Felisha ini makin bikin gwa jadi down. Ya, gwa down ketika ngerasain perhatian yang harusnya dateng dari Dinda malah nga terjadi.

Gwa ngelempar jauh2 rokok yang apinya sudah menyentuh ujung filter. Gwa lihat jam di dinding kamar, jarum kecilnya sudah hampir menyentuh angka tiga. Gwa nga boleh cengeng. Gwa harus mampu bangkit dari keadaan gwa yang terpuruk ini. Beberapa hari lagi, gwa harus kerja ikut sama Ridho. Dan gwa harus bisa buktiin sama Ridho, kalo gwa bisa kerja yang serius. Dan keadaan kesehatan gwa akhir2 ini nga boleh jadi penghalang gwa nantinya. Yup, gwa harus mampu!
************************
Hari ini gwa ngerasa kangen banget sama Dinda. Entah kenapa, biasanya kalopun kangen biasanya gwa bisa menekan perasaan itu. Walupun ujung2nya bakalan nelponin Dinda juga, tapi gwa nga jadi lebay banget nunjukin rasa kangen gwa ke pacar gwa ini. Hey, gwa ini laki2 dan harus selalu cool dihadapan ceweknya, apapun keadaannya. Ahahahahahaha
Sejak Dinda selalu sibuk, sibuk dan sibuk sama kerjaannya, intensitas gwa nelponin dia juga udah mulai berkurang. Apalagi respon Dinda buat bales telpon dan sms dari gwa juga makin lambat, gwa pun akhirnya jadi males kerajinan ngehubungin cewek gwa ini. Gwa pun juga nga mau kelihatan jadi penghalang karirnya, karena gwa selalu ngegangguin dia pada jam2 kerjanya. Toh, tiap weekend, Dinda masih punya waktu buat nemenin gwa di kost-annya.
Tapi hari ini entah kenapa rasa kangen itu nga tertahankan lagi, bahkan kalo perlu gwa mau ketemuan sama Dinda. Walaupun lingkaran hitam dimata gwa masih belom hilang bener, tapi gwa nga perduli. Sedari siang gwa coba nelpon dan sms Dinda, dan seperti biasa nga ada respon. Ketika gwa coba jalur telpon kantornya, jawaban dari resepsionisnya selalu nga diangkat telponnya. Well, walaupun gwa udah nga make acara panik2 lagi seperti tempo hari, gwa coba ngulangin nelponin Dinda melalui kantor beberapa jam kemudian. Dan lagi2 jawabannya nga diangkat2 telponnya.
Sampai pada sorenya, sebelum jam bubaran kantor, gwa coba telpon lagi. Selagi gwa nungguin resepsionisnya ngehubungin ke extensionnya Dinda, tahu-tahu....
"Hai, ini Lucky ya?" suara resepsionis itu membuyarkan lamunan gwa.
"Eh...nggg... iya. Ini gwa Lucky, kok bisa tau nama gwa sih?" gwa jelas kaget, karena selama gwa nelpon lewat jalur kantornya gwa nga pernah nyebutin nama gwa. Gwa selalu bilang kalo gwa temennya Dinda kalo ditanya sama resepsionisnya.
"Hihihihihi, ya tau lah. Khan Dinda sering nyeritain tentang kamu ke aku" suara tawanya renyah banget.
"Oh, gitu ya. Berarti kalian temenan dong?"
"Ya kurang lebih kayak gitu deh. Ohiya Ky, telponnya Dinda nga diangkat2 juga tuh. Emang kamu nga nyoba telpon ke hapenya gitu?" tanyanya dengan suaranya yang merdu itu.
"Ya udah lah, cuma nga diangkat2. Apa lagi sibuk banget ya dia? " tanya gwa yang mulai kebingungan.
"Yaa, gitu deh" jawabnya gantunga seolah mengundang gwa untuk jadi KEPO.
"Kok gitu deh jawabnya? Jadi penasaran nih gwa"
"........." resepsionis itu terdiam, gwa mendengarkan dia seperti menghela napas panjang.
"Loh, kok malah diem?" tiba2 aja gwa ngerasa ada sesuatu yang nga enak deh.
"Gini deh Ky, hari ini kamu bisa nemuin aku dikantor nga?"
"Lho, kenapa gwa musti ketemu sama lo dikantor? Kenapa lo nga ngomong disini aja, kalo emang ada sesuatu yang musti diomongin?" wah, makin penasaran deh gwa.
"Nga lah, lebih enak kita ketemuan aja langsung. Lagian aku juga penasaran, pengen tahu Lucky yang begitu sering diceritain sama Dinda. Boleh khan?" ini cewek sebenernya lagi main2in perasaan gwa atau cuma lagi ngegodain gwa aja sih?
"Emang harus ya?" sinis gwa.
"Ya harus lah, kalo kamu emang perduli sama Dinda. Lagian bakalan panjang juga kalo kita ngobrolnya lewat telpon. Kamu nga kasihan apa sama aku, udah dari pagi kerjaannya ngangkatin telpon mulu. Ok deal ya, aku tunggu dikantor ya" damn! Ini cewek bener2 menguasai permainan dan gwa bener2 harus tunduk sama kemauannya.
"Eh, tunggu...tunggu..." sela gwa, takut dia nutup telponnya.
"Ini nomer aku 08XXXXXXXX. Telpon aku kalo udah nyampe ya. See ya later"
Klik! Itu cewek langsung nutup telponnya. Sialan! Sukses deh dia bikin gwa penasaran! Gwa bisa ngerasain jantung gwa berdegup dengan cepat dan nga beraturan. Perasaan gwa sore itu begitu campur aduk, antara keki, penasaran dan marah. Gwa coba mengatur napas gwa dan mengendalikan diri gwa. Gwa masih harus menempuh perjalanan menuju kantor Dinda dengan motor untuk menemui resepsionis sialan itu. Gwa nga mau terjadi hal2 yang nga diinginkan dalam perjalanan nantinya, hanya karena gwa nga bisa ngendaliin diri gwa ini. Yup, gwa nga mau mati penasaran!
Diubah oleh luckyismine 18-05-2014 19:41
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas