azelfaithAvatar border
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI



Sebuah Skripsi



Quote:





(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)





Prologue


Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang. emoticon-Stick Out Tongue-Editor).

Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih.. emoticon-Kagets - Editor)

Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan? emoticon-Confused - Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan emoticon-Berduka (S)- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih.. emoticon-Genit - Editor)

Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa... emoticon-Kiss (S) - Editor).



DAFTAR ISI

Quote:


INTERLUDE
Quote:



RULES

Quote:




Q & A

Quote:




Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah. emoticon-Smilie
Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 08:20
septyanto
septyanto memberi reputasi
2
109.9K
623
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.2KAnggota
Tampilkan semua post
azelfaithAvatar border
TS
azelfaith
#375
0.9. Interlude: Can't Smile Without You
Suara Barry Manilow terlantun syahdu menyanyikan lagu can’t smile without you. Aku seperti terbawa ke masa-masa klasik 70-an meskipun aku tak lahir pada jaman itu. Aku termenung, melamunkanmu tanpa henti. Setidaknya lagu itu benar-benar membuatku merasa betapa aku tak mampu tersenyum tanpamu, secara hiperbola. Di sisi lain, secara berkebalikan lagu itu pun membuatku ingat bahwa entah kenapa aku selalu bahagia ketika bersamamu. Aku ingat ketika kau tertawa, tersenyum bahagia, dan menangis sedih.

Melihatmu tertawa adalah hal yang menyenangkan bagiku karena entah kenapa ketika kau tertawa, aku pun bisa ikut tertawa meski tak begitu paham arah tertawamu kemana. Apa aku sudah gila? Mungkin, bisa jadi. Apalagi ketika hal-hal lucu bisa kita perbuat entah karena apa, aku bahkan bisa tertawa sampai terpingkal-pingkal berderai air mata, gila.

Membuatmu tersenyum tentu saja sudah membuat hatiku berbunga-bunga. Dan seperti kata Barry Manilow lagi; you came along just like a song and brighten my day. Kehadiranmu menerangi hariku, lebih terang dari matahari pagi. Aku seperti tersihir dalam keajaiban senyummu. Coklat dua lusin pun tak akan mampu mengimbangi manisnya senyummu.

Namun, tentu saja karena manusia hanyalah organisme fana yang tak sempurna. Kadangkala kita berbuat kesalahan, atau mungkin ada hal-hal menyedihkan yang kita alami sehingga menyesakkan perasaan kita. Beberapa kali aku dapati kau pun menangis sedih karena beberapa sebab. Ada bagian dari hatiku yang terasa pedih ketika melihatnya. Kala itu pun aku hanya ingin memelukmu, tanpa berkata apapun seakan mengharap kau tahu bahwa empatiku padamu melebihi apapun. Tapi pada dasarnya, aku tak mampu memunculkan rasa sedih itu, empati itu yang kuharapkan ada, kesedihan yang kucoba munculkan gagal. Ketika kau menangis, aku pun ingin menangis atau setidaknya memunculkan mimik wajah sedih, bersalah, karena tak mampu membahagiakanmu. Sehingga kau paham, bahwasanya yang kau rasakan itu juga aku rasakan. Tapi kenyataannya, bagaimanapun aku berusaha tetap saja tak kutemukan dimana perasaan sedihku bersembunyi. Tampaknya keajaibanmu terlalu besar efeknya kepadaku, sehingga kesedihan di hatiku kabur entah kemana, mengunci dirinya rapat-rapat dalam kegelapan. Aku hanya bisa memelukmu, berharap kau bisa merasakan di dalam hatiku penuh hangat kebahagiaan karena kau disampingku.

Aku bisa tersenyum ketika denganmu.
Dan, begitu juga sebaliknya. Meski tak secara harafiah, aku tak mampu tersenyum tanpamu.
Ketika perpisahan itu terjadi, kupikir semua baik-baik saja. Hatiku baik-baik saja. Pancaran kebahagiaan hangat tetap berada disana.

Tapi berlahan-lahan, cahaya hangat pun meredup. Hari-hari kulalui dengan lambat, dan kesedihan mulai muncul dari dalam gua dingin, menancapkan kuku-kuku bekunya. Aku mulai seperti orang temperamen, merobek-robek kertas. Marah-marah ketika mengendarai motor di jalan. Bangun terlambat, melamun ketika rapat, lupa makan. Menatap kosong entah kemana. Lilin kecil hangat itu mulai redup.

Dan seharusnya aku sadar, sekali lagi aku terlampau jauh memberikan hatiku.

You know I can't smile without you
I can't smile without you
I can't laugh and I can't sing
I'm finding it hard to do anything
You see I feel sad when you're sad
I feel glad when you're glad
If you only knew what I'm going through
I just can't smile without you

You came along just like a song
And brighten my day
Who would've believed that you were part of a dream
Now it all seems light years away
Now some people say happiness takes so very long to find
Well, I'm finding it hard leaving your love behind me.


Sekali lagi lagu Barry Manilow kuputar. Dan habislah malam dalam peraduan.
Diubah oleh azelfaith 28-11-2014 09:21
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.