Kaskus

Story

rosarosiAvatar border
TS
rosarosi
Jangan berurusan dengan seorang PREMAN
Jangan berurusan dengan seorang PREMAN


Spoiler for Perkenalkan:


cerita ini ane buka dengan ucapan



Quote:


Quote:



rules bagi para PEMBACA SFTH


sopan
no SARA emoticon-No Sara Please


boleh kasih cendol:emoticon-Blue Guy Cendol (L), bataemoticon-Blue Guy Bata (L)

emoticon-NgakakAne mengharapkan penilaian terhadap tulisan ini. Biar Ane semakin semangat memberi update-an. emoticon-Ngakak
Jangan lupa diberi komen berupa kritik dan saran yah.


emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)

Ane cuma ingin menyampaikan cerita true story dari anak manusia. Agar para pembaca bisa mengambil hikmah. Ane tidak menyediakan roman picasan agar bisa masuk trit index SFTH atau cerita true story yang berakhir bahagia. Ane tidak seberuntung itu dalam percintaan.

Ane juga berharap pembaca cerita ini mengerti pesan yang ane sampaikan diatas ketika cerita selesai.


Quote:



Ane ucapkan
TERIMA KASIH
emoticon-Kissemoticon-Maaf Aganwatiemoticon-Kiss



Quote:
Polling
0 suara
Karna apa Glenn masih berhubungan dgn Alira pdhl tidak punya status selama 7 tahun?
Diubah oleh rosarosi 13-05-2014 22:14
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
17.2K
120
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
rosarosiAvatar border
TS
rosarosi
#105
Update 23
Sepanjang jalan di daerah pangkalan banci itu bercahaya remang. Stadion di samping kami terasa besar sekali. Banyak juga lelaki bermotor yang lalu lalang. Pikiran ku sudah menerka bahwa mereka ingin jajanan malam.

Jauh kami berjalan, Sudah jam 3 malam. Aku menerka kami di sisi lain stadion tempat awal kami masuk. Benar-benar asing. Semua gelap gulita. Hal ini dimanfaatkan oleh Glenn yang ternyata masih kepengen. Sekelilingku hanya hutan yang ditumbuhin pepohonan rapi. Dipisahkan oleh jalanan pavling blok ditengahnya. Sekitar 6 meter dari jalan tsb, berdiri seng penutup konstruksi bangunan. Jarang menemukan tempat duduk. Jika sudah menemukan, pasti sudah terisi orang tidur atau sedang bercumbu.

Glenn berjalan keluar jalanan pavling blok menuju sebuah pohon besar dekat dengan pembatas seng. Aku hanya mengikutinya dari belakang. Aku coba hilangkan rasa geli melewati rerumputan yang tidak begitu panjang tapi banyak tertutup dedaunan. Kulihat Glenn jongkok. Ia menepuk pahanya yang ramping, memintaku duduk dipangkuannya.

Quote:


Glenn tak bergeming malah menarik tanganku. Memegang pinggangku dan mengarahkan badanku kebawah. Kacau balau. Aku menjaga badanku agar tidak terlalu memberi beban kepada kakinya. Tangannya sudah mulai bekerja. Katanya supaya akuberkeringat dingin. Kali ini semua bagian badanku dari pinggan ke bawah amat sakit. Makin lama, makin keras tangannya menekan. Ia hanya mencium bibirku untuk menahan teriakanku. Hanya berkata supaya aku memeluknya erat. Aku berusaha, tapi karna aku sudah tidak kuat dengan apa yang ia lakukan. Aku mulai mengerang. Membiarkan suaraku bergema.

Aku lihat dari jarak jauh ada dua orang yang melihat kami. Glenn hanya bilang untuk perlahan-lahan membereskan diri tetapi tidak perlu berpindah tempat. Kami diam. Ternyata 2 orang tadi berjalan melewati jalan dekat dengan tempat kami berada. Ketika sudah dekat mereka bersuara

"AAhhh,, Ahhh,,," lalu tertawa.

Glenn juga tertawa.

Quote:


Hari mulai pagi. Sekitar jam 4 kami kembali pergi ke tempat awal. Karna angkutan yang membawaku ke Cikarang belum tiba, kami duduk-duduk di belakang warung rokok. Bangku itu terbuat dari bambu panjang yang bersandar di pohon. Bangku itu cukup panjang bagi kami untuk tiduran. Glenn memesan 2 botol minum. Ia memintaku untuk memeluknya yang sedang tidur disampingku. Sudah kubuang jauh-jauh rasa malu ku sejak di GOR.

Quote:


Tak ada satupun kata yang keluar dari mulutku. Aku hanya tersenyum. Menenggelamkan wajahku kearah dadanya. Menciumi bau badannya yang khas.

Suara mobil besar menderu. Kami terbangun. Ternyata angkutannya sudah datang. Kami berdua naik ke mobil tersebut. Ia menungguku sampai aku pulang. Yang kuingat dan terasa jelas sampai sekarang adalah bagaimana ia berdiri di dekat jendela. Pandanganku hanya melihat setengah badannya dari jendela. Ia tersenyum, ketika mobil mulai berjalan, ia mulai melambaikan tangan dan mengucapkan kata "Hati-hati yah"

Setiap aku melewati jalan dimana kami bertemu malam itu, Aku seperti melihat rekaman masalalu yang sengaja diputar kembali didalam otakku. Sayang, Lahan kosong yang ditumbuhi pepohonan dibelakang warung rokok itu sekarang sudah habis ditebang. Bangku itu pun sudah tidak ada. Padahal kami pernah (mungkin aku) menjadi kan bangku itu sebagai tempat kenangan. Selain tidur disana, kami juga untuk pertama kalinya makan mie ayam bareng disana. GOR pun juga sudah dirombak. Entah tempat bersejarah dahulu sudah dirubah atau belum.
Diubah oleh rosarosi 13-05-2014 21:55
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.