- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#369
BIZZARE LOVE TRIANGLE
Every time I think of you
I feel shot right through with a bolt of blue
It's no problem of mine
But it's a problem I find
Living a life that I can't leave behind
But there's no sense in telling me
The wisdom of the fool won't set you free
But that's the way that it goes
And it's what nobody knows
Well every day my confusion grows
Every time I see you falling
I get down on my knees and pray
I'm waiting for that final moment
You say the words that I can't say
I feel fine and I feel good
I'm feeling like I never should
Whenever I get this way
I just don't know what to say
Why can't we be ourselves like we were yesterday
I'm not sure what this could mean
I don't think you're what you seem
I do admit to myself
That if I hurt someone else
Then I'll never see just what we're meant to be
Every time I see you falling
I get down on my knees and pray
I'm waiting for that final moment
You say the words that I can't say
Every time I see you falling
I get down on my knees and pray
I'm waiting for that final moment
You say the words that I can't say
I feel shot right through with a bolt of blue
It's no problem of mine
But it's a problem I find
Living a life that I can't leave behind
But there's no sense in telling me
The wisdom of the fool won't set you free
But that's the way that it goes
And it's what nobody knows
Well every day my confusion grows
Every time I see you falling
I get down on my knees and pray
I'm waiting for that final moment
You say the words that I can't say
I feel fine and I feel good
I'm feeling like I never should
Whenever I get this way
I just don't know what to say
Why can't we be ourselves like we were yesterday
I'm not sure what this could mean
I don't think you're what you seem
I do admit to myself
That if I hurt someone else
Then I'll never see just what we're meant to be
Every time I see you falling
I get down on my knees and pray
I'm waiting for that final moment
You say the words that I can't say
Every time I see you falling
I get down on my knees and pray
I'm waiting for that final moment
You say the words that I can't say
NEW ORDER
Spoiler for BIZZARE LOVE TRIANGLE:
Quote:
Pagi2 pas gwa lagi beli rokok ke warung depan, gwa amprokan sama Ridho. Tumben banget tuh bocah pakaiannya rapi bener. Make kemeja lengan pendek sama celana bahan dan bersepatu pantofel. Biasanya kalo berangkat ke warungnya Ridho selalu ngoboi aja, kaos oblong sama celana pendek dan sendal jepit. Tapi pagi ini penampilan Ridho beda banget.
"Woi, sejak kapan ngewarung dandanannya kayak orang mau ngantor?" sapa gwa dengan sebatang rokok yg udah nyelip dibibir.
"Gwa emang mau gawe kali?" sahutnya yang lagi duduk dikursi gaya betawi diterasnya sambil nyeruput kopi paginya.
"Ohya? Kok gwa nga tau sih?"
"Lo sih kagak nanya2, mangkenye kagak tau"
"Ahahahaha, ngelawak aja lo. Trus warung gimana kabarnya?"
"Masih lah cing, khan masih ada bini gwa yang ngurusin"
"Dari kapan nih lo gawe? Ajak2 gwa ngapah?" gwa duduk di kursi sebelahnya.
"Udah mau sebulan gwa gawe. Lagian kerjaan gwa kayak calo gitu cing, ngurus2 sertifikat tanah. Emang lo mau gawe model kayak gitu?"
"Lah itu gwa nyopir tiap hari juga emang lo pikir gwa malu apa ngejalaninnya? Sekarang mah kerja model apa gwa mau lah Dho, yang penting ngasilin duit" kata gwa sambil ngusap2in jempol sama telunjuk.
"Yah, trus si Ropik gimana kabarnya tuh kalo lo ikutan gawe sama gwa?"
"Mau nga mau pensiun lah dia. Lagian itu juga khan bukan mobil gwa Dho. Cepet ato lambat yang punya bakal bawa pulang itu mobil."
"Bener banget lo cing. Lagian ngapain juga sih lo make kerja serabutan kayak gini, mending lo lanjutin aja kuliah lo lagi? Sayang2 lagi Jim"
"Dih, lo juga ngapain kerja kayak gitu? Padahal tinggal ongkang2 kaki sambil nungguin duit kontrakan sama orang belanja taneman juga udah enak hidup lo?"
"Jiah, gwa mah kagak diajarin sama baba gwa kayak gitu cing. Lagian bini gwa lagi hamil Jim, makanya gwa butuh masukan tambahan nih buat persiapan brojolin calon anak gwa nanti." Ridho tersenyum sumringah.
"Wah, akhirnya jebol juga tuh si Maya ya Dho. Seneng deh dengerin akhirnya isi juga bini lo. Selamat ya Dho" gwa ngasih selamat dengan nyalamin tangannya. Iya ya, kalo nga salah usia perkimpoian Ridho udah berjalan 2 tahunan gitu dan baru sekarang bininya hamil, "Ngomong2 udah berapa bulan isinya?"
"Udah ada kali 2 bulan lebih. Makasih ya Jim"
"Hai cowok2, aku berangkat dulu ya." sapa Felisha yang melintas didepan teras. Ngeliat Felisha yang masih seger dengan pakaian kerjanya, bener2 bikin....
, "Wil, aku udah bikinin kopi buat kamu tuh, jangan lupa diminum ya. Daahhhh"
"Daahh, makasih ya. TTDJ" sahut gwa sambil dadah2an sama Felisha.
"Iye, gwa juga makasih ya neng" sahut Ridho pelan.
"Lah, elo ngapain ikut2 makasih, yang dibikinin kopi khan gwa bukannya elo cing" protes gwa.
"Sssttt, gara2 tuh wild thing makanye bini gwa bisa hamil cing" bisik Ridho lagi
"Jiah, gwa kagak ngarti maksud lo?" gwa juga ikutan bisik2an.
"Et dah, lo kagak pusing apa ngeliat dia kayak gitu tiap hari? Gwa mah tiap ngeliat dia ngilu mulu Jim" tunjuk Ridho kearah Felisha yang sudah keluar dari pintu gerbang kontrakannya, masih dengan berbisik2. Mungkin takut kedengeran sama bininya.
"Ya gitu deh Dho. Tapi ya dibiasain aja lah, masa' musti gwa usir sih?"
"Nah itu dia, gwa kagak bisa kayak lo Jim. Apa jangan2 lo udah jadi maho, kagak silap2 mata deket2 sama dia?"
"Sialan lo, nuduh2 gwa maho. Gwa mah cowok setia kali"
"Cuih, cowok setia! Tapi untung juga gwa udah punya bini, makanya kalo gwa udah pusing2 ngeliat dia, bini gwa deh yang jadi sasaran."
"Nah, itu berarti khan ada sisi positifnya Felisha ngekost disini Dho. Bini lo jadi isi"
"Bisa jadi - bisa jadi. Udah ah, munpung bini gwa masih didalem. Gwa mau selesein urusan gwa dulu. Hush...hush... minggat lo sono" Ridho ngusir gwa. Buset, udah kayak ngusir ayam aja!
"Muahahahaha, kampret lo Dho"
********************
Makin hari yang gwa rasain Dinda kayaknya makin sibuk aja sama kerjaannya. Sebenernya wajar aja sih, namanya juga Dinda lagi ngerintis karirnya ditempat kerjaannya. Cuma yang sering bikin gwa sebel tuh, waktunya makin berkurang buat gwa. Frekuensi kita buat ketemu makin jarang, karena Dinda udah mulai suka ngelembur di kantornya. Kadang ketika gwa maen kekost-annya, Dinda suka ngebawa kerjaannya pulang, yang akhirnya gwa cuma nemenin dia nyelesaiin kerjaannya.
Ditambah lagi, Dinda suka nga mau ngangkat hapenya kalo lagi gwa telpon. Apalagi kalo ditelponnya langsung ke line kantornya, banyakan nga bisa diganggu lah atau lagi sibuk nga bisa online. Kalo pun diangkat paling ngobrol basa-basi sebentaran trus musti kepotong buat ngelanjutin kerjaannya. Sms apalagi, jarang banget dia ngebalesnya. Padahal tinggal ketik bentaran aja, apa susahnya sih?
Makanya akhir2 ini, kita jadi seringan ributnya. Pemicunya apalagi kalo bukan gwa yang sering protes sama kesibukan kerjanya. Entahlah, apakah ini karena gwanya yang egois nga mau ngertiin kesibukan Dinda. Atau karena gwa yang sensian aja, karena gwa cuma seorang pengangguran?
Udah hampir seharian ini, gwa udah kayak orang gila nelponin dan sms-in Dinda, tapi nga juga dijawab2. Padahal khan besok udah malem mingguan. Dan gwa ngerasa wajib untuk tahu planning kita buat besoknya. Apakah kita mau jalan atau cuma ngabisin malem minggu di kost-an Dinda.
"Hai, sori gwa baru bisa nelponin lo hun" begitu sapa Dinda yang nelpon gwa pada sorenya.
"Iyalah, gwa maklum, namanya juga lagi sibuk. Bedalah sama gwa yang pengangguran ini" sahut gwa yang udah sebel sampe ke ubun2.
"Hunny, kok malah ngomel2 aja sih? Emang nga kangen ya sama gwa?"
"Kangen? Coba dong lo periksa misscal sama sms dari gwa? Apa masih kurang memenuhi syarat apa buat kategori kangen dimata lo?!"
"Iya-iya, gwa tau. Tapi nga usah marah2 gitu deh. Lagian, gwa mana berani ngangkat2 telpon kalo lagi ada boss gwa. Tau sendiri khan, gwa masih orang baru disana?" Dinda coba ngasih penjelasan.
"Emang tiap saat apa bos lo ada disebelah lo mulu. Emang nga bisa nyolong2 waktu sekedar say hello sama gwa? Sampe makan siang pun lo juga susah ditelponnya. Segitu sibuknya kah?" cecar gwa lagi.
"Hunny, tadi tuh emang ribet gila kerjaannya. Makan siang juga gwa dikantor aja nga kemana2. Itu juga gwa masih musti bawa kerjaan pulang. Please, ngertiin gwa dong hun"
"Iya gwa bisa ngertiin kok Din, apapun kesibukan lo itu. Ngertiin sangat malah. Lagian, permintaan gwa sama lo nga berat2 banget khan Din. Lo cuma cukup luangin waktu lo semenit dua menit buat ngangkat telpon dari gwa. Atau kalopun nga bisa, lo cukup ngetik sebentar buat bales sms gwa. Cuma itu doang kok. Tapi akhir2 ini yang gwa rasain lo kayaknya makin berat aja menuhin permintaan gwa yang sepele ini. Bahkan malempun lo udah banyakan capeknya kalo gwa mau lama2 nelponin lo"
"..........." Dinda diem nga ngejawab.
"Kenapa diem?"
"Maafin gwa ya, gwa tadi bener2 nga sempet hun"
"Iya gwa maafin kok Din, yang kemaren2 juga gwa udah maafin, yang kemaren2annya lagi gwa juga udah maafin. Trus, musti sampe kapan gwa musti maafin lo terus?!"
"Hunny, gwa khan kerja, bukannya lagi maen2. Udah deh, kenapa musti jadi ngeributin ini mulu?!" Dinda pun nampaknya mulai kehilangan kesabarannya.
"Siapa juga yang mau ngeributin ini mulu? Kalo lo mau ngeluangin waktu sedikit aja buat gwa, ngapain juga gwa ribut2 kayak gini?! Ya nga sih?!"
"Udah ah hun, gwa capek ngebahas ginian mulu. Lagian, nanti juga ada waktunya kerjaan gwa nga sesibuk kayak gini. Lo yang sabar lah hun, gwa juga nga mau kalo tiap hari sibuk kayak gini terus. Capek tauk!"
"Ah, terserah apa kata lo deh. Gwa cuma minta sedikit aja dari lo, nga banyak2 Din, semenit dua menit cukup kok. Mudah2an lo bisa ngerti"
"Iya hun, gwa janji nga akan kayak gitu lagi. Gwa akan usahain ngeluangin waktu buat lo. Ok?"
"Ok Din, gwa pegang omongan lo ini ya. So, gimana planing kita buat besok?" gwa coba melupakan masalah tadi.
"Nah, itu dia hun, besok gwa musti ngantor sama bos gwa"
"Buset, bukannya besok libur ya?"
"Iya emang besok libur. Tapi kita pada disuruh masuk buat nyelesaiin kerjaan, biar tuntas semua"
"Trus sampe malem gitu?"
"Ya nga sih, mudah2an sore juga selesai"
"Bagus deh, berarti besok gwa masih dapet jatah buat malem mingguan sama lo khan?"
"Justru itu hun, malemnya kita2 pada mau ditraktir sama bos hangout di -SENSOR-. Lo ikutan ya? Mau ya?"
"Hangout bareng temen2 kantor lo lagi? Ah, makasih lah Din. Mending gwa nga ikut."
"Ya ampun hun, emangnya kenapa sih sama temen2 gwa? Mereka kayaknya baek2 aja deh sama lo? Mau ya hun, please?"
"Dinda, mereka emang baek2 aja kok sama gwa. Tapi gwa nga bisa Din."
"Khan, lo gitu khan. Apa sih masalah lo sama temen2 gwa?"
"Gwa nga ada masalah kok sama temen2 lo. Gwa cuma pengen berduaan aja sama lo. Ya udahlah Din, kalo emang lo mau hangout juga, biar hari minggunya aja gwa kekost-an lo. Mudah2an lo udah nga sibuk ya" gwa coba menekan emosi gwa.
"Hunny, gwa bingung deh sama pikiran lo sekarang ini. Kayaknya serba salah mulu deh gwa sama lo?!"
"Udahlah, nga usah dibawa bingung, santai aja kayak dipantai."
"Terserah elo deh hun. Jadi lo nga mau ikutan nih malem minggu sama gwa?"
"Nope. Gwa hari minggu aja deh ketempat lo. Bisa khan?"
"Woi, sejak kapan ngewarung dandanannya kayak orang mau ngantor?" sapa gwa dengan sebatang rokok yg udah nyelip dibibir.
"Gwa emang mau gawe kali?" sahutnya yang lagi duduk dikursi gaya betawi diterasnya sambil nyeruput kopi paginya.
"Ohya? Kok gwa nga tau sih?"
"Lo sih kagak nanya2, mangkenye kagak tau"
"Ahahahaha, ngelawak aja lo. Trus warung gimana kabarnya?"
"Masih lah cing, khan masih ada bini gwa yang ngurusin"
"Dari kapan nih lo gawe? Ajak2 gwa ngapah?" gwa duduk di kursi sebelahnya.
"Udah mau sebulan gwa gawe. Lagian kerjaan gwa kayak calo gitu cing, ngurus2 sertifikat tanah. Emang lo mau gawe model kayak gitu?"
"Lah itu gwa nyopir tiap hari juga emang lo pikir gwa malu apa ngejalaninnya? Sekarang mah kerja model apa gwa mau lah Dho, yang penting ngasilin duit" kata gwa sambil ngusap2in jempol sama telunjuk.
"Yah, trus si Ropik gimana kabarnya tuh kalo lo ikutan gawe sama gwa?"
"Mau nga mau pensiun lah dia. Lagian itu juga khan bukan mobil gwa Dho. Cepet ato lambat yang punya bakal bawa pulang itu mobil."
"Bener banget lo cing. Lagian ngapain juga sih lo make kerja serabutan kayak gini, mending lo lanjutin aja kuliah lo lagi? Sayang2 lagi Jim"
"Dih, lo juga ngapain kerja kayak gitu? Padahal tinggal ongkang2 kaki sambil nungguin duit kontrakan sama orang belanja taneman juga udah enak hidup lo?"
"Jiah, gwa mah kagak diajarin sama baba gwa kayak gitu cing. Lagian bini gwa lagi hamil Jim, makanya gwa butuh masukan tambahan nih buat persiapan brojolin calon anak gwa nanti." Ridho tersenyum sumringah.
"Wah, akhirnya jebol juga tuh si Maya ya Dho. Seneng deh dengerin akhirnya isi juga bini lo. Selamat ya Dho" gwa ngasih selamat dengan nyalamin tangannya. Iya ya, kalo nga salah usia perkimpoian Ridho udah berjalan 2 tahunan gitu dan baru sekarang bininya hamil, "Ngomong2 udah berapa bulan isinya?"
"Udah ada kali 2 bulan lebih. Makasih ya Jim"
"Hai cowok2, aku berangkat dulu ya." sapa Felisha yang melintas didepan teras. Ngeliat Felisha yang masih seger dengan pakaian kerjanya, bener2 bikin....
, "Wil, aku udah bikinin kopi buat kamu tuh, jangan lupa diminum ya. Daahhhh""Daahh, makasih ya. TTDJ" sahut gwa sambil dadah2an sama Felisha.
"Iye, gwa juga makasih ya neng" sahut Ridho pelan.
"Lah, elo ngapain ikut2 makasih, yang dibikinin kopi khan gwa bukannya elo cing" protes gwa.
"Sssttt, gara2 tuh wild thing makanye bini gwa bisa hamil cing" bisik Ridho lagi
"Jiah, gwa kagak ngarti maksud lo?" gwa juga ikutan bisik2an.
"Et dah, lo kagak pusing apa ngeliat dia kayak gitu tiap hari? Gwa mah tiap ngeliat dia ngilu mulu Jim" tunjuk Ridho kearah Felisha yang sudah keluar dari pintu gerbang kontrakannya, masih dengan berbisik2. Mungkin takut kedengeran sama bininya.

"Ya gitu deh Dho. Tapi ya dibiasain aja lah, masa' musti gwa usir sih?"
"Nah itu dia, gwa kagak bisa kayak lo Jim. Apa jangan2 lo udah jadi maho, kagak silap2 mata deket2 sama dia?"
"Sialan lo, nuduh2 gwa maho. Gwa mah cowok setia kali"
"Cuih, cowok setia! Tapi untung juga gwa udah punya bini, makanya kalo gwa udah pusing2 ngeliat dia, bini gwa deh yang jadi sasaran."
"Nah, itu berarti khan ada sisi positifnya Felisha ngekost disini Dho. Bini lo jadi isi"
"Bisa jadi - bisa jadi. Udah ah, munpung bini gwa masih didalem. Gwa mau selesein urusan gwa dulu. Hush...hush... minggat lo sono" Ridho ngusir gwa. Buset, udah kayak ngusir ayam aja!

"Muahahahaha, kampret lo Dho"
********************
Makin hari yang gwa rasain Dinda kayaknya makin sibuk aja sama kerjaannya. Sebenernya wajar aja sih, namanya juga Dinda lagi ngerintis karirnya ditempat kerjaannya. Cuma yang sering bikin gwa sebel tuh, waktunya makin berkurang buat gwa. Frekuensi kita buat ketemu makin jarang, karena Dinda udah mulai suka ngelembur di kantornya. Kadang ketika gwa maen kekost-annya, Dinda suka ngebawa kerjaannya pulang, yang akhirnya gwa cuma nemenin dia nyelesaiin kerjaannya.
Ditambah lagi, Dinda suka nga mau ngangkat hapenya kalo lagi gwa telpon. Apalagi kalo ditelponnya langsung ke line kantornya, banyakan nga bisa diganggu lah atau lagi sibuk nga bisa online. Kalo pun diangkat paling ngobrol basa-basi sebentaran trus musti kepotong buat ngelanjutin kerjaannya. Sms apalagi, jarang banget dia ngebalesnya. Padahal tinggal ketik bentaran aja, apa susahnya sih?
Makanya akhir2 ini, kita jadi seringan ributnya. Pemicunya apalagi kalo bukan gwa yang sering protes sama kesibukan kerjanya. Entahlah, apakah ini karena gwanya yang egois nga mau ngertiin kesibukan Dinda. Atau karena gwa yang sensian aja, karena gwa cuma seorang pengangguran?
Udah hampir seharian ini, gwa udah kayak orang gila nelponin dan sms-in Dinda, tapi nga juga dijawab2. Padahal khan besok udah malem mingguan. Dan gwa ngerasa wajib untuk tahu planning kita buat besoknya. Apakah kita mau jalan atau cuma ngabisin malem minggu di kost-an Dinda.
"Hai, sori gwa baru bisa nelponin lo hun" begitu sapa Dinda yang nelpon gwa pada sorenya.
"Iyalah, gwa maklum, namanya juga lagi sibuk. Bedalah sama gwa yang pengangguran ini" sahut gwa yang udah sebel sampe ke ubun2.
"Hunny, kok malah ngomel2 aja sih? Emang nga kangen ya sama gwa?"
"Kangen? Coba dong lo periksa misscal sama sms dari gwa? Apa masih kurang memenuhi syarat apa buat kategori kangen dimata lo?!"
"Iya-iya, gwa tau. Tapi nga usah marah2 gitu deh. Lagian, gwa mana berani ngangkat2 telpon kalo lagi ada boss gwa. Tau sendiri khan, gwa masih orang baru disana?" Dinda coba ngasih penjelasan.
"Emang tiap saat apa bos lo ada disebelah lo mulu. Emang nga bisa nyolong2 waktu sekedar say hello sama gwa? Sampe makan siang pun lo juga susah ditelponnya. Segitu sibuknya kah?" cecar gwa lagi.
"Hunny, tadi tuh emang ribet gila kerjaannya. Makan siang juga gwa dikantor aja nga kemana2. Itu juga gwa masih musti bawa kerjaan pulang. Please, ngertiin gwa dong hun"
"Iya gwa bisa ngertiin kok Din, apapun kesibukan lo itu. Ngertiin sangat malah. Lagian, permintaan gwa sama lo nga berat2 banget khan Din. Lo cuma cukup luangin waktu lo semenit dua menit buat ngangkat telpon dari gwa. Atau kalopun nga bisa, lo cukup ngetik sebentar buat bales sms gwa. Cuma itu doang kok. Tapi akhir2 ini yang gwa rasain lo kayaknya makin berat aja menuhin permintaan gwa yang sepele ini. Bahkan malempun lo udah banyakan capeknya kalo gwa mau lama2 nelponin lo"
"..........." Dinda diem nga ngejawab.
"Kenapa diem?"
"Maafin gwa ya, gwa tadi bener2 nga sempet hun"
"Iya gwa maafin kok Din, yang kemaren2 juga gwa udah maafin, yang kemaren2annya lagi gwa juga udah maafin. Trus, musti sampe kapan gwa musti maafin lo terus?!"
"Hunny, gwa khan kerja, bukannya lagi maen2. Udah deh, kenapa musti jadi ngeributin ini mulu?!" Dinda pun nampaknya mulai kehilangan kesabarannya.
"Siapa juga yang mau ngeributin ini mulu? Kalo lo mau ngeluangin waktu sedikit aja buat gwa, ngapain juga gwa ribut2 kayak gini?! Ya nga sih?!"
"Udah ah hun, gwa capek ngebahas ginian mulu. Lagian, nanti juga ada waktunya kerjaan gwa nga sesibuk kayak gini. Lo yang sabar lah hun, gwa juga nga mau kalo tiap hari sibuk kayak gini terus. Capek tauk!"
"Ah, terserah apa kata lo deh. Gwa cuma minta sedikit aja dari lo, nga banyak2 Din, semenit dua menit cukup kok. Mudah2an lo bisa ngerti"
"Iya hun, gwa janji nga akan kayak gitu lagi. Gwa akan usahain ngeluangin waktu buat lo. Ok?"
"Ok Din, gwa pegang omongan lo ini ya. So, gimana planing kita buat besok?" gwa coba melupakan masalah tadi.
"Nah, itu dia hun, besok gwa musti ngantor sama bos gwa"
"Buset, bukannya besok libur ya?"
"Iya emang besok libur. Tapi kita pada disuruh masuk buat nyelesaiin kerjaan, biar tuntas semua"
"Trus sampe malem gitu?"
"Ya nga sih, mudah2an sore juga selesai"
"Bagus deh, berarti besok gwa masih dapet jatah buat malem mingguan sama lo khan?"
"Justru itu hun, malemnya kita2 pada mau ditraktir sama bos hangout di -SENSOR-. Lo ikutan ya? Mau ya?"
"Hangout bareng temen2 kantor lo lagi? Ah, makasih lah Din. Mending gwa nga ikut."
"Ya ampun hun, emangnya kenapa sih sama temen2 gwa? Mereka kayaknya baek2 aja deh sama lo? Mau ya hun, please?"
"Dinda, mereka emang baek2 aja kok sama gwa. Tapi gwa nga bisa Din."
"Khan, lo gitu khan. Apa sih masalah lo sama temen2 gwa?"
"Gwa nga ada masalah kok sama temen2 lo. Gwa cuma pengen berduaan aja sama lo. Ya udahlah Din, kalo emang lo mau hangout juga, biar hari minggunya aja gwa kekost-an lo. Mudah2an lo udah nga sibuk ya" gwa coba menekan emosi gwa.
"Hunny, gwa bingung deh sama pikiran lo sekarang ini. Kayaknya serba salah mulu deh gwa sama lo?!"
"Udahlah, nga usah dibawa bingung, santai aja kayak dipantai."
"Terserah elo deh hun. Jadi lo nga mau ikutan nih malem minggu sama gwa?"
"Nope. Gwa hari minggu aja deh ketempat lo. Bisa khan?"
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas