- Beranda
- Stories from the Heart
jabluk kuadrat..
...
TS
redknotarmy
jabluk kuadrat..
Selamat datang..
ini kisah gw. dan sebuah penghormatan buat Sahabat gw, Orang yg gw tempatin di Tempat Ketiga setelah Ibu sama Bapak gw yg bakal gw kirimin Doa sepanjang gw nafas..
Biar semesta mencatat, bahwa impian dan cinta itu adalah Motor Penggerak Yang Paling Kuat, bahkan dari orang orang absurd macem gw n sahabat gw..
Let the story started......
ini kisah gw. dan sebuah penghormatan buat Sahabat gw, Orang yg gw tempatin di Tempat Ketiga setelah Ibu sama Bapak gw yg bakal gw kirimin Doa sepanjang gw nafas..
Biar semesta mencatat, bahwa impian dan cinta itu adalah Motor Penggerak Yang Paling Kuat, bahkan dari orang orang absurd macem gw n sahabat gw..

Let the story started......
Spoiler for ???:
Quote:
Alun Alun Surya Kencana, April 2007
Rumah, April 2001
Sepasang sendal jepit
Pertemuan Pertama.
Pertemuan Pertama..
Pertemuan Pertama...
7 Bulan.
7 Bulan..
7 Bulan...
7 Bulan....
..obet..:'(
Papandayan
Papandayan..
Papandayan...
Papandayan....
Papandayan.....
Papandayan......
Papandayan.......
Sales Papan Data

Makan Malam
Agen Bus
i remember u
Ulang Taun
Argopuro : Pembukaan
Argopuro : Stasiun Pasar Senen
Diubah oleh redknotarmy 16-11-2014 16:40
anasabila memberi reputasi
1
9.2K
Kutip
132
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
redknotarmy
#55
Quote:
Hampir 1 jam diatas mobil bak, kami sampai dicisurupan. Disini gw turun, berjalan kearah warung nasi untuk membeli bekal makan siang nanti.
"Mas, maaf.. numpang tanya" seorang cewek, berkacamata, rambutnya panjang tergerai. Memakai jaket dan sepatu kets. Dipunggungnya tas daypack terlihat penuh..
"Ada apa mbak?"
"Mau kemping dipapandayan ya?" Tanyanya.
"Iya. Kenapa emangnya mba?"
"Begini..aku janjian sama temenku mau kepapandayan juga. Tapi dia sms tadi aku disuruh berangkat duluan. Dianya lagi ada urusan dulu. Nanti nyusul kepapandayannya." Terang dia.
" bawa perlengkapan?" Tanya gw lagi.
"Bawa, mas. Cuma gak bawa tenda sama bahan makanan. Paling cemilan doang.." mukanya memelas. Gw mikir, tenda gw muat buat 5 orang apa ngga ya..
"Nanti saya ikut patungan deh..yang penting saya ada barengan keatasnya.." kata dia lagi.
"Oke deh..itu rombongan saya" kata gw sambil nunjuk kearah mobil yg gw naikin tadi. Gw bilang ke ibu warungnya buat bikinin 1 bungkus bekal lagi.
"Saya vina, mas" katanya sambil menyodorkan tangannya.
"Imunk" jawab gw sambil menyalami tanganya. Kita berjalan kearah mobil.
"Kita punya 1 orang yg mau ikut rombongan kita" kata gw ke windi dan tika. Todi bangun. Windi dan tika g keberatan. Mereka bahkan keliatan senang.
Jalanan rusak menemani kami ngobrol diatas bak mobil. Vina dari bandung. Kuliah di U*I Bandung. Semester 2 Fakultas sastra
Akhirnya kami sampai di camp david, titik terakhir perjalanan menggunakan mobil bak. Windi dan Tika takjub melihat pemandangan camp david. Cadas putih papandayan..Asap putih dari kawahnya.. Vina membuka tasnya, mengeluarkan kameranya dan langsung beraksi. Windi dan tika, kelihatan senang sekali..
Gw dan todi juga bersiap siap. Kami berkumpul mengelilingi tas, berdoa.
"Kita berlima, pulang juga harus berlima. Gw didepan, imunk dibelakang. Ngga boleh ada yang ngedahuluin gw atau berada dibelakang imunk. 1 istirahat, semua istirahat. Ga boleh ada yg gengsi buat bilang sakit atau cape..jelas?" Terang todi setelah berdoa. Kami semua mengangguk. Dan pendakian sesungguhnya pun dimulai...
Belun lama berjalan, kita sampai dikawah. Daaaannnn......3 makhluk tuhan yg paling narsis ini kembali ke tabiatnya. Vina pintar mengambil gambar. Gw pun ga mau kalah, 1000D milik todi pun gw keluarin..
s
"Asa lila ayeuna ngalenongna...." todi menggerutu. Gw cuma bisa nyengir. Selepas photosession dikawah, todi pimpin kita turun melewati sungai tosca yg lebarnya gak seberapa. Disini beberapa foto 3 makhluk narsis gw ambil. Dan vina berhasil membuat gw kayak orang gila.. 1000D ditangan, 400D nya vina gelayutan dileher gw...
Setelah berjalan naik turun bukit kecil, kita sampai di salah satu danau kawah papandayan. Terakhir gw kesana, saat itu berwarna coklat gelap. Sekarang warnanya berubah menjadi merah hati. Tebingnya mengeluarkan asap belerang. Ahh...studio foto made in alam..gw gak bisa nahan diri buat ga ambil gambar.
Todi pimpin kita lagi. Selepas kawah merah hati itu, Tanjakan curam kita lewati. Windi dan tika nampak sangat kepayahan, sedangkan vina, dia tau dasar dasar teknik mendaki, berjalan mantap keatas. Gw terus terusan menyemangati windi dan tika. Kita akhirnya sampai juga diatas tanjakannya. Tidak tinggi, tapi untuk yg baru pertama kali mendaki, cukup menguras tenaganya.
"Kita istirahat dulu 10menit." Komando todi. Gw ambil madu sachetan dan gw bagikan ke semuanya. Abis itu gw bakar rokok sambil liat gambar yang udah gw ambil di kameranya vina.
10 menit berlalu. Todi pimpin lagi rombongan kita. Setelah melewati turunan dan batu batu besar, kita sampai di hutan mati. Dan...photosession pun dimulai kembali. Tika memaksa buat poto berdua sama gw. Dan windi pun ikut ikutan memaksa todi poto berdua juga. Vina akhirnya menjadi obat nyamuk juga diatas gunung..haahaa..
Sedikit intermezo, Eksotisme hutan mati ga akan bisa kita dapatkan ditempat lain..u will fall in love with this place at the first sight.... bos jepang gw salah satu contoh orang yg keracunan eksotisme hutan mati papandayan..
Selepas hutan mati, kita sampai ditempat datar yang ditumbuhi rumput rumput. Disini kita istirahat untuk makan siang. Todi memasang flysheet karena awan mendung mendadak berada diatas kami. Gw ambil kompor hicook, alat masak, 2 kaleng sarden dan beberapa kantong mie. Telur gw keluarkan dari dalam kotak makan yg gw isi juga dengan beras. Sesi makan makan pun dimulai, ditemani rintikan gerimis kecil.
"Masih lama ya di, sampai puncaknya?" Tanya tika.
"Kita ga kepuncak. Nanti kita buka tenda di pondok saladah" kata todi.
Vina, gw dan windi beresin bekas makan kita berlima. Sampah2 dimasukin ke trashbag hitam. Piring piring gw bersihin dengan rumput dan kerikil dan gw bilas dengan air.
"Abis ini kita masuk kehutan. Kita ga boleh pecah yaa..imunk didepan, gw dibelakang. Kalian bertiga harus diantara kita. Jaraknya ga lebih dari 5 meter antar anggota. Dan jangan pisah rombongan." Jelas todi.
Kita berlima memakai jas hujan karena gerimis makin deras. Gw didepan, tika,vina,windi ditengah, todi dibelakang. Gw pimpin mereka turun kearah hutan. Hutannya gak lebat, tapi cukup nutupin badan kita. Ada rombongan pendaki yang sedang istirahat dibatas vegetasi hutannya. Gw ucapkan permisi kepada mereka..
Begitu masuk, tika menggandeng tangan gw, kenceng banget genggamannya. Gw tau, dia takut disitu. Jalur hutan ga terlalu lama. Mendekati batas vegetasi hutan, jalurnya agak menanjak. sampai kita keluar dari hutan pun jalur makin menanjak.
Jalur lebar berbatu yang jadi santapan kita sekarang. Rumput dan tebing jadi teman perjalanan kita. Gerimis berubah menjadi hujan. Kita tetap berjalan. Melewati hujan dan hutan.
Hujan agak berhenti. Gw lihat ujung jalur hutan dan menaikan kecepatan berjalan. Hutan membuka, padang rumput hijau luas terbuka didepan mata. Welcome to Pondok Saladah, kawan......
"Mas, maaf.. numpang tanya" seorang cewek, berkacamata, rambutnya panjang tergerai. Memakai jaket dan sepatu kets. Dipunggungnya tas daypack terlihat penuh..

"Ada apa mbak?"
"Mau kemping dipapandayan ya?" Tanyanya.
"Iya. Kenapa emangnya mba?"
"Begini..aku janjian sama temenku mau kepapandayan juga. Tapi dia sms tadi aku disuruh berangkat duluan. Dianya lagi ada urusan dulu. Nanti nyusul kepapandayannya." Terang dia.
" bawa perlengkapan?" Tanya gw lagi.
"Bawa, mas. Cuma gak bawa tenda sama bahan makanan. Paling cemilan doang.." mukanya memelas. Gw mikir, tenda gw muat buat 5 orang apa ngga ya..
"Nanti saya ikut patungan deh..yang penting saya ada barengan keatasnya.." kata dia lagi.
"Oke deh..itu rombongan saya" kata gw sambil nunjuk kearah mobil yg gw naikin tadi. Gw bilang ke ibu warungnya buat bikinin 1 bungkus bekal lagi.
"Saya vina, mas" katanya sambil menyodorkan tangannya.
"Imunk" jawab gw sambil menyalami tanganya. Kita berjalan kearah mobil.
"Kita punya 1 orang yg mau ikut rombongan kita" kata gw ke windi dan tika. Todi bangun. Windi dan tika g keberatan. Mereka bahkan keliatan senang.
Jalanan rusak menemani kami ngobrol diatas bak mobil. Vina dari bandung. Kuliah di U*I Bandung. Semester 2 Fakultas sastra
Akhirnya kami sampai di camp david, titik terakhir perjalanan menggunakan mobil bak. Windi dan Tika takjub melihat pemandangan camp david. Cadas putih papandayan..Asap putih dari kawahnya.. Vina membuka tasnya, mengeluarkan kameranya dan langsung beraksi. Windi dan tika, kelihatan senang sekali..

Gw dan todi juga bersiap siap. Kami berkumpul mengelilingi tas, berdoa.
"Kita berlima, pulang juga harus berlima. Gw didepan, imunk dibelakang. Ngga boleh ada yang ngedahuluin gw atau berada dibelakang imunk. 1 istirahat, semua istirahat. Ga boleh ada yg gengsi buat bilang sakit atau cape..jelas?" Terang todi setelah berdoa. Kami semua mengangguk. Dan pendakian sesungguhnya pun dimulai...
Belun lama berjalan, kita sampai dikawah. Daaaannnn......3 makhluk tuhan yg paling narsis ini kembali ke tabiatnya. Vina pintar mengambil gambar. Gw pun ga mau kalah, 1000D milik todi pun gw keluarin..
s"Asa lila ayeuna ngalenongna...." todi menggerutu. Gw cuma bisa nyengir. Selepas photosession dikawah, todi pimpin kita turun melewati sungai tosca yg lebarnya gak seberapa. Disini beberapa foto 3 makhluk narsis gw ambil. Dan vina berhasil membuat gw kayak orang gila.. 1000D ditangan, 400D nya vina gelayutan dileher gw...

Setelah berjalan naik turun bukit kecil, kita sampai di salah satu danau kawah papandayan. Terakhir gw kesana, saat itu berwarna coklat gelap. Sekarang warnanya berubah menjadi merah hati. Tebingnya mengeluarkan asap belerang. Ahh...studio foto made in alam..gw gak bisa nahan diri buat ga ambil gambar.
Todi pimpin kita lagi. Selepas kawah merah hati itu, Tanjakan curam kita lewati. Windi dan tika nampak sangat kepayahan, sedangkan vina, dia tau dasar dasar teknik mendaki, berjalan mantap keatas. Gw terus terusan menyemangati windi dan tika. Kita akhirnya sampai juga diatas tanjakannya. Tidak tinggi, tapi untuk yg baru pertama kali mendaki, cukup menguras tenaganya.
"Kita istirahat dulu 10menit." Komando todi. Gw ambil madu sachetan dan gw bagikan ke semuanya. Abis itu gw bakar rokok sambil liat gambar yang udah gw ambil di kameranya vina.
10 menit berlalu. Todi pimpin lagi rombongan kita. Setelah melewati turunan dan batu batu besar, kita sampai di hutan mati. Dan...photosession pun dimulai kembali. Tika memaksa buat poto berdua sama gw. Dan windi pun ikut ikutan memaksa todi poto berdua juga. Vina akhirnya menjadi obat nyamuk juga diatas gunung..haahaa..

Sedikit intermezo, Eksotisme hutan mati ga akan bisa kita dapatkan ditempat lain..u will fall in love with this place at the first sight.... bos jepang gw salah satu contoh orang yg keracunan eksotisme hutan mati papandayan..

Selepas hutan mati, kita sampai ditempat datar yang ditumbuhi rumput rumput. Disini kita istirahat untuk makan siang. Todi memasang flysheet karena awan mendung mendadak berada diatas kami. Gw ambil kompor hicook, alat masak, 2 kaleng sarden dan beberapa kantong mie. Telur gw keluarkan dari dalam kotak makan yg gw isi juga dengan beras. Sesi makan makan pun dimulai, ditemani rintikan gerimis kecil.
"Masih lama ya di, sampai puncaknya?" Tanya tika.
"Kita ga kepuncak. Nanti kita buka tenda di pondok saladah" kata todi.
Vina, gw dan windi beresin bekas makan kita berlima. Sampah2 dimasukin ke trashbag hitam. Piring piring gw bersihin dengan rumput dan kerikil dan gw bilas dengan air.
"Abis ini kita masuk kehutan. Kita ga boleh pecah yaa..imunk didepan, gw dibelakang. Kalian bertiga harus diantara kita. Jaraknya ga lebih dari 5 meter antar anggota. Dan jangan pisah rombongan." Jelas todi.
Kita berlima memakai jas hujan karena gerimis makin deras. Gw didepan, tika,vina,windi ditengah, todi dibelakang. Gw pimpin mereka turun kearah hutan. Hutannya gak lebat, tapi cukup nutupin badan kita. Ada rombongan pendaki yang sedang istirahat dibatas vegetasi hutannya. Gw ucapkan permisi kepada mereka..

Begitu masuk, tika menggandeng tangan gw, kenceng banget genggamannya. Gw tau, dia takut disitu. Jalur hutan ga terlalu lama. Mendekati batas vegetasi hutan, jalurnya agak menanjak. sampai kita keluar dari hutan pun jalur makin menanjak.
Jalur lebar berbatu yang jadi santapan kita sekarang. Rumput dan tebing jadi teman perjalanan kita. Gerimis berubah menjadi hujan. Kita tetap berjalan. Melewati hujan dan hutan.
Hujan agak berhenti. Gw lihat ujung jalur hutan dan menaikan kecepatan berjalan. Hutan membuka, padang rumput hijau luas terbuka didepan mata. Welcome to Pondok Saladah, kawan......

Diubah oleh redknotarmy 03-05-2014 23:03
0
Kutip
Balas