- Beranda
- Perencanaan Keuangan
Teknik ,Cara dan Ulasan Pengelolaan Finansial Pribadi (Konsolidasi Teknik)
...
TS
DreamVin
Teknik ,Cara dan Ulasan Pengelolaan Finansial Pribadi (Konsolidasi Teknik)
Ternyata HT. Terima Kasih semua.
Salam Sukses Luar Biasa kepada kaskuser sekalian!
Perkenalkan nama saya Vincent. Saat ini saya masih berstatus pelajar di Australia. Thread ini saya mulai dengan maksud membagi pengalaman dan pengetahuan yang saya dapat dan praktekkan selama 4 tahun dari tahun 2010 yaitu di bidang Personal Financial Management (Manajemen Keuangan Pribadi).
Awal mula pembelajaran serta perencanaan keuangan saya dapat dilihat di link berikut.
Asal Mula Perencanaan Keuangan Vincent
Pengelolaan keuangan merupakan salah satu ilmu utama apabila kita ingin mencapai Financial Freedom (kebebasan finansial). Pengelolaan keuangan yang akan saya bahas di thread ini terinsipirasi serta terkonsolidasi dari beberapa sumber:
• Rich Dad Poor Dad – Robert T Kiyosaki
• Think and Grow Rich – Napoleon Hill
• Wealth Building 101 – Trump University
• Real estate 101 – Trump University
• The Warren Buffett Way – Robert G Hagstorm
Secara Teori, Kekayaan bisa didapatkan dengan cara mengurangi pengeluaran dan memperbesar pendapatan. Tetapi, kenyataannya tidak mudah mendapatkan kedua elemen tersebut di arah yang kita inginkan.
Di dalam thread ini, saya akan membahas pentingnya mindset yang benar dan motivasi yg membara untuk berhasil mengelola keuangan anda sendiri/ keluarga. Dan pastinya, anda diharuskan mengerjakan PR (baca: langkah-langkah utama) agar anda tetap berada di arah yang anda inginkan. Setelah itu, kita akan membahas pemilahan pendapatan, cara mengurangi pengeluaran serta cara mengoptimalkan pendapatan.
Mindset(rangkaian program pikiran) adalah sesuatu yang tidak boleh disepelekan. Hanyalah dengan memprogram ulang mindset kita, barulah kita bisa memulai membuat perubahan. Mindset jugalah yang akan menentukan seberapa konsisten dan ambisius kita terhadap tujuan akhir (Financial Freedom).
DREAM BIG!
Inilah kata yang populer diucapkan miliader Donald Trump.
Dari kata dahsyat di atas, ambil buku diary/ jurnal anda. Yang perlu anda lakukan:
• Catat tujuan akhir anda (contoh: punya 5 rumah asset bernilai 10miliar).
• Deadline buat tujuan tersebut (contoh: diakhir tahun 2020).
• Bagaimana anda akan mencapainya (contoh: saya akan menyisahkan 10% dari pendapatan)
• Motivasi diri sendiri (contoh: keyakinan dan motivasi saya sangatlah kuat sehingga saya bisa merasakan melihat rumah tersebut).
Saya akan memberikan contoh Target Financial Freedom saya
Tahap pertama - Checked!
Sekarang kita lanjutkan ke tahap kedua
Setelah target finansial freedom anda selesai, tahap selanjutnya adalah menentukan jumlah uang yg akan disisihkan. Di titik ini, saya mengajak anda sekalian menghitung-hitung pendapatan anda. Pertanyaan untuk anda:
• Berapa penghasilan anda per bulan?
• Berapa pengeluaran anda per bulan? Di point ini saya sarankan hitung seakurat mungkin lalu tambahkan pengeluaran tak terduga (rasional)
• Selisihkan penghasilan dan pengeluaran anda. Pengeluaran anda lebih tinggi ato penghasilan anda? Bila pengeluaran anda lebih tinggi, silahkan k bagian “Penjagaan pengeluaran”.
• Bila penghasilan anda lebih tinggi, anda lolos ke babak selanjutnya
. sekarang cari persentase sisa uang anda per bulan terhadap penghasilan anda. Jika hasilnya lebih dari 10%, mulailah simpan 10% dari penghasilan anda per bulan k rekening investasi anda.
Tahap kedua - Checked!
Sekarang kita lanjutkan ke tahap ketiga
Setelah selesai menghitung-hitung, saatnya kita melakukan pemilahan pendapatan. Bila anda telah berkeluarga, sangatlah penting untuk mendiskusikan dengan keluarga supaya ada komitmen sesama untuk menjaga pengeluaran (bagi yang berkeluarga, penjagaan pengeluaran menjadi prioritas utama)
INGAT! SAVE FIRST, THEN USE! artinya nabung dulu baru pakai.
Cara saya dalam memilah / membagi pendapatan adalah dengan menggunakan rekening yg berbeda-beda:
SAVE FIRST, THEN USE!
Note: saya melihat banyak yang mengeluh kalau ada banyak rekening adanya uang di rekening tersebut dikuras biaya administrasi. 'Rekening' yang saya sebutkan disini bukanlah rekening bank. 'Rekening' ini bisa hanya berupa dompet bekas atau laci ataupun amplop buat menyimpan uang tersebut. saya menggunakan kata 'Rekening' hanya sebagai referensi. rekening donasi saya juga hanya berupa dompet.
Pentingnya INVESTASI ILMU dan Mentalitas Investor (MINDSET)
Sebelum melanjutkan membaca thread ini, saya sarankan anda membaca post Investasi Ilmu dan Mentalitas Investordahulu (cari topik Investasi ilmu dan mentalitas investor di bagian bawah post). ketahuilah bahwa yang terpenting dalam berinvestasi adalah pengetahuan, ilmu dan pengalaman. pengetahuan dan ilmu harganya murah dan pengalaman kadang berharga mahal. jadi saya sarankan untuk TERUS BELAJAR untuk meningkatkan potensi keuntungan anda.
Pengeluaran yang berlebihan akan melemahkan penghasilan anda. Sehingga pengeluaran itu sama pentingnya dengan penghasilan. ada 2 cara mengurangi/ mengkompres pengeluaran anda.
[CENTER]CATATAN PENGELUARAN[/CENTER]
[CENTER]PETA PENGELUARAN[/CENTER]
Silahkan klik link dibawah untuk menuju ke post Penjelasan Hutang:
Hutang Destruktif dan Hutang Konstruktif
Optimalisasi penghasilan bisa berupa:
• Pengurangan pengeluaran
• Imbal hasil investasi
• Kenaikan gaji atau kerja tambahan
Saya tidak mengulas topik pengurangan pengeluaran dikarenakan topik tersebut telah dibahas di atas.
Imbal hasil investasi mungkin salah satu cara yang bisa memberikan penghasilan tambahan disamping pekerjaan utama anda. Pada dasarnya, imbal hasil investasi berasal dari rekening investasi anda yg telah anda kumpul dan diinvestasikan dalam ke salah satu produk investasi (contoh: saham, obligasi, reksadana, forex dll). Sama halnya penghasilan anda dari pekerjaan utama, imbal hasil dari investasi anda harus anda tabung kembali k rekening investasi. Saya pribadi menginvestasi kembali 50% dari imbal hasil investasi saya. Saya pakai rekening investasi pertama saya dengan membeli saham. Ombak kedua, ketiga dan keempat juga saya investasikan k saham. Dari ombak pertama saya untung 50% dalam 2 tahun. Dari ombak kedua dan ketiga saya untung 100% dalam 2 tahun. Ombak keempat sekarang masih saya pegang karena ada potensi keuntungan 30-50 kali lipat dalam waktu 5-10 tahun mendatang. Dan sekarang saya juga investasi di property dengan orang tua saya.
Kenaikan gaji atau kerja tambahan bisa menjadi sumber kemakmuran rekening investasi anda. Saya pindah kerja beberapa kali dengan maksud mencari pekerjaan yang membayar lebih supaya saya bisa membayar rekening investasi lebih banyak. Dan akhirnya akhir tahun 2011 saya telah mampu membayar rekening investasi 25% dari gaji saya. Konsistenlah dan tingkatkan level rekening investasi anda supaya uang lebih cepat berkerja untuk anda.
Konsistensi sangatlah penting dalam perjalanan menuju Financial Freedom.
Be Strict To Yourself Or The World Will Play You Up. – Napoleon Hill
Artinya
Anda harus kuat dari dalam atau dunia akan mempermainkan anda. Konsisten! Dan jangan biarkan dunia mempermainkan anda.
Topik tentang penggunaan dana untuk permulaan berinvestasi dapat diakses melalui link Penggunaan Dana. Terima Kasih
Update History: 20/02/2014 - Update Gambar, Kata-kata motivasi
26/02/2014 - Update pertanyaan kepada pembaca, Peta pengeluaran, quote kata motivasi
27/02/2014 - Update Rekening Simpanan dan merapikan trit
4/03/2014 - Update kata-kata motivasi
5/03/2014 - Update Hutang
19/03/2014 - Update Index
20/03/2014 - Update Rekening Donasi, Formula
4/4/2014 - Update Index
20/4/2014 - Update Index dan HT
25/4/2014 - Update Serajah Vincent, update post page one
26/4/2014 - Update Balasan Komentar kaskuser page 8-54.
1/05/2014 - Update Penggunaan dana dan perpindahan index
Salam Sukses Luar Biasa kepada kaskuser sekalian!
Perkenalkan nama saya Vincent. Saat ini saya masih berstatus pelajar di Australia. Thread ini saya mulai dengan maksud membagi pengalaman dan pengetahuan yang saya dapat dan praktekkan selama 4 tahun dari tahun 2010 yaitu di bidang Personal Financial Management (Manajemen Keuangan Pribadi).
Sejarah Perencanan Keuangan dan Pembelajaran (Update Pasca HT)
Awal mula pembelajaran serta perencanaan keuangan saya dapat dilihat di link berikut.
Asal Mula Perencanaan Keuangan Vincent
Latar belakang finansial management
SUDAHKAH ANDA MEMBUAT PERENCANAAN KEUANGAN ANDA?
Pengelolaan keuangan merupakan salah satu ilmu utama apabila kita ingin mencapai Financial Freedom (kebebasan finansial). Pengelolaan keuangan yang akan saya bahas di thread ini terinsipirasi serta terkonsolidasi dari beberapa sumber:
• Rich Dad Poor Dad – Robert T Kiyosaki
• Think and Grow Rich – Napoleon Hill
• Wealth Building 101 – Trump University
• Real estate 101 – Trump University
• The Warren Buffett Way – Robert G Hagstorm
Teori
Secara Teori, Kekayaan bisa didapatkan dengan cara mengurangi pengeluaran dan memperbesar pendapatan. Tetapi, kenyataannya tidak mudah mendapatkan kedua elemen tersebut di arah yang kita inginkan.
Di dalam thread ini, saya akan membahas pentingnya mindset yang benar dan motivasi yg membara untuk berhasil mengelola keuangan anda sendiri/ keluarga. Dan pastinya, anda diharuskan mengerjakan PR (baca: langkah-langkah utama) agar anda tetap berada di arah yang anda inginkan. Setelah itu, kita akan membahas pemilahan pendapatan, cara mengurangi pengeluaran serta cara mengoptimalkan pendapatan.
Fundamental mindset
Mindset(rangkaian program pikiran) adalah sesuatu yang tidak boleh disepelekan. Hanyalah dengan memprogram ulang mindset kita, barulah kita bisa memulai membuat perubahan. Mindset jugalah yang akan menentukan seberapa konsisten dan ambisius kita terhadap tujuan akhir (Financial Freedom).
DREAM BIG!
Inilah kata yang populer diucapkan miliader Donald Trump.
Dari kata dahsyat di atas, ambil buku diary/ jurnal anda. Yang perlu anda lakukan:
• Catat tujuan akhir anda (contoh: punya 5 rumah asset bernilai 10miliar).
• Deadline buat tujuan tersebut (contoh: diakhir tahun 2020).
• Bagaimana anda akan mencapainya (contoh: saya akan menyisahkan 10% dari pendapatan)
• Motivasi diri sendiri (contoh: keyakinan dan motivasi saya sangatlah kuat sehingga saya bisa merasakan melihat rumah tersebut).
Saya akan memberikan contoh Target Financial Freedom saya
Quote:
Tahap pertama - Checked!
Sekarang kita lanjutkan ke tahap kedua
Setelah target finansial freedom anda selesai, tahap selanjutnya adalah menentukan jumlah uang yg akan disisihkan. Di titik ini, saya mengajak anda sekalian menghitung-hitung pendapatan anda. Pertanyaan untuk anda:
• Berapa penghasilan anda per bulan?
• Berapa pengeluaran anda per bulan? Di point ini saya sarankan hitung seakurat mungkin lalu tambahkan pengeluaran tak terduga (rasional)
• Selisihkan penghasilan dan pengeluaran anda. Pengeluaran anda lebih tinggi ato penghasilan anda? Bila pengeluaran anda lebih tinggi, silahkan k bagian “Penjagaan pengeluaran”.
• Bila penghasilan anda lebih tinggi, anda lolos ke babak selanjutnya
. sekarang cari persentase sisa uang anda per bulan terhadap penghasilan anda. Jika hasilnya lebih dari 10%, mulailah simpan 10% dari penghasilan anda per bulan k rekening investasi anda. Tahap kedua - Checked!
Sekarang kita lanjutkan ke tahap ketiga
Setelah selesai menghitung-hitung, saatnya kita melakukan pemilahan pendapatan. Bila anda telah berkeluarga, sangatlah penting untuk mendiskusikan dengan keluarga supaya ada komitmen sesama untuk menjaga pengeluaran (bagi yang berkeluarga, penjagaan pengeluaran menjadi prioritas utama)
INGAT! SAVE FIRST, THEN USE! artinya nabung dulu baru pakai.
Cara saya dalam memilah / membagi pendapatan adalah dengan menggunakan rekening yg berbeda-beda:
SAVE FIRST, THEN USE!
Note: saya melihat banyak yang mengeluh kalau ada banyak rekening adanya uang di rekening tersebut dikuras biaya administrasi. 'Rekening' yang saya sebutkan disini bukanlah rekening bank. 'Rekening' ini bisa hanya berupa dompet bekas atau laci ataupun amplop buat menyimpan uang tersebut. saya menggunakan kata 'Rekening' hanya sebagai referensi. rekening donasi saya juga hanya berupa dompet.
- Rekening investasi: rekening ini harus diprioritaskan dan konsisten! Kenapa? Karena inilah batu loncatan anda menuju pendapatan tambahan yang akhirnya bakal menghidupi anda dan orang-orang yang anda cintai tanpa harus bekerja (Financial Freedom). Bila di tahap kedua anda mampu menyisihkan 10%, di rekening inilah uang 10% tersebut tinggal. Rekening investasi ini harus menjadi PRIORITAS UTAMA. Jadi, setiap kali anda gajian, 10% harus masuk k rekening investasi sebelum anda bayar apapun juga. Ini sangat penting untuk mendapat kebiasaan “Membayar diri sendiri terlebih dahulu”. Saat anda pertama memulai mengisi rekening investasi, tetapkan janga waktu antara 3-12 bulan. Setelah jangka waktu tersebut lewat, investasikanlah uang tersebut (bila cukup untuk memulai investasi. contoh: reksadana, obligasi, saham, forex, property dll). setiap rupiah yg anda punya hrs mampu dilipatgandakan nilainya sedikitnya 2 kali lipat atau bahkan lebih!
- Rekening harian: rekening inilah yang akan membayar kebutuhan hidup anda. Peraturan untuk rekening ini gampang: Taruh uang anda seminimal mungkin di rekening ini. Rekening ini adalah rekening hura-hura anda. Jadi, dengan meminimalkan rekening ini, anda telah menjaga pengeluaran yang destruktif dan menggunakan uang tersebut secara produktif, effektif dan effisien. Uang di rekening ini seharusnya setelah anda membayar semua kewajiban (liabilitas) anda.
- Rekening hutang: seperti namanya, rekening ini berisi semua hutang wajib (fixed) anda yang harus anda bayar per bulan. Misalnya kredit rumah, kredit mobil, tagihan telepon, tagihan listrik. Alasan saya pisah rekening harian dan rekening hutang adalah karena rekening harian adalah uang sisa per bulan setelah anda membayar diri sendiri (rekening investasi), hutang dan kebutuhan hidup anda. Sisa uang ini bisa anda simpan untuk membeli barang mewah seperti mobil, kamera canggih, hp baru atau sepeda motor baru. Atau anda boleh belanjakan buat makan di restoran ternama atau yang lainnya.
- [OPTIONAL] Rekening Simpanan: rekening ini merupakan rekening untuk dana sisa setelah dikurangi dana-dana ke rekening investasi, hutang dan harian (pembatasan budget). sisa dana di rekening bisa anda gunakan untuk 'menghadiahi' diri anda sendiri karena telah konsisten dalam menjalankan rencana keuangan anda. saya pribadi menaruh sebagian besar dana di rekening ini ke rekening investasi. karena saya yakin semakin banyak dana yang saya sisihkan ke rekening investasi, maka semakin cepatlah saya mencapai Financial Freedom yang telah saya rencanakan.
- Rekening Donasi: Seperti namanya, rekening ini adalah rekening untuk didonasikan ke tempat ibadah, panti asuhan, atau organisasi donasi lainnya. dulu saya rencananya memberikan 5% dari penghasilan. Tetapi, saya tidak mampu dan saya hanya mendonasikan 5 dollar setiap minggu. sekarang saya mendonasikan 10 dollar per minggu. uang donasi ini tidak perlu didonasikan setiap minggu. bisa dengan cara menyimpan selama beberapa bulan dan mendonasikan jumlahnya sekaligus. bila ingin tahu lebih lanjut cara saya mengelola rekening donasi ini, silahkan mengunjungi link berikut "Kekuatan Donasi"
SAVE FIRST, THEN USE!
Pentingnya INVESTASI ILMU dan Mentalitas Investor (MINDSET)
Sebelum melanjutkan membaca thread ini, saya sarankan anda membaca post Investasi Ilmu dan Mentalitas Investordahulu (cari topik Investasi ilmu dan mentalitas investor di bagian bawah post). ketahuilah bahwa yang terpenting dalam berinvestasi adalah pengetahuan, ilmu dan pengalaman. pengetahuan dan ilmu harganya murah dan pengalaman kadang berharga mahal. jadi saya sarankan untuk TERUS BELAJAR untuk meningkatkan potensi keuntungan anda.
Pengurangan Pengeluaran
Pengeluaran yang berlebihan akan melemahkan penghasilan anda. Sehingga pengeluaran itu sama pentingnya dengan penghasilan. ada 2 cara mengurangi/ mengkompres pengeluaran anda.
[CENTER]CATATAN PENGELUARAN[/CENTER]
[CENTER]PETA PENGELUARAN[/CENTER]
Hutang
Silahkan klik link dibawah untuk menuju ke post Penjelasan Hutang:
Hutang Destruktif dan Hutang Konstruktif
Optimalisasi Penghasilan
Optimalisasi penghasilan bisa berupa:
• Pengurangan pengeluaran
• Imbal hasil investasi
• Kenaikan gaji atau kerja tambahan
Saya tidak mengulas topik pengurangan pengeluaran dikarenakan topik tersebut telah dibahas di atas.
Imbal hasil investasi mungkin salah satu cara yang bisa memberikan penghasilan tambahan disamping pekerjaan utama anda. Pada dasarnya, imbal hasil investasi berasal dari rekening investasi anda yg telah anda kumpul dan diinvestasikan dalam ke salah satu produk investasi (contoh: saham, obligasi, reksadana, forex dll). Sama halnya penghasilan anda dari pekerjaan utama, imbal hasil dari investasi anda harus anda tabung kembali k rekening investasi. Saya pribadi menginvestasi kembali 50% dari imbal hasil investasi saya. Saya pakai rekening investasi pertama saya dengan membeli saham. Ombak kedua, ketiga dan keempat juga saya investasikan k saham. Dari ombak pertama saya untung 50% dalam 2 tahun. Dari ombak kedua dan ketiga saya untung 100% dalam 2 tahun. Ombak keempat sekarang masih saya pegang karena ada potensi keuntungan 30-50 kali lipat dalam waktu 5-10 tahun mendatang. Dan sekarang saya juga investasi di property dengan orang tua saya.
Kenaikan gaji atau kerja tambahan bisa menjadi sumber kemakmuran rekening investasi anda. Saya pindah kerja beberapa kali dengan maksud mencari pekerjaan yang membayar lebih supaya saya bisa membayar rekening investasi lebih banyak. Dan akhirnya akhir tahun 2011 saya telah mampu membayar rekening investasi 25% dari gaji saya. Konsistenlah dan tingkatkan level rekening investasi anda supaya uang lebih cepat berkerja untuk anda.
Konsistensi sangatlah penting dalam perjalanan menuju Financial Freedom.
Be Strict To Yourself Or The World Will Play You Up. – Napoleon Hill
Artinya
Anda harus kuat dari dalam atau dunia akan mempermainkan anda. Konsisten! Dan jangan biarkan dunia mempermainkan anda.
Penggunaan Dana
Topik tentang penggunaan dana untuk permulaan berinvestasi dapat diakses melalui link Penggunaan Dana. Terima Kasih
Cara Kerja Produk Investasi
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Update History: 20/02/2014 - Update Gambar, Kata-kata motivasi
26/02/2014 - Update pertanyaan kepada pembaca, Peta pengeluaran, quote kata motivasi
27/02/2014 - Update Rekening Simpanan dan merapikan trit
4/03/2014 - Update kata-kata motivasi
5/03/2014 - Update Hutang
19/03/2014 - Update Index
20/03/2014 - Update Rekening Donasi, Formula
4/4/2014 - Update Index
20/4/2014 - Update Index dan HT
25/4/2014 - Update Serajah Vincent, update post page one
26/4/2014 - Update Balasan Komentar kaskuser page 8-54.
1/05/2014 - Update Penggunaan dana dan perpindahan index
Diubah oleh DreamVin 06-05-2014 11:46
Tonythompson94 dan aripmaulana memberi reputasi
2
191.9K
1.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Perencanaan Keuangan
9.4KThread•7.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
DreamVin
#1137
Penggunaan Dana
Salam Sukses teman-teman kaskuser sekalian!!
maaf semalam tidak muncul karena kesibukan pribadi serta lagi belajar Forex sama salah satu agan yang Email saya melalui thread ini.
tapi masih tahap belajar tingkat taman kanak-kanak.
masih bingung dengan interface forex yang sangatlah berbeda dengan interface saham. 
Topik yang saya mau diskusikan adalah topik PENGGUNAAN DANA. saya mendapat banyak pertanyaan seputar berapa modal yang harus ditanamkan ke sebuah produk investasi. jadi saya mencoba membagi pengalaman serta pengetahuan saya yang masih minim di bidang investasi. mungkin ada teman-teman sini yang ingin menambahkan atau mendiskusikan topik ini, sangat dipersilahkan.
Apabila teman-teman kaskuser sudah membaca sampai topik ini, mungkin ada yang mulai bertanya "Jadi kalau memang saya mau investasi, baiknya investasikan berapa ya?".
Berdasarkan MODAL, ada 2 macam tipe investor:
1. Investor 'bermodal'.
Investor tipe ini mempunyai modal tapi belum dialokasikan modalnya. contoh: jika dia punya 200jt, itulah seluruh uang yang dia punya. biasanya investor tipe ini yang bertanya 'Kalau saya mau investasi, bolehkah saya menginvestasikan semuanya?'. Dan jawabannya ialah TIDAK! saya ulangi, TIDAK! Ingat 1 hal ini, "investasi sehebat apapun tidak bisa menjanjikan 100% return". jadi, apabila kita menginvestasikan seluruh uang yang kita punya, maka kita sama dengan berjudi. saran saya ialah batasi investasi anda dengan mengalokasikan uang yang anda punya sampai dengan 50%. Jadi, modal yang boleh diinvestasikan hanyalah 50% dari modal yang sudah anda punya saat ini. dan kalaupun kalah, anda tidak langsung bangkrut karena masih mempunyai cadangan dana 50% dari sisa uang anda.
2. Investor belum 'Bermodal'
Investor tipe ini biasanya belum mempunyai modal dan baru memulai pemilahan penghasilan ke 'rekening investasi' miliknya. investor tipe ini biasanya belum punya cukup modal atau takut menggunakan modal yang sudah dikumpulkannya untuk diinvestasikan. Disini, saya tidak berpihak pada pilihan 1 ataupun 2. Semua keputusan adalah milik anda. ada yang berani menginvestasikan modal yang sudah dikumpulkannya dan ada juga yang tidak berani. bagi yang tidak berani, harus kumpul modalnya dari 0. dan tidak ada yang salah dari pengumpulan modal dari 0 kok. saya juga mengumpulkan modal dari 0 (karena saya juga belum 'bermodal'
). pepatah "Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit" mungkin bisa menjadi motivasi anda untuk yang baru memulai mengisi 'rekening investasi'.
jadi itu pembagian investor menurut modal munurut pendapat saya.
Setelah pembagian investor menurut modal, sekarang kita lanjut ke chapter selanjutnya.
Ayo kita bahas investor menurut INVESTASI AWAL-nya (Ingat, yang saya bahas disini ialah investor yang baru ber-investasi pertama kali di salah produk investasi). menurut saya ada 3 macam:
1. Investor 'Risk-Taker' / Agresif
investor tipe ini sangatlah membabi buta dalam hal investasi. biasanya investor tipe ini hanya haus akan keuntungan yang didambakan tanpa memikirkan resiko kalah. di kebanyakan kasus investor tipe ini hanya mendengar GAMPANGNYA meraup keuntungan dari suatu produk investasi tanpa menganalisa lebih jauh arti dari 'GAMPANG'
gampang mungkin apabila sudah mengenal dasar serta fundamental dari investasi tersebut. atau gampang mungkin apabila sudah jeli menilai suatu investasi karena pengalaman / jam terbang tinggi.
contoh kasus: ada beberapa Email yang saya terima kira-kira berisi seperti ini: "Halo Gan. Mau tanya nih. sekarang saya punya uang 50jt, lebih baik saya diinvestasikan dimana ya?". dan saya tanya balik apakah uang 50jt tersebut merupakan seluruh uang yang dia punya. dan banyak yang menjawab "IYA"!!!! spontan saya terkejut! dalam hati saya pikir "ini sekarang maunya gamble atau invest nih?".
JANGAN PERNAH MENJADI INVESTOR TIPE DIATAS!
Sekali lagi saya ingatkan, SEGALA JENIS INVESTASI MENGANDUNG RESIKO. walaupun kita sudah meminimalisir resiko sampai 1%, tetap masih ada resiko kalah.
2. Investor 'Over Confidence' / Terlalu Percaya Diri / Reaktif.
Investor tipe ini biasanya sudah terlebih dahulu 'Investasi Waktu dan Ilmu' dengan membaca buku, video atau sudah 'trial / demo / uji coba' produk investasi tersebut. Dan seringkali, tindakannya yang tergesa-gesa dan gegabah membuat dia pikir dia sudah siap meraup keuntungan (Sikap REAKTIF). Jadi, investasi awalnya biasanya sangat tinggi (melebihi modal investasi awal yang dibutuhkan). memang sampai sini terkesan tidak ada yang salah melalui tindakan investor ini kecuali modal investasinya yang tinggi. Tidak ada masalah apabila investor tipe ini menang. MASALAHNYA ialah disaat dia KALAH (dan di kebanyakan kasus investor tipe ini kalah). mengingat modal investasi yang tinggi, maka nilai kekalahan menjadi semakin besar. investor tipe ini biasanya menjadi trauma karena kekalahan yang cukup besar di investasi pertama mereka. setelah itu mereka menyimpan mindset "Investasi itu tidak pernah menguntungkan". Akhirnya, investor tipe ini menjauhi semua instrumen investasi dan kehilangan kesempatan meraup untung melalui investasi selanjutnya. ada juga investor yang bangkit dari kegagalan di tipe ini. hanya saja kesadaran atau tidaknya dia terhadap kesalahannya yang membuat dia menjadi investor Proaktif atau tetap menjadi investor Reaktif.
saya ingat papa saya pernah berkata "Segala sesuatu kalau mengandung kata Terlalu, maka makna dari kata tersebut akan menjadi NEGATIF". Tidak percaya? coba deh pikir-pikir lagi. bahkan "Terlalu Baik" juga merupakan sesuatu yang negatif (mohon tidak dikaitkan dengan Agama).
3. Investor 'Pro-active' / Proaktif / Perhitungan Resiko
Investor tipe ini umumnya juga sudah 'Investasi Waktu dan Ilmu' melalui buku, video serta 'Trial / Demo / Ujicoba' produk investasi. investor tipe ini sangat mirip dengan investor tipe 2 diatas. PERBEDAANnya ialah "Investor tipe ini mempunyai sikap PROAKTIF". Arti proaktif ialah pemikiran segala kemungkinan, resiko dan perhitungan yang akan berdampak kepada hasil akhir. sikap proaktif berbanding terbalik dengan sikap reaktif. Jadi, alih-alih menginvestasikan modal yang besar, investor tipe Proaktif menginvestasikan modal minimal sebagai permulaan. Setelah memahami cara kerja dan mentalitas dari pengalaman berinvestasi langsung, investor tipe ini mengutip pelajaran dari pengalaman REAL berinvestasi dan menggunakan pengalaman tersebut serta pengetahuannya untuk melanjutkan sepak terjang investasinya.
sebagai contoh, walaupun investor tipe Proaktif ini kalah, maka dia akan belajar dari kesalahan dan berinvestasi lagi dengan modal pelajaran dari kesalahan atas kekalahan dia serta pengetahuan yang sudah di-upgrade.
mungkin di poin ini timbul pertanyaan lagi. "Bagaimana kalau saya merupakan investor belum 'bermodal' dan baru mendapat modal awal yang merupakan modal minimal untuk memulai investasi? berarti saya jatuh di kategori Agresif atau Reaktif dong?"
Jawaban saya ialah "Tergantung". kalau anda menganggap investasi pertama itu sebagai batu loncatan (Baca: Pembelajaran) untuk meraup keuntungan berlipat ganda, maka anda adalah investor Proaktif. Tetapi, kalau anda menganggap investasi pertama anda merupakan sesuatu yang harus menghasilkan keuntungan berlipat-lipat tanpa belajar dari pengalaman pertama, maka anda adalah Investor Reaktif.
So,
Saran saya ialah Jadilah investor Proaktif dan "JANGAN PERNAH TAKUT KALAH, KARENA ADA PEMBELAJARAN DARI SETIAP KEKALAHAN ATAU KESALAHAN. TAKUTLAH APABILA ANDA TIDAK PERNAH MEMULAI. TAKUTLAH APABILA ANDA LAYU SEBELUM BERKEMBANG (PUTUS ASA)."
Note: kalimat "jangan pernah takut kalah" diatas bukan mengisyaratkan bahwa anda harus menjadi investor agresif atau reaktif.
dan 1 lagi kalimat paling penting dalam topik ini "BELAJARLAH DARI PENGALAMAN, KESALAHAN, SERTA ORANG LAIN DAN ORANG SUKSES". karena dengan belajar kita juga selangkah lebih dekat dengan keberhasilan dan menjadi lebih bijaksana.
saya ingat pernah baca kata-kata motivasi berikut "Kegagalan bukanlah kegagalan sampai dengan kegagalan tersebut diterima sebagai kegagalan". yang artinya, jika kita belum menyerah, maka kesusahan-kesusahan yang kita hadapi merupakan satu langkah lebih dekat ke keberhasilan. apabila kita menyerah, maka kita telah menerima kegagalan tersebut sebagai suatu kegagalan.
=============================================================
P.S: Saya berharap tidak ada yang salah kaprah atas tulisan saya diatas. Tetapi diskusi tetap terbuka untuk teman-teman kaskuser khususnya yang bersifat konstruktif.
P.S.S : Topik penggunaan dana diatas hanyalah untuk para investor yang baru pertama kali memulai investasi di salah satu produk. untuk investor yang sudah memulai, tidak ada salahnya bahkan menjadi investor agresif asalkan alokasi dana untuk investasi tipe agresif tidak menggunakan 100% dana investasi anda.
Contoh kasus: sekarang saya memilih mengambil resiko lebih besar dengan mencoba membeli saham perusahaan yang belum go public dibanding saham yang sudah go public.
maaf semalam tidak muncul karena kesibukan pribadi serta lagi belajar Forex sama salah satu agan yang Email saya melalui thread ini.
tapi masih tahap belajar tingkat taman kanak-kanak.
masih bingung dengan interface forex yang sangatlah berbeda dengan interface saham. 
Topik yang saya mau diskusikan adalah topik PENGGUNAAN DANA. saya mendapat banyak pertanyaan seputar berapa modal yang harus ditanamkan ke sebuah produk investasi. jadi saya mencoba membagi pengalaman serta pengetahuan saya yang masih minim di bidang investasi. mungkin ada teman-teman sini yang ingin menambahkan atau mendiskusikan topik ini, sangat dipersilahkan.

PENGGUNAAN DANA / ALOKASI DANA
Apabila teman-teman kaskuser sudah membaca sampai topik ini, mungkin ada yang mulai bertanya "Jadi kalau memang saya mau investasi, baiknya investasikan berapa ya?".
Berdasarkan MODAL, ada 2 macam tipe investor:
1. Investor 'bermodal'.
Investor tipe ini mempunyai modal tapi belum dialokasikan modalnya. contoh: jika dia punya 200jt, itulah seluruh uang yang dia punya. biasanya investor tipe ini yang bertanya 'Kalau saya mau investasi, bolehkah saya menginvestasikan semuanya?'. Dan jawabannya ialah TIDAK! saya ulangi, TIDAK! Ingat 1 hal ini, "investasi sehebat apapun tidak bisa menjanjikan 100% return". jadi, apabila kita menginvestasikan seluruh uang yang kita punya, maka kita sama dengan berjudi. saran saya ialah batasi investasi anda dengan mengalokasikan uang yang anda punya sampai dengan 50%. Jadi, modal yang boleh diinvestasikan hanyalah 50% dari modal yang sudah anda punya saat ini. dan kalaupun kalah, anda tidak langsung bangkrut karena masih mempunyai cadangan dana 50% dari sisa uang anda.
2. Investor belum 'Bermodal'
Investor tipe ini biasanya belum mempunyai modal dan baru memulai pemilahan penghasilan ke 'rekening investasi' miliknya. investor tipe ini biasanya belum punya cukup modal atau takut menggunakan modal yang sudah dikumpulkannya untuk diinvestasikan. Disini, saya tidak berpihak pada pilihan 1 ataupun 2. Semua keputusan adalah milik anda. ada yang berani menginvestasikan modal yang sudah dikumpulkannya dan ada juga yang tidak berani. bagi yang tidak berani, harus kumpul modalnya dari 0. dan tidak ada yang salah dari pengumpulan modal dari 0 kok. saya juga mengumpulkan modal dari 0 (karena saya juga belum 'bermodal'
). pepatah "Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit" mungkin bisa menjadi motivasi anda untuk yang baru memulai mengisi 'rekening investasi'.jadi itu pembagian investor menurut modal munurut pendapat saya.
Setelah pembagian investor menurut modal, sekarang kita lanjut ke chapter selanjutnya.

Ayo kita bahas investor menurut INVESTASI AWAL-nya (Ingat, yang saya bahas disini ialah investor yang baru ber-investasi pertama kali di salah produk investasi). menurut saya ada 3 macam:
1. Investor 'Risk-Taker' / Agresif
investor tipe ini sangatlah membabi buta dalam hal investasi. biasanya investor tipe ini hanya haus akan keuntungan yang didambakan tanpa memikirkan resiko kalah. di kebanyakan kasus investor tipe ini hanya mendengar GAMPANGNYA meraup keuntungan dari suatu produk investasi tanpa menganalisa lebih jauh arti dari 'GAMPANG'
gampang mungkin apabila sudah mengenal dasar serta fundamental dari investasi tersebut. atau gampang mungkin apabila sudah jeli menilai suatu investasi karena pengalaman / jam terbang tinggi.contoh kasus: ada beberapa Email yang saya terima kira-kira berisi seperti ini: "Halo Gan. Mau tanya nih. sekarang saya punya uang 50jt, lebih baik saya diinvestasikan dimana ya?". dan saya tanya balik apakah uang 50jt tersebut merupakan seluruh uang yang dia punya. dan banyak yang menjawab "IYA"!!!! spontan saya terkejut! dalam hati saya pikir "ini sekarang maunya gamble atau invest nih?".
JANGAN PERNAH MENJADI INVESTOR TIPE DIATAS!
Sekali lagi saya ingatkan, SEGALA JENIS INVESTASI MENGANDUNG RESIKO. walaupun kita sudah meminimalisir resiko sampai 1%, tetap masih ada resiko kalah.
2. Investor 'Over Confidence' / Terlalu Percaya Diri / Reaktif.
Investor tipe ini biasanya sudah terlebih dahulu 'Investasi Waktu dan Ilmu' dengan membaca buku, video atau sudah 'trial / demo / uji coba' produk investasi tersebut. Dan seringkali, tindakannya yang tergesa-gesa dan gegabah membuat dia pikir dia sudah siap meraup keuntungan (Sikap REAKTIF). Jadi, investasi awalnya biasanya sangat tinggi (melebihi modal investasi awal yang dibutuhkan). memang sampai sini terkesan tidak ada yang salah melalui tindakan investor ini kecuali modal investasinya yang tinggi. Tidak ada masalah apabila investor tipe ini menang. MASALAHNYA ialah disaat dia KALAH (dan di kebanyakan kasus investor tipe ini kalah). mengingat modal investasi yang tinggi, maka nilai kekalahan menjadi semakin besar. investor tipe ini biasanya menjadi trauma karena kekalahan yang cukup besar di investasi pertama mereka. setelah itu mereka menyimpan mindset "Investasi itu tidak pernah menguntungkan". Akhirnya, investor tipe ini menjauhi semua instrumen investasi dan kehilangan kesempatan meraup untung melalui investasi selanjutnya. ada juga investor yang bangkit dari kegagalan di tipe ini. hanya saja kesadaran atau tidaknya dia terhadap kesalahannya yang membuat dia menjadi investor Proaktif atau tetap menjadi investor Reaktif.
saya ingat papa saya pernah berkata "Segala sesuatu kalau mengandung kata Terlalu, maka makna dari kata tersebut akan menjadi NEGATIF". Tidak percaya? coba deh pikir-pikir lagi. bahkan "Terlalu Baik" juga merupakan sesuatu yang negatif (mohon tidak dikaitkan dengan Agama).
3. Investor 'Pro-active' / Proaktif / Perhitungan Resiko
Investor tipe ini umumnya juga sudah 'Investasi Waktu dan Ilmu' melalui buku, video serta 'Trial / Demo / Ujicoba' produk investasi. investor tipe ini sangat mirip dengan investor tipe 2 diatas. PERBEDAANnya ialah "Investor tipe ini mempunyai sikap PROAKTIF". Arti proaktif ialah pemikiran segala kemungkinan, resiko dan perhitungan yang akan berdampak kepada hasil akhir. sikap proaktif berbanding terbalik dengan sikap reaktif. Jadi, alih-alih menginvestasikan modal yang besar, investor tipe Proaktif menginvestasikan modal minimal sebagai permulaan. Setelah memahami cara kerja dan mentalitas dari pengalaman berinvestasi langsung, investor tipe ini mengutip pelajaran dari pengalaman REAL berinvestasi dan menggunakan pengalaman tersebut serta pengetahuannya untuk melanjutkan sepak terjang investasinya.
sebagai contoh, walaupun investor tipe Proaktif ini kalah, maka dia akan belajar dari kesalahan dan berinvestasi lagi dengan modal pelajaran dari kesalahan atas kekalahan dia serta pengetahuan yang sudah di-upgrade.
mungkin di poin ini timbul pertanyaan lagi. "Bagaimana kalau saya merupakan investor belum 'bermodal' dan baru mendapat modal awal yang merupakan modal minimal untuk memulai investasi? berarti saya jatuh di kategori Agresif atau Reaktif dong?"
Jawaban saya ialah "Tergantung". kalau anda menganggap investasi pertama itu sebagai batu loncatan (Baca: Pembelajaran) untuk meraup keuntungan berlipat ganda, maka anda adalah investor Proaktif. Tetapi, kalau anda menganggap investasi pertama anda merupakan sesuatu yang harus menghasilkan keuntungan berlipat-lipat tanpa belajar dari pengalaman pertama, maka anda adalah Investor Reaktif.
So,
Saran saya ialah Jadilah investor Proaktif dan "JANGAN PERNAH TAKUT KALAH, KARENA ADA PEMBELAJARAN DARI SETIAP KEKALAHAN ATAU KESALAHAN. TAKUTLAH APABILA ANDA TIDAK PERNAH MEMULAI. TAKUTLAH APABILA ANDA LAYU SEBELUM BERKEMBANG (PUTUS ASA)."
Note: kalimat "jangan pernah takut kalah" diatas bukan mengisyaratkan bahwa anda harus menjadi investor agresif atau reaktif.
dan 1 lagi kalimat paling penting dalam topik ini "BELAJARLAH DARI PENGALAMAN, KESALAHAN, SERTA ORANG LAIN DAN ORANG SUKSES". karena dengan belajar kita juga selangkah lebih dekat dengan keberhasilan dan menjadi lebih bijaksana.
saya ingat pernah baca kata-kata motivasi berikut "Kegagalan bukanlah kegagalan sampai dengan kegagalan tersebut diterima sebagai kegagalan". yang artinya, jika kita belum menyerah, maka kesusahan-kesusahan yang kita hadapi merupakan satu langkah lebih dekat ke keberhasilan. apabila kita menyerah, maka kita telah menerima kegagalan tersebut sebagai suatu kegagalan.
=============================================================
P.S: Saya berharap tidak ada yang salah kaprah atas tulisan saya diatas. Tetapi diskusi tetap terbuka untuk teman-teman kaskuser khususnya yang bersifat konstruktif.
P.S.S : Topik penggunaan dana diatas hanyalah untuk para investor yang baru pertama kali memulai investasi di salah satu produk. untuk investor yang sudah memulai, tidak ada salahnya bahkan menjadi investor agresif asalkan alokasi dana untuk investasi tipe agresif tidak menggunakan 100% dana investasi anda.
Contoh kasus: sekarang saya memilih mengambil resiko lebih besar dengan mencoba membeli saham perusahaan yang belum go public dibanding saham yang sudah go public.

Diubah oleh DreamVin 01-05-2014 07:24
0


