- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#307
AM I THE SAME GIRL?
Why don't you stop
And look me over
Am I the same girl you used to know?
Why don't you stop
And think it over
Am I the same girl who knew your soul?
I'm the one you want
And I'm the one you need
I'm the one you love
I'm the one you used to meet
Around the corner
Everyday
We would meet
And slip away
But we were much too young
To love each other this way
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Why don't you stop
And look me over
Am I the same girl you used to know?
Why don't you stop
And think it over
Am I the same girl who knew your soul?
I'm the one you hurt
And I'm the one you need
I'm the one who cried
I'm the one you used to meet
But you are pretending you don't care
But the fire is still there
Now we are no longer too young
To love each other this way
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Have you ever felt the need for something more
With every week comes scratching at your door
Have you ever stopped and wonder what it is you're searching for
Push your luck too far with me
But if you push it any further
You won't have any
Am I the same girl?
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
And look me over
Am I the same girl you used to know?
Why don't you stop
And think it over
Am I the same girl who knew your soul?
I'm the one you want
And I'm the one you need
I'm the one you love
I'm the one you used to meet
Around the corner
Everyday
We would meet
And slip away
But we were much too young
To love each other this way
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Why don't you stop
And look me over
Am I the same girl you used to know?
Why don't you stop
And think it over
Am I the same girl who knew your soul?
I'm the one you hurt
And I'm the one you need
I'm the one who cried
I'm the one you used to meet
But you are pretending you don't care
But the fire is still there
Now we are no longer too young
To love each other this way
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Have you ever felt the need for something more
With every week comes scratching at your door
Have you ever stopped and wonder what it is you're searching for
Push your luck too far with me
But if you push it any further
You won't have any
Am I the same girl?
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
SWING OUT SISTER
Quote:
Spoiler for AM I THE SAME GIRL?:
Yup, satu masalah selesai sudah. Gudang sebelah mulai hari ini udah dikosongin. Isinya sih kebanyakkan perlengkapan dan keperluan untuk taneman2 hiasnya Ridho, mulai dari pupuk, benih dan peralatannya. Dan waktu yang dibutuhin sekitar 1 minggu buat nyulap gudang yang kotor, sumpek dan tertutup itu jadi sebuah kamar berjendela dan berventilasi agar layak disebut sebagai kamar yang sehat, bersih dan nyaman. Buat gwa waktu seminggu terlalu lama, karena Khensi cuma ngasih satu tukangnya buat ngerjain gudang ini. Khensi nga mau ngasih beberapa tukangnya biar cepet nyelesaiin itu gudang, karena proyek di kampus juga udah dikejar2 deadlinenya. Ya udah, gwa nurut aja deh. Mudah2an aja gwa bisa ngejaga kewarasan gwa ini selama dua2an dikamar sama Felisha.
Sebenernya gwa pengen ngasih sedikit peraturan2 atau mungkin larangan2 pada Felisha selama dia nginep disini. Tapi setelah gwa pikir2 mending gwa batalin aja niat gwa itu. Kayaknya gwa norak banget pake acara sok2 panik deket2 cewek sebohay Felisha. Selain itu, gwa juga nga mau nantinya malah dikirain jadi cowok nyinyir dan sok alim sama dia. Biarin deh, gimana nanti aja ceritanya. Mudah2an aja gwa kuat ngadepin pemandangan yang selalu bikin hati ini jadi ngilu dan bikin jantung gwa berdebar2. Atau mungkin gwa malah akan terbiasa pada akhirnya dan nga nganggep hal itu jadi luar biasa lagi.
Emang sih dimalem kedua Felisha nginep dikamar gwa, masih kerasa banget hawa intimidasi dari itu cewek. Gwa baru bisa tidur diatas jam 2 malem, diatas hamparan kasur lipet yang tipis dan dingin. Sementara Felisha dengan bebas merdekanya tidur dikasur gwa yang empuk dan hangat. Mana tidurnya kagak bisa diem gitu tuh cewek. Bentar2 dia guling2an kekanan-kiri, kadang tengkurep kadang telentang dan kadang ngangkang selebar2nya. Nah gwa apa kabarnya ngeliat gaya tidur cewek yang kayak gitu? Gwa yang mulai ngerasa terintimidasi, cuma duduk selonjoran nyender ketembok sambil mata gwa nga lepas2nya ngeliatin tuh cewek yang udah terbang ke alam mimpinya. Sementara suara Jimbo sama Gie berganti2an memenuhi kepala gwa, bikin gwa nyaris gila. 'Hajar!' kata Jimbo. 'Jangan!' kata Gie. Emaaakkkk, gwa kagak tahaaannnn!!!
"Hei, kamu mau kemana?" tegur Felisha yang baru pulang kerja ngeliat gwa lagi ngepak2 pakaian gwa kedalem tas.
"Gwa mau pulang dulu, sekalian bawa baju2 kotor gwa kerumah" sahut gwa sambil terus jejelin baju2 kotor gwa ke dalem tas. Kebiasaan jelek gwa selama nge-kost, paling males nyuci baju sendiri.
"Lho, emangnya besok nga ke proyek?" tanyanya lagi sambil naroh tas kerjanya ke atas meja komputer.
"Nga lah, emang sabtu minggu jatah gwa libur kali"
"Owh, gitu ya. Trus aku sendirian dong?"
"Lah, khan lo bisa nenangga ke rumahnya Ridho. Gwa liat lo kayaknya juga udah akrab tuh sama bininya"
"Iya sih, tapi aku berasa sepi aja kalo nanti sendirian disini"
"Ya lo musti biasain lah Fel. Gwa emang tiap weekend pasti pulang kerumah. Kalo kesepian lo tinggal stel tape aja kenceng2 atau lo maen CS kek di komputer." jawab gwa seolah nga perduli.
"Hhhh, kasian deh aku" keluhnya pelan seolah pada dirinya sendiri.
"Yaelah Fel, lagian gwa juga khan punya cewek, nga mungkin lah nemenin lo terus2an disini. Yang ada ntar dia malah curiga kalo gwa bawa2 lo nginep disini" gwa mulai sewot.
"Iya-iya, aku tahu" sahut Felisha kayak nga enak gitu ngeliatin gwa yang mulai sewot.
"Makanya cari cowok dong, biar bisa nemenin lo pas weekend. Ya udah, gwa balik dulu ya. Kalo lo mau keluar, konci titipin ke Ridho atau bininya. Kalo nga lo selip2in aja di pot2 depan kamar. Bye!" gwa menyandang back pack gwa ke punggung dan bergegas keluar dari kamar.
Felisha cuma diem aja ngeliat gwa keluar kamar. Sepintas ada sinar marah dimatanya, ketika gwa ngomong untuk nyuruh dia nyari cowok. Ah, sebodolah, toh tugas gwa nolongin dia udah selesai dan lebih dari cukup. Sementara gwa punya kehidupan pribadi yang musti gwa jalanin dan gwa selametin. Emangnya dia pikir gwa nga dag-dig-dug apa ngebawa2 dia tidur dikamar gwa dan suatu saat nanti ketahuan sama Dinda? Buset, ini bener2 perkara hidup atau mati sob!
*****************
"Emang kita mau kemana sih Din?" tanya gwa.
"Udah, lo nyetir aja deh. Pokoknya kalo gwa bilang belok kiri, ya belok. Kalo lurus, ya lurus" jawab cewek disebelah gwa ini ngasal.
"Lah, kalo didepan jalannya verboden gimana?"
"Ya nga mungkinlah! Ih, lo ini bawel amat ya!" Dinda ngomel.
"Bukan apa2 Din, kaki gwa pegel2 nih. Dari tadi ngelewatin jalan macet mulu" keluh gwa.
"Sssttt!"
Emang paling nyebelin kalo udah kena macet2 gini. Apalagi malem minggu. Dan saat ini mobil gwa udah terjebak kemacetan disalah satu jalan yang terkenal sebagai tempat hang-out dikota ini. Dikiri kanan jalan berjejer resto2, club2 dan cafe yang selalu dipenuhi oleh mobil2 yang markir. Kemacetan yang biasa terjadi kalo udah malem minggu, dimana hampir semua tempat dipenuhi oleh pengunjungnya. Termasuk gwa dan Dinda.
"Eh, tuh tempatnya. Awas kelewat!" Dinda ngasih aba2 buat belokin mobil gwa kearah salah satu tempat.
Nga pake lama gwa langsung belokin ini mobil pada sebuah tempat dimana parkirannya udah penuh banget. Jiah, kalo udah kayak gini mah serahin aja deh urusan parkiran sama valet, keburu lumpuh kaki gwa kalo musti nyari parkiran lagi.
"Cie, nga salah nih ngajak2 gwa kemari?" tanya gwa sambil meluk Dinda.
"Ya nga lah. Emang lo nga suka gwa ajak kemari?" tanyanya sambil mempererat pelukannya.
"Ya sukalah, masa' iya gwa nolak ditraktir kemari" jawab gwa ke pede-an.
"Iyalah, kapan lagi sih gwa bisa nraktir hunny bunny gwa yang paling baek ini"
Gwa cuma nyengir tolol dibilang kayak gitu sama Dinda. Setelah basa-basi sejenak sama waiter yang didepan pintu, kita dianter menuju meja yang lumayan mojok dan menjauhi kebisingan dari panggung yang udah diisi sama homeband. Ternyata Dinda udah nge-reserve ini meja buat kita. Duh, jadi terharu deh gwa.
Meja yang dipesen sama Dinda ini sumpah mampus, enak banget sofanya. Serasa homey banget. Gwa nga perlu duduk tegap dan bermanis2, tapi bisa nyenderin badan sesantai mungkin kalo perlu sambil selonjorin kaki gwa yang masih berasa pegel ini. Tapi sayangnya Dinda keburu duduk disebelah gwa dan dengan gaya favoritnya, nyenderin kepalanya ke bahu gwa.
"Hun, kita mesen ini yuk." kata Dinda sambil nunjukin salah satu menu.
"Ogah ah, gwa lagi males makan ikan. Ntar ketulangan. Gwa mesen ini aja ah" gwa lebih ngiler sama menu yang laennya.
"Ih, ikan yang ini mah nga ada tulangnya tauk. Lagian ini enak banget hun. Mas, kita mesen yang ini dua yak." Dinda tanpa permisi lagi langsung orderin pesenannya ke waiter yang dari tadi berdiri dideket kita.
"Dih, lo mah gitu Din. Mentang2 gwa ditraktir" gwa misuh2.
"Ini sehat lagi hun, nga kayak pilihan lo yang full kolesterol" mulai deh Dinda ceramah soal sehatnya ikan.
"Ck, gwa khan masih dalem masa pertumbuhan kali, jadi belom waktunya gwa perduli sama makanan yang sehat apa nga, yang penting kenyang" omel gwa lagi.
"Ini minumnya apa ya?" tanya waiter yg udah nga sabaran ngeliatin kita bersitegang.
"Gwa mesen bir mas!" sahut gwa ngasal.
"Ih, apaan sih lo, mesen2 bir segala?! Nga mas, kita mesen air mineral dua, sama milkshake-nya dua, yang stoberi ya" lagi2 Dinda yang mesenin semua.
"Ohiya, apa mau nyobain wine? Kita ada ....." si mas waiter panjang lebar nawarin jenis2 dan merk2 wine yang tersedia.
"Boleh tuh mas kalo wine mah. Yang merlot aja, biar matching sama makanannya." pesen Dinda lagi. Kalo yang ini bener2 bikin gwa kaget. Sejak kapan Dinda ngerti soal wine2-an?
"Sejak kapan lo doyan wine? Baru tau gwa nih?" tanya gwa penasaran.
"Sejak lo mesen bir barusan, lo pikir ini lapo tuak apa?" sahut Dinda agak2 SARA.
Ahahahahaha, gwa cuma nyengir2 kuda aja ngedengerin jawabannya Dinda. Gwa peluk erat tubuhnya dan gwa cium kepalanya, gemeessss! Tapi gwa tetep penasaran aja kenapa Dinda mau2nya mesen wine. Perasaan selama pacaran sama dia belom pernah gwa liat dia mesen2 yang kayak gituan. Ya mungkin dia pengen nyoba2 aja kali ye.
"Gimana kerjaan lo sama si Kenshi hun?"
"So far so good lah. Paling sekitar 2 - 3 minggu lagi selesai tuh proyek"
"Trus, abis itu lo nganggur dong?"
"Nga jugalah, dia khan juga suka dapet proyek2 interior gitu. Ini aja kita lagi mau ngerjain buat kantor temennya"
"Owh, gitu ya? Jadi proyeknya dapet dari temen2nya ya? Tapi kalo nga ada lagi temen2nya ngasih proyek, gimana nasib lo hun?" Dinda masih nyecerin pertanyaan2nya.
"Iya doain aja lah proyeknya ada terus Din"
"Gwa sih pengennya gitu hun, tapi khan lo musti mikirin juga kalo seandainya nanti kehabisan proyek. Gwa khan nga mau ngeliat lo jadi pengangguran"
"Ya dicarilah Din" sahut gwa ngasal.
Pembicaraan kita terhenti, ketika waiter menuangkan red wine ke dalam gelas. Gwa menarik napas lega, karena topik obrolan yang selalu mengusik gwa ini terhenti karena kedatangan waiter ini. Mau kek gimana nasib gwa nantinya, biar gwa aja yang mikirin Din. Yang penting malem ini gwa cuma pengen dua2an sama lo dan nga pake mikirin masa depan gwa.
Dinda meraih gelas winenya. Dia memegang tangkainya. Dimiringkan gelasnya dan didekatkan kehidungnya untuk mencium aromanya lalu sambil diputar2 perlahan gelasnya. Baru setelah itu disesap perlahan winenya. Buset, pro banget nih cewek gwa, udah kayak penikmat wine sejati aja gayanya.
"Baru tau gwa, lo doyan nge-wine" komentar gwa yang lumayan kaget ngeliatnya. Padahal walau gwa juga tau cara nikmatin wine yang baik dan bener, tetep aja gwa lebih suka tengak langsung sampe ludes.
"Ih, norak lo ah minumnya, ini wine hun bukan AO" Dinda mendelikkan matanya kearah gwa.
"Halagh, sama2 anggur juga kok judulnya. Biarin aja knapa?" sahut gwa cuek.
"Payah ah!"
"Nah, lo belom jawab pertanyaan gwa. Sejak kapan lo doyan beginian?"
"Sejak kerja kali ya. Sejak sering nemuin klien gitu" sahutnya sambil menyesapi winenya.
"Owh..."
"Makanya hun, mending lo lanjutin kuliah ambil jurusan kayak gwa. Kuliahnya gampang, trus kans kerjanya juga lumayan." kok gwa ngerasa nasehat Dinda kayak show off ya?
"Males ah, brarti gwa mulai dari nol lagi dong. Lagian gwa juga nga minat jurusan lo, nga laki banget ah!" argumen gwa nga mendasar banget.
"Halagh, mau laki mau nga kek, yang penting khan peluang kerjanya hun. Lo gimana sih jalan pemikirannya?!" Dinda ngomelin gwa.
Gwa nga ngejawab. Dan lagi2 obrolan ini terselamatkan oleh makanan yang datang ke meja kita. Tanpa pikir panjang lagi, gwa pusatkan perhatian gwa pada makanan yang berbasis ikan ini. Yuck! biarlah gwa nikmati ikan ini daripada memperpanjang obrolan yang nga mutu ini. Eh, tapi kok ini enak banget ya ikannya?
Dinda senyum2 aja ngeliat gwa yang lahap menikmati makanan gwa ini. Seolah2 dia mau bilang, tuh bener khan makanan pilihan gwa, udah sehat enak pulak. Jujur aja, sejak gwa kenal sama ikan yang satu ini, sampe sekarang pun gwa masih ngejadiin itu ikan sebagai favorit gwa. Emang mahal sih, tapi worth it lah.
"Tuh, apa gwa bilang, enak khan?" kata Dinda yang masih menyelesaikan makan, sementara piring gwa udah licin tandas
"Ahahahaha, iya kali ini pilihan lo bener banget Din. Boleh bungkus buat pulang nga?" tanya gwa yang ngerasa ketagihan.
"Huuu..." Dinda mencibirkan bibirnya.
"Mau nambah lagi winenya?" tanya waiter yang muncul entah darimana.
"Gwa Jack Dee on the rock ajalah. Double ya" bisik gwa perlahan tanpa sepengetahuan DInda. Lucu juga kali yak abis makan gini ngangetin muka sama alkohol.
"Kenyang hun" kata Dinda setelah menyelesaikan makanannya, seperti biasanya selalu tersisa.
"Itu masih belom abis kali, sayang ah Din" kata gwa yang emang nga pernah suka ngeliat makanan yang nyisa2 dipiring.
"Begah perut gwa hun, kalo lo mau abisin sok aja atuh" Dinda menggeserkan piringnya ke arah gwa.
Dan seperti biasa, gwa selalu jadi keranjang sampahnya Dinda. Ngabisin makanannya yang selalu tersisa. Dan gwa nga pernah malu ngelakuin hal ini. Bagi gwa ini jauh lebih baik, daripada jadi mubazir karena nyia2in makanan. Lagian, gwa pun udah mulai tergila2 sama ini ikan.
"Masih laper mas?" ledek Dinda.
Gwa cuma manggut2 kayak gembel yang lagi kelaperan, nga ngebales ledekannya.
Sementara gwa lihat Dinda sibuk banget geratakin tasnya, kayak lagi nyari2 sesuatu gitu. Lalu dia ngeluarin sebungkus rokok putih rasa mentol, menyelipkan sebatang dibibir dan menyalakannya. Dengan nikmatnya Dinda menikmati asap rokoknya macem mas2 yang abis makan di warteg. But wait a fvcking minute, sejak kapan cewek gwa ngerokok?! 
"Dinda? Elo ngerokok sekarang?" tanya gwa shock.
"Ups, lupa gwa kalo lagi sama hunny bunny" ceplosnya dengan wajah tengsin gitu.
"Ya ampun Din. Lo beneran ngerokok nih?"
"Iya hunny, emang nga boleh ya?"
"Nga apa2 sih. Cuma kaget aja ngeliat lo tiba2 jadi smoker gini" jawab gwa sok cool, padahal mah kecewa banget ngeliat Dinda ngerokoknya udah fasih gitu gayanya. "Kalo dapet rokoknya samaan dong, biar gwa bisa numpang"
"Nga ah, rokok lo kayak bapak2 baunya. Enakan juga juga rokok gwa nih" Dinda meniupkan asep rokok putihnya ke muka gwa.
"Huek, gwa justru benci sama bau rokok putih. Baunya kayak bule yang nga mandi 1 minggu"
"Lho-lho hun, lo mesen paan tuh?" tanya Dinda ketika ngeliat gelas minuman gwa yang dianter sama waiter.
"Oh ini, ck, dikit doang kok Hun, cuma buat tebel2-in muka doang" sahut gwa yang sekarang tengsin ketahuan mesen minuman beralkohol.
"Yee, mesennya kok diem2 aja sih?! Mas, saya juga mau dong!"
"Double juga mbak?" tanya waiternya.
"Yup!"
Rasanya malem itu gwa pengen nyungsep ke kolong meja ngeliat kelakuan Dinda, saking shocknya ngeliat perubahan pada dirinya. Malam itu gwa bener2 dikasih banyak kejutan2 sama Dinda. Mulai dari ngajakin dinner di cafe ini, nge-wine, ngerokok dan sekarang ikut2an mesen whisky. Seolah2 Dinda mau show off ke gwa, kalo dia udah bukan Dinda yang dulu lagi. Atau itu cuma perasaan gwa aja?
"Sekali2 tipsy dikit bareng laki gwa boleh dong" katanya sambil merapatkan tubuhnya kepelukan gwa dan nyium pipi gwa.
Gwa cuma manggut2 macem beo. Sementara akustik band yang jadi homeband memainkan sebuah lagu dari Swing Out Sister yang judulnya Am I the Same Girl dengan aransemen jazz. Itu lagu bener2 ngewakilin perasaan gwa malem itu tentang Dinda.
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
*****************
Malem ini gwa mutusin buat nginep aja dikamar Dinda. Bukannya apa2, cewek gwa udah bukan tipsy lagi pas di cafe tadi. Tapi bener2 sempoyongan pas gwa bawa pulang. Untungnya om kumis, penjaga dan pengurus kost2annya Dinda ngasih gwa izin buat nginep. Tentu aja setelah gwa selipin pake selembar duit warna biru ke kantong celananya. Beuh, liat aja kalo dia berani2an nga ngasih izin juga, bakalan gwa cukur abis itu kumis baplangnya!
Gwa mainin snake di hape sambil leyeh2 diatas kasurnya Dinda. Sementara daritadi cewek gwa masih betah aja didalem kamar mandinya. Masa' iya jekpot segitu lamanya sih? Perasaan 10 menit udah lebih deh. Padahal tadinya gwa mau nemenin dia ke kamar mandi (jangan pada ngeres lo semua
), kali2 aja dia butuh bantuan gwa buat nge-jekpotin isi perutnya. Tapi Dindanya kagak mau, mungkin dia malu kali jekpot diliatin sama gwa. Atau jangan2 dia udah tepar yak, secara daritadi juga nga kedengeran suaranya? 
"Din, lama amat sih?" teriak gwa sambil tetep asik maenan hape.
"Sabar dong hun..." sahutnya dari dalem.
Syukur deh, Dinda masih nyaut. Berarti everything is gonna be beberes didalem. Ya sabar2 aja lah. And the night is still young dude!
"Hunny..." panggilnya perlahan.
"........." gwa masih asik maenan hape.
"Hunnnyyyyy...." suaranya dikerasin dikit.
Gwa ngangkat kepala gwa dan diarahin kearah suara Dinda. Jeng jeng jeennnggggg.... Jantung gwa seolah berhenti sejenak dan mulut gwa manggap ngeliat pemandangan yang ada didepan gwa. Dinda berdiri didepan kamar mandinya dengan sebelah tangannya diangkat dan ditumpuin ke pintu. Halagh mamak, lingerie paling seksi yang pernah gwa liat ngebungkus tubuh putih Dinda! Semua nya serba hitam, mulai dari bra seksinya, g-string, garter belt yang melingkar dipinggangnya dan nyambung ke stocking yang ngebungkus kedua kakinya. Tiba2 aja kedua dengkul gwa berasa lemes, tapi jantung gwa berdegup makin kenceng.
"Well...?" tanyanya meminta komentar gwa masih dengan gaya tipsy-nya.
Susah payah gwa mengumpulkan suara yang tiba2 hilang dari kerongkongan gwa. Gwa cuma bisa dengerin suara gwa begitu serak dan tertahan demi mengomentari penampilannya malem ini
"Smokin'...!"
Sebenernya gwa pengen ngasih sedikit peraturan2 atau mungkin larangan2 pada Felisha selama dia nginep disini. Tapi setelah gwa pikir2 mending gwa batalin aja niat gwa itu. Kayaknya gwa norak banget pake acara sok2 panik deket2 cewek sebohay Felisha. Selain itu, gwa juga nga mau nantinya malah dikirain jadi cowok nyinyir dan sok alim sama dia. Biarin deh, gimana nanti aja ceritanya. Mudah2an aja gwa kuat ngadepin pemandangan yang selalu bikin hati ini jadi ngilu dan bikin jantung gwa berdebar2. Atau mungkin gwa malah akan terbiasa pada akhirnya dan nga nganggep hal itu jadi luar biasa lagi.
Emang sih dimalem kedua Felisha nginep dikamar gwa, masih kerasa banget hawa intimidasi dari itu cewek. Gwa baru bisa tidur diatas jam 2 malem, diatas hamparan kasur lipet yang tipis dan dingin. Sementara Felisha dengan bebas merdekanya tidur dikasur gwa yang empuk dan hangat. Mana tidurnya kagak bisa diem gitu tuh cewek. Bentar2 dia guling2an kekanan-kiri, kadang tengkurep kadang telentang dan kadang ngangkang selebar2nya. Nah gwa apa kabarnya ngeliat gaya tidur cewek yang kayak gitu? Gwa yang mulai ngerasa terintimidasi, cuma duduk selonjoran nyender ketembok sambil mata gwa nga lepas2nya ngeliatin tuh cewek yang udah terbang ke alam mimpinya. Sementara suara Jimbo sama Gie berganti2an memenuhi kepala gwa, bikin gwa nyaris gila. 'Hajar!' kata Jimbo. 'Jangan!' kata Gie. Emaaakkkk, gwa kagak tahaaannnn!!!

"Hei, kamu mau kemana?" tegur Felisha yang baru pulang kerja ngeliat gwa lagi ngepak2 pakaian gwa kedalem tas.
"Gwa mau pulang dulu, sekalian bawa baju2 kotor gwa kerumah" sahut gwa sambil terus jejelin baju2 kotor gwa ke dalem tas. Kebiasaan jelek gwa selama nge-kost, paling males nyuci baju sendiri.

"Lho, emangnya besok nga ke proyek?" tanyanya lagi sambil naroh tas kerjanya ke atas meja komputer.
"Nga lah, emang sabtu minggu jatah gwa libur kali"
"Owh, gitu ya. Trus aku sendirian dong?"
"Lah, khan lo bisa nenangga ke rumahnya Ridho. Gwa liat lo kayaknya juga udah akrab tuh sama bininya"
"Iya sih, tapi aku berasa sepi aja kalo nanti sendirian disini"
"Ya lo musti biasain lah Fel. Gwa emang tiap weekend pasti pulang kerumah. Kalo kesepian lo tinggal stel tape aja kenceng2 atau lo maen CS kek di komputer." jawab gwa seolah nga perduli.
"Hhhh, kasian deh aku" keluhnya pelan seolah pada dirinya sendiri.
"Yaelah Fel, lagian gwa juga khan punya cewek, nga mungkin lah nemenin lo terus2an disini. Yang ada ntar dia malah curiga kalo gwa bawa2 lo nginep disini" gwa mulai sewot.
"Iya-iya, aku tahu" sahut Felisha kayak nga enak gitu ngeliatin gwa yang mulai sewot.
"Makanya cari cowok dong, biar bisa nemenin lo pas weekend. Ya udah, gwa balik dulu ya. Kalo lo mau keluar, konci titipin ke Ridho atau bininya. Kalo nga lo selip2in aja di pot2 depan kamar. Bye!" gwa menyandang back pack gwa ke punggung dan bergegas keluar dari kamar.
Felisha cuma diem aja ngeliat gwa keluar kamar. Sepintas ada sinar marah dimatanya, ketika gwa ngomong untuk nyuruh dia nyari cowok. Ah, sebodolah, toh tugas gwa nolongin dia udah selesai dan lebih dari cukup. Sementara gwa punya kehidupan pribadi yang musti gwa jalanin dan gwa selametin. Emangnya dia pikir gwa nga dag-dig-dug apa ngebawa2 dia tidur dikamar gwa dan suatu saat nanti ketahuan sama Dinda? Buset, ini bener2 perkara hidup atau mati sob!
*****************
"Emang kita mau kemana sih Din?" tanya gwa.
"Udah, lo nyetir aja deh. Pokoknya kalo gwa bilang belok kiri, ya belok. Kalo lurus, ya lurus" jawab cewek disebelah gwa ini ngasal.
"Lah, kalo didepan jalannya verboden gimana?"
"Ya nga mungkinlah! Ih, lo ini bawel amat ya!" Dinda ngomel.
"Bukan apa2 Din, kaki gwa pegel2 nih. Dari tadi ngelewatin jalan macet mulu" keluh gwa.
"Sssttt!"
Emang paling nyebelin kalo udah kena macet2 gini. Apalagi malem minggu. Dan saat ini mobil gwa udah terjebak kemacetan disalah satu jalan yang terkenal sebagai tempat hang-out dikota ini. Dikiri kanan jalan berjejer resto2, club2 dan cafe yang selalu dipenuhi oleh mobil2 yang markir. Kemacetan yang biasa terjadi kalo udah malem minggu, dimana hampir semua tempat dipenuhi oleh pengunjungnya. Termasuk gwa dan Dinda.
"Eh, tuh tempatnya. Awas kelewat!" Dinda ngasih aba2 buat belokin mobil gwa kearah salah satu tempat.
Nga pake lama gwa langsung belokin ini mobil pada sebuah tempat dimana parkirannya udah penuh banget. Jiah, kalo udah kayak gini mah serahin aja deh urusan parkiran sama valet, keburu lumpuh kaki gwa kalo musti nyari parkiran lagi.
"Cie, nga salah nih ngajak2 gwa kemari?" tanya gwa sambil meluk Dinda.
"Ya nga lah. Emang lo nga suka gwa ajak kemari?" tanyanya sambil mempererat pelukannya.
"Ya sukalah, masa' iya gwa nolak ditraktir kemari" jawab gwa ke pede-an.
"Iyalah, kapan lagi sih gwa bisa nraktir hunny bunny gwa yang paling baek ini"
Gwa cuma nyengir tolol dibilang kayak gitu sama Dinda. Setelah basa-basi sejenak sama waiter yang didepan pintu, kita dianter menuju meja yang lumayan mojok dan menjauhi kebisingan dari panggung yang udah diisi sama homeband. Ternyata Dinda udah nge-reserve ini meja buat kita. Duh, jadi terharu deh gwa.

Meja yang dipesen sama Dinda ini sumpah mampus, enak banget sofanya. Serasa homey banget. Gwa nga perlu duduk tegap dan bermanis2, tapi bisa nyenderin badan sesantai mungkin kalo perlu sambil selonjorin kaki gwa yang masih berasa pegel ini. Tapi sayangnya Dinda keburu duduk disebelah gwa dan dengan gaya favoritnya, nyenderin kepalanya ke bahu gwa.
"Hun, kita mesen ini yuk." kata Dinda sambil nunjukin salah satu menu.
"Ogah ah, gwa lagi males makan ikan. Ntar ketulangan. Gwa mesen ini aja ah" gwa lebih ngiler sama menu yang laennya.
"Ih, ikan yang ini mah nga ada tulangnya tauk. Lagian ini enak banget hun. Mas, kita mesen yang ini dua yak." Dinda tanpa permisi lagi langsung orderin pesenannya ke waiter yang dari tadi berdiri dideket kita.
"Dih, lo mah gitu Din. Mentang2 gwa ditraktir" gwa misuh2.
"Ini sehat lagi hun, nga kayak pilihan lo yang full kolesterol" mulai deh Dinda ceramah soal sehatnya ikan.
"Ck, gwa khan masih dalem masa pertumbuhan kali, jadi belom waktunya gwa perduli sama makanan yang sehat apa nga, yang penting kenyang" omel gwa lagi.
"Ini minumnya apa ya?" tanya waiter yg udah nga sabaran ngeliatin kita bersitegang.
"Gwa mesen bir mas!" sahut gwa ngasal.
"Ih, apaan sih lo, mesen2 bir segala?! Nga mas, kita mesen air mineral dua, sama milkshake-nya dua, yang stoberi ya" lagi2 Dinda yang mesenin semua.
"Ohiya, apa mau nyobain wine? Kita ada ....." si mas waiter panjang lebar nawarin jenis2 dan merk2 wine yang tersedia.
"Boleh tuh mas kalo wine mah. Yang merlot aja, biar matching sama makanannya." pesen Dinda lagi. Kalo yang ini bener2 bikin gwa kaget. Sejak kapan Dinda ngerti soal wine2-an?
"Sejak kapan lo doyan wine? Baru tau gwa nih?" tanya gwa penasaran.
"Sejak lo mesen bir barusan, lo pikir ini lapo tuak apa?" sahut Dinda agak2 SARA.

Ahahahahaha, gwa cuma nyengir2 kuda aja ngedengerin jawabannya Dinda. Gwa peluk erat tubuhnya dan gwa cium kepalanya, gemeessss! Tapi gwa tetep penasaran aja kenapa Dinda mau2nya mesen wine. Perasaan selama pacaran sama dia belom pernah gwa liat dia mesen2 yang kayak gituan. Ya mungkin dia pengen nyoba2 aja kali ye.
"Gimana kerjaan lo sama si Kenshi hun?"
"So far so good lah. Paling sekitar 2 - 3 minggu lagi selesai tuh proyek"
"Trus, abis itu lo nganggur dong?"
"Nga jugalah, dia khan juga suka dapet proyek2 interior gitu. Ini aja kita lagi mau ngerjain buat kantor temennya"
"Owh, gitu ya? Jadi proyeknya dapet dari temen2nya ya? Tapi kalo nga ada lagi temen2nya ngasih proyek, gimana nasib lo hun?" Dinda masih nyecerin pertanyaan2nya.
"Iya doain aja lah proyeknya ada terus Din"
"Gwa sih pengennya gitu hun, tapi khan lo musti mikirin juga kalo seandainya nanti kehabisan proyek. Gwa khan nga mau ngeliat lo jadi pengangguran"
"Ya dicarilah Din" sahut gwa ngasal.
Pembicaraan kita terhenti, ketika waiter menuangkan red wine ke dalam gelas. Gwa menarik napas lega, karena topik obrolan yang selalu mengusik gwa ini terhenti karena kedatangan waiter ini. Mau kek gimana nasib gwa nantinya, biar gwa aja yang mikirin Din. Yang penting malem ini gwa cuma pengen dua2an sama lo dan nga pake mikirin masa depan gwa.
Dinda meraih gelas winenya. Dia memegang tangkainya. Dimiringkan gelasnya dan didekatkan kehidungnya untuk mencium aromanya lalu sambil diputar2 perlahan gelasnya. Baru setelah itu disesap perlahan winenya. Buset, pro banget nih cewek gwa, udah kayak penikmat wine sejati aja gayanya.
"Baru tau gwa, lo doyan nge-wine" komentar gwa yang lumayan kaget ngeliatnya. Padahal walau gwa juga tau cara nikmatin wine yang baik dan bener, tetep aja gwa lebih suka tengak langsung sampe ludes.

"Ih, norak lo ah minumnya, ini wine hun bukan AO" Dinda mendelikkan matanya kearah gwa.
"Halagh, sama2 anggur juga kok judulnya. Biarin aja knapa?" sahut gwa cuek.
"Payah ah!"
"Nah, lo belom jawab pertanyaan gwa. Sejak kapan lo doyan beginian?"
"Sejak kerja kali ya. Sejak sering nemuin klien gitu" sahutnya sambil menyesapi winenya.
"Owh..."
"Makanya hun, mending lo lanjutin kuliah ambil jurusan kayak gwa. Kuliahnya gampang, trus kans kerjanya juga lumayan." kok gwa ngerasa nasehat Dinda kayak show off ya?
"Males ah, brarti gwa mulai dari nol lagi dong. Lagian gwa juga nga minat jurusan lo, nga laki banget ah!" argumen gwa nga mendasar banget.

"Halagh, mau laki mau nga kek, yang penting khan peluang kerjanya hun. Lo gimana sih jalan pemikirannya?!" Dinda ngomelin gwa.
Gwa nga ngejawab. Dan lagi2 obrolan ini terselamatkan oleh makanan yang datang ke meja kita. Tanpa pikir panjang lagi, gwa pusatkan perhatian gwa pada makanan yang berbasis ikan ini. Yuck! biarlah gwa nikmati ikan ini daripada memperpanjang obrolan yang nga mutu ini. Eh, tapi kok ini enak banget ya ikannya?

Dinda senyum2 aja ngeliat gwa yang lahap menikmati makanan gwa ini. Seolah2 dia mau bilang, tuh bener khan makanan pilihan gwa, udah sehat enak pulak. Jujur aja, sejak gwa kenal sama ikan yang satu ini, sampe sekarang pun gwa masih ngejadiin itu ikan sebagai favorit gwa. Emang mahal sih, tapi worth it lah.

"Tuh, apa gwa bilang, enak khan?" kata Dinda yang masih menyelesaikan makan, sementara piring gwa udah licin tandas

"Ahahahaha, iya kali ini pilihan lo bener banget Din. Boleh bungkus buat pulang nga?" tanya gwa yang ngerasa ketagihan.
"Huuu..." Dinda mencibirkan bibirnya.
"Mau nambah lagi winenya?" tanya waiter yang muncul entah darimana.
"Gwa Jack Dee on the rock ajalah. Double ya" bisik gwa perlahan tanpa sepengetahuan DInda. Lucu juga kali yak abis makan gini ngangetin muka sama alkohol.

"Kenyang hun" kata Dinda setelah menyelesaikan makanannya, seperti biasanya selalu tersisa.
"Itu masih belom abis kali, sayang ah Din" kata gwa yang emang nga pernah suka ngeliat makanan yang nyisa2 dipiring.
"Begah perut gwa hun, kalo lo mau abisin sok aja atuh" Dinda menggeserkan piringnya ke arah gwa.
Dan seperti biasa, gwa selalu jadi keranjang sampahnya Dinda. Ngabisin makanannya yang selalu tersisa. Dan gwa nga pernah malu ngelakuin hal ini. Bagi gwa ini jauh lebih baik, daripada jadi mubazir karena nyia2in makanan. Lagian, gwa pun udah mulai tergila2 sama ini ikan.

"Masih laper mas?" ledek Dinda.
Gwa cuma manggut2 kayak gembel yang lagi kelaperan, nga ngebales ledekannya.
Sementara gwa lihat Dinda sibuk banget geratakin tasnya, kayak lagi nyari2 sesuatu gitu. Lalu dia ngeluarin sebungkus rokok putih rasa mentol, menyelipkan sebatang dibibir dan menyalakannya. Dengan nikmatnya Dinda menikmati asap rokoknya macem mas2 yang abis makan di warteg. But wait a fvcking minute, sejak kapan cewek gwa ngerokok?! 
"Dinda? Elo ngerokok sekarang?" tanya gwa shock.
"Ups, lupa gwa kalo lagi sama hunny bunny" ceplosnya dengan wajah tengsin gitu.
"Ya ampun Din. Lo beneran ngerokok nih?"
"Iya hunny, emang nga boleh ya?"
"Nga apa2 sih. Cuma kaget aja ngeliat lo tiba2 jadi smoker gini" jawab gwa sok cool, padahal mah kecewa banget ngeliat Dinda ngerokoknya udah fasih gitu gayanya. "Kalo dapet rokoknya samaan dong, biar gwa bisa numpang"

"Nga ah, rokok lo kayak bapak2 baunya. Enakan juga juga rokok gwa nih" Dinda meniupkan asep rokok putihnya ke muka gwa.
"Huek, gwa justru benci sama bau rokok putih. Baunya kayak bule yang nga mandi 1 minggu"
"Lho-lho hun, lo mesen paan tuh?" tanya Dinda ketika ngeliat gelas minuman gwa yang dianter sama waiter.
"Oh ini, ck, dikit doang kok Hun, cuma buat tebel2-in muka doang" sahut gwa yang sekarang tengsin ketahuan mesen minuman beralkohol.
"Yee, mesennya kok diem2 aja sih?! Mas, saya juga mau dong!"
"Double juga mbak?" tanya waiternya.
"Yup!"
Rasanya malem itu gwa pengen nyungsep ke kolong meja ngeliat kelakuan Dinda, saking shocknya ngeliat perubahan pada dirinya. Malam itu gwa bener2 dikasih banyak kejutan2 sama Dinda. Mulai dari ngajakin dinner di cafe ini, nge-wine, ngerokok dan sekarang ikut2an mesen whisky. Seolah2 Dinda mau show off ke gwa, kalo dia udah bukan Dinda yang dulu lagi. Atau itu cuma perasaan gwa aja?
"Sekali2 tipsy dikit bareng laki gwa boleh dong" katanya sambil merapatkan tubuhnya kepelukan gwa dan nyium pipi gwa.
Gwa cuma manggut2 macem beo. Sementara akustik band yang jadi homeband memainkan sebuah lagu dari Swing Out Sister yang judulnya Am I the Same Girl dengan aransemen jazz. Itu lagu bener2 ngewakilin perasaan gwa malem itu tentang Dinda.
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
Am I the same girl?
(yes I am, yes I am)
*****************
Malem ini gwa mutusin buat nginep aja dikamar Dinda. Bukannya apa2, cewek gwa udah bukan tipsy lagi pas di cafe tadi. Tapi bener2 sempoyongan pas gwa bawa pulang. Untungnya om kumis, penjaga dan pengurus kost2annya Dinda ngasih gwa izin buat nginep. Tentu aja setelah gwa selipin pake selembar duit warna biru ke kantong celananya. Beuh, liat aja kalo dia berani2an nga ngasih izin juga, bakalan gwa cukur abis itu kumis baplangnya!

Gwa mainin snake di hape sambil leyeh2 diatas kasurnya Dinda. Sementara daritadi cewek gwa masih betah aja didalem kamar mandinya. Masa' iya jekpot segitu lamanya sih? Perasaan 10 menit udah lebih deh. Padahal tadinya gwa mau nemenin dia ke kamar mandi (jangan pada ngeres lo semua
), kali2 aja dia butuh bantuan gwa buat nge-jekpotin isi perutnya. Tapi Dindanya kagak mau, mungkin dia malu kali jekpot diliatin sama gwa. Atau jangan2 dia udah tepar yak, secara daritadi juga nga kedengeran suaranya? 
"Din, lama amat sih?" teriak gwa sambil tetep asik maenan hape.
"Sabar dong hun..." sahutnya dari dalem.
Syukur deh, Dinda masih nyaut. Berarti everything is gonna be beberes didalem. Ya sabar2 aja lah. And the night is still young dude!
"Hunny..." panggilnya perlahan.
"........." gwa masih asik maenan hape.
"Hunnnyyyyy...." suaranya dikerasin dikit.
Gwa ngangkat kepala gwa dan diarahin kearah suara Dinda. Jeng jeng jeennnggggg.... Jantung gwa seolah berhenti sejenak dan mulut gwa manggap ngeliat pemandangan yang ada didepan gwa. Dinda berdiri didepan kamar mandinya dengan sebelah tangannya diangkat dan ditumpuin ke pintu. Halagh mamak, lingerie paling seksi yang pernah gwa liat ngebungkus tubuh putih Dinda! Semua nya serba hitam, mulai dari bra seksinya, g-string, garter belt yang melingkar dipinggangnya dan nyambung ke stocking yang ngebungkus kedua kakinya. Tiba2 aja kedua dengkul gwa berasa lemes, tapi jantung gwa berdegup makin kenceng.
"Well...?" tanyanya meminta komentar gwa masih dengan gaya tipsy-nya.
Susah payah gwa mengumpulkan suara yang tiba2 hilang dari kerongkongan gwa. Gwa cuma bisa dengerin suara gwa begitu serak dan tertahan demi mengomentari penampilannya malem ini
"Smokin'...!"
Diubah oleh luckyismine 26-04-2014 21:38
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas