- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#294
WILD THING
Come on now, come on man sing it with me
Wild thing, you make my heart sing
Oh
You make a everything, groovy
Wild thing
Wild thing I think you move me
But I wanna know for sure
Come on and sock it to me one more time
You move me
Wild thing, you make my heart sing
Oh
You make a everything, groovy
A sing again, wild thing
Yeah
Wild thing I think you move me
But I wanna know for sure
Come on and sock it to me one more time again
Oh shucks I love ya
Wild thing, you make my heart sing
You make a everything, groovy
Yeah wild thing, yeah wild thing
Yeah yeah, wild thing
Yeah yeah yeah, wild thing
Oh sock it to me, wild thing
Wild thing, you make my heart sing
Oh
You make a everything, groovy
Wild thing
Wild thing I think you move me
But I wanna know for sure
Come on and sock it to me one more time
You move me
Wild thing, you make my heart sing
Oh
You make a everything, groovy
A sing again, wild thing
Yeah
Wild thing I think you move me
But I wanna know for sure
Come on and sock it to me one more time again
Oh shucks I love ya
Wild thing, you make my heart sing
You make a everything, groovy
Yeah wild thing, yeah wild thing
Yeah yeah, wild thing
Yeah yeah yeah, wild thing
Oh sock it to me, wild thing
JIMI HENDRIX
Quote:
Spoiler for WILD THING:
Gwa terbangun dari tidur, ketika gwa ngerasain ada yang guncang2in badan gwa. Gwa kucek2in mata karena belom seluruh nyawa gwa kekumpul. Gwa lihat ternyata Ridho yang bangunin gwa dengan muka keheranan, karena gwa tidur dibangku rotan ini diluar kamar. Dan begitu gwa nyadar kenapa gwa tidur disini buru2 gwa tarik Ridho kearah workshop yang agak menjauh dari kamar gwa.
"Woi, ngapa gwa ditarik2 kemari cing?" tanya Ridho yang makin keheranan.
"Gini Dho, gwa mau ngomong serius nih. Lo dengerin dulu aja ya, jangan nyelak2" gwa duduk dimeja serut.
Gwa mulai ngomong panjang lebar ke Ridho, sebagaimana Felisha cerita ke gwa semalem. Gwa ceritain apa adanya, nga gwa lebih2an apalagi gwa kurang2in. Dan Ridho dengerin tanpa nyelak sekalipun, paling dia cuma komentar pendek seperti 'oh', 'gitu ya', 'buset!', 'anjrit!' dan lain sebagainya. Sampai akhirnya dia cuma terdiam tanpa kata2 dengerin cerita gwa ini, mungkin saking shocknya. Sedangkan gwa, makin seret aja mulut gwa berbusa2 pagi ini, karena belom setetespun air putih ngebasahin mulut gwa.
"Jadi gitu Dho ceritanya...." gwa menutup cerita gwa.
"Bujug dah, kasian amat tuh bocah. Trus, itu cewek mao nginep ditempat lo terus?" tanyanya kayak was-was gitu.
"Nah, makanya gwa mau nanya sama lo. Kalo sekiranya dia mau disini terus gimana Dho?"
"Nah ntu die tuh, gwa bingung dah. Gwa sih jujur aja, kasian juga dengerin nasib tuh cewek kayak gitu. Cuma kalo baba gwa sampe tau lo bawa2 cewek nginep, lo tau khan bakal kayak apa ngamuknya die?"
"Apes dah gwa Dho. Dari semalem gwa juga mikirin gitu Dho, gwa juga takut ketauan sama baba lo. Ini misalnya aja Dho, tuh cewek tetep pengen tinggal disini, kira2 gudang yang disebelah kamar bisa lo kontrakin buat dia kagak?"
"Yaah, terus isinya mau dikemanain cing?"
"Pindahin kek, khan garasi lo kagak ada isinya tuh, buat sementara pindahin aja dulu kesono"
"Lah, ngapa dipindahin kesono sih? Entar kalo gwa kebeli mobil bijimana tuh?"
"Yaelah Dho, emang udah kekumpul apa duit lo?"
"Ya baru ngumpulin doang sih Jim, emang belom cukup duitnya" Ridho nyengir kuda sambil garukin kepalanya.
"Nah, kalo gitu lo pindahin dululah isi gudang lo kesono. Tolong gwa ngapah?" gwa bener2 memohon sama Ridho.
"Jiah, ini kenapa jadi lo yang ngebet banget ngosongin gudang gwa sih? Lagian biar aja dulu tuh cewek numpang dikamar lo, biar gwa mikirin gimana caranye biar baba gwa nga tau"
"Yaah, jangan Dho. Lo mah tega ngebiarin gwa dua2an sama tuh cewek"
"Ahahahaha, kagak salah denger gwa nih, lo ogah dua2an sama cewek dikamar? Pan gwa kagak bakal ceritain ke siapa2 Jim?"
Yaelah, ini si Ridho gimana sih? Harusnya dia yang punya kontrakan yang pusing ngeliatin ada penghuninya yang dua2an sama cewek dikamar, ini kok malah gwa sih yang jadinya panik. Gwa liat, Ridho emang kayaknya nga keberatan gitu. Atau gwa-nya aja yang tiba2 jadi sok alim gini?
"Sori Dho, gwa bukannya mau sok alim ye. Alesan pertama gwa ogah dia nginep lama2 dikamar gwa pan lo udah tau, gwa udah punya pacar. Gwa khan kagak mau ngambil resiko ketauan sama bini gwa, padahal gwa sama tuh cewek emang kagak ada apa2an. Andai aja hari ini gwa nga cerita ke elo, gwa yakin pas lo mergokin gwa sama itu cewek pasti lo bakal mikir macem2 ke gwa khan? Iya khan?"
"Yaa gitu deh..." Ridho nyengir2 kuda membenarkan perkataan gwa ini.
"Alesan yang kedua, gwa nga bisa ngomong banyak2 deh sama lo. Cukup lo liat aja nanti tuh cewek phisiknya, pasti lo tau kenapa gwa takut dua2an sama tuh cewek."
"Maksud lo gimana sih? Gwa kagak ngarti?"
"Udah lah, lo liat aja nanti deh. Pokoknya gwa mohon banget Dho, itu gudang bisa dijadiin kamar buat dia. Mumpung masih banyak tukang nih yang kerja di workshop, biar sekalian gwa suruh ngerapiin. Oke?!"
"Ck, iya deh, biar gwa rembukin dulu sama bini gwa."
"Jangan lama2 ya Dho"
"Iya bawel! Set dah, gwa jadi penasaran pengen ngeliat itu cewek!" kata Ridho yang mulai penasaran sambil sesekali pandangannya diarahkan kamar gwa.
******************
Hari ini gwa minta izin sama Kenshi buat absen nengokin proyek, toh, si Zaki cukup bisa diandelin walau gwa nga hadir. Soalnya sedari sore gwa musti nemenin Felisha ketemu sama abang sepupunya di salah satu mall, agar terhindar dari hal2 yang nga memungkinkan kalo ketemuannya di kost-an. Dan sambil nungguin abangnya itu, Felisha menggunakan waktunya buat belanja2 terutama pakaian dan segala macem perabotannya. Duh, gwa jadi repot kayak gini deh. Apalagi musti berkeliaran berduaan sama Felisha di tempat umum, yang beresiko kepergok sama temen2 gwa atau temen2nya Dinda. Wah, bakal perang dunia ketiga nih!
Makanya gwa sengaja make topi yang gwa benam-in dalem2 ke kepala gwa, biar muka gwa bisa nyaru gitu. Seandainya gwa punya nyali dan Felisha nga keberatan, gwa mungkin bakalan make topengnya power rangers deh.
Mana si Felisha kalo jalan bawaannya suka mepet2in gwa mulu, malah kadang suka keasikan gelondotan sambil megangin tangan gwa. Yaelah, perasaan ini cewek selalu jaim kalo deket2 sama gwa, kenapa hari itu dia bisa begitu kolokan sama gwa sih?
"Fel... ck, udah available nih tangan!" tegur gwa ketika dia mulai gelendotan ditangan gwa lagi.
"Ups, sori. Khilaf saya mas" ledeknya sambil melepaskan pegangannya.
Felisha menjauhi gwa sambil senyum2 jahat gitu. Huh, seandainya aja......
"Trus, ini gimana lagi ceritanya? Masih mau belanja lagi apa kagak? Pegel nih gwa!" tanya gwa sambil nunjukin tentengan yang udah penuh dikedua tangan gwa.
"Hmmm... udah kali ya. Yuk, kita nyari makanan sambil nungguin abang aku" katanya dan berjalan didepan gwa.
Buset deh, gwa udah kayak asistennya aja jalan dibelakang ngikutin dia sambil kedua tangan gwa dipenuhin sama tas belanjaan. Yah, emang kayak gini kali ye nasib lelaki kalo lagi nemenin cewek belanja-belinji. Tapi biarlah, toh capek2nya gwa ini terobati dengan pemandangan didepan gwa ini. Felisha udah nyalin pakaiannya dari pakaian yang serba kegedean pinjeman gwa sama pakaian yang barusan dia beli. Kini tubuh bohay itu udah dibalut kaos cewek yang serba ketat dan legging katun yang juga nga kalah ketatnya. Dan gwa dari belakang bisa menikmati goyangan bokongnya yang begitu bulat itu dan lekuk2 tubuhnya yang bikin ngilu. Dan gwa juga bisa ngeliat hampir semua mata para lelaki yang kayak mao nelen Felisha hidup2 ketika berpapasan dengannya. Makanya gwa nga bisa bayangin, kalo hampir setiap malem Felisha ada dikamar dua2an sama gwa. Guys, i'm just an ordinary boys!
"Kamu mau mesen apa Ky?" tanyanya ketika duduk dipojokan sebuah resto bergaya oriental.
"Engg, gwa mesen ini sama ini deh. Trus minumnya ini sama itu" jawab gwa sambil ngeliatin daftar menu. Lapar berat nih gwa.
"Walah, banyak bener pesenannya. Kamu kelaperan ya?" tanyanya dengan gaya ngeledek.
"Ya gitu deh. Itung2 ongkos capek gwa udah nenteng2in bawaan lo"
"Tapi, uangku udah abis Ky buat belanja tadi. Kita bs-bs aja ya?" katanya dengan mimik serius.
"Jiah, duit gwa nga cukup nih. Mbak bisa dicancel nga orderan saya?" gwa tiba2 jadi panik, berhubung isi dompet gwa cuma cebanan doang beberapa lembar.
Mbak2 itu cuma ngelirik dengan tatapan prihatin kearah gwa. Dih, nga punya duit sih berani2an ngajakin ceweknya makan kesini, gitu kali dia mencibir di dalem hatinya.
"Hihihihihi... nga apa2 mbak, orderin aja pesenannya. Saya cuma becanda kok" kata Felisha ke mbak waiter yang sengak itu.
Anjrit, gwa dibecandain doang masa Felisha. Dan dia udah sukses ngerjain dan bikin panik gwa. Dan gwa lihat tuh cewek kayaknya puas banget ngerjain gwa. Karena sampe mbak2 waiter itu ninggalin meja kita, tawanya masih nga lepas2 dari mulutnya.
"Puas lo ya ngerjain gwa?" sungut gwa kesel.
"Ya ampun Ky, gitu aja kok marah sih? Aku khan cuma becanda tadi" katanya diantara tawanya yang mulai mereda.
"Tapi becanda lo kelewatan ah. Bikin malu gwa aja" sahut gwa masih dongkol.
"Ih, ternyata kamu nga bisa dibecandain ya orangnya? Baru tau aku" sekarang gantian Felisha yang merajuk. Dia duduk bersandar sambil ngeliatin gwa dengan marah lalu menyilangkan kedua tangannya kedadanya.
Walhasil, kita jadi diem2an disitu. Nyesel juga sih, gwa pake sok marah2 karena dibecandain tadi. Tapi kayaknya emang gwa musti ngerubah sifat jelek gwa ini yang suka ambekan. Kayaknya hampir semua cewek2 yang deket sama gwa selalu bilang kalo gwa ini orangnya nga bisa dibecandain, kaku dan seriusan mulu bawaannya.
Ya sudahlah, nanti juga cair sendiri kok suasana ini. Apalagi pesenan kita udah pada berdatangan dan perut gwa udah nga bisa nahan lagi. Mendingan, gwa selesaiin urusan perut gwa dulu sama makanan yang udah bikin iler gwa netes2. Walaupun kita harus menikmati makanan ini dalam keheningan.
Dan untungnya lagi keadaan awkward ini terselamatkan dengan kedatangan seorang cowok tinggi dan berbadan gede sambil ngebawa backpack dipunggungnya ke meja kita. Buset deh, serem abis nih cowok, cocok banget kalo dijadiin bodyguard kayaknya. Dan setelah itu bersalaman sama Felisha dan cipika-cipiki, gwa yakin kalo ini cowok adalah abang sepupunya.
"Mas Arga, kenalin temen aku yang udah ngasih tumpangan nginep" Felisha ngenalin sepupunya ke gwa.
"Temen apa pacar nok?" tanya cowok itu ke Felisha setelah menjabat tangan gwa dengan akrab. Pipi Felisha bersemu merah mendapatkan pertanyaan kayak gitu dari abangnya.
"Kita cuma temenan aja kok mas. Nga lebih" sela gwa menjelaskan sebelum Felisha bikin candaan yang aneh2.
"Owh, cuma temenan toh? Masa' sih nok? Kok aku ngeliatnya nga kayak gitu deh" mas Arga melirik penuh arti kearah Felisha.
"Ish, apaan sih...?" Felisha melotot ke abangnya, salting gitu.
"Ahahahahaha... mata kamu nga bisa bohong nok" mas Arga masih terus ngeledekin Felisha sambil memeluk erat tubuh Felisha yang keliatan makin mungil aja diantara tubuhnya yang besar itu. Sementara Felisha menenggelamkan wajahnya yang udah kayak udang rebus ke dadanya mas Arga.
Gwa bisa ngeliat keakraban diantara kedua bersaudara itu. Walaupun mereka cuma sepupuan tapi gwa liat mas Arga bener2 udah kayak abang kandungnya Felisha aja, begitu ngemong banget. Gwa cuma bisa cengar-cengir bego aja ngeliat keakraban mereka tersebut.
"Oke, gwa nga basa-basi lagi sama elo Lucky. Gwa mau nitip adek gwa ini sama lo. Felisha pasti udah cerita ke elo panjang lebar masalah dan keadaannya sekarang ini. Dan untuk waktu yang nga bisa dibatesin, adek gwa ini bakal numpang dulu di tempat lo, karena Felisha untuk saat ini emang nga bisa balik dulu ke kontrakan kita. Jadi gwa mohon, lo jangan manfaatin keadaan adek gwa ini ya. Karena pasti lo akan berurusan sama gwa." mas Arga ngomong panjang lebar dengan sedikit ancaman.
"Iya mas, gwa ngerti. Gwa juga lagi ngusahain biar Felisha bisa dapet kamar sendiri. Biar kita terhindar dari hal2 yang nga ngenakin nantinya"
"Ohya? Emang ada kamar yang kosong disana Ky?" tanya Felisha antusias.
"Lagi diusahain sama yang punya tempat Fel. Mungkin gudang yang disebelah yang bakal jadi kamar lo nantinya. Nga apa2 khan Fel?" kata gwa meminta persetujuannya.
"Nga apa2 lah."
"Bagus. Berarti kita udah saling ngerti ya Ky. Kalo gitu gwa mau ngomong dulu sebentara sama adek gwa" mas Arga menjabat tangan gwa dengan erat tanda kita sebagai laki2 udah saling memahami dan nga akan ngelanggar janji kita. Lalu cowok itu membawa Felisha menjauh dari gwa duduk dimeja yang kosong.
Tenang aja mas, gwa nga bakal macem2in adek lo kok. Walaupun gwa tahu godaannya bakal berat banget, tapi gwa akan berusaha ngejaga dia sebaik mungkin. You can count on me!
Setelah mereka puas ngobrolnya, mas Arga nyamperin gwa lagi diikutin sama Felisha yang gelendotan dengan manjanya disebelahnya. Keliatan banget betapa akrabnya dua bersaudara ini. Kalo yang nga kenal mereka sih, mungkin bakal ngeliatnya udah kayak sepasang kekasih aja.
"Lucky, gwa tinggal dulu ya. Tolong dijaga adek gwa ini ya. Emang dia ini kadang suka keras kepala dan suka ngerepotin. Tapi lo yang sabar aja ya? Sekali2 boleh lah lo omelin kalo dia suka ngeyel" pesan mas Arga kepada gwa sambil ngangsurin tangannya kearah gwa. Sementara Felisha cuma mesem2 malu dengerinnya.
"Siap mas. Pokoknya gwa akan jaga amanat dari mas Arga" gwa berdiri dan menyambut jabat tangannya.
"Terima kasih Ky. Sebagai sesama cowok, gwa ngerasa kalo lo bisa dipercaya. Kalo lo bisa jagain Felisha. Soalnya gwa liat lo beda banget dari cowok2 yang pernah deket sama Felisha" mas Arga menjabat tangan gwa sambil nepok2in bahu gwa. Jujur aja, gwa jadi salting dibilang kayak gitu.
"Ohiya, hampir lupa aku nok. Ini baju2 kerja kamu, pindahin dulu deh dari tasku. Soalnya aku masih butuh tasnya buat nyicilin bawain barang2 kamu" mas Arga ngeluarin pakaian2 kerjanya Felisha dan mindahinnya ke dalam salah tas belanjaannya.
"Oke Ky, gwa tinggal dulu ya" mas Arga melambaikan tangannya meninggalkan gwa, sementara Felisha mengantarkannya keluar dari resto ini.
"Denok, itu cowok biar mukanya bengal, tapi aku punya feeling dia beda sama cowok2 yang deket sama kamu. Udah lah kamu pacarin aja dia, aku setuju banget kok" bujug, itu cowok nga bisa jaga congornya apa? Walaupun dia udah jalan ngejauhin gwa tapi khan tetep kedengeran sama gwa.
"Ish, apaan sih. Kedengeran tuh sama orangnya. Lagian dia juga udah punya pacar. Ish, udah ah, bikin malu aku aja ih" protes Felisha dengan suara tertahan sambil ngedorong badan abangnya biar makin menjauh dari gwa.
"Ya udah, didoain putus aja sekalian......" mas Arga masih nyaut aja.
Gwa liat mas Arga nengokin kepalanya kearah gwa dan mengulaskan sebuah senyuman yang penuh arti. Gwa cuma ngebalesnya dengan senyuman kecut. Woi, gwa ngedengerin semua omongan sama doa lo mas!
*************************
"Gimana Dho, bisa khan itu gudang lo dipermak jadi kamar?"
Ridho nga langsung ngejawab. Sambil menghisap rokoknya, matanya sesekali diarahkan ke Felisha yang lagi asyik ngobrol sambil nemenin Maya - istrinya Ridho - masak didapur. Sedangkan kita duduk dibale-bale besar dari bambu yang letaknya cuma beberapa langkah dari dapur. Gwa lihat Ridho kayak lagi berpikir keras, atau lebih tepatnya panik. Ya gimana nga panik, sedari tadi gwa perhatiin, Maya suka melototin Ridho yang kepergok ngeliatin Felisha dengan muka mupengnya. Apalagi mata Ridho arah tujuannya kebaca banget, kalo nga kearah dada ya ke bokongnya Felisha. Ahahahahahaha
"Bener Jim, emang bahaya banget tuh cewek. Wild thing banget dah itu cewek. Gwa paham dah, kenapa lo nga berani dua2an sama dia" bisik Ridho biar nga kedengeran sama kedua wanita yang ada didapur ini.
"Ahahahaha, bener banget kata lo Dho, emang wild thing tuh cewek. Jadi bisa khan?" gwa tertawa tertahan menyetujui istilah wild thing buat Felisha yang dikasih sama Ridho ini.
"Iya deh, besok udah bisa lo kosongin tuh gudang" sahut Ridho dengan mantap.
"Sip. Makasih banget Dho, makasih!" gwa yang kesenengan spontan aja ngerangkul Ridho.
"Jiah, apaan sih lo pake rangkul2an?! Udah kayak maho aja luh!" teriak Ridho panik sambil ngelepasin rangkulan gwa.
Felisha dan Maya nengok kearah kita dengan tatapan tanda tanya ngeliat kehebohan yang barusan mereka lewati. Kita berdua cuma nyengir2 kuda ngebales tatapan mereka. Finally, the wild thing getting the nest. Hell yeah!
"Woi, ngapa gwa ditarik2 kemari cing?" tanya Ridho yang makin keheranan.
"Gini Dho, gwa mau ngomong serius nih. Lo dengerin dulu aja ya, jangan nyelak2" gwa duduk dimeja serut.
Gwa mulai ngomong panjang lebar ke Ridho, sebagaimana Felisha cerita ke gwa semalem. Gwa ceritain apa adanya, nga gwa lebih2an apalagi gwa kurang2in. Dan Ridho dengerin tanpa nyelak sekalipun, paling dia cuma komentar pendek seperti 'oh', 'gitu ya', 'buset!', 'anjrit!' dan lain sebagainya. Sampai akhirnya dia cuma terdiam tanpa kata2 dengerin cerita gwa ini, mungkin saking shocknya. Sedangkan gwa, makin seret aja mulut gwa berbusa2 pagi ini, karena belom setetespun air putih ngebasahin mulut gwa.
"Jadi gitu Dho ceritanya...." gwa menutup cerita gwa.
"Bujug dah, kasian amat tuh bocah. Trus, itu cewek mao nginep ditempat lo terus?" tanyanya kayak was-was gitu.
"Nah, makanya gwa mau nanya sama lo. Kalo sekiranya dia mau disini terus gimana Dho?"
"Nah ntu die tuh, gwa bingung dah. Gwa sih jujur aja, kasian juga dengerin nasib tuh cewek kayak gitu. Cuma kalo baba gwa sampe tau lo bawa2 cewek nginep, lo tau khan bakal kayak apa ngamuknya die?"
"Apes dah gwa Dho. Dari semalem gwa juga mikirin gitu Dho, gwa juga takut ketauan sama baba lo. Ini misalnya aja Dho, tuh cewek tetep pengen tinggal disini, kira2 gudang yang disebelah kamar bisa lo kontrakin buat dia kagak?"
"Yaah, terus isinya mau dikemanain cing?"
"Pindahin kek, khan garasi lo kagak ada isinya tuh, buat sementara pindahin aja dulu kesono"
"Lah, ngapa dipindahin kesono sih? Entar kalo gwa kebeli mobil bijimana tuh?"
"Yaelah Dho, emang udah kekumpul apa duit lo?"
"Ya baru ngumpulin doang sih Jim, emang belom cukup duitnya" Ridho nyengir kuda sambil garukin kepalanya.
"Nah, kalo gitu lo pindahin dululah isi gudang lo kesono. Tolong gwa ngapah?" gwa bener2 memohon sama Ridho.
"Jiah, ini kenapa jadi lo yang ngebet banget ngosongin gudang gwa sih? Lagian biar aja dulu tuh cewek numpang dikamar lo, biar gwa mikirin gimana caranye biar baba gwa nga tau"
"Yaah, jangan Dho. Lo mah tega ngebiarin gwa dua2an sama tuh cewek"
"Ahahahaha, kagak salah denger gwa nih, lo ogah dua2an sama cewek dikamar? Pan gwa kagak bakal ceritain ke siapa2 Jim?"
Yaelah, ini si Ridho gimana sih? Harusnya dia yang punya kontrakan yang pusing ngeliatin ada penghuninya yang dua2an sama cewek dikamar, ini kok malah gwa sih yang jadinya panik. Gwa liat, Ridho emang kayaknya nga keberatan gitu. Atau gwa-nya aja yang tiba2 jadi sok alim gini?
"Sori Dho, gwa bukannya mau sok alim ye. Alesan pertama gwa ogah dia nginep lama2 dikamar gwa pan lo udah tau, gwa udah punya pacar. Gwa khan kagak mau ngambil resiko ketauan sama bini gwa, padahal gwa sama tuh cewek emang kagak ada apa2an. Andai aja hari ini gwa nga cerita ke elo, gwa yakin pas lo mergokin gwa sama itu cewek pasti lo bakal mikir macem2 ke gwa khan? Iya khan?"
"Yaa gitu deh..." Ridho nyengir2 kuda membenarkan perkataan gwa ini.
"Alesan yang kedua, gwa nga bisa ngomong banyak2 deh sama lo. Cukup lo liat aja nanti tuh cewek phisiknya, pasti lo tau kenapa gwa takut dua2an sama tuh cewek."
"Maksud lo gimana sih? Gwa kagak ngarti?"
"Udah lah, lo liat aja nanti deh. Pokoknya gwa mohon banget Dho, itu gudang bisa dijadiin kamar buat dia. Mumpung masih banyak tukang nih yang kerja di workshop, biar sekalian gwa suruh ngerapiin. Oke?!"
"Ck, iya deh, biar gwa rembukin dulu sama bini gwa."
"Jangan lama2 ya Dho"
"Iya bawel! Set dah, gwa jadi penasaran pengen ngeliat itu cewek!" kata Ridho yang mulai penasaran sambil sesekali pandangannya diarahkan kamar gwa.
******************
Hari ini gwa minta izin sama Kenshi buat absen nengokin proyek, toh, si Zaki cukup bisa diandelin walau gwa nga hadir. Soalnya sedari sore gwa musti nemenin Felisha ketemu sama abang sepupunya di salah satu mall, agar terhindar dari hal2 yang nga memungkinkan kalo ketemuannya di kost-an. Dan sambil nungguin abangnya itu, Felisha menggunakan waktunya buat belanja2 terutama pakaian dan segala macem perabotannya. Duh, gwa jadi repot kayak gini deh. Apalagi musti berkeliaran berduaan sama Felisha di tempat umum, yang beresiko kepergok sama temen2 gwa atau temen2nya Dinda. Wah, bakal perang dunia ketiga nih!
Makanya gwa sengaja make topi yang gwa benam-in dalem2 ke kepala gwa, biar muka gwa bisa nyaru gitu. Seandainya gwa punya nyali dan Felisha nga keberatan, gwa mungkin bakalan make topengnya power rangers deh.
Mana si Felisha kalo jalan bawaannya suka mepet2in gwa mulu, malah kadang suka keasikan gelondotan sambil megangin tangan gwa. Yaelah, perasaan ini cewek selalu jaim kalo deket2 sama gwa, kenapa hari itu dia bisa begitu kolokan sama gwa sih?"Fel... ck, udah available nih tangan!" tegur gwa ketika dia mulai gelendotan ditangan gwa lagi.
"Ups, sori. Khilaf saya mas" ledeknya sambil melepaskan pegangannya.
Felisha menjauhi gwa sambil senyum2 jahat gitu. Huh, seandainya aja......

"Trus, ini gimana lagi ceritanya? Masih mau belanja lagi apa kagak? Pegel nih gwa!" tanya gwa sambil nunjukin tentengan yang udah penuh dikedua tangan gwa.
"Hmmm... udah kali ya. Yuk, kita nyari makanan sambil nungguin abang aku" katanya dan berjalan didepan gwa.
Buset deh, gwa udah kayak asistennya aja jalan dibelakang ngikutin dia sambil kedua tangan gwa dipenuhin sama tas belanjaan. Yah, emang kayak gini kali ye nasib lelaki kalo lagi nemenin cewek belanja-belinji. Tapi biarlah, toh capek2nya gwa ini terobati dengan pemandangan didepan gwa ini. Felisha udah nyalin pakaiannya dari pakaian yang serba kegedean pinjeman gwa sama pakaian yang barusan dia beli. Kini tubuh bohay itu udah dibalut kaos cewek yang serba ketat dan legging katun yang juga nga kalah ketatnya. Dan gwa dari belakang bisa menikmati goyangan bokongnya yang begitu bulat itu dan lekuk2 tubuhnya yang bikin ngilu. Dan gwa juga bisa ngeliat hampir semua mata para lelaki yang kayak mao nelen Felisha hidup2 ketika berpapasan dengannya. Makanya gwa nga bisa bayangin, kalo hampir setiap malem Felisha ada dikamar dua2an sama gwa. Guys, i'm just an ordinary boys!
"Kamu mau mesen apa Ky?" tanyanya ketika duduk dipojokan sebuah resto bergaya oriental.
"Engg, gwa mesen ini sama ini deh. Trus minumnya ini sama itu" jawab gwa sambil ngeliatin daftar menu. Lapar berat nih gwa.
"Walah, banyak bener pesenannya. Kamu kelaperan ya?" tanyanya dengan gaya ngeledek.
"Ya gitu deh. Itung2 ongkos capek gwa udah nenteng2in bawaan lo"
"Tapi, uangku udah abis Ky buat belanja tadi. Kita bs-bs aja ya?" katanya dengan mimik serius.
"Jiah, duit gwa nga cukup nih. Mbak bisa dicancel nga orderan saya?" gwa tiba2 jadi panik, berhubung isi dompet gwa cuma cebanan doang beberapa lembar.
Mbak2 itu cuma ngelirik dengan tatapan prihatin kearah gwa. Dih, nga punya duit sih berani2an ngajakin ceweknya makan kesini, gitu kali dia mencibir di dalem hatinya.

"Hihihihihi... nga apa2 mbak, orderin aja pesenannya. Saya cuma becanda kok" kata Felisha ke mbak waiter yang sengak itu.
Anjrit, gwa dibecandain doang masa Felisha. Dan dia udah sukses ngerjain dan bikin panik gwa. Dan gwa lihat tuh cewek kayaknya puas banget ngerjain gwa. Karena sampe mbak2 waiter itu ninggalin meja kita, tawanya masih nga lepas2 dari mulutnya.
"Puas lo ya ngerjain gwa?" sungut gwa kesel.
"Ya ampun Ky, gitu aja kok marah sih? Aku khan cuma becanda tadi" katanya diantara tawanya yang mulai mereda.
"Tapi becanda lo kelewatan ah. Bikin malu gwa aja" sahut gwa masih dongkol.
"Ih, ternyata kamu nga bisa dibecandain ya orangnya? Baru tau aku" sekarang gantian Felisha yang merajuk. Dia duduk bersandar sambil ngeliatin gwa dengan marah lalu menyilangkan kedua tangannya kedadanya.
Walhasil, kita jadi diem2an disitu. Nyesel juga sih, gwa pake sok marah2 karena dibecandain tadi. Tapi kayaknya emang gwa musti ngerubah sifat jelek gwa ini yang suka ambekan. Kayaknya hampir semua cewek2 yang deket sama gwa selalu bilang kalo gwa ini orangnya nga bisa dibecandain, kaku dan seriusan mulu bawaannya.

Ya sudahlah, nanti juga cair sendiri kok suasana ini. Apalagi pesenan kita udah pada berdatangan dan perut gwa udah nga bisa nahan lagi. Mendingan, gwa selesaiin urusan perut gwa dulu sama makanan yang udah bikin iler gwa netes2. Walaupun kita harus menikmati makanan ini dalam keheningan.
Dan untungnya lagi keadaan awkward ini terselamatkan dengan kedatangan seorang cowok tinggi dan berbadan gede sambil ngebawa backpack dipunggungnya ke meja kita. Buset deh, serem abis nih cowok, cocok banget kalo dijadiin bodyguard kayaknya. Dan setelah itu bersalaman sama Felisha dan cipika-cipiki, gwa yakin kalo ini cowok adalah abang sepupunya.
"Mas Arga, kenalin temen aku yang udah ngasih tumpangan nginep" Felisha ngenalin sepupunya ke gwa.
"Temen apa pacar nok?" tanya cowok itu ke Felisha setelah menjabat tangan gwa dengan akrab. Pipi Felisha bersemu merah mendapatkan pertanyaan kayak gitu dari abangnya.
"Kita cuma temenan aja kok mas. Nga lebih" sela gwa menjelaskan sebelum Felisha bikin candaan yang aneh2.
"Owh, cuma temenan toh? Masa' sih nok? Kok aku ngeliatnya nga kayak gitu deh" mas Arga melirik penuh arti kearah Felisha.
"Ish, apaan sih...?" Felisha melotot ke abangnya, salting gitu.
"Ahahahahaha... mata kamu nga bisa bohong nok" mas Arga masih terus ngeledekin Felisha sambil memeluk erat tubuh Felisha yang keliatan makin mungil aja diantara tubuhnya yang besar itu. Sementara Felisha menenggelamkan wajahnya yang udah kayak udang rebus ke dadanya mas Arga.
Gwa bisa ngeliat keakraban diantara kedua bersaudara itu. Walaupun mereka cuma sepupuan tapi gwa liat mas Arga bener2 udah kayak abang kandungnya Felisha aja, begitu ngemong banget. Gwa cuma bisa cengar-cengir bego aja ngeliat keakraban mereka tersebut.
"Oke, gwa nga basa-basi lagi sama elo Lucky. Gwa mau nitip adek gwa ini sama lo. Felisha pasti udah cerita ke elo panjang lebar masalah dan keadaannya sekarang ini. Dan untuk waktu yang nga bisa dibatesin, adek gwa ini bakal numpang dulu di tempat lo, karena Felisha untuk saat ini emang nga bisa balik dulu ke kontrakan kita. Jadi gwa mohon, lo jangan manfaatin keadaan adek gwa ini ya. Karena pasti lo akan berurusan sama gwa." mas Arga ngomong panjang lebar dengan sedikit ancaman.
"Iya mas, gwa ngerti. Gwa juga lagi ngusahain biar Felisha bisa dapet kamar sendiri. Biar kita terhindar dari hal2 yang nga ngenakin nantinya"
"Ohya? Emang ada kamar yang kosong disana Ky?" tanya Felisha antusias.
"Lagi diusahain sama yang punya tempat Fel. Mungkin gudang yang disebelah yang bakal jadi kamar lo nantinya. Nga apa2 khan Fel?" kata gwa meminta persetujuannya.
"Nga apa2 lah."
"Bagus. Berarti kita udah saling ngerti ya Ky. Kalo gitu gwa mau ngomong dulu sebentara sama adek gwa" mas Arga menjabat tangan gwa dengan erat tanda kita sebagai laki2 udah saling memahami dan nga akan ngelanggar janji kita. Lalu cowok itu membawa Felisha menjauh dari gwa duduk dimeja yang kosong.
Tenang aja mas, gwa nga bakal macem2in adek lo kok. Walaupun gwa tahu godaannya bakal berat banget, tapi gwa akan berusaha ngejaga dia sebaik mungkin. You can count on me!
Setelah mereka puas ngobrolnya, mas Arga nyamperin gwa lagi diikutin sama Felisha yang gelendotan dengan manjanya disebelahnya. Keliatan banget betapa akrabnya dua bersaudara ini. Kalo yang nga kenal mereka sih, mungkin bakal ngeliatnya udah kayak sepasang kekasih aja.

"Lucky, gwa tinggal dulu ya. Tolong dijaga adek gwa ini ya. Emang dia ini kadang suka keras kepala dan suka ngerepotin. Tapi lo yang sabar aja ya? Sekali2 boleh lah lo omelin kalo dia suka ngeyel" pesan mas Arga kepada gwa sambil ngangsurin tangannya kearah gwa. Sementara Felisha cuma mesem2 malu dengerinnya.
"Siap mas. Pokoknya gwa akan jaga amanat dari mas Arga" gwa berdiri dan menyambut jabat tangannya.
"Terima kasih Ky. Sebagai sesama cowok, gwa ngerasa kalo lo bisa dipercaya. Kalo lo bisa jagain Felisha. Soalnya gwa liat lo beda banget dari cowok2 yang pernah deket sama Felisha" mas Arga menjabat tangan gwa sambil nepok2in bahu gwa. Jujur aja, gwa jadi salting dibilang kayak gitu.

"Ohiya, hampir lupa aku nok. Ini baju2 kerja kamu, pindahin dulu deh dari tasku. Soalnya aku masih butuh tasnya buat nyicilin bawain barang2 kamu" mas Arga ngeluarin pakaian2 kerjanya Felisha dan mindahinnya ke dalam salah tas belanjaannya.
"Oke Ky, gwa tinggal dulu ya" mas Arga melambaikan tangannya meninggalkan gwa, sementara Felisha mengantarkannya keluar dari resto ini.
"Denok, itu cowok biar mukanya bengal, tapi aku punya feeling dia beda sama cowok2 yang deket sama kamu. Udah lah kamu pacarin aja dia, aku setuju banget kok" bujug, itu cowok nga bisa jaga congornya apa? Walaupun dia udah jalan ngejauhin gwa tapi khan tetep kedengeran sama gwa.

"Ish, apaan sih. Kedengeran tuh sama orangnya. Lagian dia juga udah punya pacar. Ish, udah ah, bikin malu aku aja ih" protes Felisha dengan suara tertahan sambil ngedorong badan abangnya biar makin menjauh dari gwa.
"Ya udah, didoain putus aja sekalian......" mas Arga masih nyaut aja.
Gwa liat mas Arga nengokin kepalanya kearah gwa dan mengulaskan sebuah senyuman yang penuh arti. Gwa cuma ngebalesnya dengan senyuman kecut. Woi, gwa ngedengerin semua omongan sama doa lo mas!

*************************
"Gimana Dho, bisa khan itu gudang lo dipermak jadi kamar?"
Ridho nga langsung ngejawab. Sambil menghisap rokoknya, matanya sesekali diarahkan ke Felisha yang lagi asyik ngobrol sambil nemenin Maya - istrinya Ridho - masak didapur. Sedangkan kita duduk dibale-bale besar dari bambu yang letaknya cuma beberapa langkah dari dapur. Gwa lihat Ridho kayak lagi berpikir keras, atau lebih tepatnya panik. Ya gimana nga panik, sedari tadi gwa perhatiin, Maya suka melototin Ridho yang kepergok ngeliatin Felisha dengan muka mupengnya. Apalagi mata Ridho arah tujuannya kebaca banget, kalo nga kearah dada ya ke bokongnya Felisha. Ahahahahahaha

"Bener Jim, emang bahaya banget tuh cewek. Wild thing banget dah itu cewek. Gwa paham dah, kenapa lo nga berani dua2an sama dia" bisik Ridho biar nga kedengeran sama kedua wanita yang ada didapur ini.
"Ahahahaha, bener banget kata lo Dho, emang wild thing tuh cewek. Jadi bisa khan?" gwa tertawa tertahan menyetujui istilah wild thing buat Felisha yang dikasih sama Ridho ini.
"Iya deh, besok udah bisa lo kosongin tuh gudang" sahut Ridho dengan mantap.
"Sip. Makasih banget Dho, makasih!" gwa yang kesenengan spontan aja ngerangkul Ridho.
"Jiah, apaan sih lo pake rangkul2an?! Udah kayak maho aja luh!" teriak Ridho panik sambil ngelepasin rangkulan gwa.
Felisha dan Maya nengok kearah kita dengan tatapan tanda tanya ngeliat kehebohan yang barusan mereka lewati. Kita berdua cuma nyengir2 kuda ngebales tatapan mereka. Finally, the wild thing getting the nest. Hell yeah!
Diubah oleh luckyismine 26-04-2014 21:34
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas