Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

RockAfterSchoolAvatar border
TS
RockAfterSchool
Alasan Gue Akhirnya Memutuskan Pilih Jokowi
First note: ane hargain dan hormatin apapun pilihan agan, as long as you respect mine emoticon-Cendol (S)

Untuk pertama kalinya akhirnya gue bisa dapet kesempatan untuk berpartisipasi milih presiden gan. Seperti halnya thread ini yang memberikan alasan kenapa TS milih prabowo, gue juga akhirnya punya keputusan matang untuk milih Jokowi!

Joko Widodo




Alasannya:

Lewat aksinya, ngga banyak omong
Menurut gue orang-orang reformis kaya Jokowi, Ahok, Risma, Ridwal Kamil ngga bakalan terus-terusan lahir di Indonesia. Apalagi kalo ngga didukung, we should support them at least. Mengutip Bung Karno juga, jangan sekali-kali lupakan sejarah. Kita harus belajar dari sejarah.

Udah saatnya Indonesia mengalami reformasi besar-besaran dengan potensial negara kita yang hebat ini. Jepang ngga bakalan bisa semaju sekarang tanpa tokoh restorasi, Kaisar Meiji. Inggris ngga bisa semaju sekarang kalo ngga ada Elizabeth I yang pada masanya dilecehin, tapi aksinya ada. Begitu juga Prussia oleh Frederick the great, Jerman sama Bismarck, Russia oleh Peter the great, dll..

Jadi apa yang dibutuhin negara besar dengan potensial tinggi? Seorang reformator.

Jadi gue rasa, ini bukan saatnya rakyat Indonesia jadi naif. Rakyat Indonesia udah cerdas sama yang namanya black campaign. Kenapa ngga saingan program aja secara sehat kayak Jokowi bilang? Kenapa ngga adu track record dan achievement aja? emoticon-thumbsup:

Seorang reformator kayak Jokowi itu diapresiasi banget dari luar negeri, dia dinilai banyak analis internasional bakal bawa gebrakan positif buat Indonesia, karena dia punya karakter seorang reformator. Gue ngomong gini fair, karena di India ada juga tokoh kayak Jokowi, namanya Narendra Modi, dan dapet pengakuan internasional yang sama juga kayak Jokowi.

Cuma sayang, jika Indonesia ngga men-support sang reformator-reformator ini (ngga cuma jokowi). Ibarat kesempatan yang dibuang percuma.

Mungkin kata perubahan itu kata yang paling klise dalam politik. Tapi nyatanya ngga selalu kalo kita punya sosok panutan. Yang memimpin bukan dengan memberi perintah, tapi ngasih contoh dan nunjukin lewat aksinya. Ngga banyak omong kosong.


Berdikari, berani lawan asing
Gue paling heran sama orang yang bilang Jokowi antek AS dan sebagainya itu lah emoticon-NohopeGue rasa rakyat udah pinter bisa mikir kritis kalo jadi nasionalis itu ngga jamannya lagi pidato berapi-api dan bawa panji-panji revolusi.

Nasionalis sekarang itu aksi nyata dan reformasi. Jokowi yang berani nolak utang dari IMF aja masih dibilang antek asing emoticon-Nohope Rakyat udah pinter bisa nyari google track record Jokowi ini di media yang ngga bias.

Dan buat yang bilang jokowi jago di level nasional doang? Dia itu pengusaha mebel yang udah go internasional. Kliennya banyak yang dari luar negeri dan dia udah biasa nge-handle negosiasi sama orang luar. Meskipun dalam politik konteksnya beda, tapi Jokowi tau gimana caranya bawa negosiasi di kancah internasional yang (pastinya) punya banyak perhitungan.

Lagipula, Indonesia itu mungkin banget jadi kekuatan regional lagi di asia. Balik lagi jadi macan asia kayak dulu. Gimana? Karena kita saat ini lagi di masa bonus demografis kita, yang artinya banyak banget anak muda di negara kita. It means, perubahan yang lebih cepat, kalo kita bisa memanfaatkannya.

Itu artinya, menurut pendapat gue, Indonesia sekarang cocok banget untuk dipimpin seorang reformator yang punya terobosan dan punya gigi.


Ngga malu, ngga gengsi. Tapi humble.
Jokowi lahir bukan dari keluarga jendral kaya atau pengusaha sukses. Dia lahir dari keluarga sederhana. Rumahnya pernah digusur satpol PP di bantaran kali waktu dia masih kecil. Dia pernah banget ngerasain gimana rasanya jadi rakyat susah.

Gue ngerasain banget karakternya ini tetap bertahan hingga dia jadi pemimpin sekarang.

Dia ngga malu, ngga gengsi dan ngga ngelupain orang-orang terdahulunya, di otak dia cuma kerja-kerja-kerja terus untuk rakyat, bahkan tanpa perlu ngambil gajinya. Nothing to lose for him. Disadap aja ngga apa-apa, karena emang ngga ada lagi yang perlu disembunyiin dari jokowi kok. emoticon-Big Grin

Gue seneng banget kalo liat pemimpin kaya jokowi yang bisa menyentuh semua kalangan, dari rakyat miskin sampe pengusaha. Dari yang muda sampe tua. emoticon-I Love Indonesia (S)

Meskipun udah jadi orang besar, dia tetep humble blusukan naik kopaja, nyemplung ke got dan mempersilahkan semua kalangan ke kantornya. emoticon-Big Grin


Black Campaign Untuk Jokowi
Sekali lagi gue sampaikan, bahwa rakyat Indonesia itu sudah cerdas. Kita bisa ngeliat siapa yang jahat dan baik. Jokowi udah biasa dihina-hina dan dimarahin.

Dari kasusnya yang dibilang "bodoh" sama gubernur Jateng gara-gara ngga mau ngizinin pembangunan mall sampe sekarang dibilang tukang bohong sama beberapa parpol gara-gara nyapres.

Responsnya? "Iya, saya itu memang masih bodoh. Masih harus banyak belajar ke banyak orang. Dibilang begitu ya nggak apa-apa." Menurut gue adalah jiwa ksatria banget saat kita mampu nerima kritikan dan ngga perlu marah-marah. Jokowi ngga pernah ngebales dan banyak omong, tapi dia ngebuktiin lewat aksi.

Ngga jarang juga dia disebut sebagai boneka. Yeah, yeah. I won't deny it, but it's just the looks. Bukti megawati atau PDIP ngontrol jokowi dalam aksi kerja dan programnya apa, so far? Gue rasa dari dia di Solo sampe DKI, kerjaannya ya selaras dengan pro-rakyat semua. Kalo jokowi emang sebonekanya banget sama PDIP dan megawati, can it be more specific?


Jokowi Tidak Memilih Untuk Jadi Pemimpin, Rakyat Yang Memilih.
Secara metaforis maksudnya, bahwa Jokowi tidak serta merta mengajukan diri jadi capres. Pasti ada alasannya. Apa alasannya?

Karena ada dukungan dari rakyat/publik. emoticon-I Love Indonesia (S)

Naiknya bursa saham IHSG waktu pengumuman jokowi nyapres bukan karena tanpa alasan. Publik dan pasar antusias akan reformasi yang dibawa jokowi di Indonesia. Investor akan masuk ke Indonesia karena melihat harapan tersebut.

Meskipun terdengar konotasinya negatif, ngga selalu. Investor luar masuk itu berarti bahwa kita semakin punya modal untuk pembangunan emoticon-I Love Indonesia (S) Dengan modal banyak bisa aja secara hipotesisnya kita membangun monorail di seluruh Indonesia karena ada yang ngebiayain. Lalu anggaran negara bisa dialokasikan untuk pendidikan atau pemerataan pembangunan.


Tetep Fair dan Kritis, Ngga Buta Mata
Gue tetep berusaha fair dan kritis atas dukungan gue terhadap Jokowi. Pencalonan presidennya tentu aja punya konsekuensi politik. Tapi kadangkala aksi besar juga punya konsekuensi yang besar. Dan itu berlaku di segala hal di dunia ini.

Gue harap gue sendiri dan Indonesia juga akan fair terhadap Jokowi. Jika ia berbuat salah, bukan ngga mungkin gue ngga support dia lagi emoticon-Big Grin Tapi sampe sekarang, gue masih percaya bahwa beliau yang paling bisa ngebawa perubahan untuk tanah air kita ini lewat reformasi-reformasinya. emoticon-rose

Daripada adu jelek-jelekan melulu (yang pasti nambah dosa) emoticon-Big Grin, mending adu track record dan achievement calon aja gan dan programnya:



Experiences
Spoiler for :


Cheers buat pemilu yang sehat emoticon-Angkat Beer

---

Karena threadnya udah panjang dan udah banyak isu juga yang udah didiskusiin, ini gan rangkuman beberapa diskusinya:

Spoiler for rangkuman diskusi:
Diubah oleh RockAfterSchool 15-05-2014 04:13
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
119K
1.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Tampilkan semua post
RockAfterSchoolAvatar border
TS
RockAfterSchool
#363
Quote:


Silakan gan emoticon-Angkat Beer

Oke pertama-tama gan, hal yang jadi ambigu dalam isu jokowi boneka adalah terlalu banyaknya asumsi-asumsi yang tidak berfakta kuat. Misalnya kayak post agan:

Quote:

Quote:


Itu asumsi kekhawatiran kan? Makanya gue tanya gan, konkritnya, jokowi diatur mega itu contohnya kaya gimana dalam pemerintahannya jokowi di masa lalu? Tolong buktikan disini dan gue ga akan ragu untuk mengubah pikiran kalo bukti asumsi agan kuat.

Kalo alasannya hanya gara-gara simbolisasi politik mandat mega atau gara-gara prabowo memberikan sindiran jangan mau memilih capres boneka, apakah itu hal yang konkrit?

Lalu apakah gara-gara bertemu kedubes negara lain aja udah pantas menyebut jokowi antek negara asing? Kebijakannya yang selama ini dikontrol asing apa aja gan? Menolak utang world bankdemi bisa berdikari? Cara liat pemimpin antek asing itu iya apa bukan bakalan keliatan jelas gan di pemerintahannya, liat aja rezim somoza di nikaragua, atau mosadagh di persia yang mau digulingin sama inggris.

Jadi juru kampanye adalah salah satu usaha untuk bisa memenangkan kursi parlemen gan. Pemerintahan yang kuat harus didukung parlemen yang kuat kan? Langkah yang logis dan jangka panjang jauh bagi setiap capres. Ini dilakukan semua capres, kenapa jokowi aja yang dianggap miring sebagai juru kampanye?

emoticon-Angkat Beer

Quote:


Satu hal yang perlu ditambahkan bahwa adanya nilai berita yang tinggi, ya karena konten tersebut dianggap bernilai juga di masyarakat. Kalau memang pencitraan media sebegitu kuatnya, coba kasih contoh sejarah tokoh yang bisa dibuat demikian tanpa ditunjang prestasi atau tindakannya.

Hitler? Mussolini? Louis XIV? Soekarno? Kennedy? Mereka ngga bakalan pernah bisa terkenal in the first place di media kalo ngga ditunjang sama aksi dan prestasi mereka sendiri. Karena audiens akan tahu apa yang dikatakan di media tidak berkontradiksi dengan kenyataannya.

Kedua, apa motif sang pemilik media MNC, Metro, TV One, dll menyoroti jokowi terus? Ngga partai / tokohnya sendiri aja yang dijadiin media darling? Dengan asumsi agan diatas, itu malah menguatkan premise gue bahwa jokowi punya nilai yang disukai masyarakat. Ibaratnya, sebagus apapun makanan itu dikemas, kalo rasanya ngga enak ya ngga bakalan laku gan. emoticon-Cendol (S)

Risma, ridwan dll kurang disorot? Menurut gue itu faktor bias media yang condong selalu meliput berita di ibukota. Jokowi ngga menerima ekspos media sebesar sekarang sebelum dia dateng ke jakarta kan gan? Gimana tuh gan banjir besar di jawa barat yang cuma sesekali diliput, tapi banjir sedikit di jakarta aja seminggu penuh diliput terus. Ekspos berlebihan ngga cuma terasa di berita tentang tokoh, tapi juga berita berkonteks lainnya gan.
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.