Kaskus

Story

dausinAvatar border
TS
dausin
Dia... Masa lalu yang indah..
2007

Aku berjalan menyusuri kota yang asing bagiku dan saat itulah aku mengenalnya, hanya dengan seutas senyum yang aku berikan di antrian salah satu fastfood di kota itu. Dia yaaa.. dia datang selamanya dalam hidupku tanpa aku bisa menduga bahkan membayangkannya.. dan aku ingin mengenangnya lewat sedikit tulisan yang akan aku torehkan ini..

Tahun Pertama - Kenangan
Spoiler for Tahun Pertama:


Tahun Kedua- Lembaran yang terungkap
Spoiler for Tahun kedua:


Tahun Kedua- Cinta yang bersemi
Spoiler for cinta:



bersambung ( ada urusan bentar )
Diubah oleh dausin 28-05-2014 11:17
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
10.7K
126
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
dausinAvatar border
TS
dausin
#87
Aneh
Hari pertama kuliah, seperti baisanya hanya melakukan perkenalan dan sebagainya.. hari-hari selanjutnya aku hanya sesekali melihat mereka dan bertegur sapa.. Kami sudah terlalu sibuk dengan urusan masing-masing dan mungkin mereka telah sadar bahwa itu hanya romansa percintaan OMB yang tak pasti dan berjalan lama. Sementara senior yang mendekatiku, menghilang ntah dimana.. ya aku tak pernah bertemu mereka..

------------------------------
" taaaa.. makan bareng yuk ntar " oka mengajakku makan bersama ( oka ini cewek temen sekelasku )
" mau makan dimana emang ?"
" kantin ajah deh "
" okelah.. tapi temenin aku ke El*st* ya, mau fotocopy "
" ya udah sekarang ajah"
" iyaa bentar " Aku memasukan barang-barangku kedalam tas.

Kami berjalan ke fotocopy, tak terasa sudah 1 bulan kami memasuki perkuliahan, semua berjalan normal, tanpa kenangan masalalu dan semua telah terkubur dalam-dalam, aku dan dewa masih sama lebih sering bertemu dikampus dan mengobrol sebentar, jadwal kami selalu terbentur jadi agak sedikit susah bertemu dan ku dengar dia juga telah fokus ke rahma.. Aahh.. hidupku indah, terimakasih wkatu yang telah membuatnya lebih indah.

" aku mau ambil minum nih, kamu mau nggak ?"
" nggak, dikantin ajah ntar "

Aku masih sibuk membayar fotocopyan ku, sementara oka sudah meluncur memilih minuman yang hendak di minumnya.

" Gimana kabarnya ?" aku mendengar seseorang bertanya, tapi entah kepada siapa.
" eta kan ?" Aku menoleh dengan perasaan bingung, kenapa tiba2 ada yang bertanya kabar, akukan setiap hari kuliah, kualihkan pandanganku ke suara itu. Deg.. Sosok malam itu yang masih membekas diingatanku, yang telah hilang di gelapnya malam ada disebelahku dengan senyum manisnya.
" eh.. baik kakak, kakak sendiri ?" aku membalasnya dengan senyum
" udah nggak flat lagi ya, bagus deh "
" maksudnya ?"
" kamu tambah lucu, adek manis " Aku hanya mengernyitkan dahiku memberi simbol kebingungan dari perkataannya.. " duluan ya, jaga kesehatan " Dia berlalu meninggalkanku dengan senyumnya.

" siapa ta ?" oka menghampiriku sambil membawa botol minumannya dan bergegas membayarnya.
" nggak tau " aku menjawab sekenanya
" kok bisa ngobrol, aneh kamu ini "
" maksudnya aku nggak tau namanya, cuma pas OMB aku pernah ngobrol sama kakak itu"
" romansa OMB ya ?" oka mulai menggodaku
" kagak.. udah ah yuk.. lapar aku " aku berjalan meninggalkan oka
" iih.. tungguin ta.. main kabur ajah " aku tak memperlambat langkahku, oka mempercepat langkahnya mengejarku dan mencoba selalu menggodaku, namun tak berhasil.

-----------------------
" berdua ajah nih " dewa sudah ngeloyor duduk disebelahku.
" iyaaa.. " aku menjawabnya sambil mengunyah makananku, oka hanya tersenyum melahap makanannya.
" ntar datang ospek jurusan ?"
" aku kan datang trus " jawabku cuek " tau deh oka, napa emang ?"
" rumah jauh ta.. hari ini aku ijin kayaknya " dia masih sibuk menghabiskan makanannya.
" duduk dimana ta ?"
" ya tempat biasa lah, napa sih ? tiap OPJ nanya muluk "
" nggak apa loh ta "
" yakin ?" aku mencoba memastikan
" iyaa "
" udah makan dulu.. katanya laper " eta mencoba melerai perselihan kami yang bakal sengit. Dewa mulai melanjutkan makannya, dan ya akupun begitu. Kami menghabiskan waktu mengobrol lebih lama dan sejenak menyantaikan diri sebelum memasuki perkuliahan yang membuat otakku bergejolak.

--------------------------
Selesai perkuliahan oka sudah memasang kuda-kuda untuk cabut duluan " duluan ta.. salam ajah sama yg lain " pamitnya dengan senyum setan yang sedikit menyebalkan. Aku bergegas memasukan barangku kedalam tas, beberapa anak kelasku sudah berjejer diluar hendak bernagkat bersama ke ruangan Ospek, sebagian dari mereka ada yang memilih membeli minum dulu atau ketoilet dan sebagainya, Sementara aku dan beberapa orang memilih langsung ke ruangan yang disediakan kakak senior. Seperti biasa kami mengambil sisi disudut kiri ruangan, aku berada paling pojok.

Selama OPJ, kami diberikan beberapa tugas oleh kakak senior dan hari ini adalah jadwal pengumpulan tugasnya. Kulirik sekitar, hanya sedikit MABA yang hadir. Aku merupakan anak yang pendiam, tak banyak bicara, tak banyak basa basi dan tak banyak mengemukakan pendapat. Tapi, jika aku sudah tak suka, maka aku akan menjadi anak yang keras seperti hari ini, hingga semua terpaksa mengenalku.

Salah seorang kakak senior yang paling tua, kalau tak salah angkatan 2006, dia datang memberikan sejenis motivasi yang menuju ke penekanan emosi, sehingga bagi beberapa anak akan memilih untuk diam, namun mas itu tak menginginkan jawaban diam.. Kurang lebih 15 menit berlalu, aku masih memilih diam berserta anak yang lain, sampai terucap satu kata yang membuatku membuka mulutku yang selama ini terkunci rapat " tolong jawab dek, setidaknya hargain aku seperti manusia didepan sini " ( sebenernya dialognya lebih panjang dan pake bahasa jawa, tapi intinya seperti ini ) dengan intonasi yang lemah namun tenang. Dan aku memberanikan menjawabnya.. jawaban yang menentukan segalanya dalam hidupku..

-------------------
" langsung pulang ta ?" tika bertanya kepadaku saat kami keluar dari ruangan ( tika temen cewek sekelasku )
" iya tik, napa ?"
" jalan dulu yuk "
" kemana ? sama siapa ajah loh ?"
" nooh.. sama rizka.. dia lagi suntuk tuh mau pulang "
" okelaah.. asal diboncengin ajah bukan diseret-seret " candaku ke tika
Kami sedikit mengobrol hendak nongkrong dimana nantinya, namun semua sirna kala senior memanggilku..
" dek.. eta ya ?"
" eh.. iya kak.. ada apa ya ?"
" bisa ikut sebentar "
" ehmmm " aku berpikir sejenak melirik tika yang kemudian berkata " ya udah lain kali ajah ta, aku duluan ya "
" maaf yaa tik " Tika tersenyum meninggalkanku mengahmpiri rizka yang sudah menunggunya dan sepertinya rizka sedikit kecewa karena aku tak ikut. Senior itu berjalan ke salah satu ruangan, aku mengikutinya dari belakang berusaha tetap tenang dan menganggap aksi yang aku lakukan tadi bukanlah kesalahan besar, semoga aku tak dihukum. Kulihat dari jendela luar ada beberapa orang disana sedang duduk bersama dan mengobrol dan ada senior angkatan 2006 yang tadi beradu argumen denganku.. Aku mulai sedikit gugup dan berdoa, semoga aku tak diapa-apakan..

" duduk sini dek.. " Seorang senior mempersilahkanku duduk disalah satu meja.
" ooh.. ini yang tadi ya, siapa namanya ?" salah satu dari mereka mencoba bersikap ramah terhadapku
" eta kak " aku menjawab dengan lembut
" siapa.? nggak kedengeran dek, padahal tadi suaranya lantang loh " dia masih tersenyum mencoba mengejekku tepatnya. Oh.. TUHAN jangan sampai aku dibully
" eta kak " aku mencoba menjawabnya lebih keras.
" tinggal mana ta ? nggak apakan pulang telat ?" sepertinya senior satu ini agak resek kurasa, yang lainnya masih asik berbincang atau diam, dia malah sibuk bertanya yang aneh2.
" di TMB kak, nggak apa kak "
" TMB berapa ?"
" ehhh... " aku bingung seketika, nih orang maunya apa sih.. resek amat tanya2..
" udah gus.. jangan digangguin.. sampe bingung dia " Kata salah seornag senior yang terlihat cool sambil berjalan keluar dan memandangku dengan sengit.. Sialan sok cool banget tuh orang, jutek amat. Dan aku tersadar ternyata senior yang mencoba menggangguku bernama agus, dia tersenyum dan berkata " selamat ya ta " meninggalkanku sendiri dengan kebingunganku.

Aku masih bingung apa tujuanku disini dan mengapa mereka memanggilku namum membiarkanku sendiri.. Ahh .. sudahlah biarkan saja, tapi perutku sudah berbunyi nyaring, sepertinya cacing-cacingku sedang kelaparan tingkat dewa.. Saat aku mulai melamun dalam kebingunganku, ternyata orang yang memanggilku datang.

" eta, sory lama nunggu "
" eh.. iya mas nggak apa "
" pulang agak malam nggak apa kan ?"
" iya mas.." aku mencoba tersenyum
" oyaa.. udah tau namaku kan ?"
" tau mas, kan tadi masnya yang didepan ruangan " aku mencoba mengingat perdebatan kami.
" siapa ?" Sialan.. menyebut namanya membuatku sakit dan mengenang sosok yang tak jelas keberadaannya. " tuh lupakan ?" dia tersenyum lebar.. karena aku merasa tak mau kalah, kucoba sebutkan namanya dengan lapang dada.
" mas yanu kan ?"
" nah.. pinter kamu, masih inget namaku.. Tau nggak kenapa dipanggil kesini ?" Itu pertanyaan udah muter diotakku dari tadi mas.. aku hanya bisa membatin dalam hati dan menjawab dengan lembut " nggak mas "
" Gini loh ta.. tadi di ruangan, cuma kamu yang berani mengeluarkan pendapatmu saat dibawa tekanan, itu sebabnya kamu dipanggil kesini, ngerti ?" dia sedikit memberi petunjuk kepadaku. Kujawab dengan anggukan pelan.. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya yang intinya, aku harus menjadi seseorang yang lebih terbuka dan menunjukan segala yang aku punya, jangan hanya menjadi seseorang yang ada dibalik layar, karena aku punya potensi lebih untuk dikembangkan..

Setelah lama kami mengobrol santai, mas yanu meminta salah satu senior mengantarku pulang. Aku sudah ngotot menolaknya berkali-kali, namun ya tetap saja aku junior yang harus menurut dan sabar.

" pulangnya biar dianter ta "
" nggak usah mas aku sendiri aja, misi mas "
" nggak boleh, tunggu sini ntar orangnya datang kok "
" beneran nggak usah mas, aku bisa sendiri "
" cewek mandiri tuh bagus ta, tapi kamu bakal tetep butuh cowok " Jleb banget kata-katanya, kayaknya mas ini tau kalo aku lagi nggak mau didekatin siapun.. Mirisnya diriku..Seketika kami berdiam diri menunggu orang yang akan mengantarku, mas yanu sesekali mengajakku mengobrol santai.
" nahh, tuh dia " mas yanu melihat sosok di seberang kami yang berjalan menghampiri kami, aku membalikan badanku untuk melihatnya. Dan.. ternyata sosok yang jutek kepadaku yang akan mengantarku.
" mas.. nggak usah deh,, aku sendiri aja.. ya mas ya " aku mencoba merayu mas yanu dengan memelas.
" nggak bisa, kenapa rupanya ? ada yang salah ? "
" eh.. nggak mas.. ehmmm " aku bingung mau menjawab apa
" ya udah.. lagian dia baik kok, asal kamu tau ajah, dia biasanya nggak mau disuruh antar cewek loh "
" eh.. maksudnya ?"
" iyaa.. pas tadi aku tanyain anak2, si agus kan langsung ngotot duluan anter kamu.. eh tiba2 dia yang angkat tangannya.. langsung satu ruangan itu diem ajah.. "
" mas ngapain cerita gini ke aku ?"
" ini rahasia ta, kalo selepas acara kita bisa ngobrol santai dikantin atau dimanapun, kamu kan udah bisa bersikaplah gimana baiknya.. "
" iyaa mas.. makasih ya sharingnya "
" selamat datang ya ta.. "
" selamat datang mas ?"
" iyaa.. selamat menjadi warga.. "
" eh.. kan belom mas "
" ngucapinnya sekarang aja ta.. takut nggak sempet " dia masih bercanda kepadaku. Dan senior itu pun sudah sampai dihadapanku, aku hanya tediam membisu, tak berani melontarkan apapun.
" lama banget jalannya, eta kasian tau nungguin "
" ehh.. sorry ya " dia menjawab sekenanya.
" nggak apa kak "
" kenalan dulu lah.. masak diem2an ajah nanti " mas yanu sudah menggoda kami yang entah bagaimana lagi harus kujelaskan.
" yudis " dia menyodorkan tangannya ke arahku
" eta " aku membalas tangannya sambil tersenyum, namun ya dia tak tersenyum dikitpun.
" gitu dong, senyum yud.. bakal boncengin cewek kok nggak seneng " mas yanu mencoba menggoda yudis, tapi dia sama sekali tak tergoda mala beranjak pergi meninggal mas yanu " duluan ya mas, yuk ta "
" ehh.. duluan ya mas " Aku tersenyum berpamitan dengan mas yanu dan buru-buru menyusul yudis dengan perasaan kesal yang setengah mati, kalo bukan senior udah aku omelin kamu..
" hati2 ta.. jangan lupa pegangan ya " mas yanu sedikit menggodaku diakhir perjumpaan kami dan aku hanya bisa tersenyum menoleh kearahnya.
" kak, pelan dong.. tungguin " Dia sama sekali nggak menganggapku. " kak tungguin " Masih saja tak menganggap ku " Kak, jalannya jangan cepet2 dong " Lagi aku dicuekin muluk.. Aku hanya bisa manyun mengikutinya menuruni anak tangga, lantai 4 lagi, udah capek, sialan banget nih orang. Dari pada ngikutin dia buat capek, aku memperlambat langkah ku dan berjalan semampuku.

" lama amat sampe nya " Aku mendengar suara yudis di ujung tangga lantai 2. Kualihkan padanganku ke dia. Aah.. syukurlah ternyata dia mau menungguku.
" namanya capek "
" ya udah " dia hanya cuek menjawabku, tapi dia mulai mensejajari langkahku, setidaknya dia sedikit bersikap manis kepadaku.

Sepanjang perjalanan keparkiran kami hanya diam saja, dia mengambil motornya dan aku menunggunya diluar parkiran.. Dan memang kami hanya diam saja.. Bahkan saat sudah dekat kosku dia tak bertanya kosku dimana dan aku yang berinisiatif memberitahukannya sendiri. ya dia memang aneh..

" Makasih ya kak "
" mas ajah, yooo.. istirahat ya " Whaaat... dia bilang istirahat.. aku masih sedikit heran, padahal sepanjang jalan dia cuma diem ajah.. tapi ya sudahlah.. biarkan apa maunya..

-------------------------------
Setelah berberes kurebahkan badanku yang terasa berat, tugasku kuliahku sudah ada.. untung saja tak dikumpulkan besok, jadi aku bisa beristirahat.. Entah apa yang ada dipikiranku, aku mencari buku OMB ku.. buku yang ditanda tangani oleh seseorang yang aku temui hari ini, tak butuh waktu lama mencarinya aku sudah mendapatkan buku itu dalam genggamanku. Kusandarkan badanku di badan didinding kamarku, kubuka lembaran yang ditanda tangani olehnya, tanpa nama hanya sebuah tanda tanga.. Apa maksudnya ? aku tak pernah mengerti..

Sekilas aku teringat perkataan yang menyuruhku untuk melihat isi bukuku. Ku buka lembar perlembar dan benar-benar aku baca apapun tulisan yang ada dibuku itu. Sampai aku menemukannya, tulisan ini berbeda, bukan tulisanku atau teman-temanku. Yaa.. tulisan ini merupakan bait kata dari seseorang dan untuk seseorang.. dan tulisan ini darinya, sosok dihari akhir OMB ku.. Aku membaca bait demi bait yang dituliskannya, tak banyak memang, hanya sedikit namun menyentuh ku.. Dia bahkan tak menulis namanya hanya menuliskan inisialnya saja.. Aah.. dia memang misterius yang aneh, tersenyum padaku tapi tak pada semua orang.. dan aku menemukannya.. bukan dia yang menemukanku.. aku menemukannya agar dia tau bahwa aku ada.. Kenapa juga aku jadi berpikiran sama sepertinya.? Aku menutup buku itu dan menyimpannya.. Biarlah ini menjadi kenanganku yang lain, yang hanya kukenang dan kusimpan dalam diamku..

------------------------
Aku terbangun karena sms di hapeku, ternyata aku ketiduran saat merebahkan badanku di kasur. Kubuka sms masuk, dewa :
" udah tidur ta ?"
" belum, knp wa ?"
" gpp emoticon-Smilie "
" aneh kmu -.-a "

Dia tak membalas sms ku.. Dewa akhir-akhir ini memang agak aneh, sering bertanya yang tak jelas serta melakukan hal yang tak jelas.. Mungkin dia takut kehilanganku, tapi seharusnya dia tau aku takkan mudah jatuh cinta.. Entahlah dewa, kekahwatiranmu kadang membuat mu sakit dan menderita tapi aku tak bisa melakukan apapun untuk kita.. Karena kita tak pernah ditakdirkan bersama.. Tak berapa lama aku memikirkannya, dia mengirim sms kembali.

" aku takut kamu pergi *lagi ;( "
" aku nggak bakal pergi wa, kamu masih bisa bareng aku. dulu n seterusnya emoticon-Smilie "
" makasih ;( "
" kamu knp wa ?"
" gpp ta, maaf ya "
" remember, don't say sorry betwen us emoticon-Smilie "

Dewa tak membalas sms ku lagi.. dia beneran aneh kali ini.. sikapnya terlalu aneh untuk dewa yang selalu mengerti aku..
Diubah oleh dausin 16-04-2014 14:13
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.