- Beranda
- Stories from the Heart
[Doko Demo Hana] Doko Demo Watashi Ga Aru, Hana O Hanami Shite Imasu
...
TS
primenumbers
[Doko Demo Hana] Doko Demo Watashi Ga Aru, Hana O Hanami Shite Imasu
Konichiwa minna-san! Hajimemashite, watashi no namae wa Eric desu. Dozo Yoroshiku 
Artinya : Hallo semuanya! Perkenalkan, nama gue Eric. Senang bertemu dengan kalian
Selama ini gue cuma jadi silent reader abadi di SFTH, dan setelah banyak membaca cerita2 disini yg sangat inspiratif, menarik, dan unik. Gue juga memberanikan diri untuk menulis cerita gue sendiri
Gue orangnya nggak suka basa basi dan banyak ngomong. Jadi kita langsung ke ceritanya aja yah
Buat yg udah mampir arigatou onegaishimasu and happy reading
--
Buat temen2 yg udah tau/ngerti arti judulnya, gak usah di share dimari ya translate nya.
Cukup disimpen dalem hati aja dulu
Yg pasti nanti di last episode akan gue kasih tau artinya
Sankyu

Artinya : Hallo semuanya! Perkenalkan, nama gue Eric. Senang bertemu dengan kalian

Selama ini gue cuma jadi silent reader abadi di SFTH, dan setelah banyak membaca cerita2 disini yg sangat inspiratif, menarik, dan unik. Gue juga memberanikan diri untuk menulis cerita gue sendiri

Gue orangnya nggak suka basa basi dan banyak ngomong. Jadi kita langsung ke ceritanya aja yah

Buat yg udah mampir arigatou onegaishimasu and happy reading

--
Buat temen2 yg udah tau/ngerti arti judulnya, gak usah di share dimari ya translate nya.

Cukup disimpen dalem hati aja dulu

Yg pasti nanti di last episode akan gue kasih tau artinya

Sankyu

Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 34 suara
Who is your favourite character?
Eric :cool:
15%
Florina :kisss
24%
Desma :kisss
44%
Arman :cool:
18%
Diubah oleh primenumbers 13-07-2014 23:47
anasabila memberi reputasi
1
96.4K
856
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
primenumbers
#504
Eps 26
Flo masih berdiri memegang nampan dengan satu porsi McNuggets dan segelas Coca cola yg telah ia pesan.
“Uhmm, boleh” Jawab gue santai
“Makasih yah” Sapa Flo dengan senyum berseri
“It's okay. Darimana, Flo?”
“Abis dari kampus, emang darimana lagi?”
“Hahaha. Oh iya Flo, kenalin nih…”
Gue belum sempat menyebutkan nama, udah langsung dipotong dengan pertanyaan yg mencengangkan.
“Pacar lo ya?”
“Bukan!” Cetus Desma
“Temen, satu kampus juga sama kita” Tutur gue
“Oh satu kampus? Gue Florina” Flo menjulurkan tangan ke Desma tanda memperkenalkan diri

“Desma” Balas Desma
“Jurusan apa?”
“Psikologi”
“Wow!”
“Kenapa?”
“Calon psikolog dong?”
“Ya begitulah hehehe, kalo lo?”
“Gue sih jurusan sejuta umat”
“Heh?”
“Ekonomi, ekonomi kan jurusan sejuta umat”
“Oh hahaha. Emang bener sih, tapi kan ekonomi itu ilmu dasar. So, sampai kapanpun gak bakal ilang”
“Iya, dan untungnya gue cocok kuliah di ekonomi”
Dua gadis cantik itu mengobrol tanpa henti seolah sudah puluhan tak bertemu. Baru 10 menit Desma dan Flo kenal, tapi mereka sudah bisa akrab bak seorang sahabat. Mereka pun sempat bertukar nomor handphone masing2.
Sedangkan gue hanya bisa mendengarkan pembicaraan mereka berdua, dan sesekali memainkan game yg ada di handphone.
Penyebab gue diam seribu bahasa karna gue gak tau harus ngomong apa. Dan juga gue begitu nervous di depan Flo.
“Eric… Kenapa diem aja?” Tanya Florina sambil meminum coca cola nya sedikit demi sedikit
“Tau, daritadi gak bersuara” Desma menambahkan
“Gak apa2, lo berdua kalo mau ngobrol ya ngobrol aja. Santai gue mah” Jawab gue agak panjang
“Grogi ya ada gue?” Sahut Flo
“Siapa yg grogi? Nggak grogi gue, biasa aja”
“Bohong, pasti grogi kan?”
“Kagak! Berani sumpah gue”
Suasana yg tadinya penuh canda dan tawa kemudian terhenti.
“Kalian kapan mau pulang?” Kata Flo setelah meletakkan gelasnya di meja.
“Bentar lagi kayaknya. Ya, Ric?” Desma bertanya ke gue
“Hah? Oh iya” Sahut gue pendek
“Gue duluan ya. Udah capek, mau istirahat” Timpal Flo
“Hati2 ya, Flo” Ucap Desma
“Iya, Des nanti sambung on the phone ya”
“Sip”
“Daaaaah”
Flo berdiri dan segera pergi dari meja itu. Ketika Flo sudah tiada, Desma mulai menginterview gue. Desma sepertinya menyadari kalo gue agak terlihat salting.
“Lo kenapa sih, Ric? Gue perhatiin kayak orang salting lo”
“Nggak ah, perasaan lo doang”
“Jangan boong deh. Gue tau, Ric. Gue kan calon psikolog”
“Yaelah”
“Si Flo itu mantan lo ya?”
“Bukan”
“Iya sih, gue juga nggak percaya kalo lo punya mantan se-cantik dia”
“Gue pernah cerita kan ke elo, kalo ada cewek yg mau gue deketin tapi gue nya minder? Nah cewek yg gue maksud itu si Flo”
“Huahahaha, selera lo tinggi ternyata”
“Ketawa lo, menurut lo gimana Des si Flo orangnya? Coba lo analisa”
“Hmmm gimana ya?”
“Katanya lo calon psikolog”
“Menurut gue ya, bisa bener bisa salah juga. Flo tuh orangnya, easy going, cerdas, suka life style yg wah, bosenan. Ini kalo yg gue liat dari body language nya ya”
“Jadi makin minder gue”
“Lah kenapa? Gak usah minder kali. Kalo lo naksir dan mau ngedeketin dia ya wajar aja, hak lo kok. Cuma kalo ngomongin masalah kekurangan, semua orang pasti punya kekurangan, Ric. Asal lo serius pengen pedekate, nanti gue bantuin. Gimana? Mau gak lo?”
“Tau ah, bingung gue”
"Ah malu2 kucing lo"

Bersambung
“Uhmm, boleh” Jawab gue santai

“Makasih yah” Sapa Flo dengan senyum berseri

“It's okay. Darimana, Flo?”

“Abis dari kampus, emang darimana lagi?”

“Hahaha. Oh iya Flo, kenalin nih…”
Gue belum sempat menyebutkan nama, udah langsung dipotong dengan pertanyaan yg mencengangkan.

“Pacar lo ya?”

“Bukan!” Cetus Desma

“Temen, satu kampus juga sama kita” Tutur gue

“Oh satu kampus? Gue Florina” Flo menjulurkan tangan ke Desma tanda memperkenalkan diri

“Desma” Balas Desma

“Jurusan apa?”
“Psikologi”

“Wow!”

“Kenapa?”

“Calon psikolog dong?”

“Ya begitulah hehehe, kalo lo?”

“Gue sih jurusan sejuta umat”

“Heh?”

“Ekonomi, ekonomi kan jurusan sejuta umat”
“Oh hahaha. Emang bener sih, tapi kan ekonomi itu ilmu dasar. So, sampai kapanpun gak bakal ilang”

“Iya, dan untungnya gue cocok kuliah di ekonomi”

Dua gadis cantik itu mengobrol tanpa henti seolah sudah puluhan tak bertemu. Baru 10 menit Desma dan Flo kenal, tapi mereka sudah bisa akrab bak seorang sahabat. Mereka pun sempat bertukar nomor handphone masing2.
Sedangkan gue hanya bisa mendengarkan pembicaraan mereka berdua, dan sesekali memainkan game yg ada di handphone.
Penyebab gue diam seribu bahasa karna gue gak tau harus ngomong apa. Dan juga gue begitu nervous di depan Flo.

“Eric… Kenapa diem aja?” Tanya Florina sambil meminum coca cola nya sedikit demi sedikit
“Tau, daritadi gak bersuara” Desma menambahkan

“Gak apa2, lo berdua kalo mau ngobrol ya ngobrol aja. Santai gue mah” Jawab gue agak panjang
“Grogi ya ada gue?” Sahut Flo

“Siapa yg grogi? Nggak grogi gue, biasa aja”

“Bohong, pasti grogi kan?”

“Kagak! Berani sumpah gue”

Suasana yg tadinya penuh canda dan tawa kemudian terhenti.
“Kalian kapan mau pulang?” Kata Flo setelah meletakkan gelasnya di meja.
“Bentar lagi kayaknya. Ya, Ric?” Desma bertanya ke gue
“Hah? Oh iya” Sahut gue pendek
“Gue duluan ya. Udah capek, mau istirahat” Timpal Flo

“Hati2 ya, Flo” Ucap Desma

“Iya, Des nanti sambung on the phone ya”

“Sip”

“Daaaaah”
Flo berdiri dan segera pergi dari meja itu. Ketika Flo sudah tiada, Desma mulai menginterview gue. Desma sepertinya menyadari kalo gue agak terlihat salting.

“Lo kenapa sih, Ric? Gue perhatiin kayak orang salting lo”

“Nggak ah, perasaan lo doang”

“Jangan boong deh. Gue tau, Ric. Gue kan calon psikolog”

“Yaelah”

“Si Flo itu mantan lo ya?”

“Bukan”

“Iya sih, gue juga nggak percaya kalo lo punya mantan se-cantik dia”

“Gue pernah cerita kan ke elo, kalo ada cewek yg mau gue deketin tapi gue nya minder? Nah cewek yg gue maksud itu si Flo”

“Huahahaha, selera lo tinggi ternyata”

“Ketawa lo, menurut lo gimana Des si Flo orangnya? Coba lo analisa”
“Hmmm gimana ya?”

“Katanya lo calon psikolog”

“Menurut gue ya, bisa bener bisa salah juga. Flo tuh orangnya, easy going, cerdas, suka life style yg wah, bosenan. Ini kalo yg gue liat dari body language nya ya”

“Jadi makin minder gue”

“Lah kenapa? Gak usah minder kali. Kalo lo naksir dan mau ngedeketin dia ya wajar aja, hak lo kok. Cuma kalo ngomongin masalah kekurangan, semua orang pasti punya kekurangan, Ric. Asal lo serius pengen pedekate, nanti gue bantuin. Gimana? Mau gak lo?”

“Tau ah, bingung gue”

"Ah malu2 kucing lo"


Bersambung

JabLai cOY memberi reputasi
1
![[Doko Demo Hana] Doko Demo Watashi Ga Aru, Hana O Hanami Shite Imasu](https://s.kaskus.id/images/2014/04/09/6430330_20140409050230.jpg)

![[Doko Demo Hana] Doko Demo Watashi Ga Aru, Hana O Hanami Shite Imasu](https://dl.kaskus.id/bethhart.com/wp-content/uploads/2013/04/Twitter11.png)