RockAfterSchoolAvatar border
TS
RockAfterSchool
Alasan Gue Akhirnya Memutuskan Pilih Jokowi
First note: ane hargain dan hormatin apapun pilihan agan, as long as you respect mine emoticon-Cendol (S)

Untuk pertama kalinya akhirnya gue bisa dapet kesempatan untuk berpartisipasi milih presiden gan. Seperti halnya thread ini yang memberikan alasan kenapa TS milih prabowo, gue juga akhirnya punya keputusan matang untuk milih Jokowi!

Joko Widodo




Alasannya:

Lewat aksinya, ngga banyak omong
Menurut gue orang-orang reformis kaya Jokowi, Ahok, Risma, Ridwal Kamil ngga bakalan terus-terusan lahir di Indonesia. Apalagi kalo ngga didukung, we should support them at least. Mengutip Bung Karno juga, jangan sekali-kali lupakan sejarah. Kita harus belajar dari sejarah.

Udah saatnya Indonesia mengalami reformasi besar-besaran dengan potensial negara kita yang hebat ini. Jepang ngga bakalan bisa semaju sekarang tanpa tokoh restorasi, Kaisar Meiji. Inggris ngga bisa semaju sekarang kalo ngga ada Elizabeth I yang pada masanya dilecehin, tapi aksinya ada. Begitu juga Prussia oleh Frederick the great, Jerman sama Bismarck, Russia oleh Peter the great, dll..

Jadi apa yang dibutuhin negara besar dengan potensial tinggi? Seorang reformator.

Jadi gue rasa, ini bukan saatnya rakyat Indonesia jadi naif. Rakyat Indonesia udah cerdas sama yang namanya black campaign. Kenapa ngga saingan program aja secara sehat kayak Jokowi bilang? Kenapa ngga adu track record dan achievement aja? emoticon-thumbsup:

Seorang reformator kayak Jokowi itu diapresiasi banget dari luar negeri, dia dinilai banyak analis internasional bakal bawa gebrakan positif buat Indonesia, karena dia punya karakter seorang reformator. Gue ngomong gini fair, karena di India ada juga tokoh kayak Jokowi, namanya Narendra Modi, dan dapet pengakuan internasional yang sama juga kayak Jokowi.

Cuma sayang, jika Indonesia ngga men-support sang reformator-reformator ini (ngga cuma jokowi). Ibarat kesempatan yang dibuang percuma.

Mungkin kata perubahan itu kata yang paling klise dalam politik. Tapi nyatanya ngga selalu kalo kita punya sosok panutan. Yang memimpin bukan dengan memberi perintah, tapi ngasih contoh dan nunjukin lewat aksinya. Ngga banyak omong kosong.


Berdikari, berani lawan asing
Gue paling heran sama orang yang bilang Jokowi antek AS dan sebagainya itu lah emoticon-NohopeGue rasa rakyat udah pinter bisa mikir kritis kalo jadi nasionalis itu ngga jamannya lagi pidato berapi-api dan bawa panji-panji revolusi.

Nasionalis sekarang itu aksi nyata dan reformasi. Jokowi yang berani nolak utang dari IMF aja masih dibilang antek asing emoticon-Nohope Rakyat udah pinter bisa nyari google track record Jokowi ini di media yang ngga bias.

Dan buat yang bilang jokowi jago di level nasional doang? Dia itu pengusaha mebel yang udah go internasional. Kliennya banyak yang dari luar negeri dan dia udah biasa nge-handle negosiasi sama orang luar. Meskipun dalam politik konteksnya beda, tapi Jokowi tau gimana caranya bawa negosiasi di kancah internasional yang (pastinya) punya banyak perhitungan.

Lagipula, Indonesia itu mungkin banget jadi kekuatan regional lagi di asia. Balik lagi jadi macan asia kayak dulu. Gimana? Karena kita saat ini lagi di masa bonus demografis kita, yang artinya banyak banget anak muda di negara kita. It means, perubahan yang lebih cepat, kalo kita bisa memanfaatkannya.

Itu artinya, menurut pendapat gue, Indonesia sekarang cocok banget untuk dipimpin seorang reformator yang punya terobosan dan punya gigi.


Ngga malu, ngga gengsi. Tapi humble.
Jokowi lahir bukan dari keluarga jendral kaya atau pengusaha sukses. Dia lahir dari keluarga sederhana. Rumahnya pernah digusur satpol PP di bantaran kali waktu dia masih kecil. Dia pernah banget ngerasain gimana rasanya jadi rakyat susah.

Gue ngerasain banget karakternya ini tetap bertahan hingga dia jadi pemimpin sekarang.

Dia ngga malu, ngga gengsi dan ngga ngelupain orang-orang terdahulunya, di otak dia cuma kerja-kerja-kerja terus untuk rakyat, bahkan tanpa perlu ngambil gajinya. Nothing to lose for him. Disadap aja ngga apa-apa, karena emang ngga ada lagi yang perlu disembunyiin dari jokowi kok. emoticon-Big Grin

Gue seneng banget kalo liat pemimpin kaya jokowi yang bisa menyentuh semua kalangan, dari rakyat miskin sampe pengusaha. Dari yang muda sampe tua. emoticon-I Love Indonesia (S)

Meskipun udah jadi orang besar, dia tetep humble blusukan naik kopaja, nyemplung ke got dan mempersilahkan semua kalangan ke kantornya. emoticon-Big Grin


Black Campaign Untuk Jokowi
Sekali lagi gue sampaikan, bahwa rakyat Indonesia itu sudah cerdas. Kita bisa ngeliat siapa yang jahat dan baik. Jokowi udah biasa dihina-hina dan dimarahin.

Dari kasusnya yang dibilang "bodoh" sama gubernur Jateng gara-gara ngga mau ngizinin pembangunan mall sampe sekarang dibilang tukang bohong sama beberapa parpol gara-gara nyapres.

Responsnya? "Iya, saya itu memang masih bodoh. Masih harus banyak belajar ke banyak orang. Dibilang begitu ya nggak apa-apa." Menurut gue adalah jiwa ksatria banget saat kita mampu nerima kritikan dan ngga perlu marah-marah. Jokowi ngga pernah ngebales dan banyak omong, tapi dia ngebuktiin lewat aksi.

Ngga jarang juga dia disebut sebagai boneka. Yeah, yeah. I won't deny it, but it's just the looks. Bukti megawati atau PDIP ngontrol jokowi dalam aksi kerja dan programnya apa, so far? Gue rasa dari dia di Solo sampe DKI, kerjaannya ya selaras dengan pro-rakyat semua. Kalo jokowi emang sebonekanya banget sama PDIP dan megawati, can it be more specific?


Jokowi Tidak Memilih Untuk Jadi Pemimpin, Rakyat Yang Memilih.
Secara metaforis maksudnya, bahwa Jokowi tidak serta merta mengajukan diri jadi capres. Pasti ada alasannya. Apa alasannya?

Karena ada dukungan dari rakyat/publik. emoticon-I Love Indonesia (S)

Naiknya bursa saham IHSG waktu pengumuman jokowi nyapres bukan karena tanpa alasan. Publik dan pasar antusias akan reformasi yang dibawa jokowi di Indonesia. Investor akan masuk ke Indonesia karena melihat harapan tersebut.

Meskipun terdengar konotasinya negatif, ngga selalu. Investor luar masuk itu berarti bahwa kita semakin punya modal untuk pembangunan emoticon-I Love Indonesia (S) Dengan modal banyak bisa aja secara hipotesisnya kita membangun monorail di seluruh Indonesia karena ada yang ngebiayain. Lalu anggaran negara bisa dialokasikan untuk pendidikan atau pemerataan pembangunan.


Tetep Fair dan Kritis, Ngga Buta Mata
Gue tetep berusaha fair dan kritis atas dukungan gue terhadap Jokowi. Pencalonan presidennya tentu aja punya konsekuensi politik. Tapi kadangkala aksi besar juga punya konsekuensi yang besar. Dan itu berlaku di segala hal di dunia ini.

Gue harap gue sendiri dan Indonesia juga akan fair terhadap Jokowi. Jika ia berbuat salah, bukan ngga mungkin gue ngga support dia lagi emoticon-Big Grin Tapi sampe sekarang, gue masih percaya bahwa beliau yang paling bisa ngebawa perubahan untuk tanah air kita ini lewat reformasi-reformasinya. emoticon-rose

Daripada adu jelek-jelekan melulu (yang pasti nambah dosa) emoticon-Big Grin, mending adu track record dan achievement calon aja gan dan programnya:



Experiences
Spoiler for :


Cheers buat pemilu yang sehat emoticon-Angkat Beer

---

Karena threadnya udah panjang dan udah banyak isu juga yang udah didiskusiin, ini gan rangkuman beberapa diskusinya:

Spoiler for rangkuman diskusi:
Diubah oleh RockAfterSchool 15-05-2014 04:13
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
119K
1.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Tampilkan semua post
RockAfterSchoolAvatar border
TS
RockAfterSchool
#260
Quote:


Diskusinya tentang hal ini di halaman awal-awal bro tentang gestur politik jokowi yang satu ini. Ini bukan masalah gue pendukung jokowi makanya harus seratus persen dukung setiap aksi jokowi, engga. Malah justru kritis, artinya pendukungnya itu peduli sama jokowi. Gue cuma ngasih perspektif dari asumsi yang lain.

Menyimpulkan dari link post gue diatas, gue pikir jokowi ngga bodoh cuma buat jadi keledai partai demi tujuan dongkrak suara. Dia sadar betul media, publik hingga partainya sendiri memfavoritkan jokowi untuk jadi capres. Silahkan googling sendiri survei-survei sebelum deklarasi capres jokowi yang rata-rata jokowi ada di peringkat satu dan paling difavoritkan untuk jadi presiden. Strategi personal dia yang ngga mau memberikan statement prematur ke publik.

Mana dukungan publiknya? Survei itu sendiri menunjukkan dukungan publik, sekaligus juga dari media-media (yang memasukkan nama jokowi meskipun tidak dicalonkan). Atau gue juga pernah bahas di poin nomor 2 dalam post ini.

*edit* Dan motif tujuan pendeklarasian jokowi sebelum pileg ya emang untuk mendongkrak kursi legislatif partai. Pemerintahan eksekutif yang kuat ya mutlak juga harus didukung oleh parlemen yang kuat demi tercapainya tujuan pemerintahan. Biar ngga kayak DPR sekarang yang suaranya terlalu ter-fragmentasi koalisi dan kinerja legislatifnya juga minim.

In the end of the day, keputusan untuk ninggalin jakarta dan jadi capres itu balik lagi ada ditangan jokowi sendiri.
-

Ya bener, itu harusnya jadi masukan untuk jokowi. Tapi mengukur kompetensi pemimpin ngga adil juga kan kalo cuma dari penyusunan visimisi yang cepet-cepetan? Toh percuma aja seorang pemimpin punya visimisi tapi ngga pernah dipraktekin di lapangan.

Tentunya jokowi / pdip punya tim riset sendiri yang bertanggung jawab atas visimisi capres. Mungkin mereka butuh waktu untuk pertimbangan matang dalam penyusunan visimisi yang lebih komprehensif (menyangkut hayat hidup orang banyak kan? Ngga boleh asal-asalan kan bikinnya?) dan punya pertimbangan politik sendiri kenapa mengeluarkan visimisinya belakangan.

Kalo balik lagi fondasinya UUD45 ya garis besarnya semua visimisi dari semua capres juga akan tetap sama. Yang jadi kritik itu visimisi yang lebih spesifik dalam hal apa kali gan. Misalnya dalam hal ekonomi kerakyatan, ya misalnya di solo jokowi ngelarang pembangunan mall dan lebih milih bangun pasar tradisional.

-

Dari post awal thread yang gue bilang jokowi punya bisnis mebel yang go internasional, gue pikir itu udah jadi landasan buat jokowi dalam pengalaman negosiasi internasionalnya. Tentunya dia tau dan ngerti international ettiquete terhadap klien-kliennya yang dari perancis dan negara lainnya itu. Kalo jokowi ngga bisa, ya tentu usahanya ngga mungkin bisa semaju sekarang.

Dan jangan standar ganda juga lah bro emoticon-Big Grin Ini mutlak pertanyaan penting bagi semua capres untuk pemilu 2014 ini. Misalnya mana prestasi internasional SBY? Megawati? Gusdur? ARB? Prabowo? Wiranto? Surya Paloh? Tentunya banyak dari mereka yang justru meraih pengalaman besarnya saat udah duduk jadi pemegang kekuasaan. Siapapun presidennya pasti negara udah punya delegasi dari kemenlu untuk ngatur perundingan internasional dan membimbing siapapun presidennya itu untuk memahami etika internasional emoticon-Big Grin

emoticon-Angkat Beer

Diubah oleh RockAfterSchool 12-04-2014 17:13
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.