TS
Zaxion
[Fanfict] RF Online- The Hero Of Novus
misi semua numpang posting fanfict 
gw bikinnya udh lama sih waktu sma dulu pas rf lagi ngetop
udh ada beberapa chapter gw post di web lain sih cuma sepi sekali
jadi post di sini juga deh
mohon kritikan dan komennya ya
episode 1
episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
episode 10
Epiode 11
episode 12
Interlude
Episode 13
part 1
part 2
part 3

gw bikinnya udh lama sih waktu sma dulu pas rf lagi ngetop

udh ada beberapa chapter gw post di web lain sih cuma sepi sekali

jadi post di sini juga deh
mohon kritikan dan komennya ya
Spoiler for Index:
Spoiler for The Beginning Arc:
Prolog
part 1
part 2
Episode 1
part 1
part 2
Episode 2
part 1
part 2
Episode 3
part 1
part 2
Episode 4
part 1
part 2
Episode 5
part 1
part 2
Episode 6
Part 1
Part 2
Episode 7
Part 1
Part 2
Episode 8
part 1
part 2
Episode 9
1 part doang
Episode 10
Part 1
part 2
Episode 11
part 1
part 2
Episode 12
part 1
part 2
episode 13
part 1
part 2
Episode 14
part 1
part 2
Episode 15
part 1
part 2
part 3
Episode 16
part 1
part 2
Episode 17
part 1
part 2
episode 18
part 1
part 2
episode 19
part 1
part 2
part 3
part 4
episode 20
part 1
part 2
episode 21
part 1
part 2
episode 22
part 1
part 2
episode 23
part 1
part 2
episode 24
part 1
part 2
part 3
Epiloge
part 1
part 2
part 3
part 4
part 1
part 2
Episode 1
part 1
part 2
Episode 2
part 1
part 2
Episode 3
part 1
part 2
Episode 4
part 1
part 2
Episode 5
part 1
part 2
Episode 6
Part 1
Part 2
Episode 7
Part 1
Part 2
Episode 8
part 1
part 2
Episode 9
1 part doang
Episode 10
Part 1
part 2
Episode 11
part 1
part 2
Episode 12
part 1
part 2
episode 13
part 1
part 2
Episode 14
part 1
part 2
Episode 15
part 1
part 2
part 3
Episode 16
part 1
part 2
Episode 17
part 1
part 2
episode 18
part 1
part 2
episode 19
part 1
part 2
part 3
part 4
episode 20
part 1
part 2
episode 21
part 1
part 2
episode 22
part 1
part 2
episode 23
part 1
part 2
episode 24
part 1
part 2
part 3
Epiloge
part 1
part 2
part 3
part 4
Spoiler for The Vegeance Arc:
Spoiler for Prologue:
episode 1
Spoiler for :
episode 2
Spoiler for :
Episode 3
Spoiler for :
Episode 4
Spoiler for :
Episode 5
Spoiler for :
Episode 6
Spoiler for :
Episode 7
Spoiler for :
Episode 8
Spoiler for :
Episode 9
Spoiler for :
episode 10
Spoiler for :
Epiode 11
Spoiler for :
episode 12
Spoiler for :
Interlude
Spoiler for :
Episode 13
part 1
part 2
part 3
Spoiler for side story:
Diubah oleh Zaxion 14-01-2016 15:57
0
95.1K
Kutip
521
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•347Anggota
Tampilkan semua post
TS
Zaxion
#225
sepi 
The Vegeance Arc
Prologue
“lagi-lagi kau menyalamatkanku Max, kau memang orang yang bisa di andalkan “ ucap seorang prajurit Bellato muda yang baru berusia sekitar 20 tahun lewat
Bersama seorang rekannya di menjalani misi yang sangat sulit dan membahayakan untuk melakukan sabotase di wilayah kependudukan Accretia. Awalnya misi mereka berjalan dengan sangat lancar, namun saat mereka hendak keluar mereka di sergap oleh pasukan Accretia. Setelah melalui pertarungan yang cukup sulit mereka berhasil melarikan diri dan memutuskan untuk bersembunyi untuk beberapa saat hingga keadaan menjadi lebih aman.
“ sudah kubilang untuk berhenti memanggilku Max, itu nama yang sangat jelek dan norak “
“ terlalu merepotkan memanggil namamu secara lengkap, Maximilliam. Yang benar saja lidahku bisa patah jika terlalu sering memanggilmu nanti “
“ aku bilang berkali-kalikan panggil saja aku Liam itu jauh lebih keren dari Max “
Kedua lelaki itu adalah Maximilliam Daybreak ayah dari Max Daybreak dan salah satu sahabat baiknya Vaan.
“ahahah aku hanya bercanda kok, jangan marah-marah seperti itu dong M-A-X “
“terserahmu lah “ ujar Maximilliam dengan kesal
“memangnya ada apa jika aku memanggilmu Max ? bukankah itu cukup bagus ? “ tanya Vaan
“yang benar saja, Max itu nama paling konyol bodoh dan norak tahu “ jawabnya dengan nada suara yang seolah melihat sesuatu yang sangat menjijikan
“ orang tua bodoh macam apa yang akan memberi nama anaknya Max ? jika ada orang tua itu pasti sangat kampungan dan tidak berpendidikan “ ironisnya 5 tahun kemudian Maximilliam memberi nama anak pertamanya, putranya dengan nama Max Daybreak.
“ hei Max, maksudku Liam, kenapa kau menjadi prajurit ?” tanya Vaan
“ untuk mengabdi pada negara yang aku cintai “ jawab Maximilliam
“omong kosong, playboy sepertimu yang sudah mengencani dan tidur bersama belasan atau mungkin puluhan perempuan sepertimu tidak mungkin punya sifat patriot seperti itu “
Maximilliam segera tertawa dengan sangat lepas mendengar jawaban itu
“aku tidak suka kehidupan di Planet Induk “ jawab Maximilliam
“ kau memang orang yang aneh, padahal kau bisa dapat kehidupan yang enak dan mewah di sana, dan bisa mendapatkan cewek dengan sangat mudahkan, tapi kau malah memilih untuk pergi ke tempat terpencil yang hanya ada petarungan berdarah dan kematian saja “
“ ya, aku suka tantangan dan menurutku di sini jauh lebih menyenangkan di bandingkan di planet induk kita, lalu kau sendiri kenapa menjadi prajurit ?” Maximilliam bertanya balik pada Vaan
“ untuk bertarung”
27 tahun berlalu sejak hari itu, walau sudah pensiun dari kemiliteran Vaan masih tetap bertarung terus menerus tanpa henti, melakukan pertarungan seorang diri tanpa tahu kapan harus mengakhir petarungan tanpa akhir yang telah ia lakukan selama puluhan tahun.
“ aku hanya akan berhenti jika aku berhasil menemukannya “
Setiap kali dia merasa letih dengan pertempurang yang ia lakukan selama ini kalimat itu selalu terlintas kembali di dalam kepalanya
“aku hanya akan berhenti jika aku berhasil membunuh cora bajingan yang telah membunuh Lania. Setelah aku membuatnya merasakan penderitaan yang paling mengerikan yang pernah ada, pada saat itu lah tujuan hidupku akan tercapai dan semuanya akan berakhir”
Pada malam itu hal yang tak terduga terjadi di kediaman Vaan, Max Daybreak mendatanginya.
“apa maumu ? kau tahu aku membencimukan keparat” maki Vaan begitu membuka pintu rumahnya.
Max mengabaikan perkataan kasarnya, dia bisa memahami kebencian Vaan terhadap dirinya
“ Aku ingin meminta bantuanmu “
Tanpa memberi jawaban Vaan segera menutup pintu rumahnya, Dengan refleksnya yang cepat Max segera mencegahnya dan berkata
“ aku ingin kau memperbaiki Elemental Sword milik ayahku “
Dia tercengang begitu mendengarnya seolah tidak percaya
“ maksudmu pedang itu rusak ? “
Max menganggukan kepalanya
Vaan tampak memikirkan sesuatu cukup lama sehingga membuat Max merasa sedikit cemas jika Vaan menolak permintaannya.
“masuklah “
Max segera mengikuti Vaan menuju kedalam rumahnya yang sangat suram,kotor serta berantakan seolah tak ada penghuninya sama sekali, cukup mengejutkan ada orang yang bisa tinggal di tempat yang lebih pantas di sebut tempat sampah seperti ini.
Walau dia harus memuji kemahiran Vaan dalam membuat senjata dan berbagai macam peralatan perang, terlihat dari banyaknya jenis senjata yang tak di kenalinya tergeletak di ruang kerjannya dan berbagai Guard Tower yang sedang di modifikasinya.
“bagaimana caranya kau merusak senjata yang di gunakan ayahmu selama ribuan pertempuran tanpa kerusakan tapi begitu kau gunakan sebentar langsung hancur “
“banyak yang terjadi, banyak yang aku dapatkan dan banyak juga yang hilang “ jawab Max
Vaan menatap dalam ke dalam matanya, dia bisa merasakan kesedihan yang amat mendalam dari tatapan wajah Max
“perlihatkan “
Max menaruknya di meja, pedang hancur menjadi kepingan-kepingan tak beraturan hanya menyisakan sebagian badan pedang beserta pegangannya
“ Elemental Sword merupakan pedang ganda yang berpasangan, kekuatan sejatinya hanya muncul jika keduanya di gunakan bersamaan “
“ aku tahu “
“dan kau sudah menghancurkan salah satu darinya, sekarang pedang ini tidak lebih dari sebuah rongsokan, sebaiknya kau cari senjata baru saja karena aku tidak bisa memperbaikinya “
Max terlihat sangat kecewa dan menyesal karena telah menghancurkan senjata peninggalan ayahnya
“pedang ini kami temukan di sebuah reruntuhan yang berada dalam wilayah Cora secara tidak sengaja. Dan di buat dengan material dan cara yang asing, aku sudah menelitinya tapi masih tetap tidak mengerti. Karena itu aku hanya bisa membuat bentuknya kembali seperti semula tapi tidak akan pernah bisa di gunakan kembali untuk bertarung”
Jawaban yang sangat mengecewakan, namun tidak ada yang bisa dia perbuat dan mau tidak mau Max harus menerimanya.
Max memandang wajah Vaan yang sedang memeriksa pedang miliknya, dia sedikit terkejut melihat wajah Vaan terlihat hidup, jauh berbeda dengan keadaannya sehari-hari yang terlihat kosong dan tak bernyawa sama sekali.
“ kelihatannya pedang itu sangat berarti buatmu Vaan “
“ tentus aja, selama puluhan tahun aku, ayahmu,Konrad,Alvolus dan Helena beratung bersama dan pedang ini adalah saksi bisu kejayaan kami, selama itu pula aku mengangap ayahmu sebagai sahabat terbaikku yang sudah bagaikan saudara kandungku sendiri, tapi akhirnya dia menghianatiku dengan menikahi makhluk terkutuk itu, ibumu “
Max tertawa mendengarnya
“menyedihkan sekali melihatmu seperti ini Vaan “
“kau tidak tahu apa-apa bocah “
“tentu aku tahu, aku sudah merasakannya. Kehilangan seluruh anggota keluar, kekasih, teman aku sudah merasakan pahit dan menyakitkannya itu semua tapi kau tidak bisa terus meratapinya terus-terusan seperti ini. Kau harus melanjutkan hidupmu, itulah yang harus kita lakukan agar tidak mengecewakan mereka yang telah tiada “
Vaan membanting tangannya ke meja dengan sangat kuat hingga menimbulkan suara yang sangat keras
“kau beruntung tuan Daybreak karena masih memiliki teman yang mendukungmu sehingga kau mampu bangkit kembali, tapi aku setelah Lania di bunuh oleh Cora terkutuk pada hari itu, beberapa bulan kemudian ayahmu menghianatiku dengan memutuskan untuk MENIKAHI IBUMU!!!!! SEORANG CORA HINA!!!!!!!!!!! DIA BISA MENDAPATKAN WANITA MANAPUN DI UNION YANG DIA MAU DENGAN REPUTASINYA JABATANNYA DAN WAJAHNYA TAPI DIA MEMILIH UNTUK MENIKAHI SEORANG CORA!!!!!!”
Vaan segera mengatur nafasnya, setelah meluapkan emosinya dengan semua teriakan itu telah menghabiskan nafasnya
“ Lania adalah segalanya bagiku, sepanjang hidupku aku tidak tahu hal lain selain bertarung dan membunuh, aku terus bertarung dan membunuh, menjelajahi medan pertempuran dengan libido yang sangat tinggi, aku hanya bisa merasakan kehidupan di dalam medan perang, bagiku peperangan adalah segala-galanya. Tapi akhirnya aku bertemunya, Lania. Dia meluluhkan hatiku, suaranya yang lembut, sentuhannya yang penuh kasih sayang dan dan...... “ air mata Vaan mengalir keluar
Dia melanjutkan perkataannya sambil menangis terisak-isak
“dia mampu melihat ke dalam hatiku dan menyentuhnya, dia memberikan cahaya ke dalam kehidupanku yang sangat gelap. Di hari yang seharusnya menjadi hari bahagia kami berdua, di hari yang seharusnya kami menikah dia di bunuh oleh binatang-binatang terkutuk itu. Sampai detik ini aku masih mengingat wanita terkutuk itu, dan aku pasti membunuhnya sebelum aku mati “
Max mengabaikan perkataannya dan beranjak pergi
“ jika sudah selesai kau bisa mengirim pesan padaku. Akan kusuruh orang untuk mengambilnya karena aku yakin kau pasti tidak mau melihatku lagi di dalam rumahmu yang indah ini “
“terima kasih atas pengertianmu Max Daybreak “
Di saat Max hendak melangkah keluar perkataan Vaan membuat langkahnya terhenti
“ aku yakin ada sesuatu yang terpendam dan ingin kau sampaikan benarkan ?”
Dengan dingin Max menjawab
“ kau bukan orang yang tepat untuk mendengarnya”
Alice sudah menunggunya tidak jauh dari kediaman Vaan, dan dia langsung menyapanya
“selesai ?”
“ya”
Mereka segera melangkah pergi menuju tempat tinggal bersama mereka
Di tengah perjalan Alice merasakan sesuatu yang aneh pada diri Max, dia terlihat lebih murung dari biasanya, dengan khawatir dia bertanya
“ ada apa ? kau terlihat seperti memendam sesuatu”
“ibuku seorang Cora “
“tapi kau tetaplah prajurit Union yang memiliki banyak jasakan, kau tidak perlu memikirkannya “
“ dia pasti memiliki keluargakan ? orang tua atau mungkin suadar, tapi ibuku meninggalkan semuanya untuk ikut bersama ayahku “
“dia pasti sangat mencitai ayahmu”
“ jika saja, seandainya ibuku mempunyai seorang saudara, dan saudara ibuku memiliki seorang anak yang juga seumuran denganku dan menjadi prajurit, mungkin saja aku telah bertarung dengannya atau mungkin sudah membunuhnya di pertarungan “
“........”
“ aku baru menyadarinya sekarang, bahwa aku mungkin saja telah membunuh kerabatku sendiri “
“kau tidak perlu memikirkan hal seperti itu bodoh “ jawab Alice
“mungkin kau benar, tapi aku hanya ingin mengeluarkannya saja agar merasa lega “
Max menatap ke langit, melihat lautan bintang yang membentang luas menghiasi angkasa dengan sangat indah, hatinya terasa lebih nyaman dan tentram menyaksikannya. Seperti ucapannya barusan dia harus melanjutkan hidupnya, dan tidak boleh meratapi terlalu lama apa yang telah lewat dan menjadi masa lalu karena masa depan akan datang bersama rintangan yang lebih sulit, dan apapun bisa saja terjadi karena itu dia harus siap untuk menyambutnya.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
2 tahun pun berlalu dengan sangat cepat, pemerintahan baru terbentuk dengan Franco sebagai sang Archon. Bersama dengan kepemimpinannya dia memperkuat Armada MAU Bellato dengan mengalihkan sebagai besar anggaran militer untuk pembuatan MAU jenis baru dan pelatihan khusus untuk para Armor Rider.
Max di angkat sebagai Dewan Militer Pertahanan yang bertugas untuk memastikan wilayah kependudukan Union aman dari serangan Cora ataupun Accretia. Dan hari ini untuk pertama kalinya dia memimpin pasukan berjumlah 400 orang dalam pertempuran besar di Crag Mine.
Di tengah kekacauan dan dasyatnya perang itu, dia bertemu dengan sosok yang sama sekali tak pernah dia duga untuk ia temui kembali, seorang wanita Cora yang dia temui di gurun Sette 2 tahun yang lalu, dia memang tidak mengenal wanita itu tapi dia sangat mengingat wajahnya dan untuk pertama kalinya setelah 2 tahun mereka berhadapan sebagai musuh
Bagi Niel Van Chrono pertemuan tak terduga adalah suatu berkah, karena akhirnya tiba kesempatan baginya untuk membunuh salah satu orang yang bertanggung jawab atas kematian kakaknya
Dan ini adalah kesempatannya untuk membalaskan dendamnya secara langsung dengan membunuh Max Daybreak
Prologue End

The Vegeance Arc
Prologue
Spoiler for :
“lagi-lagi kau menyalamatkanku Max, kau memang orang yang bisa di andalkan “ ucap seorang prajurit Bellato muda yang baru berusia sekitar 20 tahun lewat
Bersama seorang rekannya di menjalani misi yang sangat sulit dan membahayakan untuk melakukan sabotase di wilayah kependudukan Accretia. Awalnya misi mereka berjalan dengan sangat lancar, namun saat mereka hendak keluar mereka di sergap oleh pasukan Accretia. Setelah melalui pertarungan yang cukup sulit mereka berhasil melarikan diri dan memutuskan untuk bersembunyi untuk beberapa saat hingga keadaan menjadi lebih aman.
“ sudah kubilang untuk berhenti memanggilku Max, itu nama yang sangat jelek dan norak “
“ terlalu merepotkan memanggil namamu secara lengkap, Maximilliam. Yang benar saja lidahku bisa patah jika terlalu sering memanggilmu nanti “
“ aku bilang berkali-kalikan panggil saja aku Liam itu jauh lebih keren dari Max “
Kedua lelaki itu adalah Maximilliam Daybreak ayah dari Max Daybreak dan salah satu sahabat baiknya Vaan.
“ahahah aku hanya bercanda kok, jangan marah-marah seperti itu dong M-A-X “
“terserahmu lah “ ujar Maximilliam dengan kesal
“memangnya ada apa jika aku memanggilmu Max ? bukankah itu cukup bagus ? “ tanya Vaan
“yang benar saja, Max itu nama paling konyol bodoh dan norak tahu “ jawabnya dengan nada suara yang seolah melihat sesuatu yang sangat menjijikan
“ orang tua bodoh macam apa yang akan memberi nama anaknya Max ? jika ada orang tua itu pasti sangat kampungan dan tidak berpendidikan “ ironisnya 5 tahun kemudian Maximilliam memberi nama anak pertamanya, putranya dengan nama Max Daybreak.
“ hei Max, maksudku Liam, kenapa kau menjadi prajurit ?” tanya Vaan
“ untuk mengabdi pada negara yang aku cintai “ jawab Maximilliam
“omong kosong, playboy sepertimu yang sudah mengencani dan tidur bersama belasan atau mungkin puluhan perempuan sepertimu tidak mungkin punya sifat patriot seperti itu “
Maximilliam segera tertawa dengan sangat lepas mendengar jawaban itu
“aku tidak suka kehidupan di Planet Induk “ jawab Maximilliam
“ kau memang orang yang aneh, padahal kau bisa dapat kehidupan yang enak dan mewah di sana, dan bisa mendapatkan cewek dengan sangat mudahkan, tapi kau malah memilih untuk pergi ke tempat terpencil yang hanya ada petarungan berdarah dan kematian saja “
“ ya, aku suka tantangan dan menurutku di sini jauh lebih menyenangkan di bandingkan di planet induk kita, lalu kau sendiri kenapa menjadi prajurit ?” Maximilliam bertanya balik pada Vaan
“ untuk bertarung”
27 tahun berlalu sejak hari itu, walau sudah pensiun dari kemiliteran Vaan masih tetap bertarung terus menerus tanpa henti, melakukan pertarungan seorang diri tanpa tahu kapan harus mengakhir petarungan tanpa akhir yang telah ia lakukan selama puluhan tahun.
“ aku hanya akan berhenti jika aku berhasil menemukannya “
Setiap kali dia merasa letih dengan pertempurang yang ia lakukan selama ini kalimat itu selalu terlintas kembali di dalam kepalanya
“aku hanya akan berhenti jika aku berhasil membunuh cora bajingan yang telah membunuh Lania. Setelah aku membuatnya merasakan penderitaan yang paling mengerikan yang pernah ada, pada saat itu lah tujuan hidupku akan tercapai dan semuanya akan berakhir”
Pada malam itu hal yang tak terduga terjadi di kediaman Vaan, Max Daybreak mendatanginya.
“apa maumu ? kau tahu aku membencimukan keparat” maki Vaan begitu membuka pintu rumahnya.
Max mengabaikan perkataan kasarnya, dia bisa memahami kebencian Vaan terhadap dirinya
“ Aku ingin meminta bantuanmu “
Tanpa memberi jawaban Vaan segera menutup pintu rumahnya, Dengan refleksnya yang cepat Max segera mencegahnya dan berkata
“ aku ingin kau memperbaiki Elemental Sword milik ayahku “
Dia tercengang begitu mendengarnya seolah tidak percaya
“ maksudmu pedang itu rusak ? “
Max menganggukan kepalanya
Vaan tampak memikirkan sesuatu cukup lama sehingga membuat Max merasa sedikit cemas jika Vaan menolak permintaannya.
“masuklah “
Max segera mengikuti Vaan menuju kedalam rumahnya yang sangat suram,kotor serta berantakan seolah tak ada penghuninya sama sekali, cukup mengejutkan ada orang yang bisa tinggal di tempat yang lebih pantas di sebut tempat sampah seperti ini.
Walau dia harus memuji kemahiran Vaan dalam membuat senjata dan berbagai macam peralatan perang, terlihat dari banyaknya jenis senjata yang tak di kenalinya tergeletak di ruang kerjannya dan berbagai Guard Tower yang sedang di modifikasinya.
“bagaimana caranya kau merusak senjata yang di gunakan ayahmu selama ribuan pertempuran tanpa kerusakan tapi begitu kau gunakan sebentar langsung hancur “
“banyak yang terjadi, banyak yang aku dapatkan dan banyak juga yang hilang “ jawab Max
Vaan menatap dalam ke dalam matanya, dia bisa merasakan kesedihan yang amat mendalam dari tatapan wajah Max
“perlihatkan “
Max menaruknya di meja, pedang hancur menjadi kepingan-kepingan tak beraturan hanya menyisakan sebagian badan pedang beserta pegangannya
“ Elemental Sword merupakan pedang ganda yang berpasangan, kekuatan sejatinya hanya muncul jika keduanya di gunakan bersamaan “
“ aku tahu “
“dan kau sudah menghancurkan salah satu darinya, sekarang pedang ini tidak lebih dari sebuah rongsokan, sebaiknya kau cari senjata baru saja karena aku tidak bisa memperbaikinya “
Max terlihat sangat kecewa dan menyesal karena telah menghancurkan senjata peninggalan ayahnya
“pedang ini kami temukan di sebuah reruntuhan yang berada dalam wilayah Cora secara tidak sengaja. Dan di buat dengan material dan cara yang asing, aku sudah menelitinya tapi masih tetap tidak mengerti. Karena itu aku hanya bisa membuat bentuknya kembali seperti semula tapi tidak akan pernah bisa di gunakan kembali untuk bertarung”
Jawaban yang sangat mengecewakan, namun tidak ada yang bisa dia perbuat dan mau tidak mau Max harus menerimanya.
Max memandang wajah Vaan yang sedang memeriksa pedang miliknya, dia sedikit terkejut melihat wajah Vaan terlihat hidup, jauh berbeda dengan keadaannya sehari-hari yang terlihat kosong dan tak bernyawa sama sekali.
“ kelihatannya pedang itu sangat berarti buatmu Vaan “
“ tentus aja, selama puluhan tahun aku, ayahmu,Konrad,Alvolus dan Helena beratung bersama dan pedang ini adalah saksi bisu kejayaan kami, selama itu pula aku mengangap ayahmu sebagai sahabat terbaikku yang sudah bagaikan saudara kandungku sendiri, tapi akhirnya dia menghianatiku dengan menikahi makhluk terkutuk itu, ibumu “
Max tertawa mendengarnya
“menyedihkan sekali melihatmu seperti ini Vaan “
“kau tidak tahu apa-apa bocah “
“tentu aku tahu, aku sudah merasakannya. Kehilangan seluruh anggota keluar, kekasih, teman aku sudah merasakan pahit dan menyakitkannya itu semua tapi kau tidak bisa terus meratapinya terus-terusan seperti ini. Kau harus melanjutkan hidupmu, itulah yang harus kita lakukan agar tidak mengecewakan mereka yang telah tiada “
Vaan membanting tangannya ke meja dengan sangat kuat hingga menimbulkan suara yang sangat keras
“kau beruntung tuan Daybreak karena masih memiliki teman yang mendukungmu sehingga kau mampu bangkit kembali, tapi aku setelah Lania di bunuh oleh Cora terkutuk pada hari itu, beberapa bulan kemudian ayahmu menghianatiku dengan memutuskan untuk MENIKAHI IBUMU!!!!! SEORANG CORA HINA!!!!!!!!!!! DIA BISA MENDAPATKAN WANITA MANAPUN DI UNION YANG DIA MAU DENGAN REPUTASINYA JABATANNYA DAN WAJAHNYA TAPI DIA MEMILIH UNTUK MENIKAHI SEORANG CORA!!!!!!”
Vaan segera mengatur nafasnya, setelah meluapkan emosinya dengan semua teriakan itu telah menghabiskan nafasnya
“ Lania adalah segalanya bagiku, sepanjang hidupku aku tidak tahu hal lain selain bertarung dan membunuh, aku terus bertarung dan membunuh, menjelajahi medan pertempuran dengan libido yang sangat tinggi, aku hanya bisa merasakan kehidupan di dalam medan perang, bagiku peperangan adalah segala-galanya. Tapi akhirnya aku bertemunya, Lania. Dia meluluhkan hatiku, suaranya yang lembut, sentuhannya yang penuh kasih sayang dan dan...... “ air mata Vaan mengalir keluar
Dia melanjutkan perkataannya sambil menangis terisak-isak
“dia mampu melihat ke dalam hatiku dan menyentuhnya, dia memberikan cahaya ke dalam kehidupanku yang sangat gelap. Di hari yang seharusnya menjadi hari bahagia kami berdua, di hari yang seharusnya kami menikah dia di bunuh oleh binatang-binatang terkutuk itu. Sampai detik ini aku masih mengingat wanita terkutuk itu, dan aku pasti membunuhnya sebelum aku mati “
Max mengabaikan perkataannya dan beranjak pergi
“ jika sudah selesai kau bisa mengirim pesan padaku. Akan kusuruh orang untuk mengambilnya karena aku yakin kau pasti tidak mau melihatku lagi di dalam rumahmu yang indah ini “
“terima kasih atas pengertianmu Max Daybreak “
Di saat Max hendak melangkah keluar perkataan Vaan membuat langkahnya terhenti
“ aku yakin ada sesuatu yang terpendam dan ingin kau sampaikan benarkan ?”
Dengan dingin Max menjawab
“ kau bukan orang yang tepat untuk mendengarnya”
Alice sudah menunggunya tidak jauh dari kediaman Vaan, dan dia langsung menyapanya
“selesai ?”
“ya”
Mereka segera melangkah pergi menuju tempat tinggal bersama mereka
Di tengah perjalan Alice merasakan sesuatu yang aneh pada diri Max, dia terlihat lebih murung dari biasanya, dengan khawatir dia bertanya
“ ada apa ? kau terlihat seperti memendam sesuatu”
“ibuku seorang Cora “
“tapi kau tetaplah prajurit Union yang memiliki banyak jasakan, kau tidak perlu memikirkannya “
“ dia pasti memiliki keluargakan ? orang tua atau mungkin suadar, tapi ibuku meninggalkan semuanya untuk ikut bersama ayahku “
“dia pasti sangat mencitai ayahmu”
“ jika saja, seandainya ibuku mempunyai seorang saudara, dan saudara ibuku memiliki seorang anak yang juga seumuran denganku dan menjadi prajurit, mungkin saja aku telah bertarung dengannya atau mungkin sudah membunuhnya di pertarungan “
“........”
“ aku baru menyadarinya sekarang, bahwa aku mungkin saja telah membunuh kerabatku sendiri “
“kau tidak perlu memikirkan hal seperti itu bodoh “ jawab Alice
“mungkin kau benar, tapi aku hanya ingin mengeluarkannya saja agar merasa lega “
Max menatap ke langit, melihat lautan bintang yang membentang luas menghiasi angkasa dengan sangat indah, hatinya terasa lebih nyaman dan tentram menyaksikannya. Seperti ucapannya barusan dia harus melanjutkan hidupnya, dan tidak boleh meratapi terlalu lama apa yang telah lewat dan menjadi masa lalu karena masa depan akan datang bersama rintangan yang lebih sulit, dan apapun bisa saja terjadi karena itu dia harus siap untuk menyambutnya.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
2 tahun pun berlalu dengan sangat cepat, pemerintahan baru terbentuk dengan Franco sebagai sang Archon. Bersama dengan kepemimpinannya dia memperkuat Armada MAU Bellato dengan mengalihkan sebagai besar anggaran militer untuk pembuatan MAU jenis baru dan pelatihan khusus untuk para Armor Rider.
Max di angkat sebagai Dewan Militer Pertahanan yang bertugas untuk memastikan wilayah kependudukan Union aman dari serangan Cora ataupun Accretia. Dan hari ini untuk pertama kalinya dia memimpin pasukan berjumlah 400 orang dalam pertempuran besar di Crag Mine.
Di tengah kekacauan dan dasyatnya perang itu, dia bertemu dengan sosok yang sama sekali tak pernah dia duga untuk ia temui kembali, seorang wanita Cora yang dia temui di gurun Sette 2 tahun yang lalu, dia memang tidak mengenal wanita itu tapi dia sangat mengingat wajahnya dan untuk pertama kalinya setelah 2 tahun mereka berhadapan sebagai musuh
Bagi Niel Van Chrono pertemuan tak terduga adalah suatu berkah, karena akhirnya tiba kesempatan baginya untuk membunuh salah satu orang yang bertanggung jawab atas kematian kakaknya
Dan ini adalah kesempatannya untuk membalaskan dendamnya secara langsung dengan membunuh Max Daybreak
Prologue End
Diubah oleh Zaxion 12-04-2014 04:02
0
Kutip
Balas