- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#241
THE KILL
What if I wanted to break
Laugh it all off in your face
What would you do? (Oh, oh)
What if I fell to the floor
Couldn't take all this anymore
What would you do, do, do?
Come break me down
Bury me, bury me
I am finished with you
What if I wanted to fight
Beg for the rest of my life
What would you do?
You say you wanted more
What are you waiting for?
I'm not running from you (from you)
Come break me down
Bury me, bury me
I am finished with you
Look in my eyes
You're killing me, killing me
All I wanted was you
I tried to be someone else
But nothing seemed to change
I know now, this is who I really am inside.
Finally found myself
Fighting for a chance.
I know now, this is who I really am.
Ah, ah
Oh, oh
Ah, ah
Come break me down
Bury me, bury me
I am finished with you, you, you.
Look in my eyes
You're killing me, killing me
All I wanted was you
Come break me down (bury me, bury me)
Break me down (bury me, bury me)
Break me down (bury me, bury me)
(You say you wanted more)
What if I wanted to break...?
(What are you waiting for?)
Bury me, bury me
(I'm not running from you)
What if I
What if I
What if I
What if I
Bury me, bury me
Laugh it all off in your face
What would you do? (Oh, oh)
What if I fell to the floor
Couldn't take all this anymore
What would you do, do, do?
Come break me down
Bury me, bury me
I am finished with you
What if I wanted to fight
Beg for the rest of my life
What would you do?
You say you wanted more
What are you waiting for?
I'm not running from you (from you)
Come break me down
Bury me, bury me
I am finished with you
Look in my eyes
You're killing me, killing me
All I wanted was you
I tried to be someone else
But nothing seemed to change
I know now, this is who I really am inside.
Finally found myself
Fighting for a chance.
I know now, this is who I really am.
Ah, ah
Oh, oh
Ah, ah
Come break me down
Bury me, bury me
I am finished with you, you, you.
Look in my eyes
You're killing me, killing me
All I wanted was you
Come break me down (bury me, bury me)
Break me down (bury me, bury me)
Break me down (bury me, bury me)
(You say you wanted more)
What if I wanted to break...?
(What are you waiting for?)
Bury me, bury me
(I'm not running from you)
What if I
What if I
What if I
What if I
Bury me, bury me
30 SECONDS TO MARS
Spoiler for THE KILL:
Quote:
Udah UAS lagi. Dan gwa masih nga bisa konsentrasi ngehadapinnya. Pikiran gwa susah banget diajak fokusnya buat ngelahap materi2 kuliah yang bakal diuji nanti. Dan Nana pun tetep nga bisa menggugah otak gwa untuk mencerna penjelasan2 darinya.
Mana Dinda masih dikampung halamannya. Walaupun komunikasi kita lancar2 aja. Tapi gwa ngerasa hubungan jarak jauh kayak gini nga nyaman banget dijalaninnya. Buruan kek lo balik kesini Din!
Malemnya Kenshi minta gwa sama Zaki nemenin dia survey ke kantor2 yang ada di rektorat kampus. Dia pengen mastiin langkah2 apa yang akan diambil nantinya, pas mau ngerenovasi interior disitu. Apakah bisa langsung dikerjain disana atau diworkshop?. Dan gwa yang nantinya diserahin tanggung jawab ngawasin kerjaan nantinya emang kudu terlibat juga. Dan kita juga udah koordinir sama satpam kampus, karena nanti kita banyakkan ngerjainnya pas malem2 biar nga ngeganggu aktifitas sehari2nya disitu.
Kalo kerjaan ngecat mah udah jelas. Begitu UAS selesai langsung start kerja, dimulai dari tiap2 kelas dulu. Kalo bagian luar, walaupun aktifitas belajar mengajar udah dimulai masih bisa digeber kerjaannya. Estimasi waktu pengerjaan semuanya termasuk renovasi interior kantor2 di rektorat kampus sekitar 3 - 4 bulan.
"Gimana sob, lo udah ngerti khan step2 kerjaannya. Yang penting tiap kerjaan buat interior selesai di workshop, lo musti langsung pasang dikantor. Diusahain semaleman selesai dan rapih, biar paginya pada nga keganggu yang pada mau kerja" Kenshi menjelaskan panjang lebar.
"Lapan anam" sahut gwa.
"Ngerti bang" sahut Zaki alias Jak.
"Lo berdua pada kompak ye. Misalnya si Lucky malem ngurusin kerjaan, berarti paginya lo yang tanggung jawab Jak"
"Lah, terus tanggung jawab lo apaan?" tanya gwa.
"Tanggung jawab gwa ya ngantongin duit. Ahahahahahaha, ya kagak lah. Gwa pasti akan kesini juga kok tiap hari. Kalo nga pagi ya malem pas gwa pulang kerja"
"Trus ntar kalo urusan belanja2 material?"
"Yaelah, itu mah bisa ngutang dulu sob. Nanti gwa tunjukin materialnya. Yang penting lo jagain jangan sampe yang kerja kehabisan cat ato yang keperluan lainnya. Jangan sampe mereka pada nganggur nantinya yak" Kenshi emang cocok banget jadi pimpro dah.
"Sip boss"
"Ya udah, gwa mau balik dulu. Bokin gwa dah nungguin dirumah nih. Siapa yang mau nganterin gwa balik nih?" buset, emang nge-bossi banget nih bocah
"Yang pastinya bukan gwa lah." sahut gwa sambil melengos.
"Yah, berarti gwa dong yang nganterin bang Khensi?" tanya Zaki pasrah gitu.
"Iyalah, gwa masih mau nyiapin buat ujian besok nih" gwa ngasih alesan, padahal mah gwa mau tiduran.
"Yah bang, gwa juga besok pan ada ujian juga inih" Zaki masih protes aja
"Set dah, giliran gwa minta tolong lo pada berebutan nolak. Udah Jak, lo aja dah yang nganterin gwa." Khensi narik tangannya Zaki.
Gwa senyam-senyum sambil melangkahkan kaki gwa menuju motor gwa yang tadi gwa titipin di pos satpam kampus. Males gwa nganterin Khensi, apalagi ada bokinnya dirumahnya. Pasti ntar gwa kena interogasi sama ceweknya, nanyain tentang selingkuhan2nya Khensi. Males lah gwa, nambah2in dosa aja ngebohongin pacarnya Khensi mulu. Lagian ini sobat gwa, punya hobi sih selingkuh mulu.
Gwa parkiran mobil di kampus masih rame aja, padahal timex yang melingkar di tangan kiri gwa udah nunjukin pukul 9:23. Mungkin masih banyak yang pada belom selesai ujian nih anak2 kelas malemnya. Lagian apa perduli gwa sih.
"Lucky!"
Kok, berasa ada suara cewek yang manggil nama gwa. Tapi suaranya kok kayak jauh gitu deh. Gwa celingukan mencari asal suara itu, tapi gwa lihat cuma mobil2 yang berjejer diam disekitaran gwa dalam kegelapan malam. Et dah, jangan2....
"Lucky!"
Kali ini suaranya lebih jelas. Dan gwa lihat seorang cewek keluar dengan bergegas dari dalam MPV putih yang tadinya gwa lewatin pas keluar dari dalem kampus. Cewek itu berlari menghampiri gwa dengan wajah ketakutan dan memegangi lengan gwa keras banget.
"Felisha?" kata gwa kaget, "Kenapa muka lo kayak orang parno gitu?"
"Tolong aku Ky....tolong..." suara Felisha tersengal2.
"Iya tolong apaan Fel, yang tenang dong ngomongnya, biar jelas gwa dengernya?" gwa bingung dengernya.
"Mereka pada mau ngerjain aku, Ky. Tolong Ky, aku khan bukan cewek begituan" jawabnya setelah bisa ngatur napasnya sambil menunjuk2 ke arah MPV itu.
"Emang siapa sih mereka itu?" tanya gwa sambil mendekati MPV yang ditunjuknya.
Tapi Felisha malah menahan langkah gwa yang pengen ngedeketin itu MPV. Dari dalamnya muncul 3 orang laki2. Yang dua mukanya udah lumayan tua udah kayak bokap2 gitu, pasti ini anak2 kelas malem. Yang dari balik kemudi, kayaknya gwa lumayan kenal. Kayaknya dulunya dia anak siang yang sekarang pindah kekelas malem. Masih di bawah angkatan gwa sih, walau gwa tahu dia dulunya termasuk mahasiswa reseh yang sefakutas sama Felisha.
"Eh, ada bang Lucky. Tumben malem2 gini masih keliaran di kampus bang" sapa itu bocah sambil nahan kedua temennya yang kayaknya udah nyolot sama gwa.
"Eh elo, biasanya nih lagi ngeliat2 keadaan kampus aja. Ngomong2 ada apa nih, kok temen gwa sampe ketakutan gini?" sumpah gwa lupa sama nama itu bocah.
"Nga ada apa2 bang, cuma salah paham doang kok" katanya nga mau berterus terang.
"Yakin nih nga ada apa-apa, cuma salah paham doang?" tanya gwa kearah bocah yang gwa nga tau namanya itu, lalu gwa tatap Felisha yang mukanya masih panik ini.
"Beneran bang" itu bocah coba menyakinkan gwa.
"Ya udah, kalo emang salah paham doang. Gwa anggap masalahnya udah clear ya. Lo sama temen2 lo mending pulang deh sono, biar Felisha sama gwa. OK?!" jujur gwa masih bingung sama keadaan ini, tapi mudah2an gwa ngambil solusi yang tepat.
"Tapi gwa masih mau ngomong bentar sama dia, boleh khan bang?"
Gwa lihat Felisha geleng2in kepalanya sambil menyembunyikan badannya kebalik badan gwa. Wah, kayaknya emang serius nih masalahnya.
"Tuh, lo liat khan Felisha nga mau?" gwa coba bertahan.
"An**ng lo, nga usah banyak bacot deh! Ini bukan urusan lo, b**i!!!" temennya yang sedari tadi nyolot tiba2 berlari kearah gwa.
Felisha yang begitu erat megangin tangan gwa, justru menghambat gerak gwa. Soalnya gwa liat itu orang sambil lari udah ngarahin bogemnya kearah muka gwa. Walau susah payah gwa ngehindar, itu bogem masih tetep mampir ke pelipis gwa. Anjrot!!!
Gwa lepasin pegangannya dan mendorong Felisha kearah mobil yang markir didekatnya. Kalo nga gwa lepasin, bisa2 muka gwa pada bonyok2 nih! Apalagi gwa lihat temennya yang satu lagi terprovokasi buat ngeroyokin gwa. Sedang bocah yang gwa kagak tau namanya itu cuma terbengong2 doang, ngeliatin temennya yang udah kalap itu.
Bokap2 yang tadi bogemnya sukses ngenain pelipis gwa, kembali ngarahin bogemnya kearah muka gwa. Gwa yang udah bebas dari Felisha menangkis bogemnya dengan kedua tangan gwa. Dan tanpa menunggu lama lagi kaki gwa melayang sekuat tenaga ke arah perut itu orang. Dug! Tendangan gwa sukses ngebikin itu bokap2 terhuyung2 mundur kebelakang.
Sedang bokap2 satu lagi, yang perutnya gendut itu sudah melayangkan kakinya kearah gwa. Jiah, ini orang kebaca banget serangannya. Dengan kedua tangan gwa kakinya gwa tangkis sambil gwa dorong kearah atas. Walhasil si gendut jatuh dengan suksesnya ke hamparan paving block yang keras ini. Lagi2 nga pake lama gwa merangsek kearah si gendut ini lalu gwa teken perutnya pake kedua dengkul gwa dan kedua bogem gwa dengan membabi-buta gwa arahin ke mukanya. Bag-bug-bag-bug!!!
Selagi gwa bernapsu melampiaskan amarah gwa, temennya yang satu lagi kembali nyerang gwa. Gwa bisa ngerasain bogemnya mendarat dengan keras kepelipis dan kepala gwa. Posisi gwa yang nga nguntungin ini, membuat kepala dan sebagian wajah gwa jadi bulan2an bogemnya. Gwa cuma bisa nangkis sekenanya pake tangan kanan gwa, sedang tangan kiri gwa terus gwa luncurkan ke muka si gendut yang udah berdarah2 itu. Jujur, sebenernya gwa paling ngeri kalo ngeliat darah, tapi ketika amarah udah meluap kayak gini rasa ngeri itu udah ngilang entah kemana.
Felisha yang sedari tadi jejeritan, justru mengundang penonton gratisan diarena adu jotos dadakan ini. Kenapa sih perempuan kalo udah ngeliat kayak gini bisanya jejeritan doang? Bantuin gwa dikit knapa?!
Nga lama serangan dari temennya itu gwa rasain udah berenti. Sedangkan si gendut udah terkapar berdarah2 jadi sasaran luapan amarah gwa. Gwa tengok kebelakang, temennya si gendut ini lagi dipiting sama satpam yang badannya gede dan tinggi. Ternyata mas Yadi yang miting itu bajingan, satpam selon yang biasa gwa temenin jaga diposnya kalo malem2 gwa lagi insomnia waktu ngekost didepan kampus.
"Lepasin mas, lo pegangin tuh bocah yang satu lagi biar nga kabur" gwa nunjuk kearah bocah yang gwa nga tau namanya itu.
Mas Yadi ngelepasin pitingannya. Tapi sebelum bokap2 ini nyerang duluan, tangan kanan gwa udah nyampe dengan kenceng kupingnya. Paling nga serangan ini bisa sedikit ngelumpuhin dia. Tangan kiri gwa meluncur deras kerahangnya. Dan itu udah cukup buat dia terhuyung kearah belakang. Sebuah bogem lagi gwa arahkan kematanya, mengakhiri serangan gwa ini. Bukan apa2, gwa udah ngerasain kepalan tangan gwa ini pedes2.
"Ba***at lo bocah! Lo atur temen lo tuh! Sakit nih muka gwa!" sekarang gwa cekel leher bocah yang gwa nga tau namanya itu. Niatnya gwa mau hantem matanya sekali pake bogem gwa, tapi dia pake acara ngeles sehingga yang kena mulutnya. Anjrit, sakit banget tangan gwa kena giginya.
"Ampun bang...!" itu bocah malah mewek2 sambil megangin mulutnya yang berdarah.
"Udah balik lo sono! Bawa temen2 lo sekalian! Buruan!" teriak gwa sambil nendang itu bocah
"Ini lagi ngapain pada nonton?! Bubar sono semua!!!" gwa kembali teriak sambil nunjuk2in telunjuk gwa kearah penonton.
Nga pake lama, yang nonton langsung pada membubarkan diri. Kedua bokap2 itu dengan langkah terhuyung2 masuk kedalem mobil yang segera meninggalkan parkiran.
"Lo inget ya, jangan pernah lagi ganggu temen gwa ini! Dia udah gwa anggap adek gwa! Kalo lo pada masih penasaran, lo tau kemana musti nyari gwa!" damprat gwa sambil nendang pintu MPV putih itu.
Gwa mengatur napas gwa yang masih memburu ini. Tiba2 badan gwa rasanya lemes banget, seolah2 habis gwa hamburkan buat ngelampiasin amarah gwa ini. Dan gwa mulai ngerasain pusing dan nyeri2 dikepala dan sebagian muka gwa. Belom lagi pada kepalan tangan gwa, rasanya kayak mau patah aja.
"Kon rapopo cok?" tanya mas Yadi dengan logat jawa timurannya yang kental.
"Ck, lo sih datengnya terlambat. Sakit2 nih pala gwa" komplain gwa sambil ngusap2in pala gwa yang mulai benjol.
"Ahahahaha, sing penting muka mu ra benjut2 cok" jiah, ini satpam malah ngetawain gwa.
"Lucky, kamu nga apa2? Aduhh, itu tangan kamu berdarah2 semua deh" tanya Felisha dengan wajah prihatin.
Gwa ngeliat kearah kedua kepalan gwa. Buset, banyak percikan2 darah disitu. Gwa udah nga tau itu darah siapa aja yang ada disitu. Yang pasti gwa jadi lemes ngeliatnya.
"Ayuk, ke pos aja dulu. Disana ada P3K. Biar tak bersihin dulu tanganmu" mas Yadi menuntun gwa yang lemes ini berjalan ke arah posnya.
Gwa manut aja. Ketika emosi gwa udah normal kayak gini, justru kengerian gwa ngeliat darah lah yang sekarang ngeganggu gwa. Dan selalu sukses bikin gwa lemes dan mual karenanya.
"Bentar mas, gwa mau muntah dulu" gwa menjauh dari pos, mencari posisi buat muntah deket saluran air.
Gwa luapkan rasa mual yang begitu mendesak2 diperut gwa. Sedangkan Felisha dibelakang gwa bantuin sambil ngurut2in leher belakang gwa. Bener2 ngebantu banget nih cewek, sehingga gwa lancar ngeluarin isi perut gwa ini.
"Udah Fel cukup, gwa udah enakan kok" kata gwa sambil melepaskan urutan tangannya dari kuduk gwa.
"Aku beli air mineral dulu ya."
Gwa cuma menganggukkan kepala dan berjalan kearah pos satpam dimana mas Yadi udah menunggu gwa dengan P3K-nya. Gwa duduk dilantai dan menyenderkan punggung gwa ke pos yang sempit ini. Badan gwa rasanya masih lemes aja, sedang kepala dan muka gwa makin senat-senut aja. Lalu mas Yadi menarik kedua tangan gwa dan menguyurnya pake air mineral. Sumpah perih banget.
"Anjrit, pelan2 lah mas! Pedih nih!" teriak gwa kesakitan.
"Halagh, giliran dibersihin lukanya malah mewek2 cok! Tahan dikit lah"
"........" gwa cuma bisa merengut pasrah
"Ini kepalan kok pada pecah2 cok. Libur dulu yah mukulin orang, tunggu sampe sembuh dulu" dengan cueknya mas Yadi cocol2in tangan gwa pake kapas yang udah kasihin betadin. Makin perihhhhhh!
Gwa cuma bisa meringis2 menahan rasa pedih ini. Daripada gwa teriak2, ntar malah dicela2in lagi sama ini satpam sarap.
"Muka gwa gimana mas?"
"Ah, rapopo. Cuma benjol2 doang dikit" kata dia sambil memerhatikan wajah gwa.
"Gwa masih ganteng khan?"
"Wassem!" dia noyor pala gwa
"Woi, sakit dong!" gwa meringis kesakitan sambil megangin pala gwa yang benjol2 ini.
"Wahahahaha, sori-sori"
"Ky, nih minum dulu ya" Felisha dateng sambil nyodorin sebotol air mineral.
"Sopo cok? Ojob mu yah?" tanya mas Yadi perlahan ketika ngeliat Felisha.
"Hush, bukan lah" sahut gwa sambil senyum2 nga enak hati. Apalagi Felisha sempet melotot gitu kearah mas Yadi, kayaknya ngerti tuh sama yg dimaksud.
"Oalah, pantes beda ya?" yaelah, ini satpam masih ngoceh aja.
"Udah ah, bawel lo! Ohiya, makasih ya mas Yadi. Gwa permisi dulu ah"
"Lho, kok buru2 banget?" mas Yadi masih mau nahan gwa, kayaknya masih penasaran dia sama Felisha.
"Gwa mau nganterin temen gwa dulu" gwa langsung naekin pantat gwa ke jok motor yang parkir di sebelah pos jaganya mas Yadi, "Ayo Fel naek"
"Rokokmu ada yang nganggur nga?" tanyanya nga pake basa-basi lagi.
"Nih! Makasih ya mas Yadi. Nyuwun sewu!" gwa lempar bungkus rokok gwa kearahnya dan buru2 gwa jalankan motor gwa, sebelum satpam gelo ini ngerusuhin gwa sama Felisha.
Mana Dinda masih dikampung halamannya. Walaupun komunikasi kita lancar2 aja. Tapi gwa ngerasa hubungan jarak jauh kayak gini nga nyaman banget dijalaninnya. Buruan kek lo balik kesini Din!
Malemnya Kenshi minta gwa sama Zaki nemenin dia survey ke kantor2 yang ada di rektorat kampus. Dia pengen mastiin langkah2 apa yang akan diambil nantinya, pas mau ngerenovasi interior disitu. Apakah bisa langsung dikerjain disana atau diworkshop?. Dan gwa yang nantinya diserahin tanggung jawab ngawasin kerjaan nantinya emang kudu terlibat juga. Dan kita juga udah koordinir sama satpam kampus, karena nanti kita banyakkan ngerjainnya pas malem2 biar nga ngeganggu aktifitas sehari2nya disitu.
Kalo kerjaan ngecat mah udah jelas. Begitu UAS selesai langsung start kerja, dimulai dari tiap2 kelas dulu. Kalo bagian luar, walaupun aktifitas belajar mengajar udah dimulai masih bisa digeber kerjaannya. Estimasi waktu pengerjaan semuanya termasuk renovasi interior kantor2 di rektorat kampus sekitar 3 - 4 bulan.
"Gimana sob, lo udah ngerti khan step2 kerjaannya. Yang penting tiap kerjaan buat interior selesai di workshop, lo musti langsung pasang dikantor. Diusahain semaleman selesai dan rapih, biar paginya pada nga keganggu yang pada mau kerja" Kenshi menjelaskan panjang lebar.
"Lapan anam" sahut gwa.
"Ngerti bang" sahut Zaki alias Jak.
"Lo berdua pada kompak ye. Misalnya si Lucky malem ngurusin kerjaan, berarti paginya lo yang tanggung jawab Jak"
"Lah, terus tanggung jawab lo apaan?" tanya gwa.
"Tanggung jawab gwa ya ngantongin duit. Ahahahahahaha, ya kagak lah. Gwa pasti akan kesini juga kok tiap hari. Kalo nga pagi ya malem pas gwa pulang kerja"
"Trus ntar kalo urusan belanja2 material?"
"Yaelah, itu mah bisa ngutang dulu sob. Nanti gwa tunjukin materialnya. Yang penting lo jagain jangan sampe yang kerja kehabisan cat ato yang keperluan lainnya. Jangan sampe mereka pada nganggur nantinya yak" Kenshi emang cocok banget jadi pimpro dah.

"Sip boss"
"Ya udah, gwa mau balik dulu. Bokin gwa dah nungguin dirumah nih. Siapa yang mau nganterin gwa balik nih?" buset, emang nge-bossi banget nih bocah

"Yang pastinya bukan gwa lah." sahut gwa sambil melengos.
"Yah, berarti gwa dong yang nganterin bang Khensi?" tanya Zaki pasrah gitu.
"Iyalah, gwa masih mau nyiapin buat ujian besok nih" gwa ngasih alesan, padahal mah gwa mau tiduran.
"Yah bang, gwa juga besok pan ada ujian juga inih" Zaki masih protes aja
"Set dah, giliran gwa minta tolong lo pada berebutan nolak. Udah Jak, lo aja dah yang nganterin gwa." Khensi narik tangannya Zaki.
Gwa senyam-senyum sambil melangkahkan kaki gwa menuju motor gwa yang tadi gwa titipin di pos satpam kampus. Males gwa nganterin Khensi, apalagi ada bokinnya dirumahnya. Pasti ntar gwa kena interogasi sama ceweknya, nanyain tentang selingkuhan2nya Khensi. Males lah gwa, nambah2in dosa aja ngebohongin pacarnya Khensi mulu. Lagian ini sobat gwa, punya hobi sih selingkuh mulu.

Gwa parkiran mobil di kampus masih rame aja, padahal timex yang melingkar di tangan kiri gwa udah nunjukin pukul 9:23. Mungkin masih banyak yang pada belom selesai ujian nih anak2 kelas malemnya. Lagian apa perduli gwa sih.
"Lucky!"
Kok, berasa ada suara cewek yang manggil nama gwa. Tapi suaranya kok kayak jauh gitu deh. Gwa celingukan mencari asal suara itu, tapi gwa lihat cuma mobil2 yang berjejer diam disekitaran gwa dalam kegelapan malam. Et dah, jangan2....

"Lucky!"
Kali ini suaranya lebih jelas. Dan gwa lihat seorang cewek keluar dengan bergegas dari dalam MPV putih yang tadinya gwa lewatin pas keluar dari dalem kampus. Cewek itu berlari menghampiri gwa dengan wajah ketakutan dan memegangi lengan gwa keras banget.
"Felisha?" kata gwa kaget, "Kenapa muka lo kayak orang parno gitu?"
"Tolong aku Ky....tolong..." suara Felisha tersengal2.
"Iya tolong apaan Fel, yang tenang dong ngomongnya, biar jelas gwa dengernya?" gwa bingung dengernya.
"Mereka pada mau ngerjain aku, Ky. Tolong Ky, aku khan bukan cewek begituan" jawabnya setelah bisa ngatur napasnya sambil menunjuk2 ke arah MPV itu.
"Emang siapa sih mereka itu?" tanya gwa sambil mendekati MPV yang ditunjuknya.
Tapi Felisha malah menahan langkah gwa yang pengen ngedeketin itu MPV. Dari dalamnya muncul 3 orang laki2. Yang dua mukanya udah lumayan tua udah kayak bokap2 gitu, pasti ini anak2 kelas malem. Yang dari balik kemudi, kayaknya gwa lumayan kenal. Kayaknya dulunya dia anak siang yang sekarang pindah kekelas malem. Masih di bawah angkatan gwa sih, walau gwa tahu dia dulunya termasuk mahasiswa reseh yang sefakutas sama Felisha.
"Eh, ada bang Lucky. Tumben malem2 gini masih keliaran di kampus bang" sapa itu bocah sambil nahan kedua temennya yang kayaknya udah nyolot sama gwa.
"Eh elo, biasanya nih lagi ngeliat2 keadaan kampus aja. Ngomong2 ada apa nih, kok temen gwa sampe ketakutan gini?" sumpah gwa lupa sama nama itu bocah.
"Nga ada apa2 bang, cuma salah paham doang kok" katanya nga mau berterus terang.
"Yakin nih nga ada apa-apa, cuma salah paham doang?" tanya gwa kearah bocah yang gwa nga tau namanya itu, lalu gwa tatap Felisha yang mukanya masih panik ini.
"Beneran bang" itu bocah coba menyakinkan gwa.
"Ya udah, kalo emang salah paham doang. Gwa anggap masalahnya udah clear ya. Lo sama temen2 lo mending pulang deh sono, biar Felisha sama gwa. OK?!" jujur gwa masih bingung sama keadaan ini, tapi mudah2an gwa ngambil solusi yang tepat.
"Tapi gwa masih mau ngomong bentar sama dia, boleh khan bang?"
Gwa lihat Felisha geleng2in kepalanya sambil menyembunyikan badannya kebalik badan gwa. Wah, kayaknya emang serius nih masalahnya.
"Tuh, lo liat khan Felisha nga mau?" gwa coba bertahan.
"An**ng lo, nga usah banyak bacot deh! Ini bukan urusan lo, b**i!!!" temennya yang sedari tadi nyolot tiba2 berlari kearah gwa.
Felisha yang begitu erat megangin tangan gwa, justru menghambat gerak gwa. Soalnya gwa liat itu orang sambil lari udah ngarahin bogemnya kearah muka gwa. Walau susah payah gwa ngehindar, itu bogem masih tetep mampir ke pelipis gwa. Anjrot!!!
Gwa lepasin pegangannya dan mendorong Felisha kearah mobil yang markir didekatnya. Kalo nga gwa lepasin, bisa2 muka gwa pada bonyok2 nih! Apalagi gwa lihat temennya yang satu lagi terprovokasi buat ngeroyokin gwa. Sedang bocah yang gwa kagak tau namanya itu cuma terbengong2 doang, ngeliatin temennya yang udah kalap itu.
Bokap2 yang tadi bogemnya sukses ngenain pelipis gwa, kembali ngarahin bogemnya kearah muka gwa. Gwa yang udah bebas dari Felisha menangkis bogemnya dengan kedua tangan gwa. Dan tanpa menunggu lama lagi kaki gwa melayang sekuat tenaga ke arah perut itu orang. Dug! Tendangan gwa sukses ngebikin itu bokap2 terhuyung2 mundur kebelakang.
Sedang bokap2 satu lagi, yang perutnya gendut itu sudah melayangkan kakinya kearah gwa. Jiah, ini orang kebaca banget serangannya. Dengan kedua tangan gwa kakinya gwa tangkis sambil gwa dorong kearah atas. Walhasil si gendut jatuh dengan suksesnya ke hamparan paving block yang keras ini. Lagi2 nga pake lama gwa merangsek kearah si gendut ini lalu gwa teken perutnya pake kedua dengkul gwa dan kedua bogem gwa dengan membabi-buta gwa arahin ke mukanya. Bag-bug-bag-bug!!!
Selagi gwa bernapsu melampiaskan amarah gwa, temennya yang satu lagi kembali nyerang gwa. Gwa bisa ngerasain bogemnya mendarat dengan keras kepelipis dan kepala gwa. Posisi gwa yang nga nguntungin ini, membuat kepala dan sebagian wajah gwa jadi bulan2an bogemnya. Gwa cuma bisa nangkis sekenanya pake tangan kanan gwa, sedang tangan kiri gwa terus gwa luncurkan ke muka si gendut yang udah berdarah2 itu. Jujur, sebenernya gwa paling ngeri kalo ngeliat darah, tapi ketika amarah udah meluap kayak gini rasa ngeri itu udah ngilang entah kemana.
Felisha yang sedari tadi jejeritan, justru mengundang penonton gratisan diarena adu jotos dadakan ini. Kenapa sih perempuan kalo udah ngeliat kayak gini bisanya jejeritan doang? Bantuin gwa dikit knapa?!
Nga lama serangan dari temennya itu gwa rasain udah berenti. Sedangkan si gendut udah terkapar berdarah2 jadi sasaran luapan amarah gwa. Gwa tengok kebelakang, temennya si gendut ini lagi dipiting sama satpam yang badannya gede dan tinggi. Ternyata mas Yadi yang miting itu bajingan, satpam selon yang biasa gwa temenin jaga diposnya kalo malem2 gwa lagi insomnia waktu ngekost didepan kampus.
"Lepasin mas, lo pegangin tuh bocah yang satu lagi biar nga kabur" gwa nunjuk kearah bocah yang gwa nga tau namanya itu.
Mas Yadi ngelepasin pitingannya. Tapi sebelum bokap2 ini nyerang duluan, tangan kanan gwa udah nyampe dengan kenceng kupingnya. Paling nga serangan ini bisa sedikit ngelumpuhin dia. Tangan kiri gwa meluncur deras kerahangnya. Dan itu udah cukup buat dia terhuyung kearah belakang. Sebuah bogem lagi gwa arahkan kematanya, mengakhiri serangan gwa ini. Bukan apa2, gwa udah ngerasain kepalan tangan gwa ini pedes2.
"Ba***at lo bocah! Lo atur temen lo tuh! Sakit nih muka gwa!" sekarang gwa cekel leher bocah yang gwa nga tau namanya itu. Niatnya gwa mau hantem matanya sekali pake bogem gwa, tapi dia pake acara ngeles sehingga yang kena mulutnya. Anjrit, sakit banget tangan gwa kena giginya.
"Ampun bang...!" itu bocah malah mewek2 sambil megangin mulutnya yang berdarah.
"Udah balik lo sono! Bawa temen2 lo sekalian! Buruan!" teriak gwa sambil nendang itu bocah
"Ini lagi ngapain pada nonton?! Bubar sono semua!!!" gwa kembali teriak sambil nunjuk2in telunjuk gwa kearah penonton.
Nga pake lama, yang nonton langsung pada membubarkan diri. Kedua bokap2 itu dengan langkah terhuyung2 masuk kedalem mobil yang segera meninggalkan parkiran.
"Lo inget ya, jangan pernah lagi ganggu temen gwa ini! Dia udah gwa anggap adek gwa! Kalo lo pada masih penasaran, lo tau kemana musti nyari gwa!" damprat gwa sambil nendang pintu MPV putih itu.
Gwa mengatur napas gwa yang masih memburu ini. Tiba2 badan gwa rasanya lemes banget, seolah2 habis gwa hamburkan buat ngelampiasin amarah gwa ini. Dan gwa mulai ngerasain pusing dan nyeri2 dikepala dan sebagian muka gwa. Belom lagi pada kepalan tangan gwa, rasanya kayak mau patah aja.
"Kon rapopo cok?" tanya mas Yadi dengan logat jawa timurannya yang kental.
"Ck, lo sih datengnya terlambat. Sakit2 nih pala gwa" komplain gwa sambil ngusap2in pala gwa yang mulai benjol.
"Ahahahaha, sing penting muka mu ra benjut2 cok" jiah, ini satpam malah ngetawain gwa.
"Lucky, kamu nga apa2? Aduhh, itu tangan kamu berdarah2 semua deh" tanya Felisha dengan wajah prihatin.
Gwa ngeliat kearah kedua kepalan gwa. Buset, banyak percikan2 darah disitu. Gwa udah nga tau itu darah siapa aja yang ada disitu. Yang pasti gwa jadi lemes ngeliatnya.
"Ayuk, ke pos aja dulu. Disana ada P3K. Biar tak bersihin dulu tanganmu" mas Yadi menuntun gwa yang lemes ini berjalan ke arah posnya.
Gwa manut aja. Ketika emosi gwa udah normal kayak gini, justru kengerian gwa ngeliat darah lah yang sekarang ngeganggu gwa. Dan selalu sukses bikin gwa lemes dan mual karenanya.
"Bentar mas, gwa mau muntah dulu" gwa menjauh dari pos, mencari posisi buat muntah deket saluran air.
Gwa luapkan rasa mual yang begitu mendesak2 diperut gwa. Sedangkan Felisha dibelakang gwa bantuin sambil ngurut2in leher belakang gwa. Bener2 ngebantu banget nih cewek, sehingga gwa lancar ngeluarin isi perut gwa ini.
"Udah Fel cukup, gwa udah enakan kok" kata gwa sambil melepaskan urutan tangannya dari kuduk gwa.
"Aku beli air mineral dulu ya."
Gwa cuma menganggukkan kepala dan berjalan kearah pos satpam dimana mas Yadi udah menunggu gwa dengan P3K-nya. Gwa duduk dilantai dan menyenderkan punggung gwa ke pos yang sempit ini. Badan gwa rasanya masih lemes aja, sedang kepala dan muka gwa makin senat-senut aja. Lalu mas Yadi menarik kedua tangan gwa dan menguyurnya pake air mineral. Sumpah perih banget.
"Anjrit, pelan2 lah mas! Pedih nih!" teriak gwa kesakitan.
"Halagh, giliran dibersihin lukanya malah mewek2 cok! Tahan dikit lah"
"........" gwa cuma bisa merengut pasrah
"Ini kepalan kok pada pecah2 cok. Libur dulu yah mukulin orang, tunggu sampe sembuh dulu" dengan cueknya mas Yadi cocol2in tangan gwa pake kapas yang udah kasihin betadin. Makin perihhhhhh!
Gwa cuma bisa meringis2 menahan rasa pedih ini. Daripada gwa teriak2, ntar malah dicela2in lagi sama ini satpam sarap.
"Muka gwa gimana mas?"
"Ah, rapopo. Cuma benjol2 doang dikit" kata dia sambil memerhatikan wajah gwa.
"Gwa masih ganteng khan?"
"Wassem!" dia noyor pala gwa
"Woi, sakit dong!" gwa meringis kesakitan sambil megangin pala gwa yang benjol2 ini.
"Wahahahaha, sori-sori"
"Ky, nih minum dulu ya" Felisha dateng sambil nyodorin sebotol air mineral.
"Sopo cok? Ojob mu yah?" tanya mas Yadi perlahan ketika ngeliat Felisha.
"Hush, bukan lah" sahut gwa sambil senyum2 nga enak hati. Apalagi Felisha sempet melotot gitu kearah mas Yadi, kayaknya ngerti tuh sama yg dimaksud.
"Oalah, pantes beda ya?" yaelah, ini satpam masih ngoceh aja.
"Udah ah, bawel lo! Ohiya, makasih ya mas Yadi. Gwa permisi dulu ah"
"Lho, kok buru2 banget?" mas Yadi masih mau nahan gwa, kayaknya masih penasaran dia sama Felisha.
"Gwa mau nganterin temen gwa dulu" gwa langsung naekin pantat gwa ke jok motor yang parkir di sebelah pos jaganya mas Yadi, "Ayo Fel naek"
"Rokokmu ada yang nganggur nga?" tanyanya nga pake basa-basi lagi.
"Nih! Makasih ya mas Yadi. Nyuwun sewu!" gwa lempar bungkus rokok gwa kearahnya dan buru2 gwa jalankan motor gwa, sebelum satpam gelo ini ngerusuhin gwa sama Felisha.
Mumpung mood lagi bagus, hajar satu lagi bray!

Diubah oleh luckyismine 26-04-2014 21:13
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas