Aku tertegun melihat pemandangan itu, ada apa ini?apa al udah dapat

penggantiku dalam waktu satu minggu saja?secepat itukah.


“ayo syl masuk,uda datang tuh” della menyadarkanku dari lamunanku


Selama jam kuliah aku bener – bener ga bisa konsentrasi memikirkan apa

yang terjadi barusan di depan mataku dan hasilnya adalah aku ditegor

dengan sukses, udah ga masuk satu minggu sekarang di kelas juga

ngelamun ga jelas, daripada menuh – Menuhin kelas lebih baik pulang

sajalah mahasiswi seperti itu, kata itu aku ingat dengan jelas sampai saat ini

karena itu untuk kedua kalinya aku ditegor dosen secara frontal di depan

mahasiswa lainnya.



Sesudah kelas selesei, berjalan pelan aku menuju mobilku di parkiran,

dudukku pelan di depan setir, masih terulang lagi bayang – bayang cium pipi

kanan dan kiri itu, sodarakah mereka?walaupun berusaha keras untuk positif

thingking ke al,aku tetap ga bisa menghilangkan memory itu.Ku starter mobil

meninggalkan parkiran,haruskah aku clearkan sekarang sama al, atau al juga

masih butuh waktu karena ke egoisanku?ku cek hape sekali lagi, tetap tak

ada sms satu pun oleh al,begitu tak dianggapkah aku ini?


Ku putuskan untuk langsung menyelesaikan ini dengan al, sekarang, ku

putar stirku dan berjalan menuju arah kontrakan al.



Sekitar 15 menit perjalanan sampailah aku di kontrakan al, masih ada mobil

al terparkir depan kontrakan,pertanyaannya adalah apa al masih ada di

kontrakan?dengan siapa sekarang?apa sekarang waktu yang pas untuk

bertanya?


Aku turun dari mobil untuk menemukan jawaban itu daripada aku sekedar

menerka – nerka tak jelas dan membuatku kepikiran setiap saat.


Sesampainya ku di depan pintu kontrakan….tok…tok…tok….dan terbukalah

pintu itu, kulihat sosok Al membuka pintu, dengan jeans yang sama waktu

meninggalkan kuliah tadi hanya beda atasan, tadi pake hem warna merah

lengan pendek sekarang ganti menggunakan kaos.



“eh lo syl”



Eh lo syl, tiga kata doank yang al ucapkan padaku setelah sekian lama ga

ketemu?keep calmmungkin ini ga seburuk dan seurgent yang aku

fikirkan


“halo al…lo sibuk”

“kenapa emang?”


Sedingin itukah al sekarang padaku,masih mencoba mengerti ini semua

salahku dan sikap al wajar seperti itu, hopefully


“boleh kita bahas tentang kita al”

“apa yang mau lo bahas syl”masih dengan ketusnya al menjawab pertanyaanku

“hubungan kita, gue, lo al”

“bukannya udah jelas, saat malam itu, saat surat dari Chandra itu?”

“ga ada yang jelas al dari malam itu, gue Cuma sedih dan keingat cha lagi, itu aja”

“bahkan panggilan sayang lo ke Chandra tetap tetep lo gunain dari dulu bahkan saat ini juga,bagi gue udah jelas itu”

Shiit…aku selalu tak bisa merubah panggilanku dari cha ke Chandra atau apa kek, mantan kek, ato parto lah ga masalah,


“apa menurut lo gue ga ada usaha ngelupain cha…chandra al?”

“sini lo duduk, ga enak berdiri depan pintu”


Aku menuruti permintaan al dan berjalan ke ruang tamu kontrakan al, ruang

tamu yang jadi satu sama tempat parkiran dalam sepeda motor.


“dah, buat simple aja syl, tujuan lo kesini mau ngapain?”

“gue Cuma mau kasih penjelasan aja soal malam itu al, soal gue yang kebandung dan soal kita”

“gue uda ga peduli syl soal malam itu, soal lo yang kebandung, jujur gue udah ga peduli”


Masih berusaha tenang dengan ucapan al yang dari tadi sungguh ga enak di hati.


“gue udah nyaman dengan saat ini, saat lo ga ada disamping guu, sa….”

“lo udah nemu pengganti gue al”potongku

“udah”jawab al pendek dan tegas

“Cuma 1 minggu al lo udah nemu pengganti gue?”

“udah 3 bulan syl”


Deg