- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#221
CLOSER TO THE HEART
And the men who hold high places
Must be the ones who start
To mold a new reality
Closer to the heart
Closer to the heart
The blacksmith and the artist
Reflect it in their art
They forge their creativity
Closer to the heart
Closer to the heart
Philosophers and ploughmen
Each must know his part
To sow a new mentality
Closer to the heart
Closer to the heart
You can be the captain
I will draw the chart
Sailing into destiny
Closer to the heart
Must be the ones who start
To mold a new reality
Closer to the heart
Closer to the heart
The blacksmith and the artist
Reflect it in their art
They forge their creativity
Closer to the heart
Closer to the heart
Philosophers and ploughmen
Each must know his part
To sow a new mentality
Closer to the heart
Closer to the heart
You can be the captain
I will draw the chart
Sailing into destiny
Closer to the heart
RUSH
Spoiler for CLOSER TO THE HEART:
Quote:
"Mah, kenapa sih Lucky sampe sekarang nga dibolehin bawa pacar kerumah?"
"......"
"Yey, si mamah, ditanyain cuma diem aja?"
"......"
Ini dialog gwa sama mamah tersayang. Dengan moment favorit gwa. Tiduran dipangkuan nyokap gwa, sambil kuping gwa dibersihin make cotton bud. Dan biasanya emang sesi curhat2an dan masalah2 penting antara gwa sama nyokap suka berjalan lancar di moment2 kayak gini.
"Mah, jawab dong" rajuk gwa dengan manja.
"Kuliah kamu apa kabarnya Ky?" tanya nyokap gwa nga ngegubris pertanyaan gwa tadi.
"Yah mah, kok jadi balik nanya kuliah sih? Khan, nga ada hubungannya sama pertanyaan Lucky tadi kali?" gwa coba mengelak.
"Ya ada dong hubungannya"
"Kalo gitu apa dong hubungannya? Lucky nga ngerti nih mah?"
"Ya kalo kamu udah selesai kuliahnya, mungkin kamu boleh nanya2 tentang bawa pacar kerumah" kata nyokap gwa sambil nyuruh gwa balik badan, gantian kuping sebelah gwa buat dibersihin.
"Kok mungkin sih jawabannya mah? Ambigu benget deh" protes gwa sambil balikin badan.
"Nah, kamu sendiri belum jawab pertanyaan mamah soal kuliah kamu ini?"
"Yah mah, dari dulu juga mamah tau khan, kalo Lucky nga cocok sama pilihannya bapak?! Sampe sekarang juga Lucky nga tau bisa lulus apa DO nantinya"
"Ya ampun Lucky, kenapa kamu nga cerita2 ke mamah sih, kalo kuliah kamu ancur2an kayak gitu?!"
Gwa beranjak duduk. Gwa tatap nyokap gwa seolah nga percaya, dengerin nyokap gwa ngomong kayak gitu.
"Lho, emangnya ngaruh mah kalo Lucky cerita2 ke mamah? Toh, mamah sendiri tau kalo bapak nga bisa ditentang kemauannya?! Ya khan?!"
"........"
Nyokap gwa diem, nga bisa jawab. Kita serumah tahu betapa kerasnya bokap gwa kalo udah bertitah. Bahkan nyokap pun nga berdaya nego ke bokap, biar bisa pindah jurusan.
"Emang nyali Lucky nga segede Lanny yang berani ngelawan bapak. Lucky males mah, ribut2 sama bapak kayak si Lanny dulu. Walaupun akhirnya bapak mau biayain kuliah Lanny, tapi khan mamah juga jadi repot2 nyari biaya buat pindahan Lanny dulunya?"
"......." nyokap tetep diem
Yup, adek gwa yang tengah dulu juga sama nasibnya kayak gwa, musti ngikutin apa maunya bokap. Tapi nga nyampe 1 semester, kuliahnya ditinggal sama adek gwa itu. Asli, murka banget bokap gwa saat itu, sempet ribut gede dirumah antara bokap sama adek gwa. Dan bokap mutusin nga mau ngurusin kuliah adek gwa itu, sampe akhirnya nyokaplah yang pontang-panting nyari bantuan ke sodara2nya, biar adek gwa ini bisa kuliah lagi sesuai dengan jurusan yang diminati dan bisa dipertanggung jawabkan masa depannya. Walaupun pada akhirnya bokap gwa melunak dan mau membiayai kembali kuliah adek gwa itu.
Dan jurusan jurnalistik yang emang gwa idam2kan sejak gwa SMA, yang jadi pilihan adek gwa itu. Yeah, mungkin gwa bisa menitipkan mimpi2 gwa itu pada adek gwa. Walau jauh didasar hati ketika itu gwa juga ingin berontak seperti adek gwa ini, tapi ketika gwa ngeliat betapa nyokap gwa harus pontang-panting seperti itu, gwa jadi nga tega ngeliatnya. Gwa lebih memilih untuk menjadi pecundang
"Jadi syaratnya musti lulus kuliah dulu, baru boleh bawa pacar Lucky kerumah? Walaupun kuliah Lucky nga tau kapan selesainya? Gitu ya mah?"
"......." nyokap gwa tetep nga ngejawab.
Akhirnya kita berdua sama2 terdiam, sibuk dengan pikiran masing2. Dan gwa rasa gwa nga perlu ngebebanin nyokap gwa dengan memperpanjang obrolan ini. Gimanapun juga, gwa harus menghargai keinginan dari ortu, suka atau nga suka. Karena gwa hanyalah seorang anak, yang bagaimanapun juga harus mematuhi orang tuanya.
*****************
"Gila lo sob, nemu aja lo tempat kost2an yang nyelip kayak gini" komentar gwa sambil ngeliatin kamar berukuran 5x5 meter ini.
"Ahahahahaha, ini mah bukannya nemu lah sob. Emang si Ridho aja yang kejem, ngasih gudang dibelakang rumahnya buat kita kontrakin"
"Jiah, bisa aja lo Khen. Pan, elonya juga yang maksa2 pengen ngontrak ditempat gwa. Udah tau penuh juga tempat gwa, masih aja dia minta ini gudang buat dikontrakin" sahut Ridho, pemilik gudang yang dikontrak sama Khensi ini.
"Wah, kalo Khensi maksa2 biasanya ada udang dibalik bakpaunya tuh. Kayaknya ada berita yang gwa lewatin nih?" naluri detektif gwa langsung muncul nih waktu denger kalo Khensi ngebet banget nge-kost disini.
"Kalo itu sih jangan tanya sama gwa deh Ky. Tanya langsung aja sama yg berwenang" sahut Ridho tersenyum penuh arti sambil ngelirik ke arah Khensi.
"Apaan sih lo, curigaan mulu sama gwa? Ini gwa milih tempat disini karena gwa bisa nyewa lahannya dikit buat whorkshop interior. Ohiya, gimana Do, bisa khan lahan yang didepan ini gwa sewa?" Khensi menunjuk lahan kosong yang lumayan gede didekat kamar ini.
"Bisalah, yang penting cocok aja harganya. Masa' iye buat cs nga dikasih sih?"
"Sip lah. Yuk, mending didalem deh kita ngobrolnya, sekalian gwa mau bayar kontrakannya." Khensi menarik Ridho, meninggalkan gwa yang masih penasaran sama motif sebenernya Khensi ngontrak tempat ini.
Gwa cuma senyum2 geli sambil ngeliatin tukang angkat masukin barang2 ke dalam kamar ini. Nga banyak sih barangnya, paling cuma satu meja kerja berikut bangkunya, sisanya cuma lemari dan kasur beserta perlengkapan tidur laennya. Rencananya, ini kamar mau dijadiin kantor operasional buat proyek ngecat dan renovasi kantor2 di rektorat kampus nantinya. Yup, ternyata Khensi bisa nembusin itu proyek.
Cuma ya itu tadi, gwa curiga banget si Khensi bisa2nya ngambil tempatnya yang terpencil kayak gini, alias jauh dari keramaian. Emang sih tempatnya si Ridho ini gede banget, didepan aja berjejer kontrakan yang masing2 ukurannya 4x8 sekitar 10 pintu berhadap2an. Belom lagi ditengah2nya masih ada lahan yang bisa buat markir mobil atau sekedar buat tempat jemuran. Makanya, kontrakannya si Ridho selalu penuh karena selain cocok sama yang udah berkeluarga, tempatnya adem dan fasilitas parkirnya juga luas. Dan gwa pun ngerasa suka dengan tempat ini.
Ohiya, rumahnya Ridho dari kamar yang kita sewa ini jaraknya sekitar 3 atau 4 meteren. Sedangkan rumah Ridho nga gede2 banget, jadi otomatis banyak banget lahan nganggur disini. Sebenernya nga nganggur juga sih, disitu banyak banget kok taneman2 hias - yang gwa nga tau nama2nya - yang ditanem disitu. Khan, ortunya Ridho selaen juragan tanah disitu juga pengusaha tanaman hias. Ohiya, kontrakan berikut rumah yang ditinggali Ridho ini udah jadi jatahnya dia dari ortunya lho. Yup, ortunya Ridho jauh2 hari udah ngebagi2in tanahnya ke semua anak2nya. Ortunya Ridho nga mau nanti anak2nya pada ribut ngerebutin peninggalan ortunya pas udah meninggal, begitu cerita Ridho suatu saat ke gwa. Enak bener yak, masih muda udah dapet warisan segini gedenya.
Awalnya gwa kenal Ridho nga nyangka kalo dia setajir itu. Lha, dia cuma ngewarung mie instant, roti bakar sama makanan dan minuman ringan laennya nga jauh dari kampus gwa. Dia ditemenin sama bininya usaha disitu. Bayangin aja, umurnya paling nga beda jauh dari gwa, tapi udah merit. Emang nga ada unsur MBA-nya sih, tapi buat gwa itu sesuatu banget. 'Otak gwa udah nga mampu diajak kuliah, mending gwa usaha kayak gini dah daripada nyusahin bini sama ortu gwa' gitu jawabnya ketika gwa nanya kenapa dia nga nerusin kuliah aja. Emang sih sederhana banget jalan pikirannya, tapi gwa salut dengan keberanian dia dalam memilih jalan hidupnya. Tambahan lagi ketika gwa ngeliat dia udah diwarisin tanah segede2 gaban berikut kontrakannya, nga ngebuat Ridho terlena dan bermalas2an.
Mungkin gwa harus belajar banyak dengan Ridho nantinya. Mumpung gwa bakalan sering2 maen kesini nantinya.
"Woi, malah bengong aja lo sob" Kenshi membuyarkan lamunan gwa.
"Gimana, lega khan kantor darurat. Nanti lo bisa deh tinggal disini sekalian" lanjut Kenshi sambil ngeliat2 keadaan kamar yang udah rapi ditata sama tukang angkat tadi.
"Hah, gwa tinggal disini. Ogah ah, jauh dari mana2" protes gwa yang ngebayangin bakal ribet kalo mau kemana2 kalo tinggal disini.
"Yaelah, trus nanti yang nemenin gwa disini siapa dong. Si Zaki jelas2 nga bisa nginep disini dia" kata Kenshi sambil nyebut adek kelas gwa yang bakal bantuin diproyeknya ini.
"Halagh, minta temenin sih minta temenin. Ntar lama2 gwa doang yang tidur disini. Lagu lama lo ah!" sahut gwa sambil nyalain sebatang rokok.
"Tapi ini khan fasilitas buat lo kerja nantinya, emang nga mau lo? Lagian kalo mau kemana2 lo bisa mobil gwa khan?"
"Ohya, emang itu airwolf mau lo tinggalin disini apa?" gwa nyebut pickup yang ada hidungnya itu yang dicat warna item dengan airwolf. Abis mirip banget sama itu helicopter sih
"Lo jangan ngehina mobil gwa dong. Gitu2 dia bisa buat ngehasilin duit tuh mobil. Bengong2 lo nongkrong diperempatan juga ada aja yang ngerental" Kenshi paling keki kalo pickupnya gwa celain.
"Ahahahaha, ngambek nih bocah"
"Rencananya emang tuh mobil gwa taroh disini, biar lo nanti belanja2 material jadi gampang. Lagian, dirumah gwa juga susah markirnya. Jadi lo jagain sekalian deh mobil gwa yak!"
"Siap sob. Eh, emang lo seriusan nih mau bikin workshop disini? Berarti manjang nih usaha lo yak?"
"Ya lo doain aja dah. Gwa mau nyoba2 usaha interior sekalian nih. Siapa tahu bisa lanjut terus."
"Nah kerjaan lo sama si Richard gimana?"
"Ya masih lah, ntar kalo udah mantep mungkin gwa keluar, kita join deh bikin usaha sendiri. Makanya, lo gwa percayain ngawasin ini proyek, jangan sampe males2an yak?!" Kenshi mewanti2 gwa.
"Siap bos!"
"Ya udah gwa balik dulu yak. Nih konci, kalo lo mau langsung nginep juga boleh, khan udah rapi ini tempat" Khensi meempar konci kamar kearah gwa.
"Jiah, gwa juga pulang dulu lah. Khan gwa belom bawa pakean2 gwa"
"Ya terserah lo aja deh. Yang pasti minggu depan kita udah mulai kerja lho"
"Lapan anam lah. Eh, sob, kalo dapet lo nga usah cerita2 ke Dinda ya, kalo gwa bakal tinggal disini nantinya"
"Lho, emangnya kenapa? Emang lo lagi ada masalah sama bini lo?"
"Nga lah, kita baek2 aja kok. Gwa ngerasa Dinda nga perlu tau aja, kalo gwa ikutan kerja sama lo dan tinggal disini"
"Ohiya, bini lo udah sidang apa belom ya?" tanya Khensi sambil menghisap rokoknya.
"Udah sob, ada kali sebulan yang lalu sidangnya. Dapet A dia" sahut gwa kurang antusias.
"Wih, keren tuh dapet A. Emang encer banget otak bini lo ye, beda sama lo yang ndableg" yey, Kenshi malah nyelain gwa.
"Ahahahaha, macem langit sama bumi yak?" canda gwa dengan getir.
"Nah sekarang bini lo dah gawe?"
"Belom, dia lagi di kampungnya sambil nunggu panggilan"
"Oooh, pantesan gwa nga boleh bilang2 sama bini lo ya, biar lo bisa maen gila mumpung bini lo lagi dikampung"
"Yaelah, emang gwa kayak lo yang betah banget selingkuhin bini lo. Eh iya, lo belom ngasih tau ke gwa kenapa lo ngontrak disini?" gwa ngalihin pembicaraan.
"Udah ah, gwa pulang dulu." Khensi mengelak pertanyaan gwa.
"Yey, malah kabur dia..."
Khensi tetep nga mau ngejawab pertanyaan gwa. Dia terus berjalan melalui samping rumah Ridho dan menghilang dari pandangan gwa. Gwa tersenyum sendiri sambil megangin konci kamar. Minggu depan gwa mulai kerja, walaupun cuma di proyek kecil2an, tapi gwa ngerasa seperti ngeliat sebuah titik terang dalam hidup gwa. Ah, mudah2an aja bisa lancar terus usahanya Kenshi ini.
"......"
"Yey, si mamah, ditanyain cuma diem aja?"
"......"
Ini dialog gwa sama mamah tersayang. Dengan moment favorit gwa. Tiduran dipangkuan nyokap gwa, sambil kuping gwa dibersihin make cotton bud. Dan biasanya emang sesi curhat2an dan masalah2 penting antara gwa sama nyokap suka berjalan lancar di moment2 kayak gini.

"Mah, jawab dong" rajuk gwa dengan manja.
"Kuliah kamu apa kabarnya Ky?" tanya nyokap gwa nga ngegubris pertanyaan gwa tadi.
"Yah mah, kok jadi balik nanya kuliah sih? Khan, nga ada hubungannya sama pertanyaan Lucky tadi kali?" gwa coba mengelak.
"Ya ada dong hubungannya"
"Kalo gitu apa dong hubungannya? Lucky nga ngerti nih mah?"
"Ya kalo kamu udah selesai kuliahnya, mungkin kamu boleh nanya2 tentang bawa pacar kerumah" kata nyokap gwa sambil nyuruh gwa balik badan, gantian kuping sebelah gwa buat dibersihin.
"Kok mungkin sih jawabannya mah? Ambigu benget deh" protes gwa sambil balikin badan.
"Nah, kamu sendiri belum jawab pertanyaan mamah soal kuliah kamu ini?"
"Yah mah, dari dulu juga mamah tau khan, kalo Lucky nga cocok sama pilihannya bapak?! Sampe sekarang juga Lucky nga tau bisa lulus apa DO nantinya"
"Ya ampun Lucky, kenapa kamu nga cerita2 ke mamah sih, kalo kuliah kamu ancur2an kayak gitu?!"
Gwa beranjak duduk. Gwa tatap nyokap gwa seolah nga percaya, dengerin nyokap gwa ngomong kayak gitu.
"Lho, emangnya ngaruh mah kalo Lucky cerita2 ke mamah? Toh, mamah sendiri tau kalo bapak nga bisa ditentang kemauannya?! Ya khan?!"
"........"
Nyokap gwa diem, nga bisa jawab. Kita serumah tahu betapa kerasnya bokap gwa kalo udah bertitah. Bahkan nyokap pun nga berdaya nego ke bokap, biar bisa pindah jurusan.
"Emang nyali Lucky nga segede Lanny yang berani ngelawan bapak. Lucky males mah, ribut2 sama bapak kayak si Lanny dulu. Walaupun akhirnya bapak mau biayain kuliah Lanny, tapi khan mamah juga jadi repot2 nyari biaya buat pindahan Lanny dulunya?"
"......." nyokap tetep diem
Yup, adek gwa yang tengah dulu juga sama nasibnya kayak gwa, musti ngikutin apa maunya bokap. Tapi nga nyampe 1 semester, kuliahnya ditinggal sama adek gwa itu. Asli, murka banget bokap gwa saat itu, sempet ribut gede dirumah antara bokap sama adek gwa. Dan bokap mutusin nga mau ngurusin kuliah adek gwa itu, sampe akhirnya nyokaplah yang pontang-panting nyari bantuan ke sodara2nya, biar adek gwa ini bisa kuliah lagi sesuai dengan jurusan yang diminati dan bisa dipertanggung jawabkan masa depannya. Walaupun pada akhirnya bokap gwa melunak dan mau membiayai kembali kuliah adek gwa itu.
Dan jurusan jurnalistik yang emang gwa idam2kan sejak gwa SMA, yang jadi pilihan adek gwa itu. Yeah, mungkin gwa bisa menitipkan mimpi2 gwa itu pada adek gwa. Walau jauh didasar hati ketika itu gwa juga ingin berontak seperti adek gwa ini, tapi ketika gwa ngeliat betapa nyokap gwa harus pontang-panting seperti itu, gwa jadi nga tega ngeliatnya. Gwa lebih memilih untuk menjadi pecundang

"Jadi syaratnya musti lulus kuliah dulu, baru boleh bawa pacar Lucky kerumah? Walaupun kuliah Lucky nga tau kapan selesainya? Gitu ya mah?"
"......." nyokap gwa tetep nga ngejawab.
Akhirnya kita berdua sama2 terdiam, sibuk dengan pikiran masing2. Dan gwa rasa gwa nga perlu ngebebanin nyokap gwa dengan memperpanjang obrolan ini. Gimanapun juga, gwa harus menghargai keinginan dari ortu, suka atau nga suka. Karena gwa hanyalah seorang anak, yang bagaimanapun juga harus mematuhi orang tuanya.
*****************
"Gila lo sob, nemu aja lo tempat kost2an yang nyelip kayak gini" komentar gwa sambil ngeliatin kamar berukuran 5x5 meter ini.
"Ahahahahaha, ini mah bukannya nemu lah sob. Emang si Ridho aja yang kejem, ngasih gudang dibelakang rumahnya buat kita kontrakin"
"Jiah, bisa aja lo Khen. Pan, elonya juga yang maksa2 pengen ngontrak ditempat gwa. Udah tau penuh juga tempat gwa, masih aja dia minta ini gudang buat dikontrakin" sahut Ridho, pemilik gudang yang dikontrak sama Khensi ini.
"Wah, kalo Khensi maksa2 biasanya ada udang dibalik bakpaunya tuh. Kayaknya ada berita yang gwa lewatin nih?" naluri detektif gwa langsung muncul nih waktu denger kalo Khensi ngebet banget nge-kost disini.
"Kalo itu sih jangan tanya sama gwa deh Ky. Tanya langsung aja sama yg berwenang" sahut Ridho tersenyum penuh arti sambil ngelirik ke arah Khensi.
"Apaan sih lo, curigaan mulu sama gwa? Ini gwa milih tempat disini karena gwa bisa nyewa lahannya dikit buat whorkshop interior. Ohiya, gimana Do, bisa khan lahan yang didepan ini gwa sewa?" Khensi menunjuk lahan kosong yang lumayan gede didekat kamar ini.
"Bisalah, yang penting cocok aja harganya. Masa' iye buat cs nga dikasih sih?"
"Sip lah. Yuk, mending didalem deh kita ngobrolnya, sekalian gwa mau bayar kontrakannya." Khensi menarik Ridho, meninggalkan gwa yang masih penasaran sama motif sebenernya Khensi ngontrak tempat ini.
Gwa cuma senyum2 geli sambil ngeliatin tukang angkat masukin barang2 ke dalam kamar ini. Nga banyak sih barangnya, paling cuma satu meja kerja berikut bangkunya, sisanya cuma lemari dan kasur beserta perlengkapan tidur laennya. Rencananya, ini kamar mau dijadiin kantor operasional buat proyek ngecat dan renovasi kantor2 di rektorat kampus nantinya. Yup, ternyata Khensi bisa nembusin itu proyek.
Cuma ya itu tadi, gwa curiga banget si Khensi bisa2nya ngambil tempatnya yang terpencil kayak gini, alias jauh dari keramaian. Emang sih tempatnya si Ridho ini gede banget, didepan aja berjejer kontrakan yang masing2 ukurannya 4x8 sekitar 10 pintu berhadap2an. Belom lagi ditengah2nya masih ada lahan yang bisa buat markir mobil atau sekedar buat tempat jemuran. Makanya, kontrakannya si Ridho selalu penuh karena selain cocok sama yang udah berkeluarga, tempatnya adem dan fasilitas parkirnya juga luas. Dan gwa pun ngerasa suka dengan tempat ini.
Ohiya, rumahnya Ridho dari kamar yang kita sewa ini jaraknya sekitar 3 atau 4 meteren. Sedangkan rumah Ridho nga gede2 banget, jadi otomatis banyak banget lahan nganggur disini. Sebenernya nga nganggur juga sih, disitu banyak banget kok taneman2 hias - yang gwa nga tau nama2nya - yang ditanem disitu. Khan, ortunya Ridho selaen juragan tanah disitu juga pengusaha tanaman hias. Ohiya, kontrakan berikut rumah yang ditinggali Ridho ini udah jadi jatahnya dia dari ortunya lho. Yup, ortunya Ridho jauh2 hari udah ngebagi2in tanahnya ke semua anak2nya. Ortunya Ridho nga mau nanti anak2nya pada ribut ngerebutin peninggalan ortunya pas udah meninggal, begitu cerita Ridho suatu saat ke gwa. Enak bener yak, masih muda udah dapet warisan segini gedenya.
Awalnya gwa kenal Ridho nga nyangka kalo dia setajir itu. Lha, dia cuma ngewarung mie instant, roti bakar sama makanan dan minuman ringan laennya nga jauh dari kampus gwa. Dia ditemenin sama bininya usaha disitu. Bayangin aja, umurnya paling nga beda jauh dari gwa, tapi udah merit. Emang nga ada unsur MBA-nya sih, tapi buat gwa itu sesuatu banget. 'Otak gwa udah nga mampu diajak kuliah, mending gwa usaha kayak gini dah daripada nyusahin bini sama ortu gwa' gitu jawabnya ketika gwa nanya kenapa dia nga nerusin kuliah aja. Emang sih sederhana banget jalan pikirannya, tapi gwa salut dengan keberanian dia dalam memilih jalan hidupnya. Tambahan lagi ketika gwa ngeliat dia udah diwarisin tanah segede2 gaban berikut kontrakannya, nga ngebuat Ridho terlena dan bermalas2an.
Mungkin gwa harus belajar banyak dengan Ridho nantinya. Mumpung gwa bakalan sering2 maen kesini nantinya.
"Woi, malah bengong aja lo sob" Kenshi membuyarkan lamunan gwa.
"Gimana, lega khan kantor darurat. Nanti lo bisa deh tinggal disini sekalian" lanjut Kenshi sambil ngeliat2 keadaan kamar yang udah rapi ditata sama tukang angkat tadi.
"Hah, gwa tinggal disini. Ogah ah, jauh dari mana2" protes gwa yang ngebayangin bakal ribet kalo mau kemana2 kalo tinggal disini.
"Yaelah, trus nanti yang nemenin gwa disini siapa dong. Si Zaki jelas2 nga bisa nginep disini dia" kata Kenshi sambil nyebut adek kelas gwa yang bakal bantuin diproyeknya ini.
"Halagh, minta temenin sih minta temenin. Ntar lama2 gwa doang yang tidur disini. Lagu lama lo ah!" sahut gwa sambil nyalain sebatang rokok.
"Tapi ini khan fasilitas buat lo kerja nantinya, emang nga mau lo? Lagian kalo mau kemana2 lo bisa mobil gwa khan?"
"Ohya, emang itu airwolf mau lo tinggalin disini apa?" gwa nyebut pickup yang ada hidungnya itu yang dicat warna item dengan airwolf. Abis mirip banget sama itu helicopter sih

"Lo jangan ngehina mobil gwa dong. Gitu2 dia bisa buat ngehasilin duit tuh mobil. Bengong2 lo nongkrong diperempatan juga ada aja yang ngerental" Kenshi paling keki kalo pickupnya gwa celain.
"Ahahahaha, ngambek nih bocah"
"Rencananya emang tuh mobil gwa taroh disini, biar lo nanti belanja2 material jadi gampang. Lagian, dirumah gwa juga susah markirnya. Jadi lo jagain sekalian deh mobil gwa yak!"
"Siap sob. Eh, emang lo seriusan nih mau bikin workshop disini? Berarti manjang nih usaha lo yak?"
"Ya lo doain aja dah. Gwa mau nyoba2 usaha interior sekalian nih. Siapa tahu bisa lanjut terus."
"Nah kerjaan lo sama si Richard gimana?"
"Ya masih lah, ntar kalo udah mantep mungkin gwa keluar, kita join deh bikin usaha sendiri. Makanya, lo gwa percayain ngawasin ini proyek, jangan sampe males2an yak?!" Kenshi mewanti2 gwa.
"Siap bos!"
"Ya udah gwa balik dulu yak. Nih konci, kalo lo mau langsung nginep juga boleh, khan udah rapi ini tempat" Khensi meempar konci kamar kearah gwa.
"Jiah, gwa juga pulang dulu lah. Khan gwa belom bawa pakean2 gwa"
"Ya terserah lo aja deh. Yang pasti minggu depan kita udah mulai kerja lho"
"Lapan anam lah. Eh, sob, kalo dapet lo nga usah cerita2 ke Dinda ya, kalo gwa bakal tinggal disini nantinya"
"Lho, emangnya kenapa? Emang lo lagi ada masalah sama bini lo?"
"Nga lah, kita baek2 aja kok. Gwa ngerasa Dinda nga perlu tau aja, kalo gwa ikutan kerja sama lo dan tinggal disini"
"Ohiya, bini lo udah sidang apa belom ya?" tanya Khensi sambil menghisap rokoknya.
"Udah sob, ada kali sebulan yang lalu sidangnya. Dapet A dia" sahut gwa kurang antusias.
"Wih, keren tuh dapet A. Emang encer banget otak bini lo ye, beda sama lo yang ndableg" yey, Kenshi malah nyelain gwa.
"Ahahahaha, macem langit sama bumi yak?" canda gwa dengan getir.
"Nah sekarang bini lo dah gawe?"
"Belom, dia lagi di kampungnya sambil nunggu panggilan"
"Oooh, pantesan gwa nga boleh bilang2 sama bini lo ya, biar lo bisa maen gila mumpung bini lo lagi dikampung"
"Yaelah, emang gwa kayak lo yang betah banget selingkuhin bini lo. Eh iya, lo belom ngasih tau ke gwa kenapa lo ngontrak disini?" gwa ngalihin pembicaraan.
"Udah ah, gwa pulang dulu." Khensi mengelak pertanyaan gwa.
"Yey, malah kabur dia..."
Khensi tetep nga mau ngejawab pertanyaan gwa. Dia terus berjalan melalui samping rumah Ridho dan menghilang dari pandangan gwa. Gwa tersenyum sendiri sambil megangin konci kamar. Minggu depan gwa mulai kerja, walaupun cuma di proyek kecil2an, tapi gwa ngerasa seperti ngeliat sebuah titik terang dalam hidup gwa. Ah, mudah2an aja bisa lancar terus usahanya Kenshi ini.
Diubah oleh luckyismine 26-04-2014 21:03
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas