TS
Bridge Engineer
Tempat Nongkrongnya Pemerhati Mekanika Teknik/Analisis Struktur

- Struktur Pembahasan Thread
- Pengantar Mekanika Teknik
- Dasar-dasar Struktur Statis Tertentu
- Beberapa Contoh Struktur Statis Tertentu
- Balok Sendi-Rol Dengan Beban Terpusat
- Reaksi Perletakan Balok Sederhana
- Analisis Balok Sederhana
- Analisis Balok Sederhana (lanjutan)
- Struktur Balok Miring Sederhana
- Semi Portal Dengan Beban Merata dan Terpusat
- Portal Dengan Beban Terpusat dan Merata
- Struktur Balok Gerber
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Parabola
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran (lanjutan)
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran (lanjutan)
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran (lanjutan)
- Pertanyaan Bagus
- Jawaban (1)
- Jawaban (2)
- Jawaban (3)
- Tanya Lendutan
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Tips Membaca dan Memeriksa Diagram Gaya-gaya Dalam
- Struktur Rangka Batang
- Contoh Bangunan Struktur Rangka Batang
- Tipe Struktur Rangka Jembatan
- Kriteria Desain Jembatan dan Contoh Tipe Rangka Jembatan
- Lanjutan Kriteria Desain
- Kriteria Keruntuhan Struktur
- Asumsi Dasar Analisis Struktur Rangka
- Lanjutan Asumsi Dasar dan Teori Dasar Banget
- Struktur Rangka Batang dengan Kabel
- Struktur Rangka Batang dengan Kabel (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Stuktur Jembatan Rangka Dengan Beban Simetris
- Struktur Rangka Atap Bangunan
- Struktur Tower dan Crane
- Hal-hal Penting Tentang Analisis Struktur Rangka
- Catatan Dengan Metoda Ritter atau Potongan
- Garis Pengaruh Struktur Sederhana
- Dasar Teori Metoda Elastisitas
- Lendutan Balok Sederhana Akibat Beban Terpusat Dengan Metoda Elastisitas
- Lendutan Balok Sederhana Akibat Beban Merata Dengan Metoda Elastisitas
- Lendutan Balok Sederhana Dengan Beban Asimetrik
- Lendutan Balok Sederhana Dengan Beban Asimetrik (lanjutan)
- Struktur Balok Sederhana Dengan Beban Segitiga
- Balok Dengan Dua Beban Terpusat Menggunakan Metoda Elastisitas
- Balok Gerber Dengan Metoda Elastisitas
- Hubungan Teorema Maxwell-Betti Dengan Metoda Elastisitas
- Analisis Balok Menerus Dengan Metoda Conjugate Beam
- Analisis Struktur Rangka Dengan Metoda Matriks
- Analisis Struktur Rangka Dengan Metoda Matriks (verifikasi)
- Balok Sendi-Rol Dengan Beban Terpusat
- Analisa Penampang Profil
- Struktur Statis Tak Tentu
- Dasar Teori Struktur Statis Tak Tentu
- Dasar Teori Struktur Statis Tak Tentu (lanjutan)
- Prinsip Superposisi Analisis Struktur
- Prinsip Superposisi Analisis Struktur (lanjutan)
- Prinsip Superposisi Analisis Struktur (lanjutan)
- Struktur Portal
- Struktur Portal (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Slope Deflection
- Dasar Teori Metoda Slope Deflection (lanjutan)
- Struktur Portal Dengan Metoda Slope Deflection
- Struktur Portal Dengan Metoda Slope Deflection (lanjutan)
- Struktur Portal Dengan Metoda Slope Deflection (lanjutan)
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Slope Deflection
- Portal Beban Terdistribusi dan Terpusat Dengan Metoda Slope Deflection
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Distribusi Momen
- Koefisien Momen Balok Menerus Berdasarkan Metoda Distribusi Momen
- Portal Beban Merata dan Terpusat Dengan Metoda Distribusi Momen
- Keterangan Tambahan Mengenai Metoda Distribusi Momen
- Keterangan Tambahan Mengenai Metoda Distribusi Momen (lanjutan)
- Analisis Balok Menerus Terjepit dengan Metoda Slope Deflection
- Dasar Teori Metoda Energi
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Metoda Elastisitas Pada Struktur Terjepit Di Kedua Ujungnya
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas (lanjutan)
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas (lanjutan)
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Persamaan Tiga Momen
- Dasar Teori Metoda Persamaan Tiga Momen (lanjutan)
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen (lanjutan)
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen (lanjutan)
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Momen Area
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Momen Area (lanjutan)
- Dasar Teori Struktur Statis Tak Tentu
- Sepintas Tentang Dinamika Struktur Jembatan
- Frekuensi Alami Struktur
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Ilustrasi Permasalahan (1)
- Ilustrasi Permasalahan (2)
- Ilustrasi Permasalahan (3)
- Frekuensi Alami Struktur
- Beberapa Contoh Kasus
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (Prov. Kalteng)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (lanjutan)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (lanjutan)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (lanjutan)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (Prov. Kalteng)
- Obrolan Santai
- Pertama
- Kedua
- Ketiga
- Keempat
- Kelima
- Keenam
- Ketujuh
- Kedelapan
- Kesembilan
- Kesepuluh
- Kesebelas
- Dokumen Pemeriksaan Jembatan
- Pertama
- Kepustakaan
- Sumbangan Kaskuser
- Dokumentasi Fabrikasi Struktur Jembatan yang TS Kunjungi di Luar Negeri
ngindeksnya masih dilanjutin...
selalu update untuk setiap pertanyaan/komentar tentang analisis struktur.
Diubah oleh Bridge Engineer 22-10-2017 17:45
febrinx dan 8 lainnya memberi reputasi
9
417.1K
1.9K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sipil
1.8KThread•884Anggota
Tampilkan semua post
TS
Bridge Engineer
#214
Quote:
asumsi :
- struktur masih berperilaku linear elastik dan small deflection.
- tidak ada penurunan pada perletakan.
- modulus elastisitas dan momen inersia untuk semua segmen adalah sama
- P3 bekerja di tengah bentang CD
d = -m + 2j - r
d = -3 + 2(4) - 4
d = 1
struktur di atas termasuk statis tak tentu derajat 1,
Ada banyak cara untuk menyelesaikan permasalahan struktur statik tak tentu, misalnya metoda elastisitas, metoda momen area, metoda conjugate beam, metoda energi/metoda beban satuan, metoda fleksibilitas, metoda matriks, metoda elemen hingga, metoda persamaan tiga momen, metoda distribusi momen. Dan yang paling sederhana untuk permasalahan portal seperti di atas adalah metoda slope deflection.
persamaan umum metoda slope deflection didasarkan atas besar momen di antara titik i dan j didasarkan pada momen yang terjadi akibat gaya-gaya luar sehingga terjadi putaran sudut di titik i dan titik j, serta lendutan di titik j. Dari prinsip-prinsip kesetimbangan yang sudah kita bahas sebelumnya bisa dirumuskan
Mij = M°ij + 4EI θi/Lij + 2EI θj/Lij - 6EI Δj/Lij²
Mij = momen gaya di titik i sepanjang segmen i-j
M°ij = fixed-end moment di titik i sepanjang segmen i-j
E = modulus elastisitas bahan
I = momen inersia penampang
θi = putaran sudut di titik i
θj = putaran sudut di titik j
Δj = defleksi di titik j
Lij = panjang segmen i-j
untuk selanjutnya, bahasan tentang struktur statis tak tentu akan dipaparkan lebih detail nanti setelah selesai paparan struktur statis tertentu.
berdasarkan tabel di bawah ini,

lebih jelasnya buka di http://en.wikipedia.org/wiki/Fixed_end_moment
misalkan putaran sudut di A,B,C dan D masing-masing adalah θa, θb, θc dan θd. Dan struktur mengalami goyangan ke kanan sejauh Δ.
perhatikan segmen AC, momen internalnya adalah
Mac = M°ac + 4EI θa/Lij + 2EI θb/Lij - 6EI Δ/Lij²
Mac = (P2)ab²/L² + 4EI θa/Lij + 2EI θb/Lij - 6EI Δ/Lij²
Mac = -10 * 6 * 2²/8² + 4EI θa/8+ 2EI θc/8- 6EI Δ/8²
Mca = M°ac + 2EI θa/Lij + 4EI θc/Lij - 6EI Δ/Lij²
Mca = (P2)a² b/L² + 2EI θa/Lij + 4EI θc/Lij - 6EI Δ/Lij²
Mca = 10 * 6² * 2/8² + 2EI θa/8+ 4EI θc/8 - 6EI Δ/8²
perhatikan segmen CD, momen internalnya adalah
Mcd = M°cd + 4EI θc/Lij + 2EI θd/Lij
Mcd = (-1/12) * q * L² + (-1/8) (P3) L sin 30 + (-10 * 2) + 4EI θc/Lij + 2EI θd/Lij
Mcd = (-1/12) * 20 * 15² + (-1/8)(15)(15)(1/2) + (-10 * 2) + 4EI θc/15 + 2EI θd/15
Mdc = M°dc + 2EI θc/Lij + 4EI θd/Lij
Mdc = (1/12) * q * L² + (1/8) (P3) L sin 30° + (-10 * 2) 15(2 * 0 - 15)/15^2 + 2EI θc/Lij + 4EI θd/Lij
Mdc = (1/12) * 20 * 15² + (1/8)(15)(15)(1/2) + (-10)(2) + 2EI θc/15 + 4EI θd/15
perhatikan segmen DB, momen internalnya adalah
Mdb = M°db + 4EI θd/Lij + 2EI θb/Lij - 6EI Δ/Lij²
Mdb = (-10)(2) + (1/8)(P1)(L) + 4EI θd/Lij + 2EI θb/Lij + 6EI Δ/Lij²
Mdb = -10 * 2 + (1/8)(5)(10) + 4EI θd/10 + 2EI θb/10 + 6EI Δ/10²
Mbd = M°bd + 2EI θd/Lij + 4EI θb/Lij - 6EI Δ/Lij²
Mbd = -10 * 2 + (-1/8)(5)(10) + 2EI θd/10 + 4EI θb/10 + 6EI Δ/10²
karena di A dan B adalah sendi, maka
Mac = -10 * 6 * 2²/8² + 4EI θa/8+ 2EI θc/8 - 6EI Δ/8² = 0
-3.75 + 4EI θa/8+ 2EI θc/8 - 6EI Δ/8² = 0. . . . . . . . . . .(pers. 1)
Mbd = -10 * 2 + (-1/8)(5)(10) + 2EI θd/10 + 4EI θb/10 + 6EI Δ/10² = 0
-26.25 + 2EI θd/10 + 4EI θb/10 + 6EI Δ/10² = 0 . . . . . . . . .(pers. 2)
Mca + Mcd = 0
10 * 6² * 2/8² + 2EI θa/8+ 4EI θc/8 - 6EI Δ/8² + (-1/12) * 20 * 15² + (-1/8)(15)(15)(1/2) + (-10 * 2) + 4EI θc/15 + 2EI θd/15 = 0
-397.8125 + 2EI θa/8+ 4EI θc/8 - 6EI Δ/8² + 4EI θc/15 + 2EI θd/15 = 0. . . . . . . . . . . . . . (pers. 3)
Mdc + Mdb = 0
(1/12) * 20 * 15² + (1/8)(15)(15)(1/2) + (-10)(2) + 2EI θc/15 + 4EI θd/15 + -10 * 2 + (1/8)(5)(10) + 4EI θd/10 + 2EI θb/10 + 6EI Δ/10² = 0
355.3125 + 2EI θc/15 + 4EI θd/15 + 4EI θd/10 + 2EI θb/10 + 6EI Δ/10² = 0. . . . . . . . . . . . . (pers. 4)
ok nanti dilanjut lagi ya....
saatnya makan siang....
buat agan/sist yang mau nerusin....silakan terbuka lebar....
Diubah oleh Bridge Engineer 04-04-2014 09:49
0
