TS
Zaxion
[Fanfict] RF Online- The Hero Of Novus
misi semua numpang posting fanfict 
gw bikinnya udh lama sih waktu sma dulu pas rf lagi ngetop
udh ada beberapa chapter gw post di web lain sih cuma sepi sekali
jadi post di sini juga deh
mohon kritikan dan komennya ya
episode 1
episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
episode 10
Epiode 11
episode 12
Interlude
Episode 13
part 1
part 2
part 3

gw bikinnya udh lama sih waktu sma dulu pas rf lagi ngetop

udh ada beberapa chapter gw post di web lain sih cuma sepi sekali

jadi post di sini juga deh
mohon kritikan dan komennya ya
Spoiler for Index:
Spoiler for The Beginning Arc:
Prolog
part 1
part 2
Episode 1
part 1
part 2
Episode 2
part 1
part 2
Episode 3
part 1
part 2
Episode 4
part 1
part 2
Episode 5
part 1
part 2
Episode 6
Part 1
Part 2
Episode 7
Part 1
Part 2
Episode 8
part 1
part 2
Episode 9
1 part doang
Episode 10
Part 1
part 2
Episode 11
part 1
part 2
Episode 12
part 1
part 2
episode 13
part 1
part 2
Episode 14
part 1
part 2
Episode 15
part 1
part 2
part 3
Episode 16
part 1
part 2
Episode 17
part 1
part 2
episode 18
part 1
part 2
episode 19
part 1
part 2
part 3
part 4
episode 20
part 1
part 2
episode 21
part 1
part 2
episode 22
part 1
part 2
episode 23
part 1
part 2
episode 24
part 1
part 2
part 3
Epiloge
part 1
part 2
part 3
part 4
part 1
part 2
Episode 1
part 1
part 2
Episode 2
part 1
part 2
Episode 3
part 1
part 2
Episode 4
part 1
part 2
Episode 5
part 1
part 2
Episode 6
Part 1
Part 2
Episode 7
Part 1
Part 2
Episode 8
part 1
part 2
Episode 9
1 part doang
Episode 10
Part 1
part 2
Episode 11
part 1
part 2
Episode 12
part 1
part 2
episode 13
part 1
part 2
Episode 14
part 1
part 2
Episode 15
part 1
part 2
part 3
Episode 16
part 1
part 2
Episode 17
part 1
part 2
episode 18
part 1
part 2
episode 19
part 1
part 2
part 3
part 4
episode 20
part 1
part 2
episode 21
part 1
part 2
episode 22
part 1
part 2
episode 23
part 1
part 2
episode 24
part 1
part 2
part 3
Epiloge
part 1
part 2
part 3
part 4
Spoiler for The Vegeance Arc:
Spoiler for Prologue:
episode 1
Spoiler for :
episode 2
Spoiler for :
Episode 3
Spoiler for :
Episode 4
Spoiler for :
Episode 5
Spoiler for :
Episode 6
Spoiler for :
Episode 7
Spoiler for :
Episode 8
Spoiler for :
Episode 9
Spoiler for :
episode 10
Spoiler for :
Epiode 11
Spoiler for :
episode 12
Spoiler for :
Interlude
Spoiler for :
Episode 13
part 1
part 2
part 3
Spoiler for side story:
Diubah oleh Zaxion 14-01-2016 15:57
0
95.1K
Kutip
521
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•347Anggota
Tampilkan semua post
TS
Zaxion
#215
Epiloge
“Cepat Lari!!!!!!!!!!!!!” teriakan pria itu terendam oleh suara gemuruh badai saljut yang melanda Ether dengan ganas, dia nyaris tidak bisa melihat rekan-rekan yang berada di belakangnya akibat tebalnya saljut yang berterbangan.
“Accretia keparat !!!!!!!!!!!!!” maki nya dan terus berlari menuju terminal Bellato tanpa peduli akan keselamatan rekan-rekannya yang tertinggal
“keparat seharusnya ini hanya patroli biasa, kenapa tiba-tiba muncul Accretia aneh seperti itu dan menghabisi Kern dan Erik semudah itu “
Ketebalan permukaan salju menghambat langkahnya, dengan bersusah payah dia terus berjalan dan terus berjalan berusaha berlari dengan memalukan dengan menyelamatkan dirinya. Air matanya mengalir keluar karena rasa bersalah meninggalkan rekannya namun itu tidak membuatnya berhenti untuk berlari
Zraassss
dia nyaris terjatuh ke dalam sebuah jurang, atau lebih tepatnya ke daratan yang berada 10 ribu meter di bawahnya. Ether adalah sebuah wilayah aneh dimana terdapat banyak daratan yang mengapung di atas permukaan langit, wilayah ini di penuhi aliran medan magnet yang aneh dan membuat pesawat-pesawat milir Accretia, Cora maupun Bellato tidak bisa melaluinya.
“keparat nyaris saja aku mati konyol “ dia segera membalikan badannya dan tiba-tiba sesuatu mencekik lehernya dan mengangkat tubuhnya. Zaxion mencekiknya dengan sangat kuat, membuat Bellato malang itu meronta-ronta dan memukuli tangan Zaxion yang mencekiknya berusaha untuk menyelamatkan diri.
“lepaskan-lepaskan jangan bunuh aku, aku mohon aku tidak mau mati” dia memohon-mohon untuk tidak di bunuh dengan sangat ketakutan sambil menangis dengan memalukan, namun Zaxion sama sekali tidak bisa mengerti perkataannya, dan sebenarnya dia sangat membenci sikap Bellato itu yang meninggalkan mati rekan-rekannya begitu saja
“aku tidak mengerti perkataanmu makhluk kerdil, namun aku yakin kau minta untuk di lepaskan kan ? akan ku kabulkan permintaanmu “
Zaxion melempar Bellato tersebut, untuk jatuh dari ketinggian 10ribu meter menuju permukaan tanah yang ada di bawahnya.
Teriakan ketakutan bellato tersebut terdengar mengema dalam waktu yang sangat lama sebelum akhirnya lenyap dan kemudian keadaan menjadi sangat hening kembali
“wah tampaknya begitu dia sampai di bawah sana tubuhnya akan tercerai berai ya ? “ ujar Arks yang baru saja tiba
“sayangnya kau salah, tubuh makhluk kerdil itu akan segera hancur sebelum bertubrukan dengan tanah” balas Zaxion
“kok bisa ? “
“ jatuh dari tempat setinggi ini dengan kecepatan tinggi akan menghancurkan organ dalam dan pembulu darah tubuhnya, dan kemudian tubuhnya akan pecah berhamburan dan mungkin akan terpisah dalam jarak yang cukup jauh begitu bertabrakan dengan permukaan tanah “
“begitu ya, aku baru tahu “ ujar Arks kagum
“bagaimana pasukan kita yang lain ? “
“seperti rencana, Zero membawa sisanya ke wilayah Cora sementara pasukan kita menyerang ke wilayah Bellato “
“ tuan ARGM-01 memang sangat ambisius, baru 1 minggu setelah kita selesai di Volcano dia menyuruh kita untuk mengempur Ether, merepotkan sekali “ ujar Zaxion dengan kesal
“tidak seperti biasa kau mengeluh Zax “
Zaxion tidak memberi jawaban dan hanya diam, kontan Arks segera ketakutan karena mengira telah membuat Zaxion murka
“Arks tampaknya Bellato memberi perlawana yang cukup sengit di White hole, segera ke sana dan bantu pasukan kita “
“eh lalu kau ? “
“di depan ada sebuah MAU, perintah dari ARGM-01 habisi semuanya “
Tanpa membantah Arks segera mengikut perintah dari Zaxion, dan kemudian Zaxion segera berlaring untuk menyerang MAU yang berada cukup jauh di depannya.
“ah sial, padahal aku baru di tugaskan kembali, tapi kenapa tiba-tiba Accretia mengempur seluruh wilayah Ether seperti ini “ ujar Gisel dengan kesal, dia mengikut transmisi radio yang meminta bantuan dari pasukan patroli Bellato, dan segera menuju ke tempat itu
“semoga aku tidak terlambat “ ujarnya cemas
Radar MAUnya tiba-tiba berbunyi menujukan ada bahaya yang mendekat, dia segera bersiap untuk menyambutnya
Sosok Accretia yang sangat asing dan tak pernah dia lihat sebelumnya muncul di kamera utama
“a-apa itu ? aku tidak pernah melihat Accretia seperti itu “ ujarnya kaget,
Namun dia sama sekali tidak gentar, Gisel segera mengendalikan Goliath miliknya untuk memberikan serangan balasan, sebuah pukulan di lancarkan untuk meremukan Zaxion, namun bagi Zaxion serangan itu terlihat sangat lambat dan tidak berarti apapun, dia menghindarinnya dengan sangat mudah dan menghantam kokpit MAU tersebut dengan Hora Axe miliknya, tenagannya yang sangat kuat segera menghancurkan pintu kokpit dan melempar MAU itu sejauh 3 meter
“gyaaaaa!!!!!” serangan itu membuat sekujur tubuhnya kesakitan akibat benturan yang sangat keras, jika saja kepalanya tidak menggunakan helem pelingdung mungkin sekarang dia sudah pingsan akibat benturan itu
Gisel segera berusaha untuk mengerakan MAU miliknya, namun usahanya sia-sia karena tampaknya serangan dari Zaxion tadi merusak sistem kendali MAU nya
“cih aku terpaksa keluar”
Kraaak
Suara itu membuat jantungnya berdetak dengan sangat kencang, Accretia yang menjadi lawannya berusaha untuk membukat seluruh permukaan MAUnya untuk menariknya keluar dari dalam dan menghabisinya
“sial, aku tidak boleh mati di sini”, Gisel segera berusaha mengambil pistol miliknya namun terlambat . pintu kokpit sudah di buka lebar oleh Zaxion, Gisel sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan dia hanya pasrah.
Namun Accretia itu hanya berdiri diam tanpa bertindak apa-apa
“kenapa ? apa dia rusak ? “ ujar Gisel dengan bingung
“ Tidak mungkin” ujar Zaxion dengan tak percaya
Ucapan itu sama sekali tidak di mengerti oleh Gisel, dia hanya diam di tempatnya dengan menahan rasa takutnya
“ Gisel “ ujar Zaxion
Walaupun Zaxion mengucapkannya dalam bahasa Accretia, Gisel tidak mungkin tidak mengerti perkataan yang menyebutkan namanya itu, dengan sangat kaget dan tidak percaya Gisel berupaya bangkit keluar dari dalam MAUnya.
Zaxion segera turun dan menjauh dari Gisel yang sudah keluar dari MAUnya, dia melepaskan helemnya dan memandang sosok Accretia yang berada di hadapannya
“Zaxion “ ujar Gisel yang masih tidak percaya, insting wanitanya berjalan dengan sangat cepat.
“apa yang terjadi denganmu ? kenapa penampilanmu berubah ? “ tanyanya dengan sangat antusias, dia lupa bahwa saat ini mereka tidak bisa saling mengerti satu sama lain
Tidak ada respon apapun dari Zaxion, hal yang wajar karena dia sama sekali tidak bisa mengerti satupun perkataan Gisel
Selama beberapa menit kedua saling pandang satu sama lain.
Perasaan Gisel bercampur aduk, dia tidak tahu harus merasa bahagia karena bertemu kembali dengan Zaxion, atau harus sedih karena mereka sekarang adalah musuh, hubungan mereka tidak akan pernah bisa kembali seperti dulu.
“ kau tahu Zaxion, aku sangat merindukanmu. Mungkin ini terdengar bodoh bagimu tapi aku tidak pernah bisa melupakan waktu yang kita habiskan bersama. Siapa yang mengira di balik wujudmu yang mengerikan dan di penuhi kegelapan, di dalamnya terdapat seberkas cahaya kecil yang lembut dan sangat tulus. Aku percaya bahwa sebenarnya kau tidak pernah suka dengan semua yang kau lakukan benarkan ? kau hanya terpaksa melakukannya “
Melihat wajah Gisel yang terlihat sangat lembut dan tak berdaya, Zaxion menjadi ragu seolah ada sesuatu yang menghalanginya untuk menghabisi makhluk itu.
“kenapa, kenapa aku ragu untuk melakukannya, padahal sebelumnya aku bisa membunuh tanpa ada perasaan aneh seperti ini “
Zaxion memegang dadanya yang entah kenapa di rasakannya sangat sesak.
“apa reaktor energi baru itu memiliki kerusakan ? tidak ini perasaan yang sama seperti dulu, seperti waktu itu. Wanita keparat itu apa yang di lakukannya padaku ? kenapa tiap kali berada di dekatnya perasaan sakit aneh ini muncul terus ? “
Walau sudah berbicara panjang lebar seperti tadi, ucapan Gisel sama sekali tidak di mengerti sedikitpun oleh Zaxion, tanpa memberi respon akan hal itu Zaxion segera berbalik dan pergi meninggalkan Gisel sendiri
“Zaxion” ujar Gisel dengan nada yang sangat lembut dan menyentuh
Zaxion sama sekali tidak menyadarinya, bahwa sebenarnya dia memiliki perasaan yang sama dengan Gisel, namun perasaan seperti itu bagi para Accretia adalah hal yang sangat asing dan tidak akan pernah bisa mereka pahami dan secara insting dia menolaknya, walau nalurinya berteriak untuk menerimanya.
Bellato HQ
“ahahahaha, bajingan kau Max Daybreak. Aku mempercayaimu tapi pada akhirnya kau menipu kami semua dan menghancurkan kami, kau menghancurkan kehidupan dan kebahagian yang kami inginkan, terkutuk kau “ ujar Barbarossa dari balik jeruji penjara kepada Max
“ kalian menghianati Union, seharusnya kalian sudah tahu resiko yang terjadi jika gagal dan siap menghadapi konsekuensinya “ balas Max
Mendengar jawaban itu Barbarossa tertawa terbahak-bahak
“ jadi kau kemari untuk menertawakankan ? lakukanlah jika memang itu mau berbuatlah sesukamu, kau tidak hanya menghancurkan hidupku tapi juga hidup Silmeria, bawahanmu, muridmu sendiri . jika saja kau tidak ada mungkin kami sekarang sudah bisa hidup dengan damai dan bahagia “
“mungkin sebaiknya kau berbicara langsung dengan putrimu “ jawab Max
“a-apa”
“ Silmeria sudah di bebaskan, dan dia meminta untuk di pertemukan denganmu “ ujar Max
Max berusaha berdiri dengan menggunakan sebuah tongkat, walau kondisinya mulai membaik tapi dia belum pulih total, terutama kakinya , karena itu untuk sementara dia harus berjalan dengan bantuan tongkat.
Tidak lama kemudian Silmeria datang di hadapan Barbarossa.
Babarossa segera melompat dari tempat duduknya dan memegang jeruji penjara dan mengulurkan tangannya berusaha menyentuh wajah putrinya. Jika bukan karena adanya juruji penjara yang memisahkan mereka, Barbarossa pasti sudah memeluknya dengan erat
“Silmeria” ujarnya dengan isak sedih, dia berupaya untuk mengapai wajah putrinya, namun Silmeria menepis tangannya
“ jangan menyentuhku makhluk menjijikan “ respon dingin dari Silmeria tidak hanya mengejutkan bagi Barbarossa namun juga Max
“a-apa ini tidak sepertimu yang biasa Si-“
“kau di beri kepercayaan sebagai oleh Union sebagai kepala pengawasan jaringan kamera di seluruh wilayah Bellato, tapi kau memanfaatkannya untuk kepentingan pribadimu, dan menggunakannya untuk membunuh prajurit-prajurit veteran Union. Kau menghianati Union!!!”
“ Silmeria putriku tersayang, aku melakukannya untukmu, aku tidak ingin kau terbunuh karena perang bodoh ini “
“ jangan jadikan aku sebagai alasan untuk mendapatkan keinginanmu!!!!!!!!”
Teriakan Silmeria membuat Barbarossa tidak bisa berkata apa-apa lagi
“ugh....”
“ kau tidak pernah menanyakan apa keinginanku, tapi kau bertindak seolah ini semua demi diriku dan seolah ini yang aku harapkan, tidak!!!! Aku hanya ingin seperti ibu, dia berjuang demi orang banyak, melindungi dan menyelamatkan banyak nyawa. Aku ingin menjadi sepertinya karena itu lah aku ingin menjadi prajurit Union dan berjuang demi Union, tapi kau tidak hanya merusak dan membuat ratusan orang terbunuh, kau mengatakan semuanya demi kebahagiaan ? DASAR KEPARAT!!!!!!!!!!!”
Dia mengeluarkan semua amarah yang terpendam di dalam hatinya, dia merasa di khianati oleh ayahnya sendiri, tidak hanya dirinya yang di khianati tapi juga ibunya yang gugur di medan perang, dia merasa perjuangan dan pengorban ibunya di injak-injak oleh perbuatan ayahnya seolah semua yang di lakukan ibunya sama sekali tidak berarti.
Merasa tidak ada lagi yang perlu di ucapkan Silmeria beranjak pergi, meninggalkan ayahnya yang meratapi nasibnya dengan menangis di lantai
“Silmeria” ujar Max
“ aku tahu, aku mengerti jika kau membenci dan marah akan tindakan ayahmu tapi, ini mungkin pertemuan terakhirmu dengannya, setidaknya ucapkanlah sesuatu yang tidak akan membuatmu menyesal kelak “
Silmeria memikirkan pekartaan Max sejenak, dia berbalik ke hadapan ayahnya
“ selama tinggal Barbarossa, selama tinggal ay.....” dia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya, hatinya sama sekali tidak bisa menerima lagi keberadaan Barbarossa sebagai ayahnya, baginya saat ini dia sama sekali tidak memiliki ayah.
Bersama dengan Silmeria yang mengantarnya, Max kembali ke ruang opnamenya, dan dia duduk di tempat tidurnya
“aaaahh, sudah beberapa minggu hanya berbaring di tempat tidur, begitu aku berjalan tubuhku terasa sangat sakit dan capek, di tambah lagi pandangan orang-orang serta sikap terlalu formal mereka padaku sangat merepotkan “ keluh Max
Dia memandang Silmeria yang masih murung
“ Silmeria, kau tidak perlu menahannya, lepaskanlah. Menangislah sepuasmu tidak perlu malu “
Mendengarnya Silmeria tidak bisa lagi membendungnya emosinya, dia memeluk tubuh Max dan meluapkan semuanya, menangis sekuat yang ia bisa.
Max membelai kepala gadis kecil itu dengan sangat lembut, dan memeluknya dengan perlahan penuh dengan kasih sayang, tidak ada ucapan yang perlu di keluarkan, interaksi tubuh mereka sudah menyampaikan semua yang perlu di katakan.
Tangisannya berlangsung cukup lama, dan kemudian perlahan dia berhenti , Max terus membelainya dengan penuh kasih sayang dan tanpa terduga pintu tanpa peringatan
“ DASAR PEDOPHILE!!!!!!!! KAMI KIRA KAU MASIH SAKIT PARAH DAN KEBOSANAN SENDIRI TAPI KAU MALAH MEMULUK ANAK DI BAWAH UMUR SEPERTI ITU DENGAN TATAPAN MENJIJIKAN SEPERTI ITU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Ranzaya
“ CAPEK-CAPEK KAMI DATANG KEMARI UNTUK MENGHIBURMU TAPI TERNYATA BEGINI KELAKUANMU !!!!!!!!!!!!!!!!!!” lanjut Ralaan
“a-aku tidak mengira ternyata kau seperti ini Max “ ujar Claire
“M-Max k-kau “ ucap Raina dengan gugup
“hei-hei kenapa kalian langsung menghakimi seperti itu “ jawab Max dengan kesal
“tuan Max!!!!!!!!” teriakan suara yang sangat tidak asing lagi baginya terdengar
“astaga, belum cukup orang-orang bodoh ini membuat masalah, anak-anak itu juga datang kemari ternyata “
Dugaannya benar, ketiga muridnya yang lain juga datang. Mereka melompat dan menerjangnya dengan sangat kuat hingga dia terjatuh telentang ke tempat tidurnya, menekan seluruh tubuhnya hingga Max berteriak kesakitan
“ hentikan-hentikan tubuhku masih belum pulih total!!!!!!!!!!!!!!”
Spoiler for part 1:
“Cepat Lari!!!!!!!!!!!!!” teriakan pria itu terendam oleh suara gemuruh badai saljut yang melanda Ether dengan ganas, dia nyaris tidak bisa melihat rekan-rekan yang berada di belakangnya akibat tebalnya saljut yang berterbangan.
“Accretia keparat !!!!!!!!!!!!!” maki nya dan terus berlari menuju terminal Bellato tanpa peduli akan keselamatan rekan-rekannya yang tertinggal
“keparat seharusnya ini hanya patroli biasa, kenapa tiba-tiba muncul Accretia aneh seperti itu dan menghabisi Kern dan Erik semudah itu “
Ketebalan permukaan salju menghambat langkahnya, dengan bersusah payah dia terus berjalan dan terus berjalan berusaha berlari dengan memalukan dengan menyelamatkan dirinya. Air matanya mengalir keluar karena rasa bersalah meninggalkan rekannya namun itu tidak membuatnya berhenti untuk berlari
Zraassss
dia nyaris terjatuh ke dalam sebuah jurang, atau lebih tepatnya ke daratan yang berada 10 ribu meter di bawahnya. Ether adalah sebuah wilayah aneh dimana terdapat banyak daratan yang mengapung di atas permukaan langit, wilayah ini di penuhi aliran medan magnet yang aneh dan membuat pesawat-pesawat milir Accretia, Cora maupun Bellato tidak bisa melaluinya.
“keparat nyaris saja aku mati konyol “ dia segera membalikan badannya dan tiba-tiba sesuatu mencekik lehernya dan mengangkat tubuhnya. Zaxion mencekiknya dengan sangat kuat, membuat Bellato malang itu meronta-ronta dan memukuli tangan Zaxion yang mencekiknya berusaha untuk menyelamatkan diri.
“lepaskan-lepaskan jangan bunuh aku, aku mohon aku tidak mau mati” dia memohon-mohon untuk tidak di bunuh dengan sangat ketakutan sambil menangis dengan memalukan, namun Zaxion sama sekali tidak bisa mengerti perkataannya, dan sebenarnya dia sangat membenci sikap Bellato itu yang meninggalkan mati rekan-rekannya begitu saja
“aku tidak mengerti perkataanmu makhluk kerdil, namun aku yakin kau minta untuk di lepaskan kan ? akan ku kabulkan permintaanmu “
Zaxion melempar Bellato tersebut, untuk jatuh dari ketinggian 10ribu meter menuju permukaan tanah yang ada di bawahnya.
Teriakan ketakutan bellato tersebut terdengar mengema dalam waktu yang sangat lama sebelum akhirnya lenyap dan kemudian keadaan menjadi sangat hening kembali
“wah tampaknya begitu dia sampai di bawah sana tubuhnya akan tercerai berai ya ? “ ujar Arks yang baru saja tiba
“sayangnya kau salah, tubuh makhluk kerdil itu akan segera hancur sebelum bertubrukan dengan tanah” balas Zaxion
“kok bisa ? “
“ jatuh dari tempat setinggi ini dengan kecepatan tinggi akan menghancurkan organ dalam dan pembulu darah tubuhnya, dan kemudian tubuhnya akan pecah berhamburan dan mungkin akan terpisah dalam jarak yang cukup jauh begitu bertabrakan dengan permukaan tanah “
“begitu ya, aku baru tahu “ ujar Arks kagum
“bagaimana pasukan kita yang lain ? “
“seperti rencana, Zero membawa sisanya ke wilayah Cora sementara pasukan kita menyerang ke wilayah Bellato “
“ tuan ARGM-01 memang sangat ambisius, baru 1 minggu setelah kita selesai di Volcano dia menyuruh kita untuk mengempur Ether, merepotkan sekali “ ujar Zaxion dengan kesal
“tidak seperti biasa kau mengeluh Zax “
Zaxion tidak memberi jawaban dan hanya diam, kontan Arks segera ketakutan karena mengira telah membuat Zaxion murka
“Arks tampaknya Bellato memberi perlawana yang cukup sengit di White hole, segera ke sana dan bantu pasukan kita “
“eh lalu kau ? “
“di depan ada sebuah MAU, perintah dari ARGM-01 habisi semuanya “
Tanpa membantah Arks segera mengikut perintah dari Zaxion, dan kemudian Zaxion segera berlaring untuk menyerang MAU yang berada cukup jauh di depannya.
“ah sial, padahal aku baru di tugaskan kembali, tapi kenapa tiba-tiba Accretia mengempur seluruh wilayah Ether seperti ini “ ujar Gisel dengan kesal, dia mengikut transmisi radio yang meminta bantuan dari pasukan patroli Bellato, dan segera menuju ke tempat itu
“semoga aku tidak terlambat “ ujarnya cemas
Radar MAUnya tiba-tiba berbunyi menujukan ada bahaya yang mendekat, dia segera bersiap untuk menyambutnya
Sosok Accretia yang sangat asing dan tak pernah dia lihat sebelumnya muncul di kamera utama
“a-apa itu ? aku tidak pernah melihat Accretia seperti itu “ ujarnya kaget,
Namun dia sama sekali tidak gentar, Gisel segera mengendalikan Goliath miliknya untuk memberikan serangan balasan, sebuah pukulan di lancarkan untuk meremukan Zaxion, namun bagi Zaxion serangan itu terlihat sangat lambat dan tidak berarti apapun, dia menghindarinnya dengan sangat mudah dan menghantam kokpit MAU tersebut dengan Hora Axe miliknya, tenagannya yang sangat kuat segera menghancurkan pintu kokpit dan melempar MAU itu sejauh 3 meter
“gyaaaaa!!!!!” serangan itu membuat sekujur tubuhnya kesakitan akibat benturan yang sangat keras, jika saja kepalanya tidak menggunakan helem pelingdung mungkin sekarang dia sudah pingsan akibat benturan itu
Gisel segera berusaha untuk mengerakan MAU miliknya, namun usahanya sia-sia karena tampaknya serangan dari Zaxion tadi merusak sistem kendali MAU nya
“cih aku terpaksa keluar”
Kraaak
Suara itu membuat jantungnya berdetak dengan sangat kencang, Accretia yang menjadi lawannya berusaha untuk membukat seluruh permukaan MAUnya untuk menariknya keluar dari dalam dan menghabisinya
“sial, aku tidak boleh mati di sini”, Gisel segera berusaha mengambil pistol miliknya namun terlambat . pintu kokpit sudah di buka lebar oleh Zaxion, Gisel sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan dia hanya pasrah.
Namun Accretia itu hanya berdiri diam tanpa bertindak apa-apa
“kenapa ? apa dia rusak ? “ ujar Gisel dengan bingung
“ Tidak mungkin” ujar Zaxion dengan tak percaya
Ucapan itu sama sekali tidak di mengerti oleh Gisel, dia hanya diam di tempatnya dengan menahan rasa takutnya
“ Gisel “ ujar Zaxion
Walaupun Zaxion mengucapkannya dalam bahasa Accretia, Gisel tidak mungkin tidak mengerti perkataan yang menyebutkan namanya itu, dengan sangat kaget dan tidak percaya Gisel berupaya bangkit keluar dari dalam MAUnya.
Zaxion segera turun dan menjauh dari Gisel yang sudah keluar dari MAUnya, dia melepaskan helemnya dan memandang sosok Accretia yang berada di hadapannya
“Zaxion “ ujar Gisel yang masih tidak percaya, insting wanitanya berjalan dengan sangat cepat.
“apa yang terjadi denganmu ? kenapa penampilanmu berubah ? “ tanyanya dengan sangat antusias, dia lupa bahwa saat ini mereka tidak bisa saling mengerti satu sama lain
Tidak ada respon apapun dari Zaxion, hal yang wajar karena dia sama sekali tidak bisa mengerti satupun perkataan Gisel
Selama beberapa menit kedua saling pandang satu sama lain.
Perasaan Gisel bercampur aduk, dia tidak tahu harus merasa bahagia karena bertemu kembali dengan Zaxion, atau harus sedih karena mereka sekarang adalah musuh, hubungan mereka tidak akan pernah bisa kembali seperti dulu.
“ kau tahu Zaxion, aku sangat merindukanmu. Mungkin ini terdengar bodoh bagimu tapi aku tidak pernah bisa melupakan waktu yang kita habiskan bersama. Siapa yang mengira di balik wujudmu yang mengerikan dan di penuhi kegelapan, di dalamnya terdapat seberkas cahaya kecil yang lembut dan sangat tulus. Aku percaya bahwa sebenarnya kau tidak pernah suka dengan semua yang kau lakukan benarkan ? kau hanya terpaksa melakukannya “
Melihat wajah Gisel yang terlihat sangat lembut dan tak berdaya, Zaxion menjadi ragu seolah ada sesuatu yang menghalanginya untuk menghabisi makhluk itu.
“kenapa, kenapa aku ragu untuk melakukannya, padahal sebelumnya aku bisa membunuh tanpa ada perasaan aneh seperti ini “
Zaxion memegang dadanya yang entah kenapa di rasakannya sangat sesak.
“apa reaktor energi baru itu memiliki kerusakan ? tidak ini perasaan yang sama seperti dulu, seperti waktu itu. Wanita keparat itu apa yang di lakukannya padaku ? kenapa tiap kali berada di dekatnya perasaan sakit aneh ini muncul terus ? “
Walau sudah berbicara panjang lebar seperti tadi, ucapan Gisel sama sekali tidak di mengerti sedikitpun oleh Zaxion, tanpa memberi respon akan hal itu Zaxion segera berbalik dan pergi meninggalkan Gisel sendiri
“Zaxion” ujar Gisel dengan nada yang sangat lembut dan menyentuh
Zaxion sama sekali tidak menyadarinya, bahwa sebenarnya dia memiliki perasaan yang sama dengan Gisel, namun perasaan seperti itu bagi para Accretia adalah hal yang sangat asing dan tidak akan pernah bisa mereka pahami dan secara insting dia menolaknya, walau nalurinya berteriak untuk menerimanya.
Bellato HQ
“ahahahaha, bajingan kau Max Daybreak. Aku mempercayaimu tapi pada akhirnya kau menipu kami semua dan menghancurkan kami, kau menghancurkan kehidupan dan kebahagian yang kami inginkan, terkutuk kau “ ujar Barbarossa dari balik jeruji penjara kepada Max
“ kalian menghianati Union, seharusnya kalian sudah tahu resiko yang terjadi jika gagal dan siap menghadapi konsekuensinya “ balas Max
Mendengar jawaban itu Barbarossa tertawa terbahak-bahak
“ jadi kau kemari untuk menertawakankan ? lakukanlah jika memang itu mau berbuatlah sesukamu, kau tidak hanya menghancurkan hidupku tapi juga hidup Silmeria, bawahanmu, muridmu sendiri . jika saja kau tidak ada mungkin kami sekarang sudah bisa hidup dengan damai dan bahagia “
“mungkin sebaiknya kau berbicara langsung dengan putrimu “ jawab Max
“a-apa”
“ Silmeria sudah di bebaskan, dan dia meminta untuk di pertemukan denganmu “ ujar Max
Max berusaha berdiri dengan menggunakan sebuah tongkat, walau kondisinya mulai membaik tapi dia belum pulih total, terutama kakinya , karena itu untuk sementara dia harus berjalan dengan bantuan tongkat.
Tidak lama kemudian Silmeria datang di hadapan Barbarossa.
Babarossa segera melompat dari tempat duduknya dan memegang jeruji penjara dan mengulurkan tangannya berusaha menyentuh wajah putrinya. Jika bukan karena adanya juruji penjara yang memisahkan mereka, Barbarossa pasti sudah memeluknya dengan erat
“Silmeria” ujarnya dengan isak sedih, dia berupaya untuk mengapai wajah putrinya, namun Silmeria menepis tangannya
“ jangan menyentuhku makhluk menjijikan “ respon dingin dari Silmeria tidak hanya mengejutkan bagi Barbarossa namun juga Max
“a-apa ini tidak sepertimu yang biasa Si-“
“kau di beri kepercayaan sebagai oleh Union sebagai kepala pengawasan jaringan kamera di seluruh wilayah Bellato, tapi kau memanfaatkannya untuk kepentingan pribadimu, dan menggunakannya untuk membunuh prajurit-prajurit veteran Union. Kau menghianati Union!!!”
“ Silmeria putriku tersayang, aku melakukannya untukmu, aku tidak ingin kau terbunuh karena perang bodoh ini “
“ jangan jadikan aku sebagai alasan untuk mendapatkan keinginanmu!!!!!!!!”
Teriakan Silmeria membuat Barbarossa tidak bisa berkata apa-apa lagi
“ugh....”
“ kau tidak pernah menanyakan apa keinginanku, tapi kau bertindak seolah ini semua demi diriku dan seolah ini yang aku harapkan, tidak!!!! Aku hanya ingin seperti ibu, dia berjuang demi orang banyak, melindungi dan menyelamatkan banyak nyawa. Aku ingin menjadi sepertinya karena itu lah aku ingin menjadi prajurit Union dan berjuang demi Union, tapi kau tidak hanya merusak dan membuat ratusan orang terbunuh, kau mengatakan semuanya demi kebahagiaan ? DASAR KEPARAT!!!!!!!!!!!”
Dia mengeluarkan semua amarah yang terpendam di dalam hatinya, dia merasa di khianati oleh ayahnya sendiri, tidak hanya dirinya yang di khianati tapi juga ibunya yang gugur di medan perang, dia merasa perjuangan dan pengorban ibunya di injak-injak oleh perbuatan ayahnya seolah semua yang di lakukan ibunya sama sekali tidak berarti.
Merasa tidak ada lagi yang perlu di ucapkan Silmeria beranjak pergi, meninggalkan ayahnya yang meratapi nasibnya dengan menangis di lantai
“Silmeria” ujar Max
“ aku tahu, aku mengerti jika kau membenci dan marah akan tindakan ayahmu tapi, ini mungkin pertemuan terakhirmu dengannya, setidaknya ucapkanlah sesuatu yang tidak akan membuatmu menyesal kelak “
Silmeria memikirkan pekartaan Max sejenak, dia berbalik ke hadapan ayahnya
“ selama tinggal Barbarossa, selama tinggal ay.....” dia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya, hatinya sama sekali tidak bisa menerima lagi keberadaan Barbarossa sebagai ayahnya, baginya saat ini dia sama sekali tidak memiliki ayah.
Bersama dengan Silmeria yang mengantarnya, Max kembali ke ruang opnamenya, dan dia duduk di tempat tidurnya
“aaaahh, sudah beberapa minggu hanya berbaring di tempat tidur, begitu aku berjalan tubuhku terasa sangat sakit dan capek, di tambah lagi pandangan orang-orang serta sikap terlalu formal mereka padaku sangat merepotkan “ keluh Max
Dia memandang Silmeria yang masih murung
“ Silmeria, kau tidak perlu menahannya, lepaskanlah. Menangislah sepuasmu tidak perlu malu “
Mendengarnya Silmeria tidak bisa lagi membendungnya emosinya, dia memeluk tubuh Max dan meluapkan semuanya, menangis sekuat yang ia bisa.
Max membelai kepala gadis kecil itu dengan sangat lembut, dan memeluknya dengan perlahan penuh dengan kasih sayang, tidak ada ucapan yang perlu di keluarkan, interaksi tubuh mereka sudah menyampaikan semua yang perlu di katakan.
Tangisannya berlangsung cukup lama, dan kemudian perlahan dia berhenti , Max terus membelainya dengan penuh kasih sayang dan tanpa terduga pintu tanpa peringatan
“ DASAR PEDOPHILE!!!!!!!! KAMI KIRA KAU MASIH SAKIT PARAH DAN KEBOSANAN SENDIRI TAPI KAU MALAH MEMULUK ANAK DI BAWAH UMUR SEPERTI ITU DENGAN TATAPAN MENJIJIKAN SEPERTI ITU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Ranzaya
“ CAPEK-CAPEK KAMI DATANG KEMARI UNTUK MENGHIBURMU TAPI TERNYATA BEGINI KELAKUANMU !!!!!!!!!!!!!!!!!!” lanjut Ralaan
“a-aku tidak mengira ternyata kau seperti ini Max “ ujar Claire
“M-Max k-kau “ ucap Raina dengan gugup
“hei-hei kenapa kalian langsung menghakimi seperti itu “ jawab Max dengan kesal
“tuan Max!!!!!!!!” teriakan suara yang sangat tidak asing lagi baginya terdengar
“astaga, belum cukup orang-orang bodoh ini membuat masalah, anak-anak itu juga datang kemari ternyata “
Dugaannya benar, ketiga muridnya yang lain juga datang. Mereka melompat dan menerjangnya dengan sangat kuat hingga dia terjatuh telentang ke tempat tidurnya, menekan seluruh tubuhnya hingga Max berteriak kesakitan
“ hentikan-hentikan tubuhku masih belum pulih total!!!!!!!!!!!!!!”
0
Kutip
Balas