White Bersiaga menjaga camp
"Malam ini aku bertahan, dan besok aku akan bebas!" kata Whitedalam hati
Dia telah memutuskan akan bertahan hidup dan menjaga campnya malam ini

Tetapi seperti malam sebelumnya.. malam itu sangatlah sunyi...

Wild bersiaga menjaga campnya!!
"Hari terakhir, kelihatannya aku tak boleh gegabah" kata Wild.dalam hati.

Ia memutuskan akan menjaga campnya malam ini..
dan ternyata keputusannya benar..

Wild diraid oleh Bravo!!
"Sudah kukira kau akan datang.." Kata Wild sambil berdiri dan mempersiapkan senjatanya
"Ini adalah pembalasanku untuk kemarin!!" secepat kilat Bravo menghunuskan tongkatnya..!!

Bravo dengan "Striker"-nya dapat meluncurkan serangan pertama!!

Namun serangan itu hanya menggores sedikit dari cloth armor milik Wild!!

"Aku telah menunggu kedatanganmu, tentu aku telah memasang armorku hahaha" kata Wild sambil tersenyum

Pertarungan pun terjadi!!
Beberapa menit kemudian Spear milik Wild berhasil melempar Bravo ke sebuah batu yang besar!

Wild dinyatakan menang dengan 32HP!!
Setelah itu Ia memutuskan untuk tidur dan memlulihkan HPnya

Bravo bersiap untuk menjarah Wild!!
"Ugh.. Aku akan balas dendam!" kata Bravo sambil menghunuskan tongkatnya ke sebuah pohon. Setelah itu Ia langsung bergegas pergi ke Camp Wild

"Sudah kukira kau akan datang.." Kata Wild sambil berdiri dan mempersiapkan senjatanya
"Ini adalah pembalasanku untuk kemarin!!" secepat kilat Bravo menghunuskan tongkatnya..!!

Bravo dengan "Striker"-nya dapat meluncurkan serangan pertama!!

Namun serangan itu hanya menggores sedikit dari cloth armor milik Wild!!

"Aku telah menunggu kedatanganmu, tentu aku telah memasang armorku hahaha" kata Wild sambil tersenyum

Pertarungan pun terjadi!!
Beberapa menit kemudian Spear milik Wild berhasil melempar Bravo ke sebuah batu yang besar!

Bravo dinyatakan kalah dan kehilangan semua isi bagnya!!

Epilogue

Pagi hari ke-8 White, Wild, dan Bravo bergegas pergi ke pantai sebelah utara dari camp mereka masing-masing. Mereka ingat betul peraturan yang menyatakan
siapapun yang berhasil bertahan sampai hari ke-8 akan diizinkan pulang dengan dijemput perahu dari pantai utara.

Ketika mereka sampai dipantai dan saling bertatapan suasana pun memanas.
"Apa yang kau lakukan disini? aku kira kau sudah mati tadi malam" kata Wild
"Aku tidak akan mati di tangan orang sepertimu" balas Bravo
"Ugh, bisakah kalian diam?!" Sergah White

"Diam? siapa kau menyuruhku diam? sudah bosan hidup?" Kata wild dengan nada marah
"Kita sudah mau selamat, tidak ada gunanya bertarung lagi sekarang" Balas White
"Banyak alasan kau!!!" teriak Wild sambil mengeluarkan Spearnya

"HEI KALIAN BERHENTI BERTENGKAR! LIHAT DISANA!!" Teriak Bravo sambil menunjuk ke arah laut
"Itu.. Itu KAPALL!!" Teriak Wild sambil menjatuhkan spearnya.
Dari jauh terlihat sebuah Kapal Galleon dengan layar bergambar lambang negara
Pertarungan yang tidak diinginkan pun tidak jadi terjadi

Tidak lama kapal itupun dengan aman menepi di pulau tersebut..
10 Orang prajurit kerajaan dilengkapi dengan musket keluar dengan berbaris rapi.
lalu seseorang paruh baya muncul di dek kapal. Dia terlihat seperti bangsawan yang ramah.
Ia memakai jubah merah dan sebuah mahkota menempel di kepalanya.
tulisan "King Lucas" terpahat rapi di bagian pelat mahkota.

Setelah melihat ketiga survivor orang paruh baya itupun berkata "Pertama saya Raja Lucas Pertama,
mengucapkan selamat kepada kalian bertiga yang telah sampai di titik ini."
"Kapal ini akan mengantarkan kalian pada kebebasan." Kata Raja Lucas dengan sedikit tersenyum.

"Namun.." Mimik muka Raja Lucas langsung berubah
"Ritual ini membutuhkan 3 orang tumbal. 1 dari kalian tampaknya telah tewas kemarin-kemarin" kata Raja Lucas sambil
menghitung jumlah survivor.
"Hmm.. Berarti Eircine Masih membutuhkan 2 orang tumbal lagi".
"Hanya 1 dari kalian yang akan bebas, Aku akan memberi waktu kepada kalian untuk "berdiskusi". Siapakah yang akan bebas
dan siapa yang akan tinggal? Hahaha.." Raja Lucas pun masuk kedalam kapalnya lagi.

Kesepuluh prajurit bersiaga mengarahkan musketnya kearah ketiga survivor.
"Apa-apaan ini? Kita harus memilih? Sudah pasti aku akan memilih diriku sendiri untuk bebas!" kata White
"Ke, Kenapa mereka mengarahkan senjata ke arah kita?" tanya Bravodengan ngeri
"Mana aku ta...."

"JLEBBB!!"

Kata-kata White terputus di tengah.
Darah segar mengucur dari perut White. Terlihat Wild menancapkan spearnya ke perut White!!

"Ap.. Apa.. Maksu.. mu?" Kata White dengan mulut memuntahkan darah.

"Hahaha.. apa maksudku? Sudah jelas kan? aku. ingin. bebas." Wild berkata dengan mimik serius.
Ia langsung mengeluarkan Spearnya dari perut white.

"UAAARRRGHHHHH!!!"

"Brukk!!"

White langsung ambruk diatas pasir dengan perut yang makin memuncratkan darah..
Pemandangan yang sangat mengerikan..

"PRAJURIT, CEPAT TANGKAP ORANG GILA INI!!??" Teriak Bravo dengan ketakutan.
Namun, Tidak ada satupun prajurit bereaksi, mereka tetap mengarahkan musketnya ke Bravo dan Wild.

"Hahaha, Kau tidak mengerti juga ya? Sudah Jelas Raja Lucas menginginkan pertumpahan darah ini" Kata Wild
"Semua darah yang mengalir dari seminggu yang lalu adalah darah tumbal untuk Eircine" Lanjut Wild
Bravo hanya bisa terduduk dengan ngeri melihat pemandangan ini..

"Jadi sudah jelas kan? Akulah yang akan keluar dari pulau terkutuk ini. Kau juga setuju kan Bravoo?"
Kata Wild sambil memainkan Spear berdarahnya
"..." Bravo hanya terdiam sambil menunduk.

"Aku akan menganggap itu iya.." Kata Wild sambil tersenyum.

Wild berjalan kearah para prajurit
"Prajurit apa kita bisa pulang sekarang? kelihatannya mereka berdua setuju akulah yang akan pulang." Kata Wild

"Baiklah kalau begitu. Silahkan naik ke kapal" Kata salah satu prajurit.

Wild dan para prajurit pun berjalan masuk kekapal. Di tengah pintu kapal
Wild Melihat kearah Bravo sebentar sambil tersenyum keji.

"Selamat tinggal, Bravo.."

Pintu Kapal pun tertutup..
Dan kapal itupun berlayar meinggalkan pulau itu untuk selamanya

-Fin-