- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
TS
open.minded
ILLUSI
Quote:
Quote:
Introduction
perkenalkan nama gw Adi. Gw mempunyai banyak nama, untuk kalian, panggil saja gw padang. seperti nama gw, gw berasal dari Sumatera Barat, lebih tepatnya Solok. Walaupun begitu gw sebenernya lahir di Jakarta, namun karena pekerjaan Orang Tua gw, gw jadi pindah ke Padang.
Gw dibesarkan oleh Bokap gw, karena Bokap Nyokap cerai saat gw umur 5-6 tahun. walaupun begitu gw bukan tergolong anak yang kurang kasih sayang dan terus jadi labil, malah sebaliknya, gw bersyukur banget dibesarkan oleh bokap yang paling seru sedunia.
Gw disini berusaha menceritakan kisah gw. mungkin kalian yang berharap akan menemukan cerita romance akan kecewa. disini mungkin kalian akan menemukan persahabatan, kekeluargaan, aksi, romance, komedi, tragedi, dan sejarah.
apakah ini fiksi atau fakta? gw kembalikan ke kalian, anggap ini fiksi dan kalian akan melihat betapa buruknya gw menulis fiksi. atau anggap ini fakta dan kalian akan menganggap betapa buruknya gw sebagai manusia.
so..
shall we start?
Quote:
INDEX
Spoiler for ILLUSI: An Innocent Beginning:
Spoiler for ILLUSI: Testament of The Old World:
Spoiler for ILLUSI: Rekindling Fire:
*TS jarang update Indeks,, jadi diharapkan cek page belakang, tenang aja thread ini ga banyak comment spam, jadi di setiap page ada part nya *
Cheers,

Polling
0 suara
menurut penghuni kos disini.. kalian mau kisah gw kaya gimana? (bisa milih banyak!!)
Diubah oleh open.minded 08-01-2022 18:27
nuryadiari dan 210 lainnya memberi reputasi
199
2M
Kutip
5.2K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#123
Last Night Of The Year
Quote:
keesokan harinya, tepatnya tanggal 31 Desember 2007, adalah waktu dimana muda mudi bersiap siap untuk merayakan malam pergantian tahun. Bocah bocah pada mengajak gw untuk mengikuti perayaan malem tahun baru di sebuah kafe di daerah kemang, namun gw menolak dengan halu, karena itu memang bukan hobi gw untuk berfoya foya di malam tahun baru, dan emang gw harus nemenin Nina nungguin Disti dirumah sakit malem ini.
Nina juga ga kalah aneh, harusnya cewek SMP kaya dia sudah berani keluyuran untuk merayakan malam tahun baru bersama teman teman ataupun bersama cwoknya, namun inilah yang membuat gw salut dengan Nina, rasa sayang dia terhadap kakaknya lebih diutamakan daripada memenuhi nafsu gengsi anak muda jaman sekarang..
Gw pun mengambil inisiatif untuk membawa PS dan laptop gw kerumah sakit hanya sekedar untuk main dan nonton film bajakan. Gw dan Nina pun nonton film bajakan di laptop gw terlebih dahulu, namun ini kami lakukan dengan hati hati karena takut membangunkan Disti yang sedang tertidur.. kegiatan pun kami lanjutkan dengan bermain PS, tentunya ini kmai lakukan dengan meminjam TV rumah sakit
, Lama kami bermain, namun sayang harus diakhiri, karena Nina harus menjawab telepon dari entah siapa itu, namun gw tebak itu adlaah teman Nina, karena mereka ngobrol diluar lama sekali...
Gw pun menjadi orang pengangguran, tidak ada kerjaan, gw matikan PS itu, lalu gw ubah kesaluran TV biasa, gw cari saluran komedi hanya sekedar untuk menghibur di malam yang penuh dengan suara bising kembang api ini. *Dar* *DUR* *DAR* *DUR* bunyi kembang api terdengar dari luar, mungkin buat agan agan, ini adalah bunyi yang lumrah karena ini adalah malam tahun baru, namun bagi saya, itu hanya kegiatan gak penting yang membuat polusi suara... Gw pun terlarut dalam saluran komedi yang gw tonton itu...
"mmmmmmm" gumam Disti
"......." gw masih fokus ke TV
"mm... mm?.. Adi?!...."
"... yo, gimana? udah enakan Dis?" tanya gw sambil menatap ke arah TV
"mmm iya udah baikan kok..." jawab Disti
"......." kami pun terdiam
"mmm dii.... kok lo gak ngerayain tahun baru ama bocah sih?" tanya Disti ke gw
"hmm?... ohh itu.. ga hobi aja Dis.. pointless sih menurut gw ahahah"
"hmmm seenggaknya lu harus ikut lah, kan ga enak ama bocah dii... lagian gw disini ada Nina kok.."
"haha gapapa kok, lagian, lo liat aja tuh Nina malah main telpon telponan diluar hahahah"
"hahaha, dasar tuh anak"
"... mmmm ... gmn kalo kita main PS aja? daripada lu manyun ditempat tidur hahaha"
"mmm oke dehh"
gw dan Disti pun akhirnya memutuskan untuk main FIFA bareng, yah seenggaknya untuk membunuh kebosanan, dan untuk menghibur Disti yang tidak bisa menikmati tahun baru. Gw yakin Disti biasa untuk merayakan malam pergantian tahun bersama teman temannya, well at least ke tempat tempat mewah lah. Beda dengan gw, malam tahun baru gw lebih suka untuk tidur di rumah
, pertandingan berjalan sengit, yang akhirnya dimenangkan oleh Disti dengan skor 3-2 MU-Barca... tentunya gw mengalah suoaya Disti senang 
Kita pun melanjutkan permainan kita, main, main dan main, sampai larut malam, kami pun merasa capai dan memutuskan untuk mengakhiri permainan kami... gw pun bergegas ke dapur rumah sakit, untuk memanskan bekal dan makanan Disti yang sudah dingin dari tadi... kita pun akhirnya makan bareng... gw lihat Disti sudah mendapatkan nafsu makannya kembali walaupun bubur yang disantapnya tidak habis dimakan.. lalu gw bereskan semua piring piring yang kita gunakan dan mencucinya lagi di dapur rumah sakit... gw pun balik lagi ke kamar Disti.. gw dapatkan dia sedang sibuk menonton Tv sambil tidur, gw pun duduk pas di sebelahnya....
"hoy serius amat nontonnya' ucap gw ke Disti, sambil menghalangi pandangan dia memakai tangan gw
"ihh apaan sih lo di.... gw lagi serius tauuu" omel Disti ke gw
"......." gw pun memegang dahi Disti untuk menerka panasnya
"...
...." muka Disti memerah
"sip Dis.. lo udah gak panas lagi kok
, berarti besok lo udah bisa pulang"
"really?! hurray" jawab Disti dilanjutkan dengan gw yang berdiri dari bangku
"makanya tidur cepet, biar panasnya gak naek lagi..." sambil gw acak acak rambut Disti
"...mmmm...
..." gumamnya
"yaudah, gw tidur duluan ya Dis... ngantuk gw... hoaaam
" ucap gw sambil jalan lalu duduk di sofa
"......." kami pun terlarut dalam diam
"... mmm... diii.." ucap Disti terdengar samar oleh gw yang sudah setengah sadar
"hmmm??"
"thanks ya... udah mau nemenin gw..." ucap Disti samar samar
"gapapa kok
, harusnya gw yang minta maap, karena lo harus ngelewatin tahun baru yang ngebosenin ini bareng gw" ucap gw setengah sadar
keesokan harinya Disti walaupun Disti belum sepenuhnya fit 100%, tapi dia sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah, well sebenernya sih gak boleh, tapi berkat bantuan dokter Leo, jadi semuanya bisa diatur, karena gw tahu betul strategi bisnis rumah sakit supaya pasien tetapp stay di kamar rawat inap yang mahal itu...
Praktisnya juga Liburan sekolah pun tinggal sedikit, dan gw habiskan sebagian besar waktu liburan gw untuk ngurusin Disti di rumah sakit... yahh ga ada ruginya juga sih, toh gw juga kalo liburan ga kemana mana...
Nina juga ga kalah aneh, harusnya cewek SMP kaya dia sudah berani keluyuran untuk merayakan malam tahun baru bersama teman teman ataupun bersama cwoknya, namun inilah yang membuat gw salut dengan Nina, rasa sayang dia terhadap kakaknya lebih diutamakan daripada memenuhi nafsu gengsi anak muda jaman sekarang..
Gw pun mengambil inisiatif untuk membawa PS dan laptop gw kerumah sakit hanya sekedar untuk main dan nonton film bajakan. Gw dan Nina pun nonton film bajakan di laptop gw terlebih dahulu, namun ini kami lakukan dengan hati hati karena takut membangunkan Disti yang sedang tertidur.. kegiatan pun kami lanjutkan dengan bermain PS, tentunya ini kmai lakukan dengan meminjam TV rumah sakit
, Lama kami bermain, namun sayang harus diakhiri, karena Nina harus menjawab telepon dari entah siapa itu, namun gw tebak itu adlaah teman Nina, karena mereka ngobrol diluar lama sekali...Gw pun menjadi orang pengangguran, tidak ada kerjaan, gw matikan PS itu, lalu gw ubah kesaluran TV biasa, gw cari saluran komedi hanya sekedar untuk menghibur di malam yang penuh dengan suara bising kembang api ini. *Dar* *DUR* *DAR* *DUR* bunyi kembang api terdengar dari luar, mungkin buat agan agan, ini adalah bunyi yang lumrah karena ini adalah malam tahun baru, namun bagi saya, itu hanya kegiatan gak penting yang membuat polusi suara... Gw pun terlarut dalam saluran komedi yang gw tonton itu...
"mmmmmmm" gumam Disti
"......." gw masih fokus ke TV
"mm... mm?.. Adi?!...."
"... yo, gimana? udah enakan Dis?" tanya gw sambil menatap ke arah TV
"mmm iya udah baikan kok..." jawab Disti
"......." kami pun terdiam
"mmm dii.... kok lo gak ngerayain tahun baru ama bocah sih?" tanya Disti ke gw
"hmm?... ohh itu.. ga hobi aja Dis.. pointless sih menurut gw ahahah"
"hmmm seenggaknya lu harus ikut lah, kan ga enak ama bocah dii... lagian gw disini ada Nina kok.."
"haha gapapa kok, lagian, lo liat aja tuh Nina malah main telpon telponan diluar hahahah"
"hahaha, dasar tuh anak"
"... mmmm ... gmn kalo kita main PS aja? daripada lu manyun ditempat tidur hahaha"
"mmm oke dehh"
gw dan Disti pun akhirnya memutuskan untuk main FIFA bareng, yah seenggaknya untuk membunuh kebosanan, dan untuk menghibur Disti yang tidak bisa menikmati tahun baru. Gw yakin Disti biasa untuk merayakan malam pergantian tahun bersama teman temannya, well at least ke tempat tempat mewah lah. Beda dengan gw, malam tahun baru gw lebih suka untuk tidur di rumah
, pertandingan berjalan sengit, yang akhirnya dimenangkan oleh Disti dengan skor 3-2 MU-Barca... tentunya gw mengalah suoaya Disti senang 
Kita pun melanjutkan permainan kita, main, main dan main, sampai larut malam, kami pun merasa capai dan memutuskan untuk mengakhiri permainan kami... gw pun bergegas ke dapur rumah sakit, untuk memanskan bekal dan makanan Disti yang sudah dingin dari tadi... kita pun akhirnya makan bareng... gw lihat Disti sudah mendapatkan nafsu makannya kembali walaupun bubur yang disantapnya tidak habis dimakan.. lalu gw bereskan semua piring piring yang kita gunakan dan mencucinya lagi di dapur rumah sakit... gw pun balik lagi ke kamar Disti.. gw dapatkan dia sedang sibuk menonton Tv sambil tidur, gw pun duduk pas di sebelahnya....
"hoy serius amat nontonnya' ucap gw ke Disti, sambil menghalangi pandangan dia memakai tangan gw
"ihh apaan sih lo di.... gw lagi serius tauuu" omel Disti ke gw
"......." gw pun memegang dahi Disti untuk menerka panasnya
"...
...." muka Disti memerah"sip Dis.. lo udah gak panas lagi kok
, berarti besok lo udah bisa pulang""really?! hurray" jawab Disti dilanjutkan dengan gw yang berdiri dari bangku
"makanya tidur cepet, biar panasnya gak naek lagi..." sambil gw acak acak rambut Disti
"...mmmm...
..." gumamnya"yaudah, gw tidur duluan ya Dis... ngantuk gw... hoaaam
" ucap gw sambil jalan lalu duduk di sofa"......." kami pun terlarut dalam diam
"... mmm... diii.." ucap Disti terdengar samar oleh gw yang sudah setengah sadar
"hmmm??"
"thanks ya... udah mau nemenin gw..." ucap Disti samar samar
"gapapa kok
, harusnya gw yang minta maap, karena lo harus ngelewatin tahun baru yang ngebosenin ini bareng gw" ucap gw setengah sadarkeesokan harinya Disti walaupun Disti belum sepenuhnya fit 100%, tapi dia sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah, well sebenernya sih gak boleh, tapi berkat bantuan dokter Leo, jadi semuanya bisa diatur, karena gw tahu betul strategi bisnis rumah sakit supaya pasien tetapp stay di kamar rawat inap yang mahal itu...
Praktisnya juga Liburan sekolah pun tinggal sedikit, dan gw habiskan sebagian besar waktu liburan gw untuk ngurusin Disti di rumah sakit... yahh ga ada ruginya juga sih, toh gw juga kalo liburan ga kemana mana...

Diubah oleh open.minded 28-03-2014 17:32
jenggalasunyi dan 22 lainnya memberi reputasi
23
Kutip
Balas