- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
TS
open.minded
ILLUSI
Quote:
Quote:
Introduction
perkenalkan nama gw Adi. Gw mempunyai banyak nama, untuk kalian, panggil saja gw padang. seperti nama gw, gw berasal dari Sumatera Barat, lebih tepatnya Solok. Walaupun begitu gw sebenernya lahir di Jakarta, namun karena pekerjaan Orang Tua gw, gw jadi pindah ke Padang.
Gw dibesarkan oleh Bokap gw, karena Bokap Nyokap cerai saat gw umur 5-6 tahun. walaupun begitu gw bukan tergolong anak yang kurang kasih sayang dan terus jadi labil, malah sebaliknya, gw bersyukur banget dibesarkan oleh bokap yang paling seru sedunia.
Gw disini berusaha menceritakan kisah gw. mungkin kalian yang berharap akan menemukan cerita romance akan kecewa. disini mungkin kalian akan menemukan persahabatan, kekeluargaan, aksi, romance, komedi, tragedi, dan sejarah.
apakah ini fiksi atau fakta? gw kembalikan ke kalian, anggap ini fiksi dan kalian akan melihat betapa buruknya gw menulis fiksi. atau anggap ini fakta dan kalian akan menganggap betapa buruknya gw sebagai manusia.
so..
shall we start?
Quote:
INDEX
Spoiler for ILLUSI: An Innocent Beginning:
Spoiler for ILLUSI: Testament of The Old World:
Spoiler for ILLUSI: Rekindling Fire:
*TS jarang update Indeks,, jadi diharapkan cek page belakang, tenang aja thread ini ga banyak comment spam, jadi di setiap page ada part nya *
Cheers,

Polling
0 suara
menurut penghuni kos disini.. kalian mau kisah gw kaya gimana? (bisa milih banyak!!)
Diubah oleh open.minded 08-01-2022 18:27
nuryadiari dan 210 lainnya memberi reputasi
199
2M
Kutip
5.2K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#110
Do you know?
Quote:
2 hari sudah Disti dirawat, 2 hari sudah Gw bolak balik jenguk dan nginep nemenin dia, dalam 2 hari itu gw belum berani menanyakan perihal pil putih a.k.a depressan yang dikonsumsi dia sampai menyebabkan dia OD seperti kemarin, karena gw takut dia jadi depresi lagi dan DO lagi karena meminum pil koplo
.
Well, gw tau apa yang seharusnya Disti butuhkan, ya, orangtuanya, atau lebih tepatnya, bapaknya. Dimalam pertama Disti dirawat, gw meminjam hapenya Nina untuk menghubungi pak Faisal, bapaknya Disti, butuh kesabaran ekstra untuk menunggu panggilan ini diangkat. Telepon pun diangkat, dan gw menjelaskan keadaan Disti ke pak Faisal, alangkah kagetnya gw dengan jawaban pak Faisal bahwa ia tidak bisa pulang tuk menjenguk dan menemani Disti karena pekerjaannya di Kalimantan sana sedang dalam masa sibuk sibuknya.
Seperti biasa gw memasuki ruangan dimana Disti dirawat, gw dapatkan kamar sepi, karena Nina pulang kerumah untuk "restock" persediaan baju nya. Gw pun duduk disebelah Disti, gw taruh buah buahan yang gw beli di perjalanan tadi di meja sebelah nya dan tidak lupa gw taruh bekal gw yang isinya ayam pop bikinan nenek gw
. Disti masih ga mau berbicara banyak, dia meminta gw untuk tidak menghubungi Lena, Neng, Kikir dan teman teman dia yang lainnya, gw pun hanya menurutinya saja...
"Makan gih buahnya Dis, ada Apel, ada Anggur, ada Pisang...
"
"......" Diam disti sambil menatap buah yang gw beli
"Mau makan apa? ada Anggur ada Pisang
"
"......" Disti masih terdiam menatap buah
"Mau makan apa? Ada Pisang loh
"
"........ Pisang....." Ucap Disti akhirnya menjawab gw
"..... Nih makan..." Gw serahkan pisangnya ke Disti
"Mmmhh....." Gumam Disti cemberut, dan gw baru sadar nih bocah masih lemes jadi harus disuapin
"Ohh sorry sorry
" ucap gw sambil mengupas ngupas pisang lalu menyuapi Disti
"Aaaah.... Mmmmm" suara Disti gw suapin
"
"
"Ahhhhmmmmm" gw suapin lagi
"
"
"Ahmmmmmmmmm" gw suapin lagi
"
"
"Ihhh lo apaan sih?? Pasti mikirin yang engga engga lo ya??
"
"......
...." Acuh gw sambil terus nyuapin
"Dii... Adiii...
" teriak Disti ke gw
"Hahahaha
"
"Knapa lo malah ketawa
???"
"Ngomong juga akhirnya lo
, gimana? Udah sadar belom?"
"Ihh apaan sih lo
" ujar Disti sambil memerah mukanya
Berhasil juga strategi gw bikin Disti ngomong lagi
, walaupun gw sempet terlarut dalem acting gw. Siapa yang bisa mikir lurus coba? Ngebayangin lo nyuapin pisang ke cewek aja udah salah banget
. Tiba tiba seorang dokter datang, dia membawa suatu map lalu menaruh map nya disamping gw, lalu memeriksa keadaan Disti... Yang gw heranin saat dia memeriksa Disti dia melihat kearah gw terus
....Sambil menunggu dia memeriksa tak sengaja gw melihat tulisan di cover map itu.... ".....Kandungan....."....... Hah?! Kandungan?! Jangan jangan nih dokter salah pasien lagi...
"Dok.. Dokter itu spesialis kandungan?" Tanya gw ke Dokter itu, disambut dengan Disti yang kebingungan...
"Ahhh? Akhirnya kamu ingat saya..." Ucap Dokter itu ke gw
"Hah?! Ingat apa Dok?, saya mau ngasih tau kalau dokter mungkin salah pasien
"
"Yaampun Adii.. Baru ga ketemu 3 tahun aja udah lupa... Saya Leo"
"......" Diam gw sambil mikir keras
"Dr.Leo, teman bapakmu..... Masa gak inget sih sama orang yang udah ngebawa kamu ke dunia ini
"
"Ohh dr. Leo, maap saya lupa
udah lama sih
, kok bisa tau suya disini dok?" Tanya gw
"Saya melihat kamu kemarin turun dari mobil sambil panik bawa cewe ini ke UGD
"
"Ohh ya ya ya
"
"Saya kira dia istri kamu yang mau ngelahirin loh, eh ternyata bukan
, pantesan aja saya nyari nama kluargamu di daftar pasien ga ada
hahaha"
"Hah?!
" gw dan Disti kaget dengan pernyataan dr Leo ini
"Hahaha ngingetin saya sama bapakmu, persis sekali sama kamu kemarin, tengah malem kerumah sakit naik mobil nganterin cewek, bedanya yang dianterin bapak kamu ya ibu kamu yang mau ngelahirin kamu" jelas dr. Leo
"Oh
hahaha ngagetin aja pak dokter ini " tawa gw dengan paksa
"Hmm, sayang orang sebaik bapakmu harus dapet wanita kaya dia ya..."
"....." Gw terdiam dengar pernyataan dokter Leo
"Bapakmu pasti bangga, kamu sudah bisa sampe Jakarta hahaha"
"......"
"Kalau ada apa apa disini tinggal hubungin saya aja ya, Adi dan mmmmm Andisti... Keluarga bu Hawa adalah keluarga saya juga
" ucap dokter Leo sambil meninggalkan kamar kami
Dokter Leo pun keluar kamar kita. Gw dan Disti pun ketawa tawa karena perkataan dokter Leo tadi, jelas aja masa gw anak kelas 1 SMA udah dibilang bawa istri ke UGD buat melahirkan
, dan seenggaknya pernyataan konyol dr.Leo itu dapat membuat Disti tertawa. Hari pun semakin gelap, gw emang udah niat untuk menginap menemani Disti, sambil menunggu Nina yang juga ingin ikut menginap...
"Mmm Dis....."
"Hm?!"
"Gw boleh nanya gak?..."
"Nanya apa sih?"
"Lo itu kenapa sih? Kok bisa kayak gini? Sampe makan ginian..." Tanya gw sambil menunjukan pil putih yang gw pungut kemarin marin
"......." Diam Disti
"Gw gak ada niat nyampurin masalah lo, cuman kalo lo punya masalah bukan gini caranya..." Ucap gw Sambil memegang pil itu
"......." Disti masih terdiam
"Lo tau ini bahayakan? Lo tau kalo lo bisa meninggal karena ini kan?..."
"........."
"Kalo lo punya masalah, lo bisa bagi beban itu keorang lain, cerita, ke Nina adek lo, Mbak Ira, Nenek, Lena, Kikir, Gw, semua bersedia ngebantu lo..."
"......."
"Banyak orang yang bakal sedih Dis kalau lo kenapa napa, jadi-" ucap gw yang tiba tiba di potong Disti
"BACOT!! Lo tau apa hah!!?, lo ga tau rasanya....., lo ga tau, lo ga tau apa apa tentang apa yang gue rasain!!!.. Hiks hiks... Lo sama aja kayak mereka... Lo-" ucap Disti ke gw sambil menangis, gw pun langsung berdiri dan memotong ucapan Disti
"Hhhh, gw pernah cerita ke lo kan? Kalau selama hidup gw, gw udah pernah mati 3 kali.... Gw tau bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang gw cintai, dan gw gak mau itu terjadi ama Nina, mbak Ira, dan terutama Bokap lo..." Ucap gw sambil melihat Disti yang menangis
"...hiks... Hiks..."
" sorry gw dah nanya beginian ke lo..... Yaudah makan yang banyak ya buahnya, nanti Nina kesini bawa makanan kok
" ucap gw tersenyum sambil mengacak acak rambut Disti, lalu berjalan keluar menuju pintu
"...hiks hiks..diii......" Suara Disti samar sesaat sebelum gw menutup pintu
Gw pun berjalan menuju lobi rumah sakit, disana gw berpapasan dengan Nina dan mbak Ira yang membawa tas dan rantang. Gw pun berpapasan dengan mereka dan gw hanya lemparkam senyum ke arah mereka. Entah mengapa kaki gw ini berjalan menuju angkot menuju pulang , bertentangan dengan niat gw sebelumnya untuk menginap menemani Disti.
.Well, gw tau apa yang seharusnya Disti butuhkan, ya, orangtuanya, atau lebih tepatnya, bapaknya. Dimalam pertama Disti dirawat, gw meminjam hapenya Nina untuk menghubungi pak Faisal, bapaknya Disti, butuh kesabaran ekstra untuk menunggu panggilan ini diangkat. Telepon pun diangkat, dan gw menjelaskan keadaan Disti ke pak Faisal, alangkah kagetnya gw dengan jawaban pak Faisal bahwa ia tidak bisa pulang tuk menjenguk dan menemani Disti karena pekerjaannya di Kalimantan sana sedang dalam masa sibuk sibuknya.
Seperti biasa gw memasuki ruangan dimana Disti dirawat, gw dapatkan kamar sepi, karena Nina pulang kerumah untuk "restock" persediaan baju nya. Gw pun duduk disebelah Disti, gw taruh buah buahan yang gw beli di perjalanan tadi di meja sebelah nya dan tidak lupa gw taruh bekal gw yang isinya ayam pop bikinan nenek gw
. Disti masih ga mau berbicara banyak, dia meminta gw untuk tidak menghubungi Lena, Neng, Kikir dan teman teman dia yang lainnya, gw pun hanya menurutinya saja..."Makan gih buahnya Dis, ada Apel, ada Anggur, ada Pisang...
""......" Diam disti sambil menatap buah yang gw beli
"Mau makan apa? ada Anggur ada Pisang
""......" Disti masih terdiam menatap buah
"Mau makan apa? Ada Pisang loh
""........ Pisang....." Ucap Disti akhirnya menjawab gw
"..... Nih makan..." Gw serahkan pisangnya ke Disti
"Mmmhh....." Gumam Disti cemberut, dan gw baru sadar nih bocah masih lemes jadi harus disuapin
"Ohh sorry sorry
" ucap gw sambil mengupas ngupas pisang lalu menyuapi Disti "Aaaah.... Mmmmm" suara Disti gw suapin
"
""Ahhhhmmmmm" gw suapin lagi
"

""Ahmmmmmmmmm" gw suapin lagi
"
""Ihhh lo apaan sih?? Pasti mikirin yang engga engga lo ya??
""......
...." Acuh gw sambil terus nyuapin"Dii... Adiii...
" teriak Disti ke gw"Hahahaha
""Knapa lo malah ketawa
???" "Ngomong juga akhirnya lo
, gimana? Udah sadar belom?""Ihh apaan sih lo
" ujar Disti sambil memerah mukanyaBerhasil juga strategi gw bikin Disti ngomong lagi
, walaupun gw sempet terlarut dalem acting gw. Siapa yang bisa mikir lurus coba? Ngebayangin lo nyuapin pisang ke cewek aja udah salah banget
. Tiba tiba seorang dokter datang, dia membawa suatu map lalu menaruh map nya disamping gw, lalu memeriksa keadaan Disti... Yang gw heranin saat dia memeriksa Disti dia melihat kearah gw terus
....Sambil menunggu dia memeriksa tak sengaja gw melihat tulisan di cover map itu.... ".....Kandungan....."....... Hah?! Kandungan?! Jangan jangan nih dokter salah pasien lagi..."Dok.. Dokter itu spesialis kandungan?" Tanya gw ke Dokter itu, disambut dengan Disti yang kebingungan...
"Ahhh? Akhirnya kamu ingat saya..." Ucap Dokter itu ke gw
"Hah?! Ingat apa Dok?, saya mau ngasih tau kalau dokter mungkin salah pasien
" "Yaampun Adii.. Baru ga ketemu 3 tahun aja udah lupa... Saya Leo"
"......" Diam gw sambil mikir keras
"Dr.Leo, teman bapakmu..... Masa gak inget sih sama orang yang udah ngebawa kamu ke dunia ini
""Ohh dr. Leo, maap saya lupa
udah lama sih
, kok bisa tau suya disini dok?" Tanya gw "Saya melihat kamu kemarin turun dari mobil sambil panik bawa cewe ini ke UGD
""Ohh ya ya ya
""Saya kira dia istri kamu yang mau ngelahirin loh, eh ternyata bukan
, pantesan aja saya nyari nama kluargamu di daftar pasien ga ada
hahaha" "Hah?!
" gw dan Disti kaget dengan pernyataan dr Leo ini"Hahaha ngingetin saya sama bapakmu, persis sekali sama kamu kemarin, tengah malem kerumah sakit naik mobil nganterin cewek, bedanya yang dianterin bapak kamu ya ibu kamu yang mau ngelahirin kamu" jelas dr. Leo
"Oh
hahaha ngagetin aja pak dokter ini " tawa gw dengan paksa"Hmm, sayang orang sebaik bapakmu harus dapet wanita kaya dia ya..."
"....." Gw terdiam dengar pernyataan dokter Leo
"Bapakmu pasti bangga, kamu sudah bisa sampe Jakarta hahaha"
"......"
"Kalau ada apa apa disini tinggal hubungin saya aja ya, Adi dan mmmmm Andisti... Keluarga bu Hawa adalah keluarga saya juga
" ucap dokter Leo sambil meninggalkan kamar kamiDokter Leo pun keluar kamar kita. Gw dan Disti pun ketawa tawa karena perkataan dokter Leo tadi, jelas aja masa gw anak kelas 1 SMA udah dibilang bawa istri ke UGD buat melahirkan
, dan seenggaknya pernyataan konyol dr.Leo itu dapat membuat Disti tertawa. Hari pun semakin gelap, gw emang udah niat untuk menginap menemani Disti, sambil menunggu Nina yang juga ingin ikut menginap..."Mmm Dis....."
"Hm?!"
"Gw boleh nanya gak?..."
"Nanya apa sih?"
"Lo itu kenapa sih? Kok bisa kayak gini? Sampe makan ginian..." Tanya gw sambil menunjukan pil putih yang gw pungut kemarin marin
"......." Diam Disti
"Gw gak ada niat nyampurin masalah lo, cuman kalo lo punya masalah bukan gini caranya..." Ucap gw Sambil memegang pil itu
"......." Disti masih terdiam
"Lo tau ini bahayakan? Lo tau kalo lo bisa meninggal karena ini kan?..."
"........."
"Kalo lo punya masalah, lo bisa bagi beban itu keorang lain, cerita, ke Nina adek lo, Mbak Ira, Nenek, Lena, Kikir, Gw, semua bersedia ngebantu lo..."
"......."
"Banyak orang yang bakal sedih Dis kalau lo kenapa napa, jadi-" ucap gw yang tiba tiba di potong Disti
"BACOT!! Lo tau apa hah!!?, lo ga tau rasanya....., lo ga tau, lo ga tau apa apa tentang apa yang gue rasain!!!.. Hiks hiks... Lo sama aja kayak mereka... Lo-" ucap Disti ke gw sambil menangis, gw pun langsung berdiri dan memotong ucapan Disti
"Hhhh, gw pernah cerita ke lo kan? Kalau selama hidup gw, gw udah pernah mati 3 kali.... Gw tau bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang gw cintai, dan gw gak mau itu terjadi ama Nina, mbak Ira, dan terutama Bokap lo..." Ucap gw sambil melihat Disti yang menangis
"...hiks... Hiks..."
" sorry gw dah nanya beginian ke lo..... Yaudah makan yang banyak ya buahnya, nanti Nina kesini bawa makanan kok
" ucap gw tersenyum sambil mengacak acak rambut Disti, lalu berjalan keluar menuju pintu"...hiks hiks..diii......" Suara Disti samar sesaat sebelum gw menutup pintu
Gw pun berjalan menuju lobi rumah sakit, disana gw berpapasan dengan Nina dan mbak Ira yang membawa tas dan rantang. Gw pun berpapasan dengan mereka dan gw hanya lemparkam senyum ke arah mereka. Entah mengapa kaki gw ini berjalan menuju angkot menuju pulang , bertentangan dengan niat gw sebelumnya untuk menginap menemani Disti.
Diubah oleh open.minded 27-03-2014 13:47
itkgid dan 23 lainnya memberi reputasi
24
Kutip
Balas