- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#171
THE SWEETEST THING
My love she throws me like a rubber ball
Oh oh oh, the sweetest thing
She won't catch me or break my fall
Oh oh oh, the sweetest thing
Baby's got blue skies overhead
But in this I'm a rain cloud
You know she likes a dry kind of love
Oh oh oh, the sweetest thing
I'm losing you
I'm losing you yeah
Ain't love the sweetest thing
I wanted to run but she made me crawl
Oh oh oh, the sweetest thing
Eternal fire, she turned me to straw
Oh oh, the sweetest thing
You know I got black eyes
But they burn so brightly for her
Mine is a blind kind of love
Oh oh oh, the sweetest thing
I'm losing you
Oh oh oh, I'm losing you
Ain't love the sweetest thing
Ain't love the sweetest thing
Oh oh oh
Blue-eyed boy meets a brown-eyed girl
Oh oh oh, the sweetest thing
You can sew it up, but you still see the tear.
Oh oh oh, the sweetest thing
Baby's got blue skies overhead
And in this I'm a rain cloud
You know we got a stormy kind of love
Oh oh oh, the sweetest thing
Oh oh, the sweetest thing
Oh oh oh, the sweetest thing
Oh oh oh, the sweetest thing
She won't catch me or break my fall
Oh oh oh, the sweetest thing
Baby's got blue skies overhead
But in this I'm a rain cloud
You know she likes a dry kind of love
Oh oh oh, the sweetest thing
I'm losing you
I'm losing you yeah
Ain't love the sweetest thing
I wanted to run but she made me crawl
Oh oh oh, the sweetest thing
Eternal fire, she turned me to straw
Oh oh, the sweetest thing
You know I got black eyes
But they burn so brightly for her
Mine is a blind kind of love
Oh oh oh, the sweetest thing
I'm losing you
Oh oh oh, I'm losing you
Ain't love the sweetest thing
Ain't love the sweetest thing
Oh oh oh
Blue-eyed boy meets a brown-eyed girl
Oh oh oh, the sweetest thing
You can sew it up, but you still see the tear.
Oh oh oh, the sweetest thing
Baby's got blue skies overhead
And in this I'm a rain cloud
You know we got a stormy kind of love
Oh oh oh, the sweetest thing
Oh oh, the sweetest thing
Oh oh oh, the sweetest thing
U2
Spoiler for THE SWEETEST THING:
Quote:
Ketika lagi mau UAS gini, gwa udah paling sibuk nyari guru privat. Tentunya biar gwa bisa lancar jaya ngerjain soal2nya nanti. Selain itu gwa musti stop nongkrong2 nga jelas, 4:20-an, nyekekin botol minuman, libur maen CS dan hal2 nga penting laennya. Ini semua gwa lakuin demi masa depan gwa. Haiyahh!
Yang paling penting sih mata kuliah yang killer2. Bayangin aja, untuk mata kuliah killer tersebut gwa udah ngulang buat yang ketiga kalinya
. Dan pilihan gwa buat guru privat gwa adalah Rano dan Nana. Dua2nya sih statusnya junior gwa, lantaran temen2 seangkatan gwa rata2 udah pada kapok ngajarin gwa. Terpaksa gwa buang jauh2 harga diri gwa, demi mengejar ilmu dari para yunior.
Rano ini boleh dibilang mahasiswa pinter, mungkin dia satu2nya mahasiswa yg buku kuliahnya paling komplit dan bukannya hasil photo copy-an. Cuma lagaknya itu sok ngaku2 coverboy. Jadi kalo privat sama gwa, banyakkan dia sambil cerita bangga2in dirinya yang udah naklukin kembang2 kampus. Sedangkan proses nurunin ilmunya cuma 20%, sisanya cuma buat dengerin dia nge-bullshit doang. Hasil akhir, gwa selalu ketiduran saking bosennya dengerin ocehan dia.
Kalo Nana, anaknya ndut tapi lucu. Pipinya itu lho, kayak bakpau, dan selalu bikin gwa laper kalo ngeliat pipinya. Sayangnya kalo ngomong cepet banget, kayak kereta ekspress buatan jepang. Melesat kayak peluru, nga pake rem. Hasil akhir, juga ketiduran sambil nahan laper karena ngeliatin pipinya sampe iler gwa netes kemana2.
Pilihannya berat banget. Tapi akhirnya gwa lebih memilih Nana. Walaupun nga ada yang nyangkut dikepala gwa semua rumus2 yang dia turunin ke gwa, paling nga Nana selalu ikhlas ngerekap hasil belajar kita ke dalam buku. Dan yang lebih penting lagi, dia suka bantuin ngerjain tugas2 gwa, tapi dengan catatan kita sama2 ngambil mata kuliah yang sama. Dan nga kalah lebih pentingnya, Nana nga pernah pelit ngasih contekan ke gwa kalo kita lagi ujian bareng.
Gwa nga tahu, dari dulu gwa benci banget sama rumus2 dan angka2. Gwa sering tiba2 jadi mual dan sakit perut kalo udah ketemu rumus2an. Makanya gwa jadi mahasiswa abadi disini. Dan tiap semester, pasti setengah lebih mata kuliah yang gwa ambil adalah kelas ngulang bareng sama yunior. Gwa tahu gwa udah salah jurusan, tapi gwa nga mampu berontak. Karena pilihannya cuma dua, berenti kuliah atau kerja. Runyem khan?!
Jujur, gwa udah frustrasi banget sama keadaan ini. Disatu sisi gwa bener2 nga menikmati dan memahami jurusan yang gwa ambil - tepatnya yang dimauin oleh bokap gwa - ini. Disisi lain gwa pun nga mau ngambil resiko untuk berhenti kuliah sebagai konsekwensinya. Dilema banget.
"Gimana kak, soal yang ini udah ngerti belom?" Nana membuyarkan tidur ayam gwa.
"Yah, lumayan lah. Daripada nga" jawab gwa ngasal sambil ngelap iler gwa yang udah mulai netes2.
"Pokoknya diingetin aja model soalnya kak, sama rumus2 persamaannya. Biasanya sih nga bakal jauh2 model soalnya nanti"
"Iya Na. Gwa pinjem sekalian deh rekapannya, biar ntar gwa ulang lagi dirumah." kata gwa sok yakin kalo nanti nyampe rumah bakal gwa buka2 itu soal2 sialan.
"Iya kak, yang penting dikulik2 terus soalnya. Biasanya juga nanti ketemu kok jalannya. Ya udah, Nana pulang dulu yaa" cewek ndut nan baik hati ini pamit setelah hampir dua jam meluangkan waktunya buat ngajarin gwa. Gwa nga akan pernah ngelupain kebaikan2 lo ini Nana
"Makasih ya Nana, udah mau repot2 ngajarin gwa. Tapi besok gwa deketan sama lo ya duduknya" gwa memastikan Nana mau gwa contekin besoknya.
"Iya kak, yang penting jangan kesiangan aja nanti datengnya. Daaaggg kakak..." adek kelas nan baik hati ini meninggalkan gwa dikelas sendirian.
Gwa lihat keluar jendela, matahari sudah mulai memerah diufuk barat. Gwa menghela napas panjang, apakah masa depan gwa bakal sesuram malam yang akan menjelang ini.
Gwa ambil hape gwa dan menelpon Dinda. Paling nga dalam sehari gwa bisa nelpon pacar gwa ini paling nga 3 kali, untuk memastikan apakah Dinda baik2 aja dan nga lagi coba2 bikin makar baru. Yup, gwa emang udah mulai posesif sama Dinda.
"Hey, lagi damana lo?" gwa membuka obrolan.
"Di kost-an lah. Ini lagi bareng2 sama temen gwa nyiapin buat ujian besok"
"Widih rame dong, apa nga jadi ngerumpi tuh kalo keramean kayak gitu?" tanya gwa sok2 perhatian gitu.
"Hadeuh, emang kalo bertiga itu udah masuk kategori rame ya?"
"Kalo itu para wanita semua, udah cukup syaratnya buat dikategoriin rame"
"Hehehehehe, iya juga yah. Eh, gimana kursusnya sama adek kelas lo tadi? Lancar jaya khan?"
"Yah, gitu deh" sahut gwa nga selera
"Yah hunny, kok jawabnya nga semangat gitu sih?"
"Tau lah, makin berbusa2 si Nana nerangin ke gwa makin keliyengan pala gwa. Buntu rasanya Din"
"Aduh hunny, jangan ngomong kayak gitu dong. Semangat yah. Apa lo mau ketempat gwa, ntar gwa pijitin deh biar segeran"
"Makasih Din, gwa mau pulang aja dulu. Gwa mau coba kulik2 lagi yang tadi diajarin sama Nana dirumah"
"Yo wes lah. Yang semangat ya belajarnya hunny"
"Iya. Sampe besok ya Din"
"OK. Sukses buat besok ya. Luv ya. Muuuaaaaccchhhh" Dinda mengakhiri telponnya.
Gwa melangkahkan kaki gwa menuju parkiran motor dibelakang. Entah besok gimana ceritanya, yang pasti gwa pengen segera pulang kerumah. Kepala gwa udah sumpek banget nih. Rasanya enak banget nih pala kalo direndem ke bak mandi.
Ohiya, gwa sekarang udah nga ngekost lagi. Sejak Kenshi udah disibukkan dengan Tugas Akhir-nya, otomatis dia lebih banyak pulang pergi kerumahnya. Sedangkan Raka juga mulai serius sama kuliahnya. Makanya gwa nga minat ngelanjutin ngekost disana. Selain nga betah juga gwa sendirian, gwa lihat makin hari si Lusi makin ganas aja kalo ngeliatin gwa. Apalagi sejak dia putus sama cowoknya, dia udah nga malu2 lagi nunjukin rasa sukanya ke gwa. Ngeri lah!
Ketika gwa menyusuri selasar menuju parkiran, gwa ngeliat cewek didepan gwa yang lagi jalan menuju arah gwa. Dengan dandanan kayak orang kerja gitu, blus lengan panjang warna krem yang digulung sampe sikunya dan rok kecoklatan diatas dengkul. Rambut hitam bergelombangnya yang panjang digerai lepas bergoyang mengikuti alunan langkahnya yang teratur. Anggun banget keliatannya yah
Ini pasti anak kelas malem deh, karena rata2 emang isinya para karyawan.
"Hai Lucky, baru mau pulang ya?" sapa cewek itu begitu berpapasan.
Awalnya gwa kaget, kok bisa2nya ini cewek kenal sama gwa. Apa kharisma gwa udah nyampe juga ke cewek2 kelas malem? Tapi pas gwa perhatiin lagi, ya ampun, ini khan Felisha!
"Ya ampun, Felisha. Sampe nga ngenalin gwa. Apa kabarnya lo?" gwa ulurkan tangan gwa dan mata gwa nga lepas2nya mengagumi pemandangan yang ada didepan gwa ini.
"Kabar aku baik2 aja nih. Kabar kamu gimana? Masa' sih sampe nga ngenalin aku. Pasti karena aku tambah jelek ya?" cerocosnya sambil memeriksa penampilannya kayak orang lagi nga pede gitu.
"Kabar gwa baek2 juga Fel. Nga kok, lo nga tambah jelek. Justru lo makin cantik, makanya gwa nga ngenalin lo" buset, tumben banget gwa bisa muji2 kayak gitu. Tapi kayaknya ini emang spontanitas gwa aja, ketika melihat sesuatu yang keren dihadapan gwa.
"Iihhh, berarti aku pernah jelek dong" tuh khan, emang serba salah deh kalo udah ngebahas cakep-jelek sama cewek.
"Lho, yang bilang jelek duluan siapa sih? Bukannya elo deh tadi?"
"Iyaaaa. Udah ah nga usah bahas2 itu." Felisha kok jadi salah tingkah gitu sih?
"Beneran kok, lo cantik banget. Anggun malah, pake baju kerja kayak gini" jiaahhh, ini si Jimbo punya kerjaan nih. Ngegombal nga jelas kayak gini.
"Iiiih, udah dong. Malu nih" kedua pipi Felisha bersemu merah dan dia makin salah tingkah. Sebagai pelampiasannya, cubitannya yang terkenal pedes itu udah mendarat ke lengan gwa.
"Iya, ampun deh. Lo tuh kalo nyubit nga kira2 banget deh. Pedes tauk!" gwa meringis asem sambil ngusap2in bahu gwa yang berasa kayak habis digigit semut rang-rang.
"Hehehehehe....makanya, salah kamu sendiri. Kapok nga?" Felisha malah ketawa kesenengan ngeliat gwa kesakitan.
"Iya iya, ampun. Besok2 gwa nga lagi2 bilang lo cantik deh. Gwa panggil lo jelek aja yak?" enak juga ternyata godain si Felisha.
Tuh kan, emang selalu ribet kalo ngebahas cantik-jelek sama cewek. Gwa lihat cubitannya udah mau disarangkan lagi ke lengan gwa. Untung aja gwa udah siap siaga. Gwa tangkep tangannya sebelum mendarat dilengan gwa. Aman deh.
"Eh, kita duduk disitu yuk." gwa menarik tangannya yang masih gwa pegangin untuk duduk dikursi panjang yang banyak berjejer diselasar kampus.
"Iya, tapi tolong lepasin dulu tangan aku" pintanya dengan mimik muka serius.
"Oh maaf" jawab gwa serba salah ngeliat perubahan wajahnya yang mendadak tegang itu. Jangan2 dia nga suka tangannya gwa pegangin ya.
"....." Felisha sibuk ngerapih2in tasnya.
"Hey, lo udah kerja ya sekarang? Kalo ngeliat dari bajunya sih, lo kerja kantoran ya?" gwa coba mencairkan suasana.
"Hu um..." Felisha cuma ngangguk doang. Tampaknya dia lagi mengatur mood hatinya, yang tadi sempat terganggu akibat incident kecil tadi.
"Wah, keren deh. Sejak kapan tuh? Traktir2 gwa dong?" gwa terus mencoba mengembalikan suasana kaku ini menjadi nyaman lagi.
"Belom lama sih, sekitaran 5 bulanan aku kerjanya." mood Felisha kayaknya udah mulai balik nih.
"Syukur deh, gwa sebagai temen seneng nih dengerinnya. Berarti hidup lo udah lebih teratur sekarang, udah bisa temenan sama matahari pagi" beneran deh, gwa seneng dan lega banget ngedenger Felisha udah nga kerja malem lagi.
"Iya, makasih. Bener banget kata kamu, sekarang aku udah nga musti pulang pagi melulu. Biar sekarang lebih capek, pagi kerja sorenya kuliah sampe malem, tapi aku bisa lebih fokus sama kuliah" seneng deh ngeliat dia udah mulai tersenyum lagi. Adem banget ngeliatnya.
"Ya terus kapan dong gwa mau ditraktir nih?" gwa sih cuma iseng aja mau godain dia.
"Hmmm, kamu serius minta traktir nih?" duh, matanya nga usah dikerlingin kayak gitu ngapa?
"Emang keliatan gitu gwa nga serius ngomongnya nih?"
"Yakin nih ntar nga ada yang marah?" plz, senyum lo yang menggoda itu bener2 menganggu gwa. Tolong!
"Hehehehehe, pertanyaan lo ini penuh jebakan deh" gwa garuk2 kepala gwa yang nga gatel.
"Iyalah, siapa juga yang nga tahu pacarnya Lucky. Lagian harusnya kamu tuh yang nraktir aku" waduh, kok dia bisa tahu sih?
"Hehehehehehe, ketahuan ya gwa? Eh, brarti gwa ngetop ya, sampe lo yang kuliah malem aja bisa tahu?" kege-eran nih gwa.
"Yey, khan temen2 aku kebanyakkan pada kuliah siang kali. Tapi kalian serasi banget kok. Yang ceweknya cantik yang cowoknya apa ya...??" haiyah, ini cewek pake sok2 ngegantung segala ngomongnya
"Ganteng. Udahlah lo nga usah malu2 kalo mau bilang gwa ini ganteng. Lo musti terima kenyataan ini" ge-er gwa makin menjadi2.
"Ih, ge-eran deh. Udah ah, aku mau kuliah dulu. Nga beres nih lama2 ngobrol sama kamu" Felisha beranjak dengan wajah yang dicemberut2in.
"Eh tunggu..." gwa mau narik tangannya, tapi takut ntar dia marah lagi. Jadi tasnya deh terpaksa yang gwa tarik "Trus, acara traktir2annya gimana nih?"
"Emoh ah, ntar aku kena damprat sama pacar kamu" dia menolak dengan mimik wajah kayak orang takut gitu.
"Yakin nih, nga mau? Khan gwa yang traktir. Jagung bakar sama bandrek?" gwa masih coba merayu.
Felisha menatap gwa penuh arti sambil tersenyum dikulum, mungkin dia teringat sama kencan dadakan kita dulu. Ah, ketika gwa menatap dalam2 pada matanya, binar2 itu begitu berkilauan seolah menyilaukan setiap mata yang memandangnya. Haish, kenapa nih Ky? Kok jadi aneh gini perasaan lo?
"Udah ah, aku mau ujian dulu. Nanti aku terlambat lagi" Felisha mencoba menghindar dari situasi yang mendadak jadi aneh ini. Dan dia bergegas meninggalkan gwa yang masih terbengong2 disitu.
"Daahh Lucky" ucapnya sambil mempercepat langkahnya.
"Daahh jelek..."
Gwa lihat dia mengerutkan hidungnya yang mungil sambil memonyongkan bibirnya kearah gwa. Ughh!!!
Gwa senyum2 sendiri sambil melangkahkan kaki menuju ke parkiran motor. Dan tiba2 gwa seperti teringat pada sesuatu. Gwa nengok kebelakang, tapi Felisha sudah menghilang. Lagi-lagi, gwa lupa nanyain nomer telponnya.
***********
"Saudara Lucky, mungkin posisi duduk anda kurang nyaman disitu. Bagaimana kalo kamu pindah aja"
"Nga apa2 pak, saya udah enak kok duduk disini. Lagian, pencahayaannya juga bagus banget disini pak"
"Oh begitu ya. Ya sudah, kalau begitu saudari Nana aja yang pindah duduknya. Ayo, pindah kesini Nana" dosen berkacamata tebal ini menepuk2 bangku yang posisinya jauuuuhhh banget dari gwa duduk sekarang ini.
Waduh, ketahuan deh kalo gwa lagi nyontekin jawabannya si Nana. Padahal belom lagi seperempat jawaban gwa kebet dari Nana, udah kepergok aja gwa. Gwa lihat Nana menatap gwa dengan wajah penuh penyesalan, lalu dia berjalan menuruti permintaan dosen itu untuk pindah ke bangku yang ditunjuknya. Gwa panik. Tiba2 aja perut gwa jadi mual, mata kunang2 dan pandangan gwa mulai gelap. Segelap masa depan gwa.
Yang paling penting sih mata kuliah yang killer2. Bayangin aja, untuk mata kuliah killer tersebut gwa udah ngulang buat yang ketiga kalinya
. Dan pilihan gwa buat guru privat gwa adalah Rano dan Nana. Dua2nya sih statusnya junior gwa, lantaran temen2 seangkatan gwa rata2 udah pada kapok ngajarin gwa. Terpaksa gwa buang jauh2 harga diri gwa, demi mengejar ilmu dari para yunior.Rano ini boleh dibilang mahasiswa pinter, mungkin dia satu2nya mahasiswa yg buku kuliahnya paling komplit dan bukannya hasil photo copy-an. Cuma lagaknya itu sok ngaku2 coverboy. Jadi kalo privat sama gwa, banyakkan dia sambil cerita bangga2in dirinya yang udah naklukin kembang2 kampus. Sedangkan proses nurunin ilmunya cuma 20%, sisanya cuma buat dengerin dia nge-bullshit doang. Hasil akhir, gwa selalu ketiduran saking bosennya dengerin ocehan dia.
Kalo Nana, anaknya ndut tapi lucu. Pipinya itu lho, kayak bakpau, dan selalu bikin gwa laper kalo ngeliat pipinya. Sayangnya kalo ngomong cepet banget, kayak kereta ekspress buatan jepang. Melesat kayak peluru, nga pake rem. Hasil akhir, juga ketiduran sambil nahan laper karena ngeliatin pipinya sampe iler gwa netes kemana2.
Pilihannya berat banget. Tapi akhirnya gwa lebih memilih Nana. Walaupun nga ada yang nyangkut dikepala gwa semua rumus2 yang dia turunin ke gwa, paling nga Nana selalu ikhlas ngerekap hasil belajar kita ke dalam buku. Dan yang lebih penting lagi, dia suka bantuin ngerjain tugas2 gwa, tapi dengan catatan kita sama2 ngambil mata kuliah yang sama. Dan nga kalah lebih pentingnya, Nana nga pernah pelit ngasih contekan ke gwa kalo kita lagi ujian bareng.
Gwa nga tahu, dari dulu gwa benci banget sama rumus2 dan angka2. Gwa sering tiba2 jadi mual dan sakit perut kalo udah ketemu rumus2an. Makanya gwa jadi mahasiswa abadi disini. Dan tiap semester, pasti setengah lebih mata kuliah yang gwa ambil adalah kelas ngulang bareng sama yunior. Gwa tahu gwa udah salah jurusan, tapi gwa nga mampu berontak. Karena pilihannya cuma dua, berenti kuliah atau kerja. Runyem khan?!
Jujur, gwa udah frustrasi banget sama keadaan ini. Disatu sisi gwa bener2 nga menikmati dan memahami jurusan yang gwa ambil - tepatnya yang dimauin oleh bokap gwa - ini. Disisi lain gwa pun nga mau ngambil resiko untuk berhenti kuliah sebagai konsekwensinya. Dilema banget.
"Gimana kak, soal yang ini udah ngerti belom?" Nana membuyarkan tidur ayam gwa.
"Yah, lumayan lah. Daripada nga" jawab gwa ngasal sambil ngelap iler gwa yang udah mulai netes2.
"Pokoknya diingetin aja model soalnya kak, sama rumus2 persamaannya. Biasanya sih nga bakal jauh2 model soalnya nanti"
"Iya Na. Gwa pinjem sekalian deh rekapannya, biar ntar gwa ulang lagi dirumah." kata gwa sok yakin kalo nanti nyampe rumah bakal gwa buka2 itu soal2 sialan.
"Iya kak, yang penting dikulik2 terus soalnya. Biasanya juga nanti ketemu kok jalannya. Ya udah, Nana pulang dulu yaa" cewek ndut nan baik hati ini pamit setelah hampir dua jam meluangkan waktunya buat ngajarin gwa. Gwa nga akan pernah ngelupain kebaikan2 lo ini Nana

"Makasih ya Nana, udah mau repot2 ngajarin gwa. Tapi besok gwa deketan sama lo ya duduknya" gwa memastikan Nana mau gwa contekin besoknya.
"Iya kak, yang penting jangan kesiangan aja nanti datengnya. Daaaggg kakak..." adek kelas nan baik hati ini meninggalkan gwa dikelas sendirian.
Gwa lihat keluar jendela, matahari sudah mulai memerah diufuk barat. Gwa menghela napas panjang, apakah masa depan gwa bakal sesuram malam yang akan menjelang ini.
Gwa ambil hape gwa dan menelpon Dinda. Paling nga dalam sehari gwa bisa nelpon pacar gwa ini paling nga 3 kali, untuk memastikan apakah Dinda baik2 aja dan nga lagi coba2 bikin makar baru. Yup, gwa emang udah mulai posesif sama Dinda.
"Hey, lagi damana lo?" gwa membuka obrolan.
"Di kost-an lah. Ini lagi bareng2 sama temen gwa nyiapin buat ujian besok"
"Widih rame dong, apa nga jadi ngerumpi tuh kalo keramean kayak gitu?" tanya gwa sok2 perhatian gitu.
"Hadeuh, emang kalo bertiga itu udah masuk kategori rame ya?"
"Kalo itu para wanita semua, udah cukup syaratnya buat dikategoriin rame"
"Hehehehehe, iya juga yah. Eh, gimana kursusnya sama adek kelas lo tadi? Lancar jaya khan?"
"Yah, gitu deh" sahut gwa nga selera
"Yah hunny, kok jawabnya nga semangat gitu sih?"
"Tau lah, makin berbusa2 si Nana nerangin ke gwa makin keliyengan pala gwa. Buntu rasanya Din"
"Aduh hunny, jangan ngomong kayak gitu dong. Semangat yah. Apa lo mau ketempat gwa, ntar gwa pijitin deh biar segeran"
"Makasih Din, gwa mau pulang aja dulu. Gwa mau coba kulik2 lagi yang tadi diajarin sama Nana dirumah"
"Yo wes lah. Yang semangat ya belajarnya hunny"
"Iya. Sampe besok ya Din"
"OK. Sukses buat besok ya. Luv ya. Muuuaaaaccchhhh" Dinda mengakhiri telponnya.
Gwa melangkahkan kaki gwa menuju parkiran motor dibelakang. Entah besok gimana ceritanya, yang pasti gwa pengen segera pulang kerumah. Kepala gwa udah sumpek banget nih. Rasanya enak banget nih pala kalo direndem ke bak mandi.
Ohiya, gwa sekarang udah nga ngekost lagi. Sejak Kenshi udah disibukkan dengan Tugas Akhir-nya, otomatis dia lebih banyak pulang pergi kerumahnya. Sedangkan Raka juga mulai serius sama kuliahnya. Makanya gwa nga minat ngelanjutin ngekost disana. Selain nga betah juga gwa sendirian, gwa lihat makin hari si Lusi makin ganas aja kalo ngeliatin gwa. Apalagi sejak dia putus sama cowoknya, dia udah nga malu2 lagi nunjukin rasa sukanya ke gwa. Ngeri lah!
Ketika gwa menyusuri selasar menuju parkiran, gwa ngeliat cewek didepan gwa yang lagi jalan menuju arah gwa. Dengan dandanan kayak orang kerja gitu, blus lengan panjang warna krem yang digulung sampe sikunya dan rok kecoklatan diatas dengkul. Rambut hitam bergelombangnya yang panjang digerai lepas bergoyang mengikuti alunan langkahnya yang teratur. Anggun banget keliatannya yah
Ini pasti anak kelas malem deh, karena rata2 emang isinya para karyawan."Hai Lucky, baru mau pulang ya?" sapa cewek itu begitu berpapasan.
Awalnya gwa kaget, kok bisa2nya ini cewek kenal sama gwa. Apa kharisma gwa udah nyampe juga ke cewek2 kelas malem? Tapi pas gwa perhatiin lagi, ya ampun, ini khan Felisha!
"Ya ampun, Felisha. Sampe nga ngenalin gwa. Apa kabarnya lo?" gwa ulurkan tangan gwa dan mata gwa nga lepas2nya mengagumi pemandangan yang ada didepan gwa ini.
"Kabar aku baik2 aja nih. Kabar kamu gimana? Masa' sih sampe nga ngenalin aku. Pasti karena aku tambah jelek ya?" cerocosnya sambil memeriksa penampilannya kayak orang lagi nga pede gitu.
"Kabar gwa baek2 juga Fel. Nga kok, lo nga tambah jelek. Justru lo makin cantik, makanya gwa nga ngenalin lo" buset, tumben banget gwa bisa muji2 kayak gitu. Tapi kayaknya ini emang spontanitas gwa aja, ketika melihat sesuatu yang keren dihadapan gwa.
"Iihhh, berarti aku pernah jelek dong" tuh khan, emang serba salah deh kalo udah ngebahas cakep-jelek sama cewek.
"Lho, yang bilang jelek duluan siapa sih? Bukannya elo deh tadi?"
"Iyaaaa. Udah ah nga usah bahas2 itu." Felisha kok jadi salah tingkah gitu sih?
"Beneran kok, lo cantik banget. Anggun malah, pake baju kerja kayak gini" jiaahhh, ini si Jimbo punya kerjaan nih. Ngegombal nga jelas kayak gini.
"Iiiih, udah dong. Malu nih" kedua pipi Felisha bersemu merah dan dia makin salah tingkah. Sebagai pelampiasannya, cubitannya yang terkenal pedes itu udah mendarat ke lengan gwa.
"Iya, ampun deh. Lo tuh kalo nyubit nga kira2 banget deh. Pedes tauk!" gwa meringis asem sambil ngusap2in bahu gwa yang berasa kayak habis digigit semut rang-rang.
"Hehehehehe....makanya, salah kamu sendiri. Kapok nga?" Felisha malah ketawa kesenengan ngeliat gwa kesakitan.
"Iya iya, ampun. Besok2 gwa nga lagi2 bilang lo cantik deh. Gwa panggil lo jelek aja yak?" enak juga ternyata godain si Felisha.
Tuh kan, emang selalu ribet kalo ngebahas cantik-jelek sama cewek. Gwa lihat cubitannya udah mau disarangkan lagi ke lengan gwa. Untung aja gwa udah siap siaga. Gwa tangkep tangannya sebelum mendarat dilengan gwa. Aman deh.
"Eh, kita duduk disitu yuk." gwa menarik tangannya yang masih gwa pegangin untuk duduk dikursi panjang yang banyak berjejer diselasar kampus.
"Iya, tapi tolong lepasin dulu tangan aku" pintanya dengan mimik muka serius.
"Oh maaf" jawab gwa serba salah ngeliat perubahan wajahnya yang mendadak tegang itu. Jangan2 dia nga suka tangannya gwa pegangin ya.
"....." Felisha sibuk ngerapih2in tasnya.
"Hey, lo udah kerja ya sekarang? Kalo ngeliat dari bajunya sih, lo kerja kantoran ya?" gwa coba mencairkan suasana.
"Hu um..." Felisha cuma ngangguk doang. Tampaknya dia lagi mengatur mood hatinya, yang tadi sempat terganggu akibat incident kecil tadi.
"Wah, keren deh. Sejak kapan tuh? Traktir2 gwa dong?" gwa terus mencoba mengembalikan suasana kaku ini menjadi nyaman lagi.
"Belom lama sih, sekitaran 5 bulanan aku kerjanya." mood Felisha kayaknya udah mulai balik nih.
"Syukur deh, gwa sebagai temen seneng nih dengerinnya. Berarti hidup lo udah lebih teratur sekarang, udah bisa temenan sama matahari pagi" beneran deh, gwa seneng dan lega banget ngedenger Felisha udah nga kerja malem lagi.
"Iya, makasih. Bener banget kata kamu, sekarang aku udah nga musti pulang pagi melulu. Biar sekarang lebih capek, pagi kerja sorenya kuliah sampe malem, tapi aku bisa lebih fokus sama kuliah" seneng deh ngeliat dia udah mulai tersenyum lagi. Adem banget ngeliatnya.
"Ya terus kapan dong gwa mau ditraktir nih?" gwa sih cuma iseng aja mau godain dia.
"Hmmm, kamu serius minta traktir nih?" duh, matanya nga usah dikerlingin kayak gitu ngapa?
"Emang keliatan gitu gwa nga serius ngomongnya nih?"
"Yakin nih ntar nga ada yang marah?" plz, senyum lo yang menggoda itu bener2 menganggu gwa. Tolong!
"Hehehehehe, pertanyaan lo ini penuh jebakan deh" gwa garuk2 kepala gwa yang nga gatel.
"Iyalah, siapa juga yang nga tahu pacarnya Lucky. Lagian harusnya kamu tuh yang nraktir aku" waduh, kok dia bisa tahu sih?
"Hehehehehehe, ketahuan ya gwa? Eh, brarti gwa ngetop ya, sampe lo yang kuliah malem aja bisa tahu?" kege-eran nih gwa.
"Yey, khan temen2 aku kebanyakkan pada kuliah siang kali. Tapi kalian serasi banget kok. Yang ceweknya cantik yang cowoknya apa ya...??" haiyah, ini cewek pake sok2 ngegantung segala ngomongnya
"Ganteng. Udahlah lo nga usah malu2 kalo mau bilang gwa ini ganteng. Lo musti terima kenyataan ini" ge-er gwa makin menjadi2.
"Ih, ge-eran deh. Udah ah, aku mau kuliah dulu. Nga beres nih lama2 ngobrol sama kamu" Felisha beranjak dengan wajah yang dicemberut2in.
"Eh tunggu..." gwa mau narik tangannya, tapi takut ntar dia marah lagi. Jadi tasnya deh terpaksa yang gwa tarik "Trus, acara traktir2annya gimana nih?"
"Emoh ah, ntar aku kena damprat sama pacar kamu" dia menolak dengan mimik wajah kayak orang takut gitu.
"Yakin nih, nga mau? Khan gwa yang traktir. Jagung bakar sama bandrek?" gwa masih coba merayu.
Felisha menatap gwa penuh arti sambil tersenyum dikulum, mungkin dia teringat sama kencan dadakan kita dulu. Ah, ketika gwa menatap dalam2 pada matanya, binar2 itu begitu berkilauan seolah menyilaukan setiap mata yang memandangnya. Haish, kenapa nih Ky? Kok jadi aneh gini perasaan lo?
"Udah ah, aku mau ujian dulu. Nanti aku terlambat lagi" Felisha mencoba menghindar dari situasi yang mendadak jadi aneh ini. Dan dia bergegas meninggalkan gwa yang masih terbengong2 disitu.
"Daahh Lucky" ucapnya sambil mempercepat langkahnya.
"Daahh jelek..."
Gwa lihat dia mengerutkan hidungnya yang mungil sambil memonyongkan bibirnya kearah gwa. Ughh!!!
Gwa senyum2 sendiri sambil melangkahkan kaki menuju ke parkiran motor. Dan tiba2 gwa seperti teringat pada sesuatu. Gwa nengok kebelakang, tapi Felisha sudah menghilang. Lagi-lagi, gwa lupa nanyain nomer telponnya.

***********
"Saudara Lucky, mungkin posisi duduk anda kurang nyaman disitu. Bagaimana kalo kamu pindah aja"
"Nga apa2 pak, saya udah enak kok duduk disini. Lagian, pencahayaannya juga bagus banget disini pak"
"Oh begitu ya. Ya sudah, kalau begitu saudari Nana aja yang pindah duduknya. Ayo, pindah kesini Nana" dosen berkacamata tebal ini menepuk2 bangku yang posisinya jauuuuhhh banget dari gwa duduk sekarang ini.
Waduh, ketahuan deh kalo gwa lagi nyontekin jawabannya si Nana. Padahal belom lagi seperempat jawaban gwa kebet dari Nana, udah kepergok aja gwa. Gwa lihat Nana menatap gwa dengan wajah penuh penyesalan, lalu dia berjalan menuruti permintaan dosen itu untuk pindah ke bangku yang ditunjuknya. Gwa panik. Tiba2 aja perut gwa jadi mual, mata kunang2 dan pandangan gwa mulai gelap. Segelap masa depan gwa.
Diubah oleh luckyismine 26-04-2014 19:37
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas