- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#163
EEEAAAAAAAA!!!
Spoiler for EEEAAAAAAAA!!!:
Quote:
Gwa jongkok dan menundukkan badan gwa (kayaknya ini definisi paling pas untuk kata 'duck' deh), mepet ke tembok di sebelah kanan gwa. Sementara mata gwa nga lepas mengamati pada lorong didepan gwa yang lumayan gelap, karena penerangan didalamnya nga terlalu bagus.
Sebenernya lebih afdol lagi kalo gwa merundukkan diri gwa ditanah biar lebih enak dan nyaman menjalankan tugas gwa ini, tambahin kamuflase pasti makin keren deh. Tapi mungkin karena pakaian yang gwa pake hari ini, kemeja hijau dan celana khaki plus kacamata ala pilot kurang mendukung untuk diajak merunduk di tanah.
Gwa periksa perlengkapan gwa ini. Deagle gwa full magasinnya, plus cadangan magasin yang masih memuat 36 peluru lagi. Meele yang baru aja gwa asah tadi pagi. Magnum hijau gwa juga full magasinnya plus peluru cadangan. Gwa intip lorong didepan melalui scope, nga ada tanda2 kehidupan disitu. Sabar...sabar...sabar...
Suara tembakan tak putus2 gwa denger dikejauhan. Radio komunikasi nga putus2nya memperdengarkan teriak2an dari team gwa 'need backup!', tapi gwa tetep pada posisi gwa menjaga lorong didepan gwa ini. Lalu tiba2 saja hening, suara2 tembakan dan percakapan di radio sudah nga kedengeran lagi. Waduh, kayak tinggal gwa sendirian nih.
Sekarang gwa cuma bisa dengerin langkah kaki yang berlarian tapi tanpa gwa tahu dari mana asalnya. Dan suara2 orang2 yang mulai menganggu konsentrasi gwa.
"Oiii, kemping aja nih kerjaannye!"
"Lama woiii, billing nih billing!"
"Markas oi, markas....!"
"Pisoin aje!"
"rudapaksaaaaaaaa......!"
Gwa abaikan suara2 yang menganggu ini. Gwa konsentrasikan pada scope yang gwa zoom kedalam lorong didepan. Gwa tersenyum, ketika ada dua bayangan berlari dari dalam lorong tersebut. Kayaknya ini orang nga ngeh kalo gwa udah nungguin disini, dengan jari gwa yang siap menarik pelatuk. Dan ketika gwa lihat saatnya udah tepat, dhuaarrrr, suara macem geledek menggema dari AWP hijau ini.
Peluru .338 Lapua Magnum seberat 16.2 gram itu meleset cepat meluncur kearah lorong tersebut menembus helm kevlar yang didepan dan mendarat sukses didada orang yang dibelakangnya. Seketika 2 orang yang melintas di lorong tersebut tumbang. Damn, i'm good!
"Wanjrit, sekali dua doski!"
"Beuh, ada yang nyate nih!"
"Halagh, hoki aja tuh!"
Selesai ngokang AWP, cepat gwa ganti ke deagle. Gwa ngerasain dari sebelah kanan gwa berdesing peluru2 MP4 sama Carbine. Gwa lompat ke arah asal tembakan. Bang!!! Tau2 pandangan gwa blank, shit, flashbang sukses bikin gwa buta sesaat. Membabi buta gwa tembakin Deagle kearah depan gwa. Drrrtt....drrrtttt.....drrtttt....
Kalo ini hape gwa yang geter2 dikantong celana. Aduh, apaan sih nih, lagi seru2nya juga!
Drrrttt....drrrttttt....drrrtttttttttt.....!!!
Yaelah, lagi buta2 gini musti ngangkat telpon.
Susah payah gwa ambil hape yang nga berenti2 menjerit2 dari saku celana gwa. Gwa lihat tulisan <3 CINTA <3 kedap-kedip dilayar. Waduh, Dinda yang nelpon nih.
"Halo...halooo...?" jujur, ini ribet banget ketika gwa maenin mouse di tangan kanan sementara tangan kiri gwa megangin hape.
"Hunny, lo dimana? Kok berisik banget sih?" suara disebrang telpon kedengeran bingung.
"Eaaa...eaaaa....orangnya lagi ngangkat telpon. Cucuk aja bleh!"
"Gang bang sekalian!"
Suasana digame center itu mendadak jadi rusuh dan berisik. Gwa nga bisa konsentrasi. Ketika efek flashbang mereka, gwa lihat 3 orang disekeliling gwa udah nyabet2in melee-nya ke gwa. Gwa roboh, dipermalukan oleh tusukan2 melee yang membabi buta. Wasseem!
"Gwa lagi di game center nih" sahut gwa setelah keluar dari ruangan
"Ngapain sih, pasti lagi maen CS ya?"
"Ya iyalah, mumpung hari ini nga ada kuliah. Boleh dong sekali2 refreshing sama temen2 rumah"
"Pantesan daritadi gwa cariin di kampus nga keliatan batang hidungnya"
"Hehehehehe, emang ada apaan sih?"
"Rencananya sih gwa pengen beli buku buat tugas gwa nih. Tapi khan lo lagi sibuk sama maenan lo tuh."
"Halagh, nga usah basa-basi deh. Lo nelpon gwa mau minta temenin khan?"
"Hehehehehe, tau aja nih hunny bunny gwa. Ya, temenin gwa ya? Bete nih kalo gwa cuma sendirian doang"
"Lo mau nyarinya di toko buku =sensor= daerah =sensor= khan?"
"Iya kok tau sih?"
"Yaelah, disitu khan emang komplit buku2nya. Ya udah ketemuan disitu aja gimana? Khan deket nih dr tempat gwa maen, paling 15 menit jalan kaki juga nyampe duluan gwa"
"Yaaa, tapi gwa khan sendirian jalan kesitunya. Ntar kalo dijalan ada yang godain gwa gimana?" mulai deh trik2 rayuannya keluar "Lo kesini ya, biar gwa tungguin deh"
"Ya ampun, tega banget sih lo. Satu jam perjalanan juga lebih nih. Mana hari ini gwa nga bawa kendaraan lagi." gwa mulai bimbang nih
"Hunny, khan ojeg banyak disitu. Lo khan tinggal duduk manis doang. Ya, gwa tunggu di kampus ya?" Dinda memaksa nih
"Ini serius gwa musti kesana?"
"Iyaaaaa..."
"Ya udah, gwa nyoba cari pinjeman kendaraan dulu sama temen2 gwa. Lo tunggu disitu ya, jangan ngilang2 ya."
"Iyaaaaa...bye hunny bunny"
"Bye.."
Ok, kenapa sampe saat ini gwa nga percaya sama yang namanya emansipasi wanita atau persamaan gender. Mitos, buat gwa isu itu cuma mitos atau mungkin cuma cerita legenda isapan jempol. Bahkan untuk jalan ke toko buku, gwa harus ngejemput dulu ke kampus yang jaraknya puluhan kilometer dari tempat gwa maen ini. Padahal kalo gwa jalan kaki, paling lama 15 menit gwa udah nyampe kesitu. Praktis khan, kita ketemuan di toko buku dan nga ada yang musti terluka. Tapi sekali lagi, emansipasi wanita atau kesetaraan gender itu cuma mitos dan kisah hisapan jempol belaka.
Tapi mau gimana lagi. Sejak ribut2 kita terakhir itu, mungkin gwa jadi agak posesif. Gwa selalu ngeusahain untuk bisa selalu deket2 sama Dinda. Gwa agak2 ngerasa aja, kalo kejadian tempo hari itu bisa jadi dikarenakan gwa nga selalu hadir disisi Dinda. Kalo sekarang, apapun caranya gwa harus bisa nemenin Dinda. Termasuk saat ini.
"Bro, gwa minjem mobil lo dong" gwa ngomong sama salah satu temen rumah gwa.
"Emang mau kemana lo? Lama nga?"
"Eeerrr, ya bisa sampe malem gitu kali"
"Buset, lah ntar kita2 pulang naek apaan?"
"Iya ya..." gwa garuk2 pala bingung "Ohiya, si Anwar bukannya bawa motor tadi?"
"Iye, cuman dia lagi boks tuh"
"Buset, siang2 gini boks. Udah lama apa baru berangkatnya?"
"Baru aja, perasaan kayaknya tadi barengan sama lo keluarnya waktu lo ngangkat telpon keluar"
"Yah..." lemes dah gwa "Ya udah deh, gwa duluan yak. Eh, gwa minjem ngocap dong, buat jaga2 nih dijalan."
"Lah, ini aja gwa bawa duit pas2an buat maen."
Hadeuh, runyem deh. Dengan langkah gontai gwa jalan ke kasir bayar billing gwa. Diluar gwa cuma celingak-celinguk nyari tukang ojeg. Setelah tanya2 sama tukang parkir, gwa ditunjukkin tempat mangkalnya.
"Bang ke daerah =sensor= berapaan ongkosnya?"
"Daerah mana tuh, baru pernah denger gwa?" eaa, kang ojegnya kuper nih
"Situ bang deket bla bla bla" gwa jelasin arah ke kampus gwa panjang lebar sama itu kang ojeg.
"Wah, kagak ngerti dah gwa. Entar nyasar lagi gwa pulangnya nanti. Coba sama temen gwa tuh, sapa tau dia ngarti" tuh tukang ojeg manggil temennya yg lagi asik bengang-bengong. Sialan, udah berbusa gwa neranginnya malah dia ogah nganterin gwa.
"Emang mau dianterin kemana?" tanya tukang ojeg yang kumisnya baplang ini. Njrit, serem gwa ngeliatnya.
"Ke daerah =sensor= bang" jawab gwa mulai hopeless
"Oh, sono. Et dah, tempat bini tua gwa tinggal tuh. 30 rebu yak ongkosnya"
"Buset mahal amat bang, duit gwa nga nyampe segitu" jawab gwa melas, ini jurus koncian gwa kalo udah bingung mau nawar.
"Terserah lo aja, kalo kagak mau ya lo cari aja ojeg yang laen" sialan, dia sok jual mahal. Mentang2 cuma dia doang pilihannya.
"Khan abang ntar pulangnya bisa mampir ke bini abang tuh, mumpung deket" gwa masih nyoba nego.
"Et dah, bisa dicakar2 gwa kalo nonggol kesono. Ya udah, jigo dah! Mau syukur, kagak juga nga ngapah2"
"Ya deh..." gwa ngalah aja lah. Makin lama gwa disini, makin lama gwa nyampe ke kampus. Ntar ngilang lagi deh si Dinda.
Gwa naek deh keatas jok motor ojeg. Ini tukang ojeg langsung ngacir jalannya, ngerti aja si abang maunya gwa. Tapi lama2 gwa jadi ngeri juga sama cara bawa tukang ojeg ini, mana gwa nga make helm pulak. Mudah2an nga kenapa2 deh dijalan.
Ternyata nga salah juga naek ojeg ini, abangnya tahu banget jalan2 motongnya. Nga lebih dari setengah jam-an, jalan menuju kampus udah tinggal dikit lagi. Gwa coba menelpon Dinda memastikan dia masih menunggu gwa.
"Halo Din, gwa udah deket lagi nih. Lo ada dimana?"
"Gwa dikantin belakang. Nih lagi ditemenin sama sobat2 lo"
"Ok deh"
Gwa suruh tukang ojegnya ke pintu belakang kampus gwa. Setelah ngasih ongkos dan nga lupa bilang terima kasih banyak sama abangnya, gwa langsung bergegas menuju kantin belakang. Nga tau kenapa tiap gwa berpas2an sama orang2, kok mereka mereka pada cengar-cengir aneh gitu yak. Semua pada ngeliatin gwa abis itu pada cekikikan nga jelas. Ah, sebodo lah!
Nah itu dia Dinda lagi ditemenin sama Kenshi dan Raka. Begitu gwa udah nyampe, mereka pada bengong ngeliatin gwa. Nga Dinda, Kenshi dan Raka pada ngeliatin gwa dari ujung kepala sampe kaki. Buset, ini orang2 pada kenapa sih ngeliatin gwa kayak aneh gitu?
"Hunny, lo nga salah nih pakeannya?" Dinda buka suara.
"Salah...?" gwa coba ngeliat pakaean gwa. Gwa lihat kaos gwa kayaknya baek2 aja. Turun kebawah, jeans belel gwa yang udah dipotong sedengkul, ok ini baru masalah. Makin kebawah, sendal jepit swallow, eaaaaaaa!!!
Sebenernya lebih afdol lagi kalo gwa merundukkan diri gwa ditanah biar lebih enak dan nyaman menjalankan tugas gwa ini, tambahin kamuflase pasti makin keren deh. Tapi mungkin karena pakaian yang gwa pake hari ini, kemeja hijau dan celana khaki plus kacamata ala pilot kurang mendukung untuk diajak merunduk di tanah.
Gwa periksa perlengkapan gwa ini. Deagle gwa full magasinnya, plus cadangan magasin yang masih memuat 36 peluru lagi. Meele yang baru aja gwa asah tadi pagi. Magnum hijau gwa juga full magasinnya plus peluru cadangan. Gwa intip lorong didepan melalui scope, nga ada tanda2 kehidupan disitu. Sabar...sabar...sabar...
Suara tembakan tak putus2 gwa denger dikejauhan. Radio komunikasi nga putus2nya memperdengarkan teriak2an dari team gwa 'need backup!', tapi gwa tetep pada posisi gwa menjaga lorong didepan gwa ini. Lalu tiba2 saja hening, suara2 tembakan dan percakapan di radio sudah nga kedengeran lagi. Waduh, kayak tinggal gwa sendirian nih.
Sekarang gwa cuma bisa dengerin langkah kaki yang berlarian tapi tanpa gwa tahu dari mana asalnya. Dan suara2 orang2 yang mulai menganggu konsentrasi gwa.
"Oiii, kemping aja nih kerjaannye!"
"Lama woiii, billing nih billing!"
"Markas oi, markas....!"
"Pisoin aje!"
"rudapaksaaaaaaaa......!"
Gwa abaikan suara2 yang menganggu ini. Gwa konsentrasikan pada scope yang gwa zoom kedalam lorong didepan. Gwa tersenyum, ketika ada dua bayangan berlari dari dalam lorong tersebut. Kayaknya ini orang nga ngeh kalo gwa udah nungguin disini, dengan jari gwa yang siap menarik pelatuk. Dan ketika gwa lihat saatnya udah tepat, dhuaarrrr, suara macem geledek menggema dari AWP hijau ini.
Peluru .338 Lapua Magnum seberat 16.2 gram itu meleset cepat meluncur kearah lorong tersebut menembus helm kevlar yang didepan dan mendarat sukses didada orang yang dibelakangnya. Seketika 2 orang yang melintas di lorong tersebut tumbang. Damn, i'm good!
"Wanjrit, sekali dua doski!"
"Beuh, ada yang nyate nih!"
"Halagh, hoki aja tuh!"
Selesai ngokang AWP, cepat gwa ganti ke deagle. Gwa ngerasain dari sebelah kanan gwa berdesing peluru2 MP4 sama Carbine. Gwa lompat ke arah asal tembakan. Bang!!! Tau2 pandangan gwa blank, shit, flashbang sukses bikin gwa buta sesaat. Membabi buta gwa tembakin Deagle kearah depan gwa. Drrrtt....drrrtttt.....drrtttt....
Kalo ini hape gwa yang geter2 dikantong celana. Aduh, apaan sih nih, lagi seru2nya juga!
Drrrttt....drrrttttt....drrrtttttttttt.....!!!
Yaelah, lagi buta2 gini musti ngangkat telpon.
Susah payah gwa ambil hape yang nga berenti2 menjerit2 dari saku celana gwa. Gwa lihat tulisan <3 CINTA <3 kedap-kedip dilayar. Waduh, Dinda yang nelpon nih.
"Halo...halooo...?" jujur, ini ribet banget ketika gwa maenin mouse di tangan kanan sementara tangan kiri gwa megangin hape.
"Hunny, lo dimana? Kok berisik banget sih?" suara disebrang telpon kedengeran bingung.
"Eaaa...eaaaa....orangnya lagi ngangkat telpon. Cucuk aja bleh!"
"Gang bang sekalian!"
Suasana digame center itu mendadak jadi rusuh dan berisik. Gwa nga bisa konsentrasi. Ketika efek flashbang mereka, gwa lihat 3 orang disekeliling gwa udah nyabet2in melee-nya ke gwa. Gwa roboh, dipermalukan oleh tusukan2 melee yang membabi buta. Wasseem!
"Gwa lagi di game center nih" sahut gwa setelah keluar dari ruangan
"Ngapain sih, pasti lagi maen CS ya?"
"Ya iyalah, mumpung hari ini nga ada kuliah. Boleh dong sekali2 refreshing sama temen2 rumah"
"Pantesan daritadi gwa cariin di kampus nga keliatan batang hidungnya"
"Hehehehehe, emang ada apaan sih?"
"Rencananya sih gwa pengen beli buku buat tugas gwa nih. Tapi khan lo lagi sibuk sama maenan lo tuh."
"Halagh, nga usah basa-basi deh. Lo nelpon gwa mau minta temenin khan?"
"Hehehehehe, tau aja nih hunny bunny gwa. Ya, temenin gwa ya? Bete nih kalo gwa cuma sendirian doang"
"Lo mau nyarinya di toko buku =sensor= daerah =sensor= khan?"
"Iya kok tau sih?"
"Yaelah, disitu khan emang komplit buku2nya. Ya udah ketemuan disitu aja gimana? Khan deket nih dr tempat gwa maen, paling 15 menit jalan kaki juga nyampe duluan gwa"
"Yaaa, tapi gwa khan sendirian jalan kesitunya. Ntar kalo dijalan ada yang godain gwa gimana?" mulai deh trik2 rayuannya keluar "Lo kesini ya, biar gwa tungguin deh"
"Ya ampun, tega banget sih lo. Satu jam perjalanan juga lebih nih. Mana hari ini gwa nga bawa kendaraan lagi." gwa mulai bimbang nih
"Hunny, khan ojeg banyak disitu. Lo khan tinggal duduk manis doang. Ya, gwa tunggu di kampus ya?" Dinda memaksa nih
"Ini serius gwa musti kesana?"
"Iyaaaaa..."
"Ya udah, gwa nyoba cari pinjeman kendaraan dulu sama temen2 gwa. Lo tunggu disitu ya, jangan ngilang2 ya."
"Iyaaaaa...bye hunny bunny"
"Bye.."
Ok, kenapa sampe saat ini gwa nga percaya sama yang namanya emansipasi wanita atau persamaan gender. Mitos, buat gwa isu itu cuma mitos atau mungkin cuma cerita legenda isapan jempol. Bahkan untuk jalan ke toko buku, gwa harus ngejemput dulu ke kampus yang jaraknya puluhan kilometer dari tempat gwa maen ini. Padahal kalo gwa jalan kaki, paling lama 15 menit gwa udah nyampe kesitu. Praktis khan, kita ketemuan di toko buku dan nga ada yang musti terluka. Tapi sekali lagi, emansipasi wanita atau kesetaraan gender itu cuma mitos dan kisah hisapan jempol belaka.
Tapi mau gimana lagi. Sejak ribut2 kita terakhir itu, mungkin gwa jadi agak posesif. Gwa selalu ngeusahain untuk bisa selalu deket2 sama Dinda. Gwa agak2 ngerasa aja, kalo kejadian tempo hari itu bisa jadi dikarenakan gwa nga selalu hadir disisi Dinda. Kalo sekarang, apapun caranya gwa harus bisa nemenin Dinda. Termasuk saat ini.
"Bro, gwa minjem mobil lo dong" gwa ngomong sama salah satu temen rumah gwa.
"Emang mau kemana lo? Lama nga?"
"Eeerrr, ya bisa sampe malem gitu kali"
"Buset, lah ntar kita2 pulang naek apaan?"
"Iya ya..." gwa garuk2 pala bingung "Ohiya, si Anwar bukannya bawa motor tadi?"
"Iye, cuman dia lagi boks tuh"
"Buset, siang2 gini boks. Udah lama apa baru berangkatnya?"
"Baru aja, perasaan kayaknya tadi barengan sama lo keluarnya waktu lo ngangkat telpon keluar"
"Yah..." lemes dah gwa "Ya udah deh, gwa duluan yak. Eh, gwa minjem ngocap dong, buat jaga2 nih dijalan."
"Lah, ini aja gwa bawa duit pas2an buat maen."
Hadeuh, runyem deh. Dengan langkah gontai gwa jalan ke kasir bayar billing gwa. Diluar gwa cuma celingak-celinguk nyari tukang ojeg. Setelah tanya2 sama tukang parkir, gwa ditunjukkin tempat mangkalnya.
"Bang ke daerah =sensor= berapaan ongkosnya?"
"Daerah mana tuh, baru pernah denger gwa?" eaa, kang ojegnya kuper nih
"Situ bang deket bla bla bla" gwa jelasin arah ke kampus gwa panjang lebar sama itu kang ojeg.
"Wah, kagak ngerti dah gwa. Entar nyasar lagi gwa pulangnya nanti. Coba sama temen gwa tuh, sapa tau dia ngarti" tuh tukang ojeg manggil temennya yg lagi asik bengang-bengong. Sialan, udah berbusa gwa neranginnya malah dia ogah nganterin gwa.
"Emang mau dianterin kemana?" tanya tukang ojeg yang kumisnya baplang ini. Njrit, serem gwa ngeliatnya.
"Ke daerah =sensor= bang" jawab gwa mulai hopeless
"Oh, sono. Et dah, tempat bini tua gwa tinggal tuh. 30 rebu yak ongkosnya"
"Buset mahal amat bang, duit gwa nga nyampe segitu" jawab gwa melas, ini jurus koncian gwa kalo udah bingung mau nawar.
"Terserah lo aja, kalo kagak mau ya lo cari aja ojeg yang laen" sialan, dia sok jual mahal. Mentang2 cuma dia doang pilihannya.
"Khan abang ntar pulangnya bisa mampir ke bini abang tuh, mumpung deket" gwa masih nyoba nego.
"Et dah, bisa dicakar2 gwa kalo nonggol kesono. Ya udah, jigo dah! Mau syukur, kagak juga nga ngapah2"
"Ya deh..." gwa ngalah aja lah. Makin lama gwa disini, makin lama gwa nyampe ke kampus. Ntar ngilang lagi deh si Dinda.
Gwa naek deh keatas jok motor ojeg. Ini tukang ojeg langsung ngacir jalannya, ngerti aja si abang maunya gwa. Tapi lama2 gwa jadi ngeri juga sama cara bawa tukang ojeg ini, mana gwa nga make helm pulak. Mudah2an nga kenapa2 deh dijalan.
Ternyata nga salah juga naek ojeg ini, abangnya tahu banget jalan2 motongnya. Nga lebih dari setengah jam-an, jalan menuju kampus udah tinggal dikit lagi. Gwa coba menelpon Dinda memastikan dia masih menunggu gwa.
"Halo Din, gwa udah deket lagi nih. Lo ada dimana?"
"Gwa dikantin belakang. Nih lagi ditemenin sama sobat2 lo"
"Ok deh"
Gwa suruh tukang ojegnya ke pintu belakang kampus gwa. Setelah ngasih ongkos dan nga lupa bilang terima kasih banyak sama abangnya, gwa langsung bergegas menuju kantin belakang. Nga tau kenapa tiap gwa berpas2an sama orang2, kok mereka mereka pada cengar-cengir aneh gitu yak. Semua pada ngeliatin gwa abis itu pada cekikikan nga jelas. Ah, sebodo lah!
Nah itu dia Dinda lagi ditemenin sama Kenshi dan Raka. Begitu gwa udah nyampe, mereka pada bengong ngeliatin gwa. Nga Dinda, Kenshi dan Raka pada ngeliatin gwa dari ujung kepala sampe kaki. Buset, ini orang2 pada kenapa sih ngeliatin gwa kayak aneh gitu?
"Hunny, lo nga salah nih pakeannya?" Dinda buka suara.
"Salah...?" gwa coba ngeliat pakaean gwa. Gwa lihat kaos gwa kayaknya baek2 aja. Turun kebawah, jeans belel gwa yang udah dipotong sedengkul, ok ini baru masalah. Makin kebawah, sendal jepit swallow, eaaaaaaa!!!
Diubah oleh luckyismine 19-04-2014 18:46
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas