- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
TS
open.minded
ILLUSI
Quote:
Quote:
Introduction
perkenalkan nama gw Adi. Gw mempunyai banyak nama, untuk kalian, panggil saja gw padang. seperti nama gw, gw berasal dari Sumatera Barat, lebih tepatnya Solok. Walaupun begitu gw sebenernya lahir di Jakarta, namun karena pekerjaan Orang Tua gw, gw jadi pindah ke Padang.
Gw dibesarkan oleh Bokap gw, karena Bokap Nyokap cerai saat gw umur 5-6 tahun. walaupun begitu gw bukan tergolong anak yang kurang kasih sayang dan terus jadi labil, malah sebaliknya, gw bersyukur banget dibesarkan oleh bokap yang paling seru sedunia.
Gw disini berusaha menceritakan kisah gw. mungkin kalian yang berharap akan menemukan cerita romance akan kecewa. disini mungkin kalian akan menemukan persahabatan, kekeluargaan, aksi, romance, komedi, tragedi, dan sejarah.
apakah ini fiksi atau fakta? gw kembalikan ke kalian, anggap ini fiksi dan kalian akan melihat betapa buruknya gw menulis fiksi. atau anggap ini fakta dan kalian akan menganggap betapa buruknya gw sebagai manusia.
so..
shall we start?
Quote:
INDEX
Spoiler for ILLUSI: An Innocent Beginning:
Spoiler for ILLUSI: Testament of The Old World:
Spoiler for ILLUSI: Rekindling Fire:
*TS jarang update Indeks,, jadi diharapkan cek page belakang, tenang aja thread ini ga banyak comment spam, jadi di setiap page ada part nya *
Cheers,

Polling
0 suara
menurut penghuni kos disini.. kalian mau kisah gw kaya gimana? (bisa milih banyak!!)
Diubah oleh open.minded 08-01-2022 18:27
nuryadiari dan 210 lainnya memberi reputasi
199
2M
Kutip
5.2K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.4KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#85
Moonlight's curse
Quote:
Keesokan harinya kita mengikuti kegiatan seperti biasa, dan dengan kehadiran bang Atil entah kenapa semua rasanya berubah
, kegiatan semua lebih hidup dan seru, dan kakak kelas yang lain pun juga kelihatan lebih hidup. Dan juga, dengan kehadiran kak Atil ada perubahan jadwal, jadwal yang tadinya cuman ngaji doang diubah menjadi jalan jalan ke Curug Ciember... atau Curug Nangka gw lupa namanya 
Kita pun bersiap siap menuju ke Curug itu. Dan yang pastinya yang paling lama siap siap ya cewek-cewek
. Akhirnya kitapun berangkat, dan ga gw sangka, perjalanannya tuh jauh sekali, ada kali 10-15 km dari Villa, gw dan bocah si ga ada masalah, yang bikin gw khawatir anak cewek nya, keliatan banget kalo mereka kecapean. Gw dan rombongan junior lainnya pun memutuskan untuk mengimbangi rombongan cewek, biar mereka ga kesepian
.
Sampailah kita ketempat tujuan, masuk lah kita bareng bareng, yang disangka ternyata penderitaan ini sudah berakhir, ternyata belum, karena di Curug ini ada 7 tingkat air terjun, dan tentu saja yang paling indah pemandangannya yang palin atas. Terlihat wajah kecewa cewek cewek, cuman mereka kalah dengan hasrat mereka yang menyukai keindahan jadi mereka memutuskan lanjut
.
Naik, naik naik, naik, ya itulah yang kita lakukan, air 1, air 2, air 3, dan seterusnya sampai 7, cilakanya jalan setapak yang disediakan itu ga memadai, kebanyakan masih berupa tanah dan batu, jadi harus berhati hati sekali. Terlihat betapa lelahnya cewek cewek dari raut wajah mereka, termasuk juga Lena yang mukanya memerah, si Nengnong? dia adalah cewek paling strong yang gw kenal
ga ada capeknya tuh anak, Minum susu apa dia dulu waktu kecil? 
sampailah kita ke Air 7, puncak teratas curug, dan pemandangannya gw akuin, inda, mengingatkan gw kepada kampung halaman. Sesampainya dipuncak, cewek cewek pada sibuk main air, dan foto foto, cowoknya pun sama, mereka bergaya ekstrim, ada yang buka baju dan bertapa di bawah air terjun, ada yang naik lagi terus bergelantungan dipohon, sedangkan gw, meminggir dan duduk menghadap pemandangan puncak nan indah dan sejuk ini. tiba tiba Kikir pun dateng duduk disebelah gw.
"Kaga, main Dang?"
"eh
lo Kir, kaga, enakan ngliatin sawah noh, bikin nostalgia hahah"
"hmmm, iya juga ya, dulu di Padang kan kita suka begini, duduk di bukit, ber 4, sambil bercanda, hahhh, oh ya? gimana kabar Lisa disana? lo masih sama dia kan?"
"*degg*, eh?, mmm dia baik baik aja kok" ucap gw gagap
"Hmm?, ahh liat tuh Lena kecebur hahaha" ucap Kikir lagi, mengalihkan pembicaraan
keringet dingin pun keluar dari badan gw, dari beribu ribu pertanyaan kenapa yang keluar harus pertanyaan itu?, kemudian kepala gw merasa pusing, pusing sekali rasanya seperti kepala lo diapit oleh dua tembok yang terus enyempit, telinga gw jadi berdengung, dan mulai gw memejamkan mata, menahan rasa sakit dikepala gw ini.
"Hoii, kamu ngapain nunduk nunduk?"
"hahh? eh Len, lo kok bisa basah begini? hahaha" ucap gw datar, sambil mengelap keringat dingin gw
"kok mukamu merah sih? ah! pasti kecapean ya? sini aku pijitin" ucap Lena langsung menyosor mijitin gw
"ah.. eh... gausah Len.. ga capek kok gw" tolak gw ke Lena
"ihh tuh pundak kamu aja tegang, kamu kecapean ini
, diem, aku pijitin" omel Lena sambil nempeleng kepala gw
"eh eh iyaa ampuun
" ucpa gw mengalah
"Oi Dang, janganlah kamu umpat umpat berduaan dengan Lena, ingat ini forum tebuka
jadi bagi bagi lah" ucap si Bari meledek gw dan lena
"CIEEEE" itulah ucapan anak anak dan kakak kelas mencieekan kami, gw lihat muka Lena memerah, namun kepala gw langsung ditempeleng kedepan lagi saat mengdongak ke atas. Pijitan Lena berhasil membuat gw rileks, dan membuat pusing gw hilang. lama kita disitu, dan akhirnya kita pulang menuruni gunung menuju Villa.
Malem harinya gw dan bocah bocah, dan Lena dan Nengnong tak lupa juga kakak kelas yang mulai membaur ke junior berkat bang Atil, bermain Poker di teras Villa, peraturannya yang kalah harus gantian dengan yang lain karena capsa anya membolehkan maksimal 4 pemain, dan akhirnya gw pun kalah. Gw pun berdiri ke arah Lena yang sedang duduk melihat bulan dengan si Neng, gw lihat muka dia yang menunjukan raut wajah kelelahan.
"Ba!" teriak gw ngagetin Lena
"Assss---- gila lo Dang ngagetin gw
" kaget Nengnong
"lah napa lo yang kaget Nong
kan gw ngagetin nih bocah"
"liat tuh bocahnya aja tidur
, bangunin gih Dang, suruh kekamar, gw mau ke wc dulu, kebelet gara gara kaget
"
"bhahahahah kayak nenek nenek lo" ucap gw
"
"
gw pun tertawa karena kelakuan si Nengnong yang kaya nenek nene, masak kebelet gara gara kaget
, gw pun melihat ke arah Lena yang sedang terlelap di kursi nya, kelihatan bahwa Lena itu kecapean terlihat di raut wajahnya. gw pun tersenyum dan memegang pundak Lena, lalu memijitnya, lama gw memijit....
"mmmm" gumam Lena
"Len, bangun Len, tidur di kamar gih, tar amsuk angin loh" ucap gw berbisik ke Lena
"Diiii, mmmmm" gumam Lena lagi kali ini tangan dia menggenggam tangan gw erat sekali
"Len!
, Len!! bangun pindah Len" ucap gw sambil menepok pipinya yang tembem pelan pelan
"mmm, dii? ngapain? mmm' gumam Lena sudah sadar, sambil melepaskan tangan gw
"Pindah len, lo kecapean tuh, kalo tidur disini masuk angin loh" ucap gw
"ah mmm eh... iya di.. thanks
" ucap Lena pergi memerah mukanya
gw pun gantian duduk di kursi yang ditempati Lena tadi, Enak juga nih kursi, ujar gw dalam hati, karena posisi kursi ini agak keluar dari teras dan kalo lo bersandar, lo bisa duduk sambil melihat bulan, lama gw duduk sambil memikirkan apa yang ditanyakan Kikir tadi "Lisa..."... lama lama pun gw terlarut dalam terangnya sinar bulan yang membawa gw ke alam mimpi...
Tiba tiba gw berada di sebuah jalan, gw sedang berlari, ya berlari kencang, kencang sekali. Gw bisa merasakan bahwa hati gw sedang sangat senang sekali saat itu, rasaanya dada gw mengembang, seperti ada rasa yang ingin meledak saat itu. Gw terus berlari, berlari berlari....
Tapi Kemana?...
Gw berlari terus gw lihat tangan gw memegang sesuatu, sebuah plasti, berisi box kecil., Gw gak tau itu apa dan apa isinya. Gw terus berlari, berlari, berlari, dan berlari, gw bisa merasakan dinginnya udara saat itu, betapa gelapnya lingkungan sekitar, yang terlihat hanyalah jalan dan rumahrumah disamping jalan itu, seterusnya adalah kegelapan, tidak ada lampu, tidak ada obor, kenpa gw bisa melihat jalan ini?, gw pun melihat ke atas langit....
Ahh Bulan...
Senyum gw sambil berlari, ya gw terus berlari, berlari dan berlari, gw lewati jalan berkelok ini, gw gak tau gw ada dimana, dan apa yang gw lakuin, gw gak bisa menggerakan badan sekehendak pikiran gw, gw cuman bisa melihat, dan merasakan. tibat tiba saja gw berhenti, gw berhenti di sebuah rumah, rumah yang sederhana, gw buka pintu rumah itu, senang, gembira, itulah rasa yang gw rasakan saat itu, sampai gw liat sesosok orang didepan gw....... gw pun berhenti, berdiri, mematung, gw gak bisa bergerak, kenapa gw berhenti?....... tiba tiba pandangan gw memerah, perih rasa mata ini, gw gak bisa melihat jelas orang yang ada didepan gw, gw pun tiba tiba menjatuhkan bingkisan yang gw bawa, lalu berbalik keluar, gw merasakan sakit di dada gw, seperti tertusuk pedang, ribuan, gak jutaan pedang.

senyum.. kenapa gw tersenyum, ini sakit, sakit sekali,... namun gw tersenyum. sambil membuka pintu rumah itu dan beranjak keluar, senyum, gw masih tersenyum, dan ada yang berbeda dengan jalan yang tadi.. Gelap, semua gelap, jalan dan rumah yang tadi terlihat sudah tak nampak lagi, gw berjalan entah kemana dalam kegelapan, gw mencari sinar, sinar yang tadi menerangi gw saat gw berlari, gw pun menoleh ke atas...
.......
kosong
gelap
bulan
dimana bulan?
..........
"haaah haaahh haahh"
desah gw menarik napas, keringat dingin sudah membasahi baju dan tubuh gw, gw melihat ke arah tangan gw, dan ada air yang menetes ke tangan gw... hah air mata... lagi?... gw pun mengusap air mata gw, dan keringat di lengan gw ke baju gw yang telah basah... gw pun mendongak ke atas, dan gw lihat sinar bulan yang sudah tertutup awan itu...
, kegiatan semua lebih hidup dan seru, dan kakak kelas yang lain pun juga kelihatan lebih hidup. Dan juga, dengan kehadiran kak Atil ada perubahan jadwal, jadwal yang tadinya cuman ngaji doang diubah menjadi jalan jalan ke Curug Ciember... atau Curug Nangka gw lupa namanya 
Kita pun bersiap siap menuju ke Curug itu. Dan yang pastinya yang paling lama siap siap ya cewek-cewek
. Akhirnya kitapun berangkat, dan ga gw sangka, perjalanannya tuh jauh sekali, ada kali 10-15 km dari Villa, gw dan bocah si ga ada masalah, yang bikin gw khawatir anak cewek nya, keliatan banget kalo mereka kecapean. Gw dan rombongan junior lainnya pun memutuskan untuk mengimbangi rombongan cewek, biar mereka ga kesepian
.Sampailah kita ketempat tujuan, masuk lah kita bareng bareng, yang disangka ternyata penderitaan ini sudah berakhir, ternyata belum, karena di Curug ini ada 7 tingkat air terjun, dan tentu saja yang paling indah pemandangannya yang palin atas. Terlihat wajah kecewa cewek cewek, cuman mereka kalah dengan hasrat mereka yang menyukai keindahan jadi mereka memutuskan lanjut
.Naik, naik naik, naik, ya itulah yang kita lakukan, air 1, air 2, air 3, dan seterusnya sampai 7, cilakanya jalan setapak yang disediakan itu ga memadai, kebanyakan masih berupa tanah dan batu, jadi harus berhati hati sekali. Terlihat betapa lelahnya cewek cewek dari raut wajah mereka, termasuk juga Lena yang mukanya memerah, si Nengnong? dia adalah cewek paling strong yang gw kenal
ga ada capeknya tuh anak, Minum susu apa dia dulu waktu kecil? 
sampailah kita ke Air 7, puncak teratas curug, dan pemandangannya gw akuin, inda, mengingatkan gw kepada kampung halaman. Sesampainya dipuncak, cewek cewek pada sibuk main air, dan foto foto, cowoknya pun sama, mereka bergaya ekstrim, ada yang buka baju dan bertapa di bawah air terjun, ada yang naik lagi terus bergelantungan dipohon, sedangkan gw, meminggir dan duduk menghadap pemandangan puncak nan indah dan sejuk ini. tiba tiba Kikir pun dateng duduk disebelah gw.
"Kaga, main Dang?"
"eh
lo Kir, kaga, enakan ngliatin sawah noh, bikin nostalgia hahah""hmmm, iya juga ya, dulu di Padang kan kita suka begini, duduk di bukit, ber 4, sambil bercanda, hahhh, oh ya? gimana kabar Lisa disana? lo masih sama dia kan?"
"*degg*, eh?, mmm dia baik baik aja kok" ucap gw gagap
"Hmm?, ahh liat tuh Lena kecebur hahaha" ucap Kikir lagi, mengalihkan pembicaraan
keringet dingin pun keluar dari badan gw, dari beribu ribu pertanyaan kenapa yang keluar harus pertanyaan itu?, kemudian kepala gw merasa pusing, pusing sekali rasanya seperti kepala lo diapit oleh dua tembok yang terus enyempit, telinga gw jadi berdengung, dan mulai gw memejamkan mata, menahan rasa sakit dikepala gw ini.
"Hoii, kamu ngapain nunduk nunduk?"
"hahh? eh Len, lo kok bisa basah begini? hahaha" ucap gw datar, sambil mengelap keringat dingin gw
"kok mukamu merah sih? ah! pasti kecapean ya? sini aku pijitin" ucap Lena langsung menyosor mijitin gw
"ah.. eh... gausah Len.. ga capek kok gw" tolak gw ke Lena
"ihh tuh pundak kamu aja tegang, kamu kecapean ini
, diem, aku pijitin" omel Lena sambil nempeleng kepala gw "eh eh iyaa ampuun
" ucpa gw mengalah "Oi Dang, janganlah kamu umpat umpat berduaan dengan Lena, ingat ini forum tebuka

jadi bagi bagi lah" ucap si Bari meledek gw dan lena"CIEEEE" itulah ucapan anak anak dan kakak kelas mencieekan kami, gw lihat muka Lena memerah, namun kepala gw langsung ditempeleng kedepan lagi saat mengdongak ke atas. Pijitan Lena berhasil membuat gw rileks, dan membuat pusing gw hilang. lama kita disitu, dan akhirnya kita pulang menuruni gunung menuju Villa.
Malem harinya gw dan bocah bocah, dan Lena dan Nengnong tak lupa juga kakak kelas yang mulai membaur ke junior berkat bang Atil, bermain Poker di teras Villa, peraturannya yang kalah harus gantian dengan yang lain karena capsa anya membolehkan maksimal 4 pemain, dan akhirnya gw pun kalah. Gw pun berdiri ke arah Lena yang sedang duduk melihat bulan dengan si Neng, gw lihat muka dia yang menunjukan raut wajah kelelahan.
"Ba!" teriak gw ngagetin Lena
"Assss---- gila lo Dang ngagetin gw
" kaget Nengnong"lah napa lo yang kaget Nong
kan gw ngagetin nih bocah" "liat tuh bocahnya aja tidur
, bangunin gih Dang, suruh kekamar, gw mau ke wc dulu, kebelet gara gara kaget
""bhahahahah kayak nenek nenek lo" ucap gw
"
"gw pun tertawa karena kelakuan si Nengnong yang kaya nenek nene, masak kebelet gara gara kaget
, gw pun melihat ke arah Lena yang sedang terlelap di kursi nya, kelihatan bahwa Lena itu kecapean terlihat di raut wajahnya. gw pun tersenyum dan memegang pundak Lena, lalu memijitnya, lama gw memijit...."mmmm" gumam Lena
"Len, bangun Len, tidur di kamar gih, tar amsuk angin loh" ucap gw berbisik ke Lena
"Diiii, mmmmm" gumam Lena lagi kali ini tangan dia menggenggam tangan gw erat sekali
"Len!
, Len!! bangun pindah Len" ucap gw sambil menepok pipinya yang tembem pelan pelan"mmm, dii? ngapain? mmm' gumam Lena sudah sadar, sambil melepaskan tangan gw
"Pindah len, lo kecapean tuh, kalo tidur disini masuk angin loh" ucap gw
"ah mmm eh... iya di.. thanks
" ucap Lena pergi memerah mukanyagw pun gantian duduk di kursi yang ditempati Lena tadi, Enak juga nih kursi, ujar gw dalam hati, karena posisi kursi ini agak keluar dari teras dan kalo lo bersandar, lo bisa duduk sambil melihat bulan, lama gw duduk sambil memikirkan apa yang ditanyakan Kikir tadi "Lisa..."... lama lama pun gw terlarut dalam terangnya sinar bulan yang membawa gw ke alam mimpi...
Tiba tiba gw berada di sebuah jalan, gw sedang berlari, ya berlari kencang, kencang sekali. Gw bisa merasakan bahwa hati gw sedang sangat senang sekali saat itu, rasaanya dada gw mengembang, seperti ada rasa yang ingin meledak saat itu. Gw terus berlari, berlari berlari....
Tapi Kemana?...
Gw berlari terus gw lihat tangan gw memegang sesuatu, sebuah plasti, berisi box kecil., Gw gak tau itu apa dan apa isinya. Gw terus berlari, berlari, berlari, dan berlari, gw bisa merasakan dinginnya udara saat itu, betapa gelapnya lingkungan sekitar, yang terlihat hanyalah jalan dan rumahrumah disamping jalan itu, seterusnya adalah kegelapan, tidak ada lampu, tidak ada obor, kenpa gw bisa melihat jalan ini?, gw pun melihat ke atas langit....
Ahh Bulan...
Senyum gw sambil berlari, ya gw terus berlari, berlari dan berlari, gw lewati jalan berkelok ini, gw gak tau gw ada dimana, dan apa yang gw lakuin, gw gak bisa menggerakan badan sekehendak pikiran gw, gw cuman bisa melihat, dan merasakan. tibat tiba saja gw berhenti, gw berhenti di sebuah rumah, rumah yang sederhana, gw buka pintu rumah itu, senang, gembira, itulah rasa yang gw rasakan saat itu, sampai gw liat sesosok orang didepan gw....... gw pun berhenti, berdiri, mematung, gw gak bisa bergerak, kenapa gw berhenti?....... tiba tiba pandangan gw memerah, perih rasa mata ini, gw gak bisa melihat jelas orang yang ada didepan gw, gw pun tiba tiba menjatuhkan bingkisan yang gw bawa, lalu berbalik keluar, gw merasakan sakit di dada gw, seperti tertusuk pedang, ribuan, gak jutaan pedang.

senyum.. kenapa gw tersenyum, ini sakit, sakit sekali,... namun gw tersenyum. sambil membuka pintu rumah itu dan beranjak keluar, senyum, gw masih tersenyum, dan ada yang berbeda dengan jalan yang tadi.. Gelap, semua gelap, jalan dan rumah yang tadi terlihat sudah tak nampak lagi, gw berjalan entah kemana dalam kegelapan, gw mencari sinar, sinar yang tadi menerangi gw saat gw berlari, gw pun menoleh ke atas...
.......
kosong
gelap
bulan
dimana bulan?
..........
"haaah haaahh haahh"
desah gw menarik napas, keringat dingin sudah membasahi baju dan tubuh gw, gw melihat ke arah tangan gw, dan ada air yang menetes ke tangan gw... hah air mata... lagi?... gw pun mengusap air mata gw, dan keringat di lengan gw ke baju gw yang telah basah... gw pun mendongak ke atas, dan gw lihat sinar bulan yang sudah tertutup awan itu...
Diubah oleh open.minded 26-03-2014 02:25
itkgid dan 24 lainnya memberi reputasi
25
Kutip
Balas