- Beranda
- Stories from the Heart
[Doko Demo Hana] Doko Demo Watashi Ga Aru, Hana O Hanami Shite Imasu
...
TS
primenumbers
[Doko Demo Hana] Doko Demo Watashi Ga Aru, Hana O Hanami Shite Imasu
Konichiwa minna-san! Hajimemashite, watashi no namae wa Eric desu. Dozo Yoroshiku 
Artinya : Hallo semuanya! Perkenalkan, nama gue Eric. Senang bertemu dengan kalian
Selama ini gue cuma jadi silent reader abadi di SFTH, dan setelah banyak membaca cerita2 disini yg sangat inspiratif, menarik, dan unik. Gue juga memberanikan diri untuk menulis cerita gue sendiri
Gue orangnya nggak suka basa basi dan banyak ngomong. Jadi kita langsung ke ceritanya aja yah
Buat yg udah mampir arigatou onegaishimasu and happy reading
--
Buat temen2 yg udah tau/ngerti arti judulnya, gak usah di share dimari ya translate nya.
Cukup disimpen dalem hati aja dulu
Yg pasti nanti di last episode akan gue kasih tau artinya
Sankyu

Artinya : Hallo semuanya! Perkenalkan, nama gue Eric. Senang bertemu dengan kalian

Selama ini gue cuma jadi silent reader abadi di SFTH, dan setelah banyak membaca cerita2 disini yg sangat inspiratif, menarik, dan unik. Gue juga memberanikan diri untuk menulis cerita gue sendiri

Gue orangnya nggak suka basa basi dan banyak ngomong. Jadi kita langsung ke ceritanya aja yah

Buat yg udah mampir arigatou onegaishimasu and happy reading

--
Buat temen2 yg udah tau/ngerti arti judulnya, gak usah di share dimari ya translate nya.

Cukup disimpen dalem hati aja dulu

Yg pasti nanti di last episode akan gue kasih tau artinya

Sankyu

Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 34 suara
Who is your favourite character?
Eric :cool:
15%
Florina :kisss
24%
Desma :kisss
44%
Arman :cool:
18%
Diubah oleh primenumbers 13-07-2014 23:47
anasabila memberi reputasi
1
96.4K
856
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•2Anggota
Tampilkan semua post
TS
primenumbers
#415
Eps 23
Gue memejamkan mata di kelas sejak setengah jam kuliah hari itu selesai. Karna akhir2 ini jam tidur gue selalu dibawah angka normal, jika ada waktu luang sedikitpun, gue akan gunakan itu untuk tidur sejenak, meski itu hanya lima menit.
Gue terbangun karna rasa lapar dan keheningan yg cukup lama gue rasakan. Saat gue membuka mata, kelas nampak sepi. Tak ada satu orangpun yg tinggal atau berada di dekat gue.
Penasaran, gue pun memutuskan untuk keluar dari kelas. Dan gue bertemu dengan Unce, salah satu teman cewek gue di kelas yg paling rajin nulis. Saking rajinya gue sering meminjam buka dia untuk membuat salinan.
"Wah udah bangun, gue kira gak bakal bangun2 lagi lo" Kata Unce
"Ah brengsek lo. Anak2 pada kemana sih, Nce? Lo liat nggak?" Balas gue
"Udah pada pulang, Ric"
"Arman?"
"Pulang juga kayaknya"
"Wah brengsek tuh anak, jalan sendokiran deh gue. Ya udah Nce, gue balik duluan yah"
"Iya, Ric"
Langit mulai remang, pertanda sore mulai menua. Awan mendung yg sejak tadi bergelantungan mulai meneteskan gerimis2 tipis. Yg awalnya gue berniat untuk langsung pulang ke rumah, tiba2 gue mengurungkan niat gue itu karna takut terguyur hujan di tengah jalan.
"Eric..."
Sayup, gue seperti mendengar Desma memanggil nama gue. Dia berada tepat 20 meter di belakang gue sambil melambaikan tangannya. Namun, kaki gue terasa seperti di undang menghampirinya.
"Hai, Des" Gue menyapa Desma
"Belom pulang lo, Ric?" Tanya Desma
"Mendung Des, takut hujan di jalan"
"Hahaha iya yah, terus lo mau kemana?"
"Ke depan, pengen nyari cemilan"
"Ikut dong"
"Boleh, yuk"
Kita berdua berjalan melewati jalan di depan kampus yg setengah becek itu, disana terpajang beraneka warung2 kecil seperti warung tegal, warung kopi, dan sebagainya. Di sebuah warung, kita berhenti. Bermacam2 cemilan dan gorengan yg dipajang disana terlihat menarik untuk dicicipi.
"Bu, es teh manis satu ya, tapi jangan terlalu manis" Kata gue ke Ibu penjaga warung
"Emang kenapa, Den?" Sahut dia
"Soalnya yg di sebelah saya udah manis"
"Bisa aja lo, Ric" Cetus Desma
"Hahaha, bercanda. Lo mau minum apa Des?"
"Kopi susu deh"
"Sama kopi susunya satu, Bu"
Kita berdua pun duduk berhadap2an sambil memesan segelas es teh manis dan secangkir kopi susu, disertai dengan ubi goreng yg lumayan gurih. Gue dan Desma langsung mengobrol dan tertawa2.
"Oh iya, Ric" Potong Desma
"Kenapa?" Jawab gue
"Lo udah punya pacar belom sih?"
"Kenapa emang nanya2? Mau daftar jadi pacar gue"
"Dih, najong"
"Hahaha, udah gue duga lo gak bakal mau. Belom punya pacar gue, Des"
"Jeeeeeh pantes"
"Pantes kenapa?"
"Maennya bareng Arman terus, gimana mau dapet cewek"
"Jangan jelek2in Arman dong, gitu2 dia temen gue"
"Bercanda, bercanda. Ngomong2, lo cari cewek dong, biar gak jomblo"
"Cewek mah banyak, Des. Masalahnya, gak ada yg mau sama gue. Lo kalo mau tau cerita pait asmara gue, tanya ke Arman deh. Dia yg paling tau soal gue"
"Keliatan jelas dari muka lo, Ric"
"Maksudnya?"
"Iya, keliatan stress. Kebanyakan ditolak ya?"
"Kok lo tau?"
"Gue kan calon Psikolog"
"Oh iya ya, hahaha. Ada sih Des, cewek yg mau gue deketin?"
"Terus?"
"Tapi gue gak berani, minder gue"
"Karna dia cakep lo jelek?"
"Gak usah diperjeleas"
"Elo gak boleh begitu, Ric. Dimana ada kekurangan, disitu pasti ada kelebihan. Lo harus syukuri itu dan jangan merasa rendah diri!"

Mendenger perkataan Desma, gue hanya bisa diam termangu. Sesuatu yg sebelumnya tidak pernah terpikirkan di dalam kepala gue. Gue tertunduk lesu, tapi beberapa saat kemudian gue mengangkat lagi kepala gue, dan menatap ke arah Desma yg juga menatap ke gue lekat2.
"Thanks ya, Des. Berkat lo, sekarang gue tau dan bisa menerima itu semua, kekurangan dan kelebihan gue"
Senyum mengembang di wajah Desma. Sedangkan gue menghela nafas, dengan pandangan yg bergairah. Hari ini, gue belajar sebuah hal yg sangat berharga di dalam hidup.
Akhirnya kita berdua beranjak dari warung itu, pelan2 menapaki jalan yg becek, menerobos titik2 kecil hujan itu bersamaan dengan payung kecil yg selalu gue simpan di dalam tas. Dari jarak yg begitu dekat, gue bisa merasakan wangi aroma tubuh Desma, begitu harum. Dan juga sesekali rambut halusnya menyentuh wajah gue.
Ah... Sosok Desma memang sangat spesial untuk dijadikan pasangan hidup.
![kaskus-image]()
NTR kah? Maybe yes, maybe no
Bersambung
Gue terbangun karna rasa lapar dan keheningan yg cukup lama gue rasakan. Saat gue membuka mata, kelas nampak sepi. Tak ada satu orangpun yg tinggal atau berada di dekat gue.
Penasaran, gue pun memutuskan untuk keluar dari kelas. Dan gue bertemu dengan Unce, salah satu teman cewek gue di kelas yg paling rajin nulis. Saking rajinya gue sering meminjam buka dia untuk membuat salinan.

"Wah udah bangun, gue kira gak bakal bangun2 lagi lo" Kata Unce

"Ah brengsek lo. Anak2 pada kemana sih, Nce? Lo liat nggak?" Balas gue

"Udah pada pulang, Ric"
"Arman?"

"Pulang juga kayaknya"
"Wah brengsek tuh anak, jalan sendokiran deh gue. Ya udah Nce, gue balik duluan yah"

"Iya, Ric"
Langit mulai remang, pertanda sore mulai menua. Awan mendung yg sejak tadi bergelantungan mulai meneteskan gerimis2 tipis. Yg awalnya gue berniat untuk langsung pulang ke rumah, tiba2 gue mengurungkan niat gue itu karna takut terguyur hujan di tengah jalan.
"Eric..."
Sayup, gue seperti mendengar Desma memanggil nama gue. Dia berada tepat 20 meter di belakang gue sambil melambaikan tangannya. Namun, kaki gue terasa seperti di undang menghampirinya.
"Hai, Des" Gue menyapa Desma

"Belom pulang lo, Ric?" Tanya Desma

"Mendung Des, takut hujan di jalan"

"Hahaha iya yah, terus lo mau kemana?"
"Ke depan, pengen nyari cemilan"

"Ikut dong"
"Boleh, yuk"

Kita berdua berjalan melewati jalan di depan kampus yg setengah becek itu, disana terpajang beraneka warung2 kecil seperti warung tegal, warung kopi, dan sebagainya. Di sebuah warung, kita berhenti. Bermacam2 cemilan dan gorengan yg dipajang disana terlihat menarik untuk dicicipi.
"Bu, es teh manis satu ya, tapi jangan terlalu manis" Kata gue ke Ibu penjaga warung

"Emang kenapa, Den?" Sahut dia

"Soalnya yg di sebelah saya udah manis"

"Bisa aja lo, Ric" Cetus Desma

"Hahaha, bercanda. Lo mau minum apa Des?"

"Kopi susu deh"
"Sama kopi susunya satu, Bu"
Kita berdua pun duduk berhadap2an sambil memesan segelas es teh manis dan secangkir kopi susu, disertai dengan ubi goreng yg lumayan gurih. Gue dan Desma langsung mengobrol dan tertawa2.
"Oh iya, Ric" Potong Desma
"Kenapa?" Jawab gue

"Lo udah punya pacar belom sih?"
"Kenapa emang nanya2? Mau daftar jadi pacar gue"

"Dih, najong"

"Hahaha, udah gue duga lo gak bakal mau. Belom punya pacar gue, Des"
"Jeeeeeh pantes"

"Pantes kenapa?"

"Maennya bareng Arman terus, gimana mau dapet cewek"

"Jangan jelek2in Arman dong, gitu2 dia temen gue"

"Bercanda, bercanda. Ngomong2, lo cari cewek dong, biar gak jomblo"

"Cewek mah banyak, Des. Masalahnya, gak ada yg mau sama gue. Lo kalo mau tau cerita pait asmara gue, tanya ke Arman deh. Dia yg paling tau soal gue"

"Keliatan jelas dari muka lo, Ric"

"Maksudnya?"

"Iya, keliatan stress. Kebanyakan ditolak ya?"

"Kok lo tau?"

"Gue kan calon Psikolog"

"Oh iya ya, hahaha. Ada sih Des, cewek yg mau gue deketin?"

"Terus?"
"Tapi gue gak berani, minder gue"

"Karna dia cakep lo jelek?"

"Gak usah diperjeleas"

"Elo gak boleh begitu, Ric. Dimana ada kekurangan, disitu pasti ada kelebihan. Lo harus syukuri itu dan jangan merasa rendah diri!"


Mendenger perkataan Desma, gue hanya bisa diam termangu. Sesuatu yg sebelumnya tidak pernah terpikirkan di dalam kepala gue. Gue tertunduk lesu, tapi beberapa saat kemudian gue mengangkat lagi kepala gue, dan menatap ke arah Desma yg juga menatap ke gue lekat2.
"Thanks ya, Des. Berkat lo, sekarang gue tau dan bisa menerima itu semua, kekurangan dan kelebihan gue"
Senyum mengembang di wajah Desma. Sedangkan gue menghela nafas, dengan pandangan yg bergairah. Hari ini, gue belajar sebuah hal yg sangat berharga di dalam hidup.
Akhirnya kita berdua beranjak dari warung itu, pelan2 menapaki jalan yg becek, menerobos titik2 kecil hujan itu bersamaan dengan payung kecil yg selalu gue simpan di dalam tas. Dari jarak yg begitu dekat, gue bisa merasakan wangi aroma tubuh Desma, begitu harum. Dan juga sesekali rambut halusnya menyentuh wajah gue.

Ah... Sosok Desma memang sangat spesial untuk dijadikan pasangan hidup.


NTR kah? Maybe yes, maybe no

Bersambung

JabLai cOY memberi reputasi
1
![[Doko Demo Hana] Doko Demo Watashi Ga Aru, Hana O Hanami Shite Imasu](https://s.kaskus.id/images/2014/04/09/6430330_20140409050230.jpg)


![[Doko Demo Hana] Doko Demo Watashi Ga Aru, Hana O Hanami Shite Imasu](https://dl.kaskus.id/bethhart.com/wp-content/uploads/2013/04/Twitter11.png)