Love Journey | Ranu Kumbolo 2

Pantulan cahaya bulan di permukaan air yang tenang, kabut tipis yang menari-nari serta suara angin mendesis-desis membawa suasana Ranu Kumbolo yang mistis, menciutkan setiap pongah sikap pendaki amatir seperti kami. Kami duduk berdempetan mengelilingi api unggun yang dibuatkan oleh mas untung, apinya kecil menyala-nyala karena hanya dibuat dari patahan ranting kering di sekitar tenda kami berada. Wajah lelah dan mengantuk muncul dari setiap wajah kami, namun perut kosong kami mencegah kami untuk tertidur.

“ga jadi masak nasi?” kata indra memecahkan keheningan kami

“tau caranya masak nasi ndra?” tanya muchlis

“pokok beras masukin nesting kasih air terus tunggu bentar” kataku sok tahu

“coba tah?” seru putus asa oji

Tanpa babibu akhirnya masing-masing melakukan tugasnya aku dan oji menyiapakan kompornya sekali lagi, muchlis dan indra membongkar beras yang kami bawa,

“woii mau kemana?” seru oji ketika melihat indra dan muchlis sedang berjalan ke arah pinggiran Ranu Kumbolo

“nyuci beras ji” seru indra yg sedang menenteng beras di nesting

“ga usah, ga papa, langsung masak aja”

“beneran ji?”

“iya ga papa, beneran.. sehat kok sehatt...”

“ini berapa gelas berasnya?” ujar indra yang memegang mug berisi beras

“satu cukup kyake ndra”

“yakin lu chlis? Entar kurang?”

“kagak, cukup kok itu ndro” ujar oji sambil menaruh nesting yang diisi air setengahnya di atas kompor

“masukin nih?” ujar indra masih ragu

“iyee masukin ahh ella”

Beberapa menit berlalu, air mulai mendidih, tampak gelembung gelembung timbul tenggelam di di dalam nesting, sesekali oji mengaduknya.

“lhah kok jadi kyak bubur ji?” tanyaku memerhatikan beras yg dimasak

“kagaklah.. ntar ditunggu airnya habis ntar jadi nasi”

“yakin lu?”

“yakin”

15 menit berselang, air di nesting mulai habis, namun beras yang kami masak tetap kelihatan lembek,

“yah bubur beneran, hahahahha”

“eh iya kok bisa ya di”

“udah makan aja, lapar ini” muchlis merangsek ke arah nesting sambil menggengam sendok

“heh bentar, makan nasi aja nih?” kataku

“ambilin sosis dan sambel goreng tempe tadi di, campur aja jadi satu, nytar juga habis” ujar oji, aku bergegas mengambil yang diminta, menuangkannya dalam nesting dan diserbulah nesting oleh kami yang kelaparan

“ndra ga makan?” tanya oji

“aku mau masak tahu dulu,” kata indra sambil nunjukin bungkusan plastik berisi tahu mentah, bungkusannya rapat namun terlihat menggelembung seperti mau pecah

“lhah gimana caranya mau masak tahu ndra, udah makan aja yg ada”

“gitu ya ji, ya udah aku makan.. minggir2..”

Setelah selesai makan dan sempet ribut2 masalah posisi tidur dalam tenda kami yang sempit, akhirnya kami terlelap dalam balutan jaket dan sleeping bag kami, mencoba menikmati malam pertama kami dalam pelukan mahameru, esok hari akan menjadi lanjutan perjalanan panjang kami.. jam 9 kami harus bergerak ujar mas untung seusai kami makan tadi.. dalam hati aku berujar “selamat malam mahameru, selamat malam semua orang yang ku cintai”