- Beranda
- Stories from the Heart
Jangan berurusan dengan seorang PREMAN
...
TS
rosarosi
Jangan berurusan dengan seorang PREMAN

Spoiler for Perkenalkan:
cerita ini ane buka dengan ucapan
Quote:
Quote:
rules bagi para PEMBACA SFTH
sopan
no SARA
no SARA

boleh kasih cendol:
, bata
Ane mengharapkan penilaian terhadap tulisan ini. Biar Ane semakin semangat memberi update-an. 
Jangan lupa diberi komen berupa kritik dan saran yah.
, bata
Ane mengharapkan penilaian terhadap tulisan ini. Biar Ane semakin semangat memberi update-an. 
Jangan lupa diberi komen berupa kritik dan saran yah.



Ane cuma ingin menyampaikan cerita true story dari anak manusia. Agar para pembaca bisa mengambil hikmah. Ane tidak menyediakan roman picasan agar bisa masuk trit index SFTH atau cerita true story yang berakhir bahagia. Ane tidak seberuntung itu dalam percintaan.
Ane juga berharap pembaca cerita ini mengerti pesan yang ane sampaikan diatas ketika cerita selesai.
Ane juga berharap pembaca cerita ini mengerti pesan yang ane sampaikan diatas ketika cerita selesai.
Quote:
Ane ucapkan
TERIMA KASIH



TERIMA KASIH



Quote:
Polling
0 suara
Karna apa Glenn masih berhubungan dgn Alira pdhl tidak punya status selama 7 tahun?
Diubah oleh rosarosi 13-05-2014 22:14
anasabila memberi reputasi
1
17.2K
120
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
rosarosi
#45
Intermezzo 2
Ini big step buat w dan secara kebetulan sekali setelah insiden 'Pendepakan', tidak lama setelah itu aku berkenalan dengan Jonathan.
Awal mula nya sama seperti Glenn. Lewat MiRC dan kami berencana untuk bertemu di Tamci (Taman Cibodas) setelah aku selesai sekolah.
W sih berharap kalo yang w temui sesuai dengan suaranya yang begitu menawan. Duh, lembut, empuk banget kayak roti.
Aku menunggunya disamping A***mart. Dia bilang sebentar lagi sampai, dan ternyata tidak sesuai dengan dugaan.
memang penampilan pertama itu menentukan. Cuma yah aku kan hanya ingin lari dari rasa sakit dan perasaan pengkhianaatan.
"Ayo, ke rumah w aja."
"Yaudah, nih, lu aja yang nyetir."
"W gak bisa naik motor"
"
yaudah, kemana ini?"
"Kearah dalam perumahan." Ia naik jok motor ku dan aku mengikuti arahan dari nya.
Tiba kami di rumah Jonathan. Rumahnya berada di paling belakang perumahan. Terlihat tidak terawat dan ada meja kecil yang sudah ditata untuk jualan 'Pop Ice'.
"Tunggu disini yah." Ia segera turun dari motor dan masuk kedalam rumahnya.
Tak lama ia datang sambil tersenyum kecut.
"Ada papa mama ku, kita ke depan aja deh"
"Emang kenapa? Ya ga papa lah."
"Ga usah kedepan aja."
ah elah kedepan lagi. dipikir gak cape apa dari perum ke Tamci?
Setelah mengikuti arahannya kembali, kami tiba di deretan ruko yang tidak berpenghuni dan sepi. Aku parkir motor ku dan kami duduk di tangga yang dibuat persis di depan teras ruko-ruko.
"Jadi, lo beneran jadiin w pelarian?"
"Ya, kalo lo gak suka sih juga gpp. W kan bilang di chat kalo w lagi cari cowo buat ngelupain orang."
"W sih gak papa. W cuma berharap kita bisa jadian gitu."
"Terserah si. Cuma w masih sayang dia"

Kecupan bibir mendarat dibibirku. Bibirnya yang tebal meang asyik buat dimainin. Cuma 2 menit setelah itu w tarik bibir w. Kita di tengah deretan ruko yang bisa jadi ada orang yang lewat tiba-tiba.
Dia mulai kembali mengadu bibirnya dengan menambah serangan tangan ke arah dada. Mulai 'panas' dan kami tidak bisa membedung gelora nafsu.
"Aku pengen nih."
"Yaa tapi dimana? dirumah kamu?"
"Gak bisa ada ortu ku kan? Yaudah sini ikut aku, motor kamu kunci stang biar di parkir disini aja."
Waaahhh,, mau dibawa kemana w?
Dia menarik tanganku tidak jauh dari sana ada tanah kosong yang berada di deretan ruko tadi. Sisanya di kelilingi pagar yang tertutup oleh seng. W diminta duduk di rerumputan yang sudah tumbuh menjulang tinggi keatas. Dia memeriksa sekitar dan seketika itu juga membuka celananya perlahan.
"JO! yang bener aja! Disini? Gak mau! w takut ketauan."
"Gak ada yang lewat disini. Cepetan buka celananya."
Memang sih di daerah itu gak ada seseorang yang lewat. Sedikit ketakutan w membuka yang ia minta. Ia kembali menciumi bibirku untuk menenangkan ku. Eng-ing-eng pun terjadi sekitar 5 menit, kami mulai terbiasa dengan sekitar dan mulai melakukan pemanasan yang terlewat. Ketika baru mau dimulai, Wl ihat ada orang yang melihat ke arah kami dan ketika dia sadar, ia segera pergi.
"JO!!!! DUH ada orang yang liat tadi." Kami merapikan baju kami. dan mulai berdiri dengan setengah panik.
"Itu ada jalan. Ayo sekarang lari" Dia dengan begonya hanya mendengar dan mengikuti w dari belakang.
" WOY! JANGAN LARI" teriakan yang terdengar dari seberang tanah kosong itu. Makin panik aku memacu lariku dan sesegera mungkin melewati lubang keluar yang terhalang kayu-kayu.
Tak sedikitpun terpikir apapun, hanya menyelamatkan diri saja yang ada di otakku. W segera mencari jalan menuju motorku, ternyata tidak jauh dari pintu keluar w sudah menemukan motor w. W tersadar kalo Jo gak ada di belakang w. Saat itu juga w kendari motor tersebut dan mulai mencarinya. Tidak ingin diteriaki, aku menghindari jalan ke tanah kosong tadi dan memerhatikan setiap orang dengan ciri-ciri seperti orang yang memergoki kami. Takut dia lapor satpam.
Akhirnya w menemukan Jo sedang duduk di depan apotik. Dengan betis yang berdarah.
"Loh, Jo! itu kenapa?"
"Tadi pas kabur, kaki ku kebaret paku kayaknya. W juga baru ngerasa sakit setelah berhenti lari karna kecapean."
"Ya ampun. Yaudah deh kita pulang aja. Thanks buat hari ini"
Thanks ini terakhir kalinya w lakukan ini di jalanan
Aku mengantar Jo pulang setelah itu w pulang. Ogah nanan w buat ML di tempat kayak begitu lagi.
Itu terjadi sudah sekitar 4-5 tahun lalu. Dan sampe sekarang pun, Glenn gak tau kalo ada kejadian memalukan seperti itu. Bisa-bisa w diejek dia habis-habisan.

Awal mula nya sama seperti Glenn. Lewat MiRC dan kami berencana untuk bertemu di Tamci (Taman Cibodas) setelah aku selesai sekolah.
W sih berharap kalo yang w temui sesuai dengan suaranya yang begitu menawan. Duh, lembut, empuk banget kayak roti.
Aku menunggunya disamping A***mart. Dia bilang sebentar lagi sampai, dan ternyata tidak sesuai dengan dugaan.

memang penampilan pertama itu menentukan. Cuma yah aku kan hanya ingin lari dari rasa sakit dan perasaan pengkhianaatan.
"Ayo, ke rumah w aja."
"Yaudah, nih, lu aja yang nyetir."
"W gak bisa naik motor"
"
yaudah, kemana ini?""Kearah dalam perumahan." Ia naik jok motor ku dan aku mengikuti arahan dari nya.
Tiba kami di rumah Jonathan. Rumahnya berada di paling belakang perumahan. Terlihat tidak terawat dan ada meja kecil yang sudah ditata untuk jualan 'Pop Ice'.
"Tunggu disini yah." Ia segera turun dari motor dan masuk kedalam rumahnya.
Tak lama ia datang sambil tersenyum kecut.
"Ada papa mama ku, kita ke depan aja deh"
"Emang kenapa? Ya ga papa lah."
"Ga usah kedepan aja."
ah elah kedepan lagi. dipikir gak cape apa dari perum ke Tamci?
Setelah mengikuti arahannya kembali, kami tiba di deretan ruko yang tidak berpenghuni dan sepi. Aku parkir motor ku dan kami duduk di tangga yang dibuat persis di depan teras ruko-ruko.
"Jadi, lo beneran jadiin w pelarian?"
"Ya, kalo lo gak suka sih juga gpp. W kan bilang di chat kalo w lagi cari cowo buat ngelupain orang."
"W sih gak papa. W cuma berharap kita bisa jadian gitu."
"Terserah si. Cuma w masih sayang dia"

Kecupan bibir mendarat dibibirku. Bibirnya yang tebal meang asyik buat dimainin. Cuma 2 menit setelah itu w tarik bibir w. Kita di tengah deretan ruko yang bisa jadi ada orang yang lewat tiba-tiba.
Dia mulai kembali mengadu bibirnya dengan menambah serangan tangan ke arah dada. Mulai 'panas' dan kami tidak bisa membedung gelora nafsu.
"Aku pengen nih."
"Yaa tapi dimana? dirumah kamu?"
"Gak bisa ada ortu ku kan? Yaudah sini ikut aku, motor kamu kunci stang biar di parkir disini aja."
Waaahhh,, mau dibawa kemana w?
Dia menarik tanganku tidak jauh dari sana ada tanah kosong yang berada di deretan ruko tadi. Sisanya di kelilingi pagar yang tertutup oleh seng. W diminta duduk di rerumputan yang sudah tumbuh menjulang tinggi keatas. Dia memeriksa sekitar dan seketika itu juga membuka celananya perlahan.
"JO! yang bener aja! Disini? Gak mau! w takut ketauan."
"Gak ada yang lewat disini. Cepetan buka celananya."
Memang sih di daerah itu gak ada seseorang yang lewat. Sedikit ketakutan w membuka yang ia minta. Ia kembali menciumi bibirku untuk menenangkan ku. Eng-ing-eng pun terjadi sekitar 5 menit, kami mulai terbiasa dengan sekitar dan mulai melakukan pemanasan yang terlewat. Ketika baru mau dimulai, Wl ihat ada orang yang melihat ke arah kami dan ketika dia sadar, ia segera pergi.
"JO!!!! DUH ada orang yang liat tadi." Kami merapikan baju kami. dan mulai berdiri dengan setengah panik.
"Itu ada jalan. Ayo sekarang lari" Dia dengan begonya hanya mendengar dan mengikuti w dari belakang.
" WOY! JANGAN LARI" teriakan yang terdengar dari seberang tanah kosong itu. Makin panik aku memacu lariku dan sesegera mungkin melewati lubang keluar yang terhalang kayu-kayu.
Tak sedikitpun terpikir apapun, hanya menyelamatkan diri saja yang ada di otakku. W segera mencari jalan menuju motorku, ternyata tidak jauh dari pintu keluar w sudah menemukan motor w. W tersadar kalo Jo gak ada di belakang w. Saat itu juga w kendari motor tersebut dan mulai mencarinya. Tidak ingin diteriaki, aku menghindari jalan ke tanah kosong tadi dan memerhatikan setiap orang dengan ciri-ciri seperti orang yang memergoki kami. Takut dia lapor satpam.
Akhirnya w menemukan Jo sedang duduk di depan apotik. Dengan betis yang berdarah.
"Loh, Jo! itu kenapa?"
"Tadi pas kabur, kaki ku kebaret paku kayaknya. W juga baru ngerasa sakit setelah berhenti lari karna kecapean."
"Ya ampun. Yaudah deh kita pulang aja. Thanks buat hari ini"
Thanks ini terakhir kalinya w lakukan ini di jalanan
Aku mengantar Jo pulang setelah itu w pulang. Ogah nanan w buat ML di tempat kayak begitu lagi.
Itu terjadi sudah sekitar 4-5 tahun lalu. Dan sampe sekarang pun, Glenn gak tau kalo ada kejadian memalukan seperti itu. Bisa-bisa w diejek dia habis-habisan.


Diubah oleh rosarosi 22-03-2014 21:41
0
bagi yang belum pernah punya pacar. bersabarlah... mungkin Tuhan hanya ingin menyimpan nya ketika kamu siap.
INDEX