- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
TS
open.minded
ILLUSI
Quote:
Quote:
Introduction
perkenalkan nama gw Adi. Gw mempunyai banyak nama, untuk kalian, panggil saja gw padang. seperti nama gw, gw berasal dari Sumatera Barat, lebih tepatnya Solok. Walaupun begitu gw sebenernya lahir di Jakarta, namun karena pekerjaan Orang Tua gw, gw jadi pindah ke Padang.
Gw dibesarkan oleh Bokap gw, karena Bokap Nyokap cerai saat gw umur 5-6 tahun. walaupun begitu gw bukan tergolong anak yang kurang kasih sayang dan terus jadi labil, malah sebaliknya, gw bersyukur banget dibesarkan oleh bokap yang paling seru sedunia.
Gw disini berusaha menceritakan kisah gw. mungkin kalian yang berharap akan menemukan cerita romance akan kecewa. disini mungkin kalian akan menemukan persahabatan, kekeluargaan, aksi, romance, komedi, tragedi, dan sejarah.
apakah ini fiksi atau fakta? gw kembalikan ke kalian, anggap ini fiksi dan kalian akan melihat betapa buruknya gw menulis fiksi. atau anggap ini fakta dan kalian akan menganggap betapa buruknya gw sebagai manusia.
so..
shall we start?
Quote:
INDEX
Spoiler for ILLUSI: An Innocent Beginning:
Spoiler for ILLUSI: Testament of The Old World:
Spoiler for ILLUSI: Rekindling Fire:
*TS jarang update Indeks,, jadi diharapkan cek page belakang, tenang aja thread ini ga banyak comment spam, jadi di setiap page ada part nya *
Cheers,

Polling
0 suara
menurut penghuni kos disini.. kalian mau kisah gw kaya gimana? (bisa milih banyak!!)
Diubah oleh open.minded 08-01-2022 18:27
nuryadiari dan 210 lainnya memberi reputasi
199
2M
Kutip
5.2K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#39
Menginap bagian 2
Quote:
sepulang sekolah, gw, Kikir, Lena, dan Disti balik bareng menuju kosan gw. Yang bikin gw gak percaya dari jam 4 sore sampai jam 7 malam menjelang gw kerumah Disti untuk mengajar Nina, yang cewek-cewek pada betah bermain Fifa, ya bermain Cup di Fifa. gw hanya menggeleng geleng, unik sekali cewek cewek ini, ya walaupun pertama-tamanya mereka gak bisa main dan kalah terus, lama lama gw dan Kikir kewalahan dibuat mereka.
jarum jam telah menunjukan pukul 7 malam, saatnya gw pergi bekerja
, untuk mengajar Nina, adiknya Disti. gw pun berjalan menuruni tangga kosan, memberi tahu nenek terlebih dahulu bahwa malam ini temen bakalan nginep di kamar gw, lalu langsung cabut ke rumah Disti di sebelah
. Gw pun membuka pagar lalu mengetok pintu rumah Disti yang dibukakan pembantunya. Lalu gw menunggu di ruang tamu, tempat biasa kita melakukan proses belajar dan mengajar
.
"eh kak Adi, udah dateng
" teriak Ninas esambil berjalan menuruni tangga
"eh Nina, ayuk dimulai belajarnya" ajak gw sesambil duduk di sofa yang empuk ini
"mmmh, belajarnya jangan disini ya kak, dikamarku aja lebih enak, aku ada PR IPS disuruh nonton kaset pemberontakan PKI terus disuruh bikin laporan pengamatannya" pinta Nina. mengagetkan gw
"hah
eh mmm okeh"
beranjaklah gw dari sofa nan empuk ini keatas menaiki tangga. Pikiran gw sudah melayang entah kemana. mungkin karena si Kikir sama Adul suka bercerita yang engga engga saat mereka menginap di kamr gw
. Sampailah gw di kamar Nina, kamar yang bikin gw bilang "WoW", ya, kamar itu besar sekali, kasurnya yang besar untuk 1 orang, ada tv dan meja lesehan, tidak lupa dekor yang girlish sekali, berwarna pink dan boneka boneka binatang unyuu
, gw dan Nina pun menyetel film Pemberontakan PKI tersebut, film yang berat sebelah menurut gw dan sadis buat cewek, namun si Nina ini hebatnya bisa menangkap apa inti dan maksud film tersebut.
"Jadi presiden Soekarno itu adalah dalang di balik PKI ya kak?" ucap Nina mebuka argumen
"tangkepan lo bagus banget ke film ini, tapi lo harus tau film ini berat sebelah karena dibuat oleh jaman Orde Baru, Soekarno lebih ke 'Dimanfaatkan' oleh PKI, karena ideologinya yang NaSaKom itu membuat PKI menjadi dekat dan mempengaruhi Soekarno" jawab gw menjawab argumen Nina
panjaaaang gw berdebat dengan Nina, karena ya buku sejarah SMP menurut gw masih melihat sejarah dari satu sisi. dan gw pingin Nina mendapatkan nilai bagus dengan membuat dia berpikir "Out of the Box" sehingga terciptalah laporan analisis yang Anti-Mainstream buat seukuran anak SMP
. gara gara argumen ini gw sampai lari bolak balik kerumah gw untuk mengambil buku sejarah yang dimilik oleh nenek gw
.
"jadi pada akhirnya, Soekarno dikhianati oleh rakyatnya sendiri ya, kasian banget ya kak
" ucap Nina saat ia sudah selesai menulis laporan yang kita diskusikan
"......." tiba-tiba gw diam, mendengar kata 'dikhianati' membuat gw bernostalgia kemasa lalu
"mmm kak? oi kak Adi?" ucap Nina membangunkan gw dari lamunan
"eh.. mm gini ya Nin.. ga masalah elo mau dikhianatin atau engga, selama lo yakin, dan percaya, bahkan cinta dengan segenap hati lo, terhadap orang yang mengkhianati elo, semua rasa itu tak akan hilang" ucap gw menirukan apa yang diucapkan bokap gw dulu
"
" Nina hanya mengangguk angguk menanggapi pernyataan gw
"Senyum adalah cara terbaik untuk menghadapi semua masalah
" ucap gw sambil menunjuk ke arah foto pak Karno yang tengah dalam pengasingan, beliau sudah membotak, namun tetap senyum difoto itu, sambil mengacak ngacak rambut Nina
sehabis itu gw dan Nina ngobrol ngalur ngidul, entah apa yang kita obrolin waktu itu. untuk seukuran anak kelas 2 SMP, Nina ini telampau dewasa pikirannya, bukannya mesum pikirannya ya
, tetapi lebih ke matang, berbeda dengan kakaknya, si Disti, yang lebih kekanak kanakan perangainya. Akhirnya gw pun pamit balik kepada Nina
"Nin, gw balik dulu yak" ucpa gw sambil siap siap berdiri
"eh tunggu kak" tarik Nina ke tangan gw
"hmm?"
"mmh ka Disti tadi girang banget sambil bawa baju keluar, katanya mau nginap rumah kakak ya?"
"mmh, iya Nin, kenapa?, oh ya emang dibolehin ama papah kamu itu si Disti nginep?"
"gapapa kak
, mmh papah pulang seminggu sekali kak, papah kerja di Kalimantan, di perusahaan sawit" ujar Nina
"lah lo sendirian nanti dong Nin?"
"mmh ada si mbak kok, lagian sudah biasa
" ucap Nina dengan senyum datar
"mau main ke kamar gw gak? banyak temen, ada Disti, ada Lena, ada laki laki namanya Kikir dan gw hehehe"
"gak makasih kak
ga enak aku masa gaul ama nak SMA sih" ucap Nina menolak dengan halus
"yaudah, yang penting lo tau mau lari kemana kalo ngeliat hantu atau ketakutan ya Nin
"
"ihh apaan sihh, nakutin aja" teriak Nina ke gw
gw pun pamit ke Nina dan tak lupa ke si Mbak, untuk pulang kesebelah
, saat perjalanan pulang (cuman 5 meter padahal
) gw berpikir.... betapa kuatnya Disti dan Nina, hidup sendiri tanpa kasih sayang kedua orang tua, ibunya sudah pergi entah kemana gara gara cerai, dan bokapnya, sibuk kerja keluar pulau, untuk anaknya. yah walaupun gw juga hidup tanpa orang tua, tapi mereka ini kan perempuan, yang notabenenya lebih emosional daripada laki laki. 
jarum jam telah menunjukan pukul 7 malam, saatnya gw pergi bekerja
, untuk mengajar Nina, adiknya Disti. gw pun berjalan menuruni tangga kosan, memberi tahu nenek terlebih dahulu bahwa malam ini temen bakalan nginep di kamar gw, lalu langsung cabut ke rumah Disti di sebelah
. Gw pun membuka pagar lalu mengetok pintu rumah Disti yang dibukakan pembantunya. Lalu gw menunggu di ruang tamu, tempat biasa kita melakukan proses belajar dan mengajar
."eh kak Adi, udah dateng
" teriak Ninas esambil berjalan menuruni tangga "eh Nina, ayuk dimulai belajarnya" ajak gw sesambil duduk di sofa yang empuk ini
"mmmh, belajarnya jangan disini ya kak, dikamarku aja lebih enak, aku ada PR IPS disuruh nonton kaset pemberontakan PKI terus disuruh bikin laporan pengamatannya" pinta Nina. mengagetkan gw
"hah
eh mmm okeh"beranjaklah gw dari sofa nan empuk ini keatas menaiki tangga. Pikiran gw sudah melayang entah kemana. mungkin karena si Kikir sama Adul suka bercerita yang engga engga saat mereka menginap di kamr gw
. Sampailah gw di kamar Nina, kamar yang bikin gw bilang "WoW", ya, kamar itu besar sekali, kasurnya yang besar untuk 1 orang, ada tv dan meja lesehan, tidak lupa dekor yang girlish sekali, berwarna pink dan boneka boneka binatang unyuu
, gw dan Nina pun menyetel film Pemberontakan PKI tersebut, film yang berat sebelah menurut gw dan sadis buat cewek, namun si Nina ini hebatnya bisa menangkap apa inti dan maksud film tersebut."Jadi presiden Soekarno itu adalah dalang di balik PKI ya kak?" ucap Nina mebuka argumen
"tangkepan lo bagus banget ke film ini, tapi lo harus tau film ini berat sebelah karena dibuat oleh jaman Orde Baru, Soekarno lebih ke 'Dimanfaatkan' oleh PKI, karena ideologinya yang NaSaKom itu membuat PKI menjadi dekat dan mempengaruhi Soekarno" jawab gw menjawab argumen Nina
panjaaaang gw berdebat dengan Nina, karena ya buku sejarah SMP menurut gw masih melihat sejarah dari satu sisi. dan gw pingin Nina mendapatkan nilai bagus dengan membuat dia berpikir "Out of the Box" sehingga terciptalah laporan analisis yang Anti-Mainstream buat seukuran anak SMP
. gara gara argumen ini gw sampai lari bolak balik kerumah gw untuk mengambil buku sejarah yang dimilik oleh nenek gw
."jadi pada akhirnya, Soekarno dikhianati oleh rakyatnya sendiri ya, kasian banget ya kak
" ucap Nina saat ia sudah selesai menulis laporan yang kita diskusikan"......." tiba-tiba gw diam, mendengar kata 'dikhianati' membuat gw bernostalgia kemasa lalu
"mmm kak? oi kak Adi?" ucap Nina membangunkan gw dari lamunan
"eh.. mm gini ya Nin.. ga masalah elo mau dikhianatin atau engga, selama lo yakin, dan percaya, bahkan cinta dengan segenap hati lo, terhadap orang yang mengkhianati elo, semua rasa itu tak akan hilang" ucap gw menirukan apa yang diucapkan bokap gw dulu
"
" Nina hanya mengangguk angguk menanggapi pernyataan gw"Senyum adalah cara terbaik untuk menghadapi semua masalah
" ucap gw sambil menunjuk ke arah foto pak Karno yang tengah dalam pengasingan, beliau sudah membotak, namun tetap senyum difoto itu, sambil mengacak ngacak rambut Ninasehabis itu gw dan Nina ngobrol ngalur ngidul, entah apa yang kita obrolin waktu itu. untuk seukuran anak kelas 2 SMP, Nina ini telampau dewasa pikirannya, bukannya mesum pikirannya ya
, tetapi lebih ke matang, berbeda dengan kakaknya, si Disti, yang lebih kekanak kanakan perangainya. Akhirnya gw pun pamit balik kepada Nina"Nin, gw balik dulu yak" ucpa gw sambil siap siap berdiri
"eh tunggu kak" tarik Nina ke tangan gw
"hmm?"
"mmh ka Disti tadi girang banget sambil bawa baju keluar, katanya mau nginap rumah kakak ya?"
"mmh, iya Nin, kenapa?, oh ya emang dibolehin ama papah kamu itu si Disti nginep?"
"gapapa kak
, mmh papah pulang seminggu sekali kak, papah kerja di Kalimantan, di perusahaan sawit" ujar Nina"lah lo sendirian nanti dong Nin?"
"mmh ada si mbak kok, lagian sudah biasa
" ucap Nina dengan senyum datar"mau main ke kamar gw gak? banyak temen, ada Disti, ada Lena, ada laki laki namanya Kikir dan gw hehehe"
"gak makasih kak
ga enak aku masa gaul ama nak SMA sih" ucap Nina menolak dengan halus"yaudah, yang penting lo tau mau lari kemana kalo ngeliat hantu atau ketakutan ya Nin

""ihh apaan sihh, nakutin aja" teriak Nina ke gw
gw pun pamit ke Nina dan tak lupa ke si Mbak, untuk pulang kesebelah
, saat perjalanan pulang (cuman 5 meter padahal
) gw berpikir.... betapa kuatnya Disti dan Nina, hidup sendiri tanpa kasih sayang kedua orang tua, ibunya sudah pergi entah kemana gara gara cerai, dan bokapnya, sibuk kerja keluar pulau, untuk anaknya. yah walaupun gw juga hidup tanpa orang tua, tapi mereka ini kan perempuan, yang notabenenya lebih emosional daripada laki laki. 
Diubah oleh open.minded 22-03-2014 16:17
itkgid dan 25 lainnya memberi reputasi
24
Kutip
Balas