- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#123
IT'S COMPLICATED!
Spoiler for IT'S COMPLICATED!:
Quote:
"Din, ngomong dong. Jangan diem2an terus kayak gini" rengek gwa udah putus asa.
Gwa sama Dinda lagi ngobrol di belakang Kampus, nga jauh dari tempat parkir. Kita berdua duduk dibawah pohon, yang gwa nga tau nama pohonnya apa, berteduh dibawah teriknya matahari disiang itu. Angin bertiup semilir memainkan poninya Dinda, tapi tak mampu menyejukkan hatinya yang lagi marah berat sama gwa.
Hari ini gwa bener2 baru ngeliat cewek gwa marah. Iya, seriusan marah. Dinda yang biasanya selalu ceria, manja, kadang nyebelin, kali ini benar2 menampakkan wajah marahnya. Dan udah seharian ini wajah marahnya nga surut2 juga.
Sebenernya nga seharian juga sih. Gwa baru ketemu Dinda pas bubaran kuliahnya sekitar jam sepuluhan tadi. Paginya gwa sempet jemput dia ke kost-an, tapi kata ibu kost Dinda belum pulang2 kesitu sejak malam gwa jemput dia. Buset, berarti dia nginep dimata tuh? Pan sodaranya di kota ini jauh bingits tinggalnya?
Gwa cegat Dinda pas bubaran kelas jam 10-an tadi. Dinda langsung masang muke bertekuk-tekuk begitu ngeliat gwa. Teguran gwa sama sekali nga diacuhkan. Dia tetap berjalan sambil ngadep kedepan dengan muka marahnya, sama sekali nga nengok kearah gwa. Bahkan sampe dia masuk ke kelas untuk kuliah berikutnya, dia nga ngeluarin sepatah katapun. Bingung nga sih lo digituin sama cewek?
Begitu pula pas dia bubaran kelas, sikapnya nga berubah. Mulai dari gw pepetin Dinda keluar kelas sampe ke kantin belakang, mukanya Dinda nga berubah2. Gwa udah ngoceh sana sini, minta maaf dll, tetep bergeming. Sarap, gwa bener2 kayak orang bego hari itu.
"Please, jangan kayak gini. Gwa udah nga tau musti gimana lagi ke elo" suara gwa kedengeran serak. Entah gwa mau nangis atau marah saat itu. Pokoknya fak up banget lah.
"......." Dinda tetep bergeming.
"Ok, one last try. Lo nga keluarin suara sepatah kata aja, gwa pergi dari sini. Gwa udah capek dari tadi lo diemin aja, lo pikir gwa betah kayak gini? Kalo lo mau marah silahkan, mau gampar gwa sekalian juga nga apa2. Tapi jangan kayak gini terus" buset panjang juga yak gwa ngomongnya.
Eh, bukannya ngejawab dia malah nangis. Dinda nangis sesenggukan gitu. Waduh, alamat berabe nih. Untung aja suasananya disini nga rame2 amat, khan kalo diliatin orang ntar disangkain gwa lagi ngapa2in Dinda lagi. Hadooohh, kok jadi makin ribet gini sih?!
Gwa mengusap2 punggungnya, mencoba menenangkannya. Tapi tangan gwa ditepisnya, 'gwa nga mau diganggu!' begitu kira2 kali dia ngasih isyarat ke gwa. Oke, fine! Gwa ambil sebatang rokok, gwa nyalain dan hisap asapnya. Gwa duduk selonjoran disebelah dia dan menyandarkan punggung gwa ke batang pohon. Gwa tungguin sampe kapanpun lo mau selesaiin tangisan lo ini dan lo mau ngomong sama gwa.
Ketika kantuk mulai menyergap saking enaknya dibelai2 sama semilir angin ini...
"Hunny, kapan sih lo mau ngenalin gwa ke orang tua lo?"
Jeng jeng jeng! Ini gwa salah denger ya?
"Sori Din, lo ngomong apa tadi?"
"Ih, kapan lo mau bawa gwa kerumah lo. Trus dikenalin sama nyokap sama bokap lo" Dinda mengeraskan suaranya
"Iya, gwa denger. Hmmm..." gwa pura2 mikir.
"Hun, ini gwa serius ya nanyanya. Jangan sok mikir kayak gitu deh!" buset Dinda kayak bisa baca pikiran gwa aja
"Ngg...gimana ya. Gwa juga bingung mau jawabnya. Tapi ini bukan dalam rangka lo minta dilamar sama gwa khan?"
"Hunnyyyyy......!!!"
*************************
"Pokoknya mamah nga ngelarang kamu pacaran ya. Silahkan aja, yang penting kamu tahu batas dan nga kebablas-an. Tapi inget, kamu nga perlu bawa2 pacar kamu ke rumah. Dan nga perlu repot2 juga ngenalin ke mamah"
"Tapi mah, boleh dong Lucky tahu alesannya?"
"Kamu nga perlu tahu alasannya apa. Mamah cuma minta kamu camkan baik2 omongan mamah tadi!"
Gwa nga bisa ngomong apa2 lagi. Nyokap gwa yang paling gwa sayangin dan hormatin, yang selalu bijak dan lemah lembut sama gwa, bisa begitu murkanya ketika gwa bawa Bebeb kerumah. Maksud hati gwa mau ngenalin sambil nyombong ke nyokap, kalo anaknya yang ganteng ini udah laku a.k.a udah punya pacar. Eh, malah emak gwa ngamuk2 nga jelas kayak gini.
Untungnya sih marahnya pas Bebeb udah pulang. Coba kalo didepan Bebeb, wah, pasti bakalan nga enak banget tuh ceritanya. Dan gwa cuma bisa bengong tanpa daya.
************************
"Kenapa nga jawab sih?"
"Nggg..."
"Kita udah berapa lama sih pacaran?"
"Ada kali sekitar 6 bulanan" gwa coba mengingat2
"Udah lama khan kita pacaran hunny. Tapi sampe sekarang pun gwa nga tahu warna genteng rumah lo"
"Ya standar aja sih Din, warna merah gitu deh"
"Ya ampuuun, itu khan cuma kiasan doang hunny. Ih, nga usah sok bolot gitu deh"
"...." gwa cuma nyengir bodoh sambil garuk2in kepala gwa yg nga gatel.
"Ayo dong, kapan gwa mau lo ajak kerumah gwa?"
"Din, sebenernya apa sih hubungannya permintaan lo ini sama lo marah2 tadi? Trus juga hubungannya lo ngilang malem itu?" gwa coba mengalihkan pembahasan yang buat gwa rumit ini
Dinda merengut, tahu kalo gwa cuma mengalihkan pembicaraan aja. Wajahnya kembali ditekuk. Lalu dia bersiap2 berdiri dan meninggalkan gwa. Cepat gwa sambar tangannya dan menariknya untuk kembali keposisi duduknya.
"Iya...iya, sori Din. Gwa akan jawab. Tolong jangan marah lagi ya" huft, runyam deh.
"........"
"Kasih gwa waktu, ya?"
"Iya, tapi kapan?"
"Errr...sebulan?"
"Lama bener. Seminggu aja ya?"
"Tiga minggu deh?"
"Seminggu aja ah"
"Dua minggu?"
"Seminggu!"
"Oke...oke, seminggu"
Buset cuma seminggu dikasih waktunya. Sedangkan buat mikir gimana caranya gwa bisa ngerayu emak gwa ini kayaknya butuh konsentrasi lebih dari seminggu deh. Tapi sebodo amatlah, gwa pusing mikirinnya. Yang penting sekarang senyum dibibir Dinda udah mulai mengembang.
Ini nih, bahasan yang paling gwa hindari kalo gwa lagi pacaran. Kapan lo bisa bawa pacar lo kerumah Ky? Sejak tragedi Bebeb itu, gwa secara nga langsung jadi jiper ngebawa2 cewek kerumah gwa. Apalagi kalo cuma dua2an doang. Padahal rata2 temen2 gwa yang pada pacaran, pasti udah pernah bawa ceweknya kerumah. Entah emang sengaja buat dikenalin kepada ortunya atau cuma sekedar buat tempat indehoy gretongan
Ngiri mampus dah gwa, kalo lagi ngeliat temen2 gwa bisa bawa pacarnya jalan bareng sama keluarganya. Udah gitu ceweknya bisa deket banget lagi sama nyokapnya atau keluarga laennya dirumah, udah kayak dianggap anak aja. Sedangkan gwa? Cuma bisa nangis guling2an sambil ngarepin dapet ijin dari emak gwa, yang entah kapan bakal dikeluarinnya.
Gwa lihat Dinda udah mulai tenang dengerin jawaban gwa tadi. Syukur deh, berarti gantian gwa yang mau nanya2 kemana aja dia ngilang selama 2 malem ini.
"Din, lo udah nga marah lagi sama gwa khan?"
".........." Dinda cuma nganggukin kepalanya sambil ngasih senyumannya yang manis itu.
"Boleh dong gwa nanya, kemana aja lo kemarenan ini?"
"Ih, iya tuh, gwa sebel banget deh sama lo malem itu. Lo jahat banget, gwa ditinggal2 sendiri" yah, mukanya cemberut lagi dah.
"Iyaaa...gwa minta maaf kalo yang itu. Lagian si Kenshi nga bilang, kalo gwa nga musti nemenin terus itu pak rektor" gwa coba nyari kambing hitam
"Trus, lo juga sok sibuk banget deh. Bener2 gwa kayak orang bego malem itu. Punya pacar, tapi dikacangin doang" Dinda masih merajuk
"Iyaaa, maaf. Gwa udah salah banget malam itu. Tapi khan, lo nga musti ngilang kayak gitu? Gwa lebih suka lo marahin gwa saat itu, daripada ngilang nga ada kabar kayak gitu. Henpon nga aktif, sms2 gwa nga dibales. Trus, kira2 siapa coba yang jahat?" kali ini gwa masang wajah serius.
"........." sekarang gantian Dinda yang nundukin kepalanya
"Tolong dong, jawab pertanyaan gwa ini. Lo kemana aja selama ini?"
"........." Dinda nga ngejawab. Gwa lihat matanya mulai berkaca2 lagi.
"Jawab Din...."
Gwa lihat bahu Dinda mulai berguncang2 perlahan dan gwa mulai mendengar tangisannya lagi. Waduh!
Gwa sama Dinda lagi ngobrol di belakang Kampus, nga jauh dari tempat parkir. Kita berdua duduk dibawah pohon, yang gwa nga tau nama pohonnya apa, berteduh dibawah teriknya matahari disiang itu. Angin bertiup semilir memainkan poninya Dinda, tapi tak mampu menyejukkan hatinya yang lagi marah berat sama gwa.
Hari ini gwa bener2 baru ngeliat cewek gwa marah. Iya, seriusan marah. Dinda yang biasanya selalu ceria, manja, kadang nyebelin, kali ini benar2 menampakkan wajah marahnya. Dan udah seharian ini wajah marahnya nga surut2 juga.
Sebenernya nga seharian juga sih. Gwa baru ketemu Dinda pas bubaran kuliahnya sekitar jam sepuluhan tadi. Paginya gwa sempet jemput dia ke kost-an, tapi kata ibu kost Dinda belum pulang2 kesitu sejak malam gwa jemput dia. Buset, berarti dia nginep dimata tuh? Pan sodaranya di kota ini jauh bingits tinggalnya?
Gwa cegat Dinda pas bubaran kelas jam 10-an tadi. Dinda langsung masang muke bertekuk-tekuk begitu ngeliat gwa. Teguran gwa sama sekali nga diacuhkan. Dia tetap berjalan sambil ngadep kedepan dengan muka marahnya, sama sekali nga nengok kearah gwa. Bahkan sampe dia masuk ke kelas untuk kuliah berikutnya, dia nga ngeluarin sepatah katapun. Bingung nga sih lo digituin sama cewek?
Begitu pula pas dia bubaran kelas, sikapnya nga berubah. Mulai dari gw pepetin Dinda keluar kelas sampe ke kantin belakang, mukanya Dinda nga berubah2. Gwa udah ngoceh sana sini, minta maaf dll, tetep bergeming. Sarap, gwa bener2 kayak orang bego hari itu.
"Please, jangan kayak gini. Gwa udah nga tau musti gimana lagi ke elo" suara gwa kedengeran serak. Entah gwa mau nangis atau marah saat itu. Pokoknya fak up banget lah.
"......." Dinda tetep bergeming.
"Ok, one last try. Lo nga keluarin suara sepatah kata aja, gwa pergi dari sini. Gwa udah capek dari tadi lo diemin aja, lo pikir gwa betah kayak gini? Kalo lo mau marah silahkan, mau gampar gwa sekalian juga nga apa2. Tapi jangan kayak gini terus" buset panjang juga yak gwa ngomongnya.

Eh, bukannya ngejawab dia malah nangis. Dinda nangis sesenggukan gitu. Waduh, alamat berabe nih. Untung aja suasananya disini nga rame2 amat, khan kalo diliatin orang ntar disangkain gwa lagi ngapa2in Dinda lagi. Hadooohh, kok jadi makin ribet gini sih?!
Gwa mengusap2 punggungnya, mencoba menenangkannya. Tapi tangan gwa ditepisnya, 'gwa nga mau diganggu!' begitu kira2 kali dia ngasih isyarat ke gwa. Oke, fine! Gwa ambil sebatang rokok, gwa nyalain dan hisap asapnya. Gwa duduk selonjoran disebelah dia dan menyandarkan punggung gwa ke batang pohon. Gwa tungguin sampe kapanpun lo mau selesaiin tangisan lo ini dan lo mau ngomong sama gwa.
Ketika kantuk mulai menyergap saking enaknya dibelai2 sama semilir angin ini...
"Hunny, kapan sih lo mau ngenalin gwa ke orang tua lo?"
Jeng jeng jeng! Ini gwa salah denger ya?
"Sori Din, lo ngomong apa tadi?"
"Ih, kapan lo mau bawa gwa kerumah lo. Trus dikenalin sama nyokap sama bokap lo" Dinda mengeraskan suaranya
"Iya, gwa denger. Hmmm..." gwa pura2 mikir.
"Hun, ini gwa serius ya nanyanya. Jangan sok mikir kayak gitu deh!" buset Dinda kayak bisa baca pikiran gwa aja
"Ngg...gimana ya. Gwa juga bingung mau jawabnya. Tapi ini bukan dalam rangka lo minta dilamar sama gwa khan?"
"Hunnyyyyy......!!!"
*************************
"Pokoknya mamah nga ngelarang kamu pacaran ya. Silahkan aja, yang penting kamu tahu batas dan nga kebablas-an. Tapi inget, kamu nga perlu bawa2 pacar kamu ke rumah. Dan nga perlu repot2 juga ngenalin ke mamah"
"Tapi mah, boleh dong Lucky tahu alesannya?"
"Kamu nga perlu tahu alasannya apa. Mamah cuma minta kamu camkan baik2 omongan mamah tadi!"
Gwa nga bisa ngomong apa2 lagi. Nyokap gwa yang paling gwa sayangin dan hormatin, yang selalu bijak dan lemah lembut sama gwa, bisa begitu murkanya ketika gwa bawa Bebeb kerumah. Maksud hati gwa mau ngenalin sambil nyombong ke nyokap, kalo anaknya yang ganteng ini udah laku a.k.a udah punya pacar. Eh, malah emak gwa ngamuk2 nga jelas kayak gini.
Untungnya sih marahnya pas Bebeb udah pulang. Coba kalo didepan Bebeb, wah, pasti bakalan nga enak banget tuh ceritanya. Dan gwa cuma bisa bengong tanpa daya.
************************
"Kenapa nga jawab sih?"
"Nggg..."
"Kita udah berapa lama sih pacaran?"
"Ada kali sekitar 6 bulanan" gwa coba mengingat2
"Udah lama khan kita pacaran hunny. Tapi sampe sekarang pun gwa nga tahu warna genteng rumah lo"
"Ya standar aja sih Din, warna merah gitu deh"
"Ya ampuuun, itu khan cuma kiasan doang hunny. Ih, nga usah sok bolot gitu deh"
"...." gwa cuma nyengir bodoh sambil garuk2in kepala gwa yg nga gatel.
"Ayo dong, kapan gwa mau lo ajak kerumah gwa?"
"Din, sebenernya apa sih hubungannya permintaan lo ini sama lo marah2 tadi? Trus juga hubungannya lo ngilang malem itu?" gwa coba mengalihkan pembahasan yang buat gwa rumit ini
Dinda merengut, tahu kalo gwa cuma mengalihkan pembicaraan aja. Wajahnya kembali ditekuk. Lalu dia bersiap2 berdiri dan meninggalkan gwa. Cepat gwa sambar tangannya dan menariknya untuk kembali keposisi duduknya.
"Iya...iya, sori Din. Gwa akan jawab. Tolong jangan marah lagi ya" huft, runyam deh.
"........"
"Kasih gwa waktu, ya?"
"Iya, tapi kapan?"
"Errr...sebulan?"
"Lama bener. Seminggu aja ya?"
"Tiga minggu deh?"
"Seminggu aja ah"
"Dua minggu?"
"Seminggu!"
"Oke...oke, seminggu"
Buset cuma seminggu dikasih waktunya. Sedangkan buat mikir gimana caranya gwa bisa ngerayu emak gwa ini kayaknya butuh konsentrasi lebih dari seminggu deh. Tapi sebodo amatlah, gwa pusing mikirinnya. Yang penting sekarang senyum dibibir Dinda udah mulai mengembang.
Ini nih, bahasan yang paling gwa hindari kalo gwa lagi pacaran. Kapan lo bisa bawa pacar lo kerumah Ky? Sejak tragedi Bebeb itu, gwa secara nga langsung jadi jiper ngebawa2 cewek kerumah gwa. Apalagi kalo cuma dua2an doang. Padahal rata2 temen2 gwa yang pada pacaran, pasti udah pernah bawa ceweknya kerumah. Entah emang sengaja buat dikenalin kepada ortunya atau cuma sekedar buat tempat indehoy gretongan

Ngiri mampus dah gwa, kalo lagi ngeliat temen2 gwa bisa bawa pacarnya jalan bareng sama keluarganya. Udah gitu ceweknya bisa deket banget lagi sama nyokapnya atau keluarga laennya dirumah, udah kayak dianggap anak aja. Sedangkan gwa? Cuma bisa nangis guling2an sambil ngarepin dapet ijin dari emak gwa, yang entah kapan bakal dikeluarinnya.

Gwa lihat Dinda udah mulai tenang dengerin jawaban gwa tadi. Syukur deh, berarti gantian gwa yang mau nanya2 kemana aja dia ngilang selama 2 malem ini.
"Din, lo udah nga marah lagi sama gwa khan?"
".........." Dinda cuma nganggukin kepalanya sambil ngasih senyumannya yang manis itu.
"Boleh dong gwa nanya, kemana aja lo kemarenan ini?"
"Ih, iya tuh, gwa sebel banget deh sama lo malem itu. Lo jahat banget, gwa ditinggal2 sendiri" yah, mukanya cemberut lagi dah.
"Iyaaa...gwa minta maaf kalo yang itu. Lagian si Kenshi nga bilang, kalo gwa nga musti nemenin terus itu pak rektor" gwa coba nyari kambing hitam
"Trus, lo juga sok sibuk banget deh. Bener2 gwa kayak orang bego malem itu. Punya pacar, tapi dikacangin doang" Dinda masih merajuk
"Iyaaa, maaf. Gwa udah salah banget malam itu. Tapi khan, lo nga musti ngilang kayak gitu? Gwa lebih suka lo marahin gwa saat itu, daripada ngilang nga ada kabar kayak gitu. Henpon nga aktif, sms2 gwa nga dibales. Trus, kira2 siapa coba yang jahat?" kali ini gwa masang wajah serius.
"........." sekarang gantian Dinda yang nundukin kepalanya
"Tolong dong, jawab pertanyaan gwa ini. Lo kemana aja selama ini?"
"........." Dinda nga ngejawab. Gwa lihat matanya mulai berkaca2 lagi.
"Jawab Din...."
Gwa lihat bahu Dinda mulai berguncang2 perlahan dan gwa mulai mendengar tangisannya lagi. Waduh!
Diubah oleh luckyismine 19-04-2014 16:55
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas