Kaskus

Story

Steve FoxAvatar border
TS
Steve Fox
The Runaways
Catatan : Sebelumnya, gue berterima kasih kepada temen gue yang mau menceritakan isi curahan hati nya ke gue dan ingin menceritakan cerita nya juga ke seluruh warga SFTH. Cerita ini gak ada hubungan nya dari cerita Inilah Gue, Karena Idiot Gue Jadi Ganteng. Cerita ini adalah cerita temen gue, terus gue yang salurin kepada kalian emoticon-rose

THE RUNAWAYS
Berdasarkan Kisah Nyata

Quote:


Quote:


Quote:

Diubah oleh Steve Fox 01-04-2014 00:14
anasabilaAvatar border
oktavpAvatar border
oktavp dan anasabila memberi reputasi
2
7.9K
48
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
Steve FoxAvatar border
TS
Steve Fox
#29
PART 12
Sembari meneguk se-cup kopi hitam, gue duduk bersender di tumpukan koper dan tas. Gue masih bersedia untuk menunggu Mama dan Aini. Gue emang agak sedikit nekat. Waktu check in bentar lagi sudah mau ditutup. Tapi ternyata rombongan emang menghargai waktu gue buat ketemu sama orang yang gue sayangi. Entah itu cuman dua detik … nggak gue pikirin, yang penting momen gue yang terakhir kalinya bertemu mereka, bisa terlaksanakan.

Beberapa menit kemudian …

Akhirnya, selama ini … mereka datang juga! Mama lebih datang lebih awal, sedangkan Aini datang lebih lambat. Mungkin siang ini Aini habis sibuk check up dari rumah sakit. Mama udah tau kalo Aini itu pacar gue yang baru, tapi Mama belum tau kalo Aini punya penyakit kanker otak stadium empat.

Quote:


Gue masuk ke dalam bandara dan bergegas untuk check in. Semua keluarga temen-temen gue pada melambaikan tangan. Ada yang masih banyak meneteskan air mata dan ada juga yang tetap tegar.

Setelah selesai check in segala macam, akhirnya gue jalan menuju boarding room. Ada satu orang dari sekumpulan calon mahasiswa Jerman yang berkenalan sama gue. Gue seneng banget. Temen baru gue namanya Yoga. Pikir gue kita bakalan satu kota, ternyata nggak. Gue di Bremen, sedangkan Yoga di Hamburg. Kira-kira jauh nya itu dari Jakarta ke Depok naik kereta, sekitar 1 jam-an lah.

Yoga sempet nanya-nanya kenapa agen gue sebegitu baik nya sampai ditungguin 30 menit cuman buat ketemu dua orang yang tadi? Gue jawab aja, “Mereka berdua adalah orang yang paling spesial di muka bumi ini setelah Ayah dan Adek gue yang namanya Dimas, Yog.”

Yoga mengangukkan kepala nya. Seketika Yoga jadi bersedih. Yoga curhat sama gue kalo keluarga nya gak terlalu mengurus Yoga, padahal kan hari ini adalah hari Yoga berpisah dengan keluarga, masa gak ada yang ngurus?

Setelah gue tela’ah, ternyata Yoga udah gak punya orang tua lagi, makanya Yoga beruntung banget bisa kuliah di Jerman dengan prestasi nya. Tadi pagi Yoga diantarkan ke bandara oleh paman nya. Paman nya sayang sama Yoga, karena itu lah paman nya merelakan harta demi Yoga untuk kuliah di Jerman, seperti Ayah gue.

Mulai hari ini gue harus belajar dari Yoga. Belum sampai di Jerman, Yoga udah memikirkan proses belajar nanti seperti apa dan mencari pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhan disana. Kalo gue sih nggak mikir kesitu dulu. Malahan gue mikir begini, entar dikota tempat gue tinggal, ada orang Indonesia nggak ya? Bisa mati minder gue kalo nggak ada temen disana!

emoticon-rose


Menunggu pesawat gak berlangsung lama, akhirnya petugas dari boarding room mengumumkan kalo penumpang boleh masuk ke pesawat. Ada yang masih nangis, ada yang diem aja dan ada juga yang pecicilan kayak baru pertama kali naik pesawat. Gue sih sedikit stress aja ngeliat tingkah laku orang yang baru pertama kali naik pesawat. Untung nya Yoga udah pernah naik pesawat, jadi gak pecicilan aneh gitu hahaha.

Pesawat di mundurin pake truk apa tuh yaa … pokoknya begitu. Ground crew nya juga sempet melambaikan tangan. Kirain buat gue, ternyata buat semuanya! Dan yang pasti untuk pilot nya juga. Kalo kata orang yang duduk di sebelah gue sih itu artinya, “sampai jumpa, semoga penerbangan nya menyenangkan dan hati-hati”. Kurang lebih sih begitu.

Jadi, selama ini gue gak tau arti dari dadah-dadah itu? Yap, sekarang gue yang jadi norak emoticon-Peace

Perjalanan gue ke Jerman itu menghabiskan waktu 12 jam tanpa pacar, tanpa keluarga, tapi gue masih bawa iPod Classic kesayangan gue. Sembari menyantap makanan, sambil dengerin lagu dari James Blunt, namanya lagu “You’re Beautiful”. Gue jadi mengingatkan seseorang, yaitu Aini.

Yoga sampai bingung gitu sama gue. Mungkin dalam hati Yoga begini, “Ini orang kenapa sampai menghayati lagu banget ya?” hahaha.

Mungkin Yoga bakalan tau kenapa gue bisa menghayati sedalam ini. Mungkin setelah nanti kita sampai di Jerman, gue ceritain semuanya. Kan gak mungkin semua nya simpan dalam hati. Bikin sakit hati kalo kita gak curhat sama orang lain. Setuju gak?

Dari jam dua pagi sampai akhirnya matahari terbenam, gue belum bisa tidur sama sekali. Gue paling siaga dibanding penumpang yang lain. Kalo gue pergi jalan-jalan pake pesawat pasti gue gak akan pernah tidur. Kadang-kadang sugesti gue selalu kemana-mana. Apalagi sekarang lagi musim banget cuaca yang buruk. Gue takut nya itu menimpa ke gue sendiri. Pesawat goyang sedikit aja gue takut.

Gue paksain nggak tidur dari awal take-off sampai landing. Otomatis gue malah tidur di bus tour setelah sampai di Jerman. Agen nya juga ngerti kok kalo muka gue mirip kayak hansip yang habis nge-ronda. Hari ini adalah hari pertama kali gue ngerasain pusing di Jerman. Kirain gue penyakit pusing cuman dimiliki oleh masyarakat Negara Indonesia aja. Ternyata di Jerman juga bisa. Entah darimana pikiran aneh gue, pokoknya abis ini gue mau memperkenalkan teknik “ngerok” pake koin gopek-an ke orang-orang Jerman, hahaha.
oktavp
oktavp memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.