- Beranda
- Stories from the Heart
Kisah Tengil Si Playboy Dekil
...
TS
201192
Kisah Tengil Si Playboy Dekil
Sungguh manis sekali pria itu, andai saja gue bukan pria normal yang berkelainan orientasi seksual menyukai sesama jenis, pasti udah gue gebet tuh cowo'......gumam gue sambil terus memandangi seonggok cermin di satu sisi kamar gue yang tak berdosa tapi lebih banyak tersiksa karena terlalu sering mendengar ucapan-ucapan dusta yang kian nista yang terlontar dari bibir manis diri ini. hehehe... 
Salam Super, ya saudaraku yang sejahtera hidupnya..Jika kita ingin selalu berbahagia, tetaplah kiranya kiranya kita berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar kita, mantan mungkin salah satunya....
Eh, Tapi tunggu sebentar, sejak kapan kepala gue botak di depan dan make kacamata BoBo-Ho? oke abaikan salam sambutan itu.
Oke, gue bakal mulai thread ini dari perkenalan tokoh utama sekaligus perkenalan diri pribadi gue disini, Ini cerita asli tentang kisah sekolah gue semasa SMA 3 tahun dulu. Alhamdulillah gue nyempetin cuma 3 tahun d SMA gue ini, walaupun sebenernya masih betah gue berlama-lama dengan masa remaja gue di tempat itu.
Gue Bengz, banyak orang manggil gue dengan sebutan itu, entah karena lebih dinamis untuk dilafalkan atau mungkin terlalu ribet mereka memanggil nama lengkap gue yang bergelar raden kangmas prabu (*lalu gue mendarat indah dengan elang sakti). Hehehehe.. bejanda kok ..
Nama asli pemberian mendiang almarhum mbah kakung gue adalah.... JENG-JENG-JENG . . . . Bambang Baskoro. Pastinya para pembaca langsung faham kalo gue berasal dari pertanahan Jawa. Yups! kalian BENAR! BENAR-BENAR NGACO!!! hahaha. . . Makannya, gue saranin ga usah nebak-nebak dan ikut seolah kalian adalah Ki Joko Stupid, yang bisa tahu apa yang bakal gue tulis selanjutnya. Gue adalah seorang penduduk asli dari Kesultanan Banten yang berdarah mix, antara ras Persia dan Anggora, Eh bukan...Maksud gue, di dalem darah gue ngalir darah Solo-Pandeglang-Serang-Bogor-Ambon, maka dari itu gue tulis mix.
untuk penjelasannya seperti ini:
-Keluarga Bokap:
Kakek: Solo
Nenek: Pandeglang
Bokap: Serang
-Keluarga Nyokap:
Kakek: Ambon
Nenek: Bogor
Nyokap: Bogor
Dan setelah adonan dikukus selama 9bulan8 hari, terlahirlah GUE!
Coba bayangin, dari darah yang ngalir di tubuh gue aja udah complicated banget, nah begitu pula alur cerita Kisah Tengil Si Playboy Dekil ini, bagai mendaki gunung lewati lembah, melewati sungai yang mengalir indah pula.
Fisikly, Gue bergender pria setulen-tulennya pria. berperawakan sedang, dengan tinggi badan 172cm, berkulit manis. Dan satu lagi, gue sama sekali ga punya logat bahasa. Hal ini dikarenakan masa kecil gue yang berpindah-pindah Bogor-Serang. Jadilah gue ngerti bahasa Sunda dan Jawa-Serang tanpa logat salah satunya.
Mungkin sesi ini gue tutup sampe disini. Cukup perkenalan gue sebagai tokoh utama untuk melanjutkan Kisah Tengil Si Playboy Dekil.

Salam Super, ya saudaraku yang sejahtera hidupnya..Jika kita ingin selalu berbahagia, tetaplah kiranya kiranya kita berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar kita, mantan mungkin salah satunya....
Eh, Tapi tunggu sebentar, sejak kapan kepala gue botak di depan dan make kacamata BoBo-Ho? oke abaikan salam sambutan itu.
Oke, gue bakal mulai thread ini dari perkenalan tokoh utama sekaligus perkenalan diri pribadi gue disini, Ini cerita asli tentang kisah sekolah gue semasa SMA 3 tahun dulu. Alhamdulillah gue nyempetin cuma 3 tahun d SMA gue ini, walaupun sebenernya masih betah gue berlama-lama dengan masa remaja gue di tempat itu.
Gue Bengz, banyak orang manggil gue dengan sebutan itu, entah karena lebih dinamis untuk dilafalkan atau mungkin terlalu ribet mereka memanggil nama lengkap gue yang bergelar raden kangmas prabu (*lalu gue mendarat indah dengan elang sakti). Hehehehe.. bejanda kok ..
Nama asli pemberian mendiang almarhum mbah kakung gue adalah.... JENG-JENG-JENG . . . . Bambang Baskoro. Pastinya para pembaca langsung faham kalo gue berasal dari pertanahan Jawa. Yups! kalian BENAR! BENAR-BENAR NGACO!!! hahaha. . . Makannya, gue saranin ga usah nebak-nebak dan ikut seolah kalian adalah Ki Joko Stupid, yang bisa tahu apa yang bakal gue tulis selanjutnya. Gue adalah seorang penduduk asli dari Kesultanan Banten yang berdarah mix, antara ras Persia dan Anggora, Eh bukan...Maksud gue, di dalem darah gue ngalir darah Solo-Pandeglang-Serang-Bogor-Ambon, maka dari itu gue tulis mix.
untuk penjelasannya seperti ini:
-Keluarga Bokap:
Kakek: Solo
Nenek: Pandeglang
Bokap: Serang
-Keluarga Nyokap:
Kakek: Ambon
Nenek: Bogor
Nyokap: Bogor
Dan setelah adonan dikukus selama 9bulan8 hari, terlahirlah GUE!
Coba bayangin, dari darah yang ngalir di tubuh gue aja udah complicated banget, nah begitu pula alur cerita Kisah Tengil Si Playboy Dekil ini, bagai mendaki gunung lewati lembah, melewati sungai yang mengalir indah pula.
Fisikly, Gue bergender pria setulen-tulennya pria. berperawakan sedang, dengan tinggi badan 172cm, berkulit manis. Dan satu lagi, gue sama sekali ga punya logat bahasa. Hal ini dikarenakan masa kecil gue yang berpindah-pindah Bogor-Serang. Jadilah gue ngerti bahasa Sunda dan Jawa-Serang tanpa logat salah satunya.
Mungkin sesi ini gue tutup sampe disini. Cukup perkenalan gue sebagai tokoh utama untuk melanjutkan Kisah Tengil Si Playboy Dekil.
Quote:
Polling
0 suara
mohon kripik pedasnya gan !!!
Diubah oleh 201192 24-02-2015 23:03
anasabila memberi reputasi
1
33K
213
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
201192
#9
Kisah Tengil Si Playboy Dekil [ TRUE STORY ] #Chapter2.Hey Japan!
#Chapter2.Hey Japan!
Sebelumnya gue bakal memperkenalkan ke9 partner liburan musim panas gue di Jepang + 1 Guide dari Indonesia dan 1 Guide dari Jepang.
Kami ber-sepuluh adalah anak Indonesia yang beruntung, yang lolos test neraka itu, terdiri dari 5 cowo dan 5 cewe. Dengan komposisi sebagai berikut:
Kavaleri Cowo
1. Gue, Bambang Baskoro ( A.K.A ) Bengz, leader tim cowo untuk keberangkatan liburan musim panas ini, untuk kelengkapan profile gue silahakan baca kisah ini dari awal.
2. Dimas, lelaki kurang tinggi ini jadi pendamping gue, si Playboy Tengil dalam kisah ini selama ada di Jepang.
3. Adimas, berperawakan gempal, supel dan asal cablak itu gambaran paling pas menggambarkan temen gue satu ini.
4. Rival, bukan, dia sama sekali bukan lawan atau tokoh antagonis layaknya Torro Margent disini,Rival hanya nama aslinya. Pria berdarah sunda berambut ikal serta hobby cengangas-cengenges ini adalah typikal "pengekor" apapun yang gue dan Dimas lakukan.
5. Osep, mmmm...Kayaknya dia cowo ter"waras" yang berada di kelompok cowo ini, si gadis yang berada di sarang penyamun.nyiahahahaha.. Lulusan pesantren yang idupnya selurus jalan tol Cikupa-Jagorawi.
Kavaleri Cewe
1. Listianty Ridayu Maksum ( A.K.A ) Tanty , leader komplotan cewe ini berpostur tinggi untuk ukuran cewe, gue taksir 169-170cm tanpa heels. supel, ceria, rame, seru dan satu lagi, sensitif akan hal mistis.
2. Vina Dwi Septia, manis, lugu, dan aga' lola..Ia adalah anak dari pasangan petinggi di perusahaan tempat bokap gue kerja, adik kandung dari Winda, kakak perempuannya sudah merasakan lebih dulu di 2 tahun sebelumnya untuk Summer Camp di Jepang ini.
3. Dyah, kaum adam termasuk gue menasbihkan dia dengan label "si kompor mleduk", sebabnya? ente pantengin ajh thread ane disini, nti juga dapet jawabannya.
4. Indah, si gadis tanpa gairah, entah kenapa jari ini menari di atas tuts keyboard laptop tanpa filter. Yang gue inget dari Indah adalah itu, bagai hidup tanpa gairah. Gimana yak gue jalasinnya...mmmm gini, kalo makan mie ayam, tapi ga ada saos n sambelnya. Itu kayaknya gambaran paling tepat buat Indah.nyiahahahahaha...
4. Inez Putri, lihat nama belakangnya, ya...Ia bak seorang putri di rombongan ini, first sight-nya aja waktu kita ber-9 udah kumpul, disuruh nemuin satu temen lagi yang udah nunggu di dalem ruangan, do'i duduk di kursi bos yang bisa d puter-puter itu sambil maenin gadgetnya, sepatu kelas atas yang gue liat di tipi-tipi, yang di pake Agnes Monica, tampilan deluxe. Aahh dia berbeda kelas dengan kami.
GUIDE
- ( Indonesia ) : Mba' Desi, dia malaikat penjaga kami disana yang selalu siap siaga dengan apapun kondisi anak asuhnya yang bisa(sangat)menjengkelkan itu.
- ( Jepang ) : Myuki-Dono, kami lebih comfort memanggil ia dengan Mama Myuki, care, tepat waktu, bertanggung jawab serta lucu adalah alasan kenapa kami sangat nyaman memanggilnya dengan Mama.
Ahh. . . . rasanya ga sabar menanti 2 minggu lagi untuk berangkat ke Jepang, minggu kemarin kami bersepuluh yang beranggotakan gue,Dimas,Adimas,Rival,Osep,Tanty,Vina,Dyah,Indah dan Mba' Desi ada di kantor imigrasi untuk mengurus passport kami. Inez ga ada.
Untuk sementara dugaan gue dan anak-anak adalah Inez udah punya passport sebelumnya. Di kantor imigrasi kami di sambut layaknya para menteri, tak perlu mengantri, datang dan langsung dilayani. Sepertinya perusahaan raksasa seperti ASTRA sudah menyiapkan keberangkatan kami dengan sedemikian rupa.
Kini kami tengah mempersiapkan satu tarian yang akan kami bawakan nanti di farewell party (pesta perpisahan). karena akan banyak negara yang mengikuti acara ini, jadi setiap negara harus memperlihatkan kebudayaan dari negara masing-masing. kala itu kami, rombongan Indonesia mempersiapkan sebuah pentas tari tradisional dari Bali sana yang berjudul Tari Manuk Rawe. Seluruh peralatan kostum serta instruktur di sewa pribadi oleh Inez.
2 Minggu waktu kami berlatih untuk menguasai tarian tersebut. Ah, masabodo pikir gue, toh jelek atau gaknya tarian gue, mereka disana ga akan pada ngerti apa yang gue lakuin.
Akhirnya hari yang ditunggu pun tiba, kami sudah berkumpul di Bandara Soekarno Hatta, jam 20.00 WIB saat kami dikumpulkan untuk pembagian visa disana. Benar dugaan kami, mulai dari pintu masuk, administrasi sampai pemeriksaan tas, Inez berada didepan menjadi kompas penunjuk jalan kami yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Bandara untuk kepergian luar negeri ini. Di akhir jam 21.00 WIB semua rombongan pengantar dan kami bersepakan melakukan ritual do'a bersama untuk melepas kami ke Negeri Matahari.
Di rombongan pengantar ada ibu dan ayah serta oma' gue tercinta yang berperan besar sampai gue bisa ada di titik ini. Kami berangkat pukul 22.00 WIB kala itu dengan maskapai Internasional JAL ( Japan Airlines). Setelah pelepasan kami menuju pesawat, otomatis Inez berada di posisi paling depan untuk mengarahkan kami ke pintu mana saja kami harus masuki. Dan pada pemeriksaan bagasi, tas kami melewati pemeriksaan dan sinar X-Ray. Gue sempet berfikir, padahal orang tinggal tiduran di conveyor itu dan di pause sejenak untuk melengkapi persyaratan kerja. Jadi ga usah repot-repot ngurus rontgen lagi. nyiahahahhaha..
Setiba di Pesawat, saya duduk di seat 57D, di bangku 3 lambung kapal yang terletak di tengah diapit oleh Tanty di sebelah kanan, dan Dyah di sebelah kiri.
Dan pada saat take off, Dyah adalah manusia menjengkelkan yang paling repot. Tangannya mencengkram pegangan seat, tubuhnya menegang, mukanya pucat....Bukan pemirsa! dia bukan sedang dalam proses orgasme! terlihat mulutnya komat kamit membaca do'a di sebelah gue. Buset gue fikir..ada juga orang macem begini yak?.
Setelah take off dengan sempurna, pesawat stabil berada di atas permukaan awan.
Loh kenapa gue bisa tau ini pesawat ada di atas awan? Jangan pernah kalian berfikir gue duduk di atas badan pesawat buat ngeliat view indah bak anak-anak SMP yang nge-BM untuk nonton konser itu. Tapi di masing-masing seat kita terdapat monitor dengan remote dan joystick untuk game dengan pilihan pemandangan luar, jarak tempuh, siaran musik, film, dan game.
Karena akan melewati perjalanan 7 jam di pesawat. Gue kira game adalah pilihan paling tepat untuk membunuh waktu. Oh iya, waktu itu ada pramugari yang menawarkan makanan dan minumah di dalam pesawat. Dan hebatnya temen gue si ndut Adimas langsung menanyakan "Mba', itu jus apel berapaan?", sambil membuka dompetnya. Oke, gue berharap orang-orang disini ga menyadari kalo dia adalah rombongan kami. Apa respond sang pramugari? ya tentu aja doi senyum-senyum doang dan memberikan jus itu seraya berucap "it's free".
Dan ada lagi ulahnya yang membuat gue terpingkal. saat itu gue dan dia bersamaan menuju toilet untuk menuntaskan kegelisahan yang si Otong alami. Ga lama dia keluar toilet, Adimas langsung nanya frontal ke gue tentang apa yang baru dia alami,
Adimas : Bengz. .
Gue : Ho'oh, ada apaan ndut?
Adimas : Gue kan barusan bok*r tuh, terus pas toiletnya gue flush, eh tiba-tiba bunyi "grudak gruduk" gitu toiletnya.
Gue : trus?
Adimas : lah itu emang t*kay gue langsung dijatohin ke bawah gitu? trus nti kalo kena petani di bawah sana gimana?
Gue : balik kanan, bubar jalan..ambil posisi di seat and tidur.
7 Jam pun berlalu, pesawat landing mulus, semulus paha Nabila JKT48..nyiahahahaha. Hey Japan! we arrived in here!. Kita sampe di Tokyo Narita International Airport sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Saat di bandara dan mengurus administrasi serta visa, Sang Putri kembali menjadi kapten kami, berada di ujung depan barisan. Disitulah gue makin sadar perbedaan kasta kami, di bagian belakang passportnya, dimana kami di stempel dengan logo "Tokyo", sudah ada beberapa stempel seperti "Milan, Amsterdam, France dll" buset..Pantes aja do'i khatam masalah jalur yang mesti di lewatin di bandara ini.
Kami di jemput bis jemputan yang akan mengantar ke hotel Narita untuk berkumpul disana. Disinilah gue berkenalan dengan Nguyen Van Ngan , si gadis asal Vietnam yang bakal jadi bagian dari kisah perjalanan Si Playboy Tengil ini. Pertemuan pertama itu kami tidak banyak bercakap, mungkin karena masih sama-sama merasa jet-lag dan lelah setelah semalaman berada di pesawat. Perkenalan awal di bis itu ia menawarkan fruit punch candy, yang menjadi saksi bisu awal kisah cinta kami di Negeri para Samurai ini.
dan headsetpun terpasang di telinga ini mengalunkan lagu...
Oh oritatsu kanata de.. me wo aketara...
Egao no mama no kimi ni aeru ki ga shite
....
Sebelumnya gue bakal memperkenalkan ke9 partner liburan musim panas gue di Jepang + 1 Guide dari Indonesia dan 1 Guide dari Jepang.
Kami ber-sepuluh adalah anak Indonesia yang beruntung, yang lolos test neraka itu, terdiri dari 5 cowo dan 5 cewe. Dengan komposisi sebagai berikut:
Kavaleri Cowo
1. Gue, Bambang Baskoro ( A.K.A ) Bengz, leader tim cowo untuk keberangkatan liburan musim panas ini, untuk kelengkapan profile gue silahakan baca kisah ini dari awal.
2. Dimas, lelaki kurang tinggi ini jadi pendamping gue, si Playboy Tengil dalam kisah ini selama ada di Jepang.
3. Adimas, berperawakan gempal, supel dan asal cablak itu gambaran paling pas menggambarkan temen gue satu ini.
4. Rival, bukan, dia sama sekali bukan lawan atau tokoh antagonis layaknya Torro Margent disini,Rival hanya nama aslinya. Pria berdarah sunda berambut ikal serta hobby cengangas-cengenges ini adalah typikal "pengekor" apapun yang gue dan Dimas lakukan.
5. Osep, mmmm...Kayaknya dia cowo ter"waras" yang berada di kelompok cowo ini, si gadis yang berada di sarang penyamun.nyiahahahaha.. Lulusan pesantren yang idupnya selurus jalan tol Cikupa-Jagorawi.
Kavaleri Cewe
1. Listianty Ridayu Maksum ( A.K.A ) Tanty , leader komplotan cewe ini berpostur tinggi untuk ukuran cewe, gue taksir 169-170cm tanpa heels. supel, ceria, rame, seru dan satu lagi, sensitif akan hal mistis.
2. Vina Dwi Septia, manis, lugu, dan aga' lola..Ia adalah anak dari pasangan petinggi di perusahaan tempat bokap gue kerja, adik kandung dari Winda, kakak perempuannya sudah merasakan lebih dulu di 2 tahun sebelumnya untuk Summer Camp di Jepang ini.
3. Dyah, kaum adam termasuk gue menasbihkan dia dengan label "si kompor mleduk", sebabnya? ente pantengin ajh thread ane disini, nti juga dapet jawabannya.
4. Indah, si gadis tanpa gairah, entah kenapa jari ini menari di atas tuts keyboard laptop tanpa filter. Yang gue inget dari Indah adalah itu, bagai hidup tanpa gairah. Gimana yak gue jalasinnya...mmmm gini, kalo makan mie ayam, tapi ga ada saos n sambelnya. Itu kayaknya gambaran paling tepat buat Indah.nyiahahahahaha...
4. Inez Putri, lihat nama belakangnya, ya...Ia bak seorang putri di rombongan ini, first sight-nya aja waktu kita ber-9 udah kumpul, disuruh nemuin satu temen lagi yang udah nunggu di dalem ruangan, do'i duduk di kursi bos yang bisa d puter-puter itu sambil maenin gadgetnya, sepatu kelas atas yang gue liat di tipi-tipi, yang di pake Agnes Monica, tampilan deluxe. Aahh dia berbeda kelas dengan kami.
GUIDE
- ( Indonesia ) : Mba' Desi, dia malaikat penjaga kami disana yang selalu siap siaga dengan apapun kondisi anak asuhnya yang bisa(sangat)menjengkelkan itu.
- ( Jepang ) : Myuki-Dono, kami lebih comfort memanggil ia dengan Mama Myuki, care, tepat waktu, bertanggung jawab serta lucu adalah alasan kenapa kami sangat nyaman memanggilnya dengan Mama.
Ahh. . . . rasanya ga sabar menanti 2 minggu lagi untuk berangkat ke Jepang, minggu kemarin kami bersepuluh yang beranggotakan gue,Dimas,Adimas,Rival,Osep,Tanty,Vina,Dyah,Indah dan Mba' Desi ada di kantor imigrasi untuk mengurus passport kami. Inez ga ada.
Untuk sementara dugaan gue dan anak-anak adalah Inez udah punya passport sebelumnya. Di kantor imigrasi kami di sambut layaknya para menteri, tak perlu mengantri, datang dan langsung dilayani. Sepertinya perusahaan raksasa seperti ASTRA sudah menyiapkan keberangkatan kami dengan sedemikian rupa.
Kini kami tengah mempersiapkan satu tarian yang akan kami bawakan nanti di farewell party (pesta perpisahan). karena akan banyak negara yang mengikuti acara ini, jadi setiap negara harus memperlihatkan kebudayaan dari negara masing-masing. kala itu kami, rombongan Indonesia mempersiapkan sebuah pentas tari tradisional dari Bali sana yang berjudul Tari Manuk Rawe. Seluruh peralatan kostum serta instruktur di sewa pribadi oleh Inez.
2 Minggu waktu kami berlatih untuk menguasai tarian tersebut. Ah, masabodo pikir gue, toh jelek atau gaknya tarian gue, mereka disana ga akan pada ngerti apa yang gue lakuin.
Akhirnya hari yang ditunggu pun tiba, kami sudah berkumpul di Bandara Soekarno Hatta, jam 20.00 WIB saat kami dikumpulkan untuk pembagian visa disana. Benar dugaan kami, mulai dari pintu masuk, administrasi sampai pemeriksaan tas, Inez berada didepan menjadi kompas penunjuk jalan kami yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Bandara untuk kepergian luar negeri ini. Di akhir jam 21.00 WIB semua rombongan pengantar dan kami bersepakan melakukan ritual do'a bersama untuk melepas kami ke Negeri Matahari.
Di rombongan pengantar ada ibu dan ayah serta oma' gue tercinta yang berperan besar sampai gue bisa ada di titik ini. Kami berangkat pukul 22.00 WIB kala itu dengan maskapai Internasional JAL ( Japan Airlines). Setelah pelepasan kami menuju pesawat, otomatis Inez berada di posisi paling depan untuk mengarahkan kami ke pintu mana saja kami harus masuki. Dan pada pemeriksaan bagasi, tas kami melewati pemeriksaan dan sinar X-Ray. Gue sempet berfikir, padahal orang tinggal tiduran di conveyor itu dan di pause sejenak untuk melengkapi persyaratan kerja. Jadi ga usah repot-repot ngurus rontgen lagi. nyiahahahhaha..
Setiba di Pesawat, saya duduk di seat 57D, di bangku 3 lambung kapal yang terletak di tengah diapit oleh Tanty di sebelah kanan, dan Dyah di sebelah kiri.
Dan pada saat take off, Dyah adalah manusia menjengkelkan yang paling repot. Tangannya mencengkram pegangan seat, tubuhnya menegang, mukanya pucat....Bukan pemirsa! dia bukan sedang dalam proses orgasme! terlihat mulutnya komat kamit membaca do'a di sebelah gue. Buset gue fikir..ada juga orang macem begini yak?.
Setelah take off dengan sempurna, pesawat stabil berada di atas permukaan awan.
Loh kenapa gue bisa tau ini pesawat ada di atas awan? Jangan pernah kalian berfikir gue duduk di atas badan pesawat buat ngeliat view indah bak anak-anak SMP yang nge-BM untuk nonton konser itu. Tapi di masing-masing seat kita terdapat monitor dengan remote dan joystick untuk game dengan pilihan pemandangan luar, jarak tempuh, siaran musik, film, dan game.
Karena akan melewati perjalanan 7 jam di pesawat. Gue kira game adalah pilihan paling tepat untuk membunuh waktu. Oh iya, waktu itu ada pramugari yang menawarkan makanan dan minumah di dalam pesawat. Dan hebatnya temen gue si ndut Adimas langsung menanyakan "Mba', itu jus apel berapaan?", sambil membuka dompetnya. Oke, gue berharap orang-orang disini ga menyadari kalo dia adalah rombongan kami. Apa respond sang pramugari? ya tentu aja doi senyum-senyum doang dan memberikan jus itu seraya berucap "it's free".
Dan ada lagi ulahnya yang membuat gue terpingkal. saat itu gue dan dia bersamaan menuju toilet untuk menuntaskan kegelisahan yang si Otong alami. Ga lama dia keluar toilet, Adimas langsung nanya frontal ke gue tentang apa yang baru dia alami,
Adimas : Bengz. .
Gue : Ho'oh, ada apaan ndut?
Adimas : Gue kan barusan bok*r tuh, terus pas toiletnya gue flush, eh tiba-tiba bunyi "grudak gruduk" gitu toiletnya.
Gue : trus?
Adimas : lah itu emang t*kay gue langsung dijatohin ke bawah gitu? trus nti kalo kena petani di bawah sana gimana?
Gue : balik kanan, bubar jalan..ambil posisi di seat and tidur.
7 Jam pun berlalu, pesawat landing mulus, semulus paha Nabila JKT48..nyiahahahaha. Hey Japan! we arrived in here!. Kita sampe di Tokyo Narita International Airport sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Saat di bandara dan mengurus administrasi serta visa, Sang Putri kembali menjadi kapten kami, berada di ujung depan barisan. Disitulah gue makin sadar perbedaan kasta kami, di bagian belakang passportnya, dimana kami di stempel dengan logo "Tokyo", sudah ada beberapa stempel seperti "Milan, Amsterdam, France dll" buset..Pantes aja do'i khatam masalah jalur yang mesti di lewatin di bandara ini.
Kami di jemput bis jemputan yang akan mengantar ke hotel Narita untuk berkumpul disana. Disinilah gue berkenalan dengan Nguyen Van Ngan , si gadis asal Vietnam yang bakal jadi bagian dari kisah perjalanan Si Playboy Tengil ini. Pertemuan pertama itu kami tidak banyak bercakap, mungkin karena masih sama-sama merasa jet-lag dan lelah setelah semalaman berada di pesawat. Perkenalan awal di bis itu ia menawarkan fruit punch candy, yang menjadi saksi bisu awal kisah cinta kami di Negeri para Samurai ini.
dan headsetpun terpasang di telinga ini mengalunkan lagu...
Oh oritatsu kanata de.. me wo aketara...
Egao no mama no kimi ni aeru ki ga shite
....
Diubah oleh 201192 09-09-2014 11:32
regmekujo memberi reputasi
1