- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#69
LOVE(?) or LUST(?)
Aku bilang cinta itu tak ada (keyakinanku).
kimpoi dalam kesusilaan hanyalah melacur dengan kontrak setiap malam.
Cinta hanya napsu kelamin belaka, yang dibuat sedemikian indah.
Cinta murni lebih baik masuk keranjang sampah
Tak ada
Sesuatu yang dikhayal-khayalkan
(Minggu, 9 Maret 1958, Soe Hok Gie)
kimpoi dalam kesusilaan hanyalah melacur dengan kontrak setiap malam.
Cinta hanya napsu kelamin belaka, yang dibuat sedemikian indah.
Cinta murni lebih baik masuk keranjang sampah
Tak ada
Sesuatu yang dikhayal-khayalkan
(Minggu, 9 Maret 1958, Soe Hok Gie)
Spoiler for LOVE(?) OR LUST(?):
Quote:
Pernah nga sih lo, pada suatu ketika melakukan sebuah kebodohan dihadapan pacar lo? Walaupun maksud hati lo adalah untuk sebuah kebenaran, tapi ujung2nya membuat lo jadi terlihat bodoh dimata pacar lo. Gwa pernah (beneran, ini narasi nyontek abis gayanya pudjanggalama
)
Gwa mau cerita hal bodoh itu. Dan terserah kalian mau menilainya gwa ini cowok munafik atau sok suci. Tapi gwa pernah melakukan itu.
Ini berhubungan sama quote diatas. Dan kata2 Gie itu pernah terpatri di hati gwa. Padahal saat menulis itu Gie baru umur 14 tahunan, masih piyik khan. Jadi mungkin cuma berlandaskan emosi semata walau dia punya argumen yang kuat untuk punya pemikiran tersebut.
Tapi kata2 itu pernah gwa resapi banget, walau nga seidealis yang Gie maksud. Karena menurut gwa cinta suci dan napsu itu memang saling kait mengait. Cuma kitanya aja yang sebagai manusia harus bisa membedakan antara cinta suci dan napsu. Jadi gwa memaknainya bahwa cinta suci itu adalah ketika gwa menjadi seorang gentleman (halagh) dihadapan wanita, menghormatinya dengan nga jadi pecicilan dan gatelan. Tapi ketika itu adalah napsu, maka ada tempatnya untuk melampiaskannya. Tetep dengan cara2 yang gentleman (ini menurut gwa aja lho), dan nga harus 'jajan' kesembarang tempat.
Malem ini ceritanya kita habis ngerayain hari jadi kita yang sebulan atau 2 bulan, lupa gwa tuh. Ahahahaha, tapi seinget gwa emang tiap tanggal jadian kita selalu pengen dirayain mulu. Apa emang semua cewek maunya kayak gitu ya? Gwa juga nga inget judul film yang kita tonton itu apaan?. Yang gwa inget film2 yang suka kita tonton itu biasanya yang antrian di loketnya paling sedikit dan posisi duduk yang kita pilih juga biasanya menjauh dari para penonton lainnya
Selesai nonton kita ngisi perut dulu, lagi2 menunya ikan. Trus nganterin Dinda pulang deh.
Dimobil Dinda ngelendotan manja dipundak kiri gwa. Tapi itu juga nga pake lama gelendotannya. Begitu dirasa jalan yang kita lewatin tampak nga begitu rame, maka gwa akan lihat ekspresi wajahnya yang udah gwa hapal banget. Muka yang memerah, sepasang matanya yang sayu, bibir tipisnya yang merekah terbuka dan kedua tangannya yang melingkar erat di leher gwa.
Tau nga sih lo, sejak gwa pacaran sama Dinda ketrampilan gwa nyetir mobil jadi nambah. Gwa musti bisa membagi konsentrasi gwa jadi dua, antara mengawasi keadaan jalanan didepan gwa dan bibir Dinda yang begitu liar melumati bibir gwa. Ditambah lagi tangan kiri gwa yang selalu dia tuntun untuk mampir bagian dadanya atau malah kebawah perutnya. Damn!, dan itu nga perlu pake lama buat gwa jago nyetir mobil dengan cara itu (tolong ya, ini sangat tidak direkomendasikan untuk ditiru!).
Tapi malem itu entah kenapa kata2 Gie itu terus berputaran di kepala gwa. Bahkan ketika kepala gwa mulai kepentok2 di sandaran jok mobil, saat bibir Dinda mulai bermain2 di dada gwa, makin keceng aja idealisme Gie menghentak akal sehat gwa. Dan ketika jemari lentiknya mulai mempermainkan resleting gwa, tiba2 kewarasan Gie hadir begitu saja.
Saat itu gwa ngerasa pacaran dengan bumbu 3 huruf yang terlalu intens gini rasanya belom pantes. Dan pengen 3 huruf itu nga jadi menu utama pacaran kita yang baru jalan beberapa bulan ini. Pantes nga sih kalo gwa punya pikiran kayak gini?
"Ok, that's enough" gwa tahan tangan Dinda, gwa tarik dan gwa taroh didada gwa.
Sejenak Dinda kayak kaget ngeliat respon gwa, tetap dengan ekspresi wajahnya yang gwa hapal itu. Tapi nga lama sih, lalu dia senyum2 aneh gitu dan jemari tangannya yang gwa dekap ke dada gwa mulai melintirin =sensor= gwa.
"Bukan begituuuu..." protes gwa mulai putus asa.
"Hunny, lo kenapa?" Dinda kebingungan ngeliat gwa.
"Gwa mau ngomong sama lo" gwa menarik napas dalam2
"Ooohh, kirain gwa disuruh main2in =sensor= lo" kata Dinda sambil nyengir bodoh
"Ngak" ketus gwa dengan gemes "Justru gwa naroh tangan lo disini biar lo tahu kalo gwa mau ngomong jujur dan sungguh2 sama lo"
"Oke, gwa dengerin. Kayaknya serius nih, hunny bunny gwa" Dinda merapihkan rambut panjangnya sambil tersenyum sumringah
"Din, kita khan udah jadian sebulan nih" duh, mulai deh gwa bingung milih kata2nya
"Ya...?" gwa lihat kedua mata Dinda kok mulai berbinar2 ya?
"Trus dengan apa yang udah kita jalanin selama sebulan ini..." tuh khan, beneran mulai bingung gwa merangkai kata2nya
"Ya hunny...?"
"Gwa ngerasa....ehm..." aduh, gimana ya gwa ngomongnya?
"Hunny, lo mau ngelamar gwa ya?" Dinda melonjak gitu dan memeluk gwa
"Bukaaaannnnn...."
Tuh khan, malah gwa disalahpahami sama Dinda deh. Gwa memarkirkan mobil gwa ke pinggir yang aman, kayaknya gwa butuh konsentrasi buat ngomonginnya nih. Gwa dorong perlahan tubuh Dinda dari pelukan gwa.
"Din, lo jangan marah ya?" kata gwa dengan hati2
"Ya?" senyum Dinda mulai surut demi ngeliat tampang gwa yang makin serius ini
"Din, gwa nga mau munafik apalagi belagak sok suci di depan lo." gwa pegang kedua tangannya erat, untuk menyakinkan ucapan gwa
"Hunny...?" Dinda seperti bingung dengerin omongan gwa.
"Gwa ini laki2 Din dan gwa normal. Bohong banget kalo gwa nga napsu sama lo. Cuma maho dan mungkin cowok cacad yang nga" gwa tetep jaga intonasi bicara gwa
"......" Dinda diam, wajahnya tertunduk.
"Dan gwa juga nga bohong, gwa menikmati semua ini. Gwa sangat menikmati semua ini"
"..........."
"Tapi, boleh nga sih Din. Kalo gwa ngarepin apa2 yang kita lakuin ini bukan untuk sekarang2 ini?"
"Maksud lo pas kita nikah nanti, hunny?" Dinda menatap tajam mata gwa. Dan gwa lihat matanya mulai berkaca2
Jleb! Gwa malah jadi panik dibalas dengan jawaban Dinda ini. Buset, baru juga sebulan atau dua bulan pacaran trus udah musti mikirin nikah. Gwa menarik napas lebih dalam lagi. Hufftttt
"Ya, secara teknis memang begitu" gwa coba berdiplomasi "Tapi khan kita baru pacaran statusnya Din, belum sampe seserius itu mikirnya. Jadi yang 3 huruf itu juga nga usahlah kita seriusin bener"
"Tapi hunny..." Dinda tidak melanjutkan kata2nya dan dia makin menundukkan wajahnya
"Gwa yakin kita bisa kok. Lagian gwa macarin lo nga buat nyariin yang 3 huruf itu, beneran deh." gwa mulai menjalankan mobil gwa lagi karena gwa rasa Dinda mengerti dengan yang gwa omongin tadi "Gwa suka sama lo apa adanya. Gwa nga ngarep...."
Gwa nga nerusin kata2 gwa, karena gwa lihat Dinda menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Gwa lihat bahunya terguncang2 naik turun dan gwa mendengar suara tangisnya. Yah, gwa salah ngomong ya?
"Gwa ini kayak perempuan murahan ya, hunny? Gwa kayak pramuria ya, hunny?" katanya diantara isakannya
Glek, emang tadi gwa ngomong kayak gitu ya? Perasaan nga deh. Gwa tarik bahunya dengan maksud pengen memeluknya, tapi dia meronta. Duh, gwa jadi makin bingung nih.
Mampus lo Ky, jadi cowok tuh jangan sok suci deh. Munafik lo! Gwa ngerasa ada suara Jimbo dikepala gwa. Ngapain lo dengerin si Gie? Ngerti apa dia? Omongan anak kecil didengerin!
Gwa panik dan gwa nga biasa ngeliat cewek nangis kayak gini. Sialan, kenapa gwa begok banget sih? maki gwa dalem hati. Gwa ngerasa bodoh banget pake ngomong kayak tadi ke Dinda. Aarrrggghhhhh
"Din, maaf Din. Gwa nga ada maksud nganggap lo cewek murahan. Beneran Din. Lo tetep tetep cewek baik2 kok dimata gwa. Lo jangan nangis ya ..." kata gwa sambil mengusap2 perlahan punggungnya.
Dinda nga menjawab, dia masih nangis aja. Dan gwa cuma diam, karena udah bingung dan nga tau mau ngomong apa lagi.
"Gwa juga minta maaf ya, hunny. Gwa jadi cewek nga bisa ngejaga sikap." tangis Dinda sudah mulai reda.
"Gwa yang harusnya minta maaf, bukan lo. Gwa udah nyakitin perasaan lo. Tapi gwa pengen..." Dinda memotong kata2 gwa dengan menempelkan jemarinya di bibir gwa.
"Sstt, gwa ngerti yang lo mau, hunny." Dinda menyandarkan kepalanya dibahu kiri gwa dan kedua tangannya memeluk tangan kiri gwa.
Kita terdiam, sibuk dengan pemikiran masing. Lebih tepatnya, gwa masih terus memaki2 diri gwa sendiri didalam hati. Bodoh...Bodoh...Bodoh!!!
"Hunny, jadi kita sekarang bisanya kayak gini aja ya. Peluk2an gini masih boleh khan?" tanya Dinda memecahkan keheningan
"Iya boleh lah" kok gwa ngerasa kesindir deh sama omongannya Dinda
"Trus, kalo gwa mau cium lo masih boleh nga, hunny?"
"Dindaa, kok lo kayaknya sinis banget sih? Udah ah, anggep aja tadi gwa lagi mabok, lagi ngelindur, nga tau sama yang diomongin. Udah kita lupain aja apa yg gwa omongin tadi ya. Gwa khilaf tadi, belagak jadi cowok sok suci" ketus gwa makin serba salah
"Hunny, jangan marah2 gitu dong. Gwa khan cuma nanya doang, nga ada maksud sinis"
"Udah ah Din, nga usah dibahas."
"Iyaaa. Tapi boleh khan gwa ngomong sedikit, hunny?"
Gwa cuma mengangguk pelan.
"Gwa jadi makin tahu, kalo lo itu baiiikkkk banget sama gwa. Ternyata otak hunny bunny gwa isinya nga cuma 3 huruf doang. Gwa makin sayang deh sama lo, hunny. Luv ya" Dinda mengecup pipi kiri gwa, hangat banget.
"Me too..." jawab gwa perlahan
"Hunnyy, masa' me too aja sih? I love you kek atau gwa sayang lo kek. Lo pelit banget deh sama kata2 itu. Plzz, say it hunny"
"Gwa sayang lo, Dinda" ucap gwa perlahan demi Dinda dan gwa juga nga mau memulai perdebatan baru untuk masalah 3 kata yang gwa ucapin barusan.
Gwa lingkarkan tangan kiri gwa ketubuhnya dan memeluknya erat2, sambil gwa kecup keningnya. Dan Dinda merapatkan kepalanya di dada gwa. Asli, nyaman banget. Mungkin gwa tadi udah melakukan hal bodoh ke Dinda, tapi gwa menyukai endingnya ini.
)Gwa mau cerita hal bodoh itu. Dan terserah kalian mau menilainya gwa ini cowok munafik atau sok suci. Tapi gwa pernah melakukan itu.
Ini berhubungan sama quote diatas. Dan kata2 Gie itu pernah terpatri di hati gwa. Padahal saat menulis itu Gie baru umur 14 tahunan, masih piyik khan. Jadi mungkin cuma berlandaskan emosi semata walau dia punya argumen yang kuat untuk punya pemikiran tersebut.
Tapi kata2 itu pernah gwa resapi banget, walau nga seidealis yang Gie maksud. Karena menurut gwa cinta suci dan napsu itu memang saling kait mengait. Cuma kitanya aja yang sebagai manusia harus bisa membedakan antara cinta suci dan napsu. Jadi gwa memaknainya bahwa cinta suci itu adalah ketika gwa menjadi seorang gentleman (halagh) dihadapan wanita, menghormatinya dengan nga jadi pecicilan dan gatelan. Tapi ketika itu adalah napsu, maka ada tempatnya untuk melampiaskannya. Tetep dengan cara2 yang gentleman (ini menurut gwa aja lho), dan nga harus 'jajan' kesembarang tempat.
Malem ini ceritanya kita habis ngerayain hari jadi kita yang sebulan atau 2 bulan, lupa gwa tuh. Ahahahaha, tapi seinget gwa emang tiap tanggal jadian kita selalu pengen dirayain mulu. Apa emang semua cewek maunya kayak gitu ya? Gwa juga nga inget judul film yang kita tonton itu apaan?. Yang gwa inget film2 yang suka kita tonton itu biasanya yang antrian di loketnya paling sedikit dan posisi duduk yang kita pilih juga biasanya menjauh dari para penonton lainnya
Selesai nonton kita ngisi perut dulu, lagi2 menunya ikan. Trus nganterin Dinda pulang deh.Dimobil Dinda ngelendotan manja dipundak kiri gwa. Tapi itu juga nga pake lama gelendotannya. Begitu dirasa jalan yang kita lewatin tampak nga begitu rame, maka gwa akan lihat ekspresi wajahnya yang udah gwa hapal banget. Muka yang memerah, sepasang matanya yang sayu, bibir tipisnya yang merekah terbuka dan kedua tangannya yang melingkar erat di leher gwa.
Tau nga sih lo, sejak gwa pacaran sama Dinda ketrampilan gwa nyetir mobil jadi nambah. Gwa musti bisa membagi konsentrasi gwa jadi dua, antara mengawasi keadaan jalanan didepan gwa dan bibir Dinda yang begitu liar melumati bibir gwa. Ditambah lagi tangan kiri gwa yang selalu dia tuntun untuk mampir bagian dadanya atau malah kebawah perutnya. Damn!, dan itu nga perlu pake lama buat gwa jago nyetir mobil dengan cara itu (tolong ya, ini sangat tidak direkomendasikan untuk ditiru!).
Tapi malem itu entah kenapa kata2 Gie itu terus berputaran di kepala gwa. Bahkan ketika kepala gwa mulai kepentok2 di sandaran jok mobil, saat bibir Dinda mulai bermain2 di dada gwa, makin keceng aja idealisme Gie menghentak akal sehat gwa. Dan ketika jemari lentiknya mulai mempermainkan resleting gwa, tiba2 kewarasan Gie hadir begitu saja.
Saat itu gwa ngerasa pacaran dengan bumbu 3 huruf yang terlalu intens gini rasanya belom pantes. Dan pengen 3 huruf itu nga jadi menu utama pacaran kita yang baru jalan beberapa bulan ini. Pantes nga sih kalo gwa punya pikiran kayak gini?
"Ok, that's enough" gwa tahan tangan Dinda, gwa tarik dan gwa taroh didada gwa.
Sejenak Dinda kayak kaget ngeliat respon gwa, tetap dengan ekspresi wajahnya yang gwa hapal itu. Tapi nga lama sih, lalu dia senyum2 aneh gitu dan jemari tangannya yang gwa dekap ke dada gwa mulai melintirin =sensor= gwa.
"Bukan begituuuu..." protes gwa mulai putus asa.
"Hunny, lo kenapa?" Dinda kebingungan ngeliat gwa.
"Gwa mau ngomong sama lo" gwa menarik napas dalam2
"Ooohh, kirain gwa disuruh main2in =sensor= lo" kata Dinda sambil nyengir bodoh
"Ngak" ketus gwa dengan gemes "Justru gwa naroh tangan lo disini biar lo tahu kalo gwa mau ngomong jujur dan sungguh2 sama lo"
"Oke, gwa dengerin. Kayaknya serius nih, hunny bunny gwa" Dinda merapihkan rambut panjangnya sambil tersenyum sumringah
"Din, kita khan udah jadian sebulan nih" duh, mulai deh gwa bingung milih kata2nya
"Ya...?" gwa lihat kedua mata Dinda kok mulai berbinar2 ya?
"Trus dengan apa yang udah kita jalanin selama sebulan ini..." tuh khan, beneran mulai bingung gwa merangkai kata2nya
"Ya hunny...?"
"Gwa ngerasa....ehm..." aduh, gimana ya gwa ngomongnya?
"Hunny, lo mau ngelamar gwa ya?" Dinda melonjak gitu dan memeluk gwa
"Bukaaaannnnn...."
Tuh khan, malah gwa disalahpahami sama Dinda deh. Gwa memarkirkan mobil gwa ke pinggir yang aman, kayaknya gwa butuh konsentrasi buat ngomonginnya nih. Gwa dorong perlahan tubuh Dinda dari pelukan gwa.
"Din, lo jangan marah ya?" kata gwa dengan hati2
"Ya?" senyum Dinda mulai surut demi ngeliat tampang gwa yang makin serius ini
"Din, gwa nga mau munafik apalagi belagak sok suci di depan lo." gwa pegang kedua tangannya erat, untuk menyakinkan ucapan gwa
"Hunny...?" Dinda seperti bingung dengerin omongan gwa.
"Gwa ini laki2 Din dan gwa normal. Bohong banget kalo gwa nga napsu sama lo. Cuma maho dan mungkin cowok cacad yang nga" gwa tetep jaga intonasi bicara gwa
"......" Dinda diam, wajahnya tertunduk.
"Dan gwa juga nga bohong, gwa menikmati semua ini. Gwa sangat menikmati semua ini"
"..........."
"Tapi, boleh nga sih Din. Kalo gwa ngarepin apa2 yang kita lakuin ini bukan untuk sekarang2 ini?"
"Maksud lo pas kita nikah nanti, hunny?" Dinda menatap tajam mata gwa. Dan gwa lihat matanya mulai berkaca2
Jleb! Gwa malah jadi panik dibalas dengan jawaban Dinda ini. Buset, baru juga sebulan atau dua bulan pacaran trus udah musti mikirin nikah. Gwa menarik napas lebih dalam lagi. Hufftttt
"Ya, secara teknis memang begitu" gwa coba berdiplomasi "Tapi khan kita baru pacaran statusnya Din, belum sampe seserius itu mikirnya. Jadi yang 3 huruf itu juga nga usahlah kita seriusin bener"
"Tapi hunny..." Dinda tidak melanjutkan kata2nya dan dia makin menundukkan wajahnya
"Gwa yakin kita bisa kok. Lagian gwa macarin lo nga buat nyariin yang 3 huruf itu, beneran deh." gwa mulai menjalankan mobil gwa lagi karena gwa rasa Dinda mengerti dengan yang gwa omongin tadi "Gwa suka sama lo apa adanya. Gwa nga ngarep...."
Gwa nga nerusin kata2 gwa, karena gwa lihat Dinda menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Gwa lihat bahunya terguncang2 naik turun dan gwa mendengar suara tangisnya. Yah, gwa salah ngomong ya?
"Gwa ini kayak perempuan murahan ya, hunny? Gwa kayak pramuria ya, hunny?" katanya diantara isakannya
Glek, emang tadi gwa ngomong kayak gitu ya? Perasaan nga deh. Gwa tarik bahunya dengan maksud pengen memeluknya, tapi dia meronta. Duh, gwa jadi makin bingung nih.
Mampus lo Ky, jadi cowok tuh jangan sok suci deh. Munafik lo! Gwa ngerasa ada suara Jimbo dikepala gwa. Ngapain lo dengerin si Gie? Ngerti apa dia? Omongan anak kecil didengerin!
Gwa panik dan gwa nga biasa ngeliat cewek nangis kayak gini. Sialan, kenapa gwa begok banget sih? maki gwa dalem hati. Gwa ngerasa bodoh banget pake ngomong kayak tadi ke Dinda. Aarrrggghhhhh
"Din, maaf Din. Gwa nga ada maksud nganggap lo cewek murahan. Beneran Din. Lo tetep tetep cewek baik2 kok dimata gwa. Lo jangan nangis ya ..." kata gwa sambil mengusap2 perlahan punggungnya.
Dinda nga menjawab, dia masih nangis aja. Dan gwa cuma diam, karena udah bingung dan nga tau mau ngomong apa lagi.
"Gwa juga minta maaf ya, hunny. Gwa jadi cewek nga bisa ngejaga sikap." tangis Dinda sudah mulai reda.
"Gwa yang harusnya minta maaf, bukan lo. Gwa udah nyakitin perasaan lo. Tapi gwa pengen..." Dinda memotong kata2 gwa dengan menempelkan jemarinya di bibir gwa.
"Sstt, gwa ngerti yang lo mau, hunny." Dinda menyandarkan kepalanya dibahu kiri gwa dan kedua tangannya memeluk tangan kiri gwa.
Kita terdiam, sibuk dengan pemikiran masing. Lebih tepatnya, gwa masih terus memaki2 diri gwa sendiri didalam hati. Bodoh...Bodoh...Bodoh!!!
"Hunny, jadi kita sekarang bisanya kayak gini aja ya. Peluk2an gini masih boleh khan?" tanya Dinda memecahkan keheningan
"Iya boleh lah" kok gwa ngerasa kesindir deh sama omongannya Dinda
"Trus, kalo gwa mau cium lo masih boleh nga, hunny?"
"Dindaa, kok lo kayaknya sinis banget sih? Udah ah, anggep aja tadi gwa lagi mabok, lagi ngelindur, nga tau sama yang diomongin. Udah kita lupain aja apa yg gwa omongin tadi ya. Gwa khilaf tadi, belagak jadi cowok sok suci" ketus gwa makin serba salah
"Hunny, jangan marah2 gitu dong. Gwa khan cuma nanya doang, nga ada maksud sinis"
"Udah ah Din, nga usah dibahas."
"Iyaaa. Tapi boleh khan gwa ngomong sedikit, hunny?"
Gwa cuma mengangguk pelan.
"Gwa jadi makin tahu, kalo lo itu baiiikkkk banget sama gwa. Ternyata otak hunny bunny gwa isinya nga cuma 3 huruf doang. Gwa makin sayang deh sama lo, hunny. Luv ya" Dinda mengecup pipi kiri gwa, hangat banget.
"Me too..." jawab gwa perlahan
"Hunnyy, masa' me too aja sih? I love you kek atau gwa sayang lo kek. Lo pelit banget deh sama kata2 itu. Plzz, say it hunny"
"Gwa sayang lo, Dinda" ucap gwa perlahan demi Dinda dan gwa juga nga mau memulai perdebatan baru untuk masalah 3 kata yang gwa ucapin barusan.
Gwa lingkarkan tangan kiri gwa ketubuhnya dan memeluknya erat2, sambil gwa kecup keningnya. Dan Dinda merapatkan kepalanya di dada gwa. Asli, nyaman banget. Mungkin gwa tadi udah melakukan hal bodoh ke Dinda, tapi gwa menyukai endingnya ini.
Diubah oleh luckyismine 19-04-2014 16:36
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas