- Beranda
- Stories from the Heart
I will marry you, but not you [based on true story]
...
TS
benedicta33
I will marry you, but not you [based on true story]
Halo Agan-agan, dan Sista-sita.
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)
Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Spoiler for Indeks:
Spoiler for New Life:
Spoiler for Why?:
Spoiler for Next Life:
Spoiler for Pergulatan Batin:
Spoiler for Panggilanku dan panggilanmu:
Spoiler for Masa Kelam:
Spoiler for Just you and me:
Diubah oleh benedicta33 12-06-2014 21:14
JabLai cOY dan anasabila memberi reputasi
2
158.6K
998
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
benedicta33
#650
Part 66
Hendri hanya menunduk ketika aku mengungkapkan isi hatiku. Kalau aku diposisi dia, rasanya males banget hidup sama orang yang gak jelas kayak aku. Aku merasa gak pantas untuk dirinya. Dia lebih baik menjadi abdi Tuhan, dibanding menjadi pendamping hidup aku.
Aku dan Hendri gak jadi masuk ke rumah, dan sekarang menuju ke rumah kakaknya, memang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku, dan dalam hitungan 10 menit kami sudah sampai ke rumah kakaknya.
Aku masuk ke rumah kakaknya dengan perasaan was-was, gak tau kenapa bisa was-was kayak gitu. Aku duduk di ruang tamu, padahal Hendri belum mempersilahkan aku duduk
.
Aku hanya bisa diam, disatu sisi sepertinya aku memenangkan hati Hendri, tapi di sisi lain, aku juga ingin menjadi seorang biarawati. Jadi mana yang harus aku pilih??
Hendri masih menatapku lembut, bahkan sekarang sudah berani merabaku dan kami melakukan..... yaaa If you know what I mean... (sorry ga bias diceritain detail, ntar para keenakan)
Ya, kami memadu kasih, layaknya suami istri.. Dan seakan aku lupa bahwa dia adalah seorang frater....
*Bersambung*
Hendri hanya menunduk ketika aku mengungkapkan isi hatiku. Kalau aku diposisi dia, rasanya males banget hidup sama orang yang gak jelas kayak aku. Aku merasa gak pantas untuk dirinya. Dia lebih baik menjadi abdi Tuhan, dibanding menjadi pendamping hidup aku.
Quote:
Aku dan Hendri gak jadi masuk ke rumah, dan sekarang menuju ke rumah kakaknya, memang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku, dan dalam hitungan 10 menit kami sudah sampai ke rumah kakaknya.
Quote:
(B) : Kok rumahnya sepi ka?
(H) : Ya, kakakku sedang pulang ke Kuningan Ta, bersama istri dan ketiga anaknya.
(B) : Oh gitu ya
(H) : Ya, kakakku sedang pulang ke Kuningan Ta, bersama istri dan ketiga anaknya.
(B) : Oh gitu ya
Aku masuk ke rumah kakaknya dengan perasaan was-was, gak tau kenapa bisa was-was kayak gitu. Aku duduk di ruang tamu, padahal Hendri belum mempersilahkan aku duduk
.Quote:
(H) : *duduk di sebelahku* Hmmm aku masih belum menerima hal ini Ta.
(B) : Ya, aku mengerti perasaan kakak, sebenernya aku pengen banget jujur sama kakak, tapi gimana ya? Kalo lewat SMS takutnya salah komunikasi
(H) : Ya, aku mengerti kok Ta. *merangkul aku*
(B) :*mau gerak salah, mau diem takut gimana*
(H) : * membelai punggungku*
(B) : *kaget tingkat se RT* Ehhhhmmm ka.. eeeehmmmm
(H) : Kenapa Ta? *menatap... dengan tatapan... yaaa if you know what I mean*
(B) : Ummmm.. Ehemm.. yaaaaa... *garuk-garuk kepala kayak orang bego*
(H) : *menatap wajahku dan yaaa mencium lembut bibirku
*
(B) : *mendorong lembut Hendri agar tidak yaaa gitulah* Kenapa kakak menciumku???
(H) : Ini kan yang kamu mau selama ini? Aku ingin memberikan kesucianku padamu, Ta.
(B) : *kaget, muka di zoom kayak di pelem senetron gituh* Loh?? Kok kakak kayak gitu? Aku masih menghormati kakak sebagai seorang frater.
(H) : Dari dulu aku juga mencintaimu Ta. Tapi aku ragu dengan pilihan hidupku, makanya kenapa aku ke Papua, aku ingin memurnikan kembali panggilanku, tetapi... Aku tidak bisa membohongi diriku terus, Ta
(B) : ...............
(B) : Ya, aku mengerti perasaan kakak, sebenernya aku pengen banget jujur sama kakak, tapi gimana ya? Kalo lewat SMS takutnya salah komunikasi
(H) : Ya, aku mengerti kok Ta. *merangkul aku*
(B) :
*mau gerak salah, mau diem takut gimana*(H) : * membelai punggungku*
(B) : *kaget tingkat se RT* Ehhhhmmm ka.. eeeehmmmm
(H) : Kenapa Ta? *menatap... dengan tatapan... yaaa if you know what I mean*
(B) : Ummmm.. Ehemm.. yaaaaa... *garuk-garuk kepala kayak orang bego*
(H) : *menatap wajahku dan yaaa mencium lembut bibirku
*(B) : *mendorong lembut Hendri agar tidak yaaa gitulah* Kenapa kakak menciumku???
(H) : Ini kan yang kamu mau selama ini? Aku ingin memberikan kesucianku padamu, Ta.
(B) : *kaget, muka di zoom kayak di pelem senetron gituh* Loh?? Kok kakak kayak gitu? Aku masih menghormati kakak sebagai seorang frater.
(H) : Dari dulu aku juga mencintaimu Ta. Tapi aku ragu dengan pilihan hidupku, makanya kenapa aku ke Papua, aku ingin memurnikan kembali panggilanku, tetapi... Aku tidak bisa membohongi diriku terus, Ta
(B) : ...............
Aku hanya bisa diam, disatu sisi sepertinya aku memenangkan hati Hendri, tapi di sisi lain, aku juga ingin menjadi seorang biarawati. Jadi mana yang harus aku pilih??
Hendri masih menatapku lembut, bahkan sekarang sudah berani merabaku dan kami melakukan..... yaaa If you know what I mean... (sorry ga bias diceritain detail, ntar para keenakan
)Ya, kami memadu kasih, layaknya suami istri.. Dan seakan aku lupa bahwa dia adalah seorang frater....
Spoiler for hmmmm:
Pasti kalian gak percaya dan pasti ngebully ane.. Ane udah siap di bully, ane tidak menjelekkan agama ane, ini murni perbuatan tolol sepasang manusia pada saat itu 
*Bersambung*
0