- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#32
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
Laki-laki artinya mempunyai keberanian.
Mempunyai martabat. Itu artinya percaya
pada kemanusiaan. Itu artinya mencintai
tanpa mengizinkan cinta itu menjadi jangkar.
Itu artinya berjuang untuk menang.
Alexandros Panagoulis
(Balada Si Roy, Gol A Gong)
Mempunyai martabat. Itu artinya percaya
pada kemanusiaan. Itu artinya mencintai
tanpa mengizinkan cinta itu menjadi jangkar.
Itu artinya berjuang untuk menang.
Alexandros Panagoulis
(Balada Si Roy, Gol A Gong)
Spoiler for Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison:
Quote:
Sori gwa potong bentar ceritanya ya. Karena gwa rasa ini penting banget. Paling nga buat temen2 disini yang bertanya2, kenapa gwa suka nyebut2 nama Jimbo sama Gie di cerita gwa ini. Simak ya, sebentar ajaaaaa
Ada dua orang yang sangat mempengaruhi hidup gwa dulu. Dua icon yang sangat-sangat-sangat gwa kagumi, gwa puja dan gwa jiplak gaya hidupnya. Mereka adalah Jim Morrison dan Soe Hok Gie.
Entah kebetulan atau kagak, ternyata icon gwa tersebut satu rasi bintang sama gwa, Sagitarius.
Bahkan beda tanggal lahirnya pun pada nga jauh2an, tanggal lahir gwa dijepit oleh mereka. Mungkin itu udah takdir dari Yang Maha Kuasa, sehingga gwa ngerasa kita bertiga tuh adalah cowok2 keren yang kembar satu ari.
Tapi, diantara kesamaan dari mereka berdua itu ada satu hal penting yang nga mau gwa samain. Yaitu, mati muda (ih, jangan sampe deh)
Aselih, kalo yg ini jangan kesampean dah. Usia mereka berdua nga nyampe kepala 3 dan Alhamdulillah, gwa bisa melewati usia itu. Amin
Selain mereka famous dengan cara berbeda, kehidupan dan gaya hidup mereka pun saling bertolak belakang. Yang satu pecicilan, tukang mabok dan banyak tingkah. Yang satunya sederhana bahkan bersahaja, tapi pemikiran dan kekerasan hatinya boleh diuji dah.
Makanya, disini gwa mengambarkan ketika hal2 buruk yang gwa lakuin, bisa jadi terinspirasi dari Jim Morrison alias Jimbo. Sedangkan kebaikan2 yg gwa lakuin adalah bisa jadi juga terinspirasi sama Gie.
Awalnya gwa kenal sama Jimbo ini, karena gwa nonton film Apocalypse Now-nya Francis Ford Coppola. Selain terhipnotis sama filmnya, gwa suka banget sama music latarnya yg The End-nya The Doors. Maka mulailah gwa searching2 tentang band tersebut. Jamannya gwa mah, masih susah kalo mau searching2 kayak gitu. Beda banget sama jaman sekarang, mau nanya2 apa aja bisa dijawab sama mbah Gugel. Bahkan alamat gebetan pun bisa kita tanyain juga sama mbak Gugel
Waktu itu gwa kudu nyari2 via majalah music lokal atau interlokal, eh, maksudnya international. Juga nanya2 sama temen2 anak band, biasanya sih sama yg udah senior banget.
Oke, jadilah gwa The Doors mania. Sumprit, genre musicnya yang psychedelic rock itu bener2 bikin gwa jatuh cinta. Tambah lagi sama vokalisnya si Jimbo ini dengan suaranya yg berat dan lirik2 bikinannya yg gimana gitu, makin kesengsemlah gwa. Udah gitu, Oliver Stone ngebikinin film tentang The Doors, makin kenallah gwa dengan sosok Jim Morrison ini. Maka sejak saat itu, jadilah Jimbo ini sebagai alter ego gwa dalam hal2 yang negative. Walaupun belom se frontal kayak yang Jim Morrison benerannya
Padahal kalo dipikir2 sih (setelah gwa menyadarinya pada akhirnya, halagh!
), kelakuan Jimbo ini nga beda kayak preman pasar. Tiap harinya cuma mabok aja kerjaannya (don't try this at home boys!), udah gitu segala jenis yg memabokkan dia tenggak. Udah gitu Jim kayak2 eksibisionis gitu kelakuannya, pernah naked bahkan o***i juga diatas panggung. Padahal potensi dia sebagai musisi dan penulis puisi cukup mumpuni. Sayang aja attitudenya minus abis, makanya nga salah dia mati muda, Over Dosis di bath tubenya pada usia 28 tahun.
Yup, itu kesalahan pertama gwa. Ngambil suri tauladan dari orang yg nga sepatutnya di contoh. Kesalahan lainnya, ternyata nga semua orang demen The Doors. Padahal mereka grup music jadul paling legend ya, tapi entah kenapa, setiap gwa ngeband dan bawain lagu itu yang nonton banyakkan bengongnya. Hanya sebagian kecil aja yang bisa nikmatin. Entah karena musiknya yang terlalu ribet, entah pulak selera orang2 emang nga cocok sama lagu2nya The Doors. Entahlah
Ohiya, dulupun gwa sempet modelin rambut kayak Jimbo pas kuliah. Gondrong2 tanggung gitu modelnya. Apalagi tingkat keikalan rambut gwa juga menyamai Jimbo, jadi emang kita mirip banget deh. Jadi kalo mau ngeliat gwa kayak apa dulunya, silahkan nikmati avatar gwa
Paling nga kalian bisa bayangin versi Jimbo melayu, dengan kulit yang gelap. Kalo untuk kharisma sama kegantengannya, ya beda2 tipislah 
Gwa mau cerita sedikit tentang rambut gwa. Gwa sempet manjangin rambut gwa sampai ngelewatin bahu, karena hampir semua cowok yg kuliah pasti pada pengen tampil gondrong. Sumpah, repot banget ternyata melihara rambut gondrong ya. Jaman gwa, masih banyak cowok2 berambut gondrong dengan model gondes, dimana bagian atas kuping di cukur pendek. Sumpah, gwa nga tergoda dengan rambut model kayak gitu. Rencananya sih, gwa akan pertahankan kegondrongan gwa itu terus paling nga bisa sampe nyolek pantat gwa.
Sampai pada suatu ketika, kalo nga salah kejadiannya malem dan gwa mau berangkat ke kost-an. Berhubung waktu itu kompleks gwa jauh dari jalan utama dan angkot2nya jam 9 udah pada pulang kandang semua, maka gwa jalan kaki untuk sampe ke jalan utama yang masih ada angkutan umumnya. Dan tahu nga sih, ketika lagi asyik2nya gwa menyusuri jalan yg sepi dan agak2 gelap, tau2 ada bapak2 berenti disamping gwa persis. Asli kumisnya yang baplang itu sempet bikin gwa takut awalnya, tapi dia tersenyum sambil bilang "Mau saya anter dek?"
Aselih, waktu itu gwa masih belom ngeh sama maksud bapak itu, apalagi perjalanan dari rumah gwa sampai ke jalan besar bisa 1 kilo-an jaraknya. Makanya tawaran bapak ini gwa sambut dengan senang hati, karena lumayan ngebantu gwa. Dan gwa baru mulai sadar ketika pantat gwa udah nempel di jok motornya. Dan selama perjalanan nan singkat itu kita berdua pun diem2an, kayaknya sibuk dengan pikiran masing2. Dipikiran gwa waktu itu adalah, jangan2 ini bapak2 maho kali yak yg suka keliaran malem2 make motornya buat nyari2 cowok ganteng kayak gwa ini. Tapi kalo dibilang maho kok ya dia diem2an aja, paling nga seharusnya dia ngerayu gwa sambil ngeboncengin gwa.
Gwa ngerasain perjalanan saat itu kayaknya jauuuuhhhh banget, nga nyampe2 kayaknya. Tambahan kita berdua cuma diem2an dalam hening. Bahkan ketika gwa turun diujung jalan dan ngucapin terima kasih sama bapak itu, dia tetep masih nga bersuara. Malah motornya langsung ngacir secepat2nya ninggalin gwa. Dari situlah gwa baru nyadar kalo bapak berkumis baplang itu bukanlah maho, tapi bapak2 genit yang mungkin ngeliat tampak belakang gwa itu kayak cewek dengan rambut ikal sebahunya. Yoi, karena hampir boleh dibilang waktu gwa gondrong temen2 gwa sering nyangkain gwa kayak cewek kalo diliat dari belakang.
Makanya, begitu sampe kost-an gwa langsung minta si Boy motong rambut gwa jadi gondrong tanggung kayak Jimbo. Gwa nga mau insiden kayak gwa alamin malam itu terulang kembali. Gwa nga mau jadi korban laki2 bejat yang udah gelap mata, yang tiba2 menyekap gwa dari belakang dan terus digilir di kegelapan kebon singkong. Tidaaakkkkk
Oke, itu sedikit cerita tentang rambut gwa. Sekarang kembali ke icon gwa yang satu lagi. Soe Hok Gie.
Gie adalah salah satu tokoh mahasiswa yang paling menonjol pada era pergerakan mahasiswa ditahun 66. Sosoknya begitu menonjol pada saat ini, terutama kritik2nya terhadap keadaan di negeri ini pada saat itu.
Gwa pada saat itu kenal dengan seorang Gie, ketika lagi hunting buku baru di toko buku langganan ane. Ketika itu sebuah buku dengan judul "Catatan seorang Demonstran" begitu menarik perhatian gwa. Ketika itu status gwa udah mahasiswa, yang udah bosen dengan novel2 fiksi. Boleh jadi itu adalah buku non fiksi pertama gwa.
Kritis dan selalu gelisah, itu kesan gwa terhadap Gie. Kritiknya selalu terasa tajam dan tidak pandang bulu. Ketika ada kesewenang2an dan ketidak adilan, maka bersiap2lah menghadapi kritikannya, siapa pun itu orangnya. Bahkan pada temen2 seperjuangannya sekalipun.
Jadi untuk hal2 positif pada diri gwa, bisa jadi banyak terinspirasi dari Gie. Mulai dari bikin jurnal harian, doyan ngebaca buku, bahkan sampe urusan cinta
Sayangnya sosok sehebat Gie pun ternyata adalah orang yang kesepian. Hanya sedikit teman2nya yg bisa memahami pemikirannya yang kritis tersebut. Dan hanya pada alam bebas dan gununglah Gie melampiaskan kepenatannya menghadapi pergulatan pemikirannya yg kritis tsb. Dan di Semeru lah Gie meninggal, sehari sebelum usianya mencapai 27 tahun.
Ohiya, ketika Mira Lesmana mem film-kan sejarah kehidupan Gie, gwa nga tertarik sama sekali buat nonton filmnya. Gwa nga rela idola gwa di perankan sama Nicholas Saputra. Buat gwa Nicholas terlalu metrosexual buat meranin Gie yang kurus, bersahaja dan murah senyum itu. Gwa aja sebagai cowok, bisa ngerasain kalo senyum Gie itu begitu mistisme. Mira Lesmana harusnya belajar sama Oliver Stone ketika mencari sosok yg pas buat pemeran Gie. Beda banget sama Val Kilmer yang sukses berat menjelma jadi Jim Morrison di filmnya Oliver Stone.
Ada dua orang yang sangat mempengaruhi hidup gwa dulu. Dua icon yang sangat-sangat-sangat gwa kagumi, gwa puja dan gwa jiplak gaya hidupnya. Mereka adalah Jim Morrison dan Soe Hok Gie.
Entah kebetulan atau kagak, ternyata icon gwa tersebut satu rasi bintang sama gwa, Sagitarius.
Bahkan beda tanggal lahirnya pun pada nga jauh2an, tanggal lahir gwa dijepit oleh mereka. Mungkin itu udah takdir dari Yang Maha Kuasa, sehingga gwa ngerasa kita bertiga tuh adalah cowok2 keren yang kembar satu ari.Tapi, diantara kesamaan dari mereka berdua itu ada satu hal penting yang nga mau gwa samain. Yaitu, mati muda (ih, jangan sampe deh)
Aselih, kalo yg ini jangan kesampean dah. Usia mereka berdua nga nyampe kepala 3 dan Alhamdulillah, gwa bisa melewati usia itu. AminSelain mereka famous dengan cara berbeda, kehidupan dan gaya hidup mereka pun saling bertolak belakang. Yang satu pecicilan, tukang mabok dan banyak tingkah. Yang satunya sederhana bahkan bersahaja, tapi pemikiran dan kekerasan hatinya boleh diuji dah.
Makanya, disini gwa mengambarkan ketika hal2 buruk yang gwa lakuin, bisa jadi terinspirasi dari Jim Morrison alias Jimbo. Sedangkan kebaikan2 yg gwa lakuin adalah bisa jadi juga terinspirasi sama Gie.
Awalnya gwa kenal sama Jimbo ini, karena gwa nonton film Apocalypse Now-nya Francis Ford Coppola. Selain terhipnotis sama filmnya, gwa suka banget sama music latarnya yg The End-nya The Doors. Maka mulailah gwa searching2 tentang band tersebut. Jamannya gwa mah, masih susah kalo mau searching2 kayak gitu. Beda banget sama jaman sekarang, mau nanya2 apa aja bisa dijawab sama mbah Gugel. Bahkan alamat gebetan pun bisa kita tanyain juga sama mbak Gugel
Waktu itu gwa kudu nyari2 via majalah music lokal atau interlokal, eh, maksudnya international. Juga nanya2 sama temen2 anak band, biasanya sih sama yg udah senior banget.Oke, jadilah gwa The Doors mania. Sumprit, genre musicnya yang psychedelic rock itu bener2 bikin gwa jatuh cinta. Tambah lagi sama vokalisnya si Jimbo ini dengan suaranya yg berat dan lirik2 bikinannya yg gimana gitu, makin kesengsemlah gwa. Udah gitu, Oliver Stone ngebikinin film tentang The Doors, makin kenallah gwa dengan sosok Jim Morrison ini. Maka sejak saat itu, jadilah Jimbo ini sebagai alter ego gwa dalam hal2 yang negative. Walaupun belom se frontal kayak yang Jim Morrison benerannya

Padahal kalo dipikir2 sih (setelah gwa menyadarinya pada akhirnya, halagh!
), kelakuan Jimbo ini nga beda kayak preman pasar. Tiap harinya cuma mabok aja kerjaannya (don't try this at home boys!), udah gitu segala jenis yg memabokkan dia tenggak. Udah gitu Jim kayak2 eksibisionis gitu kelakuannya, pernah naked bahkan o***i juga diatas panggung. Padahal potensi dia sebagai musisi dan penulis puisi cukup mumpuni. Sayang aja attitudenya minus abis, makanya nga salah dia mati muda, Over Dosis di bath tubenya pada usia 28 tahun. Yup, itu kesalahan pertama gwa. Ngambil suri tauladan dari orang yg nga sepatutnya di contoh. Kesalahan lainnya, ternyata nga semua orang demen The Doors. Padahal mereka grup music jadul paling legend ya, tapi entah kenapa, setiap gwa ngeband dan bawain lagu itu yang nonton banyakkan bengongnya. Hanya sebagian kecil aja yang bisa nikmatin. Entah karena musiknya yang terlalu ribet, entah pulak selera orang2 emang nga cocok sama lagu2nya The Doors. Entahlah

Ohiya, dulupun gwa sempet modelin rambut kayak Jimbo pas kuliah. Gondrong2 tanggung gitu modelnya. Apalagi tingkat keikalan rambut gwa juga menyamai Jimbo, jadi emang kita mirip banget deh. Jadi kalo mau ngeliat gwa kayak apa dulunya, silahkan nikmati avatar gwa
Paling nga kalian bisa bayangin versi Jimbo melayu, dengan kulit yang gelap. Kalo untuk kharisma sama kegantengannya, ya beda2 tipislah 
Gwa mau cerita sedikit tentang rambut gwa. Gwa sempet manjangin rambut gwa sampai ngelewatin bahu, karena hampir semua cowok yg kuliah pasti pada pengen tampil gondrong. Sumpah, repot banget ternyata melihara rambut gondrong ya. Jaman gwa, masih banyak cowok2 berambut gondrong dengan model gondes, dimana bagian atas kuping di cukur pendek. Sumpah, gwa nga tergoda dengan rambut model kayak gitu. Rencananya sih, gwa akan pertahankan kegondrongan gwa itu terus paling nga bisa sampe nyolek pantat gwa.

Sampai pada suatu ketika, kalo nga salah kejadiannya malem dan gwa mau berangkat ke kost-an. Berhubung waktu itu kompleks gwa jauh dari jalan utama dan angkot2nya jam 9 udah pada pulang kandang semua, maka gwa jalan kaki untuk sampe ke jalan utama yang masih ada angkutan umumnya. Dan tahu nga sih, ketika lagi asyik2nya gwa menyusuri jalan yg sepi dan agak2 gelap, tau2 ada bapak2 berenti disamping gwa persis. Asli kumisnya yang baplang itu sempet bikin gwa takut awalnya, tapi dia tersenyum sambil bilang "Mau saya anter dek?"
Aselih, waktu itu gwa masih belom ngeh sama maksud bapak itu, apalagi perjalanan dari rumah gwa sampai ke jalan besar bisa 1 kilo-an jaraknya. Makanya tawaran bapak ini gwa sambut dengan senang hati, karena lumayan ngebantu gwa. Dan gwa baru mulai sadar ketika pantat gwa udah nempel di jok motornya. Dan selama perjalanan nan singkat itu kita berdua pun diem2an, kayaknya sibuk dengan pikiran masing2. Dipikiran gwa waktu itu adalah, jangan2 ini bapak2 maho kali yak yg suka keliaran malem2 make motornya buat nyari2 cowok ganteng kayak gwa ini. Tapi kalo dibilang maho kok ya dia diem2an aja, paling nga seharusnya dia ngerayu gwa sambil ngeboncengin gwa.
Gwa ngerasain perjalanan saat itu kayaknya jauuuuhhhh banget, nga nyampe2 kayaknya. Tambahan kita berdua cuma diem2an dalam hening. Bahkan ketika gwa turun diujung jalan dan ngucapin terima kasih sama bapak itu, dia tetep masih nga bersuara. Malah motornya langsung ngacir secepat2nya ninggalin gwa. Dari situlah gwa baru nyadar kalo bapak berkumis baplang itu bukanlah maho, tapi bapak2 genit yang mungkin ngeliat tampak belakang gwa itu kayak cewek dengan rambut ikal sebahunya. Yoi, karena hampir boleh dibilang waktu gwa gondrong temen2 gwa sering nyangkain gwa kayak cewek kalo diliat dari belakang.
Makanya, begitu sampe kost-an gwa langsung minta si Boy motong rambut gwa jadi gondrong tanggung kayak Jimbo. Gwa nga mau insiden kayak gwa alamin malam itu terulang kembali. Gwa nga mau jadi korban laki2 bejat yang udah gelap mata, yang tiba2 menyekap gwa dari belakang dan terus digilir di kegelapan kebon singkong. Tidaaakkkkk

Oke, itu sedikit cerita tentang rambut gwa. Sekarang kembali ke icon gwa yang satu lagi. Soe Hok Gie.
Gie adalah salah satu tokoh mahasiswa yang paling menonjol pada era pergerakan mahasiswa ditahun 66. Sosoknya begitu menonjol pada saat ini, terutama kritik2nya terhadap keadaan di negeri ini pada saat itu.
Gwa pada saat itu kenal dengan seorang Gie, ketika lagi hunting buku baru di toko buku langganan ane. Ketika itu sebuah buku dengan judul "Catatan seorang Demonstran" begitu menarik perhatian gwa. Ketika itu status gwa udah mahasiswa, yang udah bosen dengan novel2 fiksi. Boleh jadi itu adalah buku non fiksi pertama gwa.
Kritis dan selalu gelisah, itu kesan gwa terhadap Gie. Kritiknya selalu terasa tajam dan tidak pandang bulu. Ketika ada kesewenang2an dan ketidak adilan, maka bersiap2lah menghadapi kritikannya, siapa pun itu orangnya. Bahkan pada temen2 seperjuangannya sekalipun.
Jadi untuk hal2 positif pada diri gwa, bisa jadi banyak terinspirasi dari Gie. Mulai dari bikin jurnal harian, doyan ngebaca buku, bahkan sampe urusan cinta
Sayangnya sosok sehebat Gie pun ternyata adalah orang yang kesepian. Hanya sedikit teman2nya yg bisa memahami pemikirannya yang kritis tersebut. Dan hanya pada alam bebas dan gununglah Gie melampiaskan kepenatannya menghadapi pergulatan pemikirannya yg kritis tsb. Dan di Semeru lah Gie meninggal, sehari sebelum usianya mencapai 27 tahun.
Ohiya, ketika Mira Lesmana mem film-kan sejarah kehidupan Gie, gwa nga tertarik sama sekali buat nonton filmnya. Gwa nga rela idola gwa di perankan sama Nicholas Saputra. Buat gwa Nicholas terlalu metrosexual buat meranin Gie yang kurus, bersahaja dan murah senyum itu. Gwa aja sebagai cowok, bisa ngerasain kalo senyum Gie itu begitu mistisme. Mira Lesmana harusnya belajar sama Oliver Stone ketika mencari sosok yg pas buat pemeran Gie. Beda banget sama Val Kilmer yang sukses berat menjelma jadi Jim Morrison di filmnya Oliver Stone.
Diubah oleh luckyismine 19-04-2014 16:20
0
Kutip
Balas