Kaskus

Story

javieeAvatar border
TS
javiee
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"


Spoiler for RULES:


BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"


INTRO

Perkenalkan, nama gw Raden Fajar Putro Mangkudiningrat Laksana...Bohong deng, kepanjangan...sebut aja gw Fajar. Tinggi 175 cm berat 58kg. bisa disebut kurus karena tinggi dan berat badan gw ga proposional. emoticon-Frown. Gw ROCKER...!! Pastinya Rocker Kelaparan.
Gw terlahir dari keluarga biasa saja yang serba "Cukup". dalam arti "cukup" buat beli rumah gedongan, "cukup" buat beli mobil Mewah sekelas Mercy. (ini jelas jelas bohong). yang pasti gw bersyukur dilahirkan dari keluarga ini.

Gw Anak pertama dari 3 bersaudara. Adik adik gw semuanya perempuan. Gw keturunan Janda alias Jawa Sunda. Bokap asli dari Jepara bumi Kartini. Tempatnya para pengrajin kayu yang terkenal di Nusantara bahkan diakui oleh Dunia. Tapi bokap gw bukan pengusaha mebel seperti kebanyakan orang Jepara. Nyokap gw asli Sumedang Kota yang terkenal dengan TAHU nya. Tapi wajahnya sama sekali nggak mirip tahu ya. Sunda tulen nan cantik jelita. Beliau bidadari gw nomer "1" di dunia ini.

Spoiler for INDEKS:


Spoiler for INDEKSII:
Diubah oleh javiee 06-04-2015 23:49
anasabilaAvatar border
nona212Avatar border
manusia.baperanAvatar border
manusia.baperan dan 4 lainnya memberi reputasi
3
728.7K
2.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
javieeAvatar border
TS
javiee
#755
PART 43
Tanpa bisa diberhentikan dengan memencet tombol "STOP", sang waktu terus berputar dengan begitu cepatnya. Hari demi hari silih berganti, walaupun nama nama hari tak pernah berganti, tetap itu itu saja semenjak tahun Masehi ini dibuat.
Namun, bagi gw ada yang berbeda dari setiap 7 hari tersebut. Disetiap harinya, mulai dari pagi, siang, hingga larut malam, mulut ini tak henti hentinya untuk tersenyum lebar. Saat gw di sekolah, di rumah, dan dimanapun gw berada senyum itu terus menghiasi mulut gw. Tapi di depan pohon palem lantas gw tidak tersenyum. Sudah dipastikan gw bakalan dianggap gila.

Liburan kenaikan kelas sudah tiba. Gw mengisi liburan ini dengan berdiam diri di rumah bermalas malasan. Tak jarang juga gw bertemu Bunga di rumahnya sekedar tanding billiard, main PS, dan mengobrol layaknya orang berpacaran. Tiga bulan sudah hubungan ini berjalan. Semuanya baik baik saja, justru malah lebih baik. Tak pernah sekalipun gw merasakan segala hal yang berbau duka dan nestapa. Dua hal itu seperti pergi begitu saja menjauh dari kehidupan gw. Hanya perasaan senang, dan secuil kebahagiaan lah yang gw rasakan.
Bunga, Ya...karena dia yang menghadirkan itu semua. Walau terkadang gw agak sedikit jengkel dengan segala kecerewetannya. Tapi, dia sukses perlahan lahan merubah hidup gw 180 derajat.

Nilai raport gw di semester dua melonjak naik, tak ada Alpa yang menghiasi catatan kehadiran gw di sekolah. Sebenarnya faktor utama gw tidak membolos karena ada 'absen khusus' juga. Maka dari itu bersih lah absensi kehadiran gw selama semester dua ini. Hanya ada tulisan 'sakit selama 12 hari'
Ya, akibat kecelakaan gw harus beristirahat selama itu. Akibat kecelakaan itu pula wajah gw dihiasi 3 bekas luka jahitan. Tapi bekas itu berangsur angsur mulai menghilang. Orang tua gw rela mengeluarkan uang hingga ratusan ribu rupiah untuk menghilangkan bekas luka di wajah gw. Mulai dari obat obatan, diolesi salep 88, periksa ke dokter hingga disuntik. Gw nggak tau itu suntik apaan, yang pasti bukan suntik rabies.
Dan pada akhirnya, ketampanan gw kembali seperti semula. Gelar Cucunguk paling tampan di selokan pun kembali jatuh di tangan gw. Hebaat....!!

Karena gadis itu juga, segala kebiasaan buruk yang selalu gw lakukan mulai berkurang. Gw bisa bangun lebih pagi lagi tanpa harus dibangunkan bidadari No.1 gw. Kebiasaan nongkrong sepulang sekolah pun sudah jarang gw lakukan. Penampilan gw terlihat sedikit lebih rapi dengan potongan rambut mirip Vino G Bastian, pastinya Vino KW-70...Itupun karena dia yang memintanya. Puncaknya, gw bisa mengurangi kebiasaan merokok. Yang tadinya satu hari bisa menghabiskan setengah bungkus, kali ini hanya 3 batang perharinya, tentunya merokok itu gw lakukan sehabis makan mirip sekali dengan cara minum obat.
Karena menurut pepatah wong Londo : 'uwis mangan ora udud...Enek!!'

.....................
.....................

Suatu siang di pertengahan Juli 2007



"Haloooo"

"Halo...ayo berangkat." Ucap seorang wanita dari seberang sana.

"Hemppp...ntar dulu ah aku masih ngantuk!!" Ujar gw.

"Kamu mah kebiasaan susah dibangunin!! Janjinya kan jam 10..."

"Emang sekarang jam berapa?" Tanya gw setengah sadar.

"Udah Jam setengah 10...Buruan kamu bangun terus mandi sana siap siap. Aku tunggu di rumah"

"Hoaaaaaam...nanti aja ya sayank jam setengah 10 telefon lagi. Aku masih ngantuk. Okee...Daah.."

"Tuuuut....tuuut...tuuut."

Telefon pun terputus, dan gw kembali tidur.
Baru beberapa saat gw tertidur, jimbot gw kembali bergetar. Mata gw pun kembali terbuka untuk melihat sms tersebut.

"NYEBELIIIIIIIN...!!"

Sudah gw duga pasti kata itu yang akan dia keluarkan. Sepatah kata yang khas selalu dia ucapkan ketika menggerutu. "nyebelin"...
Untung saja itu hanya lewat sms. Kalau mendengar secara live bisa pengang kuping ini.
Daripada dia menggerutu lagi, dengan segera gw bangun lalu bergegas ke kamar mandi untuk mandi, lanjut dandan paling keren, lanjut sarapan. Tak lupa merayu bidadari No.1 gw supaya memberikan 'uang' jajan. Dan selembar uang bergambar Sultan Mahmud Badarrudin sudah gw kantongi. Cukuplah untuk membeli dua liter premium. Lagipula dengan bahan bakar segitu, sudah bisa muterin Kota Bogor sampai pusing.

Gw panaskan motor kesayangan. Agak sulit ketika hendak menyalakannya sebab hampir 3 bulan motor menjadi rongsokan tak terurus. Banyak sparepart yang diganti terutama pada bagian rangka depan, Velg, serta body. Itu semua hanya sparepart second dan ada juga beberapa yang KW. Meski begitu, sekarang Jupi sudah kembali normal siap tempur.
Gw pun segera berangkat, tak lupa berpamitan kepada orang tua gw.

Tak sampai 15 menit menempuh perjalanan, gw sudah sampai di depan rumah Bunga. Lantas gw tidak mengucap salam memanggil para penghuni rumah. Gw hanya diam saja sambil menunggu 'makhluk lain' yang akan mewakili gw untuk mengucap salam.

"Salamulekum....3x " Makhluk itu berbicara.

Ya, dia adalah Jodi. Burung beo peliharaan ayahnya Bunga. Dia sampai hafal dengan keberadaan gw yang sering datang kesini. Karena setiap gw datang, pasti gw mengucap salam dan Jodi pun seperti mengkopi paste perkataan gw.
Sungguh Jodi itu adalah makhluk yang pintar...
Tak lama setelah jodi berkicau mengucap salam, pintu rumah pun terbuka dan Bunga sendiri yang membukanya. Sosoknya pun muncul dari balik pintu. Sepertinya dia juga sudah hafal, kalau jodi berkicau seperti itu adalah pertanda bahwa gw datang.

"Siap?" Tanya gw sesaat dia keluar.

"Yuuk...." Sahutnya.

"Udah lapor Bunda kalo kita mau pergi?" Tanya gw lagi.

"Udah kok. Kata Bunda jangan pulang sore sore." Jawabnya.

"Emm...Mau kemana kita?"

"Nonton yuu..." Ajaknya.

"Boleh...di mall B ya.."

"Oke...”

“Yuk berangkat. Jangan lupa nih helmnya dipake.” Ujar gw.

“Aku pake helm ini aja deh. Abisnya helm kamu mah kaya helm tentara...” Ujarnya sambil menenteng helm Half Face yang gw ketahui kepunyaan Kakaknya.

“Haha...yaudah terserah kamu.”

Dia tidak jadi memakai helm yang gw bawa sebab itu helm nggak recomend banget. Cuma helm cetok biasa berwarna putih yang ditempel sticker bertuliskan :
“Wani, Udag!!”
Helm itu juga sering gw pakai untuk bepergian. Tentunya hanya jarak dekat saja, apabila jarak jauh, gw lebih memilih menggunakan helm yang berlogo SNI. Itupun juga tidak ada kacanya. Kelilipan debu jalanan sudah jadi ciri khas tersendiri bila memakai helm itu. Sedangkan helm full face gw sudah hancur sewaktu kecelakaan beberapa bulan yang lalu.

Singkat cerita, kami berdua pun sampai di Mall yang terletak dekat kaki gunung Salak. Entah sudah yang keberapa kalinya gw kesini. Pertama kali gw kesini karena mencari charger HP untuk bokap. Dan disini juga pertama kalinya gw mengenal Niar.
Tapi sudahlah, saat itu gw sudah tak memikirkan dia lagi dan melupakannya
Setelah memarkir motor dibasemen, kita berjalan memasuki mall dengan menaiki lift. Kita pun tiba di lantai 3.

Sesaat keluar dari lift...

“Kamu kok pucet yank?” Tanya dia.

“Nggak tau nih...”

“Hahaha...kamu tuh ada ada aja deh. Masa Cuma naik lift segitu aja mabok.” Ujarnya.

“Aku nggak biasa naik beginian. Pengen muntah rasanya...”

“Haduuh...pacar aku tuh udik banget ya..Hahaha!!” Ujarnya tertawa.

Ya, gw memang udik, norak, kampungan. Isi perut gw serasa terkocok ketika lift bergerak naik, ingin muntah rasanya. Wueek...

Kami lanjut berjalan lambat menyusuri setiap sudut mall yang ramai dikunjungi para pengunjung. Mulai dari orang tua, muda mudi, dan anak anak terlihat di setiap sudutnya.
Tak jarang juga banyak beberapa pasang mata yang tertangkap basah melirik ke arah kami berdua, terutama mata lelaki. Tentu saja mereka memperhatikan Bunga karena dia terlihat cantik dan manis siang itu. Sontak ‘kami’ berdua pun menjadi pusat perhatian.
Eh, maksudnya bukan ‘kami’, tapi hanya Bunga saja.
Sedangkan gw? Boro boro...siapa sih yang mau ngelirik makhluk macam begini? Entahlah....

Kita pun tiba di selasar pintu 21. Saat itu kondisinya lumayan ramai dipenuhi para muda mudi yang hendak menonton juga. Gw tengok kanan dan kiri melihat sekitar lobby studio 21.
1...2...3...
Banyak sekali awewe geulis mojang Bogor berada disini. Bisa sekalian cuci mata nih setelah sekian lama hanya berdiam diri di rumah..fikir gw saat itu. Lalu pandangan gw tertuju pada Bunga yang sedang melihat board jadwal film yang akan diputar hari ini.
“Gw juga punya nih...nggak kalah geulisnya dari gadis gadis paling geulis yang ada disini” Ucap gw dalam hati.

“Yah...nggak ada yang rame, filmnya horor semua” Ucap Bunga.

“He emmm” Sahut gw.

“Kamu mau nonton yank?” Tanya dia.

“Nggak ah...takuut” Ujar gw.

“Haah? Masa cowo takuuuut?” Tanya dia heran.

“He emm” jawab gw.

“Seriusan kamu takut?” Tanya dia lagi.

“He emmmmmm...” Jawab gw lebih keras.

“Beneran??”

“Iyaa....”

“Sama aku juga....Takuut!!” Ujarnya.

Seketika gw terdiam, lalu memperhatikan ekspresinya yang datar nan polos. Sebenarnya gw sudah menahan untuk tidak tertawa saat itu. Tapi terlihat ekspresi wajahnya semakin lama semakin lucu. Dan.....

“Huahahaha.....” Gw tertawa sejadinya saat itu.

“iihh...apanya yang lucu?” Tanya dia.

“Huahahahaha” Lagi lagi gw tertawa.

“Nyebeliiin!!” Akhirnya kata itupun keluar juga.

Kami pun tidak jadi nonton lantas membatalkan rencana awal tersebut. Tentu saja karena alasan ‘takut’, haha. Lagipula males juga nonton takhayul seperti itu. Ya, gw orang yang tidak terlalu mempercayai takhayul. Saat itu memang film horor sedang menggetarkan dunia perfilman Indonesia. Wajar saja di bioskop manapun pasti memutar film bergenre ini. Mulai dari Pocong 2, Kuntilanak 2, Lewat Tengah Malam dan lain sebagainya.

Gw pun akhirnya mengajak Bunga ke suatu tempat di food court lantai 3. Gw mengajaknya ke balkon itu. Balkon yang cukup besar dihiasi pemandangan luar biasa gunung Salak.
Ya, disini...Gw pernah berada disini, Gw pernah mengukir cerita disini bersama seorang gadis. Tapi kali ini Bunga lah yang berada disamping gw. Bukan ‘dia’...

Dua porsi makanan diantarkan oleh seorang waitress menuju meja dimana kami berdua duduk. Gw agak lupa jenis makanan apa yang kami pesan siang itu. Yang gw ingat hanya minumannya. Segelas lemon tea untuk gw, dan segelas jus alpukat untuk Bunga. Namun rasa lemon tea itu kelewat asem, hingga mata gw agak menyipit ketika meminumnya. Bunga yang melihat gw seperti itu hanya bisa tertawa saja. Entah apanya yang lucu.

Setelah makan, sudah pasti giliran gw untuk membakar sebatang cocolok cungur. Tak mudah untuk gw bisa merokok di hadapan Bunga, tentu saja dia melarang gw dengan seribu bahasa yang terlontar keluar dari mulutnya. Cerewet sekali...
Namun gw tidak terlalu menghiraukannya lantas gw terus menikmati setiap hembusan aasapnya. Dia bangkit dari tempat duduknya lalu berdiri bersandar di ujung balkon yang diberi pagar pembatas setinggi 1,5 meter.
Setelah rokok telah habis, dan hisapan terakhir sudah gw hembuskan, gw pun beranjak dari tempat duduk gw lalu menghampiri Bunga yang sedang memandang jauh ke arah puncak gunung salak.

“Yank...” panggil dia.

“Hemmm” sahut gw.

“Kapan bisa ajak aku kesana?” Tanyanya sembari menunjuk ke arah puncak gunung.

“Emang kamu mau kesana?” Gw balik bertanya.

“Iya, aku pengen tau aja disana ada apa aja.” Jawabnya.

“Aku belom pernah kesana... Yang pasti disana sejuk. Ada tempat wisata pemandian air panas, terus ada air terjun juga. Setau aku sih gitu. Itu juga kata temen temen aku yang udah pernah kesana...” Ujar gw.

“Terus kapan aku bisa kesana...?”

“Nanti yaa...lain waktu aku pasti ajak kamu kesana.”

“Janji yaa...”

“Iya....” sahut gw.

..................
..................

Selepas dari Mall B, kami berdua lanjut jalan jalan keliling Bogor. Sempat juga mengantarkan Bunga ke beberapa tempat perbelanjaan. Ada beberapa barang yang dia beli saat itu. Barang titipin bundanya. Gw agak lupa apa saja yang dibelinya.
Hingga senja pun tiba, kami berdua memutuskan untuk pulang.

Setengah jam perjalanan kami pun sudah sampai. Tentu gw mengantarkan Bunga sampai di rumahnya. Lantas gw tidak langsung pulang, dan mampir sejenak untuk beristirahat. Gw pun masuk melalui teras depan, dan duduk dihadapan kandang seekor makhluk berupa unggas yang bernama Jodi. Perbincangan dengan Jodi pun dimulai...

“Assalamualaikum” Ucap gw.

Lama si Jodi tak menjawabnya. Makhluk itu malah celingak celinguk sendirian. Apa dia heran kali ngeliat gw? Hahaha...
Namun tak lama dia berbicara juga...

“Salemulekum”

Hahaha...Lucu juga berbicara dengan hewan. Dia baru bisa mengucapkan 1 kata, itu itu saja. Masih perlu dilatih lagi nih beo supaya bisa mengucapkan lebih banyak kata lagi.
Disaat tengah asik mengobrol dengan si Jodi, Bunga pun keluar dari rumah dan duduk di teras. Gw masih diam ditempat sambil memperhatikan tingkahnya si Jodi.
Loncat kanan, loncat kiri, lalu, “Salemulekum”. .Tak lebih seperti itu saja lah tingkahnya dia, hingga gw pun bosan, dan menghampiri Bunga lalu duduk di sebelahnya.

Gw melihat ada sebuah gitar bersandar di tembok sudut teras. Gw bangkit untuk melihat gitar tersebut, lalu gw menggenggamnya.
Lumayan....walaupun bukan gitar merek terkenal, hanya gitar buatan lokal yang gw tahu mereknya ‘Genta’. Bukan gentayangan ya.
Gw genjreng seluruh senar tanpa chord, garing juga suaranya. Senarnya pun sepertinya masih baru.

“Ini gitar siapa?” Tanya gw.

“Punya Mas Udin itu...” Jawabnya. Mas Udin itu salah satu tukang yang bekerja membangun rumah ini.

“Ooh...bagus juga gitarnya..” Ujar gw.

“Bawa kesini yank, kita nyanyi...hehehe...”

Gw menurutinya membawa gitar itu lalu kembali duduk disebelahnya.

“kamu bisa main?” Tanya gw.

“Nggak bisa makannya ajarin. Hehe. Aku Cuma bisa kunci A doang”

“Jiahaha...payah kamu mah.”

“Hehe..yaudah kamu aja yang mainin. Tapi nyanyi yaa buat aku...” Ucapnya.

“Emmm...mau lagu apa?” Tanya gw.

“Lagunya MUSE kamu bisa kan...”

“Judulnya?”

“UNINTENDED....”



MUSE - UNINTENDED




You could be my unintended
Choice to live my life extended
You could be the one I'll always love
You could be the one who listens to my deepest inquisitions
You could be the one I'll always love

I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken pieces of the life I had before

First there was the one who challenged
All my dreams and all my balance
She could never be as good as you

You could be my unintended
Choice to live my life extended
You should be the one I'll always love

I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken pieces of the life I had before

I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken pieces of the life I had before

Before you


.........................
.........................

"Makasiiihhh...." Ujarnya tersenyum senang.

"Sama sama...." Balas gw.

Gw memperhatikannya...
Gw lihat sorot mata yang tenang ketika kedua bola mata kami bertemu.
Gw lihat senyumnya....Bahagia itu ada gw rasakan disaat gw bisa membuatnya tersenyum lepas tanpa beban dan paksaan...
itu semua sudah lebih dari cukup bagi gw....
manusia.baperan
Darpox
efti108
efti108 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.