- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#18
LIGHT MY FIRE
You know that it would be untrue
You know that I would be a liar
If I was to say to you
Girl, we couldn't get much higher
Come on baby, light my fire
Come on baby, light my fire
Try to set the night on fire
The time to hesitate is through
No time to wallow in the mire
Try now we can only lose
And our love become a funeral pyre
Come on baby, light my fire
Come on baby, light my fire
Try to set the night on fire, yeah
The time to hesitate is through
No time to wallow in the mire
Try now we can only lose
And our love become a funeral pyre
Come on baby, light my fire
Come on baby, light my fire
Try to set the night on fire, yeah
You know that it would be untrue
You know that I would be a liar
If I was to say to you
Girl, we couldn't get much higher
Come on baby, light my fire
Come on baby, light my fire
Try to set the night on fire
Try to set the night on fire
You know that I would be a liar
If I was to say to you
Girl, we couldn't get much higher
Come on baby, light my fire
Come on baby, light my fire
Try to set the night on fire
The time to hesitate is through
No time to wallow in the mire
Try now we can only lose
And our love become a funeral pyre
Come on baby, light my fire
Come on baby, light my fire
Try to set the night on fire, yeah
The time to hesitate is through
No time to wallow in the mire
Try now we can only lose
And our love become a funeral pyre
Come on baby, light my fire
Come on baby, light my fire
Try to set the night on fire, yeah
You know that it would be untrue
You know that I would be a liar
If I was to say to you
Girl, we couldn't get much higher
Come on baby, light my fire
Come on baby, light my fire
Try to set the night on fire
Try to set the night on fire
THE DOORS
Spoiler for LIGHT MY FIRE:
Quote:
Biasanya hampir semua kampus dalam setahun selain jadwal kuliah, ujian tengah semester dan akhir semester, pastinya masih ada jadwal rutin kegiatan lainnya seperti Ospek, malam inagurasi, jambore dan ditutup dengan malam puncak Dies Natalis. Itu adalah kegiatan yang biasanya berlaku diawal tahun ajaran baru. Kalo untuk di akhir tahun ajarannya biasanya ada PORSENI dan malam Hiburannya. Itu belum termasuk acara Pensi, konser Band2 lokal, pameran dan kegiatan luar lainnya. Itu yang biasa terjadi di Kampus gwa, nga tau deh kalo Kampus laennya kayak apa?
Dan untuk kegiatan2 seperti itu, emang udah ada dananya yang sudah disiapkan oleh pihak rektorat setiap tahunnya. Ada atau nga ada kegiatan itu, dana itu emang musti dihabiskan, gitu kurang lebihnya Kenshi menjelaskan pada gwa. Jadi Kenshi ngerasa kita itu musti bikin tim, biar dana2 dari rektorat tsb kalo bisa jatuhnya ke tim kita terus. Kasarnya, kita ini jadi mafia proyek kegiatan2 di Kampus. Halagh, intinya sih gwa nga ngerti banget sama idenya Kenshi ini. Tapi yang gwa tahu pasti, proyek ini akan menghasilkan uang.
Dan dana terbesar dari semua itu adalah untuk malam puncak Dies Natalis. Gwa pun bisa lihat secara kasat mata kok. Pas acara tahun lalu, kebetulan ketuanya masih temen satu angkatan gwa. Asli, dia boleh dibilang kerja sendiri aja. Panitia lain boleh dibilang nga dilibatin, paling bendaharanya doang. Asli ngirit banget, sehingga acarapun jadi hancur lebur saking niatnya temen gwa itu nyari untung. Dan hasilnya, beberapa hari setelah acara tsb, dia ke Kampus udah make sedan jepang. Walaupun bekas, tapi umurnya masih belom lebih dari 5 tahunan. Dahsyat khan?!
Kalo versinya Kenshi sih, dia udah dikasih kepercayaan sama Purek bagian kegiatan kemahasiswaan untuk bisa mencari mahasiswa2 yang bertanggung jawab, yang nga money oriented kayak temen gwa itu. Makanya dia niat banget buat bikin tim, kayak EO gitu lah istilahnya, biar bisa ngobyekin kegiatan2 rutin tersebut. Jadi sistemnya, nanti kita2 yang di tim ini bakal ganti-gantian jadi ketua panitianya. Dan untuk ketua panitia malam puncak tahun ini, Rulan yang kebagian jatah. Makanya gwa bisa kebagian jatah jadi panitia koordinator musik, yang ngurusin mulai dari studio buat latihan sampe perlengkapan buat di panggung pas hari H-nya. Dan boleh dibilang susunan kepanitiaan dikuasai oleh tim kita, kalo pun ada dari luar tim, paling nga masih dalam kendali. Tapi walau kita ngobyek nyari laba, kesuksesan acara nantinya tetep jadi prioritas.
Ok, kurang lebih kayak gitu cerita backgroundnya. Sekarang adalah hari H-nya. Setelah gwa sibuk2 ngurusin segala tetek bengeknya, gwa udah hadir di gedung sebuah perkantoran yang aulanya kita sewa buat acara ini. Jam 8-an gwa udah kinclong banget mejeng di lobby. Kemeja hitam dengan celana kulit hitam dan sepatu boot, gwa ngerasa saat itu udah nga ada bedanya sama Jim Morrison. Gwa lebih suka nongkrong di Lobby, karena udaranya jauh lebih segar dibanding didalam. Walau didalam ada pendingin udaranya, tapi tetep aja sumpek, maklum hampir satu Kampus hadir semua disitu gan.
Selain itu gwa khan musti perform nanti, maklum anak band nih guwaaahhhh
s. Jadi penampilan dan kharisma gwa musti prima dong, nga seru lah kalo lecek2an. Selain itu gwa juga paling males kalo musti deket2 sama para panitia di balik panggung, pasti bakalan ribet kecipratan kerjaan2 yang bukan wewenang gwa. Lagian khan, tugas gwa boleh dibilang udah selesai.
Show time.
Tau nga sih lo, ketika kaki kita menaiki tangga panggung tuh, rasanya paling ajib banget. Deg2an gimana gitu. Nga ada kata2 yang bisa melukiskan kenikmatan ketika kita lagi berada diatas panggung (beneran deh, gwa juga sampe bingung mau nulisnya). Ketika lampu2 menyorot kearah kita, ketika penonton meneriakkan nama kita, ketika lampu2 blitz perpendaran kearah kita, ajjiiibbbbb
Ohiya, kita tampil dipenghujung acara, sebelum bintang tamu perform. Dan gwa main nga sama band gwa, karena yg perform sekarang ini ceritanya adalah pemain2 terbaik dari tiap fakultas atau jurusan (jieeee). Jadi lumayan lamalah kita perform, sekitar 6 lagu gitu. Dan sebagai penutupnya, gwa kebagian nyanyiin lagu favorit gwa (sumpah, kalo ini emang gwa yang maksa2 sama panitia biar gwa kabagian jatah bawain satu lagu
)
Udah lama banget gwa ngarep banget bisa bawain lagunya The Doors, dan malem itu harapan gwa bisa terkabul. Lo2 pada nga usah ngebayangin, gwa bakal nyanyiin lagu itu sambil bergaya kayak Jim Morrison. Asli, gwa paling grogi kalo disuruh nyanyi tapi di tangan gwa cuma megangin mic doang, mending gwa maen gundu dah kalo gitu caranya. Gwa bawain "Light My Fire" sambil tetep ngebetotin Fender Telecaster.
Walau gwa lihat yang nonton banyakan bengongnya, gwa nga perduli. Yang penting cita2 gwa kesampean, ahahahahaha.... C'mon baby light my fireeeeee........
**********************
Gwa duduk didekat pintu keluar dekat panggung. Gwa menjauhi kesibukkan di panggung, karena acara berakhir dengan sukses. Gwa menikmati kesendirian gwa ini ditemani kepulan asap dari lintingan gwa, sambil menunggu temen2 gwa yang pada mau numpang pulang di mobil. Asli puas banget gwa kesampean bawain The Doors.
Dari balik pintu muncul 2 orang cewek dan mendatangi gwa. Yang satu kayak mabok gitu, cuma gelendotan aja di badan temennya. Tapi yang pasti make-up keduanya menor banget.
"Hai Ky, bisa anterin kita pulang nga?"
Gwa kaget. Ini cewek gwa kenal nga, kok tiba2 aja minta anter pulang. Gwa lihatin baik2 cewek mungil yang mengenakan A-line dress dengan bagian dada yg lumayan rendah dipadu cardigan gelap menutupi bagian bahunya yg terbuka. Tetep aja gwa nga bisa ngenalin sosok cewek yang ada didepan gwa ini.
"Hey, ini aku Felisha" cewek itu ngerti kali kalo gwa nga ngenalin dia
"Buset, Felisha? Nga ngenalin gwa"
"Kamu bisa nga nganterin kita pulang? Kasihan nih temen aku"
"Bisa aja sih, tapi gwa udah janjian mau pulang bareng sama temen2 gwa" gwa menoleh ke arah temen2 gwa, yg kelihatan masih sibuk aja ngobrol2 di dekat panggung. "Emang temen2 lo pada kemana?"
"Aku nga ngerti, tiba2 pada ngilang gitu. Please Ky, kalo bukan karena temen aku begini aku juga nga bakal kok minta tolong sama kamu" Felisha masang muka memelas
Ah, kalo udah ngeliat cewek masang muka memelas kayak gini, maka naluri Gie yang keluar. Gwa celingukan ngeliatin temen2 gwa yang masih aja pada sibuk ngobrol dideket panggung. Yo wess, gwa putuskan untuk ninggalin temen2 gwa, toh, mereka ngajak pulang bareng karena kita mau bagi2 hasil dari dana yang tersisa dari acara ini. Lagian, besok2 juga masih bisa gwa tagih jatah gwa.
Gwa gantian membopong temennya Felisha yang udah nga berdaya ini. Kasihan juga gwa ngeliat Felisha yang kayaknya udah kepayahan digelendotin sama temennya yang lumayan big size ini. Ahahahaha, kok gwa jadi keingetan sama salah satu kebiasaan gwa yang suka bopong2in cewek selepas bubaran dugem ya?. Tapi yang pastinya cewek2 yg gwa bopong2 itu nga seperti temennya Felisha ini, yang ternyata berat banget.
"Fel, lo mendingan duduk dibelakang sambil nemenin temen lo ya." gwa buka pintu belakang dan mendorong masuk temennya yang berat ini dengan susah payah. Aroma alkohol begitu kuat tercium dari napasnya.
"Kamu nga apa2 didepan sendirian? Nga enak nih, kamu jadi kayak supir kesannya"
"Nga apa2 lah, daripada temen lo jackpot dimobil gwa. Mendingan gwa jadi supir dulu buat sementara. Nih, plastik, biar nga belepotan kalo temen lo jackpot nanti" gwa ngasihin plastik kresek dari laci dashbord. Gwa emang selalu nyimpen plastik kresek di mobil bokap gwa ini. Nga lucu khan kalo yg punya mobil ngomel2 kalo nemuin bekas muntah yang bercampur aroma alkohol.
Gwa menjalankan mobil gwa menuju rumah temennya Felisha. Lumayan jauh juga sih. Tapi nga apa2 deh, siapa tahu jadi amal ibadah buat gwa.
Akhirnya kita sampe didepan gang, sedangkan untuk sampe rumahnya kita musti jalan kaki lagi. Sebenernya gwa males banget bopong2in ini cewek lagi, tapi Felisha lagi2 minta tolong dengan wajah memelas. Huft, kalo lagi begini setan Jimbo kenapa ngilang yak?
Untungnya nga jauh2 banget rumahnya dari ujung gang. Dan di gang itu juga boleh dibilang sepi. Males banget khan kalo diliatin sama anak2 yang nongkrong ketika gwa ngebopong2 cewek begini. Dan untungnya lagi, yang bukain pintu adalah adeknya, jadi gwa sama Felisha nga perlu kena semprot sama orang tuanya. Begitu barang sudah diserah terima dengan baik, kita langsung ngacir deh.
Gwa mampir sebentar disebuah warung pinggir jalan, membeli air mineral dan tisu basah. Air mineral tentunya buat ngilangin rasa haus, setelah gwa kerja bakti bopong2 big size tadi. Sedang tisu basahnya gwa kasih ke Felisha.
"Buat apa nih tisu basah?"
"Sori Fel, ini buat ngapus make-up lo"
"Lho emangnya luntur ya make-up aku?" Felisha ngambil kaca make-up dari dalam tasnya "Iiih, make-up aku baik2 aja kok"
"Hehehehe, iya baek2 aja sih. Cuma gwa nga biasa ngeliat cewek yang dandanannya menor kayak gitu. Nanti gwa disangka lagi jalan sama tante2 lagi"
Sebuah cubitan mendarat dilengan gwa. Sumpah, ini cubitan yang paling pedes yang pernah gwa rasain.
"Iiih, emang menor banget ya?"
"Buat gwa sih menor. Lagian juga lo nga pantes dandan semenor itu. Mungkin nanti kalo lo udah jadi tante2, silahkan deh"
Ampun, dia nyubit gwa lagi. Pedeesssssss
Tapi dia nurut juga sih dengan permintaan gwa. Dia mulai membersihkan make-upnya dengan tisu basah yang tadi gwa beliin. Entah kenapa, gwa nga terlalu suka sama cewek yg make-upnya menor gitu. Gwa lebih suka yang natural gitu. Lebih alami gitu.
"Gimana? Puas?" dia menunjukkan wajahnya yang udah bersih dari make-upnya kearah gwa.
"Nah, itu baru enak diliatnya. Ok, sekarang waktunya nganterin lo pulang"
"Ky, kok tiba2 aku pengen makan jagung bakar ya?" katanya malu2.
"Hah, malem2 gini nyari jagung bakar dimana Fel?" gwa garuk2 kepala bingung
"Ya, kalo disepanjang jalan Puncak sih banyak yang jualan" Felisha ngelirik ke arah gwa sambil senyum2 penuh arti gitu.
"Tapi khan ini udah malem, emang lo nga ngantuk apa?"
"Ya, terserah kamu sih. Kalo aku males aja sendirian di kost-an, sepupu aku pastinya belom pulang kerja"
Ditantang kayak gitu, gwa malah sok2 jual mahal. Yo wess lah, kebetulan pintu tol dalem kota juga nga jauh dari situ. Gwa langsung belokin mobil gwa ke arah sana dan membawa kita berdua menyusuri jalan tol menuju arah puncak. Lagian besok khan hari minggu, bokap gwa pasti nga butuh mobilnya buat ngantor.
Nga pake lama, kita udah meliuk2 menyusuri jalan yang menuju puncak pass. Suasana dijalan itu lumayan rame, apalagi disepanjang jalan yang banyak warung2nya, dipenuhi oleh mobil2 dan motor yg markir disitu. Maklum lah, malem minggu.
Gwa markirin mobil di sebuah warung yang ada di pinggir jalan. Mesen jagung bakar sama bandrek. Sambil nunggu pesanan kita duduk di bangku yang ada diluar warung, dimana mata kita disajikan kerlap-kerlip lampu yang ada dibawah kita. Keren
"Jadi malem ini lo nga gawe dong" gwa membuka obrolan lagi setelah pesenan kita datang
"Iyalah. Masa acara cuma setahun sekali aku nga dateng sih?" sahutnya sambil menikmati jagung bakarnya
"Bener banget. Apalagi kalo sampe nga ngeliat penampilan keren gwa tadi, dijamin nyesel seumur hidup deh"
"Hihihihi, ge-er banget sih kamu. Aku aja nga ngerti kamu nyanyi lagu apaan tadi" dia ketawa, kayak ngeledek gitu
Gwa cuma bisa garuk2 kepala. Emang susah nyambungnya kalo udah ngebahas band kesayangan gwa ini.
"Ngomong2 tadi siapa tuh yang bawa minuman, yang bikin temen lo sampe tepar gitu?"
"Aku yang bawa..." dia ngejawab malu2 gitu
"Wah, paling2 lo ye. Bengal banget, ckckckck"
"Tapi khan aku cuma bawain aja. Lagian temen aku tadi emang kelewatan sih minumnya, udah dibilang jangan banyak2, dianya malah ngeyel."
"Emangnya minuman apa sih yg lo bawa?"
"Illusion..."
Ahahahahaha, itu nama cocktail emang kayaknya melegenda banget ya. Apalagi kalo yang ngeraciknya jago banget, rasanya itu sesegar sirop nanas. Tapi begitu habis segelas atau dua, cuma tinggal nunggu waktu aja. Coctail yang berbasiskan Vodka ini, selalu ampuh membuat tepar siapa aja, apalagi cewek. Gwa bisa membuktikan itu, karena coctail itu emang favorit gwa buat ngedapetin 'one night stand' dari cewek2 yang gwa dapet kenalan di tempat dugem.
"Kok, senyum2 gitu sih?" Felisha mergokin gwa yg lagi senyum2 sendiri sambil ngebayangin pengalaman2 'one night stand' gwa.
"Ah, nga...nga apa2 kok. Trus, kok nga ikutan mabok juga?"
"Nga ah, malu aja kalo sampe mabok gitu. Apalagi diacara kayak gitu khan kesempatan buat cewek2 buat ngecengin cowok2 keren dan lucu. Sayang ah"
"Ahahahaha, bisa aja lo." gwa ketawa sambil menyenggolkan bahu gwa ke bahu dia "Trus, dapet ngak?"
"Dapet dong" jawabnya sambil menyeruput bandreknya
"Ohya, trus lo kemanain cowoknya?"
"Ada kok, khan dia lagi duduk disebelah aku" dia menjawab pelan sambil sok2 sibuk meniupi bandreknya yang masih panas itu.
Jiah, gwa kok malah grogi ngedengernya ya. Gwa menengak bandrek yang masih panas ini, pura2 nga denger sekaligus menutupi groginya gwa. Lalu, mendadak suasana jadi kaku gini. Kita diem2an tanpa mengeluarkan sepatah kata. Mata kita sama2 menatap kearah depan pada hamparan lampu2 yang berpendaran dibawah sana.
"Lucky, kita duduk didalam aja yuk. Dingin nih" Felisha mencairkan suasana dan kayaknya dia menyesal udah ngomong kayak tadi.
"Lo kedinginan ya? Kita kemobil aja yuk, gwa tahu cara biar kita nga kedinginan"
Felisha menatap gwa kayak curiga gitu, ketika gwa secara spontan menarik tangannya. Gwa lepasin tangannya, apalagi ngeliat dia kayak ketakutan gitu. Beneran deh, ide ini nga dateng dari setan Jimbo kok.
"Tenang aja Fel, gwa nga mau macem2 kok sama lo" gwa coba menenangkan dia.
Gwa berjalan kearah mobil dan Felisha mengikuti dari belakang. Gwa membuka pintu depan, buat ngambil jaket jeans gwa. Lalu gwa naek ke atas kap mobil dan menyenderkan punggung gwa pada kaca depan. Ini adalah salah satu cara favorit gwa kalo lagi kedinginan, duduk diatas kap mesin yang masih panas.
"Ayo naek" gwa mengulurkan tangan gwa dan membantunya untuk naik ke atas kap mobil gwa. "Nih, jaket gwa, buat nutupin kaki lo. Dandanan kayak gitu kok sok2an ngajak nongkrong ke puncak"
Felisha tertawa, ugh, adem banget ngeliatnya deh. Apalagi sepasang matanya itu seolah berbinar terang kayak bintang2 diatas kita (gombal!). Felisha duduk disebelah gwa, agak sedikit ngasih jarak. Jaket gwa dia hamparkan untuk menutupi sebagian kakinya yang terbuka itu dan dia merapatkan cardigannya. Udara pada malam hari ini cukup cerah, walau dinginnya tetap terasa menusuk tulang.
"Gimana hangat khan?"
"Iya sih, walaupun masih berasa panas nih. Makasih ya, udah dipinjemin jaketnya. Tapi kamu nga kedinginan jaketnya aku pake gini?"
"Tenang aja, gwa udah biasa sama udara dingin kayak gini. Di kampung gwa justru lebih parah lagi dinginnya"
"Ohya, emang kampung kamu dimana Ky?"
"Sicilia"
Nyes, lagi sebuah cubitan super pedesnya nemplok di lengan gwa. Lama2 bisa berdarah nih lengan gwa dicubitin mulu sama dia.
"Lucky, keren banget bintang2nya ya"
"He-eh" sahut gwa singkat, karena gwa emang lagi menikmati keindahan yang ada diatas mata gwa ini. Apalagi langitnya lagi cerah begini.
"Maaf ya, kalo tadi udah curiga waktu kamu ngajakin ke mobil." dia bersungguh2 ngucapinnya.
"Nga masalah. Udah biasa kok gwa" gwa ketawa pahit
"Kamu marah ya?"
"Nga lah. Udah deh kita lupain aja"
Lalu gwa coba mengalihkan obrolan pada hal2 yang lain. Gwa nanyain tentang rencana dia yang katanya mau ngambil kelas malem dan hal2 ringan laennya.
Jujur aja, gwa emang masih penasaran sih sama gosip dia yang bispak itu. Sempet juga terlintas ide2 jelek buat dia untuk membuktikan kebenaran gosip itu. Tapi entah kenapa, ide2 itu justru menguap begitu saja.
Lama juga kita menikmati keindahan kerlap-kerlip bintang yang berserakan diatas hamparan langit yang cerah ini. Sambil ngobrol ngalor-ngidul. Sampai akhirnya kap mesin mobil gwa udah nga terasa hangat lagi dan udara dinginpun udah nga mampu kita tahan lagi.
Gwa lihat mata Felisha udah kayak ngantuk gitu. Apalagi gwa, daritadi udah sepet banget nahan kantuk. Lagian sebentar lagi pagi akan menjelang.
"Gimana masih mau terus disini apa pulang?"
"Pengennya sih disini terus. Ngeliat bintang2 kayak gini bikin hati jadi tenang dan adem banget, beban pun kayak hilang" dia menghela napas berat
"Jadi..??"
"Yuk pulang, mata kamu juga udah setengah tiang tuh"
"Tapi lo jangan tidur nanti ya? Lo khan kenek gwa"
"Siap pak supir!"
Disepanjang perjalanan pulang kita lebih banyak diem2an. Kita seperti sibuk dengan pikiran masing2.
Sampai didekat kost-annya udah menjelang pagi, walau matahari masih malu2 menampakkan dirinya. Gwa menawari diri gwa buat nganter Felisha sampe kost2annya tapi dia menolaknya dengan halus.
"Nga usah ngerepotin. Aku bisa sendiri kok"
"Oke deh kalo gitu"
"Hei, janji ya kamu nga cerita ke temen2 kalo kita habis jalan tadi"
"Iya, gwa janji" sahut gwa ogah2an
"Ini aku serius lho, apalagi kalo sampe si Lusi tahu. Aku nga enak aja"
"Lho, emang apa urusannya sama dia?"
"Soalnya dia suka sama kamu"
Hadeh, laku amat yak gwa
"Ohiya, makasih banget ya kamu udah mau nemenin aku tadi. Ternyata, masih ada cowok sebaik kamu" dia ngomong gitu sambil megang tangan gwa.
Tapi sebelum gwa mau nanya maksud perkataan dia yang terakhir tadi, Felisha udah keburu turun dari mobil gwa. Gwa cuma bisa ngeliat dia melambaikan tangannya kearah gwa, lalu menghilang masuk ke dalam gang menuju tempat kostnya. Gwa menjalankan mobil gwa dan memacunya menuju rumah. Kasur, i'm coming....!!!
Tapi tunggu, kok kayaknya masih ada yang aneh ya? Jiaaahh, gwa lupa lagi minta nomer teleponnya. Aarrrrgggghhhhhhh......!!!
Dan untuk kegiatan2 seperti itu, emang udah ada dananya yang sudah disiapkan oleh pihak rektorat setiap tahunnya. Ada atau nga ada kegiatan itu, dana itu emang musti dihabiskan, gitu kurang lebihnya Kenshi menjelaskan pada gwa. Jadi Kenshi ngerasa kita itu musti bikin tim, biar dana2 dari rektorat tsb kalo bisa jatuhnya ke tim kita terus. Kasarnya, kita ini jadi mafia proyek kegiatan2 di Kampus. Halagh, intinya sih gwa nga ngerti banget sama idenya Kenshi ini. Tapi yang gwa tahu pasti, proyek ini akan menghasilkan uang.
Dan dana terbesar dari semua itu adalah untuk malam puncak Dies Natalis. Gwa pun bisa lihat secara kasat mata kok. Pas acara tahun lalu, kebetulan ketuanya masih temen satu angkatan gwa. Asli, dia boleh dibilang kerja sendiri aja. Panitia lain boleh dibilang nga dilibatin, paling bendaharanya doang. Asli ngirit banget, sehingga acarapun jadi hancur lebur saking niatnya temen gwa itu nyari untung. Dan hasilnya, beberapa hari setelah acara tsb, dia ke Kampus udah make sedan jepang. Walaupun bekas, tapi umurnya masih belom lebih dari 5 tahunan. Dahsyat khan?!
Kalo versinya Kenshi sih, dia udah dikasih kepercayaan sama Purek bagian kegiatan kemahasiswaan untuk bisa mencari mahasiswa2 yang bertanggung jawab, yang nga money oriented kayak temen gwa itu. Makanya dia niat banget buat bikin tim, kayak EO gitu lah istilahnya, biar bisa ngobyekin kegiatan2 rutin tersebut. Jadi sistemnya, nanti kita2 yang di tim ini bakal ganti-gantian jadi ketua panitianya. Dan untuk ketua panitia malam puncak tahun ini, Rulan yang kebagian jatah. Makanya gwa bisa kebagian jatah jadi panitia koordinator musik, yang ngurusin mulai dari studio buat latihan sampe perlengkapan buat di panggung pas hari H-nya. Dan boleh dibilang susunan kepanitiaan dikuasai oleh tim kita, kalo pun ada dari luar tim, paling nga masih dalam kendali. Tapi walau kita ngobyek nyari laba, kesuksesan acara nantinya tetep jadi prioritas.
Ok, kurang lebih kayak gitu cerita backgroundnya. Sekarang adalah hari H-nya. Setelah gwa sibuk2 ngurusin segala tetek bengeknya, gwa udah hadir di gedung sebuah perkantoran yang aulanya kita sewa buat acara ini. Jam 8-an gwa udah kinclong banget mejeng di lobby. Kemeja hitam dengan celana kulit hitam dan sepatu boot, gwa ngerasa saat itu udah nga ada bedanya sama Jim Morrison. Gwa lebih suka nongkrong di Lobby, karena udaranya jauh lebih segar dibanding didalam. Walau didalam ada pendingin udaranya, tapi tetep aja sumpek, maklum hampir satu Kampus hadir semua disitu gan.
Selain itu gwa khan musti perform nanti, maklum anak band nih guwaaahhhh
s. Jadi penampilan dan kharisma gwa musti prima dong, nga seru lah kalo lecek2an. Selain itu gwa juga paling males kalo musti deket2 sama para panitia di balik panggung, pasti bakalan ribet kecipratan kerjaan2 yang bukan wewenang gwa. Lagian khan, tugas gwa boleh dibilang udah selesai.Show time.
Tau nga sih lo, ketika kaki kita menaiki tangga panggung tuh, rasanya paling ajib banget. Deg2an gimana gitu. Nga ada kata2 yang bisa melukiskan kenikmatan ketika kita lagi berada diatas panggung (beneran deh, gwa juga sampe bingung mau nulisnya). Ketika lampu2 menyorot kearah kita, ketika penonton meneriakkan nama kita, ketika lampu2 blitz perpendaran kearah kita, ajjiiibbbbb
Ohiya, kita tampil dipenghujung acara, sebelum bintang tamu perform. Dan gwa main nga sama band gwa, karena yg perform sekarang ini ceritanya adalah pemain2 terbaik dari tiap fakultas atau jurusan (jieeee). Jadi lumayan lamalah kita perform, sekitar 6 lagu gitu. Dan sebagai penutupnya, gwa kebagian nyanyiin lagu favorit gwa (sumpah, kalo ini emang gwa yang maksa2 sama panitia biar gwa kabagian jatah bawain satu lagu
)Udah lama banget gwa ngarep banget bisa bawain lagunya The Doors, dan malem itu harapan gwa bisa terkabul. Lo2 pada nga usah ngebayangin, gwa bakal nyanyiin lagu itu sambil bergaya kayak Jim Morrison. Asli, gwa paling grogi kalo disuruh nyanyi tapi di tangan gwa cuma megangin mic doang, mending gwa maen gundu dah kalo gitu caranya. Gwa bawain "Light My Fire" sambil tetep ngebetotin Fender Telecaster.
Walau gwa lihat yang nonton banyakan bengongnya, gwa nga perduli. Yang penting cita2 gwa kesampean, ahahahahaha.... C'mon baby light my fireeeeee........
**********************
Gwa duduk didekat pintu keluar dekat panggung. Gwa menjauhi kesibukkan di panggung, karena acara berakhir dengan sukses. Gwa menikmati kesendirian gwa ini ditemani kepulan asap dari lintingan gwa, sambil menunggu temen2 gwa yang pada mau numpang pulang di mobil. Asli puas banget gwa kesampean bawain The Doors.

Dari balik pintu muncul 2 orang cewek dan mendatangi gwa. Yang satu kayak mabok gitu, cuma gelendotan aja di badan temennya. Tapi yang pasti make-up keduanya menor banget.
"Hai Ky, bisa anterin kita pulang nga?"
Gwa kaget. Ini cewek gwa kenal nga, kok tiba2 aja minta anter pulang. Gwa lihatin baik2 cewek mungil yang mengenakan A-line dress dengan bagian dada yg lumayan rendah dipadu cardigan gelap menutupi bagian bahunya yg terbuka. Tetep aja gwa nga bisa ngenalin sosok cewek yang ada didepan gwa ini.
"Hey, ini aku Felisha" cewek itu ngerti kali kalo gwa nga ngenalin dia
"Buset, Felisha? Nga ngenalin gwa"
"Kamu bisa nga nganterin kita pulang? Kasihan nih temen aku"
"Bisa aja sih, tapi gwa udah janjian mau pulang bareng sama temen2 gwa" gwa menoleh ke arah temen2 gwa, yg kelihatan masih sibuk aja ngobrol2 di dekat panggung. "Emang temen2 lo pada kemana?"
"Aku nga ngerti, tiba2 pada ngilang gitu. Please Ky, kalo bukan karena temen aku begini aku juga nga bakal kok minta tolong sama kamu" Felisha masang muka memelas
Ah, kalo udah ngeliat cewek masang muka memelas kayak gini, maka naluri Gie yang keluar. Gwa celingukan ngeliatin temen2 gwa yang masih aja pada sibuk ngobrol dideket panggung. Yo wess, gwa putuskan untuk ninggalin temen2 gwa, toh, mereka ngajak pulang bareng karena kita mau bagi2 hasil dari dana yang tersisa dari acara ini. Lagian, besok2 juga masih bisa gwa tagih jatah gwa.
Gwa gantian membopong temennya Felisha yang udah nga berdaya ini. Kasihan juga gwa ngeliat Felisha yang kayaknya udah kepayahan digelendotin sama temennya yang lumayan big size ini. Ahahahaha, kok gwa jadi keingetan sama salah satu kebiasaan gwa yang suka bopong2in cewek selepas bubaran dugem ya?. Tapi yang pastinya cewek2 yg gwa bopong2 itu nga seperti temennya Felisha ini, yang ternyata berat banget.

"Fel, lo mendingan duduk dibelakang sambil nemenin temen lo ya." gwa buka pintu belakang dan mendorong masuk temennya yang berat ini dengan susah payah. Aroma alkohol begitu kuat tercium dari napasnya.
"Kamu nga apa2 didepan sendirian? Nga enak nih, kamu jadi kayak supir kesannya"
"Nga apa2 lah, daripada temen lo jackpot dimobil gwa. Mendingan gwa jadi supir dulu buat sementara. Nih, plastik, biar nga belepotan kalo temen lo jackpot nanti" gwa ngasihin plastik kresek dari laci dashbord. Gwa emang selalu nyimpen plastik kresek di mobil bokap gwa ini. Nga lucu khan kalo yg punya mobil ngomel2 kalo nemuin bekas muntah yang bercampur aroma alkohol.
Gwa menjalankan mobil gwa menuju rumah temennya Felisha. Lumayan jauh juga sih. Tapi nga apa2 deh, siapa tahu jadi amal ibadah buat gwa.

Akhirnya kita sampe didepan gang, sedangkan untuk sampe rumahnya kita musti jalan kaki lagi. Sebenernya gwa males banget bopong2in ini cewek lagi, tapi Felisha lagi2 minta tolong dengan wajah memelas. Huft, kalo lagi begini setan Jimbo kenapa ngilang yak?
Untungnya nga jauh2 banget rumahnya dari ujung gang. Dan di gang itu juga boleh dibilang sepi. Males banget khan kalo diliatin sama anak2 yang nongkrong ketika gwa ngebopong2 cewek begini. Dan untungnya lagi, yang bukain pintu adalah adeknya, jadi gwa sama Felisha nga perlu kena semprot sama orang tuanya. Begitu barang sudah diserah terima dengan baik, kita langsung ngacir deh.

Gwa mampir sebentar disebuah warung pinggir jalan, membeli air mineral dan tisu basah. Air mineral tentunya buat ngilangin rasa haus, setelah gwa kerja bakti bopong2 big size tadi. Sedang tisu basahnya gwa kasih ke Felisha.
"Buat apa nih tisu basah?"
"Sori Fel, ini buat ngapus make-up lo"
"Lho emangnya luntur ya make-up aku?" Felisha ngambil kaca make-up dari dalam tasnya "Iiih, make-up aku baik2 aja kok"
"Hehehehe, iya baek2 aja sih. Cuma gwa nga biasa ngeliat cewek yang dandanannya menor kayak gitu. Nanti gwa disangka lagi jalan sama tante2 lagi"
Sebuah cubitan mendarat dilengan gwa. Sumpah, ini cubitan yang paling pedes yang pernah gwa rasain.
"Iiih, emang menor banget ya?"
"Buat gwa sih menor. Lagian juga lo nga pantes dandan semenor itu. Mungkin nanti kalo lo udah jadi tante2, silahkan deh"
Ampun, dia nyubit gwa lagi. Pedeesssssss
Tapi dia nurut juga sih dengan permintaan gwa. Dia mulai membersihkan make-upnya dengan tisu basah yang tadi gwa beliin. Entah kenapa, gwa nga terlalu suka sama cewek yg make-upnya menor gitu. Gwa lebih suka yang natural gitu. Lebih alami gitu.
"Gimana? Puas?" dia menunjukkan wajahnya yang udah bersih dari make-upnya kearah gwa.
"Nah, itu baru enak diliatnya. Ok, sekarang waktunya nganterin lo pulang"
"Ky, kok tiba2 aku pengen makan jagung bakar ya?" katanya malu2.
"Hah, malem2 gini nyari jagung bakar dimana Fel?" gwa garuk2 kepala bingung
"Ya, kalo disepanjang jalan Puncak sih banyak yang jualan" Felisha ngelirik ke arah gwa sambil senyum2 penuh arti gitu.
"Tapi khan ini udah malem, emang lo nga ngantuk apa?"
"Ya, terserah kamu sih. Kalo aku males aja sendirian di kost-an, sepupu aku pastinya belom pulang kerja"
Ditantang kayak gitu, gwa malah sok2 jual mahal. Yo wess lah, kebetulan pintu tol dalem kota juga nga jauh dari situ. Gwa langsung belokin mobil gwa ke arah sana dan membawa kita berdua menyusuri jalan tol menuju arah puncak. Lagian besok khan hari minggu, bokap gwa pasti nga butuh mobilnya buat ngantor.
Nga pake lama, kita udah meliuk2 menyusuri jalan yang menuju puncak pass. Suasana dijalan itu lumayan rame, apalagi disepanjang jalan yang banyak warung2nya, dipenuhi oleh mobil2 dan motor yg markir disitu. Maklum lah, malem minggu.
Gwa markirin mobil di sebuah warung yang ada di pinggir jalan. Mesen jagung bakar sama bandrek. Sambil nunggu pesanan kita duduk di bangku yang ada diluar warung, dimana mata kita disajikan kerlap-kerlip lampu yang ada dibawah kita. Keren
"Jadi malem ini lo nga gawe dong" gwa membuka obrolan lagi setelah pesenan kita datang
"Iyalah. Masa acara cuma setahun sekali aku nga dateng sih?" sahutnya sambil menikmati jagung bakarnya
"Bener banget. Apalagi kalo sampe nga ngeliat penampilan keren gwa tadi, dijamin nyesel seumur hidup deh"
"Hihihihi, ge-er banget sih kamu. Aku aja nga ngerti kamu nyanyi lagu apaan tadi" dia ketawa, kayak ngeledek gitu
Gwa cuma bisa garuk2 kepala. Emang susah nyambungnya kalo udah ngebahas band kesayangan gwa ini.
"Ngomong2 tadi siapa tuh yang bawa minuman, yang bikin temen lo sampe tepar gitu?"
"Aku yang bawa..." dia ngejawab malu2 gitu
"Wah, paling2 lo ye. Bengal banget, ckckckck"
"Tapi khan aku cuma bawain aja. Lagian temen aku tadi emang kelewatan sih minumnya, udah dibilang jangan banyak2, dianya malah ngeyel."
"Emangnya minuman apa sih yg lo bawa?"
"Illusion..."
Ahahahahaha, itu nama cocktail emang kayaknya melegenda banget ya. Apalagi kalo yang ngeraciknya jago banget, rasanya itu sesegar sirop nanas. Tapi begitu habis segelas atau dua, cuma tinggal nunggu waktu aja. Coctail yang berbasiskan Vodka ini, selalu ampuh membuat tepar siapa aja, apalagi cewek. Gwa bisa membuktikan itu, karena coctail itu emang favorit gwa buat ngedapetin 'one night stand' dari cewek2 yang gwa dapet kenalan di tempat dugem.

"Kok, senyum2 gitu sih?" Felisha mergokin gwa yg lagi senyum2 sendiri sambil ngebayangin pengalaman2 'one night stand' gwa.
"Ah, nga...nga apa2 kok. Trus, kok nga ikutan mabok juga?"
"Nga ah, malu aja kalo sampe mabok gitu. Apalagi diacara kayak gitu khan kesempatan buat cewek2 buat ngecengin cowok2 keren dan lucu. Sayang ah"
"Ahahahaha, bisa aja lo." gwa ketawa sambil menyenggolkan bahu gwa ke bahu dia "Trus, dapet ngak?"
"Dapet dong" jawabnya sambil menyeruput bandreknya
"Ohya, trus lo kemanain cowoknya?"
"Ada kok, khan dia lagi duduk disebelah aku" dia menjawab pelan sambil sok2 sibuk meniupi bandreknya yang masih panas itu.
Jiah, gwa kok malah grogi ngedengernya ya. Gwa menengak bandrek yang masih panas ini, pura2 nga denger sekaligus menutupi groginya gwa. Lalu, mendadak suasana jadi kaku gini. Kita diem2an tanpa mengeluarkan sepatah kata. Mata kita sama2 menatap kearah depan pada hamparan lampu2 yang berpendaran dibawah sana.
"Lucky, kita duduk didalam aja yuk. Dingin nih" Felisha mencairkan suasana dan kayaknya dia menyesal udah ngomong kayak tadi.
"Lo kedinginan ya? Kita kemobil aja yuk, gwa tahu cara biar kita nga kedinginan"
Felisha menatap gwa kayak curiga gitu, ketika gwa secara spontan menarik tangannya. Gwa lepasin tangannya, apalagi ngeliat dia kayak ketakutan gitu. Beneran deh, ide ini nga dateng dari setan Jimbo kok.
"Tenang aja Fel, gwa nga mau macem2 kok sama lo" gwa coba menenangkan dia.
Gwa berjalan kearah mobil dan Felisha mengikuti dari belakang. Gwa membuka pintu depan, buat ngambil jaket jeans gwa. Lalu gwa naek ke atas kap mobil dan menyenderkan punggung gwa pada kaca depan. Ini adalah salah satu cara favorit gwa kalo lagi kedinginan, duduk diatas kap mesin yang masih panas.

"Ayo naek" gwa mengulurkan tangan gwa dan membantunya untuk naik ke atas kap mobil gwa. "Nih, jaket gwa, buat nutupin kaki lo. Dandanan kayak gitu kok sok2an ngajak nongkrong ke puncak"
Felisha tertawa, ugh, adem banget ngeliatnya deh. Apalagi sepasang matanya itu seolah berbinar terang kayak bintang2 diatas kita (gombal!). Felisha duduk disebelah gwa, agak sedikit ngasih jarak. Jaket gwa dia hamparkan untuk menutupi sebagian kakinya yang terbuka itu dan dia merapatkan cardigannya. Udara pada malam hari ini cukup cerah, walau dinginnya tetap terasa menusuk tulang.
"Gimana hangat khan?"
"Iya sih, walaupun masih berasa panas nih. Makasih ya, udah dipinjemin jaketnya. Tapi kamu nga kedinginan jaketnya aku pake gini?"
"Tenang aja, gwa udah biasa sama udara dingin kayak gini. Di kampung gwa justru lebih parah lagi dinginnya"
"Ohya, emang kampung kamu dimana Ky?"
"Sicilia"
Nyes, lagi sebuah cubitan super pedesnya nemplok di lengan gwa. Lama2 bisa berdarah nih lengan gwa dicubitin mulu sama dia.
"Lucky, keren banget bintang2nya ya"
"He-eh" sahut gwa singkat, karena gwa emang lagi menikmati keindahan yang ada diatas mata gwa ini. Apalagi langitnya lagi cerah begini.
"Maaf ya, kalo tadi udah curiga waktu kamu ngajakin ke mobil." dia bersungguh2 ngucapinnya.
"Nga masalah. Udah biasa kok gwa" gwa ketawa pahit
"Kamu marah ya?"
"Nga lah. Udah deh kita lupain aja"
Lalu gwa coba mengalihkan obrolan pada hal2 yang lain. Gwa nanyain tentang rencana dia yang katanya mau ngambil kelas malem dan hal2 ringan laennya.
Jujur aja, gwa emang masih penasaran sih sama gosip dia yang bispak itu. Sempet juga terlintas ide2 jelek buat dia untuk membuktikan kebenaran gosip itu. Tapi entah kenapa, ide2 itu justru menguap begitu saja.
Lama juga kita menikmati keindahan kerlap-kerlip bintang yang berserakan diatas hamparan langit yang cerah ini. Sambil ngobrol ngalor-ngidul. Sampai akhirnya kap mesin mobil gwa udah nga terasa hangat lagi dan udara dinginpun udah nga mampu kita tahan lagi.
Gwa lihat mata Felisha udah kayak ngantuk gitu. Apalagi gwa, daritadi udah sepet banget nahan kantuk. Lagian sebentar lagi pagi akan menjelang.
"Gimana masih mau terus disini apa pulang?"
"Pengennya sih disini terus. Ngeliat bintang2 kayak gini bikin hati jadi tenang dan adem banget, beban pun kayak hilang" dia menghela napas berat
"Jadi..??"
"Yuk pulang, mata kamu juga udah setengah tiang tuh"
"Tapi lo jangan tidur nanti ya? Lo khan kenek gwa"
"Siap pak supir!"
Disepanjang perjalanan pulang kita lebih banyak diem2an. Kita seperti sibuk dengan pikiran masing2.
Sampai didekat kost-annya udah menjelang pagi, walau matahari masih malu2 menampakkan dirinya. Gwa menawari diri gwa buat nganter Felisha sampe kost2annya tapi dia menolaknya dengan halus.
"Nga usah ngerepotin. Aku bisa sendiri kok"
"Oke deh kalo gitu"
"Hei, janji ya kamu nga cerita ke temen2 kalo kita habis jalan tadi"
"Iya, gwa janji" sahut gwa ogah2an
"Ini aku serius lho, apalagi kalo sampe si Lusi tahu. Aku nga enak aja"
"Lho, emang apa urusannya sama dia?"
"Soalnya dia suka sama kamu"
Hadeh, laku amat yak gwa

"Ohiya, makasih banget ya kamu udah mau nemenin aku tadi. Ternyata, masih ada cowok sebaik kamu" dia ngomong gitu sambil megang tangan gwa.
Tapi sebelum gwa mau nanya maksud perkataan dia yang terakhir tadi, Felisha udah keburu turun dari mobil gwa. Gwa cuma bisa ngeliat dia melambaikan tangannya kearah gwa, lalu menghilang masuk ke dalam gang menuju tempat kostnya. Gwa menjalankan mobil gwa dan memacunya menuju rumah. Kasur, i'm coming....!!!
Tapi tunggu, kok kayaknya masih ada yang aneh ya? Jiaaahh, gwa lupa lagi minta nomer teleponnya. Aarrrrgggghhhhhhh......!!!
Diubah oleh luckyismine 25-04-2014 20:47
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas