Kaskus

Regional

TuaGilaAvatar border
TS
TuaGila
Mitos, Budaya, Legenda, Cerita Rakyat, dan Sejarah
Tabe... karena yang lama ketinggalan di arsip old Kaskus, kini saya buka kembali thread
Mitos, Budaya, Legenda, Cerita Rakyat, dan Sejarah
.. sebagai informasi bagi kita bersama

selamat menikmati emoticon-Smilie


Indeks:
Diubah oleh TuaGila 24-06-2020 18:29
lina.whAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan lina.wh memberi reputasi
2
131.2K
98
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah
KASKUS Official
664Thread268Anggota
Tampilkan semua post
Deka04Avatar border
Deka04
#34
Mandau
Mandau adalah salah satu senjata suku Dayak yang merupakan pusaka turun temurun dan dianggap sebagai barang keramat. Di samping itu mandau juga merupakan alat untuk memotong dan menebas tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya, karena nyaris sebagian besar kehidupan seharian orang Dayak berada di hutan, maka mandau selalu berada dan diikatkan pada pinggang mereka.

Sering kali orang terkecoh antara mandau dan parang atau yang disebut ambang atau apang. Seorang yang tidak terbiasa akan dengan mudah mengira bahwa ambang atau apang adalah mandau karena memang bentuknya sama. Namun bila diperhatikan lebih seksama perbedaan akan ditemukan, yaitu mandau lebih kuat dan lentur karena terbuat dari batu gunung yang mengandung besi dengan proses pengolahan sedemikian rupa, sedangkan ambang atau apang terbuat dari besi biasa. Mandau bertatah, atau berukir dengan menggunakan emas, perak atau tembaga sedangkan ambang atau apang hanya terbuat dari besi biasa.

Mandau atau Ambang Birang Bitang Pono Ajun Kajau dirawat dengan baik karena diyakini bahwa mandau memiliki kekuatan spiritual yang mampu melindungi mereka dari serangan dan maksud jahat lawan. Di samping itu diyakini bahwa mandau dijaga oleh seorang perempuan, yang apabila pemilik mandau bermimpi dijumpai perempuan penunggu mandau, berarti rezeki.

Mandau selain dibuat dari besi batu gunung dan diukir, pulang atau hulu mandau yang biasa disebut pulang mandau juga dibuat berukir dengan menggunakan tanduk rusa untuk warna putih dan tanduk kerbau untuk warna hitam Namun dapat pula dibuat dengan menggunakan kayu kayamihing. Untuk memproses pembuatan pulang mandau dengan kayu kayamihing terlebih dahulu batang kayu yang akan digunakan tersebut direndam dalam tanah luncur yaitu tanah yang ditemukan di daerah pantai. Dibagian ujung pulang mandau diberi bulu binatang atau rambut manusia. Untuk merekatkan mandau dengan pulangnya digunakan getah kayu sambun yang telah terbukti daya rekatnya.

Setelah pulang dan mandau terikat dengan baik, baru kemudian diikat lagi dengan jangang. Kemampuan daya tahan jangang tidak perlu diragukan, namun apabila jangang sulit ditemukan dapat diganti dengan anyaman rotan.

Besi mantikei banyak ditemukan di daerah :
  • Di Kereng Gambir, sungai Koro Jangkang, Sungai Mantikei anak Sungai Samba simpangan Sungai Katingan.
  • Batu Mujat dan Batu Tengger yang terdapat disekitar Pasir Tanah Grogot.
  • Di hulu Sungai Mahakam sekitar Long Tepat dan Long Deho, serta sekitar Long Nawang dan Long Pahangai (Kalimantan Timur)
  • Batu Montalat yang terdapat di hulu Sungai Montalat anak Sungai Barito (Kabupaten Barito) di daerah Saripoi Barito Hulu.
  • Di hulu Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) di udik Putu Sibau.
  • Di hulu Sungai Baram, daerah Kucing (Serawak Kalimantan Utara).


Dibutuhkan kemampuan memilih bebatuan yang mengandung besi bila mengawali pekerjaan ini. Kemudian bebatuan yang terkumpul mereka masak dalam tumpukan ranting-ranting dan daun kering dengan menggunakan alat yang disebut puputan, hingga batu-batuan itu bernyala. Dalam keadaan bernyala, bebatuan dimasukkan ke dalam air, bebatuan mendidih di air, dan terurai. Butir-butiran besi yang dihasilkan diolah menjadi bahan pembuatan mandau. Besi mantikei sangat keras, tajam, dan elastis, juga mengandung bisa, disamping itu mahluk halus yang punya maksud jahat takut pada daya magis yang dimiliki oleh besi mantikei tersebut.

Membuat Mandau dengan besi mantikei prosesnya lebih mudah karena pemanasan cukup sekali saja, tidak perlu diulang-ulang. Setelah sekali dipanaskan, sekali dicelupkan ke dalam air, yang biasa disebut suhup lewa, besi mantikei tersebut dapat segera diproses menjadi bentuk mandau yang diinginkan. Dari tetek tatum diketahui bahwa mereka yang mampu mengolah besi batu gunung menjadi mandau hanyalah Pangkalima Sempung dan Bungai serta anak turunannya saja.

Kumpang mandau ialah sarung mandau. Kumpang mandau dibuat dari batang pohon kayu bawang, atau kayu garunggung yang telah tua usianya. Pada umumnya ketika membuat kumpang lebih cendrung dipilih bahan kayu garunggung karena selain mudah dibentuk, juga tidak mudah pecah. Bagian ujung kumpang mandau tempat masuknya mata mandau dilapisi tanduk rusa. Pada kumpang mandau diberi tiga tempuser undang yaitu tiga ikatan yang terbuat dari anyaman rotan. Apabila Tempuser undang berjumlah empat buah berarti mandau tersebut adalah milik pangkalima. Ukiran yang populer digunakan pada kupang mandau ialah ukiran Rambunan Tambun.

Peralatan pada saat membuat kumpang mandau ialah rautan, pisau, jujuk, dan daun ampelas. Agar kumpang mandau menjadi halus dan licin lalu diampelas dengan sejenis daun berbulu yang bernama bajakah tampelas. Pada kumpang mandau biasanya diberi hiasan manik-manik, atau bulu-bulu burung seperti burung haruei, burung tingang, burung tanjaku atau burung baliang.

Kumpang mandau diberi tali yang terbuat dari anyaman rotan. Guna tali untuk mengikat mandau di pinggang karena memang demikianlah cara tepat membawa mandau. Cara memakai mandau yang benar ialah diikat dipinggang kiri, kupang mandau arah kedepan, dan mata mandau menghadap ke atas. Tali kumpang selain dipakai untuk mengikat mandau pada pinggang juga tempat mengikat dan menyimpan penyang yaitu taring-taring binatang dan benda-benda kecil bertuah sebagai jimat.

Pada bagian depan kumpang dibuat sarung kecil untuk menyimpan langgei Puai. Langgei Puai ialah sejenis pisau kecil pelengkap mandau. Tangkainya panjang sekitar dua puluh sentimeter dan mata pisaunya berbentuk lebih kecil dari tangkainya. Bentuk mata pisau semakin ke ujung semakin runcing dan sangat tajam. Gunanya untuk membersihkan dan menghaluskan benda-benda seperti rotan, juga berfungsi untuk mengeluarkan duri yang terinjak di telapak kaki, karena di masa yang telah lalu orang Dayak berkelana di hutan tanpa alas kaki. Sarung atau kumpang langgei melekat pada sarung atau kumpang mandau, sehingga mandau dan langgei Puai selalu dekat tak terpisahkan.

Beberapa model mandau yang dikenal antara lain :

  • Model mata mandau Bawin Butung, model hulu mandau, pulang kayuh.
  • Model mata mandau Hatuen Balui, model hulu mandau pulang kayuh.
  • Model mata mandau bawin Balui, model hulu mandau pulang kayuh.
  • Model Bawen Buhu. Bertatah tiga baris, dibagian ujung mandau juga diberi ukiran. Model pulang kayuh Neneng.
  • Model Butung Bahun Badulilat. Bertatah dua baris. Mandau jenis ini harganya sangat mahal.
  • Model Birang. Polos tanpa tatah, dengan pulang model kamau.



Buku Maneser Panatau Tatu Hiang
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.