- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#17
ANOTHER LA WOMAN
Spoiler for ANOTHER LA WOMAN:
Quote:
Ok, sekarang balik ke Via, cewek yang katanya suka sama gwa. Pada satu kesempatan gwa, bisa ketemuan sama dia. Dinda sih yg ngatur pertemuan itu, dimana kita janjian ketemuan di warungnya PakDe yg posisinya di sebelah Kampus tersebut pas menjelang sore. Karena kalo jam2 segituan suasananya udah nga rame.
Singkat ceritanya, kita ngobrol2 disana. Yeah, emang pada dasarnya Via anaknya pemalu atau emang pendiem, selama kita duduk2 disana boleh dibilang Dinda yang menguasai obrolan. Mungkin kalo waktu itu nga ditemenin sama Dinda, gwa sama Via banyakan diem2an aja. Asli, emang rame banget deh yang namanya Dinda itu.
Selama duduk2 disana gwa coba menilai2, kira2 gwa bisa naksir juga nga sih sama yang namanya Via ini. Dan selama hampir satu jam disitu, gwa tetep ngerasa kalo gwa emang nga tertarik sama itu cewek. Ini bukan masalah fisik atau warna kulit juga sih. Cuma kayaknya sifat pemalu dan pendiem Via, kurang matching sama sifat gwa yg juga pendiem dan pemalu (pret!).
Kalo kata orang tuh yang cocok itu khan harus yang saling berlawanan. Yang pendiem cocoknya sama yg rame, yang introvert cocok sama ekstrovert, yang kulitnya gelap cocoknya sama yang putih bening (halagh, kok balik kemasalah kulit lagi sih?) Tapi kira2 kurang lebihnya kayak gitu deh.
Malah selama gwa disitu, gwa lebih banyak curi2 pandang ke Dinda. Kalo soal kulitnya yang putih bersih itu, emang selera gwa banget. Rambutnya yang kecoklatan itu tergerai lurus sepunggung, itu juga favorit gwa. Yup, gwa dari dulu paling suka kalo ngeliat cewek yang rambutnya panjang, kesannya anggun gitu dan juga sekseh!
Bentuk wajahnya agak tirus gitu. Awalnya gwa sempet mikir dia masih keturunan oriental, karena matanya yg agak2 sipit gitu. Tapi ternyata bukan. Hidungnya lumayan mancung juga. Dan bibirnya yang tipis itu, yang kayaknya nga pernah capek ngoceh terus daritadi. Ahahahaha, kok, gwa malah ngeliatin si Dinda mulu yak?
Dinda kadang2 melotot gitu kalo pas mergokin gwa yang lagi ngeliatin wajahnya. Kadang malah kayak orang malu, trus nundukin kepalanya. Jujur aja, kayaknya sih gwa lebih milih Dinda daripada Via ini. Walaupun gwa kurang nyaman dengan bawel dan cablaknya Dinda. Tapi kata orang khan jodoh yg cocok itu kalo sifat kita saling berlawanan bukan? Ah, masa iya sih?
Akhirnya, acara ketemuan di warung PakDe itu selesai juga. Gwa menarik napas lega. Sebelum meninggalkan gwa Dinda ngasih kode ke gwa, seolah bertanya "gimana?". Gwa menjawab dengan mengangkat bahu aja. Dan Dinda kembali menjawab dengan melototin gwa dan mengepalkan tangannya ke arah gwa. Buset!
Ya, kayaknya gwa nga minat buat nerusin ngedate sama Via. Rasanya emang nga ada kecocokan antara gwa sama Via. Mungkin ini gender banget kedengarannya, tapi gwa tetep ngerasa cowok lah yg seharusnya menyatakan sukanya kepada cewek, bukan sebaliknya. Nga seru aja kesannya. Tapi kalo ceweknya sesuai sama selera lo banget gimana Ky? Yeah, kalo itu sih namanya rejeki, sayang kalo disia2in
Gwa balik ke kost-an. Gwa lihat Kenshi sama Raka lagi ngedorong2 meja gambar kepojokkan kamar. Jiah, jadi makin sempit aja nih kamar kost.
"Jiah, baru dateng lo. Daritadi kemana aja lo" ini si Raka yang ngomong.
Cowok kurus ini telanjang dada, asli jijik banget gwa ngeliatnya. Nga ada keren2nya, cuma tulang sama kulit doang didadanya. Dijadiin ribs steak pun pasti nga ada yg bakal nyolek, karena nga ada kandungan dagingnya sedikitpun. Udah gitu mukanya ngirit banget, ditambah model rambutnya gondrong tanggung kayak gwa, cuma dia lurusan, maka makin keliatan kecil mukanya ketutupan poninya. Yang paling aneh dari temen gwa ini adalah bentuk jakunnya yang nonjol banget dilehernya, sehingga kelihatan kayak bengkok gitu lehernya. Kalo dijadiin siluet, Raka itu kelihatan mirip sama burung nazar
"Kenapa bro, capek ya abis ngangkat2 meja gambar?" sahut gwa sambil ngerebahin badan gwa ke kasur
"Yah, dia malah rebahan lagi. Bantuin ngapa?"
"Ck, tinggal geser doang dikit lagi tuh. Manja bener sih?" gwa nyalain sebatang rokok, nga perduli
"Buset dah, lo coba dah geser. Ini meja bukan dari kayu nih, tapi dari beton. Berat bener!"
"Bawel lo Ka, daritadi kayaknya nga ikhlas lo bantuin gwa. Ngoceh mulu kayak nenek2" kalo ini Keshi yang bersuara
Kalo temen gwa yang satu ini adalah senior gwa, kita beda 2 angkatan. Badannya tinggi, tegap dan berisi. Figurnya pas banget dah, sebagai jagoan di Kampus gwa saat itu. Rambutnya agak2 cepak, tapi berhubung jidatnya lumayan jenong, kalo sepintas dilihat kayak kentang kepalanya
Gwa ada cerita tentang Kenshi, cerita yang bikin gwa jadi makin akrab sama dia. Suatu malam, gwa nemenin dia mampir ke kontrakan temennya di belakang Kampus. Gwa udah tahu kalo dia itu orangnya penakut, apalagi kalo jalan malem2 pasti dia minta temenin. Apalagi kontrakan yang mau didatengin itu posisinya lumayan jauh dari keramaian dan masih dikelilingi kebon dan sawah. Tapi yang pasti, para penghuni kontrakan disana adalah manusia2 paling usil.
Alhasil, sambil ngobrol dan menikmati lintingan ganja, kita keasikan leyeh2 di salah satu kamar. Tanpa kita sadari, tinggal gwa sama Kenshi aja dikamar itu. Belom lagi kita sadar udah ditinggalin dikamar berduaan, tahu2 lampu mendadak mati. Kamar pun jadi gelap dan ngehenya satu2nya pintu dikamar itu udah dikunci. Kita gedor dan gebrak itu pintu, bener2 nga bergerak. Maklum itu rumah kontrakan model jaman dulu, mungkin pintunya dari jati kali ya. Kita teriak2 juga nga ada yang nyahut, tiba2 hening itu rumah.
"Oi, norak deh becandanya. Bukain dong" gwa coba sok2 cool gitu
".........."
"Buka oi, kalo nga gwa pecahin nih pintu" Kenshi kayaknya ngegertak doang. Tadi udah kita dobrakpun pintunya nga bergeming sedikitpun
".........."
Tahu nga sih lo, Keshi yang jagoan itu udah mulai megangin gwa kenceng banget. Emang sih nga kedengeran dia kayak nangis itu, tapi tetep aja buat gwa itu hak yang aneh aja. Cowok yang paling disegenin bahkan ditakutin di Kampus, bisa segitu ketakutannya dikunciin di kamar yang gelap
Diluar kamar nga kedengeran suara sama sekali, hening banget. Cuma suara jangkrik dan kodok aja yang kedengeran. Kesannya kayak emang udah nga ada orangnya. Dari dulu gwa emang paling males maen ke kontrakan ini, karena keusilan penghuninya udah terlalu akut dan semua mahasiswa sefakultas udah tahu itu. Kayaknya kita berdua sengaja ditinggalin dalam keadaan terkunci disini.
Tiba2 tembok kamar seperti bergetar diiringi suara berdebam yang lumayan keras. Seperti ada batu besar yang sengaja dilempar ke tembok. Yaelah, pasti nih kampret2 pengen mendramatisir keadaan, biar kita yang dikamar makin takut kali yak.
"Apaan tuh Kyyy....???" suara Kenshi kayak ketakutan gitu dan pegangannya makin kenceng aja ke badan gwa
"Oiiii....anyiiiingggg lo paadaaaaa....!!!" teriak gwa yg malah jadinya emosi. Karena becandaannya udah nga lucu lagi
Sekuat tenaga gwa dobrak lagi pintunya ditambah emosi gwa udah nyampe ubun2. Brakkkk, gwa nga nyangka itu pintu jebol juga. Gwa satronin satu persatu kamar2 disitu, paling nga buat ngelampiasin emosi gwa buat becandaan mereka yg nga lucu ini. Ternyata emang nga ada satu pun penghuninya disini. Njrit, kita emang bener2 ditinggalin berduaan disini.
Daan, sejak saat itu gwa jadi makin deket aja sama Kenshi. Dia jadi makin demen minta ditemenin kalo pergi2 ke tempat yang menurutnya menyeramkan. Termasuk minta ditemenin kost disini. Sementara kejadian itu, tetap jadi misteri buat gwa sampai saat ini. Karena para penghuni rumah kontrakan itu pada nga ada yang ngaku kalo ada yang ngelempar pake batu besar. Padahal udah make sumpah pocong segala. Jadi siapa dong pelakunya?
Gitu deh ceritanya. Sebenernya, Kenshi nge kost disini cuma buat tempat singgah aja. Alibinya sih, biar dia bisa fokus ngejar kuliah2nya yang ketinggalan dan bisa lanjut ke tugas akhirnya, karena jatah semester dia bentar lagi abis. Tapi kenyataannya, kost-an ini kebanyakkan cuma buat rendezvous dia sama labaan2nya dari siang sampe menjelang sore. Trus, sore2 udah ngilang jemput pacarnya pulang ngantor. Kalo malemnya ada yang nganter dia balik ke kost, kalo nga ada berarti besok paginya dia nonggol. Dan itu pagi yang sebener2nya jam 7-an gitu. Beda sama pagi gwa yang jam 9-an. Salut gwa sama Kenshi, yang bisa ngejalanin rutinitas kayak gini tiap harinya.
"Asli jadi sempit banget nih kamar" komentar gwa setelah mereka selesai ngatur letak meja gambar yang gede itu dipojokkan kamar
"Yaelah sob, khan gwa butuh ini meja buat nyelesaiin tugas2 gwa" Kenshi menyeruput es teh manisnya.
"Iya nih, gwa khan jadi nga bisa guling2an kalo lagi tiduran" Raka juga ikutan komentar
"Lo mah cuma penggembara disini sob, nga usah komentar ya. Suara lo nga laku disini" Kenshi mengingatkan status Raka yang cuma numpang doang dikamar ini.
"Tapi khan tadi gwa bantuin lo ngangkat2 meja lo"
"Jiaahhh. Nih, gwa bayar nih. Lagian daritadi juga tukang angkat yang nurunin kemari. Lo cuma geser2 dikit doang, masih perhitungan aja lo sama gwa" Kenshi menyambit Raka dengan bungkusan kecil dari kertas koran yang dia ambil dari kantong jeansnya.
"Nah, gitu dongggg. Papir mana papir...???" Raka menyambut dengan suka cita bungkusan itu. Lalu dia mengambil posisi duduk di pojokan kasur, mulai meracik isi bungkusan itu dan mulai melintingnya.
"Eh Lusi, mampir neng?" Kenshi menyapa cewek yg melintas didepan kamar kita.
Baru kali ini gwa ngelihat penghuni kamar yang didepan itu dengan jelas. Tinggi, kurus dan berkacamata. Rambutnya digelung keatas, kayak model2 cewek kantoran gitu. Lumayan juga sih ngeliat gayanya. Disebelahnya ada seorang cowok, mungkin pacarnya kali ya. Dan dibelakangnya ada Felisha.
"Hai, gwa kedepan dulu deh, nganterin cowok gwa sama temen gwa dulu" sahutnya dengan suaranya yang renyah (krupuk kalee)
"Hei Fel, pulang ya?" tegur gwa nga mau kalah
"Eh ada Lucky. Iya nih aku pulang dulu ya" dengan suara lembutnya itu
"Widih, muke setan body ketan tuh" celetuk Raka yg lagi asik ngelinting. Tentunya setelah mereka udah menjauh dari pintu kamar kita.
"Siapa Ka yg lo maksud" gwa agak2 tersinggung juga dengernya. Walaupun emang mukanya biasa banget, tapi belom bisa dibilang muke setan kali (jieee, ini Gie yang menginspirasi ya)
"Jieee, ada yang sensi nih. Jangan2 udah lo pake tuh cewek sama lo. Kayaknya udah akrab banget lo"
Gwa sambit Raka make bungkus rokok. Pengennya sih gwa lempar pake tinju gwa. Cuma gwa coba menahan diri. Emang sih kurang ajar banget omongannya si Raka, tapi kenapa juga gwa musti musti tersinggung ya?
"Gosip2nya sih bispak tuh cewek" Raka menyalakan lintingannya.
"Hah, tau darimana lo?!" asli kaget gwa dengernya
"Hahahahaha, knapa? Mupeng lo ya?" Raka ketawa dengan jeleknya.
Shock gwa. Cewek yang menurut gwa polos dan lugu itu ternyata digosipin bispak? Okelah, kalo masalah face emang kurang begitu mendukung, tapi bodynya - kalo minjem istilahnya Raka - ketan banget. Tinggal tutupin aja mukanya pake posternya Megan Fox, beres dah. Hmmm, setan Jimbo seakan2 bisikkin ide2 jahat buat Felisha
"Wah, bau2nya kayaknya lagi pada asyik nih. Bentar deh, gwa ambilin temennya dari kamar gwa" Lusi cuma nonggolin sebentar kepalanya trus dia ngilang lagi.
Trus dia balik lagi sambil bawain sebotol Civas yang udah tinggal setengah. Wew, makin ajib aja nih.
"Keren nih minumannya" Raka maen nyamber aja, langsung ditenggak dari botolnya
"Oi, sopan mas. Kenal aja belom udah maen samber2 aja" biar kata si Kenshi ini preman, tapi dia paling tahu sopan santun. Beda emang sama Raka yg sleboran ini.
Walau udah mau sebulan disini, baru hari ini gwa kenalan sama yg namanya Lusi. Gwa sih nga heran kalo Kenshi udah kenal duluan sama si Lusi, karena temen gwa ini mirip banget sama Boy, cepet akrab sama orang. Ternyata biar gayanya feminim gitu doyan mabok juga nih si Lusi.
"Gaya juga minuman lo Lus" Kenshi mengomentari minuman yg dibawa sama Lusi
"Oh, itu tadi temen gwa si Felisha yg bawain. Sori kalo cuma sisa setengah ya"
"Oh, yang bohay tadi yah. Bisa2nya dia bawa minuman kayak gini?" gwa hapal banget deh gayanya Kenshi kalo lagi KEPO, ahahahahaha
"Khan dia kerja di=sensor=. Jadi lightning girl, makanya wajar aja dia bisa bawa minuman keluar"
"Ooohhh. Trus, gosip2nya dia bispak ya Lus?" ini yang gwa suka dari Kenshi, orangnya kagak ada basa-basinya. Langsung to the point.
"Yaaa, kalo masalah dia begitu ditempat kerjaannya sih gwa nga tahu menahu ya" Lusi kayaknya berat juga jawabnya. Mungkin karena Kenshi yang nanya dia mau nga mau ngejawab juga "Tapi kalo untuk di Kampus gwa bisa jamin, kalo dia nga macem2"
"Tapi ada kok yang ngaku udah pernah make dia" Raka coba menyakinkan
"Halagh gwa tahu siapa orangnya yg ngaku2 pernah make Felisha. Gwa tahu ceritanya. Dia tuh mupeng karena tahu Felisha kerja malem, makanya dia mau nyoba2. Tapi nga dapet, makanya dia bikin gosip kalo temen gwa itu bispak. Gwa tahu banget siapa Felisha, walaupun bengal tapi setahu gwa dia nga segampangan gitu" Lusi keliatan banget marahnya
"Ya udah, berarti tuh cuma gosip kagak bener aja ya" Kenshi menengahi dengan gayanya yg sok bijak.
"Tapi temen gwa ada yang mupeng nih sama dia" Raka menunjuk dengan dagunya kearah gwa.
"Awas aja kalo ada yang macem2 sama Felisha. Urusannya sama gwa ya!" dari balik kacamatanya gwa bisa ngeliat matanya melotot dan sambil mengarahkan kepalannya ke gwa.
Keren. Dalam sehari ini udah dua cewek aja yang melotot dan mengarahkan kepalannya ke gwa.
Tapi kok gwa ngerasa kayak lega ya dengerin penjelasannya Lusi yang berapi2 tadi. Kenapa ya?
Singkat ceritanya, kita ngobrol2 disana. Yeah, emang pada dasarnya Via anaknya pemalu atau emang pendiem, selama kita duduk2 disana boleh dibilang Dinda yang menguasai obrolan. Mungkin kalo waktu itu nga ditemenin sama Dinda, gwa sama Via banyakan diem2an aja. Asli, emang rame banget deh yang namanya Dinda itu.
Selama duduk2 disana gwa coba menilai2, kira2 gwa bisa naksir juga nga sih sama yang namanya Via ini. Dan selama hampir satu jam disitu, gwa tetep ngerasa kalo gwa emang nga tertarik sama itu cewek. Ini bukan masalah fisik atau warna kulit juga sih. Cuma kayaknya sifat pemalu dan pendiem Via, kurang matching sama sifat gwa yg juga pendiem dan pemalu (pret!).
Kalo kata orang tuh yang cocok itu khan harus yang saling berlawanan. Yang pendiem cocoknya sama yg rame, yang introvert cocok sama ekstrovert, yang kulitnya gelap cocoknya sama yang putih bening (halagh, kok balik kemasalah kulit lagi sih?) Tapi kira2 kurang lebihnya kayak gitu deh.
Malah selama gwa disitu, gwa lebih banyak curi2 pandang ke Dinda. Kalo soal kulitnya yang putih bersih itu, emang selera gwa banget. Rambutnya yang kecoklatan itu tergerai lurus sepunggung, itu juga favorit gwa. Yup, gwa dari dulu paling suka kalo ngeliat cewek yang rambutnya panjang, kesannya anggun gitu dan juga sekseh!

Bentuk wajahnya agak tirus gitu. Awalnya gwa sempet mikir dia masih keturunan oriental, karena matanya yg agak2 sipit gitu. Tapi ternyata bukan. Hidungnya lumayan mancung juga. Dan bibirnya yang tipis itu, yang kayaknya nga pernah capek ngoceh terus daritadi. Ahahahaha, kok, gwa malah ngeliatin si Dinda mulu yak?
Dinda kadang2 melotot gitu kalo pas mergokin gwa yang lagi ngeliatin wajahnya. Kadang malah kayak orang malu, trus nundukin kepalanya. Jujur aja, kayaknya sih gwa lebih milih Dinda daripada Via ini. Walaupun gwa kurang nyaman dengan bawel dan cablaknya Dinda. Tapi kata orang khan jodoh yg cocok itu kalo sifat kita saling berlawanan bukan? Ah, masa iya sih?
Akhirnya, acara ketemuan di warung PakDe itu selesai juga. Gwa menarik napas lega. Sebelum meninggalkan gwa Dinda ngasih kode ke gwa, seolah bertanya "gimana?". Gwa menjawab dengan mengangkat bahu aja. Dan Dinda kembali menjawab dengan melototin gwa dan mengepalkan tangannya ke arah gwa. Buset!
Ya, kayaknya gwa nga minat buat nerusin ngedate sama Via. Rasanya emang nga ada kecocokan antara gwa sama Via. Mungkin ini gender banget kedengarannya, tapi gwa tetep ngerasa cowok lah yg seharusnya menyatakan sukanya kepada cewek, bukan sebaliknya. Nga seru aja kesannya. Tapi kalo ceweknya sesuai sama selera lo banget gimana Ky? Yeah, kalo itu sih namanya rejeki, sayang kalo disia2in

Gwa balik ke kost-an. Gwa lihat Kenshi sama Raka lagi ngedorong2 meja gambar kepojokkan kamar. Jiah, jadi makin sempit aja nih kamar kost.
"Jiah, baru dateng lo. Daritadi kemana aja lo" ini si Raka yang ngomong.
Cowok kurus ini telanjang dada, asli jijik banget gwa ngeliatnya. Nga ada keren2nya, cuma tulang sama kulit doang didadanya. Dijadiin ribs steak pun pasti nga ada yg bakal nyolek, karena nga ada kandungan dagingnya sedikitpun. Udah gitu mukanya ngirit banget, ditambah model rambutnya gondrong tanggung kayak gwa, cuma dia lurusan, maka makin keliatan kecil mukanya ketutupan poninya. Yang paling aneh dari temen gwa ini adalah bentuk jakunnya yang nonjol banget dilehernya, sehingga kelihatan kayak bengkok gitu lehernya. Kalo dijadiin siluet, Raka itu kelihatan mirip sama burung nazar

"Kenapa bro, capek ya abis ngangkat2 meja gambar?" sahut gwa sambil ngerebahin badan gwa ke kasur
"Yah, dia malah rebahan lagi. Bantuin ngapa?"
"Ck, tinggal geser doang dikit lagi tuh. Manja bener sih?" gwa nyalain sebatang rokok, nga perduli
"Buset dah, lo coba dah geser. Ini meja bukan dari kayu nih, tapi dari beton. Berat bener!"
"Bawel lo Ka, daritadi kayaknya nga ikhlas lo bantuin gwa. Ngoceh mulu kayak nenek2" kalo ini Keshi yang bersuara
Kalo temen gwa yang satu ini adalah senior gwa, kita beda 2 angkatan. Badannya tinggi, tegap dan berisi. Figurnya pas banget dah, sebagai jagoan di Kampus gwa saat itu. Rambutnya agak2 cepak, tapi berhubung jidatnya lumayan jenong, kalo sepintas dilihat kayak kentang kepalanya

Gwa ada cerita tentang Kenshi, cerita yang bikin gwa jadi makin akrab sama dia. Suatu malam, gwa nemenin dia mampir ke kontrakan temennya di belakang Kampus. Gwa udah tahu kalo dia itu orangnya penakut, apalagi kalo jalan malem2 pasti dia minta temenin. Apalagi kontrakan yang mau didatengin itu posisinya lumayan jauh dari keramaian dan masih dikelilingi kebon dan sawah. Tapi yang pasti, para penghuni kontrakan disana adalah manusia2 paling usil.
Alhasil, sambil ngobrol dan menikmati lintingan ganja, kita keasikan leyeh2 di salah satu kamar. Tanpa kita sadari, tinggal gwa sama Kenshi aja dikamar itu. Belom lagi kita sadar udah ditinggalin dikamar berduaan, tahu2 lampu mendadak mati. Kamar pun jadi gelap dan ngehenya satu2nya pintu dikamar itu udah dikunci. Kita gedor dan gebrak itu pintu, bener2 nga bergerak. Maklum itu rumah kontrakan model jaman dulu, mungkin pintunya dari jati kali ya. Kita teriak2 juga nga ada yang nyahut, tiba2 hening itu rumah.
"Oi, norak deh becandanya. Bukain dong" gwa coba sok2 cool gitu
".........."
"Buka oi, kalo nga gwa pecahin nih pintu" Kenshi kayaknya ngegertak doang. Tadi udah kita dobrakpun pintunya nga bergeming sedikitpun
".........."
Tahu nga sih lo, Keshi yang jagoan itu udah mulai megangin gwa kenceng banget. Emang sih nga kedengeran dia kayak nangis itu, tapi tetep aja buat gwa itu hak yang aneh aja. Cowok yang paling disegenin bahkan ditakutin di Kampus, bisa segitu ketakutannya dikunciin di kamar yang gelap
Diluar kamar nga kedengeran suara sama sekali, hening banget. Cuma suara jangkrik dan kodok aja yang kedengeran. Kesannya kayak emang udah nga ada orangnya. Dari dulu gwa emang paling males maen ke kontrakan ini, karena keusilan penghuninya udah terlalu akut dan semua mahasiswa sefakultas udah tahu itu. Kayaknya kita berdua sengaja ditinggalin dalam keadaan terkunci disini.
Tiba2 tembok kamar seperti bergetar diiringi suara berdebam yang lumayan keras. Seperti ada batu besar yang sengaja dilempar ke tembok. Yaelah, pasti nih kampret2 pengen mendramatisir keadaan, biar kita yang dikamar makin takut kali yak.
"Apaan tuh Kyyy....???" suara Kenshi kayak ketakutan gitu dan pegangannya makin kenceng aja ke badan gwa
"Oiiii....anyiiiingggg lo paadaaaaa....!!!" teriak gwa yg malah jadinya emosi. Karena becandaannya udah nga lucu lagi
Sekuat tenaga gwa dobrak lagi pintunya ditambah emosi gwa udah nyampe ubun2. Brakkkk, gwa nga nyangka itu pintu jebol juga. Gwa satronin satu persatu kamar2 disitu, paling nga buat ngelampiasin emosi gwa buat becandaan mereka yg nga lucu ini. Ternyata emang nga ada satu pun penghuninya disini. Njrit, kita emang bener2 ditinggalin berduaan disini.
Daan, sejak saat itu gwa jadi makin deket aja sama Kenshi. Dia jadi makin demen minta ditemenin kalo pergi2 ke tempat yang menurutnya menyeramkan. Termasuk minta ditemenin kost disini. Sementara kejadian itu, tetap jadi misteri buat gwa sampai saat ini. Karena para penghuni rumah kontrakan itu pada nga ada yang ngaku kalo ada yang ngelempar pake batu besar. Padahal udah make sumpah pocong segala. Jadi siapa dong pelakunya?

Gitu deh ceritanya. Sebenernya, Kenshi nge kost disini cuma buat tempat singgah aja. Alibinya sih, biar dia bisa fokus ngejar kuliah2nya yang ketinggalan dan bisa lanjut ke tugas akhirnya, karena jatah semester dia bentar lagi abis. Tapi kenyataannya, kost-an ini kebanyakkan cuma buat rendezvous dia sama labaan2nya dari siang sampe menjelang sore. Trus, sore2 udah ngilang jemput pacarnya pulang ngantor. Kalo malemnya ada yang nganter dia balik ke kost, kalo nga ada berarti besok paginya dia nonggol. Dan itu pagi yang sebener2nya jam 7-an gitu. Beda sama pagi gwa yang jam 9-an. Salut gwa sama Kenshi, yang bisa ngejalanin rutinitas kayak gini tiap harinya.
"Asli jadi sempit banget nih kamar" komentar gwa setelah mereka selesai ngatur letak meja gambar yang gede itu dipojokkan kamar
"Yaelah sob, khan gwa butuh ini meja buat nyelesaiin tugas2 gwa" Kenshi menyeruput es teh manisnya.
"Iya nih, gwa khan jadi nga bisa guling2an kalo lagi tiduran" Raka juga ikutan komentar
"Lo mah cuma penggembara disini sob, nga usah komentar ya. Suara lo nga laku disini" Kenshi mengingatkan status Raka yang cuma numpang doang dikamar ini.
"Tapi khan tadi gwa bantuin lo ngangkat2 meja lo"
"Jiaahhh. Nih, gwa bayar nih. Lagian daritadi juga tukang angkat yang nurunin kemari. Lo cuma geser2 dikit doang, masih perhitungan aja lo sama gwa" Kenshi menyambit Raka dengan bungkusan kecil dari kertas koran yang dia ambil dari kantong jeansnya.
"Nah, gitu dongggg. Papir mana papir...???" Raka menyambut dengan suka cita bungkusan itu. Lalu dia mengambil posisi duduk di pojokan kasur, mulai meracik isi bungkusan itu dan mulai melintingnya.
"Eh Lusi, mampir neng?" Kenshi menyapa cewek yg melintas didepan kamar kita.
Baru kali ini gwa ngelihat penghuni kamar yang didepan itu dengan jelas. Tinggi, kurus dan berkacamata. Rambutnya digelung keatas, kayak model2 cewek kantoran gitu. Lumayan juga sih ngeliat gayanya. Disebelahnya ada seorang cowok, mungkin pacarnya kali ya. Dan dibelakangnya ada Felisha.
"Hai, gwa kedepan dulu deh, nganterin cowok gwa sama temen gwa dulu" sahutnya dengan suaranya yang renyah (krupuk kalee)
"Hei Fel, pulang ya?" tegur gwa nga mau kalah
"Eh ada Lucky. Iya nih aku pulang dulu ya" dengan suara lembutnya itu
"Widih, muke setan body ketan tuh" celetuk Raka yg lagi asik ngelinting. Tentunya setelah mereka udah menjauh dari pintu kamar kita.
"Siapa Ka yg lo maksud" gwa agak2 tersinggung juga dengernya. Walaupun emang mukanya biasa banget, tapi belom bisa dibilang muke setan kali (jieee, ini Gie yang menginspirasi ya)
"Jieee, ada yang sensi nih. Jangan2 udah lo pake tuh cewek sama lo. Kayaknya udah akrab banget lo"
Gwa sambit Raka make bungkus rokok. Pengennya sih gwa lempar pake tinju gwa. Cuma gwa coba menahan diri. Emang sih kurang ajar banget omongannya si Raka, tapi kenapa juga gwa musti musti tersinggung ya?
"Gosip2nya sih bispak tuh cewek" Raka menyalakan lintingannya.
"Hah, tau darimana lo?!" asli kaget gwa dengernya
"Hahahahaha, knapa? Mupeng lo ya?" Raka ketawa dengan jeleknya.
Shock gwa. Cewek yang menurut gwa polos dan lugu itu ternyata digosipin bispak? Okelah, kalo masalah face emang kurang begitu mendukung, tapi bodynya - kalo minjem istilahnya Raka - ketan banget. Tinggal tutupin aja mukanya pake posternya Megan Fox, beres dah. Hmmm, setan Jimbo seakan2 bisikkin ide2 jahat buat Felisha

"Wah, bau2nya kayaknya lagi pada asyik nih. Bentar deh, gwa ambilin temennya dari kamar gwa" Lusi cuma nonggolin sebentar kepalanya trus dia ngilang lagi.
Trus dia balik lagi sambil bawain sebotol Civas yang udah tinggal setengah. Wew, makin ajib aja nih.
"Keren nih minumannya" Raka maen nyamber aja, langsung ditenggak dari botolnya
"Oi, sopan mas. Kenal aja belom udah maen samber2 aja" biar kata si Kenshi ini preman, tapi dia paling tahu sopan santun. Beda emang sama Raka yg sleboran ini.
Walau udah mau sebulan disini, baru hari ini gwa kenalan sama yg namanya Lusi. Gwa sih nga heran kalo Kenshi udah kenal duluan sama si Lusi, karena temen gwa ini mirip banget sama Boy, cepet akrab sama orang. Ternyata biar gayanya feminim gitu doyan mabok juga nih si Lusi.
"Gaya juga minuman lo Lus" Kenshi mengomentari minuman yg dibawa sama Lusi
"Oh, itu tadi temen gwa si Felisha yg bawain. Sori kalo cuma sisa setengah ya"
"Oh, yang bohay tadi yah. Bisa2nya dia bawa minuman kayak gini?" gwa hapal banget deh gayanya Kenshi kalo lagi KEPO, ahahahahaha
"Khan dia kerja di=sensor=. Jadi lightning girl, makanya wajar aja dia bisa bawa minuman keluar"
"Ooohhh. Trus, gosip2nya dia bispak ya Lus?" ini yang gwa suka dari Kenshi, orangnya kagak ada basa-basinya. Langsung to the point.
"Yaaa, kalo masalah dia begitu ditempat kerjaannya sih gwa nga tahu menahu ya" Lusi kayaknya berat juga jawabnya. Mungkin karena Kenshi yang nanya dia mau nga mau ngejawab juga "Tapi kalo untuk di Kampus gwa bisa jamin, kalo dia nga macem2"
"Tapi ada kok yang ngaku udah pernah make dia" Raka coba menyakinkan
"Halagh gwa tahu siapa orangnya yg ngaku2 pernah make Felisha. Gwa tahu ceritanya. Dia tuh mupeng karena tahu Felisha kerja malem, makanya dia mau nyoba2. Tapi nga dapet, makanya dia bikin gosip kalo temen gwa itu bispak. Gwa tahu banget siapa Felisha, walaupun bengal tapi setahu gwa dia nga segampangan gitu" Lusi keliatan banget marahnya
"Ya udah, berarti tuh cuma gosip kagak bener aja ya" Kenshi menengahi dengan gayanya yg sok bijak.
"Tapi temen gwa ada yang mupeng nih sama dia" Raka menunjuk dengan dagunya kearah gwa.
"Awas aja kalo ada yang macem2 sama Felisha. Urusannya sama gwa ya!" dari balik kacamatanya gwa bisa ngeliat matanya melotot dan sambil mengarahkan kepalannya ke gwa.
Keren. Dalam sehari ini udah dua cewek aja yang melotot dan mengarahkan kepalannya ke gwa.
Tapi kok gwa ngerasa kayak lega ya dengerin penjelasannya Lusi yang berapi2 tadi. Kenapa ya?
Diubah oleh luckyismine 18-04-2014 22:01
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas