Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sarok.taluaAvatar border
TS
sarok.talua
Kenangan tentang Kita
Kenangan tentang Kita


Kata-kata sambutan...

Quote:


Permisi kepada segenap penghuni SFTH.. setelah cukup lama menjadi silent reader, ane mutusin buat berbagi cerita disini, ane mohon izin kepada agan dan sista sekalian.. semoga cerita ini berkenan.. amin... emoticon-I Love Kaskus

Kenalin dulu gan.. nama gue Azil, asli Padang, Sumatera Barat.. sekarang umur gue udah 24 tahun dan sudah bekerja.. gue anak kedua dari dua bersaudara..
Sebelum gue mulai bercerita, gue mau minta maaf dulu kepada agan dan sista disini jika ada kata-kata gue yang kurang berkenan saat gue menulis kisah ini.. soal pemilihan kata dan kalimat yang sulit dimengerti, harap di maklumi saja, karena jujur, ini adalah pertama kalinya gue menulis kisah hidup gue yang (mudah-mudahan) akan dibaca oleh orang banyak..


Quote:


“jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat harap maklum, karena kisah ini adalah nyata belaka”



Kenangan tentang Kita



Salam ganteng dan Happy reading!!
emoticon-Shakehand2






Diubah oleh sarok.talua 20-07-2014 02:57
anasabila
junti27
junti27 dan anasabila memberi reputasi
2
38.9K
377
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
sarok.taluaAvatar border
TS
sarok.talua
#22
Part 7
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit, akhirnya kami pun sampai ditempat tujuan.. gue langsung mengajak mutia duduk dibawah sebuah pohon..(sebelumnya mutia udah mengganti seragam sekolah dirumahnya dan gue sengaja bawa baju ganti dari rumah)..
Mutia yang penasaran dengan apa yang akan gue omongin ke dia, pun mulai bertanya..


“kamu mau ngomongin apa zil..? sampe bawa aku ketempat ini?”


“kamu gak suka ya mut sama tempatnya?” gue balik bertanya ke mutia


“suka kok.. suka banget malah.. udara nya sejuk, pemandangan nya juga indah dari atas sini..” jawab mutia sambil membuang pandangannya jauh ke depan


“aku mau ngomong sesuatu ke kamu mut” gue mulai gugup


“ngomong aja zil.. kayaknya serius banget nih” jawab mutia


“iya mut.. ini soal perasaan aku ke kamu..”


“ha? Emang perasaan kamu ke aku gimana zil?” mutia sedikit kaget


“aku suka sama kamu mut..” suara gue seperti tercekat.. sumpah ini baru pertama kalinya buat gue nyatain perasaan gue ke seorang cewek.. saat itu gue sangat gugup, meski gue mencoba untuk tetap tenang di depan mutia


“emang bener kamu suka sama aku zil?” tanya mutia


“iya mut.. aku suka kamu sejak pertama kali keluar bareng kamu dulu, ditambah lagi kedekatan kita akhir-akhir ini..” jawab gue yakin


“apa yang bikin kamu suka sama aku zil” kali ini mutia bertanya sambil menatap mata gue


“aku suka semuanya dari kamu mut.. dan bakalan butuh berhari-hari buat aku merincikan satu persatu hal itu..” gue menjawab sambil menggenggam erat tangan mutia

“kamu mau gak jadi pacar aku mut?” sambung gue sambil mempererat genggaman gue ditangannya


“maaf zil..” mutia menjawab sambil lepasin genggaman gue ditangannya..


“kenapa mut? Maaf untuk apa?” gue bertanya heran.. didalam benak gue udah terlintas kata-kata penolakan dari mutia.. tapi gue mencoba untuk tetap tenang..


“maaf aku gak bisa zil..” Jegerrrr!! Jawaban mutia berhasil bikin gue serangan jantung ringan, kata-kata penolakan dari mutia yang terlintas dipikiran gue barusan ternyata bener-bener terjadi..


“aku ngerti mut.. mungkin aku terlalu cepat mengambil keputusan untuk meminta kamu jadi pacar aku mut, tapi seenggaknya aku udah nyatain perasaan aku ke kamu.. dan itu udah cukup bikin aku tenang” gue berusaha tetap tenang dengan keputusan mutia, meski saat itu dada gue sesak seperti ada yang menindih nya dengan keras..


“aku belum selesai jawabnya zil..” mutia berbicara dengan ekspresi yang berbeda dari ekspresinya tadi.. kali ini gue bisa ngeliat rona merah di wajah cantiknya..

“maaf aku gak bisa sekedar jadi pacar, aku ingin jadi pasangan kamu zil..” sambung mutia lagi


“ha? maksud kamu?” gue bener-bener gak ngerti maksud dari kata-kata mutia barusan


“iya.. aku mau kita jadi pasangan, pasangan yang melengkapi satu sama lain.. pasangan yang akan merasa kehilangan jika salah satu dari pasangan tersebut gak ada.. pasangan yang selalu berusaha saling membahagiakan” mutia berbicara sambil meraih tangan gue yang sempat menggenggam tangannya tadi..


“berarti mut.. kita..?” gue masih berusaha meyakinkan maksud dari ucapan mutia barusan


“iya azill... aku nerima kamu jadi pasangan aku..” jawab mutia dengan rona merah di wajahnya yang semakin terlihat jelas..


“makasih ya mut.. aku sempat berpikiran kamu nolak aku tadi..”


“ihh.. kok kesannya aku yang jadi nembak kamu sih..” ucap mutia manja sambil mencubit perut gue..


“kamu sih.. pake berbelit-belit segala.. aku kan gak terlalu berpengalaman masalah ini, jujur ini pertama kalinya aku nembak cewek..” balas gue polos


“hehhee.. berarti aku pasangan pertama kamu dong?” mutia bertanya lembut yang hanya gue balas dengan mengangguk pelan..


“mut..” panggil gue ke mutia


“iya zil..” mutia membalas.. mata kita saling bertatapan dan gak beberapa lama gue tarik mutia kepelukan gue.. dalam keadaan saling berpelukan, gue bisikkan di telinganya..


“aku sayang kamu mut.. aku bahagia udah bisa jadi pasangan kamu.. dan aku bakalan jadi pasangan yang terbaik buat kamu.. sekali lagi makasih ya mut..”


“aku juga sayang kamu zil.. kalo kamu mau jadi pasangan terbaik buat aku, jadilah diri kamu sendiri ya..” ucap mutia lembut..



Agak lama kami dalam keadaan berpelukan, gue melepas pelukan gue dan menatap sosok wanita yang baru saja jadi ‘pasangan’ gue itu.. hari itu menjadi hari yang bersejarah buat gue dan secara pasti bertambah dalam daftar hari-hari terindah di hidup gue..

“terima kasih mutia.. hidup ku pasti bakalan lebih berwarna dengan kehadiran kamu disamping ku” gue berkata di dalam hati..
................



Gue berdiri sambil memegang tangan mutia.. siang yang cerah itu perlahan-lahan berganti dengan sore.. gue putusin buat megajak mutia pulang.. diperjalanan pulang, mutia memeluk gue erat dari belakang.. gue rasain pelukan yang penuh makna itu, hangat tubuh mutia terasa seperti ikut menjalar di tubuh gue.. kami berdua hanya terdiam, moment indah tadi masih bergeliat nakal dipikiran gue begitu juga dengan mutia, hingga akhirnya kami pun sampe didepan rumah mutia..
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.