Kaskus

Story

cocojellyAvatar border
TS
cocojelly
My Life and My BlackBerry
Permisi mimin dan momon dan para penduduk SFTH, numpang berbagi cerita yah. maaf kalo alur cerita dan segi penulisan ane kacau emoticon-Sorry

cerita ini gw ambil dari perjalanan hidup, cinta dan perjuangan gw yang di mix dengan tokoh fiktif. i hope everyone enjoy this story. emoticon-Malu (S)


Terima kasih banget ya, buat yang udah repot" ngirim ini ke ane emoticon-Big Grin

Spoiler for cendol:


buat yang mau baca via blog My Life And My BlackBerry

INDEX

Spoiler for index:


tolong di rate dong gan emoticon-Rate 5 Star
Hargai TS dengan memberikan komentar anda disetiap update, kritik dan saran dari setiap penulisan dan alur cerita. Thanks guys emoticon-Big Grin
Diubah oleh cocojelly 25-12-2013 23:11
efti108Avatar border
JabLai cOYAvatar border
junti27Avatar border
junti27 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1M
3.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
cocojellyAvatar border
TS
cocojelly
#2584
Setelah rapih menggunakan Kemeja lengan panjang yang gw gulung hingga sikut dan celana jeans, gw pun segera keluar dari kamar dan berjalan ke depan rumah dimana ada bokap dan om santoso yang sedang duduk sambil minum kopi.

"Mau kemana?" tanya bokap saat melihat gw menggunakan sepatu.
"Ketemu sama zaki pah" jawab gw
"Ini... Terserah kamu mau kasih berapa ke zaki.. Sisanya buat kalian jajan.." ucap bokap sambil memberikan uang pecahan 100 sebanyak lima lembar..

'Berasa kaya bocah aja gw masih minta jajan.. Tapi mayan lah.. Irit pengeluaran..hahahaa..'batin gw licik

"Iya pah" jawab gw saat menerima uang darinya.
"Mau pake motor ya' " ujar om santoso
"Makasih om, arya naik ojek aja.. Soalnya belom apal jalan juga.." jawab gw
"Iya sih.. Tapi kalo mau..pake aja motornya.. Gak ada yang pake juga disini.." ucapnya menawarkan
"Iya om" balas gw "arya jalan dulu deh.. Assalamualaikum" ucap gw sambil mencium tangan bokap dan om santoso.

Kemudiab gw Berjalan kaki dari rumah om santoso menuju pangkalan ojek yang berjarak sekitar 4 menit.

"Pak, terminal mandonga berapa?" tanya gw kepada salah satu bapak ojek.
"30 ribu" jawab nya
"Ok pak" gw langsung setuju

Bapak ojek menyodorkan salah satu helmnya ke gw yang langsung gw pakai. Entah berapa lama waktu yang ditempuh hingga akhirnya gw tiba disebuah tempat yang bernamakan mandonga.

"Wah belum ada pi kembalinya aku de.." ucap pak ojek saat gw berikan selembar uang pecahan 100 ribu
"Emm.. Sebentar pak.." ucap gw yang lalu berjalan ke arah warung kaki lima tak jauh dari tempat gw berhenti.

"Mas teh botolnya satu" ucap gw yang kebetulan haus.
"Eh..Bukan ji saya yang punya.." ucap orang yang gw kira sebagai pemilik warung ini
"Oh..maaf mas.." ucap gw agak malu
"Beli apa dek" suara seseorang dari belakang
"Emm..teh botol 1 bu.."

Setelah mendapatkan kembalian gw langsung membayar bapak ojek tadi.
Sambil minum teh botol digenggaman tangan gw, gw menelpon nomor yang tadi dikirimkan oleh rein.

"Halo.." sapa gw saat telp tersambung
"Ya halo"
"Ini zaki?" tanya gw
"Iyo..arya kah ini?" ucapnya
"Iya..dimana lu?? Gw udah di mandonga nih.." tanya gw langsung
"Saya dekat mi dengan fuji film.."
"Bentar..fuji film..fuji..film.." ucap gw sambil mencari "ok tungguin gw.." lanjut gw
"Iyo" jawabnya yang langsung gw tutup.

Tak jauh dari tempat gw berdiri sebelumnya, tepat di fuji film. Gw melihat seseorang yang benar-benar asing datang menghampiri.

"Arya kah?" ucapnya dengan ekspresi ragu
"Zaki?" ucap gw
"Iye'" jawabnya
"Buset dah.. Gede amat lu.. Makan tiang lu ampe tinggi begini..hahaha" ledek gw sambil menjabat tangannya
"Ah biasa-biasa ji sa makan.. Sama ji seperti rein makananku.." ucapnya polos
"Tapi rein kok pendek??". Tanya gw
"Terlalu banyak tidur hey dia.. Hahah" ledeknya
"Hahaha parah lu.. Kakak lu itu.." ucap gw "eh ki' cari tempat buat nongkrong dah..panas disini.." ujar gw
"Sebentar pi.. Rein dia mau datang" ucapnya menahan gw
"Loh dia ikut kesini juga??" tanya gw
"Iya.. Dia kangen betul ji hey sama kau itu pak.." ucap zaki
" kangen??" bingung gw
"Hemm" gumam zaki sambil melihat-lihat setiap angkot yang lewat.
'Kangen dari sisi apa nih..' batin gw.. 'Ah bego.. Ya dari sisi sepupu lah.. Aneh-aneh aja pikiran lu'. Batin gw

Sekitar 15 menit menunggu akhirnya ada angkot yang berhenti didepan fuji film. Kemudian keluar seorang perempuan menggunakan pasminah yang menutupi rambutnya seperti kerudung.

'Rein??..' batin gw yang terkesima melihatnya.

"Puh... Panas betul kasian..." ucap nya saat berjalan menghampiri gw dan zaki sambil mengipas-ngipaskan kain pasminah miliknya. "Sudah lama kah kalian menunggu??" tanya rein
"Sa sudah hampir 1 jam mi disini, kalo arya dia baru saja datang.." ucap zaki dengan apa adanya
"Apa ko bikin pak.. Lamanya mi ko datang.." ucapnya kepadaku
"Em.. Tadi itu.. Anu.. Aduh.. Apaan ya... Gw lupa.." jawab gw tak karuan
"Ko kenapa kah? Aneh betul.. Habis kah obatmu?.." ucapnya heran
'Arghhh.. Dafuq..knapa jadi salah tingkah gini gw..' batin gw kesal
"Ah engga.. Panas disini.. Cari tempat buat ngobrol deh rei.." jawab gw mengalihkan topik
"Heh... Ko punya uang kah?" tanya rein ke zaki
"Buat apakah?" bingung Zaki
"Ada atau tidak??" tanya dia
"Ini nih.. Gw tadi dikasih duit sama bokap buat kita jajan.." ucap gw dengan polosnya
"Mau kemana?" tanya rein
"Emm terserah..." jawab gw yang sama sekali ngblank otak
"Karaoke saja" ujar zaki
"Ehh..ko bisa menyanyi kah??" bingung rein
"Bisa toh.."jawab zaki dengan entengnya
"Yaudah yuk karaoke aja.. Dimana??" ucap gw
"Inul vista.." ujarnya
"Ayo cari taksi" ucap gw yang langsung jalan.
"Eh ko mau menyebrang kah?" ucapnya menahan tangan kiri gw "kesana arahnya la bodo.." ucapnya sambil menunjuk kearah kiri jalan.
"Oh..sorry" ucap gw.

Selama menunggu taksi yang kosong, dia terus memegangi kemeja gw di bagian lengan kiri. Entah dia sadar atau tidak, tapi gw sangat senang bisa bertemu dengannya.

"Jadi ko pulang mi besok?" tanya zaki tiba-tiba
"Iya..kasian nyokap gw gak ada yang bantuin dirumah.." jawab gw beralasan
"Eh masih gendut kah itu nita?" sambar rein
"Masih..gak bisa kurus kayanya dia.." balas gw
"Hahaha.. Bisanya ko bilang nda bisa kurus.. Ade mu he itu.." ucapnya seiring mengacak-acak rambut gw
"Aduhh.. Jangan main kepala dong.." kesal gw
"Kenapa kah? Dulu ko gosok-gosok mi kepalaku sampai sa menangis" kesalnya sambil bertolak pinggang. (Gosok-gosok = jitak)
"Masa sih?" ucap gw ragu
"Edede..ko lupa ji kah dosa-dosa mu sama saya dengan zaki?? Itu jempol nya zaki hampir kau kasih putus he kasian.." ucapnya terdengar kesal.
"Kalo itu sih gw inget.. Tapi kan gak putus.. Tuh liat.." dalih gw sambil menunjuk tangan zaki
"Ihhh... Kau beh.. Masih saja ko mengesalkan seperti dulu beh.." kesalnya sambil pasang wajah manyun
"Iya-iya sorry.. Jangan marah-marah gitu dong ree..." balas gw
"Ada taksi itu.." ujar zaki sambil memberhentikan taksi tersebut.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.